ANALISIS DESENTRALISASI FISKAL DAN KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN SIDOARJO, KABUPATEN PACITAN, DAN KABUPATEN MADIUN MENUJU OTONOMI DAERAH

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS TINGKAT KEMANDIRIAN KEUANGAN DI KABUPATEN BANYUWANGI, KABUPATEN BLITAR DAN KABUPATEN MADIUN, SERTA KABUPATEN TUBAN SKRIPSI

ANALISIS KEMANDIRIAN FISKAL DI SATUAN WILAYAH PEMBANGUNAN ( SWP ) IV JAWA TIMUR SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA PADA BANK UMUM DI KABUPATEN GRESIK SKRIPSI. Oleh :

ANALISIS INDEKS DESENTRALISASI FISKAL KABUPATEN SAMPANG DAN SUMENEP (PERIODE 2007 DAN 2008) SKRIPSI

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM DAN VARIABEL PENDUKUNG LAINNYA PADA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA MADIUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN MADIUN SKRIPSI

ANALISIS INDEKS DESENTRALISASI FISKAL PADA SATUAN WILAYAH PEMBANGUNAN (SWP) VII PROPINSI JAWA TIMUR SKRIPSI

ANALISIS KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN PADA ERA OTONOMI DAERAH (PERIODE ) SKRIPSI

ANALISIS PERAN DESENTRALISASI FISKAL TERHADAP KINERJA EKONOMI DI KABUPATEN / KOTA JAWA TIMUR SKRIPSI

ANALISIS SHIFT SHARE 3 DAERAH DI PROVINSI JAWA TIMUR (KABUPATEN GRESIK, KABUPATEN NGAWI, DAN KABUPATEN TRENGGALEK) SKRIPSI

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PADA KOTA KEDIRI SEBELUM DAN SESUDAH OTONOMI DAERAH SKRIPSI. Oleh :

ANALISIS SHIFT SHARE 4 DAERAH DI PROVINSI JAWA TIMUR ( KABUPATEN MADIUN, KABUPATEN BANYUWANGI DAN KABUPATEN TUBAN SERTA KABUPATEN BLITAR ) SKRIPSI

Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi PAD (Pendapatan Asli Daerah) di Kabupaten Pasuruan Dalam Rangka Otonomi Daerah SKRIPSI

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH TABUNGAN MASYARAKAT PADA BANK-BANK UMUM DI KOTA SURABAYA SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH PENERIMAAN PEMERINTAH DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA TIMUR

ANALISIS INDEKS DESENTRALISASI FISKAL PADA SATUAN WILAYAH PEMBANGUNAN (SWP) I PROPINSI JAWA TIMUR SKRIPSI

KINERJA KEUANGAN BANK DAN STABILITAS MAKRO EKONOMI TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM DI INDONESIA SKRIPSI

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN INDUSTRI KECIL DI JAWA TIMUR

Adelyta Marine Putri / FE/ IE

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELANJA DAERAH DI KABUPATEN SUMENEP

I. PENDAHULUAN. Era desentralisasi pasca disahkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

ANALISIS PENGARUH KREDIT TERHADAP JUMLAH INDUSTRI KECIL, JUMLAH TENAGA KERJA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI SURABAYA USULAN PENELITIAN

ANALISIS POTENSI SEKTOR EKONOMI KABUPATEN SUMENEP DAN KABUPATEN PAMEKASAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KATAK DAN UDANG DI JAWA TIMUR USULAN PENELITIAN

USULAN PENELITIAN. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Untuk Menyusun Skripsi S-1

DAFTAR ISI. Halaman Sampul Depan Halaman Judul... Halaman Pengesahan Skripsi... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran...

