OLEH ANNA NUR NAZILAH CHAMIM
Tujuan Umum Setelah mengikuti kuliah Hukum Perburuhan selama satu semester, mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menganalisis masalahmasalah yang berkaitan dengan perburuhan berserta peraturannya.
Pertemuan 1 Silabus Referensi Kriteria Penilaian Tata Tertib Perkuliahan Pembentukan Kelompok Materi 1 : Pengantar Hukum Perburuhan
Silabus Pertemuan ke- Kemampuan akhir yang diharapkan Materi/Pokok Bahasan Strategi Pembelajaran Latihan yang dilakukan Kriteria Penilaian (Indikator) 1 Mampu mengenal dan memahami pengertian dan sejarah Hukum Perburuhan Pengantar Hukum Perburuhan Ceramah dan Diskusi Menjawab pertanyaan tentang Pengertian dan sejarah Hukum Perburruhan jawaban dengan tepat tentang Pengertian dan sejarah Hukum Perburuhan 2 Mampu memahami tentang Kesepakatan Kerja Konsep perjanjian kerja, masa percobaan Ceramah dan Diskusi Menjawab pertanyaan tentang Konsep perjanjian kerja dan masa percobaan jawaban dengan tepat tentang Konsep perjanjian kerja dan masa percobaan 3 Mampu memahami tentang pembayaran upah Kebijakan upah, upah minimum, penegakan Ceramah dan Diskusi Menjawab pertanyaan tentang Kebijakan upah, upah minimum, penegakan jawaban dengan tepat tentang Kebijakan upah, upah minimum, penegakan
Silabus Pertemuan ke- Kemampuan akhir yang diharapkan Materi/Pokok Bahasan Strategi Pembelajaran Latihan yang dilakukan Kriteria Penilaian (Indikator) 4 Mampu memahami Hukum Perburuhan, Kesepatakan Kerja, dan Pembayaran Upah Pengantar Hukum Perburuhan, Konsep perjanjian kerja, masa percobaan, Kebijakan upah, upah minimum, penegakan Evaluasi Mengerjakan soal jawaban dengan tepat 5 Mampu mengenal dan memahami Hukum Pemutusan Hubungan Kerja Penghentian hubungan kerja oleh Majikan, Pengunduran diri Ceramah dan Diskusi Menjawab pertanyaan tentang Penghentian hubungan kerja oleh Majikan, Pengunduran diri jawaban dengan tepat tentang Penghentian hubungan kerja oleh Majikan, Pengunduran diri 6 Mampu memahami tentang Hak Mogok Landasan Pembenaran bagi hak Mogok, Dasar Hukum, Pembatasan, Praktik Mogok Ceramah dan Diskusi Menjawab pertanyaan tentang Landasan Pembenaran bagi hak Mogok, Dasar Hukum, Pembatasan, Praktik Mogok jawaban dengan tepat tentang Landasan Pembenaran bagi hak Mogok, Dasar Hukum, Pembatasan, Praktik Mogok
