RANCANG BANGUN DETEKSI SUARA PARU-PARU DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGASI UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT ASMA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan November 2014 sampai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. bronkus. 3 Global Initiative for Asthma (GINA) membagi asma menjadi asma

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga.

Seminar Tugas Akhir Juni 2017

BAB I PENDAHULUAN. mengi, sesak nafas, batuk-batuk, terutama malam menjelang dini hari. (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2006).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada dua tempat yaitu di Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. umumnya. Seseorang bisa kehilangan nyawanya hanya karena serangan

Jl. Telekomunikasi, Dayeuh Kolot, Bandung Indonesia

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN ASMA BRONKHIAL DI RUANG ANGGREK BOUGENVILLE RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau bahkan melebihi kemampuan kerja manusia. meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat

DIAGNOSA GANGGUAN SALURAN PERNAFASAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

Disusun Oleh: Kevin Yogaswara ( ) Meitantia Weni S B ( ) Pembimbing: Ir. Rusdhianto Effendi AK., MT.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN MODEL PROPAGASI BALIK

BAB III METODE PENELITIAN. Pemotong an Suara. Convert. .mp3 to.wav Audacity. Audacity. Gambar 3.1 Blok Diagram Penelitian

PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI AWAL KETEGANGAN (STRESS) PADA MANUSIA BERBASIS PC DIUKUR DARI SUHU TUBUH, KELEMBABAN KULIT DAN DETAK JANTUNG TUGAS AKHIR

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. dilahirkan (perinatal) dan sesudah lahir (postnatal) (Suhardiyana, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan diri seseorangyang kita kenal sebagai halitosis.halitosismerupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. negara di seluruh dunia (Mangunugoro, 2004 dalam Ibnu Firdaus, 2011).

ANALISA DAN PENGENALAN SUARA JANTUNG MENGGUNAKAN WAVELET DAN JST DALAM MENGKLASIFIKASIKAN JENIS KELAINAN KATUP JANTUNG PADA MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memburuk menyebabkan terjadinya perubahan iklim yang sering berubahubah. yang merugikan kesehatan, kususnya pada penderita asma.

KONTRAK BELAJAR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES NGUDI WALUYO. Kriteria Waktu Setelah. Strategi Pembelajaran. 1.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 18. SISTEM PERNAPASANLATIHAN SOAL BAB 18

I. PENDAHULUAN. pembuluh darah secara teratur dan berulang. Letak jantung berada di sebelah kiri

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan manusia lainnya berbeda-beda intonasi dan nadanya, maka

Rancang Bangun Modul EEG Untuk Menentukan Posisi Otak Saat Melakukan Aktivitas Tertentu Menggunakan Metoda Filter Digital IIR

Laporan Skripsi BAB I PENDAHULUAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PENGENAL SUARA

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan manusia, kesehatan merupakan hal yang sangat

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. BAB I PENDAHULUAN

PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN DATA DENYUT JANTUNG UNTUK MENGETAHUI HEART RATE PASCA AKTIFITAS DENGAN PC

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. progressif nonreversibel atau reversibel parsial. PPOK terdiri dari

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A.Mekanisma ini terbahagi kepada tarikan nafas dan hembusan nafas. B.Ia melibatkan perubahan kepada :

Jaringan Syaraf Tiruan pada Robot

BAB IV HASIL PENGUKURAN LAPANGAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA SEISMOELEKTRIK

Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2016) - Semarang, 10 Oktober 2016 ISBN:

HUBUNGAN ANTARA LAMA SENAM ASMA DENGAN FREKUENSI SERANGAN ASMA DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BBKPM) SURAKARTA

Identifikasi Penyakit Halitosis dengan Sensor Gas menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Metode Pembelajaran Backpropagation

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit saluran napas dan paru seperti infeksi saluran napas akut,

BABI PENDAHULUAN. Pada dunia elektronika dibutuhkan berbagai macam alat ukur dan analisa.

Pembuatan Pola Data Bahan Bakar Solar Yang Dicampur Minyak Tanah Menggunakan Sensor Gas Dengan Metode Fast Fourier Transform

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Sistem Pernafasan Manusia

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. A. Organ-Organ Pernapasan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

MONITORING TEMPERATUR TUBUH DENGAN MENGGUNAKAN METODE TITIK KRITIS DISTRIBUSI BERDASARKAN CLUSTER USIA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambar Rangkaian EMG Dilengkapi Bluetooth

udara maupun benda padat. Manusia dapat berkomunikasi dengan manusia dari gagasan yang ingin disampaikan pada pendengar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. patofisiologi, imunologi, dan genetik asma. Akan tetapi mekanisme yang mendasari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Elekto Medis, Politeknik Kesehatan Surabaya, dan Sekolah Luar Biasa (SLB) Tuna Rungu mulai bulan Januari 2012-Juli 2012.

