SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September KELAYAKAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L) DI LAHAN PASIR KECAMATAN MIRIT KABUPATEN KEBUMEN

dokumen-dokumen yang mirip
SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 1 Maret 2013

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 1 Maret 2013

II. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAYAM CABUT (AMARANTHUS TRICOLOR) SECARA MONOKULTUR DI LAHAN PEKARANGAN

III. METODE PENELITIAN. penerimaan yang diperoleh petani kedelai, pendapatan dan keuntungan yang

III. METODE PENELITIAN. banyak membahas mengenai biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses

III. METODE PENELITIAN. melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan

METODE PENELITIAN. dijelaskan dan dianalisis. Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena dalam

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 2 September 2012

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Petani cabai merah lahan pasir pantai di Desa Karangsewu berusia antara

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian kelayak usahatani dengan

METODE PENELITIAN. Komparatif Usaha Tambak Udang Pada Musim Hujan Dan Kemarau Di Desa

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif.

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 2 September 2012 ABSTRAK

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN. deskriptif analisis, pelaksanaan penelitian ini menggunakan studi komparatif,

III. METODE PENELITIAN. dianalisis. Menurut Supardi (2005) penelitian deskripsi secara garis besar

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI

METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 1 Maret 2012 KERAGAAN USAHATANI PADI SAWAH PETANI GUREM DI DESA MLARAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO

Oleh : 1 Ahmad Jaelani Siddik, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

Intisari. Kajian Analisis Usaha Ternak Kambing di Desa Lubangsampang Kec. Butuh Kabupaten Purworejo. Zulfanita

METODE PENELITIAN. Pengambilan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Mula-mula

ANALISIS USAHATANI KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) VARIETAS PARADE (Studi Kasus di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. yang tidak mengalami kelangkaan pupuk dilihat berdasarkan produktivitas dan

KAJIAN USAHATANI TANAMAN TOMAT TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI,

BAB III METODE PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis)

III. METODE PENELITIAN. dengan cara mengumpulkan informasi-informasi tentang keadaan nyata yang ada

Kajian Biaya, Penerimaan & Keuntungan Usahatani

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan kejadian-kejadian atau

METODE PENELITIAN. Metode deskriptif analisis merupakan metode yang digunakan untuk

III. METODE PENELITIAN. menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung saat ini atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu 4.2 Data dan Instrumentasi

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani tembakau sendiri merupakan salah satu usahatani yang memiliki

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

V HASIL DAN PEMBAHASAN. Umur petani berpengaruh terhadap tingkat produktivitas kerja dari petani tersebut.

III. METODE PENELITIAN. Usahatani dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana. produksi danpendapatanyang diinginkan pada waktu tertentu.

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 1 Maret 2012 KERAGAAN AGROINDUSTRI OPAK SINGKONG DI DESA JOLONTORO KECAMATAN SAPURAN KABUPATEN WONOSOBO

II. LANDASAN TEORI A. Penelitian Terdahulu

METODE PENELITIAN. dilapangan serta menggali fakta-fakta yang berkaitan dengan analisis nilai tambah

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) DI DESA PAGAK KECAMATAN NGOMBOL KABUPATEN PURWOREJO

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN. memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian,

III. METODE PENELITIAN. meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu sistem kondisi, suatu

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. Tanaman melon (Cucumismelo L.) adalah salah satu anggota familia

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR DI DESA CIKARAWANG

METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. sepanjang tahun dan memiliki potensi komersial yang cenderung semakin

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. merambat yang dalam bahasa Inggris disebut Water Mellon. Berasal dari

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

ANALISIS USAHATANI KOPI DI DESA PIRIAN TAPIKO KECAMATAN TUTAR KAB.POLEWALI MANDAR. Rahmaniah HM.,SP, M.Si

ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBIKAYU

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BLEWAH

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

III. KERANGKA PEMIKIRAN. elastisitas, konsep return to scale, konsep efisiensi penggunaan faktor produksi

BAB IV METODE PENELITIAN

ANALISIS USAHATANI RUMPUT LAUT DI KECAMATAN NAGAWUTUNG KABUPATEN LEMBATA

METODE PENELITIAN. set kondisi, suatu sistem pemikiran, atau pun suatu kelas peristiwa pada masa

