SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 2 September 2012 ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 1 Maret 2013

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 1 Maret 2013

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

METODE PENELITIAN. Komparatif Usaha Tambak Udang Pada Musim Hujan Dan Kemarau Di Desa

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September KELAYAKAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L) DI LAHAN PASIR KECAMATAN MIRIT KABUPATEN KEBUMEN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Mula-mula

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif.

II. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

III. METODE PENELITIAN. penerimaan yang diperoleh petani kedelai, pendapatan dan keuntungan yang

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAYAM CABUT (AMARANTHUS TRICOLOR) SECARA MONOKULTUR DI LAHAN PEKARANGAN

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 2 September 2012

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif

III. METODE PENELITIAN. banyak membahas mengenai biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan

Intisari. Kajian Analisis Usaha Ternak Kambing di Desa Lubangsampang Kec. Butuh Kabupaten Purworejo. Zulfanita

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan kejadian-kejadian atau

METODE PENELITIAN. deskriptif analisis, pelaksanaan penelitian ini menggunakan studi komparatif,

METODE PENELITIAN. dijelaskan dan dianalisis. Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena dalam

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 1 Maret 2012 KERAGAAN USAHATANI PADI SAWAH PETANI GUREM DI DESA MLARAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian kelayak usahatani dengan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. bertujuan untuk pemenuhan ketersediaan ikan melalui proses budidaya. Selain itu,

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

ANALISIS USAHATANI PISANG AYAM DI DESA AWE GEUTAH PAYA KECAMATAN PEUSANGAN SIBLAH KRUENG KABUPATEN BIREUEN

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBESARAN IKAN AIR TAWAR DI DESA SENDANGTIRTO, KECAMATAN BERBAH, KABUPATEN SLEMAN

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

METODE PENELITIAN. Metode deskriptif analisis merupakan metode yang digunakan untuk

METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif/statistik (Arikunto, 2010). Pada penelitian ini, data yang

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

KERANGKA PENDEKATAN TEORI

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. dari Afrika. Tahun 1969, ikan nila pertama kali didatangkan dari Taiwan ke Balai

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013

Analisis Pendapatan Peternak Kambing di Kota Malang. (Income Analyzing Of Goat Farmer at Malang)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Petani cabai merah lahan pasir pantai di Desa Karangsewu berusia antara

KAJIAN ANALISIS USAHA TERNAK KAMBING DI DESA LUBANGSAMPANG KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO. Zulfanita

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI

Analisis Usaha Pembesaran Ikan Gurami dan Ikan Patin Di Kelurahan Rejosari Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru Provinsi Riau.

METODE PENELITIAN. Pengambilan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) di

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013 ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHA AYAM RAS PETELUR DI KABUPATEN WONOSOBO ABSTRAK

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu 4.2 Data dan Instrumentasi

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) DI DESA PAGAK KECAMATAN NGOMBOL KABUPATEN PURWOREJO

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. Istilah mina padi berasal dari bahasa Sansekerta yaitu mina yang berarti ikan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah

METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya

ANALISIS USAHATANI RUMPUT LAUT DI KECAMATAN NAGAWUTUNG KABUPATEN LEMBATA

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

Oleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SILIWANGI

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBESARAN IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) PENDAHULUAN

SOCIETA IV - 1 : 48 53, Juni 2015 ISSN

BAB III MATERI DAN METODE. sangat baik, karena produk yang dihasilkan mempunyai nilai gizi yang tinggi yang

III. METODE PENELITIAN. dengan cara mengumpulkan informasi-informasi tentang keadaan nyata yang ada

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. sepanjang tahun dan memiliki potensi komersial yang cenderung semakin

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis)

ANALISIS USAHATANI TERPADU TANAMAN PADI

Pendekatan Perhitungan Biaya, Pendapatan & Analisis Kelayakan Usahatani

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA BUDIDAYA UDANG GALAH

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. banyak dikembangkan untuk membantu produksi udang dalam negeri. Bersama jenis

III. METODE PENELITIAN. dianalisis. Menurut Supardi (2005) penelitian deskripsi secara garis besar

PENGEMBANGAN USAHATANI MINA PADI DENGAN SISTEM JAJAR LEGOWO DI DESA MARGODADI KECAMATAN SAYEGAN KABUPATEN SLEMAN. Skripsi

KELAYAKAN USAHA PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis sp) SISTEM KERAMBA JARING APUNG

