ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DENGAN POLA JAJAR LEGOWO DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA BONEMARAWA KECAMATAN RIOPAKAVA KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI DESA BOYA BALIASE KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL PALU DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA POLEGANYARA KECAMATAN PAMONA TIMUR KABUPATEN POSO

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DENGAN POLA TANAM TABELA DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PENGGARAP PADA USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KALEKE KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI JAGUNG MANIS DI DESA MAKU KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

PENGARUH IRIGASI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH METODE SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION DI KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL PALU DI DESA WOMBO KALONGGO KECAMATAN TANANTOVEA KABUPATEN DONGGALA

e-j. Agrotekbis 2 (2) : , April 2014 ISSN :

BAB IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI SAWAH DI KELURAHAN KOYA, KECAMATAN TONDANO SELATAN

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI KECAMATAN PALOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

III. METODE PENELITIAN. dianalisis. Menurut Supardi (2005) penelitian deskripsi secara garis besar

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PRODUKSI KARET RAKYAT DI DESA PONTANGOA KECAMATAN LEMBO RAYA KABUPATEN MOROWALI UTARA

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI DESA BULUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU

Reza Raditya, Putri Suci Asriani, dan Sriyoto Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ABSTRACT

IV METODE PENELITIAN

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA PANDERE KECAMATAN GUMBASA KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS PADA KELOMPOK TANI SUKAMAJU I DI DESA BULUPONTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan

ANALISIS PRODUKSI TANAMAN CENGKEH DIDESA TONDO KECAMATAN SIRENJA KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS SENSITIVITAS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO DI DESA BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS (Studi Kasus : Di Desa Sidera Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi)

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAHDI DESA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

PERANAN KELOMPOK TANI DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DI DESA MARGAMULYA KECAMATAN BUNGKU BARAT KABUPATEN MOROWALI

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

PENGARUH BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DI LOA GAGAK KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

MAKSIMISASI KEUNTUNGAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI PADA KELOMPOK TANI PATEMON II DI DESA PATEMON KECAMATAN TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO

I. METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI KAKAO DI DESA KAWENDE KECAMATAN POSO PESISIR UTARA KABUPATEN POSO

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

METODE PENELITIAN. Menurut Travers (1978) dalam Umar menjelaskan bahwa metode ini bertujuan

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN

The effect of Production Inputs and Irrigation Service to Irrigated Wetland Rice Production in South Banawa Watatu District of Donggala

IV. METODE PENELITIAN

KAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI JAGUNG (Zea mays L.) (Studi kasus di Desa Sidodadi, Kec. Patean Kab. Kendal)

BAB III METODE PENELITIAN. Pertanian Bogor (PSP3 IPB) dan PT. Pertani di Propinsi Jawa Timur tahun 2010.

Analisis Usahatani Bawang Merah di Desa Sumberkledung Kecamatan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga Tani Padi (Studi Kasus: Desa Sei Buluh, Kec. Teluk Mengkudu, Kab.

VI. ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI PADI SAWAH VARIETAS CIHERANG DI GAPOKTAN TANI BERSAMA

BESARNYA KONTRIBUSI CABE BESAR (Capsicum annum L) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI (Oryza sativa L) DI KELURAHAN BINUANG

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS USAHATANI UBI KAYU (Manihot esculenta) ABSTRAK

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH METODE TANAM BENIH LANGSUNG DI DESA ASTINA KECAMATAN TORUE KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PENGARUH LUAS LAHAN DAN TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKSI KAKAO PERKEBUNAN RAKYAT DI PROVINSI ACEH

EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DI KECAMATAN PALOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA. Mawardati*

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 1 Maret 2013

Staf Pengajar Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

Analisis Produksi Usahatani Tomat di Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA TORIBULU KECAMATAN TORIBULU KABUPATEN PARIGI MOUTONG

IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang akan digunakan dalam

ANALISIS USAHA TANI BEBERAPA VARIETAS PADI DENGAN MENGGUNAKAN REVENUE COST RATIO (R/C RATIO) Untari 1) ABSTRACT PENDAHULUAN

DAMPAK KEANGGOTAAN KELOMPOK LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KABUPATEN TAKALAR

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013

ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBIKAYU

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

e-j. Agrotekbis 1 (3) : , Agustus 2013 ISSN :