ANALISIS USAHATANI PEPAYA DI KABUPATEN MUARO JAMBI. Refa ul Khairiyakh. Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013 ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHA AYAM RAS PETELUR DI KABUPATEN WONOSOBO ABSTRAK

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

STRUKTUR PASAR DAN ANALISIS USAHA INDUSTRI TEMPE SKALA RUMAH TANGGA DI KABUPATEN PURWOREJO

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEMPE (Suatu Kasus di Kelurahan Banjar Kecamatan Banjar Kota Banjar) Abstrak

Oleh: 1 Haris Hermawan, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

Kelayakan Ekonomi Teknologi Petani Pada Usahatani Bawang Merah Varietas Sumenep (Studi Kasus di Desa Rajun Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep)

ANALISIS USAHA TANI BEBERAPA VARIETAS PADI DENGAN MENGGUNAKAN REVENUE COST RATIO (R/C RATIO) Untari 1) ABSTRACT PENDAHULUAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. sampai dengan 30 tahun tergantung dengan letak topografi lokasi buah naga akan

2. TINJAUAN PUSTAKA. π = f (Py; Pxi; ;Pzj)

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN

ANALISIS USAHA PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) PADA KARAMBA JARING APUNG DI KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

METODE PENELITIAN. manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada

BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN TANPA SPO

III KERANGKA PEMIKIRAN

IV. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

KELAYAKAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L) DI LAHAN PASIR KECAMATAN MIRIT KABUPATEN KEBUMEN Tri Santoso, Uswatun Hasanah, dan Dyah Panuntun Utami Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) biaya produksi, penerimaan, pendapatan, keuntungan produksi ubi jalar di lahan; dan (2) kelayakan usahatani ubi jalar di lahan pasir Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif analisis. Lokasi penelitian di pilih Kecamatan Mirit Kabupaten Kebumen. Teknik pengambilan sampel mengunakan metode stratified random sampling. Sampel penelitian sebanyak 37 petani. Berdasarkan hasil penelitian diketahui usahatani ubi jalar di Kecamatan Mirit dengan luas lahan 0,4054 hektar memerlukan biaya sebesar Rp.3.371.342,938. Penerimaan total sebesar Rp. 9.896.075,428, pendapatan sebesar Rp. 7.599.764.304.072, dan keuntungan sebesar Rp. 6.524.732.49 per musim tanam. R/C ratio sebesar 2,935 artinya setiap penggunaan biaya 1 rupiah akan mendapatkan penerimaan sebesar 2,935 rupiah. Produktifivitas Modal (π/c) sebesar 193,535 %. Hal ini berarti usahatani ubi jalar layak diusahakan karena nilai π/c ratio lebih besar dari suku bunga Bank BRI sebesar 1,015%. Produktifitas tenaga kerja sebesar 129.612,572. Hal ini artinya produktifitas tenaga kerja lebih besar dari tingkat upah yang berlaku di kecamatan tersebut, yaitu Rp.129.612,572 dibanding Rp.30.000,00. Kata Kunci : Usahatani Ubi Jalar, Lahan Pasir. PENDAHULUAN Tanah pasir merupakan salah satu substrat bagi pertumbuhan tanaman. Tanaman memerlukan kondisi tanah tertentu untuk menunjang pertumbuhannya yang optimum. Kondisi tanah tersebut meliputi faktor kandungan air, udara, unsur hara dan penyakit. Salah satu faktor tersebut apabila berada dalam kondisi kurang menguntungkan maka akan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tanaman (Pramana, 2012). Kelayakan Usahatani Ubi... Tri Santoso dkk Page 23