METODE PENELITIAN. manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas

III. METODE PENELITIAN. memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian,

ANALISIS USAHATANI KOPI DI DESA PIRIAN TAPIKO KECAMATAN TUTAR KAB.POLEWALI MANDAR. Rahmaniah HM.,SP, M.Si

PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI DESA TAGAWITI KECAMATAN ILE APE KABUPATEN LEMBATA

III. METODE PENELITIAN

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. usaha pembibitan sapi potong di Desa Sindanglaya, Kecamatan Tanjungsiang,

ANALISIS USAHA PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) PADA KARAMBA JARING APUNG DI KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

ANALISIS KOMPARASI USAHATANI UDANG WINDU ORGANIK DAN NONORGANIK (STUDI KASUS: BATANG KILAT KOTA MEDAN PROPINSI SUMATERA UTARA)

ANALISIS USAHA BUDIDAYA IKAN GURAMI DI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN MINA LESTARI, TURUS TANJUNGHARJO, NANGGULAN, KULON PROGO

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang benar tentang konsep agribisnis itu sendiri. Sering ditemukan bahwa

BAB IV METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. pembangunan di Indonesia yakni sektor pertanian. Sektor pertanian. merupakan sektor yang penting dalam pembangunan Indonesia karena

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada

2)Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

ANALISIS BREAK EVENT POINT USAHA TANI JAGUNG

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional dipergunakan sebagai standar dan ukuran

III. METODE PENELITIAN. tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka dibuat definisi operasional

DAFTAR ISI... Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAK... ABSTRACT... RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR...

III. METODE PENELITIAN. menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung saat ini atau

III KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA BUDIDAYA IKAN BANDENG (Chanos-chanos) DI TAMBAK, KECAMATAN SEDATI, SIDOARJO, JATIM 1

III. METODE PENELITIAN. meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu sistem kondisi, suatu

Transkripsi:

ANALISIS USAHA PEMBENIHAN GURAMI (Oshpronemus gouramy Lacepede.) DI DESA KALIURIP KECAMATAN BENER KABUPATEN PURWOREJO Praasto Bayu Irawan, Zulfanita dan Istiko Agus Wicaksono Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) biaya, pendapatan dan keuntungan; dan 2) kelayakan usaha pembenihan gurami. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei, pemilihan lokasi penelitian secara purposive, pengambilan sampel menggunakan random sampling. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pendapatan usaha pembenihan gurami sebesar Rp 1.350.330,00. Rata-rata keuntungan usaha pembenihan sebesar Rp. 1.304.064,30. Usaha pembenihan gurami kelompok tani di desa Kaliurip kecamatan Bener kabupaten Purworejo layak diusahakan karena R/C rasio sebesar 9,31; nilai /C (8,32%) lebih besar dari suku bunga bank (3,22%); produktivitas tenaga kerja lebih besar dari upah tenaga kerja; produksi benih lebih besar dari BEP produksi (3.959 ekor > 40 ekor) dan harga jual benih gurami lebih tinggi daripada BEP harga yaitu Rp 425,00 > Rp 369,00. Kata Kunci : Analisis Usaha, Benih Gurami, dan Kelayakan Usaha. PENDAHULUAN Potensi lahan budidaya untuk perikanan di Indonesia cukup besar didukung oleh kondisi keragaman fisiografis yang menguntungkan untuk akuakultur, suhu air wilayah tropis yang relatif tinggi dan stabil sepanjang tahun serta didukung tipologi bentang lahan dan pesisir sehingga berpeluang untuk pengembangan komoditas budidaya yang beragam (Nurdjanah dan Rakhmawati, 2006). Usaha budidaya ikan dapat dilakukan di tambak, kolam, keramba dan jaring apung. Tingkatan teknologi yang diterapkan untuk budidaya dapat dilakukan secara intensif, semi intensif dan tradisional. Budidaya ikan yang dikembangkan misalnya ikan gurami, mas, lele, nila, patin, bandeng dan mujahir. Analisis Usaha Pembenihan... - Praasto Bayu Irawan dkk 24