Silabus Pertemuan ke- Kemampuan akhir yang diharapkan Materi/Pokok Bahasan Strategi Pembelajaran Latihan yang dilakukan Kriteria Penilaian (Indikator) 7 Mampu memahami Hukum Perburuhan Anak Larangan Perburuhan Anak Ceramah dan Diskusi Menjawab pertanyaan dan menganalisis kasus hubungan individual jawaban dan menganalisis dengan tepat tentang Kasus hubungan individual 8 Mampu memahami Hukum Pemutusan Hubungan Kerja, Hak Mogok, dan Perburuhan Anak Hukum Pemutusan Hubungan Kerja, Hak Mogok, dan Perburuhan Anak Evaluasi Mengerjakan soal evaluasi jawaban dan menganalisis dengan tepat tentang Hukum Pemutusan Hubungan Kerja, Hak Mogok, dan Perburuhan Anak 9 Mampu memahami dan menganalisis kasus-kasus Perburuhan Penyelesaian Perselisihan Perburuhan, Penegakan Hukum Perburuhan Ceramah dan Diskusi Menjawab pertanyaan tentang Penyelesaian Perselisihan Perburuhan jawaban dan menganalisis dengan tepat tentang Penyelesaian Perselisihan Perburuhan, Penegakan Hukum Perburuhan
Silabus Pertemuan ke- Kemampuan akhir yang diharapkan Materi/Pokok Bahasan Strategi Pembelajaran Latihan yang dilakukan Kriteria Penilaian (Indikator) 10 Mampu memahami dan menganalisis kasus-kasus Perburuhan Kasus hubungan individual, Kolektif, Ceramah dan Diskusi Menjawab pertanyaan dan menganalisis kasus hubungan individual, Kolektif, Perselisihan Perburuhan jawaban dan menganalisis dengan tepat tentang Kasus hubungan individual, kolektif 11 Mampu memahami pengertian K3 dan Ketenagakerjaan Pengantar K3 dan Ketenagakerjaan Ceramah dan Diskusi Menjawab pertanyaan Pengertian K3 dan Ketenagakerjaan jawaban Pengantar K3 dan Ketenagakerjaan 12 Mampu memahami kasuskasus perburuhan, pengertian k3 dan ketenagakerjaan Kasus perburuhan, pengantar K3 dan ketenagakerjaan Evaluasi Menjawab pertanyaan dan menganalisis kasus perburuhan,pengantar K3 dan ketenagakerjaan jawaban dan menganalisis dengan tepat tentang Kasus perburuhan, pengantar k3 dan ketenagakerjaan
Silabus Pertemuan ke- Kemampuan akhir yang diharapkan Materi/Pokok Bahasan Strategi Pembelajaran Latihan yang dilakukan Kriteria Penilaian (Indikator) 13 Mampu memahami Kecelakaan Kerja dan Pencegahannya Kecelakaan Kerja dan pencegahannya Ceramah dan Diskusi Menjawab pertanyaan Kecelakaan kerja dan pencegahannya Menjawab pertanyaan Kecelakaan kerja dan pencegahannya 14 Mampu memahami Hukum Ketenagakerjaan UU no 13 th 2003 Ceramah dan Diskusi Menjawab pertanyaan tentang UU no 13 th 2003 jawaban tentang UU no 13 th 2003 15 Mampu memahami dan menganalisis kasus-kasus Perburuhan, tentang K3 dan Ketenagakerjaan Kasus-kasus hubungan perburuhan dan perselisihan, K3 dan ketenagakerjaan UAS Mengerjakan soalsoal Evaluasi jawaban dan menganalisis dengan tepat tentang Penyelesaian Perselisihan Perburuhan dan K3 dan Ketenagakerjaan
Referensi 1. Bab-bab tentang Hukum Perburuhan di Indonesia Editor :Guus Heerma van Voss, Surya Tjandra 2. K3 dan Hukum Ketenagakerjaan Oleh : Maman Soemantri, S.Pd. MT.