Lahan pasir merupakan lahan potensial yang dapat dimanfaatkan untuk usahatani. Banyak tanaman pangan yang cocok diusahakan di lahan pasir. Salah satu tanaman yang cocok diusahakan di lahan pasir adalah ubi jalar. Usahatani ubi jalar di Kabupaten Kebumen yang ditanam di lahan pasir terdapat di Kecamatan Ambal, Mirit, Padureso, dan Sempor. Kecamatan Mirit memiliki area penanaman ubi jalar terluas yaitu 63 Ha sehingga dipilih sebagai lokasi penelitian. Petani ubi jalar di Kecamtan Mirit dalam melakukan usahatani ubi jalar belum memperhitungkan kelayakan usahataninya. Petani dalam melakukan usahatani ubi jalar berdasarkan kebiasaan. Petani selama masih mendapatkan pendapatan dan mampu menutup biaya produksi maka usahatani terus dilakukan. Berdasarkan uraian tersebut maka dalm penelitian ini menganalisis kelayakan usahatani ubi jalar dilihat dari aspek R/C ratio, produktivitas modal dan produktivitas tenaga kerja. METODE PENELITIAN 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah diskriptif. Pengambilan sampel petani sebanyak 37 petani dilakukan dengan metode stratified proportional random sampling. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja dengan alasan bahwa Kecamatan Mirit merupakan sentra produksi ubi jalar di Kabupaten Kebumen. 2. Metode Analisis Analisis data dilakukan secara deskriptif dan secara statistik. Analisis data meliputi analisis biaya, penerimaan, pendapatan, keuntungan dan kelayakan. a. Biaya produksi TC = TEC + TIC Keterangan: TC = Total Biaya Produksi (Total Cost) TEC = Total Biaya Eksplisit (Total Explicit Cost) TIC = Total Biaya Implisit (Total Implicit Cots) Kelayakan Usahatani Ubi... Tri Santoso dkk Page 24

b. Penerimaan TR = P y. Y Keterangan: TR P y Y = Penerimaan Total (Total Cost) = Harga Jual (Price) = Jumlah Produksi (Output) yang Dihasilkan c. Pendapatan NR = P y.y TEC Keterangan : NR = Net Revenue (Total Pendapatan) P y = Harga Jual (Price) Y = Jumlah Produksi (Ouput) TEC = Total Ekplisit Cost (Total Biaya Eksplisit) d. Keuntungan π = P y.y TC Keterangan : π = Keuntungan P y = Harga Jual (Price) TC = Total cost (Biaya Total) Y = Jumlah Produksi e. Kelayakan Pengukuran kelayakan usahatani ubi jalar diukur menggunakan R/C rasio, Produktifitas Modal (π/c rasio), dan produktifitas TK: R/C rasio = Total Revenue /Total Cost π/c Rasio = x100% Produktivitas TK = Pengambilan Keputusan : Apabila R/C ratio 1, maka Ho diterima (Ha ditolak) berarti usahatani ubi jalar di lahan pasir tidak layak untuk diusahakan. Apabila R/C ratio > 1, maka Ho ditolak (Ha diterima) berarti usahatani ubi jalar dilahan pasir layak diusahakan. Kelayakan Usahatani Ubi... Tri Santoso dkk Page 25

Apabila π/c ratio suku bunga bank, maka Ho diterima (Ha ditolak) berarti usahatani ubi jalar di lahan pasir tidak layak untuk diusahakan. Apabila π/c ratio > suku bunga bank, maka Ho ditolak (Ha diterima) berarti usahatani ubi jalar di lahan pasir layak diusahakan. Apabila Nilai produktivitas TK upah yang berlaku, maka Ho diterima (Ha ditolak) berarti usahatani ubi jalar di lahan pasir tidak layak untuk diusahakan. Apabila Nilai produktivitas TK > upah yang berlaku, maka Ho ditolak (Ha diterima) berarti usahatani ubi jalar di lahan pasir layak diusahakan. 1. Identitas Responden HASIL DAN PEMBAHASAN Petani ubi jalar rata-rata berusia antara 29 tahun sampai dengan 54 tahun seperti pada Tabel 1. Berdasarkan Tabel 1 diketahui sebagian besar petani sampel berusia produktif yaitu antara 20-54 tahun (Mardikanto, 1993). Tabel 1 Umur Responden Pada Usahatani Ubi Jalar di Kecamatan Mirit No Umur Responden Jumlah (Jiwa) Presentase (%) 1 29-31 3 8,11 2 32-42 16 43,34 3 43-53 13 35,13 4 >54 5 13,42 Jumlah 37 100,00 Sumber : Analisis Data Primer (2012) Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa 8,11 % petani sampel di lokasi penelitian berusia antara 29 31 tahun. Sebanyak 43,34 % petani sampel berusia antara 32 42 tahun. Sebanyak 35,13 % petani sampel berusia antara 43 53 tahun dan 13,42 % petani sampel berusia lebih dari 54 tahun. Tingkat pendidikan petani sangat berpengaruh terhadap pola pikir serta sikap petani dalam menghadapi pengetahuan maupun inovasi baru dan penguasaan teknologi modern oleh petani. Tingkat pendidikan responden dapat dilihat pada Tabel 2. Kelayakan Usahatani Ubi... Tri Santoso dkk Page 26

