OLEH ANNA NUR NAZILAH CHAMIM

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh : Anna Nur Nazilah Chamim

KONSEP KETENAGAKERJAAN dan KONSEP HUBUNGAN INDUSTRIAL. Rizky Dwi Pradana, M.Si

S I L A B I A. IDENTITAS MATA KULIAH : HUKUM PERBURUHAN & KETENAGAKERJAAN

Perselisihan dan Pemutusan. hubungan kerja. berhak memutuskannya dengan pemberitahuan pemutusan BAB 4

BAB II ASPEK HUKUM PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU DI INDONESIA

MOGOK KERJA DAN LOCK-OUT

BAB II PROSEDUR PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ( K3 ) DAN HUKUM KETENAGAKERJAAN

Pasal 150 UUK KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Perdata)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam konteks kehidupan bermasyarakat, manusia selalu

SILABUS. A. Identitas Mata Kuliah. 1. Nama Mata Kuliah : Perselisihan Hubungan Industrial. 2. Status Mata Kuliah : Wajib Konsentrasi

SUB POKOK BAHASAN PENGERTIAN ALASAN-ALASAN PEMBERHENTIAN PROSES PEMBERHENTIAN PASAL 153, UU PERBURUHAN NO

K106 ISTIRAHAT MINGGUAN DALAM PERDAGANGAN DAN KANTOR- KANTOR

Latar Belakang Lahirnya H.K. Hukum Ketenagakerjaan diciptakan. keadilan sosial dalam hubungan kerja

UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003

PERLINDUNGAN,PENGUPAHAN DAN KESEJAHTERAAN

UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN [LN 2003/39, TLN 4279] Pasal 184

STANDARISASI PEMUTUSAN

AKIBAT HUKUM TERHADAP PENGUSAHA YANG MELAKUKAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA KEPADA PEKERJA YANG SAKIT

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975

BAB-BAB TENTANG HUKUM PERBURUHAN INDONESIA

III. Penyelesaian perselisihan hubungan industrial Pancasila. Dasar Hukum Aturan lama. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 21 TAHUN 2000 (21/2000) TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

R-166 REKOMENDASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982

ETIKA BISNIS. Smno.tnh.fpub2013

Prinsip-prinsip dan Hak-hak Mendasar di Tempat kerja. Lusiani Julia Program Officer ILO Jakarta April 2017

PEMBERHENTIAN KARYAWAN (Pemutusan Hubungan Kerja) PERTEMUAN 14

Kesepakatan/Perjanjian Kerja

K105 PENGHAPUSAN KERJA PAKSA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

Hubungan Buruh, Modal, dan Negara By: Dini Aprilia, Eko Galih, Istiarni

Konvensi ILO No. 189 & Rekomendasi No. 201

PERUNDANG-UNDANGAN KONSTRUKSI

POLITIK HUKUM KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA AGUSMIDAH

MSDM Hubungan Industrial DOSEN : RACHMASARI PRAMITA, ST, MM MSDM II

Undang-undang No. 21 Tahun 2000 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH

K177 Konvensi Kerja Rumahan, 1996 (No. 177)

SILABUS. DESKRIPSI SINGKAT : Mata kuliah ini membahas mengenai hubungan industrial dengan psikologi.

KISI-KISI HUKUM KETENAGAKERJAAN

KUESIONER. DIISI OLEH PENELITI 1. Nama Pewawancara : Kelompok : 2. Tanggal Wawancara : Waktu :... WIB

Memahami Pekerja Anak. Foto: Peguyuban Uud Danum

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (Termination of Employment Relationship) Amalia, MT

SILABI MATA KULIAH HUKUM KETENAGAKERJAAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ASPEK PERJANJIAN KERJA BERSAMA (PKB) DALAM HUBUNGAN KERJA

K45 KERJA WANITA DALAM SEGALA MACAM TAMBANG DIBAWAH TANAH

KETAHUI HAKMU BERDASARKAN KONVENSI ILO BARU MENGENAI PEKERJA RUMAH TANGGA TUNTUT HAKMU

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PENGESAHAN MARITIME LABOUR CONVENTION, 2006 (KONVENSI KETENAGAKERJAAN MARITIM, 2006)