BAB V DAMPAK BANTUAN LANGSUNG PUPUK ORGANIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI PADI DI PROPINSI JAWA TIMUR

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

Asda Rauf; Amelia Murtisari Jurusan Agribisnis Fakultas Ilmu-Ilmu Pertanian Universitas Negeri Gorontalo

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

KONTRIBUSI USAHATANI PADI SAWAH TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI KELUARGA DI DESA OGOAMAS II KECAMATAN SOJOL UTARA KABUPATEN DONGGALA

JIIA, VOLUME 3 No. 3, JUNI 2015

METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya

Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS PRODUKSI USAHATANI CABAI (Kasus Kelurahan Tiga Runggu Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun)

Keyword : Analyzed, Affected, Production, Capital, Fertilizer, Seed, Labour

IV. METODE PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat. Lokasi ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan

ABSTRACT

ANALISIS EKONOMI USAHA BUDIDAYA TAMBAK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI

Abstract. P A S P A L U M V O L I I I N o. 1 M a r e t

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PADI LAHAN RAWA LEBAK DI KABUPATEN MUKO-MUKO, PROVINSI BENGKULU. Ahmad Damiri dan Herlena Budi Astuti

ANALISIS PERBEDAAN PENDAPATAN PETANI PADI PENGGUNA PUPUK NPK DENGAN NON PENGGUNA PUPUK NPK DI DESA TRANGKIL KECAMATAN TRANGKIL KABUPATEN PATI

Transkripsi:

e-j. Agrotekbis 1 (5) : 477-484, Desember 2013 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DENGAN POLA JAJAR LEGOWO DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI Analysis Of Production And Income Rice Farming The Pattern Legowo In Laantula Jaya Village Of Witaponda Discrict Morowali Regency 1) 2) Putu Agus Suardana 1), Made Antara 2), Max Nur Alam 2) Mahasiswa Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu Staf Dosen Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu Jl. Soekarno-Hatta Km 9, Tondo-Palu 94118, Sulawesi Tengah. Telp. 0451-429738 Email: putuagussuardana@yahoo.com ABSTRACT This study aims to determine the factors that influence the production and wet rice farming income with Align Pattern in Rural Legowo Laantula Jaya, Of Witaponda Disctrict, Morowali Regency. Determination of the respondents performed using simple random method (simple random sampling). Number of samples taken in this study that is a total of 30 respondents from a total population of 87 KK apply legowo row cropping patterns. Function Analysis Results showed that the Cobb-douglas simultaneously (together) factors vast land, seed, fertilizer, labor, and farming experience. Based on the test results show the value of Fhitung sig = 0.000 198.09 <0.005 (α = 5%) showed reject the null hypothesis, meaning land area independent variables (X1), seeds (X2), fertilizer (X3), labor (X4), and experience farming (X5) simultaneously (together) influences dry grain harvest production in Desa Jaya District Witaponda Laantula. Results of the analysis showed that income earned acceptance in the village rice paddy farmers Laantula Jaya is Rp. 17,706,084.68 /ha, the total cost or IDR. 8,939,083.95 /ha to farmers respondents earned income of Rp.8,767,000.73 / ha in one-cropping season. Key words: production, income, rice, legowo ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan pendapatan usahatani padi sawah dengan Pola Jajar Legowo di Desa Laantula Jaya, Kecamatan Witaponda, Kabupaten Morowali. Penentuan responden dilakukan dengan menggunakan metode acak sederhana (simple random sampling). Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini yakni sebanyak 30 responden dari populasi yang berjumlah 87 KK yang menerapkan pola tanam jajar legowo. Hasil Analisis Fungsi Cobb-douglas menunjukan bahwa secara simultan (bersama-sama) faktor luas lahan, benih, pupuk, tenaga kerja, dan pengalaman usahatani. Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan F hitung = 198,09 dengan nilai sig 0,000 < 0,005 (α = 5 %) menunjukkan menolak hipotesis nol, artinya variabel bebas luas lahan (X 1 ), benih (X 2 ), pupuk (X 3 ), tenaga kerja (X 4 ), dan pengalaman berusahatani (X 5 ) secara simultan (bersama-sama) mempengaruhi produksi gabah kering panen di Desa Laantula Jaya Kecamatan Witaponda. Hasil analisis pendapatan menunjukan bahwa penerimaan yang diperoleh petani padi sawah di Desa Laantula Jaya adalah sebesar Rp. 17.706.084,68/ha, total biaya atau Rp. 8.939.083,95/ha sehingga diperoleh pendapatan petani responden sebesar Rp. 8.767.000,73/ha dalam satu kali musim tanam. Kata kunci : produksi, pendapatan, padi sawah, jajar legowo. 477