Tabel 2 Tingkat Pendidikan Responden Pada Usahatani Ubi Jalar di Kecamatan Mirit No Pendidikan Jumlah (Orang) Presentase (%) 1 SD 30 80,08 2 SLTP 4 11,81 3 SLTA 2 8,11 Jumlah 37 100,00 Sumber : Analisis Data Primer (2012) Sebagian besar petani ubi jalar di Kecamatan Mirit berpendidikan SD (80%). Martono (1995) menyatakan bahwa tingkat pendidikan akan berpengaruh terhadap pola pikir dan kemampuan seseorang dalam mengelola usaha serta dapat mengubah dan menerima setiap perubahan yang ada dan cara penerapannya. Oleh karena itu, intensitas serta cara penyampaian inovasi dan teknik bertani disesuaikan dengan kemampuan petani yang sebagian besar berpendidikan SD. 2. Biaya, Penerimaan dan Keuntungan Usahatani Ubi Jalar Tabel 3 Rata-Rata Penggunaan Sarana Produksi pada Usahatani Ubi Jalar di Kecamatan Mirit No Input Volume Nilai (Rp) Persentase (%) 1 Bibit Ubi Jalar 19,1622 ikat 141.331,6200 21,84 2 Pupuk Kotoran Sapi 1556,7567 kg 239.405,3621 38 3 Pupuk Kimia: SP 36 20,8378 kg 52.506,6612 8,11 Urea 31,7837 kg 61.870,1186 9,54 4 Pestisida: Matador 177,2972 ml 36.567,5475 5,21 Decis 144,8648 ml 27.567,5541 4,18 5 Bensin 19,5135 ml 87.810,7500 13,42 Jumlah 647.059,6135 100,00 Sumber: Analisis Data Primer (2012) Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa biaya terbesar usahatani ubi jalar di lahan pasir adalah biaya bibit dan bensin. Bibit merupakan komponen terbesar (21,84%) karena bibit dibeli di pasar. Pengadaan bibit dilakukan oleh ketua kelompok tani. Bensin merupakan komponen biaya Kelayakan Usahatani Ubi... Tri Santoso dkk Page 27

terbesar setelah bibit karena bensin sebagai bahan bakar mesin diesel. Mesin diesel digunakan untuk penyiraman. Hal ini dikarenakan lahan pasir memerlukan penyiraman yang lebih sering. Tabel 4 Rata-Rata Biaya Eksplisit dan Implisit Usahatani Ubi Jalar di Kecamatan Mirit No Uraian Biaya Ekspisit (Rp) Biaya Implisit (Rp) 1 Saprodi 647.059,6135 0 2 Penyusutan Alat 45.283,2764 0 3 Pajak Lahan 7.684,6846 0 4 Sewa Lahan Sendiri 0 244.594,5946 5 Tenaga Kerja 1.530.000,0000 760.539,0000 6 Bunga Modal Sendiri 0 69.897,9870 7 Karung 66.283,8816 0 Jumlah 2.296.311,3561 1.075.031,5816 Sumber: Analisis Data Primer (2012) Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa biaya terbesar yang dikeluarkan petani dalam usahatani ubi jalar adalah biaya tenaga kerja. Biaya tenaga kerja paling besar karena upah tenaga kerja per HOK cukup tinggi yaitu Rp 30.000,00. Sebagian besar pekerjaan dilakukan oleh tenaga kerja luar keluarga sehingga komponen terbesar biaya eksplisit adalah biaya tenaga kerja. Tabel 5 Rata-Rata Penerimaan dan KeuntunganUsahatani Ubi Jalar di Kecamatan Mirit Uraian Volume (Kg) Harga Satuan (Rp/Kg) Total Penerimaan (Rp) Produksi Ubi Jalar 5.128,1621 1.929,7509 9.896.075,4280 Total Biaya 3.371.342,9377 Keuntungan 6.524.732,4903. Sumber: Analisis Data Primer (2012) Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa dalam satu musim tanam petani rata-rata memperoleh penerimaan Rp 9.896.075,4280. Rata-rata harga jual ubi jalar per kg Rp 1.929,7509 atau Rp 1.930,00. Total biaya yang dikeluarkan dalam usahatani ubi jalar dalam satu musim tanam rata-rata sebesar Rp 3.371.342,9377 atau Rp 3.371.350,00. Oleh karena itu petani mendapat keuntungan sebesar Rp 6.524.732,4903 dalam satu musim tanam. Kelayakan Usahatani Ubi... Tri Santoso dkk Page 28

