BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden

dokumen-dokumen yang mirip
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASA

Kata Kunci :Jaminan Kesehatan Nasional, Puskesmas, Pengetahuan, sikap petugas, dan persepsi pasien Kepustakaan : 20 Buah,

BAB I PENDAHULUAN. menambah tingginya biaya perawatan dan angka kesakitan pasien (Anonim, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan catatan keperawatan (Depkes

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. (motivasi), karakteristik pekerjaan (beban kerja), kinerja perawat dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia (Potter & Perry, 2009). American Nurses Association

PELUANG WANITA BERPERAN GANDA DALAM KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG KEMITRASEJAJARAN PRIA DAN WANITA DI KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dalam bidang keperawatan. Upaya ini dilakukan agar dapat menarik lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dan tujuan atau akhir daripada gerakan atau perbuatan. Motivasi

Adanya permasalahan yang dihadapi rumah sakit, karena masih didapatkan hal-hal sebagai berikut : 1) Pendokumentasian tindakan keperawatan dalam

A Study of the Completeness of Nursing Care Documentation in Inpatient Room Class I Utama and Class III at RSUD Bendan Kota Pekalongan

BAB I PENDAHULUAN. perempuan dibandingkan dengan laki-laki 1. Fenomena ini terdapat juga pada

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan sumber daya yang berkualitas. Setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu sub sistem dari sistem pelayanan

I. PENDAHULUAN. kinerja individu dalam organisasi. Setiap individu dalam organisasi, ditentukan oleh masing-masing lingkungannya yang memang berbeda.

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA TINGKAT I PASCA SOSIALISASI CARRATIVE CARING

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya jaman dan arus globalisasi membuat tidak sedikit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN di RS PKU Muhammadiyah Gamping yang merupakan salah satu. Yogyakarta. RS PKU Muhammadiyah Gamping

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perawat dalam praktek keperawatan. Caring adalah sebagai jenis hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman modernisasi seperti sekarang ini Rumah Sakit harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik pengetahuan dan ketrampilan hidup. Prakarsa (1996)

BAB I PENDAHULUAN. tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM). Menghadapi era globalisasi, dimana

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TENTANG PELAKSANAAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN LUKA DI RUANG BEDAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF DR

BAB 5 HASIL PENELITIAN. Di dalam bab ini akan disampaikan data hasil penelitian analisis hubungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari 2017 terhadap 82

BAB I PENDAHULUAN. spesifik, sehingga dapat dikembangkan setinggi-tingginya. Hal. ini. Ada beberapa kategori tingkat pendidikan seperti perawat

BAB I PENDAHULUAN. maksimal. Untuk mencapai semuanya, manusia mencari sekolah - sekolah. Tujuan pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya profesi akuntan telah banyak diakui oleh berbagai kalangan.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang merupakan faktor determinan pembangunan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. B yang berkedudukan di jalan Prof. Dr. H. Aloei Saboe Nomor 91 RT 1 RW 4

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dilengkapi dengan dokter yang mampu ini tidak akan memberikan hasil yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Pemerintah Indonesia sebagai negara

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis yang penting dari peningkatan jumlah penduduk adalah peningkatan dalam

BAB I PENDAHULUAN. oleh daya saing dan keterampilan (meritokration). Pria dan wanita sama-sama

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini di dalam dunia kerja setiap pekerja dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi dari pekerja perempuan di Indonesia untuk setiap tahun semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Gaya komunikasi (communication style) adalah sebagai seperangkat

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu jaringan pelayanan kesehatan yang penting,

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dalam bidang kedokteran membuat rumah sakit dari pemerintah

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam

BAB I PENDAHULUAN. menjalani rawat inap. ( Wahyunah, 2011). Terapi intravena berisiko untuk terjadi komplikasi lokal pada daerah pemasangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR WONOGIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perempuan adalah tiang penyangga dalam rumah tangga. Istilah tersebut

GAMBARAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUANG DADALI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN Oleh : Arni Wianti

BAB I PENDAHULUAN. dan gawat darurat (Undang - Undang No 44 tahun 2009). Rumah sakit didirikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam kriteria penelitian atau masuk dalam drop out sehingga tersisa 105

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gambar 4.1 Distribusi Jenis Kelamin Responden. Mahasiswa 34,7% 65,3%

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan dan pemantapan peran bagi perawat akhir-akhir ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. besar dan terus berkembang. Setiap usaha dalam pencapaian tujuan-tujuannya yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Ruangan Bedah Atau G2 mampu menampung klien sampai 35 Klien yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga banyak perusahaan go publik yang ikut berperan dalam peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan itu dipersepsikan akan berpengaruh negatif terhadap dirinya. Pada. lebih kuat dibandingkan dengan masa-masa biasa.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu tujuan dari pembangunan kesehatan di Indonesia adalah upaya

