Kultum Ramadhan: Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga

dokumen-dokumen yang mirip
Ceramah Singkat Kultum Ramadhan: Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga. Oleh: Ustadz Abdullah bin Taslim al-buthoni MA

Al-Matiin, Yang Maha Kokoh

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh

Sifat Allah Al-Hayiyyu, Yang Maha Pemalu

??????????????????????????????????????????????? :????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Kematian Lebih Baik Bagi Seorang Mukmin

3 Wasiat Agung Rasulullah

Perayaan Tahun Baru Islam

Sikap Seorang Muslim Terhadap Ahli Maksiat

Tanda-Tanda Cinta Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan

Pengobatan dan Pemurnian Akidah

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

Perbandingan Antara Dunia dan Akhirat

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Persiapan Menuju Hari Akhir

Seribu Satu Sebab Kematian Manusia

Takwa dan Keutamaannya

Sifat-Sifat Ibadah Yang Benar

Luasnya Rahmat (kasih sayang) Allah Subhanahu wa Ta ala

Menjadi Hakim Zhalim ????????????:

Berkawan dengan Orang Shalih

Dan kemarahan itu sering menimbulkan perkara-perkara negatif, berupa perkataan maupun perbuatan yang haram.

Motivasi Agar Istiqomah

Kemuliaan Seorang Hamba Terletak Pada Ibadahnya

Surat Untuk Kaum Muslimin

Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa

Mensyukuri Nikmat Al Quran

Allah Al-Ghalib (Maha Menang) dan An-Nashir (Maha Penolong)

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

Hak-hak Persaudaraan (Ukhuwah) Sesama Muslim

Mentadabburi Nama Allah, Al-Ghani (Maha Kaya)

Khutbah Jumat: Peringatan dari Bahaya Godaan Harta

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah

Renungan bagi Musafir

Melanggengkan Ketaatan Pasca Ramadhan

Kewajiban Menunaikan Amanah

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Urgensi (Pentingnya) Tauhid dan Pembagiannya. Urgensi (Pentingnya) Tauhid dan Pembagiannya

Tantangan Alquran. Khutbah Pertama:

*** Syarat Amal Diterima

Bersama Orang Tua Menuju Surga

Adillah dalam Memperlakukan Anak

Carilah Rezeki Yang Halal dan Jauhi Yang Haram

Dosa Memutuskan Hubungan Kekeluargaan

Keindahan Nama-nama Allah

*** Buah Kesabaran ????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Sifat Surga dan Penghuninya

Allah Itu Maha Indah dan Mencintai Keindahan

Menyambut Datangnya Bulan Ramadhan

Bukti Cinta Kepada Nabi

Jadilah Orang Yang Dekat Dengan Alquran

Malu Kepada Allah. Khutbah Pertama:

Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal

*** 30 TAHUN ANDA BERUJUNG SURGA ATAUKAH NERAKA

Hukum Seputar Zakat Fitrah

Koreksi Ritual di Bulan Rajab

Mengimani Kehendak Allah

Gaya Hidup Islami dan Jahili

Taat Kepada Pemimpin Kaum Muslimin

*** Mengingat Kematian

Jangan Samakan Yang Baik dan Yang Buruk

Hakikat Hidup Sukses: Tafsir QS. Ali Imran 185

Khutbah Jumat: Hakikat Takwa Kepada Allah

Menahan Amarah. Menahan Marah. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ????????????????????????????????????????????

Hidayah Adalah Karunia Ilahi

Istiqomah. Khutbah Pertama:

????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? *** Fitnah Akhir Zaman

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka

????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Metode Bijak Memperbaiki Aib

Jadikanlah Akhirat Sebagai Niatmu

Nilai Harta Seorang Muslim

Khotbah yang Menggelisahkan

Petunjuk Nabi Dalam Menyebarkan Berita

???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Ulama berselisih pendapat tentang hukum berdoa bagi kaum muslimin ketika khotbah kedua.

Suap Mengundang Laknat

Riba, Dosa Besar Yang Menghancurkan

Dosa Bersumpah Dengan Menyebut Selain Allah

Motivasi Untuk Bertaubat

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

Pentingnya Menyambung Silaturahmi

Muhasabah dan Muraqabah, Jalan Menuju Takwa

Agar Pohon Keimanan Tumbuh dan Berbuah

Renungan Pergantian Tahun

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim

Ajari Anak Untuk Berdoa

Meraih Sifat Qona ah (Merasa Kecukupan)

Shalat Berjamaah Tidak di Rumah

Nasehat Bagi Orang Yang Melalaikan Shalat

Umrah dan Haji Sebagai Penebus Dosa

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

Peringatan Agar Tidak Tertipu dengan Kenikmatan Dunia

Khutbah Jumat Manfaatkan Nikmat Kehidupan

Menerima dan Mengamalkan Kebenaran

Ujian Dunia dan Ujian Akhirat

Keutamaan Bulan Dzulhijjah

Janganlah Berlaku Zalim

Transkripsi:

Kultum Ramadhan: Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga Ceramah Singkat Kultum Ramadhan: Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga Oleh: Ustadz Abdullah bin Taslim al-buthoni, MA Alhamdulillahi Rabbil alamin ash-sholatu wassalamu ala nabiyyina Muhammad wa ala alihi wa shohbihi wamanit tabi ahu ila yaumiddin Setiap orang yang telah berkeluarga, tentu menginginkan kebaikan dan kebahagiaan dalam kehidupannya bersama istri dan anak-anaknya. Hal ini merupakan perwujudan rasa cintanya kepada mereka. Kecintaan ini merupakan fitrah yang Allah Azza wa Jalla tetapkan pada jiwa setiap manusia. Allah Azza wa Jalla berfirman:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? "Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanitawanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)" [Ali 'Imrân/3:14] Bersamaan dengan itu, nikmat keberadaan istri dan anak ini sekaligus juga merupakan ujian yang bisa menjerumuskan seorang hamba dalam kebinasaan. Allah Azza wa Jalla mengingatkan hal ini dalam firman-nya:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka " [at-taghâbun/64:14] Makna "menjadi musuh bagimu" adalah melalaikan kamu ke dalam perbuatan maksiat kepada Allah Azza wa Jalla. Salah Menempatkan Cinta dan Kasih Sayang Kita dapati kebanyakan orang salah menempatkan arti cinta dan kasih sayang kepada istri dan anakanaknya, dengan menuruti semua keinginan mereka meskipun bertentangan dengan syariat Islam, yang pada gilirannya justru akan mencelakakan dan merusak kebahagiaan hidup mereka sendiri. Ketika menafsirkan ayat tersebut di atas, Syaikh Abdur rahmân as-sa'di rahimahullah berkata: " Karena jiwa manusia memiliki fitrah untuk cinta kepada istri dan anak-anak, maka (dalam ayat ini) Allah Azza 1 / 5

wa Jalla memperingatkan hamba-hamba-nya agar (jangan sampai) kecintaan ini menjadikan mereka menuruti semua keinginan istri dan anak-anak mereka dalam hal-hal yang dilarang dalam syariat. Dia memotivasi hamba-hamba-nya untuk (selalu) melaksanakan perintah-perintah-nya dan mendahulukan keridhaan-nya ". Oleh karena itulah, seorang kepala keluarga yang benar-benar menginginkan kebaikan dalam keluarganya hendaknya menyadari kedudukannya sebagai pemimpin dalam rumah tangganya, sehingga dia tidak membiarkan terjadinya penyimpangan syariat dalam keluarganya, karena semua itu akan ditanggungnya pada hari kiamat kelak. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? "Ketahuilah, kalian semua adalah pemimpin dan kalian semua akan dimintai pertanggungjawaban tentang apa yang dipimpinnya seorang suami adalah pemimpin (keluarganya) dan dia akan dimintai pertanggungjawaban tentang (perbuatan) mereka". Cinta Sejati Yang Abadi Seorang kepala keluarga yang benar-benar mencintai dan menyayangi istri dan anak-anaknya hendaknya menyadari bahwa cinta dan kasih sayang sejati terhadap mereka tidak hanya diwujudkan dengan mencukupi kebutuhan duniawi dan fasilitas hidup mereka. Akan tetapi yang lebih penting dari semua itu adalah pemenuhan kebutuhan rohani mereka terhadap pengajaran dan bimbingan agama yang bersumber dari petunjuk al-qur-ân dan Sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Inilah bukti cinta dan kasih sayang yang sebenarnya, karena diwujudkan dengan sesuatu yang bermanfaat dan kekal di dunia dan di akhirat nanti. Karena pentingnya hal ini, Allah Azza wa Jalla mengingatkan secara khusus kewajiban para kepala keluarga ini dalam firman-nya:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu" [at-tahrîm/66:6] Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu ketika menafsirkan ayat di atas berkata: "(Maknanya): Ajarkanlah kebaikan untuk dirimu dan keluargamu". Syaikh Abdur rahmân as-sa'di rahimahullah berkata: "Memelihara diri (dari api neraka) adalah dengan mewajibkan bagi diri sendiri untuk melaksanakan perintah Allah Azza wa Jalla dan menjauhi larangan- Nya, serta bertobat dari semua perbuatan yang menyebabkan kemurkaan dan siksa-nya. Adapun memelihara istri dan anak-anak (dari api neraka) adalah dengan mendidik dan mengajarkan kepada mereka (syariat Islam), serta memaksa mereka untuk melaksanakan perintah Allah Azza wa Jalla. Maka, seorang hamba tidak akan selamat dari siksaan neraka kecuali jika dia benar-benar melaksanakan perintah Allah Azza wa Jalla (dalam ayat ini) kepada dirinya sendiri dan pada orang-orang yang dibawa 2 / 5