PENGARUH PEMBERIAN RENANG DAN PURSED LIP BREATHING UNTUK MENGURANGI SESAK NAFAS PADA KONDISI ASMA BRONKIAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bahkan di Dunia. Penyakit jantung dapat dideteksi dengan alat elektrokardiograf

M.D. : Faculty of Medicine, University of Indonesia, Pulmonologist: Faculty of Medicine, Univ. of Indonesia, 2007.

PENGENDALIAN POSISI MOBILE ROBOT MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DENGAN UMPAN BALIK KAMERA PEMOSISIAN GLOBAL

Pengendalian Posisi Mobile Robot Menggunakan Metode Neural Network Dengan Umpan Balik Kamera Pemosisian Global

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dapat diihat di tabel dibawah ini. Tabel 4.1 Kebutuhan Perangkat Keras Perangkat Keras Spesifikasi

BAB I PENDAHULUAN. termasuk kelompok gangguan saluran pernapasan kronik ini. Dalam beberapa

PENDAHULUAN. Latar Belakang

SISTEM KLASIFIKASI PENYAKIT ASMA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES (STUDI KASUS : PUSKESMAS SUNGAI SALAK) Muhdi, Abdullah, Usman

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan. penelitian, manfaat penelitian sebagai berikut.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu

Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan Sebagai Penterjemah Karakter Braille Ke Bentuk Abjad

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Deteksi Kanker Paru-Paru Dari Citra Foto Rontgen Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation

ultrasonik. Selain itu, diberikan juga saran-saran untuk pengembangan dan penyempurnaan lebih lanjut.

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.2 TBC. Bronkitis. Asfiksi. Pneumonia

Seminar Tugas Akhir Juni 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Sistem Pengemudian Otomatis pada Kendaraan Berroda dengan Model Pembelajaran On-line Menggunakan NN

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT ASMA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat. Alat dan bahan yang digunakan sebelum pengujian:

PENGARUH PEMBERIAN SENAM ASMA TERHADAP FREKWENSI KEKAMBUHAN ASMA BRONKIAL

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang

RANCANG BANGUN STETOSKOP DIGITAL SEBAGAI PEREKAM SUARA RESPIRASI DAN DETAK JANTUNG

BAB I PENDAHULUAN. negara maju tetapi juga di negara berkembang. Menurut data laporan dari Global

BAB I PENDAHULUAN. Bronkitis menurut American Academic of Pediatric (2005) merupakan

PENENTUAN AKOR GITAR DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SHORT TIME FOURIER TRANSFORM

BAB 1 PENDAHULUAN. Asma adalah suatu penyakit jalan nafas obstruktif intermitten,

Transkripsi:

RANCANG BANGUN DETEKSI SUARA PARU-PARU DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGASI UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT ASMA Artiarini Kusuma N., Kemalasari,. Ardik Wijayanto Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Kampus PENS-ITS Sukolilo, Surabaya Abstrak - Perkembangan teknologi elektronika saat ini berkembang pesat. Bidang ini dapat berbaur dengan bidang lain khususnya dalam bidang medika yang sering disebut banyak orang sebagai dunia elektromedika. Penyakit yang ada pada dunia medis salah satunya adalah asma. Untuk itu pada proyek akhir ini dibuat Rancang Bangun Deteksi Suara Paru-paru dengan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagasi untuk Mendeteksi Penyakit Asma. Alat ini menggunakan stetoskop yang disambungkan dengan menggunakan pre amplifier dan amplifier yang nantinya akan masuk ke PC melalui mono jack audio, dimana suara yang dihasilkan diolah menggunakan Visual Basic. Sinyal suara yang ditampilkan dalam Visual Basic ini akan diolah menggunakan tiga metode, yaitu metode Hamming Window, FFT (Fast Fourier Transform) dan metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagasi. Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa sistem dapat mendeteksi seseorang memiliki penyakit asma atau tidak, dimana asma yang timbul berasal dari stress atau emosi. Untuk pengujian data terhadap pasien asma didapatkan nilai range pada frekuensi untuk penyakit asma sebesar 30 Hz dan untuk pasien normal diatas 30 Hz. Hasil yang didapatkan memiliki akurasi 80 persen Kata kunci : Jaringan Syaraf Tiruan, Fast Fourier Transform, Hamming Window Pada proyek akhir kali ini deteksi penyakit asma ini dibuat agar dapat memperluas perkembangan teknologi khusunya dalam bidang medika. Melalui beberapa teori Fast Fourier Transform, Jaringan Syaraf Tiruan, dan Finite Impulse Response dapat mengidentifikasi penyakit asma seseorang. II. TEORI PENUNJANG A. Pengertian Asma Kata asma digunakan sebagai istilah untuk keadaan sesak napas akibat penyepitan pada pipa bronkial (saluran napas). Banyak faktor yang breperan dalam mencetuskan asma dan beberapa diantaranya menyebabkan serangan asma. Sebagai tambahan, ini sangat bervariasi pada setiap orang. Definisi yang paling tepat untuk asma adalah suatu kondisi di mana jalan udara dalam paru-paru meradang hingga lebih sensitif terhadap faktor khusus (pemicu) yang menyebabkan jalan udara menyempit hingga aliran udara berkurang dan mengakibatkan sesak napas dan bunyi mengi. Secara umum gejala asma adalah sesak napas, batuk berdahak dan suara napas yang berbunyi ngik-ngik dimana seringnya gejala ini timbul pada pagi hari menjelang waktu subuh, hal ini karena pengaruh keseimbangan hormon kortisol yang kadarnya rendah ketika pagi. I. PENDAHULUAN Asma adalah penyakit inflamasi (radang) kronik saluran napas menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi (nafas berbunyi ngik-ngik ), sesak nafas. Gejala tiap tahunnya dapat meningkat apabila tidak ada penanganan lebih lanjut. Asma merupakan penyakit yang diagnosanya termasuk mudah, namun dengan dibuatnya alat ini dapat membantu pasien dalam mendeteksi penyakit dengan sendirinya. Gambar 2.1: Sistem Pernapasan Sumber: Smith. Tony.Dr, Bimbingan Dokter Pada Asma, Jakarta; 2003.[1]