BAB I PENDAHULUAN. menjadi akuntan publik, akuntan internal, akuntan pemerintah, dan akuntan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Dumbo Raya Kota Gorontalo, dengan batas-batas pokok desa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Tempat penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ada dalam laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERSEPSI PERAWAT TENTANG TERAPI BERMAIN DIRUANG ANAK RSUP DOKTER KARIADI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETAATAN BEROBAT DENGAN DERAJAT SISTOLE DAN DIASTOLE PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS SUKAMERINDU KOTA BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dan kompetitif. Keputusan tersebut menyangkut keputusan di dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Penelitian ini akan dilakukan di UD Anugerah Sejati Embroidery

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1. bagi semua bangsa Indonesia. Pandangan pencapaian kesehatan bagi semua ini sering

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN, LAMA MENJABAT, DAN MOTIVASI DIRI DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dan merupakan bagian integral dari sistem kesehatan Nasional.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengasuhan anak merupakan kebutuhan pokok bagi orang tua dalam

BAB III HASIL PENELITIAN. Hasil pengolahan data selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. care and acritical component of quality management.. Keselamatan pasien

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan tata nilai dan budaya yang berlaku di tengah-tengah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki komposisi penduduk dalam rentang usia produktif yang

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus memanfaatkan kesempatan yang ada. Berdasarkan pengalaman

TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. April 2006 oleh Gubernur Gorontalo. Rumah Sakit Umum Daerah

BAB I PENDAHULUAN. dinamika organisasi. Perusahaan yang menyadari bahwa sumber daya manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN. puskesmas. Pertumbuhan rumah sakit dewasa ini berkembang dengan pesat.

PERBEDAAN PERILAKU POST OPERASI PADA PASIEN FRAKTUR YANG MENDAPATKAN KONSELING DAN YANG TIDAK MENDAPATKAN KONSELING PRE OPERASI

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Ekonomi mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAPPETUGAS KESEHATAN DENGAN PENERAPAN TEKNIK MENCUCI TANGAN SECARA BENAR

BAB I PENDAHULUAN. kategori khusus sebanyak 168. Sedangkan rumah sakit swasta non profit untuk

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan bagian integral dari seluruh sistem pelayanan kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang YB. Mangunwijaya (Alm)

Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk. Rumah Sakit. Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety)

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden 1. Umur Umur berhubungan dengan usia kerja, kekuatan fisik dan kecerdasan intelektual maupaun emosional. Kemampuan seorang perawat dalam berpikir kritis dalam melakukan asuhan keperawatan selama usia dewasa dengan banyaknya kasus dan pengalaman yang di peroleh, Potter & Perry (2009). Menurut Tirton (2007), hingga periode modern penilaian kinerja belum bisa bebas sepenuhnya dari diskriminasi usia. Pada masa dewasa awal ( 20-39 tahaun), dewasa tengah ( 40-60 tahun) individu membuat konstribusi yang abadi melalui hubungan dengan orang lain, dewasa akhir (60 tahun keatas) lansia dapat melihat kebelakang pengalaman hidupnya dengan rasa puas dan menerima hidup dan kematian. Hasil karakteristik usia didapatkan sebagian besar responden berusia 26 tahun, minimal berusia 22 tahun dan maksimal umur 35 tahun, meskipun perawat di rumah sakit islam Kendal tergolong kategori usia dewasa awal tapi pengetahuan dalam mencegah kejadian phlebitis baik dan memiliki positif dalam mencegah kejadian phlebitis. 1. Jenis kelamin Jenis kelamin atau gender diartikan sebagai perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan di lihat dari segi nilai dan tingkah laku. Jenis kelamin juga di gunakan untuk menunjukan jenis pembagian kerja yang tepat untuk laki-laki dan perempuan, Dahulu perawat adalah identik dengan kaum perempuan, seiring perkembangan jaman dan perubahan paradigma sekarang banyak juga laki-laki yang berprofesi sebagai perawat, dalam hal ini terjadi pergeseran nilai mengenai citra pekerjaan dan