kekuasaan dan tanggung jawabnya". Demikian juga dalam hadits yang shahîh ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melarang Hasan bin 'Ali Radhiyallahu anhu memakan kurma sedekah, padahal waktu itu Hasan Radhiyallahu anhu masih kecil, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Hekh.hekh" agar Hasan membuang kurma tersebut, kemudian beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apakah kamu tidak mengetahui bahwa kita (Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan keturunannya) tidak boleh memakan sedekah? [6]". Imam Ibnu Hajar rahimahullah menyebutkan di antara kandungan hadits ini adalah bolehnya membawa anak kecil ke mesjid dan mendidik mereka dengan adab yang bermanfaat (bagi mereka), serta melarang mereka melakukan sesuatu yang membahayakan mereka sendiri, (yaitu dengan) melakukan hal-hal yang diharamkan (dalam agama), meskipun anak kecil belum dibebani kewajiban syariat, agar mereka terlatih melakukan kebaikan tersebut. Kemudian, hendaknya seorang kepala keluarga menyadari bahwa dengan melaksanakan perintah Allah Azza wa Jalla ini, berarti dia telah mengusahakan kebaikan besar dalam rumah tangga tangganya, yang dengan ini akan banyak masalah dalam keluarganya teratasi, baik masalah antara dia dengan istrinya, dengan anak-anaknya ataupun dengan sesama keluarganya. Bukankah penyebab terjadinya bencana secara umum, termasuk bencana dalam rumah tangga, adalah perbuatan maksiat manusia? Allah Azza wa Jalla berfirman:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????? Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan (dosa)mu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu) [asy-syûra/42:30] Inilah makna ucapan salah seorang ulama salaf yang mengatakan: "Sungguh, ketika aku bermaksiat kepada Allah Azza wa Jalla, maka aku melihat pengaruh buruk perbuatan maksiat tersebut pada tingkah laku istriku ". Barangsiapa yang mengharapkan cinta dan kasih sayangnya terhadap keluarganya kekal abadi di dunia sampai di akhirat nanti, maka hendaknya dia melandasi cinta dan kasih sayangnya karena Allah Azza wa Jalla semata-semata, dengan cara saling menasehati dan tolong menolong dalam ketaatan kepada-nya. Allah Azza wa Jalla berfirman:??????????????????????????????????????????????????????????????????? Orang-orang yang berkasih sayang pada waktu itu (di akhirat) menjadi musuh satu sama lainnya, kecuali orang-orang yang bertaqwa [az-zukhruf/43:67] Ayat ini menunjukkan bahwa semua jalinan cinta dan kasih sayang di dunia yang bukan karena Allah Azza wa Jalla. Maka di akhirat nanti berubah menjadi kebencian dan permusuhan, dan yang kekal abadi hanyalah jalinan cinta dan kasih sayang karena-nya. Lebih daripada itu, dengan melaksanakan perintah Allah Azza wa Jalla ini seorang hamba dengan izin Allah Azza wa Jalla akan melihat pada diri istri dan anak-anaknya kebaikan yang akan menyejukkan pandangan matanya dan menyenangkan hatinya. Ini merupakan harapan setiap orang beriman yang 3 / 5

menginginkan kebaikan bagi diri dan keluarganya. Oleh karena itulah Allah Azza wa Jalla memuji hamba-hamba-nya yang bertakwa ketika mereka mengucapkan permohonan ini kepada-nya, dalam firman-nya:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? Dan (mereka adalah) orang-orang yang berdoa: "Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteriisteri dan keturunan kami sebagai penyejuk (pandangan) mata (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa [al-furqân/25:74] Imam Hasan al-bashri rahimahullah ketika ditanya tentang makna ayat di atas, beliau berkata: "Allah Azza wa Jalla akan memperlihatkan kepada hambanya yang beriman ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla pada diri istri, saudara dan orang-orang yang dicintainya. Demi Allah Azza wa Jalla, tidak ada sesuatupun yang lebih menyejukkan pandangan mata seorang Muslim dari pada ketika dia melihat anak, cucu, saudara dan orang-orang yang dicintainya taat kepada Allah Azza wa Jalla ". Akhirnya, kami menutup tulisan ini dengan berdoa kepada Allah Azza wa Jalla agar Dia senantiasa melimpahkan taufik-nya kepada kita semua dalam menjalankan perintah-nya dan menjauhi larangan- Nya pada diri kita sendiri maupun keluarga kita. Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri dan keturunan kami sebagai penyejuk (pandangan) mata (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa. Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 03/Tahun XIII/1430/2009M. Download Ceramah Singkat [download id="174"] Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR. 4 / 5

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Khotbah Jumat - Khutbah Jum'at Terbaik SPONSOR hubungi: 081 326 333 328 DONASI hubungi: 087 882 888 727 Donasi dapat disalurkan ke rekening: 8610185593 (BCA) / 7051601496 (Syariah Mandiri) / 1370006372474 (Mandiri). a.n. Hendri Syahrial Keterangan lebih lengkap: Peluang Menjadi Sponsor dan Donatur 5 / 5