Exploring Islamic Products by Comparing Aqad between Indonesia and Malaysia. Muhamad Nadratuzzaman Hosen dan Amirah Ahmad. Jakarta, 19 Juli 2011

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 6 SISTEM OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH. AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer

Materi 5 Operasional Lembaga Bisnis Syariah. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM.

BAGIAN XI LAPORAN LABA RUGI

SESI : 07 ACHMAD ZAKY

4. Firman Allah SWT tentang perintah untuk saling tolong menolong dalam perbuatan positif, antara lain QS. al- Ma idah [5]: 2:./0*+(,-./ #%/.12,- 34 D

PRODUK PERBANKAN SYARIAH. Imam Subaweh

PERBANKAN SYARIAH SISTEM DAN OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.

DASAR HUKUM. a. Kegiatan usaha dan produk-produk bank berdasarkan prinsip syariah. b. Pembentukan dan tugas Dewan Pengawas Syariah

Perbedaan antara Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional

Prinsip prinsip Islam

KARAKTERISTIK TRANSAKSI PERBANKAN SYARIAH DIRINGKAS DARI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.59

BAB II LANDASAN TEORI

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah berawal pada tahun 1950an.

KODIFIKASI PRODUK PERBANKAN SYARIAH

Perbedaan Antara Bank Syariah dan Bank Konvensional

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

SOAL DAN JAWABAN AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG BANK SYARIAH, PEMBIAYAAN SYARIAH, DAN JAMINAN. diperkenalkan dengan istilah bagi hasil dalam sistem perbankan Indonesia.

Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

MAPPING PERBANDINGAN KHES FATWA DSN-MUI

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

Pengelolaan Harta PRIORITAS KONSUMSI KONSUMSI TABDZIR TAQTIR TARAF

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PAJAK PENGHASILAN KEGIATAN USAHA BERBASIS SYARIAH

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD KAFA<LAH BI AL-UJRAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN KAFA<LAH HAJI DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini di Indonesia lembaga keuangan berkembang dengan begitu pesatnya.

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN DUA AKAD DALAM SATU TRANSAKSI KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN MENURUT HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG-PIUTANG DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM MULTIJASA DI PT. BPRS LANTABUR TEBUIRENG KANTOR CABANG MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1

BABI PENDAHULUAN. Sistem perbankan syariah merupakan bagian dari konsep ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. Walaupun kerjasama ini dapat menjadi peluang untuk menyetarakan diri dengan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah diuraikan pada bab. sebelumnya maka peneliti menyimpulkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pokok bank yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam

PRODUK PEMBIAYAAN BERBASIS JUAL BELI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk adanya sebuah lembaga keuangan. Salah satu lembaga

KAFA>LAH BIL UJRAH PADA PEMBIAYAAN TAKE OVER DI BMT UGT

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi yang menghubungkan antara pihak-pihak yang kelebihan (surplus) dana

ISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA

PRINSIP PRODUK PERBANKAN SYARIAH. Nurullah Sururi Afif AMIK BSI Bogor Jl. Merdeka No. 168, Bogor, Indonesia

Perbankan dan Isalam. Ikaputera Waspada

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PEMBAYARAN IMBALAN. A. Analisis Terhadap Mekanisme Pembayaran Imbalan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Al-Qur an dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Al-Qur an dan

PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Budi Asmita SE Ak, MSi. Bengkulu, 13 Februari 2008

BAB I PENDAHULUAN. Islam di Tanah Air sebenarnya sudah dimulai secara formal dan informal jauh

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

PRODUK PEMBIAYAAN BERBASIS SEWA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Islam saat ini cukup pesat, ditandai dengan berkembangnya

BAB II LANDASAN TEORI. Kodifikasi Produk Perbankan Syariah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia saat ini sudah

Silabus. EKA 5356 Manajemen Bank Syariah. Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Pengertian. Dasar Hukum. QS. Al-Baqarah [2] : 275 Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba

PRODUK SYARIAH DI INDONESIA

BAB II Landasan Teori

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah [2]: 275: &$!%#*#$ 234 +#,-.,(/01 '() )5'(2%6.789:;<= & #AB7CDE3" Orang yang makan (mengambil) riba ti

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat memiliki kebutuhan-kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariat Islam. Berdasarkan

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. negara maka semakin baik pula perekonomian negara tersebut. Mengingat

Dasar-Dasar Pembiayaan Bank Syariah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

Jawaban UAS PLKS 2014/2015

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. ANALISIS PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KJKS CEMERLANG WELERI

STIE DEWANTARA Lembaga Keuangan Syariah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti perbankan, reksadana, dan takaful. 1. Banking System, atau sistem perbankan ganda, di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. sirkulasi perekonomian akan melahirkan tingkat inflasi yang begitu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia dewasa ini berjalan dengan

FATWA DSN MUI. Fatwa DSN 01/DSN-MUI/IV/2000: Giro. 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari'ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga.