Hubungan Industrial Pancasila

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

GUBERNUR SUMATERA BARAT

Dr. Alimatus Sahrah, M.Si, MM FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Alasan 08/01/2015. Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc. Undangundang. Keinginan karyawan. Keinginan perusahaan. Kontrak kerja berakhir

PANDANGAN KARYAWAN TENTANG HAK BEKERJA: SEBUAH STUDI DESKRIPTIF DI KALANGAN KARYAWAN DI PERGURUAN TINGGI

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP JAMINAN SOSIAL PEKERJA. 2.1 Pengertian Tenaga Kerja, Pekerja, dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Aspek Hubungan Kerja dan Perjanjian Kerja di Indonesia. Berdasarkan UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

BAB I PENDAHULUAN. Penduduk Tahun 2000). Sekitar satu dasa warsa lalu, jumlah. laju pertumbuhan penduduk selama 10 tahun terakhir,

Serikat Pekerja/Serikat Buruh

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Ditulis oleh Advokat Jumat, 07 Agustus :08 - Pemutakhiran Terakhir Jumat, 11 September :48

BAB I PENDAHULUAN. kajian tidak hanya mengatur hubungan hukum dalam hubungan kerja

KONVENSI DASAR ILO dan PENERAPANNYA DI INDONESIA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA YANG MENGALAMI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA KARENA MEMPUNYAI IKATAN PERKAWINAN DALAM PERUSAHAAN

RINGKASAN PERATURAN KETENAGAKERJAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 Oleh: Irham Todi Prasojo, S.H.

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER-01/MEN/1994 TENTANG SERIKAT PEKERJA TINGKAT PERUSAHAAN MENTERI TENAGA KERJA,

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003

UNDANG-UNDANG KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA

Serikat Pekerja dan Hubungan Industrial

MSDM Materi 13 Serikat Pekerja dan Hubungan Industrial

BAB III TINJAUAN UMUM TERHADAP PERJANJIAN KERJA SECARA YURIDIS. tegas dan kuat. Walaupun di dalam undang-undang tersebut hanya diatur

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 42 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PENANGGUHAN PELAKSANAAN UPAH MINIMUM PROVINSI

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 012/PUU-I/2003

KESEPAKATAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) MELALUI PERJANJIAN BERSAMA DITINJAU DARI ASPEK HUKUM KETENAGAKERJAAN

Wajar saja buruh berunjuk rasa

PERATURAN - PERATURAN PENTING DALAM UU KETENAGAKERJAAN NO 13 TAHUN 2003

PENGERTIAN, TUJUAN, SIFAT, DR. AGUSMIDAH, SH.M.HUM

BAB 1 PENDAHULUAN. himpun menyebutkan bahwa jumlah pekerja perempuan di sebagian besar daerah

BAB I PENDAHULUAN. pertama disebutkan dalam ketentuan Pasal 1601a KUHPerdata, mengenai

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 61/PUU.D-VIII/2010 Tentang Perlindungan dan Penghargaan Terhadap Hak-Hak Buruh

UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003

PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2017

HUKUM KETENAGAKERJAAN

Pasal 88 s.d pasal 98 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 99/PUU-XIV/2016 Korelasi Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tertentu dan Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tidak Tertentu

ACARA PRAKTEK PERKULIAHAN MATA KULIAH : HUBUNGAN INDUSTRIAL PANCASILA Kode / SKS : KK

BAB I PENDAHULUAN. berpendidikan sama sekali. Mereka kebanyakan adalah unskillabour, sehingga

Pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan. Pekerja rumah tangga, seperti juga pekerja-pekerja lainya, berhak atas kerja layak.

