PERMASALAHAN DANA BERGULIR SECARA UMUM

dokumen-dokumen yang mirip
Buletin Teknis Akuntansi Dana Bergulir DAFTAR ISI

BERGULIR Buletin Teknis Akuntansi Dana Bergulir

PENYUSUNAN NERACA AWAL PEMERINTAH PUSAT

LAMPIRAN XI PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR : 29 TAHUN 2014 TANGGAL : 27 OKTOBER 2014 KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 10 AKUNTANSI DANA BERGULIR

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG

KOMITE STÁNDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR PADA PEMERINTAH KABUPATEN BIMA

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut:

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah senilai Rp ,00 atau mencapai 90,41% dari alokasi anggaran senilai Rp ,00.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. BLU. Laporan. Standar Akuntansi. Penyajian.

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp)

I. RINGKASAN. Laporan Keuangan Kementerian Pertanian Tahun 2009 (Audited)

KEBIJAKAN AKUNTANSI KAS DAN SETARA KAS

PSAP 13 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM (BLU)

KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 (Rp)

I. RINGKASAN. Tabel 1. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan 2011

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO.

LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAGIAN ANGGARAN 087 LAPORAN KEUANGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (AUDITED)

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

2017, No Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Ne

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

Laporan Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian per 31 Desember 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah

I. RINGKASAN. Laporan Keuangan Kementerian Pertanian 2011 (Audited)

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

RENCANA STRATEGIS <KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA> (Diisi dengan rencana strategis Kementerian Negara/Lembaga)

Anggaran Realisasi Realisasi Cat

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 1

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

I. PENDAHULUAN.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR BAGI KOPERASI, USAHA MIKRO KECIL, DAN MENENGAH

CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015

TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN,

Komite Standar Akuntansi Pemerintahan

I. RINGKASAN. Tabel 1 Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi terhadap Anggaran

I. RINGKASAN. Laporan Keuangan Kementerian Pertanian Tahun 2010 (Audited)

C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO.

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuang

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. Akuntansi Pemerintahan. Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

2011, No BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Pertama Definisi Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Sistem Akuntansi Investasi Pe

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 265/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA LAIN-LAIN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BERBASIS KAS

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Laporan Keuangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Anggaran 2016 Audited

LAPORAN ARUS KAS I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 130/PMK.05/2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

LAPORAN KEUANGAN POKOK

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

Laporan Keuangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Anggaran 2015 (Audited)

1 of 6 18/12/ :41

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012.

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 5 LAPORAN ARUS KAS

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

KERTAS KERJA PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI POSISI PER TANGGAL.

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03

KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PSAP NO. 02 LAPORAN REALISASI ANGGARAN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PEMERINTAH ACEH NERACA Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 264/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA SUBSIDI

BULETIN TEKNIS NO. 04 PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN BELANJA PEMERINTAH

PEMERINTAH ACEH NERACA Per 31 Desember 2012 dan 2011

RANCANGAN AKUNTANSI BLUD

BAGIAN ANGGARAN 015 LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2011 AUDITED. Jalan Wahidin Raya No 1 Jakarta Pusat

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BERBASIS KAS

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

JUMLAH ASET LANCAR , ,94

NERACA PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Petunjuk Update Aplikasi SAIBA dan Referensi SAIBA Versi 3.4

Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 029 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BERBASIS AKRUAL

BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 04 /PRT/M/2013 TENTANG

I. RINGKASAN. Tabel 1 Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi terhadap Anggaran

BULETIN TEKNIS SAP NOMOR 01 PENYUSUNAN NERACA AWAL PEMERINTAH PUSAT

SALINAN KEBIJAKAN AKUNTANSI INVESTASI

Transkripsi:

BULETIN TEKNIS NO. 07 AKUNTANSI DANA BERGULIR

PERMASALAHAN DANA BERGULIR SECARA UMUM Rendahnya produktivitas; Kinerja pelayanan dan keuangan tidak dapat diukur dengan jelas; Pengelola pada kementerian negara/lembaga masih beragam; Alokasi anggaran beragam; Entitas akuntansi dan pelaporan beberapa dana bergulir tidak jelas; Akuntansi dan pelaporan belum sesuai prinsip pengelolaan keuangan negara dan SAP. 2