Setelah penulis mengumpulkan data dari lapangan melalui wawancara. dan dokumentasi di lapangan, yaitu di Bank BNI Syariah Kantor Cabang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. sejauh ini perbankan syariah telah menunjukkan eksistensinya dalam roda

$!%#&#$ /0.#'()'*+, *4% :;< 63*?%: #E Orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya

BAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara dengan basis penduduk muslim terbesar di

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk menjalankan bisnis dengan izin operasional sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Wardi dan Putri (2011) tentang Analisis

BAB 1 PENDAHULUAN. meminjam uang bagi masyarakat yang membutuhkan, disamping itu juga. menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran.

GUBERNUR BANK INDONESIA,

AKAD MURABAHAH DAN APLIKASINYA

SILABUS EKONOMI ISLAM

Daftar istilah pada SBSN (Surat Berharga Sukuk Negara)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis Sumber Dan Penggunaan Dana Pada Bank Jabar Banten Syariah

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. penghubung antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana.

A. Mekanisme Pembiayaan KPR Muamalat ib dengan Menggunakan Akad Murabahah 1. Skema Pembiayaan KPR Muamalat ib dengan Menggunakan Akad Murabahah

Transkripsi:

Exploring Islamic Products by Comparing Aqad between Indonesia and Malaysia Muhamad Nadratuzzaman Hosen dan Amirah Ahmad Jakarta, 19 Juli 2011

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dewasa ini bank syariah semakin berkembang dan menunjukkan kemajuan pesat di seluruh dunia. Berbagai fatwa dan produk dihasilkan dari proses ijtihad untuk mendukung perkembangannya. Sebagian fatwa hasil ijtihad ini digunakan untuk mengilangkan keharaman produk yang ditawarkan bank syariah sehingga menimbulkan ikhtilaf karena seharusnya pengembangan produk perbankan syariah tidak lepas dari tujuan mulia (Maqasidusy Syari ah) dan batasan-batasan yang telah digariskan dalam Islam.

Cont Ijtihad Ulama dan pengambil keputusan di Malaysia telah memfatwakan kehalalan Tawarruq, Baiul Innah dan Baiul Dayn untuk diimplimentasikan dalam produk-produk perbankan Syariah, sementara akad-akad tersebut tidak dihalalkan di tanah air. Tawarruq, Baiul Innah dan Baiul Dayn adalah akad-akad yang telah ada sejak zaman Rasulullah saw, tetapi produk-produk tersebut telah dikembangkan dengan mekanisme yang mengikuti permintaan pasar.

2. Studi Pendahuluan Setelah mengamati dan mengumpulkan data mengenai produk perbankan syariah Malaysia dan Indonesia, maka ditemukan adanya tiga akad yang dipakai di perbankan Malaysia namun tidak di legalkan oleh Dewan Syariah Nasional, ketiga akad tersebut adalah: 1.Tawarruq 2. Baiul Innah 3. Bai ul Dayn

3. Fokus Masalah Ruang lingkup kajian atau penelitian ini akan terfokus pada produk Tawarruq, Baiul Innah dan Baiul Dayn yang dipraktekan pada perbankan syariah Malaysia, dan tidak/belum disahkan oleh Dewan Syariah Nasional Indonesia.

DESKRIPSI PERBEDAAN AKAD Produk Malaysia Akad Produk Indonesia Akad Perbedaan Deposito Wadiah Deposit Mudharabah Tujuan deposit adalah investasi, karena itu, maka deposit dalam perbankan Indonesia menggunakan akad Mudharabah Jual Beli Murabahah Jual Beli Murabahah Mekanisme dan akad sama Salam Salam Mekanisme dan akad sama Istisna Istisna Mekanisme dan akad sama -- Salam Paralel Bank Syariah Malaysia tidak memiliki salam paralel, karena pihak Bank menyediakan barang yg dibutuhkan nasabah sendiri, sedangkan bank syariah Indonesia dapat melimpahkan pemyediaan barang pada pihak ke tiga