PENDAHULUAN Tanaman padi merupakan salah satu penghasil pangan yang sangat penting di dunia, sehubungan dengan itu padi merupakan salah satu komoditi tanaman pangan yang sangat memegang peran penting di dalam kehidupan perekonomian di Indonesia. Sektor pertanian merupakan bidang kehidupan yang paling utama menjadi sandaran hidup bagi sebagian besar penduduk Indonesia dan mendapat perioritas utama dalam pembangunan yang bertujuan memperbaiki tata kehidupan perekonomian yang mampu mendorong peningkatan taraf hidup masyarakat (Purnomo, 1996). Pengembangan usaha pertanian yang tangguh dan berkelanjutan harus mampu memberikan pendapatan dan kesejahteraan yang layak bagi para petani serta menanamkan peranan yang nyata dalam pertumbuhan dan pemerataan ekonomi yang pada akhirnya memacu pembangunan di segala bidang. Tanaman Padi merupakan salah satu komoditi yang menjadi sumber pendapatan bagi para petani, oleh karena itu Pemerintah Indonesia akhirakhir ini memberikan perhatian yang cukup besar sebagai salah satu upaya dalam rangka meningkatkan taraf hidup petani di perdesaan (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, 2009). Beberapa kelemahan ternyata tampak dalam sistem pengolahan tanah, yang biasa dilakukan oleh petani yaitu penggunaan air yang boros, tenaga kerja yang dibutuhkan begitu banyak dan biaya yang dikeluarkan relatif besar serta waktu yang digunakan relatif lama. Penggunaan faktor produksi yang tidak efisien dalam usahatani padi sawah akan mengakibatkan rendahnya produksi dan tingginya biaya yang dikeluarkan sehingga mengakibatkan pendapatan petani yang menurun (Purnomo, 1996). Desa Laantula Jaya merupakan salah satu desa penghasil padi sawah di Kecamatan Witaponda dengan luas panen 780,50 ha pada tahun 2011, untuk lebih jelasnya menganai luas lahan dan produksi dan produktivitas padi sawah di di Kecamatan Witaponda menurut desa dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Padi Sawah di Kecamatan Witaponda menurut desa, 2011. No Desa Luas panen (ha) Produksi (ton) Produktivitas (ton) 1 Solonsa 51,00 229,50 4,50 2 Solonsa Jaya 305,00 1.677,50 5,50 3 Ungkaya 108,00 540,00 5.00 4 Moahino 0 0 0 5 Emea 521,50 2.842,16 5,45 6 Bumi Harapan 617,00 2.899,90 4,70 7 Laantula Jaya 780,50 4.019,57 5,15 8 Sampeantaba 581,00 2.759,75 4,75 9 Puntari Makmur 745,00 3.538,75 4,75 Jumlah 3.701,00 18.505,00 40,00 Rata-rata 462,62 2.313,12 5,00 Sumber : Dari Hasil Bulanan Dan Laporan Panen Cabang Dinas Pertanian,2012 Tabel 1 terlihat bahwa Desa Laantula Jaya merupakan desa dengan luas panen terbesar jika dibandingkan dengan desa lainnya, namun dari data yang didapatkan produktivitas padi sawah yang ada di Kecamatan Witaponda, Desa Laantula 478

