MANFAAT KEBIASAAN SENAM TERA PADA WANITA TERHADAP KEPADATAN MINERAL TULANG DI DUSUN SOROBAYAN, GADINGSARI, SANDEN, BANTUL SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
EFEK JALAN KAKI PAGI TERHADAP KEPADATAN MINERAL TULANG PADA WANITA LANSIA DI DESA GADINGSARI SANDEN BANTUL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup manusia, baik kemajuan dalam bidang sosioekonomi

II. PENGETAHUAN RESPONDEN Petunjuk pengisian: Berilah tanda (x) pada jawaban yang saudara anggap benar.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun buatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Osteoporosis merupakan kondisi atau penyakit dimana tulang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan pembentukan tulang. Salah satu penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. Osteoporosis merupakan salah satu penyakit degeneratif yang. menjadi permasalah global di bidang kesehatan termasuk di Indonesia.

OSTEOPOROSIS DEFINISI

LATIHAN, NUTRISI DAN TULANG SEHAT

Oleh: Yudik Prasetyo Dosen IKORA-FIK-UNY

BAB I PENDAHULUAN. Osteoporosis merupakan penyakit tulang yang pada tahap awal belum

BAB 1 PENDAHULUAN. Osteoporosis adalah kondisi atau penyakit dimana tulang menjadi rapuh dan

BAB I PENDAHULUAN. remaja yaitu perubahan perubahan yang sangat nyata dan cepat. Anak

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga hal tersebut akan mempengaruhi pola konsumsi gizi dan aktivitas fisik

BAB I PENDAHULUAN. dalam pencegahannya. Osteoporosis merupakan salah satu penyakit

LEMBARAN KUESIONER. Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan penyakit osteoporosis

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya patah tulang. Selama ini osteoporosis indentik dengan orang tua tapi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dari masa remaja memberikan dampak pada masalah kesehatan. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya kesadaran masyarakatakan hidup sehat. menyebabkan jumlah usia lanjut menjadi semakin banyak, tak terkecuali di

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI MICRO WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU UNILATERAL

Disusun Oleh : Nama : Ariyanto Nim : J

Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 1, April 2012 ISSN

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Kerangka Pemikiran

MENCEGAH DAN MENGATASI OSTEOPOROSIS DENGAN BEROLAHRAGA

LATIHAN FISIK DAN OSTEOPOROSIS PADA WANITA POSTMENOPAUSE. Ni Made Sri Dewi Lestari

Gambaran Kepadatan Tulang Wanita Menopause Pada Kelompok X di Bandung

BAB I PENDAHULUAN. insidensi tertinggi terjadi pada usia antara tahun. Fraktur ini terjadi lebih

BAB I PENDAHULUAN. wanita mengalami menopause. Namun tidak seperti menopause pada

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi DKI Jakarta merupakan kota metropolitan yang terbagi. Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Kep.Seribu (Riskesdas 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Karakteristik kasus menopause..., Herdiana Christanty Sihombing, FKM UI, 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengindraan terhadap suatu objek tertantu yang terjadi melalui panca indra manusia yaitu

HUBUNGAN PENGETAHUAN LANSIA TENTANG OSTEOPOROSIS DENGAN PERILAKU MENGKONSUMSI MAKANAN BERKALSIUM DI PANTI WREDHA X YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Osteoporosis merupakan masalah kesehatan nomor dua di dunia seperti yang dinyatakan oleh WHO (World Health

ASUHAN KEPERAWATAN PADA DENGAN OSTEOPOROSIS

HUBUNGAN SIKAP DUDUK SALAH DENGAN TERJADINYA SKOLIOSIS PADA ANAK USIA TAHUN DI SEKOLAH DASAR NEGERI JETIS 1 JUWIRING

Osteoporosis. Anita's Personal Blog Osteoporosis Copyright anita handayani

Calcium Softgel Cegah Osteoporosis

BAB I PENDAHULUAN. Triple Burden Disease, yaitu suatu keadaan dimana : 2. Peningkatan kasus Penyakit Tidak Menular (PTM), yang merupakan penyakit

BAB I.PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Osteoarthritis merupakan penyakit sendi yang. paling sering dijumpai pada masyarakat dan jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya.