DESKRIPSI PERBEDAAN AKAD Produk Malaysia Akad Produk Indonesia Akad Perbedaan Sewa Ijarah Sewa Ijarah Malaysia memungkinkan pemilikan barang yang disewa yang disebut bai at- Ta jir. Sedangkan Bank Syariah Indonesia menggunakan Ijarah untuk penyewaan barang yang tidak perlu dimiliki Ijarah thuma Bai Bai Bithaman ajil Ijarah Muntahiyah Biltamlik (IMB) Mekanisme dan akad sama yaitu akad ijarah diawal, kemudian setelah pelunasan dibuat akad jual beli atau hibah Berbeda dengan IMBT, BBA akad jual beli diawal perjanjian, harga pokok ditambah nilai yang ditambahkan oleh bank sebagai keuntungan.

DESKRIPSI PERBEDAAN AKAD Produk Malaysia Akad Produk Indonesia Akad Perbedaan Bagi Hasil Mudharabah a) Inv. Umum b) Inv. khusus Bagi Hasil Mudharabah Perbankan syariah Indonesia menggunakan akad mudharabah dimana bank adalah pemilik modal dan nasabah adalah mudharib. Sedangkan dalam perbankan Malaysia, Bank dapat menjadi pemilik modal dan atau mudharib Mudharabah Musyarakah Musyarakah Mekanisme dan akad sama Pinjaman Qard Pinjaman Qardh Mekanisme dan akad sama Qardul hasan Bila tidak sanggup membayar akan dihapus filenya Jasa L / C Wakalah Jasa L/C Wakalah Mekanisme dan akad sama Murabahah Musyarakah Bank menjadi agen atau wakil nasabah dan menerima imbalan atau ujrah Bank menjadi agen atau wakil dan pemegang kewenangan sekaligus

DESKRIPSI PERBEDAAN AKAD Produk Malaysia Akad Produk Indonesia Akad Perbedaan Kafalah Bank memberikan jaminan atas nama pihak pertama (nasabah) kepada pihak ke tiga Factoring Hiwalah L/ G Kafalah L/G Kafalah Perbankan Syariah Malaysia menggunakan pihak ketiga yaitu asuransi sebagai kafil, sedangkan Indonesia hanya antara bank dan nasabah IAB Murabahah Nasabah mengajukan pembelian barang kepada bank, maka bank menunjuk pihak ketiga untuk mengurusi Bai Al-dayn Bank keluarkan surat hutang kemudian dibeli nasabah hasil pembelian dipakai untuk investasi. Di indonesia DSN tidak membolehkan jual beli surat hutang.

DESKRIPSI PERBEDAAN AKAD Produk Malaysia Akad Produk Indonesia Akad Perbedaan E. Banking Wakalah E. Banking Wakalah Mekanisme dan akad sama ATM Wakalah ATM Wakalah Mekanisme dan akad sama Kartu Kredit Bai Innah Munazzam Kartu Kredit Kafalah, qardh,ijarah Bank syariah Malaysia memberikan qardh kepada nasabah, dan nasabah wajib melunasi cicilan ditambah margin keuntungan yang ditentukan. Bank Syariah Indonesia memeberikan kafalah ketika pemakaian, ketika di gesek di vendor menggunakan qardh, ijarah untuk keanggotaan, overlimit, keterlambatan pembayaran dan sebagainya Valuta Asing Sharf Penukaran valuta asing, keuntungan dari selisih kurs

DESKRIPSI PERBEDAAN AKAD Produk Malaysia Akad Produk Indonesia Akad Perbedaan Gadai Rahn, Qardh, dan Ijarah Perbankan syariah indonesia menggunakan akad rahn dengan jaminan. Qardh di sini tanpa imbalan, dapat dilunasi tunai ataupun cicilan. penyimpanan jaminan berdasarkan akad ijarah Tawarruq Tawarruq Nasabah membeli secara cicilan dari Bank, lalu dikembalikan ke bank untuk dijual tunai. Nasabah memperoleh uang cash, dan nasabah memiliki kewajiban bayar cicilan pada bank