Jaya memiliki produktivitas sebesar 5,15 ton/ha, namun tidak sebesar dengan Desa Solonsa Jaya yang memiliki produktivitas sebesar 5,50 ton/ha. Sejarah dikehidupan manusia dari tahun ketahun mengalami perubahan yang diikuti pula oleh perubahan kebutuhan bahan makanan pokok, hal ini dibuktikan di beberapa daerah khususnya di Desa Laantula Jaya, yang semula makanan pokoknya ketela, sagu, jagung akhirya beralih makan nasi, dalam upaya pencapaian target program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) pemerintah dalam hal ini Departemen Pertanian melalui Badan Pengembangan dan Penelitian telah banyak mengeluarkan rekomendasi untuk diaplikasikan oleh petani. Salah satu rekomendasi ini adalah penerapan pola tanam yang benar dan baik melalui pengaturan jarak tanam yang dikenal dengan Pola Tanam Jajar Legowo (Purnomo, 1996). METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Laantula Jaya, Kecamatan Witaponda, Kabupaten Morowali. Desa ini dipilih secara sengaja (Purposive), dengan pertimbangan bahwa Desa Laantula Jaya merupakan salah satu daerah penghasil padi sawah di Kecamatan Witaponda. Penentuan Responden. Responden dalam penelitian ini adalah petani padi sawah yang menggunakan pola tanam jajar legowo. Jumlah petani yang ada di Desa Laantula Jaya sebanyak 415 KK, namun petani yang menggunakan pola tanam jajar legowo sebanyak 87 KK. Penentuan responden dilakukan dengan menggunakan metode acak sederhana (simple random sampling). Gui (1976) dalam sevilla, C, dkk, (1993) menyebutkan bahwa untuk penelitian korelasi, ukuran minimal yang dapat diterima oleh peneliti pemula adalah 30 responden, dengan demikian dimana setiap petani mempunyai kemungkinan yang sama untuk terpilih menjadi sampel. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini yakni sebanyak 30 responden dari populasi yang berjumlah 87 KK. Metode Pengumpulan Data. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan mengadakan observasi, wawancara langsung dengan petani responden dan menggunakan daftar pertanyaan (Questionery). Data sekunder diperoleh dari Dinas Pertanian, Badan Pusat Statistik, lembagalembaga terkait dan berbagai literatur lainnya sebagai pendukung dalam penyusunan hasil penelitian ini. Metode Analisis. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, maka penelitian ini menggunakan metode alat analisis yaitu : analisis Produksi Cobb-Douglas dan analisis Pendapatan. Analisis Fungsi Produksi. Untuk mencapai tujuan pertama dalam penelitian ini, maka model analisis yang digunakan, adalah analisis fungsi produksi Cobb-Douglas dengan persamaan sebagai berikut. Y = box. X. X. X. e Y = produksi padi sawah (kg) X = luas lahan (ha) X = jumlah benih (kg) X = jumlah pupuk (kg) X = jumlah tenaga kerja (HOK) X = pengalaman usahatani = intersept b o b b = parameter yang diduga e = term of error Untuk mengetahui ketepatan model, digunakan koefisien determinasi ganda (R ) dengan rumus : R = Pengujian terhadap pengaruh dari variabel- variabel yang diamati secara simultan digunakan uji F (F-test) dengan rumus sebagai berikut. F = F = Uji fisher (fisher test) 479