BAB I PENDAHULUAN. Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu masalah pada. muskuloskeletal paling umum dan saat ini menjadi masalah paling luas

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit yang berkaitan dengan faktor penuaanpun meningkat, seiring

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan LAKI-LAKI PEREMPUAN

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari data WHO

BAB I PENDAHULUAN. atau suatu aktivitas yang dilakukan berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama

BAB I PENDAHULUAN. mineral tulang disertai dengan perubahan mikroarsitektural tulang,

BAB 1 PENDAHULUAN. Menopause bukanlah suatu penyakit ataupun kelainan dan terjadi pada akhir siklus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LATIHAN BEBAN BAGI PENDERITA OSTEOPOROSIS

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS BERMAIN BULUTANGKIS DENGAN KECENDERUNGAN TERKENA TENNIS ELBOW DI GOR BULUTANGKIS DIRGANTARA KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. pada abad ini. Dijelaskan oleh WHO, di dunia penyakit tidak menular telah

PENDAHULUAN Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR RISIKO HIPERTENSI PADA LAKI-LAKI PENGUNJUNG PUSKESMAS MANAHAN DI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. diseluruh dunia baik di negara berkembang maupun negara yang sedang

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit tidak menular banyak ditemukan pada usia lanjut (Bustan, 1997).

BAB 1 : PENDAHULUAN. nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pada pasal 86, menjelaskan

PENGARUH DISMENORE TERHADAP AKTIVITAS PADA SISWI SMK BATIK 1 SURAKARTA

BAB II PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS PADA USIA DEWASA Definisi Osteoporosis

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular dan penyakit kronis. Salah satu penyakit tidak menular

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya (WHO, 2004). Jumlah populasi

BAB I PENDAHULUAN. adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Faktor umur harapan hidup masyarakat Indonesia saat ini memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proses penurunan tensil strength dan stiffnes jaringan kolagen yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus dapat menyerang warga seluruh lapisan umur dan status

BAB I PENDAHULUAN. kematian yang terjadi pada tahun 2012 (WHO, 2014). Salah satu PTM

PERBEDAAN LINGKUP GERAK SENDI FUNGSIONAL TRUNK PADA LANSIA DI POSYANDU ASOKA DAN POSYANDU JAGA RAGA VII

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK

BAB I PENDAHULUAN. (ageing population). Adanya ageing population merupakan cerminan dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 5 HASIL Osteoporosis. Proporsi kasus osteoporosis dan osteoporosis berat terlihat pada gambar. berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Osteoporosis berasal dari kata osteo dan porous, osteo artinya tulang, dan

BAB I PENDAHULUAN. apabila terjadi kerusakan. Salah satu keluhan yang sering dialami lansia akibat

OSTEOPOROSIS. Penyebab Osteoporosis dan Faktor Risiko Osteoporosis

BAB I PENDAHULUAN. probabilitas klasik ( classical probability), probabilitas Bayes (Bayesian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berakibat pada rendahnya kepadatan ( densitas ) tulang. Orang-orang acap kali

BAB I PENDAHULUAN. Jepang 129%, Jerman 66%, dan Swedia 33% (Depkes,2003). Indonesia termasuk salah satu negara Asia yang pertumbuhan penduduk

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG REMATIK PADA LANSIA. TIM PENGABMAS Yenni, M.kep, Ns, Sp, Kep kom. Ns. Emira Apriyeni, S.

PENATALAKSANAAN INFRA MERAH, MASSAGE DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST ORIF CLOSED FRAKTUR ANTEBRACHII DEXTRA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. populasi pada usia>50 tahun dan sering terjadi pada usia didapatkan pada usia tahun. Di Amerika Serikat, kasusnyeri

KORELASI KEGEMUKAN DENGAN PENINGKATAN KURVA LUMBAL BIDANG SAGITAL

PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DENGAN DERAJAT HIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI WANITA USIA TAHUN DI PUSKESMAS GILINGAN SURAKARTA SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Usia, Jenis Kelamin, dan Indeks Masa Tubuh dengan Osteoartritis Lutut.

HUBUNGAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA WANITA POST MENOPAUSE

BAB 1 PENDAHULUAN. berfungsi mempermudah manusia dalam kehidupan sehari hari,

HUBUNGAN ANTARA OBESITAS DENGAN TEKANAN DARAH TINGGI PADA IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN KARTASURA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSTIK

BAB I PENDAHULUAN. cantik, tidak lagi bugar dan tidak lagi produktif. Padahal masa tua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambaran asupan...,rindu Rachmiaty, FKM UI, 2009

SKRIPSI HUBUNGAN POSISI DUDUK DENGAN TIMBULNYA NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGEMUDI MOBIL

Transkripsi:

MANFAAT KEBIASAAN SENAM TERA PADA WANITA TERHADAP KEPADATAN MINERAL TULANG DI DUSUN SOROBAYAN, GADINGSARI, SANDEN, BANTUL SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Dalam mendapatkan gelar Sarjana Sains Terapan Diajukan Oleh Nama : Maryati NIM : J. 110 070 083 DIPLOMA IV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kepadatan tulang kini sedang mendunia karena secara alami kepadatan tulang akan berkurang sejalan dengan meningkatnya usia harapan hidup sehingga tulang menipis dan terjadi kemunduran mikro arsitektur tulang yang menyebabkan rapuh dan akibatnya tulang mudah patah dengan benturan yang ringan saja. Menurut WHO, jumlah usia lanjut terus meningkat. Tahun 2000, penduduk di atas usia 65 tahun ada 400 juta. Diperkirakan tahun 2005 mencapai 1,5 milyar, sekitar satu milyar berada di negara berkembang. (Setiyohadi,2007) Rapuh tulang merupakan masalah serius. Di Amerika Serikat pada tahun 1987 diperkirakan menghabiskan dana US $ 10 milyar per tahun atau sekitar US $ 27 juta setiap hari guna perawatan rapuh tulang dan patah tulang yang diakibatkannya.(rasyad,1996) Di Amerika Serikat rapuh tulang terjadi pada 20% wanita dan 5% pria berumur 50 tahun.(lane,2001) Dalam pemeriksaan densitas mineral tulang di Indonesia ditemukan penderita rapuh tulang usia 25-34 tahun sebanyak sekitar 6% dari 17.000 penduduk pria dan wanita di 14 kota besar di Indonesia.(Hartono,2004) Osteoporosis adalah berkurangnya kepadatan tulang yang progresif, sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah., osteoporosis popular dengan nama Brittle bone disease. Osteoporosis ini merupakan penyakit yang sulit 1

2 dideteksi dari luar pada awal-awal perkembangan, penyakit ini selalu berkembang dalam tubuh tanpa menimbulkan rasa sakit, tapi kalau sudah dalam tahap atas gejalanya bisa dilihat. (Stephen, 2004) Osteoporosis bisa disebabkan karena beberapa hal seperti : kekurangan kalsium (keseimbangan kalsium negatif)dan vitamin D, Hormon oestrogen berkurang dalam tubuh pada saat postmenopause, Kurangnya vitamin C, Kelebihan garam dalam tubuh, terlalu banyak minum alkohol, faktor lingkungan, jarang berolahraga / kurang aktivitas, sering meminum minuman berkarbonat seperti Coca Cola, malabsorbsi seperti coeliac disease atau Chorn s disease, genetik dari orang tua, penggunaan jangka panjang dari corticosteroid, merokok, pada pria hypogonadism kadar testosteron rendah, kelainan Endokrinologi seperti Cushing Syndrome, Beta-thalassemia. (Stephen. 2004) Keropos tulang adalah penyakit yang ditandai oleh massa tulang yang rendah sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah walau hanya akibat stress yang ringan saja. Keropos tulang dapat terjadi pada usia berapapun, akan tetapi pada umumnya makin meningkat kejadiannya pada usia yang semakin tua dan lebih sering terjadi pada perempuan. Patah tulang akibat keropos tulang umumnya terjadi pada daerah panggul, tulang punggung, dan pergelangan tangan. Olahraga atau aktivitas fisik meningkatkan kepadatan mineral pada tulang, atau mengurangi hilangnya jaringan tulang pada wanita-wanita muda, pre-menopause dan post-menopause, sehingga latihan-latihan olahraga sangat bermanfaat untuk mencegah dan mengobati Osteoporosis. Selain latihan-