3. Analisis Kelayakan Usahatani Ubi Jalar di Lahan Pasir Kecamatan Mirit Tabel 6. Analisis Kelayakan Usahatani Ubi Jalar per Musim (3 Bulan) No Uraian Nilai (Rp) 1. R/C Rasio (Total Penerimaan /Total Biaya) 2,9354 2 Produktifitas Modal (π/total Biaya x 100%) 193,5351 3 Produktifitas TK (Penerimaan/Total TK yang Dicurahkan) 129.612,4025 Sumber: Data Primer Diolah (2012) Berdasarkan perhitungan R/C rasio maka dapat disimpulkan bahwa usahatani ubi jalar di Kecamatan Mirit Kabupaten Kebumen layak untuk dikembangkan karena nilai R/C ratio sebesar 2,9354. Nilai tersebut lebih besar dari 1 (satu) yang berarti bahwa setiap Rp.1,00 biaya yang digunakan untuk usahatani ubi jalar maka petani akan mendapatkan penerimaan sebesar Rp.2,9354. Berdasarkan perhitungan π/c ratio dapat disimpulkan bahwa usahatani ubi jalar di Kecamatan Mirit Kabupaten Kebumen layak untuk dikembangkan karena produktifitas modal lebih besar dari pada suku bunga bank yang berlaku. Nilai π/c ratio sebesar 193,5351 % lebih besar dari suku bunga pinjaman Bank BRI untuk usaha pertanian Bank BRI selama 3 bulan yaitu 3,0450 %. Jadi jika petani menggunakan modal dari luar (pinjam bank) untuk usahatani ubi jalar maka petani mampu mengembalikan pinjaman tersebut. Berdasarkan nilai produktivitas modal diketahui bahwa produktifitas tenaga kerja lebih besar dari tingkat upah yang berlaku di Kecamatan Mirit. Upah yang berlaku adalah Rp.30.000,00 dan produktifitas tenaga kerja sebesar Rp.129.612,4025. Jadi usahatani ubi jalar di lahan pasir layak untuk dikembangkan. Kelayakan Usahatani Ubi... Tri Santoso dkk Page 29

PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Rata-rata total biaya yang dikeluarkan petani pada usahatani ubi jalar sebesar Rp.3.371.342,9377 per satu musim tanam dengan luasan lahan rata-rata 0,4054 ha. Penerimaan yang diperoleh petani sebesar Rp.9.896.075,4280 sehingga diperoleh keuntungan sebesar Rp.6.524.732.4903 per musim tanam. 2. Usahatani ubi jalar di Desa Lembu Purwo dan Wiromartan layak untuk diusahakan dilihat dari nilai R/C ratio, produktifitas modal, dan produktifitas tenaga kerja. Nilai R/C rasio lebih besar dari 1, produktivitas modal lebih besar dari suku bunga bank dan produktivitas tenaga kerja lebih besar dari upah yang berlaku. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik. 2012. Kebumen Dalam Angka. BPS. Kebumen. Mardikanto, 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Penerbit Sebelas Maret University Press, Surakarta. Martono, S. 1995. Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Produktivitas. Duta Rimba, Jakarta. Pramana, 2012. Mengenal Hasil Tanaman Hortikultura. Diakses dari http://www.herdinbisnis.com/2012/11/tahukah-anda-kenapa-kitadisarankan.html#ixzz2q0jcrozh pada tanggal 9 April 2013. Soekartawi. 1995. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian-Teori dan Aplikasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Soekartawi. 2003. Teori Ekonomi Produksi dengan Pokok Bahasan Analisis Fungsi Cobb-Douglas.PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Suratiyah, K. 2006. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta. Kelayakan Usahatani Ubi... Tri Santoso dkk Page 30