SKRIPSI. ANALISIS FAKTOR EKONOMI YANG MEMPENGARUHI TINGKAT INFLASI DI JAWA TIMUR Disusun oleh : M. Rizki Johansyah

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI. PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) DI KOTA SURABAYA SKRIPSI PRASTYO BANGUN NUSWANTARA / FE/EP

ANALISIS PENGARUH BEBERAPA FAKTOR EKONOMI MONETER TERHADAP LIKUIDITAS DI BANK UMUM DAN BANK SYARIAH DI KOTA SURABAYA SKRIPSI

KATA PENGANTAR. skripsi ini. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu kewajiban mahasiswa

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT, TINGKAT INFLASI DAN SIMPANAN NASABAH TERHADAP KREDIT INVESTASI PADA BANK UMUM DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. 22 Tahun 1999 yang diubah dalam Undang-Undang No. 32 Tahun tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 yang

KATA PENGANTAR. ini. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu kewajiban mahasiswa untuk

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING (PMA) PADA SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR DI KABUPATEN GRESIK SKRIPSI

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURABAYA SKRIPSI. Oleh : FX. ERWINDO SETA KURNIAWAN /FE/EP KEPADA

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU INFLASI DI INDONESIA

ANALISIS INVESTASI TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN GRESIK, SIDOARJO, DAN PASURUAN SKRIPSI

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN GRESIK

KATA PENGANTAR. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu kewajiban mahasiswa untuk memenuhi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI WARU BUANA PUTRA DI SIDOARJO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN INDUSTRSI KECIL DI KABUPATEN GRESIK DAN KABUPATEN JOMBANG SKRIPSI

Kata kunci: Kemampuan Keuangan Daerah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI TAMBAK BANDENG DI KABUPATEN GRESIK STUDI KASUS DI DESA WADAK KIDUL KECAMATAN DUDUK SAMPEYAN SKRIPSI

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI KECIL DI JATIM

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH INDUSTRI DI SURABAYA SKRIPSI

ANALISIS INDEKS WILLIAMSON PADA SATUAN WILAYAH PEMBANGUNAN II ( SWP ) JAWA TIMUR SKRIPSI. Oleh : Dhino Taufan / FE / EP.

Hak Cipta milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH SUKU BUNGA INDONESIA (SBI) TERHADAP INFLASI, KURS RUPIAH, DAN PERTUMBUHAN EKONOMI SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan oleh: Dewi Arum Citrawati /FE/EA. Kepada FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2012

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah melakukan reformasi di bidang pemerintahan daerah dan

BAB I PENDAHULUAN. berubah menjadi sistem desentralisasi atau yang sering dikenal sebagai era

(SURVEY PADA KPP PRATAMA SURABAYA GENTENG) SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi. Jurusan Ekonomi Pembangunan.

ALASAN MASYARAKAT DALAM MEMILIH PRODUK BANK SYARIAH SKRIPSI

MODEL PENDEKATAN TEORI KONSUMSI DALAM MEMBUAT PROYEKSI POTENSI DANA PIHAK KETIGA (DPK) PADA BANK UMUM DI KOTA SURABAYA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT INVESTASI PADA BANK UMUM (BUMN DAN SWASTA) DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SKRIPSI

PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN PERORANGAN

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MOJOKERTO SKRIPSI

PENGARUH FOKUS PELANGGAN DAN KERJASAMA TIM TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PTPN XI PABRIK KARUNG ROSELLA BARU SURABAYA

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN INDUSTRI KECIL DI KOTA SURABAYA SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK SKRIPSI

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA (SHU) KPRI BINA RAHARJA CERME-GRESIK SKRIPSI

PENGARUH PEMAHAMAN PROSEDUR DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN PAJAK PENGHASILAN DI KPP PRATAMA

ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMBANGUNAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA TIMUR SKRIPSI. Oleh : SANDRA EKA WIJAYA

I. PENDAHULUAN. pembangunan secara keseluruhan dimana masing-masing daerah memiliki

BAB I PENDAHULUAN. sentralisasi menjadi sistem desentralisasi merupakan konsekuensi logis dari

BAB I PENDAHULUAN. Undang (UU) Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA TIMUR