3 latihan yang terbebani berat badan dan latihan-latihan beban, pengobatannya juga harus bersama-sama dengan pengobatan estrogen, alendronat, risedronat, kalsitonin, masukan kalsium yang cukup, juga vitamin D dan harus diusahakan jangan sampai jatuh. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa latihan-latihan olahraga meningkatkan kepadatan tulang. WOLF telah mengadakan penelitian pada tahun 1892, dan menyatakan bahwa pembentukan tulang mengikuti fungsinya, jadi aktivitas dan penggunaan mempengaruhi bentuk, besarnya, dan ketebalan tulang. Konsep ini dapat pula menyatakan konsekuensinya dari tidak melakukan gerak. Bila otot-otot dan tulang pada manusia tidak digunakan, hanya tidur saja misalnya, akan terjadi hilangnya/berkurangnya kepadatan tulang. Misalnya seseorang austronout, meskipun masih muda dan sehat dapat pula mengalami osteoporosis setelah diruang angkasa, meskipun dalam waktu yang relatif singkat di tempat di mana tak ada berat badan karena tak ada gaya tarik bumi. Sebaliknya, pada para pemain tenis misalnya, pada lengan yang digunakan untuk bermain tenis nampak adanya kepadatan tulangnya lebih besar daripada lengan yang tidak digunakan. Banyak penelitian lain menunjukkan latihan-latihan olahraga mempunyai manfaat dalam pembentukan tulang. Dalam suatu penelitian, kepadatan mineral tulang pada atlet-atlet muda lebih tinggi daripada temantemannya sebaya yang tidak melakukan latihan-latihan olahraga. Pada penelitian yang lain, pesenam-pesenam putri, umur rata-rata 18 ternyata kepadatan mineral pada tulang-tulang pinggang dan pangkal paha, serta

4 peningkatan kepadatan mineral pada tulang-tulangnya lebih tinggi daripada perenang-renang yang sama umurnya atau bukan atlet. Pada penelitian yang melibatkan 98 orang wanita yang sehat-sehat, tidak pernah berolahraga, umur 35 sampai 45 tahun, yang mengikuti latihanlatihan olahraga senam dengan benturan keras (high-impact), berlatih seminggu tiga kali secara progresif, kepadatan mineral tulang pada pangkal pahanya lebih padat daripada yang tak pernah berolahraga. Bila dilakukan dengan cara yang teratur, latihan-latihan olahraga dengan benturan yang keras, dapat membantu menurunkan risiko fraktur karena osteoporosis pada lanjut usia nanti.(stephen,2004) Penderita rapuh tulang sering mengeluh rasa nyeri di leher, sakit di punggung, sakit pada tulang-tulang, tinggi badan berkurang, tubuh membungkuk, dan tulang mudah retak/patah walau hanya dengan benturan yang ringan atau menahan beban yang ringan saja. Pada masyarakat Dusun Sorobayan, Gadingsari, Sanden, Bantul sering dijumpai orang tua yang bertubuh bengkok (kiposis), banyak terjadi kasus patah tulang, sakit punggung, nyeri leher, dan sakit pada tulang-tulang. Namun sebagian penduduk di Dusun Sorobayan mempunyai kebiasaan melakukan senam di Balai Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Senam dilakukan setiap hari Selasa, Jumat, dan Minggu. Peserta senam adalah masyarakat umum, baik laki-laki maupun perempuan dengan kisaran usia antara 50 tahun ke atas. Namun dalam penelitian ini yang diambil sebagai sampel adalah peserta senam yang berjenis kelamin wanita dengan umur 50 tahun ke atas.