ALOKASI ANGGARAN DANA BERGULIR SAAT INI Sampai Tahun 2008, alokasi anggaran untuk dana bergulir dimasukkan dalam Belanja Bantuan Sosial, Subsidi, Hibah dan Belanja Modal Fisik Lainnya; 3

KLASIFIKASI BELANJA MENURUT JENIS BELANJA SESUAI DENGAN UU 17/2003 DAN DIJABARKAN DALAM PP 21/2004 Bantuan Sosial merupakan transfer uang atau barang yang diberikan kepada masyarakat guna melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko sosial. Subsidi merupakan alokasi anggaran yang diberikan kepada perusahaan/lembaga yang memproduksi, menjual, mengekspor atau mengimpor barang dan jasa yang memenuhi hajat hidup orang banyak sehingga harga jualnya terjangkau oleh masyarakat. Belanja Hibah merupakan transfer rutin/modal yang sifatnya tidak wajib kepada negara lain atau kepada organisasi internasional. Belanja Modal Fisik Lainnya merupakan pengeluaran yang dipergunakan dalam kegiatan pembentukan modal dalam bentuk aset fisik lainnya seperti buku, binatang dan aset lainnya yang tidak termasuk dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, jaringan dan irigasi. 4

Dasar Hukum Pengelolaan Dana Bergulir UU 20/1997 Tentang PNBP. UU 17/2003 Tentang Keuangan Negara. UU 1/2004 Tentang Perbendaharaan Negara. PP 20/2004 Tentang Rencana Kerja Pemerintah. PP 21 Tentang Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga. PP 24/2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. 5

KONSEP DANA BERGULIR SESUAI DENGAN UU 17/2003, UU 1/2004 dan PP 24/2005 Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya. (Ps. 1 UU 17/2003) Pembiayaan merupakan kewenangan Menteri Keuangan sebagai Bendahara Umum Negara/Bendahara Umum Daerah. (Ps. 7 UU 1/2004) Dana yang disisihkan pemerintah dalam rangka pelayanan masyarakat seperti bantuan modal kerja secara bergulir kepada kelompok masyarakat dimasukkan dalam kelompok Investasi Jangka Panjang Non Permanen. (PP 24/2005, Paragraf 16 c PSAP Nomor 6) Pengeluaran anggaran untuk perolehan investasi jangka panjang diakui sebagai Pengeluaran Pembiayaan. (PP 24/2005, Paragraf 21 PSAP Nomor 6) 6

TUJUAN DANA BERGULIR Membantu perkuatan modal usaha guna pengembangan koperasi, usaha mikro, kecil, menengah, dan usaha lainnya dalam upaya penanggulangan kemiskinan, pengangguran dan pengembangan ekonomi nasional. 7

Karakteristik Dana Bergulir Bagian dari keuangan negara/daerah Dicantumkan dalam APBN/APBD dan/atau laporan keuangan Dikuasai, dimiliki dan/atau dikendalikan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA) Dana tersebut setelah disalurkan kepada masyarakat, ditagih kembali dengan atau tanpa nilai tambah untuk selanjutnya disalurkan kembali Pemerintah dapat menarik kembali dana bergulir 8

Pengelola Dana Bergulir Pengelola Dana Bergulir selama ini: Satker Biasa Satker BLU/BLUD Institusi diluar satker pemerintah Catatan: sesuai dengan karakteristik Dana Bergulir, maka satker pengelola dana bergulir sebaiknya satker BLU/BLUD 9

Mekanisme Penyaluran Dana Bergulir Penyaluran Dana Bergulir dilakukan sebagai berikut: Satker mendapat alokasi dana dari APBN/APBD Satker mengajukan pencairan dana kepada BUN/BUD Dana dicairkan dari Rekening Kas Umum Negara/Kas Daerah kepada rekening pengelola dana bergulir. Dana bergulir disalurkan pengelola dana bergulir kepada penerima dana melalui lembaga perantara atau tanpa lembaga perantara yang berfungsi sebagai executing atau chanelling. Dana bergulir merupakan pinjaman yang harus dikembalikan oleh penerima dana. Sarker melakukan pengelolaan, pengendalian, penagihan dan penyaluran kembali dana bergulir. 10