R-90 REKOMENDASI PENGUPAHAN SETARA, 1951

* Sebagai suatu hak dasar, ada ketentuanketentuan yang harus ditaati dalam melakukan mogok kerja. (Pasal 139 dan Pasal 140 UUK)

copyright by Elok Hikmawati 1

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN KERJA BERSAMA. Istilah Perjanjian Kerja Bersama (PKB) timbul setelah diundangkannya

BAB 2 TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

2. Para Bupati/Walikota di- Seluruh Indonesia

Transkripsi:

OLEH ANNA NUR NAZILAH CHAMIM

Tujuan Umum Setelah mengikuti kuliah Hukum Perburuhan selama satu semester, mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menganalisis masalahmasalah yang berkaitan dengan perburuhan berserta peraturannya.

Pertemuan 1 Silabus Referensi Kriteria Penilaian Tata Tertib Perkuliahan Pembentukan Kelompok Materi 1 : Pengantar Hukum Perburuhan

Silabus Pertemuan ke- Kemampuan akhir yang diharapkan Materi/Pokok Bahasan Strategi Pembelajaran Latihan yang dilakukan Kriteria Penilaian (Indikator) 1 Mampu mengenal dan memahami pengertian dan sejarah Hukum Perburuhan Pengantar Hukum Perburuhan Ceramah dan Diskusi Menjawab pertanyaan tentang Pengertian dan sejarah Hukum Perburruhan jawaban dengan tepat tentang Pengertian dan sejarah Hukum Perburuhan 2 Mampu memahami tentang Kesepakatan Kerja Konsep perjanjian kerja, masa percobaan Ceramah dan Diskusi Menjawab pertanyaan tentang Konsep perjanjian kerja dan masa percobaan jawaban dengan tepat tentang Konsep perjanjian kerja dan masa percobaan 3 Mampu memahami tentang pembayaran upah Kebijakan upah, upah minimum, penegakan Ceramah dan Diskusi Menjawab pertanyaan tentang Kebijakan upah, upah minimum, penegakan jawaban dengan tepat tentang Kebijakan upah, upah minimum, penegakan

Silabus Pertemuan ke- Kemampuan akhir yang diharapkan Materi/Pokok Bahasan Strategi Pembelajaran Latihan yang dilakukan Kriteria Penilaian (Indikator) 4 Mampu memahami Hukum Perburuhan, Kesepatakan Kerja, dan Pembayaran Upah Pengantar Hukum Perburuhan, Konsep perjanjian kerja, masa percobaan, Kebijakan upah, upah minimum, penegakan Evaluasi Mengerjakan soal jawaban dengan tepat 5 Mampu mengenal dan memahami Hukum Pemutusan Hubungan Kerja Penghentian hubungan kerja oleh Majikan, Pengunduran diri Ceramah dan Diskusi Menjawab pertanyaan tentang Penghentian hubungan kerja oleh Majikan, Pengunduran diri jawaban dengan tepat tentang Penghentian hubungan kerja oleh Majikan, Pengunduran diri 6 Mampu memahami tentang Hak Mogok Landasan Pembenaran bagi hak Mogok, Dasar Hukum, Pembatasan, Praktik Mogok Ceramah dan Diskusi Menjawab pertanyaan tentang Landasan Pembenaran bagi hak Mogok, Dasar Hukum, Pembatasan, Praktik Mogok jawaban dengan tepat tentang Landasan Pembenaran bagi hak Mogok, Dasar Hukum, Pembatasan, Praktik Mogok

Silabus Pertemuan ke- Kemampuan akhir yang diharapkan Materi/Pokok Bahasan Strategi Pembelajaran Latihan yang dilakukan Kriteria Penilaian (Indikator) 7 Mampu memahami Hukum Perburuhan Anak Larangan Perburuhan Anak Ceramah dan Diskusi Menjawab pertanyaan dan menganalisis kasus hubungan individual jawaban dan menganalisis dengan tepat tentang Kasus hubungan individual 8 Mampu memahami Hukum Pemutusan Hubungan Kerja, Hak Mogok, dan Perburuhan Anak Hukum Pemutusan Hubungan Kerja, Hak Mogok, dan Perburuhan Anak Evaluasi Mengerjakan soal evaluasi jawaban dan menganalisis dengan tepat tentang Hukum Pemutusan Hubungan Kerja, Hak Mogok, dan Perburuhan Anak 9 Mampu memahami dan menganalisis kasus-kasus Perburuhan Penyelesaian Perselisihan Perburuhan, Penegakan Hukum Perburuhan Ceramah dan Diskusi Menjawab pertanyaan tentang Penyelesaian Perselisihan Perburuhan jawaban dan menganalisis dengan tepat tentang Penyelesaian Perselisihan Perburuhan, Penegakan Hukum Perburuhan