KTR = Kuadrat tengah regresi KTS = Kuadrat tengah sisa Bentuk hipotesis : H 0 : b 1 = 0 artinya bahwa faktor-faktor yang diamati berpengaruh tidak nyata H 1 : bi 0, artinya bahwa faktor-faktor yang diamati berpengaruh nyata. Dengan ketentuan : - Jika F hitung > F tabel, maka H 0 ditolak artinya secara bersama-sama variabel bebas (X) berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebas (Y). - Jika F hitung F tabel, H 0 tidak dapat ditolak artinya secara bersama-sama variabel bebas (X) berpengaruh tidak nyata terhadap variabel tidak bebas (Y). Untuk mengetahui pengaruh variabel tidak bebas (X) terhadap variabel tidak bebas (Y) secara individu menggunakan ujit dengan rumus sebagai berikut. t-hitung = t-hitung = t Uji (t-test) bi = Nilai koefisien variabel ke-i Sbi = Standar deviasi variabel ke-i Bentuk hipotesis : H 0 : b 1 = 0 artinya bahwa faktor-faktor yang diamati berpengaruh tidak nyata H 1 : bi 0, artinya bahwa faktor-faktor yang diamati berpengaruh nyata. Dengan ketentuan : - Apabila t-hit > t-tabel, maka H 0 ditolak artinya secara parsial variabel bebas (X) berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebas (Y). - Apabila t-hit t-tabel, H 0 tidak dapat ditolak artinya secara parsial variabel bebas (X) berpengaruh tidak nyata terhadap variabel tidak bebas (Y). Analisis Pendapatan Usahatani. Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan (TR) dan semua biaya (TC), di mana penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi dan harga jual, sedangkan biaya adalah semua pengeluaran yang digunakan dalam suatu usahatani. Secara matematis persamaannya dapat dituliskan dngan menggunakan rumus (Soekartawi, 2002) sebagai berikut. π = TR - TC π = Pendapatan TR = Total Revenue (Total Penerimaan) TC = Total cost (Total Biaya) Total biaya dapat di hitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut. TC = FC + VC TC = Total Baya FC VC = Biaya Tetap = Biaya Variabel Untuk menghitung penerimaan dapat dihitung dengan mengunakan rumus sebagai berikut. TR = Q. P Keterangan: TR Q P = Total Penerimaan = Produk yang di peroleh dalam suatu usahatani = Harga Produksi HASIL DAN PEMBAHASAN Letak Geografis. Desa Laantula Jaya adalah salah satu desa yang ada di Kecamatan Witaponda Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah dengan luas wilayah 14,41 Km. Secara geografis letak Desa Laantula Jaya berbatasan dengan : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sampeantaba 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Lahan Sawit Tamaco 3. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Puntari Makmur 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bumi Harapan/Emea. Sumber daya alam yang paling menunjang penghasilan penduduk adalah tanah yang datar dan subur serta tersedianya air irigasi yang dimanfaatkan sebagai lahan pertanian padi sawah. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Padi Sawah Di Desa Laantula Jaya. 480

Luas Lahan. Rata-rata luas lahan yang ditanami padi sawah di Desa Laantula Jaya ialah 1,26 ha. Luas lahan akan mempengaruhi skala usahatani, besar kecilnya jumlah produksi petani tergantung dari luas lahannya, petani yang memiliki lahan yang luas biasanya selalu menghasilkan produksi yang besar pula. Penggunaan Benih. Salah satu faktor untuk mendapatkan produksi yang tinggi ialah dengan penggunaan benih yang baik dan bermutu, hasil data yang diperoleh adalah benih padi sawah yang digunakan oleh responden dilokasi penelitian beragam varietas yaitu Santan, Ciliwung, Cigelis, dan Serang. Rata-rata penggunaan benih padi sawah di Desa Laantula Jaya ialah 49,76 kg dengan luas lahan 1,26 ha Penggunaan Pupuk. Pupuk adalah salah satu faktor produksi yang dapat meningkatkan hasil tanaman apa bila penggunaannya optimal yakni dosis pupuk disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Pemupukan merupakan keharusan, karena tiap periode umur tanaman banyak menguras kesediaan unsur hara dan tanah. Pemberian pupuk yang tepat waktu serta pilihan berbagai macam komposisi pupuk berdasarkan zat yang dibutuhkan tanah tersebut. Penggunaan pupuk oleh responden di Desa Laantula Jaya Kecamatan Witaponda yakni ada tiga jenis Urea, TSP dan NPK, dengan rata-rata pengunaan pupuk yaitu (Urea sebanyak 198,33 kg), pupuk (TSP 181,67 kg) dan (NPK 280,28 kg) dengan luas lahan seluas 1,26 ha. Penggunaan Tenaga Kerja. Penggunaan tenaga kerja yang efektif dan memiliki keterampilan serta kemampuan yang memadai merupakan faktor yang sangat penting untuk mencapai keberasilan. Umumnya petani padi sawah di Desa Laantula Jaya menggunakan tenaga kerja yang terdiri dari tenaga kerja pria dan wanita, yang dinyatakan dengan Hari Orang Kerja (HOK). Sistem pengupahan tenaga kerjanya adalah borongan dan harian, upah yang diterima antara pria dan wanita tidak dibedakan dan upah yang berlaku di tingkat petani padi sawah di desa tersebut adalah Rp 50.000 per hari. Ratarata penggunaan tenaga kerja di Desa Laantula Jaya ialah 144,2 HOK dengan luas lahan 1,26 ha. Pengalaman Berusahatani. Pengalaman berusahatani padi sawah merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting, karena dapat mendorong serta mendukung tercapainya produksi yang diharapkan. Pengalaman berusahatani erat kaitannya dengan tingkat umur petani. Pada umumnya semakin tua umur petani maka semakin banyak pula pengalaman berusahataninya, semakin luas lahan yang dikelola untuk usahatani padi sawah maka tingkat pengalaman usahatani yang dimiliki semakin tinggi. Analisis Fungsi Produksi. Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara masukan produksi (input) dan produksi keluaran (out put). Analisis fungsi produksi sering digunakan oleh para peneliti karena menginginkan informasi bagaimana sumberdaya yang terbatas seperti tanah, tenaga kerja, dan modal yang terbatas sehingga dapat dikelolah dengan baik agar produksi maksimum dapat diperoleh (Soekartawi, 2003). Hasil analisis regresi dengan program SPSS versi 18.00 terlihat pada Anova dari faktor-faktor yang mempengaruhi produksi gabah kering panen di Desa Laan Tulajaya, Kecamatan Witaponda sebagai berikut. Tabel 2 menunjukkan F hitung = 198,09 dengan nilai sig 0,000 < 0,005 (α = 5 %) menunjukkan menolak hipotesis nol, artinya variabel bebas luas lahan (X 1 ), benih (X 2 ), pupuk (X 3 ), tenaga kerja (X 4 ), dan pengalaman berusahatani (X 5 ) secara simultan (bersamasama) mempengaruhi produksi gabah kering di Desa Laantula Jaya Kecamatan Witaponda. Pengaruh dari masing-masing variabel bebas X terhadap variabel tidak bebas Y digunakan uji t pada Tabel 3. Koefisien determinan (R 2 ) disesuaikan sebesar 0,979 menunjukkan bahwa variasi faktor produktsi gabah kering panen (Y) dapat diterangkan oleh variabel bebas luas lahan (X 1 ), benih (X 2 ), pupuk (X 3 ), tenaga 481