Ikan gurami (Oshpronemus gouramy Lacepede.) merupakan ikan asli Indonesia dan berasal dari perairan daerah Jawa Barat. Ikan gurami merupakan salah satu komoditi perikanan air tawar yang cukup penting, apabila dilihat dari permintaan yang cukup besar dan harganya yang relatif tinggi dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya seperti ikan mas, nila, tambakan dan tawes, dan merupakan salah satu sumber protein yang cukup tinggi. Bagi masyarakat umum, ikan ini dipandang sebagai salah satu ikan bergengsi (Amri, 2005). Kelompok Tani pembenih gurami di desa Kaliurip terbagi atas 4 kelompok yaitu Karya Mina Abadi 1, Karya Mina Abadi II, Mina Barokah dan Mina Lestari kelompok tani pembenih gurami ini masing masing terdiri atas 15 orang anggota, keempat kelompok tani ini mengajukan proposal dana bantuan ke Dinas Perikanan dan Kelautan pada Tahun 2009 dan akhirnya di setujui pada Tahun 2011 dan masing masing kelompok tani mendapatkan bantuan Rp. 100.000.000,00. Pemberian dana bantuan dari Dinas Perikanan dan Kelautan ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat desa Kaliurip pada umumnya serta meningkatkan nilai produksi perikanan di kabupaten Purworejo. Untuk menjamin kualitas ikan konsumsi yang baik, dengan memilih induk yang baik dilakukan dengan memperhatikan ciri-ciri sebagai berikut. METODE PENELITIAN A. Pelaksanaan Penelitian Metode dasar penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, yaitu penelitian ini memusatkan diri pada pemecahan masalah aktual yang ada pada saat ini, Nazir (1988). Metode pengambilan sampel menggunakan metode random sampling. Petani pembenih gurami di desa Kaliurip terdapat 4 kelompok tani, masing masing kelompok beranggotakan 15 orang yaitu Kelompok Tani Mina Lestari, Karya Mina Abadi I, Karya Mina Abadi II, dan Mina Barokah. Analisis Usaha Pembenihan... - Praasto Bayu Irawan dkk 25

Jumlah petani yang melakukan pembenihan gurami di desa Kaliurip kecamatan Bener Kabupaten Purworejo sebanyak 60 orang dari desa terpilih diambil petani sampel secara acak. Pengambilan petani responden digunakan rumus Yamane dalam Rahmad ( 1995 ) yaitu : n = N n ( d 2 ) + 1 Keterangan : n = Jumlah Sampel Yang Digunakan N = Jumlah Populasi Petani d = Tingkat Kesalahan Presisi ( 11 % ) Berdasarkan rumus tersebut maka di peroleh sampel petani : n = 60 60 ( 0, 11 2 ) +1 = 34, 8 di bulatkan menjadi 36 sampel Besarnya sampel yang diambil sebanyak 36 petani. Teknik pengambilan sampel dengan cara proporsional random sampling. Jumlah kelompok berjumlah 4 maka agar hasil penelitian fair (adil) masing masing kelompok tani di ambil 9 orang petani sebagai sampel dan dilakukan pemilihan secara acak. B. Analisis Data 1. Penerimaan (Revenue) TR = Q x P TR = Total Revenue Q = Jumlah benih ikan gurami yang dihasilkan P = Harga benih ikan gurami 2. Pendapatan (Net Revenue) Besarnya pendapatan dihitung menggunakan rumus : NR = TR TEC NR = Pendapatan TR = Jumlah penerimaan TEC = Total biaya eksplisit Analisis Usaha Pembenihan... - Praasto Bayu Irawan dkk 26

3. Keuntungan (π) Keuntungan usaha pembenihan ikan gurami dihitung dengan menggunakan rumus : π = TR TC π = Keuntungan TR = Jumlah Penerimaan TC = Total biaya Ho diterima jika π 0, artinya pembenihan bibit gurami yang diusahakan kelompok tani di desa Kaliurip tidak menguntungkan. Ha diterima jika π > 0, artinya pembenihan bibit gurami yang diusahakan oleh petani di desa Kaliurip menguntungkan. 4. R/C ratio R/C ratio dihitung menggunakan rumus : Jumlah Penerimaan R/C ratio = ----------------------------- Jumlah Pengeluaran Ho ratio 1, artinya pembenihan bibit gurami yang diusahakan kelompok tani di desa Kaliurip tidak layak untuk diusahakan. Ha ratio > 1, artinya pembenihan bibit gurami yang diusahakan kelompok tani di desa Kaliurip layak untuk diusahakan. 5. Produktifitas Modal ( /C) p/ = p Keterangan : 100% /C = produktifitas tenaga modal = keuntungan TC = total cost (total biaya) Usaha pembenihan gurami dikatakan layak apabila produktifitas modal ( /C rasio) lebih besar dari suku bunga bank yang berlaku. 6. Produktifitas Tenaga Kerja Produktifitas tenaga kerja d t dirumuskan sebagai berikut : Produktifitas = Penerimaan Total tenaga kerja yang dicurahkan Analisis Usaha Pembenihan... - Praasto Bayu Irawan dkk 27