Silabus Pertemuan ke- Kemampuan akhir yang diharapkan Materi/Pokok Bahasan Strategi Pembelajaran Latihan yang dilakukan Kriteria Penilaian (Indikator) 10 Mampu memahami dan menganalisis kasus-kasus Perburuhan Kasus hubungan individual, Kolektif, Ceramah dan Diskusi Menjawab pertanyaan dan menganalisis kasus hubungan individual, Kolektif, Perselisihan Perburuhan jawaban dan menganalisis dengan tepat tentang Kasus hubungan individual, kolektif 11 Mampu memahami pengertian K3 dan Ketenagakerjaan Pengantar K3 dan Ketenagakerjaan Ceramah dan Diskusi Menjawab pertanyaan Pengertian K3 dan Ketenagakerjaan jawaban Pengantar K3 dan Ketenagakerjaan 12 Mampu memahami kasuskasus perburuhan, pengertian k3 dan ketenagakerjaan Kasus perburuhan, pengantar K3 dan ketenagakerjaan Evaluasi Menjawab pertanyaan dan menganalisis kasus perburuhan,pengantar K3 dan ketenagakerjaan jawaban dan menganalisis dengan tepat tentang Kasus perburuhan, pengantar k3 dan ketenagakerjaan

Silabus Pertemuan ke- Kemampuan akhir yang diharapkan Materi/Pokok Bahasan Strategi Pembelajaran Latihan yang dilakukan Kriteria Penilaian (Indikator) 13 Mampu memahami Kecelakaan Kerja dan Pencegahannya Kecelakaan Kerja dan pencegahannya Ceramah dan Diskusi Menjawab pertanyaan Kecelakaan kerja dan pencegahannya Menjawab pertanyaan Kecelakaan kerja dan pencegahannya 14 Mampu memahami Hukum Ketenagakerjaan UU no 13 th 2003 Ceramah dan Diskusi Menjawab pertanyaan tentang UU no 13 th 2003 jawaban tentang UU no 13 th 2003 15 Mampu memahami dan menganalisis kasus-kasus Perburuhan, tentang K3 dan Ketenagakerjaan Kasus-kasus hubungan perburuhan dan perselisihan, K3 dan ketenagakerjaan UAS Mengerjakan soalsoal Evaluasi jawaban dan menganalisis dengan tepat tentang Penyelesaian Perselisihan Perburuhan dan K3 dan Ketenagakerjaan

Referensi 1. Bab-bab tentang Hukum Perburuhan di Indonesia Editor :Guus Heerma van Voss, Surya Tjandra 2. K3 dan Hukum Ketenagakerjaan Oleh : Maman Soemantri, S.Pd. MT.

Kriteria Penilaian Kehadiran 15 % Presentasi 15 % Tugas/kuis 10 % Evaluasi 1 15 % Evaluasi 2 15 % Evaluasi 3 15 % UAS 15 %

Tata Tertib Perkuliahan Mahasiswa dilarang menggunakan kaos oblong dan sendal Alat komunikasi diset silence Tugas yang terlambat tanpa ada pemberitahuan, dianggap gugur dan tidak ada pengulangan Syarat mengikuti ujian adalah 75% kehadiran Jika 30 menit dosen tidak hadir, maka perkuliahan ditiadakan dan diganti hari lain sesuai kesepakatan

Pengertian Hukum perburuhan atau ketenagakerjaan (Labour Law) merupakan bagian dari hukum berkenaan dengan pengaturan hubungan perburuhan baik bersifat perseorangan maupun kolektif. Hukum Perburuhan diulas agar kita memahami posisi buruh dan majikan dalam suatu hubungan kerja, yang memuat hak dan kewajiban diantara keduanya Hak dan kewajiban tersebut dimuat dalam sebuah perjanjian kerja yaitu segala sesuatu yang diatur dalam hubungan kerja