kerja (X 4 ), dan pengalaman berusahatani (X 5 ) sebesar 97,9%, sedangkan 2,1% diterangkan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model misalnya faktor iklim, dan lain-lain. Estimasi koefisien regresi pada Tabel 2. dapat ditulis dalam bentuk persamaan matematik sebagai berikut. lny = ln8,817 + 0,038lnX 1 + 0,038lnX 2 + 0,042lnX 3 + 0,337lnX 4 + 0,015lnX 5 atau 0,038 0,038 0,042 0,337 0,015 Y 8,817 X X X X X 1 2 Pengaruh dari masing-masing faktor produksi terhadap produksi gabah kering panen adalah sebagai berikut. Luas Lahan. Variabel luas lahan (X 1 ) berpengaruh nyata terhadap produksi gabah kering panen di Desa Laantula Jaya Kecamatan Witaponda, dimana t hitung = 2,157 dengan nilai sig 0,041 < 0,05 (pada taraf α 5% uji dua arah). Koefisien regresi 0,038 dapat diartikan bahwa untuk setiap penambahan luas lahan padi sawah sebesar 1% dapat meningkatkan produksi gabah kering panen sebesar 0,038% dengan asumsi faktor lain dianggap konstan. Benih. Variabel benih (X 2 ) berpengaruh nyata terhadap produksi gabah kering panen di Desa Laantula Jaya Kecamatan Witaponda, dimana t hitung = 2,179 dengan nilai sig 0,039 < 0,05 (pada taraf α 5% uji 3 4 5 dua arah). Koefisien regresi 0,038 dapat diartikan bahwa untuk setiap penambahan benih padi sawah sebesar 1% dapat meningkatkan produksi gabah kering panen sebesar 0,038% dengan asumsi faktor lain dianggap konstan. Pupuk.Variabel pupuk (X 3 ) berpengaruh nyata terhadap produksi gabah kering panen di Desa Laantula Jaya Kecamatan Witaponda, dimana t hitung = 3,518 dengan nilai sig Tabel 2. Anova Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi gabah kering panen di Desa Laantula Jaya Kecamatan Witaponda, 2012 Uraian Db Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F hitung Sig Regresi 5 3,758 0,752 269,031 0,000 Residual 24 0,067 0,003 Total 29 3,825 Sumber : Data primer setelah diolah 2013. 0,002 < 0,05 (pada taraf α 5% uji dua arah). Koefisien regresi 0,042 dapat diartikan bahwa untuk setiap penambahan pupuk sebesar 1% dapat meningkatkan produksi gabah kering panen sebesar 0,042% dengan asumsi faktor lain dianggap konstan. Tenaga Kerja. Variabel tenaga kerja (X 4 ) berpengaruh nyata terhadap produksi gabah kering panen di Desa Laantula Jaya Kecamatan Witaponda, dimana t hitung = 21,849 dengan nilai sig 0,000 < 0,05 (pada taraf α 5% uji dua arah). Koefisien regresi 0,337 dapat diartikan bahwa untuk setiap penambahan tenaga kerja sebesar 1% dapat meningkatkan produksi gabah kering panen sebesar 0,337% dengan asumsi faktor lain dianggap konstan. Pengalaman Berusahatani. Variabel pengalaman berusahatani (X 5 ) berpengaruh tidak nyata terhadap produksi gabah kering Tabel 3. Koefisien Regresi Berganda dari Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Produksi gabah kering panen di Desa Laantula Jaya Kecamatan Witaponda, 2012 Uraian Koefisien Regresi t hitung Sig Konstanta 8,817 - - Luas Lahan (X1) 0,038 2,157 0,041 Benih (X2) 0,038 2,179 0,039 Pupuk (X3) 0,042 3,518 0,002 Tenaga Kerja (X4) 0,337 21,849 0,000 482 Pengalaman berusahatani (X5) 0,015 1,440 0,163 Koefisien determinan (R 2 ) yang disesuaikan 0,979 Sumber : Data primer setelah diolah 2013.