Kriteria Penilaian Kehadiran 15 % Presentasi 15 % Tugas/kuis 10 % Evaluasi 1 15 % Evaluasi 2 15 % Evaluasi 3 15 % UAS 15 %
Tata Tertib Perkuliahan Mahasiswa dilarang menggunakan kaos oblong dan sendal Alat komunikasi diset silence Tugas yang terlambat tanpa ada pemberitahuan, dianggap gugur dan tidak ada pengulangan Syarat mengikuti ujian adalah 75% kehadiran Jika 30 menit dosen tidak hadir, maka perkuliahan ditiadakan dan diganti hari lain sesuai kesepakatan
Pengertian Hukum perburuhan atau ketenagakerjaan (Labour Law) merupakan bagian dari hukum berkenaan dengan pengaturan hubungan perburuhan baik bersifat perseorangan maupun kolektif. Hukum Perburuhan diulas agar kita memahami posisi buruh dan majikan dalam suatu hubungan kerja, yang memuat hak dan kewajiban diantara keduanya Hak dan kewajiban tersebut dimuat dalam sebuah perjanjian kerja yaitu segala sesuatu yang diatur dalam hubungan kerja
Disiplin hukum ini mencakup : Dalam kepustakaan internasional, dibagi menjadi 3 : 1. Hukum Hubungan Individual (Individual Employment Law) 2. Hukum Perburuhan Kolektif (Collective Labour Law) 3. Hukum Jaminan Sosial (Social Security Law)
Penyesuaian tataran internasional dengan perundang-undangan di Indonesia : 1. Hukum Ketenagakerjaan Individual (Individual Labour Law) 2. Hukum Perburuhan kolektif (Collective Labour Law) 3. Hukum Sengketa Perburuhan/Ketenagakerjaan (Labour Dispute Settlement)
Hukum Perburuhan direstrukturisasi dan dibagi ke dalam tiga legislasi utama : Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan Undang-Undang No. 21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh Undang-Undang No. 2 tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
Secara umum sumber-sumber hukum yang terpenting adalah : 1. perjanjian-perjanjian internasional yang diratifikasi/adopsi oleh pemerintah 2. UUD 1945 3. perundang-undangan 4. peraturan dan keputusan Menteri 5. Kesepakatan kerja sama 6. Preseden 7. Peraturan kerja yang ditetapkan perusahaan 8. Perjanjian kerja individu 9. Instruksi Majikan/pemberi kerja 10. Doktrin hukum (teori utk acuan)
Dalam hukum perburuhan Indonesia, sumber hukum dalam bentuk perundang-undangan : Undang-undang Ketenagakerjaan Undang-Undang tentang Serikat Pekerja /Buruh Undang-Undang tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
Sejarah Hukum Perburuhan Di Eropa terjadi reaksi atas perubahan-perubahan yang dimunculkan Revolusi Industri. Penemuan mesin tenaga uap di Inggris th 1750, memberi peluang memproduksi barang/jasa dalam skala besar. Sebelumnya secara tradisional, pertanian dg sistem feodal, mengerjakan milik tuan tanah (baron) Gilda (kelompok kerja dengan keahlian tertentu) memonopoli dan mengatur ragam bidang tertentu.
Revolusi Prancis (1795) menjadi simbol tuntutan kelompok masyarakat modern (menuju ke penjara Bastile) sehingga diproklamirkan keniscayaan persamaan derajat bagi setiap warna negara dan kebebasan berdagang. Dituangkan dalam kitab UU Penghapusan Gilda Napoleon menyebarkan ke Eropa Manufaktur berkembang cepat, masyarakat berubah dari pertanian ke industri Pemberi kerja mempunyai kekuasaan dalam menetapkan aturan secara sepihak
Karena keterpaksaan, pekerja (termasuk anak-anak). Waktu, kondisi dan situasi mengancam kesehatan pekerja Gerakan Sosialis, militer, pemerintah, mendorong munculnya legislasi perburuhan yang pertama (perburuhan anak dihapuskan) Muncul kebijakan-kebijakan lain : jam kerja untuk buruh perempuan, kemudian untuk buruh laki-laki. Tahun 1900an, Negara Eropa memodernisasi legislasi tentang kontrak/perjanjian kerja (dulu Hukum Romawi) Prinsip baru : pekerja adalah pihak lemah dan perlu perlindungan hukum.
Buruh mulai mengorganisir secara kolektif dan bernegosiasi dengan pemberi kerja. Pertama kali dikenalkan konsep perjanjian kerja bersama (collective agreement) Hugo Sinzheimer (guru besar hukum, Jerman) : mengembangkan konsep kesepakatan kerja, dan diadopsi oleh negara lain Tahun 1919 dibentuk ILO (International Labour Organisation)
Indonesia menjadi negara industri baru Makin sempit lahan pertanian Ledakan populasi Penanaman modal asing : - murahnya tenaga kerja - kaya sumber daya alam
Minggu depan Kesepakatan/perjanjian kerja