7. BEP Produksi (ekor) BEP Produksi = C 8. BEP harga (ekor/rp) BEP Harga = C Y ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Biaya, Pendapatan dan Keuntungan Usaha pembenihan gurami di desa Kaliurip kecamatan Bener kabupaten Purworejo, untuk satu periode produksi memerlukan waktu 3 bulan dari mulai pemijahan sampai panen bibit gurami siap jual. Penggunaan faktor produksi dalam usaha pembenihan gurami meliputi sarana produksi berupa pupuk kandang, pupuk urea pakan dan tenaga kerja. Tenaga kerja dalam pembenihan gurami dibedakan menjadi 2 yaitu tenaga kerja dalam keluarga 49,9 JKO dan tenaga kerja luar keluarga 0,42 JKO. Tenaga luar keluarga dalam satu JKO (Jam Kerja Orang) diberi upah sebesar Rp 13.000,00 (3 jam kerja sesuai upah di desa Kaliurip). Tingkat bunga dalam modal usaha menggunakan standar suku bunga bank BRI pada tahun 2012. Pupuk yang digunakan dalam usaha pembenihan gurami menggunakan dua jenis pupuk yaitu pupuk kandang dan pupuk urea, dan pupuk kandang yang digunakan adalah pupuk yang berasal dari kotoran kambing. Biaya implisit usaha pembenihan gurami secara rini dapat dilihat pada Tabel 1, sedangkan biaya eksplisit dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 1 Rata-Rata Biaya Implisit Usaha Pembenihan Gurami Luasan Kolam 20 m 2 Periode Produksi Di Desa Kaliurip Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo Tahun 2012 No Uraian Biaya total (Rp) Persentase (%) 1 Sewa lahan sendiri 21.083,00 45,81 2 Tenaga kerja dalam keluarga 21.623,33 46,99 3 Bunga modal sendiri 3.559,42 7,20 Jumlah 46.265,75 100,00% Sumber : Analisis Data Primer 2012 Analisis Usaha Pembenihan... - Praasto Bayu Irawan dkk 28

Tabel 2 Rata-rata Perincian Biaya Eksplisit Usaha Pembenihan Gurami Luasan Kolam 20 m 2 / Periode Produksi di Desa Kaliurip Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo tahun 2012 No Jenis Pengeluaran Biaya Total (Rp) Persentase (%) 1 Pembelian cacing sutra 27.073,00 24,52 2 Pembelian pakan D0 12.183,00 11, 03 3 Pupuk urea 2.678,00 2,42 4 Pupuk kandang 14.306,00 14,84 5 Tenaga luar keluarga 1.820,00 1,65 6 Penyusutan peralatan 39.120,00 35,43 7 Transportasi 13.361,00 12,10 Jumlah 110.541,00 100,00% Sumber : Analisis Data Primer Biaya total yang dikeluarkan dalam pembenihan gurami dihitung dengan menjumlahkan biaya eksplisit dan implisit. TC = TEC + TIC = 110.541,00. + 46.265,75. = Rp 156.806,75. Jadi besarnya biaya untuk usaha pembenihan gurami dengan luas lahan 20 m 2 adalah sebesar Rp 156.806,75. Penerimaan yang diperoleh petani merupakan perkalian produksi benih (Q) dengan harga jual benih (P) pada waktu panen. Penerimaan dihitung menggunakan rumus : TR = Q x P = 3959 x 369 = Rp 1.460.871,00. Jadi penerimaan usaha pembenihan gurami adalah Rp. 1.460.871,00. Pendapatan adalah hasil pengurangan total penerimaan dengan biaya yang dikeluarkan secara nyata atau biaya eksplisit dalam satuan rupiah. Penerimaan adalah hasil benih gurami sedangkan pengeluaran adalah biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. NR = TR TEC = Rp 1.460.871,00. 110.541,00. = Rp 1. 350.330,00 Analisis Usaha Pembenihan... - Praasto Bayu Irawan dkk 29