kepatutan yang di kaitkan dengan gender. Berdasarkan teori Robbins S.P. (2001) mengemukakan tidak ada perbedaan konsisten antara pria dan wanita dalam kemampuan memecahkan masalah, keterampilan analisis, dorongan kompetitif, motivasi, sosiabilitas atau kemampuan belajar. Dyne dan graham (2005) mengatakan bahwa pada umumnya wanita menghadapi tantangan yang lebih besar dalam menghadapi kariernya, sehingga komitmentnya lebih tinggi. Berdasarkan hal tersebut mayoritas perawat di rumah sakit Islam berjenis kelamin perempuan meskipun demikan rata- rata berpengetahuan baik dalam mencegah kejadian phlebitis dan bersikap positif dalam mencegah kejadian phlebitis. Kenyataan ini sesuai dengan karakter perempuan sebagai pendidik, pengasuh atau pemelihara, penuh kasih dan tanggung jawab moral. 2. Pendidikan Pendidikan baik formal maupun informal berlangsung seumur hidup. Pendidikan adalah perubahan sikap dan prilaku seseorang atau kelompok dan usaha mendewasakan seseorang melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Makin tinggi pendidikan di harapkan makin luas pula pengetahuanya (Notoatmojo, 2007). Berdasarkan hal tersebut pengetahuan erat kaitanya dengan pendidikan. Kep Menkes No 1239 tahun (2001) tentang tenaga perawatan pada sarana kesehatan minimal berpendidikan DIII, perawat di rumah sakit Islam Kendal di dominasi oleh lulusan DIII, sehingga sesuai dengan ketentuan tersebut di atas, meskipun pendidikan DIII lebih rendah di banding sarjana tapi pengetahuanya dalam mencegah kejadian phlebitis baik dan sikapnya positif dalam mencegah kejadian phlebitis. 3. Masa Kerja

Masa kerja adalah lamanya seseorang bekerja, atau bisa juga disebut pengalaman kerja seseorang dalam sebuah instansi atau organisasi dihitung sejak pertama kali bekerja, hal ini juga bisa dijadikan indikator dari prestasi kerja dan pencapaian seseorang (Siagian, 2003). Pengalaman bekerja banyak memberikan keahlian dan ketrampilan kerja (Sastro Hadi Wiryo, 2002). Masa kerja perawat di rumah sakit islam Kendal rata- rata 3 tahun minimal 2 tahun dan maksimal 9 tahunan, hal ini dikarenakan penambahan jumlah pasien sehingga angka BOR rumah sakit meningkat sehingga di butuhkan ruangan baru dan karyawan baru, meskipun masa kerja perawat mayoritas 3 tahun (< 5 tahun) tapi pengetahuanya baik dan bersikap positif dalam mencegah kejadian phlebitis. Hal ini sejalan hasil penelitian Mc Daniel et al ( dalam Robins, 1996) mengatakan bahwa tidak bida di pastikan orang yang telah bekerja pada suatu pekerjaan akan lebih produktif di banding dengan karyawan yang masa kerjanya lebih sedikit ( lebih pendek). 4. Pelatihan yang Pernah diikuti Pelatihan merupakan proses pendidikan jangka pendek dengan menggunakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisir. Pelatihan bertujuan untuk mempelajari pengetahuan dan ketrampilan yang sifatnya praktis dalam jangka waktu tertentu, dengan pelatihan di harapkan akan mengubah pengetahuan, sikap dan prilaku seseorang. Seseorang yang mempunyai dasar pendidikan yang baik dan juga di dukung pelatihan yang sesuai dengan kompetensinya maka akan ada kecenderunagan mempunyai sikap dan perilaku yang juga lebih baik. Menurut Bady (2007), pelatihan pencegahan infeksi sangat berhubungan dengan sikap dan ketrampilan yang dilakukan perawat dalam pencegahan infeksi nosokomial. Perawat di rumah sakit islam Kendal sebagian besar belum pernah mengikuti pelatihan pencegahan infeksi, meskipun demikian pengetahuanya baik dan sikapnya positif dalam mencegah kejadian phlebitis.

B. Tingkat pengetahuan perawat rumah sakit Islam kendal dalam mencegah kejadian phlebitis Pengetahuan adalah suatu proses pembentukan yang berlangsung terus menerus setiap saat mengalami reorganisasi karena adanya pemahaman baru. Perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih langgeng dari pada prilaku yang tidak di dasari oleh pengetahuan (Notoatmojo, 2010). Berdasarkan hasil penelitian perawat di rumah sakit Islam Kendal sebagian besar berpengetahuan baik dalam mencegah kejadian phlebitis, hal ini menunjukan bahwa perawat yang bekerja di rumah sakit Islam Kendal telah memiliki kemampuan yang baik dalam pengetahuan di bidang perawatan terutama dalam mencegah kejadian phlebitis, sehingga diharapkan dapat membantu menurunkan angka phlebitis, karena menurut Green dalam buku Notoatmojo (2003), pengetahuan merupakan faktor predisposisi terhadap kualitas kesehatan. C. Sikap Perawat rumah sakit Islam Kendal dalam mencegah kejadian phlebitis Sikap adalah komponen dari perilaku, merupakan respon atau reaksi yang masih tertutup terhadap stimulus atau obyek, diharapkan dengan sikap yang positif akan mengubah prilaku yang positif pula (Notoatmojo, 2007). Berdasarkan hasil penelitian mayoritas responden bersikap positif dalam mencegah kejadian phlebitis, menurut Saifudin (2007) kesiapan respon yang sifatnya positif atau negtif terhadap suatu obyek. Sikap mengandung motivasi, sikap bukan sekedar rekaman masa lalu tapi menentukan apakah perawat harus pro dan kontra terhadap sesuatu, menentukan apa yang di sukai, diinginkan dan di harapkan dan apa yang harus di hindarai terutama dalam mencegah kejadian phlebitis. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sukardjo, dkk (2011) di rumah sakit Sultan Agung Semarang, yang mengatakan banyaknya sikap perawat yang positif