Akuntansi & Pelaporan Dana Bergulir 11

Sistem Akuntansi Pemerintah Dalam rangka akuntansi dana bergulir, pemerintah mencatat transaksi tersebut minimal ke dalam 2 (dua) sistem akuntansi, yaitu: sistem akuntansi instansi (akuntansi di PA/KPA) mencatat transaksi di PA/KPA dalam rangka menghasilkan LRA dan Neraca sistem akuntansi kas umum negara/kas daerah (akuntansi di BUN/BUD) mencatat transaksi keluar/masuk kas ke/dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah dalam rangka menghasilkan Laporan Arus Kas. 12

Akuntansi Dana Bergulir Akuntansi Dana Bergulir ditujukan untuk menghasilkan Laporan Keuangan dalam rangka konsolidasi dengan kementerian negara/lembaga/pemda, terdiri dari: Akuntansi Anggaran Akuntansi Realisasi Pengeluaran Anggaran Akuntansi Penagihan Dana Bergulir Akuntansi Perguliran Kembali Dana 13

Akuntansi Anggaran Dana Bergulir Pengeluaran dana bergulir dialokasikan sebagai Pengeluaran Pembiayaan dalam APBNAPBD; Pengeluaran tersebut dialokasikan pada DIPA/DPA BUN/BUD; BUN/BUD dapat menunjuk KPA pada kementerian negara/lembaga/skpd yang mempunyai program; Akuntansi anggaran terdiri dari akuntansi anggaranjumlah dana pada DIPA merupakan jumlah pagu tertinggi yang tidak boleh dilampaui. 14

Akuntansi Anggaran Dana Bergulir (2) a. Akuntansi Instansi/SKPD Akuntansi Anggaran Pendapatan Estimasi Pendapatan Hutang Kepada KUN/BUD Akuntansi Anggaran Belanja Piutang kepada KUN/BUD Allotment Belanja Akuntansi Anggaran Penerimaan Pembiayaan Estimasi Penerimaan Pembiayaan Hutang kepada KUN/BUD Akuntansi Anggaran Pengeluaran Pembiayaan Piutang kepada KUN/BUD Allotment Pengeluaran Pembiayaan b. Sistem Akuntansi Kas Umum Negara/Daerah Tidak ada jurnal 15

Akuntansi Realisasi Pengeluaran Dana Bergulir Realisasi pengeluaran dana bergulir dari APBN/APBD dilakukan dengan SPM/SP2D LS atau dokumen lain yang dipersamakan. Sistem Akuntansi Instansi/SKPD: Pengeluaran Pembiayaan-Dana Bergulir Piutang kepada KUN/BUD dan Dana Bergulir Diinvestasikan dalam Investasi Jk Pjng Sistem Akuntansi Kas Umum Negara/Daerah Pengeluaran Pembiayaan-Dana Bergulir Kas di Kas Negara/Daerah 16

Akuntansi Penagihan Dana Bergulir Penagihan dana bergulir dari penerima dana terdiri dari pokok dana bergulir dan pendapatan berupa bunga/bagi hasil. Penagihan dana bergulir tidak diakuntansikan dan dilaporkan dalam sistem akuntansi instansi/skpd tetapi diakuntansikan dan dilaporkan dalam sistem akuntansi yang berpedoman pada SAK. Penagihan dana bergulir yang disetor ke kas negara/daerah harus diakuntansikan untuk menghasilkan laporan keuangan untuk konsolidasian sbb: Sistem akuntansi instansi/skpd Hutang kepada KUN/BUD Penerimaan Pembiayaan-Dana Bergulir Dan Diinvestasikan dalam Investasi jk. Panjang Dana Bergulir Sistem akuntansi kas umum negara/daerah Kas di Kas Negara/Daerah Penerimaan Pembiayaan-Dana Bergulir x 17

Akuntansi Penagihan Dana Bergulir (2) Pendapatan dapat digunakan langsung tanpa perlu disetor ke kas negara/daerah Pendapatan tersebut diakuntansi untuk menghasilkan LK sesuai SAP: Sistem akuntansi instansi/skpd Hutang kepada KUN/BUD Pendapatan BLU dan Kas di BLU Ekuitas Dana Lancar Sistem akuntansi kas umum negara/daerah Kas di BLU Pendapatan BLU 18