BAB V PENUTUP. dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: tertinggi adalah Kabupaten Sleman yaitu sebesar Rp ,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menyikapi berbagai permasalahan di daerah akhir-akhir ini,

ANALISIS PEMBERIAN KREDIT PRODUK KCA (KREDIT CEPAT AMAN) DAN PENANGANAN KREDIT MACET PADA PT.PEGADAIAN CABANG WONOKROMO SURABAYA SKRIPSI

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT EVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SURYAINTI PERMATA Tbk SKRIPSI. Oleh : Lilian Widi S /FE/EA

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyaluran Kredit Bank Umum Pada Usaha Kecil Menengah di Jawa Timur SKRIPSI

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK HIBURAN DAN RETRIBUSI PARKIR DI KOTA SURABAYA SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN KREDIT INVESTASI OLEH PD. BPR GRESIK SKRIPSI. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Karena pembangunan daerah merupakan salah satu indikator atau penunjang dari

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA DINAS KESEHATAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TUBAN

KATA PENGANTAR. serta hidayah-nya yang telah dilimpahkan sehinga penulis bisa menyelesaikan

PENGARUH PELAYANAN DAN FASILITAS TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN BERBELANJA DI GIANT SUN CITY SIDOARJO USULAN PENELITIAN. Oleh :

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT INVESTASI PADA BANK UMUM DI INDONESIA SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi. Diajukan Oleh :

PERANAN PROSES BELAJAR MENGAJAR BAGI MAHASISWA DALAM MERAIH PRESTASI (Studi Empiris pada Mahasiswa Progdi Akuntansi UPN Veteran Jawa Timur)

PENGARUH PENGHARGAAN FINANSIAL, PERTIMBANGAN PASAR KERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK ATAS PBB, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN SOSIALISASI PERPAJAKAN TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bidang pengelolaan keuangan negara maupun daerah. Akuntabilitas

PENGARUH PERSEPSI MANAJER ATAS INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP KEBERHASILAN PERUSAHAAN PADA PT. SERUNI SEMPANA AGUNG DI SIDOARJO SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk

ANALISIS PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA, INVESTASI DAN INFLASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA TIMUR SKRIPSI

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

SKRIPSI. Oleh : PURNOMO NIM: B

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era reformasi memberikan peluang bagi perubahan paradigma

BAB I PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-Undang (UU) No. 32 Tahun 2004 tentang. Pemerintah Daerah (Pemda) dan Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN SISTEM PENGENDALIAN AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. GOLD COIN INDONESIA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Keuangan pada tahun Pelaksanaan reformasi tersebut diperkuat dengan

ANALISIS PENGARUH MAKRO EKONOMI TERHADAP DANA PIHAK KETIGA (DPK) PADA BANK UMUM DAN BANK SYARIAH SKRIPSI

Transkripsi:

ANALISIS DESENTRALISASI FISKAL DAN KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN SIDOARJO, KABUPATEN PACITAN, DAN KABUPATEN MADIUN MENUJU OTONOMI DAERAH SKRIPSI Oleh : ARUM MARETA KUSUMA DEWI 0911010024 / FE / IE Kepada FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2013

ANALISIS DESENTRALISASI FISKAL DAN KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN SIDOARJO, KABUPATEN PACITAN, DAN KABUPATEN MADIUN MENUJU OTONOMI DAERAH SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Oleh : ARUM MARETA KUSUMA DEWI 0911010024 / FE / IE Kepada FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2013

SKRIPSI ANALISIS DESENTRALISASI FISKAL DAN KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN SIDOARJO, KABUPATEN PACITAN, DAN KABUPATEN MADIUN MENUJU OTONOMI DAERAH Disusun oleh : ARUM MARETA KUSUMA DEWI 0911010024 / FE / IE telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Pada tanggal 31 Mei 2013 Pembimbing : Tim Penguji : Pembimbing Utama Ketua Prof. Dr. Syamsul Huda, SE, MT Prof. Dr. Syamsul Huda, SE, MT Sekretaris Dra. Ec. Niniek Imaningsih, MP Anggota Drs. Ec. Wiwin Priana, MT Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Dr. Dhani Ichsanuddin Nur. MM NIP. 19630924 198903 1001

KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat serta hidayah yang telah dilimpahkan sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu kewajiban mahasiswa untuk memenuhi tugas dan syarat akhir akademis di Perguruan Tinggi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur, Fakultas Ekonomi khususnya Program Studi Ekonomi Pembangunan. Dalam penulisan skripsi ini penulis mengambil judul Analisis Desentralisasi Fiskal dan Kemandirian Keuangan Daerah di Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Madiun Menuju Otonomi Daerah. Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa didalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangannya. Hal ini disebabkan karena masih terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang ada. Berkat bantuan dan bimbingan yang diterima dari Prof. Dr. Syamsul Huda, SE, MT selaku Dosen Pembimbing Utama, peneliti sangat berterima kasih karena Beliau dengan sabar telah mengarahkan dan memberikan bimbingan kepada peneliti, sehingga skripsi ini dapat tersusun dan terselesaikan dengan baik. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur, yang telah memberikan bantuan berupa sarana fasilitas dan perijinan guna pelaksanaan skripsi ini. 2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. i

3. Ibu Dra. Ec. Niniek Imaningsih, MP, selaku Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 4. Bapak/ibu dosen Program Studi Ekonomi Pembangunan yang telah ikhlas memberikan banyak ilmu pengetahuannya selama masa perkuliahan dan pelayanan akademik bagi peneliti. 5. Almarhum papa Suryadi dan papa Brahma serta mamaku tercinta yang telah senantiasa mendoakan dan memberikan kasih sayang serta pengorbanan buatku. 6. Kakak-kakakku Andri, Cristin, Hendra, Lia serta saudara-saudaraku yang selalu mendoakan, memberikan dukungan dan membantuku. 7. Sahabatku Sherly, Supri, Cici, Akbar, Anik, Heri dan semua angkatan 2009 Program Studi Ekonomi Pembangunan serta sahabat-sahabatku semua yang tak mungkin saya sebutkan disini, terima kasih atas motivasinya. Semoga Allah SWT berkenan dan memberikan balasan, limpahan rahmat, serta karunia-nya, atas segala amal kebaikan serta bantuan yang telah diberikan. Akhir kata, besar harapan bagi peneliti semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, baik sebagai bahan kajian maupun sebagai salah satu sumber informasi dan bagi pihak-pihak lain yang membutuhkan. Amin. Penulis ii

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFRAT GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAKSI... i iii vi vii viii ix BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3 Tujuan Penelitian... 4 1.4 Manfaat Penelitian... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu... 6 2.2 Landasan Teori... 9 2.2.1 Otonomi Daerah... 9 2.2.2 Desentralisasi Fiskal... 13 2.2.2.1 Indikator Desentralisasi Fiskal... 15 2.2.3 Sumber Penerimaan Pemerintah... 18 2.2.4 Sumber Pendapatan Daerah... 23 2.2.4.1 Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak... 26 2.2.4.2 Sumbangan Daerah... 26 iii

2.2.4.3 Dana Alokasi Umum... 26 2.2.4.4 Dana Alokasi Khusus... 27 2.2.5 Kemandirian Keuangan Daerah... 27 2.2.6 Pola Hubungan Keuangan dan Tingkat Kemandirian Daerah... 29 2.2.7 Hubungan APBN dan APBD... 31 2.2.7.1 Anggaran Pendapatan Belanja Daerah... 32 2.2.7.2 Penerimaan Rutin... 32 2.2.7.3 Pengeluaran Rutin... 33 2.3 Kerangka Pikir... 35 2.4 Hipotesis.... 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel... 37 3.2 Jenis dan Sumber Data... 38 3.2.1 Jenis Data... 38 3.2.2 Sumber Data... 38 3.3 Teknik Analisis dan Pengolahan Data... 38 3.3.1 Indeks Desentralisasi Fiskal... 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian... 40 4.1.1 Gambaran Umum Dari Provinsi Jawa Timur... 40 4.1.1.1 Kondisi Umum Kabupaten Sidoarjo... 41 4.1.1.2 Kondisi Umum Kabupaten Pacitan... 43 4.1.2.3 Kondisi Umum Kabupaten Madiun... 44 iv