terhadap kontrol infeksi perlu di kembangkan, karena sikap positif akan berpengaruh terhadap perubahan perilaku yang lebih baik, sehingga sikap positif yang di harapkan akan memberikan manfaat untuk pasien yaitu mempercepat kesembuhan dan mengurangi biaya perawatan. A. Hubungan pengetahuan dan Sikap Perawat dalam mencegah kejadian phlebitis di rumah sakit Islam Kendal Pengetahuan dan sikap dapat mempengaruhi perubahan prilaku, menurut teori lawrence Green dalam Notoatmojo (2010) ada 3 faktor yang mempengaruhi prilaku salah satunya adalah faktor predisposing yaitu faktor pendorong diantaranya pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, dan nilai- nilai, jadi pengetahuan dan sikap bisa mempengaruhi prilaku secara bersamaan. Hasil penelitian menunjukan perawat rumah sakit islam kendal berpengetahuan baik dan bersifat positif dalam mencegah kejadian phlebitis, hal ini sejalan dengan pernyataan yang di sebutkan oleh Perry dan Poter (2005), bahwa salah satu yang harus di kuasai perawat sehubungan dengan ketrampilan perawat profesional yaitu kontrol infeksi ( pengendalian infeksi) yang berfungsi melindungi diri perawat dan pasien terhadap paparan agen- agen infeksius selama pasien mendapatkan perwatan di rumah sakit. Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Indriya, Ade (2011) dengan jumlah sampel 59 mahasiswa AKPER, responden yang memiliki pengetahuan baik tentang terapi intra vena dalam mencegah phlebitis sebanyak 74,6% dan kategori sedang sebanyak 25,4%. Penelitian ini berbada dengan penelitian ini berbeda dengan penelitia yang dilakukan oleh Sukardjo dkk, (2011) di rumah sakit Sultan Agung Semarang yang hasilnya tidak ada hubungan pengetahuan perawat terhadap kontrol infeksi terhadap pencegahan infeksi nosokomial dan ada hubungan antara sikap perawat terhadap kontrol infeksi dan pencegahan infeksi nosokomial.

Hasil penelitian menunjukan meskipun pengetahuan perawat baik dan sikapnya positif dalam mencegah phlebitis tetapi angka phlebitis pada bulan maret masih cukup tinggi yaitu 2,35% hal ini menunjukan ada faktor lain yang berpengaruh selain faktor pengetahuan dan sikap perawat, tidak selalu pengetahuan yang baik akan memiliki sikap yang positif (mendukung) pada diri seseorang. Selain itu sikap yang mendukung tidak hanya di peroleh melalui perubahan saja namun di perlukan proses dan internalisasi (Azwar, 2003). Faktor lain yang ikut berpengaruh adalah kebiasaan pasien dan keluarga di ruangan dan lingkungan ikut mendukung terjadinya phlebitis. Faktor lain yang tidak kalah penting berupa motivasi dan reward, bisa berupa ucapan terimakasih atau vinansial, menurut Hazberg (1998), apabila seseorang pekerja merasa tidak puas atas gaji yang di terimanya, maka dapat menyebabkan timbulnya ketidak puasan kerja, sehingga mengakibatkan tidak termotivasi untuk bekerja lebih produktif. Berdasarkan hal tersebut pengetahuan dan sikap perawat belum bisa di jadikan parameter yang kuat untuk mencegah kejadian phlebitis karena masih ada faktor lain yang mempengaruhi. B. Keterbatasan penelitian Penelitian tentang hubungan pengetahuan dan sikap perawat dalam mencegah kejadian phlebitis di rumah sakit Islam kendal pada tanggal 15 Maret- 10 April 2014, memiliki keterbatasan: Keterbatasan penelitian ini terletak pada instrumen penelitian, karena instrumen ini disusun dan di kembangkan oleh peneliti, sehingga belum bisa dikatakan baku hal ini di sebabkan kurangnya peneliti dalam melakukan penelitian.