Akuntansi Pengguliran Kembali Dana Bergulir Sumber dana pengguliran kembali dana bergulir: Dana yang bersumber dari DIPA/DPA lain Tagihan pokok dana bergulir Dana yang bersumber dari pendapatan 19

Dana yang bersumber dari DIPA/DPA lain DIPA/DPA dana bergulir terdapat di BUN/BUD, berbeda dengan DIPA/DPA pengelola dana bergulir (BLU/BLUD), maka: Pengeluaran anggaran pengeluaran pembiayaan dan dana bergulir akan dicatat dan dilaporkan alam laporan keuangan BUN/BUD. Satker pengelola dana bergulir tidak akan mencatat dan melaporkan pengeluaran pembiayaan dan dana bergulir dalam laporan keuangan untuk konsoliasian tetapi dilaporkan dalam laporan akuntansi sesuai dengan PSAK. 20

Dana bergulir yang bersumber ari tagihan pokok dana bergulir Tagihan pokok dana bergulir yang diterima dari penerima dana bergulir harus digunakan untuk perguliran kembali. Perguliran kembali yang bersumber dari tagihan pokok tidak akan dicatat dan dilaporkan dalam laporan keuangan untuk tujuan konsolidasian dengan laporan keuangan kementerian negara/lembaga/pemda 21

Dana bergulir yang bersumber dari pendapatan Dana bergulir dapat dikenakan bunga atau bagi hasil. Bunga atau bagi hasil tersebut diakui sebagai pendapatan, dapat dikelola langsung. Pendapatan dana bergulir tersebut dapat digunakan untuk belanja atau perguliran kembali dana bergulir. 22

Dana bergulir yang bersumber dari pendapatan (2) Dana bergulir yang bersumber dari pendapatan dana bergulir dicatat dan dilaporkan dalam laporan keuangan untuk tujuan konsolidasian, dengan jurnal sebagai berikut: Sistem akuntansi instansi/skpd a. Pengeluaran pembiayaan-dana bergulir Piutang dari KUN dan Ekuitas dana lancar kas di BLU b. Dana bergulir Diinvestasikan dalam investasi Jk. Pjn Sistem akuntansi kas umum negara/daerah Pengeluaran pembiayan Kas di BLU 23

Dana yang dipersepsikan sebagai Dana Bergulir Terdapat dana yang disalurkan kepada masyarakat tetapi tidak memenuhi karakteristik dana bergulir karena: Dana tersebut harus ditagih Harus disetor secepatnya ke Kas Umum Negara/Daerah Jika digulirkan kembali, harus dianggarkan dalam APBN/APBD Dana tersebut dapat dikategorikan sebagai piutang jangka pendek atau piutang jangka panjang. Alokasi anggaran untuk pengeluaran dana tersebut dimasukkan sebagai pengeluaran pembiayaan pada BUD/BUN. 24

Dana yang dipersepsikan sebagai Dana Bergulir a. Akuntansi Instansi/SKPD Akuntansi Anggaran Pengeluaran Pembiayaan Akuntansi Realisasi Anggaran Akuntansi Penarikan Kembali Dana b. Sistem Akuntansi Kas Umum Negara/Daerah Tidak ada Akuntansi Anggaran Pengeluaran Akuntansi Realisasi Anggaran Akuntansi Penarikan Kembali Dana 25

Penyajian dana bergulir Pengeluaran untuk dana bergulir disajikan sebagai Pengeluaran Pembiayaan pada Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Arus Kas. Dana bergulir disajikan di neraca sebagai bagian Investasi Jangka Panjang-Investasi Non Permanen. Pada saat perolehan, Dana Bergulir dicatat sebesar harga perolehan/dana yang dikeluarkan secara periodik melakukan penyesuaian sehingga nilai dana bergulir menggambarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value) 26

Pengungkapan Dana Bergulir Perlu diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan: Penilaian dana bergulir Jumlah dana bergulir yang tidak tertagih dan penyebabnya. Besarnya suku bunga yang dikenakan. Saldo awal dana bergulir dan mutasinya. Informasi tentang jatuh dana bergulir. 27

TERIMA KASIH 28