Keuntungan merupakan hasil pengurangan total penerimaan dengan total biaya yang terdiri dari biaya implisit dan biaya eksplisit. = TR (TEC + TIC) = Rp 1.460.871,00. (110.541,00. + 46.265,75.) = Rp 1.304.064,30. B. Analisis Kelayakan Usaha 1. R/C rasio R/C adalah singkatan dari Revenue Cost Ratio atau dikenal sebagai perbandingan antara penerimaan dan biaya. R/C = TR / TC = Rp 1.460.871,00 / Rp.156.806,75. = Rp 9,31 Berdasarkan perhitungan R/C rasio maka dapat disimpulkan bahwa pembenihan gurami di desa Kaliurip Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo layak untuk dikembangkan karena nilai R/C lebih dari satu ( > 1). Nilai R/C rasio sebesar 9,31 menunjukkan bahwa usaha pembenihan gurami satu kali periode produksi (3 bulan) tersebut sudah menguntungkan karena Rp. 1,00 modal yang digunakan akan mendapatkan penerimaan sebasar Rp 9,31. 2. Produktifitas Modal ( /C rasio) Produktifitas modal ( /C rasio) merupakan perbandingan antara produktifitas modal dengan suku bunga bank yang berlaku. /C = p x 100 % =.3 4. 64,3 56.8 6,75 x 100 % = 8,32 % Berdasarkan perhitungan usaha pembenihan gurami layak untuk dikembangkan karena produktivitas modal lebih besar daripada suku bunga bank, yaitu 8, 39 % dibanding 3, 22 %. Analisis Usaha Pembenihan... - Praasto Bayu Irawan dkk 30

3. Produktifitas Tenaga Kerja Produktifitas tenaga kerja merupakan produktifitas tenaga kerja tingkat upah yang berlaku / JKO. Dihitung menggunakan rumus : p Produktifitas TK = =.46.87,. 92,5 = Rp 7.588,94 Menurut kriteria ini usaha pembenihan gurami layak untuk dikembangkan karena produktifitas tenaga kerja lebih besar dari tingkat upah yang berlaku di desa tersebut, yaitu Rp 7.588,94 dibanding Rp 4.333,33. 4. BEP Produksi Perhitungan Break Event Point (BEP) produksi dapat dihitung menngunakan rumus : BEP Produksi = C = 56.8 6,75 3959 = 39,60 Berdasarkan perhitungan BEP produksi maka pembenihan gurami layak untuk dikembangkan karena produksi lebih besar dari BEP produksi, yaitu 3.959 ekor dibanding 39,60 dibulatkan 40 ekor. 5. BEP Harga Perhitungan BEP harga dihitung menggunakan rumus : BEP Harga = C Y = 56.8 6,75. 369 = 425 Analisis Usaha Pembenihan... - Praasto Bayu Irawan dkk 31

Berdasarkan perhitungan BEP harga maka pembenihan gurami layak untuk dikembangkan karena harga yang diterima petani lebih besar dari BEP harga, yaitu Rp 425,00 dibanding Rp 369,00. PENUTUP Simpulan 1. Pendapatan dari usaha pembenihan gurami kelompok tani di desa Kaliurip Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo sebesar Rp 1. 350.330,00. 2. Keuntungan dari usaha pembenihan gurami kelompok tani di desa Kaliurip kecamatan Bener kabupaten Purworejo sebesar Rp 1.304.064,30. 3. Usaha pembenihan gurami kelompok tani di desa Kaliurip Kecamatan Bener kabupaten Purworejo layak diusahakan dilihat dari besarnya R/C rasio, /C, produktivitas tenaga kerja, BEP produksi dan BEP harga. R/C rasio sebesar 9,31; nilai /C (8,32%) lebih besar dari suku bunga bank; produktivitas tenaga kerja lebih besar dari upah tenaga kerja; produksi benih lebih besar dari BEP produksi (3.959 ekor > 40 ekor) dan harga jual benih gurami lebih tinggi daripada BEP harga yaitu Rp 425,00 > Rp 369,00. DAFTAR PUSTAKA Hernanto, Fadholi. 1996. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta. Jeza, Mahendra, 2007. Analisis Usaha Pembenihan Ikan Gurami di Kolam Bapak Arsito Kepanien Kabupaten Malang Jawa Timur. Skripsi. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yokyakarta. Kairuman, dan Khairul Amri, 2005. Budidaya Ikan Gurami. Agromedia Pustaka. Jakarta. Mardianto, 2009. Analisis Usaha Pembenihan Ikan Gurami Milik Bapak Kardito di Desa Banjar Tengah Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Skripsi. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang. Nazir, 1988. Metode penelitian. Jakarta. Ghalia indonesia. Analisis Usaha Pembenihan... - Praasto Bayu Irawan dkk 32

Mubyarto, 1996. Biaya Perhitungan Dalam Usahatani. PT. Rajawali Jakarta. Press. Nuraeni, Ida. 2002. Ekonomi Mikro. UMM Press Malang. Analisis Usaha Pembenihan... - Praasto Bayu Irawan dkk 33