panen di Desa Laantula Jaya Kecamatan Witaponda, dimana t hitung = 1,440 dengan nilai sig 0,163 > 0,05 (pada taraf α 5% uji dua arah). Analisis Pendapatan. Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan (TR) dan semua biaya (TC), di mana penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi dan harga jual, sedangkan biaya adalah semua pengeluaran yang digunakan dalam suatu usahatani. Secara matematis persamaannya dapat dituliskan dngan menggunakan rumus (Soekartawi, 2002) Analisis pendapatan dalam penelitian ini berfungsi untuk mengetahui besarnya pendapatan petani padi sawah di Desa Laantula Jaya selama satu kali musim tanam, cara menghitung selisih antara total penerimaan dengan total biaya yang digunakan. Penerimaan Usahatani Padi Sawah di Desa Laantula Jaya. Penerimaan usahatani adalah hasil kali antara produksi yang diperoleh dengan harga jual yang berlaku, sehingga penerimaan ditentukan oleh besar kecilnya produksi dan harga jual. Rata-rata produksi padi sawah Gabah Kering Panen di Desa Laantula Jaya selama satu kali musim tanam 7.196,67 Kg/1,26 ha atau 5.711,64 Kg/ha, dengan harga jual sebesar Rp. 3100/Kg, sehingga rata-rata penerimaan yang diperoleh petani padi sawah di Desa Laantula Jaya adalah sebesar Rp. 22.309.666,67/1,26 ha atau Rp. 17.706.084,68/ha. Biaya Tetap. Biaya tetap adalah biaya yang relatif tetap jumlahnya dan terus dikeluarkan, walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit, jadi, besarnya biaya tetap tidak tergantung pada besar kecilnya produksi. Biaya tetap dalam penelitian ini adalah pajak lahan, biaya sewa tanah, dan penyusutan. Rata-rata biaya tetap yang dikeluarkan dalam kegiatan usahatani padi sawah pola jajar legowo di Desa Laantula Jaya adalah sebesar Rp. 1.258.333,33/1,26 ha selama satu kali musim tanam atau Rp. 998.677,24/ha. Biaya Variabel. Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi. Biaya variabel dalam penelitian ini meliputi biaya tenaga kerja, biaya benih, biaya pupuk dan biaya pestisida. Rata-rata biaya variabel yang dikeluarkan responden dalam kegiatan usahatani padi sawah di Desa Laantula Jaya adalah sebesar Rp. 9.913.983,33/1,26ha Tabel 4. Analisis Pendapatan usahatani Padi Sawah selama satu kali musim tanam di Desa Laantula Jaya Kecamatan Witaponda, 2012. No Uraian Nilai 1 Produksi Gabah Kering 5.711,64 Panen (Kg) 2 Harga gabah kering 3.100 panen (Rp) 3 Penerimaan (Rp) 17.706.084,68 4 Biaya Produksi (Rp) a. Biaya Tetap - Penyusutan - Sewa lahan - Pajak lahan Sub Total b. Biaya variabel - Benih - Pupuk - Pestisida - Tenaga kerja - Lain-lain Sub Total 50.694,44 998.677,24 21.471,55 1.070.843,23 197.248,60 1.142.790,99 716.031,74 5.723.000,00 89.947,08 7.868.240,72 5 Total Biaya (a+b) 8.939.083,95 Pendapatan (3-5) 8.767.000,73 Sumber : Data primer setelah diolah 2013. selama satu kali musim tanam atau Rp. 7.868.240,73/ha. Pendapatan. Pendapatan merupakan selisih antara total penerimaan dengan total biaya yang dikeluarkan selama satu kali musim tanam, dimana pendapatan merupakan bagian yang paling penting dalam usahatani bagi responden, karena pendapatan berarti pemasukan yang sangat penting bagi petani untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Tabel 4 menunjukkan bahwa pendapatan petani padi sawah dipengaruhi oleh berbagai faktor yang ada dilapangan, salah satunya ialah mahalnya harga pupuk 483