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian.... 46 4.2.1 Perkembangan Penerimaan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo... 46 4.2.2 Perkembangan Penerimaan Pemerintah Kabupaten Pacitan... 47 4.2.3 Perkembangan Penerimaan Pemerintah Kabupaten Madiun... 47 4.3 Analisis dan Pengujian Hipotesa... 48 4.3.1 Analisis Indeks Desentralisasi Fiskal... 48 4.3.1.1 Uji Analisis Indeks Desentralisasi Fiskal... 50 4.3.1.2 Uji Analisis Derajat Desentralisasi Fiskal... 52 4.3.1.3 Uji Analisis terhadap Pola Hubungan Keuangan dan Tingkat Kemandirian Daerah... 54 4.4 Pembahasan... 55 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 59 5.2 Saran... 61 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN v

DAFTAR TABEL TABEL 1 Skala Interval Derajat Desentralisasi Fiskal...... 17 TABEL 2 Pola Hubungan Keuangan dan Tingkat Kemandirian Daerah.. 30 TABEL 3 Contoh Anggaran Pendapatan Daerah... 34 TABEL 4 Penerimaan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Tahun 2010-2011. 46 TABEL 5 Penerimaan Pemerintah Kabupaten Pacitan Tahun 2010-2011.. 47 TABEL 6 Penerimaan Pemerintah Kabupaten Madiun Tahun 2010-2011.. 48 TABEL 7 Indeks PAD terhadap TPD, Indeks BHPBP terhadap TPD, Indeks SB terhadap TPD tahun 2010... 50 TABEL 8 Indeks PAD terhadap TPD, Indeks BHPBP terhadap TPD, Indeks SB terhadap TPD tahun 2011... 52 TABEL 9 Hasil Perhitungan Kontribusi PAD dan Kontribusi BHPBP terhadap Kontribusi SB untuk mengetahui Derajat Desentralisasi Fiskal tahun 2010...... 53 TABEL 10 Hasil Perhitungan Kontribusi PAD dan Kontribusi BHPBP terhadap Kontribusi SB untuk mengetahui Derajat Desentralisasi Fiskal tahun 2011... 54 TABEL 11 Rata-rata Indeks Desentralisasi Fiskal terhadap Hasil Perhitungan untuk Mengetahui Tingkat Kemandirian Daerah dari tahun 2010-2011... 55 vi

DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Kerangka Pikir... 35 vii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Realisasi Penerimaan Pendapatan Daerah tahun 2010-1011 Lampiran 2 Perhitungan Analisis Indeks Desentralisasi Fiskal tahun 2010 Lampiran 3 Perhitungan Analisis Indeks Desentralisasi Fiskal tahun 2011 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Perkembangan Rasio Derajat Desentralisasi Fiskal dengan membandingkan PAD terhadap TPD dan BHPBP terhadap TPD tahun 2010-2011 Sektor PDRB di Kabupaten Sidoarjo Sektor PDRB di Kabupaten Pacitan Sektor PDRB di Kabupaten Madiun viii