Disiplin hukum ini mencakup : Dalam kepustakaan internasional, dibagi menjadi 3 : 1. Hukum Hubungan Individual (Individual Employment Law) 2. Hukum Perburuhan Kolektif (Collective Labour Law) 3. Hukum Jaminan Sosial (Social Security Law)

Penyesuaian tataran internasional dengan perundang-undangan di Indonesia : 1. Hukum Ketenagakerjaan Individual (Individual Labour Law) 2. Hukum Perburuhan kolektif (Collective Labour Law) 3. Hukum Sengketa Perburuhan/Ketenagakerjaan (Labour Dispute Settlement)

Hukum Perburuhan direstrukturisasi dan dibagi ke dalam tiga legislasi utama : Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan Undang-Undang No. 21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh Undang-Undang No. 2 tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

Secara umum sumber-sumber hukum yang terpenting adalah : 1. perjanjian-perjanjian internasional yang diratifikasi/adopsi oleh pemerintah 2. UUD 1945 3. perundang-undangan 4. peraturan dan keputusan Menteri 5. Kesepakatan kerja sama 6. Preseden 7. Peraturan kerja yang ditetapkan perusahaan 8. Perjanjian kerja individu 9. Instruksi Majikan/pemberi kerja 10. Doktrin hukum (teori utk acuan)

Dalam hukum perburuhan Indonesia, sumber hukum dalam bentuk perundang-undangan : Undang-undang Ketenagakerjaan Undang-Undang tentang Serikat Pekerja /Buruh Undang-Undang tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

Sejarah Hukum Perburuhan Di Eropa terjadi reaksi atas perubahan-perubahan yang dimunculkan Revolusi Industri. Penemuan mesin tenaga uap di Inggris th 1750, memberi peluang memproduksi barang/jasa dalam skala besar. Sebelumnya secara tradisional, pertanian dg sistem feodal, mengerjakan milik tuan tanah (baron) Gilda (kelompok kerja dengan keahlian tertentu) memonopoli dan mengatur ragam bidang tertentu.

Revolusi Prancis (1795) menjadi simbol tuntutan kelompok masyarakat modern (menuju ke penjara Bastile) sehingga diproklamirkan keniscayaan persamaan derajat bagi setiap warna negara dan kebebasan berdagang. Dituangkan dalam kitab UU Penghapusan Gilda Napoleon menyebarkan ke Eropa Manufaktur berkembang cepat, masyarakat berubah dari pertanian ke industri Pemberi kerja mempunyai kekuasaan dalam menetapkan aturan secara sepihak

Karena keterpaksaan, pekerja (termasuk anak-anak). Waktu, kondisi dan situasi mengancam kesehatan pekerja Gerakan Sosialis, militer, pemerintah, mendorong munculnya legislasi perburuhan yang pertama (perburuhan anak dihapuskan) Muncul kebijakan-kebijakan lain : jam kerja untuk buruh perempuan, kemudian untuk buruh laki-laki. Tahun 1900an, Negara Eropa memodernisasi legislasi tentang kontrak/perjanjian kerja (dulu Hukum Romawi) Prinsip baru : pekerja adalah pihak lemah dan perlu perlindungan hukum.

Buruh mulai mengorganisir secara kolektif dan bernegosiasi dengan pemberi kerja. Pertama kali dikenalkan konsep perjanjian kerja bersama (collective agreement) Hugo Sinzheimer (guru besar hukum, Jerman) : mengembangkan konsep kesepakatan kerja, dan diadopsi oleh negara lain Tahun 1919 dibentuk ILO (International Labour Organisation)

Indonesia menjadi negara industri baru Makin sempit lahan pertanian Ledakan populasi Penanaman modal asing : - murahnya tenaga kerja - kaya sumber daya alam

Minggu depan Kesepakatan/perjanjian kerja