Hasil Penelitian AQAD INDONESIA MALAYSIA Tawarruq Tidak Membolehkan Membolehkan Alasan: 1.Sesuai dengan hasil Konferensi Islamic Fiqh Academy Jeddah ke-17, melarang praktek Tawarruq munazam yang berlaku di beberapa bank syariah pada saat ini, di karenakan praktek Tawarruq munazam hanyalah sebatas transaksi di atas kertas untuk mendapatkan uang tunai. 2.Salah satu yarat transaksi atau muamalah maliyah, haruslah bersifat transparan terlepas dari unsurunsur penipuan ataupun shubuhat, sedangkan Tawarruq mengandung banyak shubuhat di dalamnya. 3.Tawarruq lebih besar mafasdahnya daripada maslahahanya jika dilihat dari segi kepentingan umum. Alasan: Darurah diperlakukan disini sebagai suatu alasan yang memperbolehkan tawarruq dengan alasan yang jelas yaitu bahwa keberadaan bank-bank Islam di dunia sangat terbatas dan bisnisnya sangat terbatas pula, keadaan ini adalah keadaan darurah yang mendesak agar diperbolehkannya tawarruq.

AQAD INDONESIA MALAYSIA Bai ul Innah Tidak Membolehkan Membolehkan Alasan: Selain karena bai ul Innah mengandung ikhtilaf, DSN- MUI memandang lebih jauh yaitu kemashlahatan atau kemudharatan yang akan ditimbulkan. Hal ini menunjukkan bahwa kalangan otoritas pemberi fatwa di negara ini masih berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian (Qaidah Sadduzzarai ) dalam rangka mendekatkan diri pada konsep Islam yang sesungguhnya. Alasan: 1.Bai ul innah sangat dibutuhkan (hingga masuk category darurah) untuk pembangunan dan perkembangan Malaysia dan tidak adanya nash qath iyang mengharamkannya. 2.Bai ul Innah boleh dan tidak mengandung zari ah bila melibatkan pihak ketiga. Bai ul Dayn Tidak Membolehkan Membolehkan Alasan: 1.Sesuai dengan nash qath I, yaitu sabda Rasulullah saw berdasarkan hadits Umar ra : Bahwasanya Nabi SAW melarang menjual hutang dengan hutang. 2.Selain itu juga menurut Ibnu Taimiyah, bai al dayn itu tidak ada manfaatnya, hanya akan mengakibatkan riba. 3.Konsep dharurah tidak berlaku, dikarenakan kontrak ini bukanlah satu-satunya kontrak yang dapat menolong perekonomian islam dan mendorong kemajuannya. Alasan: Dengan alasan Allah menghalalkan setiap jual beli.

Kesimpulan Tawarruq, khususnya Tawarruq munazam, disepakati merupakan bentuk manipulasi untuk keperluan mandapatkan uang tunai (personal financing), di mana akadnya hanyalah transaksi antara bank dan nasabah di atas kertas tanpa adanya pemindahan kepemilikan. Sementara Bai Al-Innah haram karena dinilai sebagai bentuk hilah untuk menghindari larangan riba. Sedangkan Bai Al-Dayn tidak diterapkan karena tidak dapat diadopsi sebagai sistem keuangan. Pengembalian pinjaman di atas pinjaman pokok akan menyalahi ajaran kedermawanan dalam Islam. Masyarakat umum dan pekerja perbankan menyandarkan pendapatnya pada ketetapan Dewan Syariah Nasional (DSN) sehingga jika ketiga subyek tersebut dinilai haram, maka masyarakat dan praktisi perbankan tidak akan mempraktekkannya. Ini merupakan bentuk darikepercayaan masyarakat terhadap keputusan-keputusan DSN dan pengambil keputusan di Indonesia. Sementara Malaysia membolehkan penggunaan sistem Tawarruq bersandarkan pada qaidah fiqhiyah bahwa semua jual-beli adalah halal kecuali yang ada pelarangannya dalam Al-Qur an dan Al-Hadits serta tidak adanya dalil qathi i yang melarangnya. Malaysia mempraktekkan bai Al-Innah munazam sementara di Indonesia menerapkan tiga akad, yaitu kafalah, qardh dan ujrah sehingga kehalalan dan keharamannya dipandang dari sudut berbeda pula. Indonesia membolehkan penggunaan dalam keadaan darurah saja. Malaysia menggunakan prinsip darurah sebagai salah satu landasankuat, yang dijadikan referensi dalam segala keputusan atau fatwa baru yang berkenaan dengan perkembangan perekonomian syariah. Sehingga implementasi Baiul Dayn dijadikan sebagai suatu darurah demi meningkatkan ekonomi islam, dan tentunya peningkatan ekonomi islam akan membawa kepada peningkatan pada perekonomian Malaysia pada umumnya.