ANALISIS DESENTRALISASI FISKAL DAN KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN SIDOARJO, KABUPATEN PACITAN, DAN KABUPATEN MADIUN MENUJU OTONOMI DAERAH ABSTRAKSI Dengan adanya UU No.22 tahun 1999 yang mengatur perlimpahan wewenang dan tanggung jawab dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah serta UU No.25 tahun 1999 yang mengatur pierimbangan keuangan antara pusat dan daerah selayaknya Jawa Timur menggembangkan sumber daya lokal dan menggurangi ketergantungan dari pusat. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kemandirian suatu daerah pada Daerah Sidoarjo, Pacitan, Madiun. Analisa yang digunakan adalah analisa kuantitatif, yaitu analisa yang sifatnya menjelaskan secara uraian atau dalam bentuk kalimat-kalimat dan analisa kualitatif, yaitu analisa dengan menggunakan rumusrumus dan analisa pasti. Analisa kuantitatif meliputi analisa derajat desentralisasi fiskal (tingkat kemandirian daerah) sehingga dapat menggetahui di kabupaten Sidoarjo, Pacitan dan Madiun memiliki kemandirian fiskal. Hasil penelitian menunjukan bahwa derajat desentralisasi fiskal rata-rata menunjukan rendah sekali. Pola hubungan yang terjadi antara pemerintah pusat dengan pemerintah di 3 kabupaten adalah pola hubungan intruktif dan konsultatif sehingga dapat di katakan selama periode 2010-2011 penelitian 3 Kabupaten tersebut belum mampu membawa daerahnya untuk mandiri. Kata kunci: Indeks Pendapatan Asli Daerah, Indeks Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak, Indeks Sumbangan Bantuan ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi yang digulirkan di negeri ini memberikan arah perubahan yang cukup besar terhadap tatanan pemerintahan di Indonesia. Salah satu perubahan tersebut adalah lahirnya kebijakan otonomi daerah yang mengatur hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Kebijakan tersebut memberikan angin segar terhadap sistem sentralistik yang dinilai tidak adil dalam pelaksanaan pembangunan. Otonomi daerah memberikan pelimpahan kewenangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengatur urusan pelayanan dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Kebijakan ini memberikan ruang bagi pemerintah daerah dalam membangun dan mengembangkan daerahnya secara mandiri. Otonomi daerah merupakan salah satu instrumen yang dinilai efektif dalam pelaksanaan pemerataan pembangunan di tiap daerah, yang harapanya terjadi efisiensi dan keefektifan dalam pelaksanaan pemerintahan di daerah serta mampu menjadi solusi atas ketimpangan antar daerah yang dianggap sebagai dampak dari sistem sentralistik yang kurang adil. Kebijakan tersebut memberikan kesempatan kepada daerah dalam menjalankan fungsi pelayanan dan pelaksanaan pembangunan dalam mengejar ketertinggalannya dari daerah lain sesuai dengan kewenangan yang diaturnya. Implikasinya terhadap daerah adalah menjadikan 1

2 daerah memiliki peran yang penting dalam mengatasi masalah pemerataan pembangunan dan pengelolaan kepemerintahan secara mandiri. Sebagai pelaksana utama pembangunan didaerahnya, daerah memiliki kewajiban dalam melaksanakan program-program pembangunan yang memiliki dampak terhadap kesejahteraan masyarakatnya. Hal ini sesuai dengan amanat Pemerintah Daerah bahwa Daerah memiliki kewenangan dalam mengelola daerahnya sendiri secara mandiri dan bertanggung jawab terhadap kepentingan masyarakatnya sesuai peraturan perundangan. Pada prinsipnya kebijakan otonomi daerah ini adalah untuk mendukung pembangunan nasional di negeri ini demi tercapainya pemerataan kapasitas daerah dari berbagai aspek. Pemerintah daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya dalam menjalankan otonomi seluas-luasnya berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Salah satu wujud pelaksanaan otonomi daerah ini adalah dengan adanya otonomi dalam aspek pengelolaan keuangan daerah yang disebut otonomi fiskal atau desentralisasi fiskal. Pemerintah daerah diberikan sumber- sumber keuangan untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah. Desentralisasi fiskal memberikan kewenangan kepada daerah untuk mengelola keuangan daerahnya. Daerah diberikan kewenangan dalam menggali sumber-sumber penerimaan sesuai dengan potensi yang dimiliki. Prinsip dari desentralisasi fiskal tersebut adalah dimana pemerintah daerah mendapat kewenangan dalam melaksanakan fungsi pelayanan dan pembangunan di daerahnya. Pemerintah pusat memberikan dukungan dengan menyerahkan