dan besarnya penggunaan tenaga kerja sehingga biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam satu kali musim tanam sangat besar ialah Rp. 8.939.083,95. Jumlah penerimaan yang diterima oleh petani juga dipengaruhi oleh harga gabah, jika harga gabah meningkat tentu penerimaan bertambah pula, selain harga jumlah produksi juga mempengaruhi penerimaan yang diterima oleh petani sebesar Rp. 17.706.084,68, maka pendapatan usahatani padi sawah selama satu kali musim tanam ialah sebesar Rp. 8.767.000,73 per hektar. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut. Hasil analisis menunjukan bahwa secara simultan (bersama-sama) produksi gabah kering panen dipengaruhi oleh luas lahan, benih, tenaga kerja, pupuk dan pengalaman berusahatani di Desa Laantula Jaya, Kecamatan Witaponda. Hasil analisis secara parsial menunjukan bahwa Variabel luas lahan (X 1 ) berpengaruh nyata terhadap produksi dimana t hitung = 2,157 dengan nilai sig 0,041 < 0,05, variabel benih (X 2 ) berpengaruh nyata terhadap produksi dimana t hitung = 2,179 dengan nilai sig 0,039 < 0,05, variabel pupuk (X 3 ) berpengaruh nyata terhadap produksi, dimana t hitung = 3,518 dengan nilai sig 0,002 < 0,05, variabel tenaga kerja (X 4 ) berpengaruh nyata terhadap produksi, dimana t hitung = 21,849 dengan nilai sig 0,000 < 0,05, diketahui pula, variabel pengalaman berusahatani (X 5 ) berpengaruh tidak nyata terhadap produksi, dimana t hitung = 1,440 dengan nilai sig 0,163 > 0,05. 1. Rata-rata produksi padi sawah (Gabah Kering Panen) dengan pola jajar legowo di Desa Laantula Jaya Kecamatan Witaponda adalah 7.196,67 kg/1,26 ha atau 5.711,64 kg per hektar 2. Pendapatan usahatani padi sawah dengan pola tananam jajar legowo di Desa Laantula Jaya Kecamatan Witaponda sebesar Rp 8.767.000,73 per hektar. DAFTAR PUSTAKA Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, 2009. Sektor Pertanian (Komposit). Jakarta. (www.bappenas.com. Diakses pada tanggal 29 Januari 2013). Purnomo,1996. Teknologi Penanaman Padi Sistim Jajar Legowo. Lembar Informasi Pertanian Balai penelitian Tehnologi Pertanian Karangploso. Soekartawi, 2002. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia (UI-press), Jakarta., 2003. Agribisnis Teori Dan Aplikasinya. PT Raja Grafindo, Jakarta. Sevilla,C.G., Jesus,A.O., Twiller P., Bella, R. dan Gabriel, U., 1993. Pengantar Metode Penelitian. UI Press, Jakarta. 484