5 B. Identifikasi Masalah Dari uraian di atas, maka dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut : Kepadatan mineral tulang merupakan masalah yang sedang mendunia dan merupakan masalah yang serius seiring dengan bertambahnya usia seseorang. Osteoporosis ini merupakan penyakit yang sulit dideteksi dari luar pada awal-awal perkembangan, penyakit ini selalu berkembang dalam tubuh tanpa menimbulkan rasa sakit, tapi kalau sudah dalam tahap atas gejalanya bisa dilihat. Olahraga atau aktivitas fisik meningkatkan kepadatan mineral pada tulang, atau mengurangi hilangnya jaringan tulang pada wanita-wanita muda, pre-menopause dan post-menopause, sehingga latihan-latihan olahraga sangat bermanfaat untuk mencegah dan mengobati Osteoporosis. Penderita rapuh tulang sering mengeluh rasa nyeri di leher, sakit di punggung, sakit pada tulang-tulang, tinggi badan berkurang, tubuh membungkuk, dan tulang mudah retak/patah walau hanya dengan benturan yang ringan atau menahan beban yang ringan saja. Etiologi Osteoporosis bisa disebabkan karena beberapa hal antara lain sebagai berikut : kekurangan kalsium (keseimbangan kalsium negatif) dan vitamin D, Hormon oestrogen berkurang dalam tubuh pada saat postmenopause, Kurangnya vitamin C, Kelebihan garam dalam tubuh, terlalu banyak minum alkohol, faktor lingkungan, jarang berolahraga / kurang aktivitas, sering meminum minuman berkarbonat seperti Coca Cola, malabsorbsi seperti coeliac disease atau Chorn s disease, genetik dari orang tua, penggunaan jangka panjang dari corticosteroid, merokok, pada pria

6 hypogonadism kadar testosteron rendah, kelainan Endokrinologi seperti Cushing Syndrome, Beta-thalassemia. Sebagian masyarakat di Dusun Sorobayan, Gadingsari, Sanden, Bantul terbiasa melakukan olahraga senam tera, baik laki-laki maupun perempuan. Senam tera dilakukan di Balai Desa Gadingsari, Sanden, Bantul, setiap hari Selasa, Jumat, dan Minggu. Sampel yang diambil untuk penelitian ini adalah peserta senam tera wanita yang berusia antara 50 tahun ke atas. C. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini, banyak faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan mineral tulang, karena keterbatasan waktu hanya diambil manfaat kebiasaan senam tera pada wanita terhadap kepadatan mineral tulang. D. Perumusan Masalah Berdasarkan judul dan topik di atas maka peneliti merumuskan masalah, apakah ada manfaat kebiasaan senam tera pada wanita terhadap kepadatan mineral tulang? E. Tujuan Penelitian Umum Mengetahui manfaat kebiasaan senam tera pada wanita terhadap kepadatan mineral tulang.

7 Khusus 1. Mengetahui besarnya nilai kepadatan mineral tulang pada wanita yang melakukan senam tera. 2. Mengetahui besarnya nilai kepadatan mineral tulang pada wanita yang tidak melakukan senam tera. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi profesi Fisioterapis a. Mendapatkan informasi mengenai dampak senam tera terhadap kepadatan mineral tulang. b. Memperoleh pengalaman dalam bidang pengamatan dan penelitian yang sangat bermanfaat untuk kemajuan profesi fisioterapi. 2. Manfaat bagi pelayanan Sebagai masukan yang diharapkan bermanfaat bagi pelayanan di bidang kesehatan. 3. Manfaat bagi penulis Memperoleh pengalaman di bidang penelitian yang diharapkan akan bermanfaat bagi studi lanjutan, mengajarkan kepada mahasiswa dan masyarakat umumnya. 4. Manfaat bagi institusi pendidikan a. Sebagai masukan yang diharapkan bermanfaat bagi peningkatan khasanah peserta didik dalam mempelajari kepadatan mineral tulang.

8 b. Bermanfaat bagi peningkatan disiplin ilmu bagi mahasiswa dalam proses belajar mengajar yang terus menerus perlu ditingkatkan dan disempurnakan.