3 sumber-sumber penerimaan kepada daerah untuk dikelola secara optimal agar mampu membiayai daerahnya dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Disamping pemerintah pusat juga memberikan dana transfer yang dapat dikelola daerah dalam pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan daerah, tujuannya adalah untuk mengatasi ketimpangan fiskal dengan pemerintah pusat dan antar pemerintah daerah lainnya. Untuk meminimilaisir ketergantungan Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Pusat melalui dana transfer tersebut, daerah dituntut dapat mengoptimalkan kemampuannya dalam menggali potensi pendapatannya. Sumber keuangan daerah baik propinsi, kabupaten, maupun kotamadya adalah sebagai berikut : 1. Penerimaan Asli Daerah 2. Bagi Hasil Pajak dan Non Pajak 3. Bantuan Pusat (APBN) untuk daerah tingkat I dan tingkat II 4. Pinjaman Daerah 5. Sisa lebih anggaran tahun lalu 6. Lain-lain penerimaan daerah yang sah. Pada prinsipnya kebijakan desentralisasi fiskal mengharapkan ketergantungan daerah terhadap pusat berkurang, sehingga mampu mencapai kemandirian daerah sebagaimana tercapainya tujuan otonomi itu sendiri. Ketergantungan kepada bantuan pusat harus seminimal mungkin, sehingga Pendapatan Asli Daerah (PAD) harus menjadi sumber keuangan terbesar yang didukung oleh kebijakan perimbangan keuangan pusat dan daerah. Idealnya semua pengeluaran daerah dapat dipenuhi dengan menggunakan Pendapatan Asli

4 Daerah (PAD) sehingga daerah dapat benar-benar otonom, tidak lagi tergantung ke pemerintah pusat. Dengan demikian Pendapatan Asli Daerah (PAD) memiliki peran yang sangat sentral dalam membiayai pelaksanaan pemerintahan daerah. Perimbangan Keuangan Antara Pusat Daerah disebutkan bahwa PAD bertujuan memberikan kewenangan kepada pemerintah Daerah untuk mendanai pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan potensi daerah sebagai perwujudan desentralisasi. PAD sebagai salah satu peneriamaan daerah mencerminkan tingkat kemandirian daerah. Semakin besar PAD maka menunjukan bahwa daerah mampu melaksanakan desentralisasi fiskal dan ketergantungan terhadap Pemerintah Pusat berkurang. Namun demikian kebijakan-kebijakan desentralisasi fiskal yang ada tidak sertamerta dapat membangun kemandirian daerah dengan cepat. (Anonim,2012) 1,2 Perumusan Masalah 1. Bagaimana tingkat kemandirian fiskal pada Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Madiun? 2. Apakah ada perbedaan kemandirian fiskal antar Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Madiun? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui tingkat kemandirian fiskal pada Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Madiun. 2. Untuk mengetahui perbedaan kemandirian fiskal antar Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Madiun.

5 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut: 1. Dapat memberi informasi dan sebagai sambungan pemikiran terhadap pembuat kebijakan dalam hal pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Madiun dalam menetapkan kebijakan dalam ketenagakerjaan industri dalam meningkatkan keterampilan tenaga kerja bagi porsi yang tepat dalam memilih alternative. 2. Sebagai bahan untuk penelitian selanjutnya bagi penulis atau peneliti yang mengambil topik pendapatan asli daerah yang terkait dengan Indeks Desentralisasi Fiskal. 3. Sebagai bahan untuk menambah wawasan dan pembendaharaan literature perpustakaan UPN Veteran Jawa Timur.