Jalan udara (trakea, bronkus, bronkiol) dan rongga udara di paru-paru memasok oksigen ke dan mengeluarkan karbondioksida dari tubuh. Lendir dikerluarkan dari paru-paru oleh silia (bulubulu halus) yang terdapat di dalam dinding jalan udara. B. Penyebab dan Pemicu Asma Ada tiga proses yang mengarah pada penyempitan jalan napas dan sesak napas yang disertai bunyi mengi. Pertama, lapisan tengah jalan udara (submukosa) membengkak; kedua, kelenjar lendir menghasilkan lebih banyak sekresi (dahak yang harus dibatukkan untuk membersihkan jalan napas); dan ketiga, otot halus berkontraksi akibat pelepasan bahan-bahan dari sel yang meradang. Akhir ketiga proses ini adalah penyempitan jalan napas, hingga penderita sulit menghirup dan mengeluarkan udara- dan menjurus pada sesak napas disertai bunyi mengi. Berbagai macam pengobatan telah ditemukan untuk memperbaiki setiap komponen yang menyebabkan penyempitan jalan napas. Gejala asma bisa muncul karena sebab yang tidak jelas. Karena itu penyempitan jalan napas dapat dicegah dengan meredakan gejalanya, baik secara spontan atau dengan obat. Faktor yang berubah-ubah ini merupakan ciri khas asma. 2.1.3 Pengaruh Asma pada Jalan Napas Selama kekambuhan asma, dinding otot jalan napas (bronkus dan bronkiolus) berkontraksi, hingga diameter bagian dalamnya menyempit. Meningkatnya pengeluaran lendir dan peradangan di bagian dalam jalan napas mengakibatkan jalan napas lebih sempit lagi. Gambar 2.3: Jalan napas saat serangan asma Sumber: Smith. Tony.Dr, Bimbingan Dokter Pada Asma, Jakarta; 2003.[2] III. SISTEM DAN TEKNIK Pada (Rizal. Ahmad, Anggraeni. Lisa, Suryani. Vera. Pengenalan Suara Paru-paru normal Menggunakan LPC dan JST BP. Bandung; 2002 [1]) telah digunakan penelitian tentang pengenalan suara paru-paru normal menggunakan Linier Predivtive Coading dan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation. Untuk proyek akhir kali ini lebih spesifikasi yaitu identifkasi penyakit asma menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan. Suara paru DSP (Digital Signal Processing) Pre amplifier, amplifier, stetoskop Gambar 3.1 : Blok Diagram Sistem PC Pada hardware yang akan digunakan adalah dengan stetoskop yang dipotong dan disambungkan dengan rangkaian pre amplifier dan amplifier. Kemudian masuk ke PC (Personal Computer) untuk ditampilkan sinyalnya, setelah itu sinyal diolah melalui proses DSP (Digital Signal Processing) dengan tahapan JST (Jaringan Syaraf Tiruan), FFT (Fast Fourier Transform), diklasifikasikan sinyalnya. Gambar 2.2 : Jalan napas untuk paru normal Sumber: Smith. Tony.Dr, Bimbingan Dokter Pada Asma, Jakarta; 2003.[2]

A. Pengambilan Data Pre amplifier merupakan penguat awal dari rangkaian untuk mendeteksi masukkan sinyal memiliki fungsi sebagai penguat output yang inputnya berasal dari mic condensor. Pembuatan menggunakan pre amplifier ini adalah untuk menguatkan sinyal yang lemah dari masukkan pertama oleh pre amplifier, selanjutnya dikuatkan kembali oleh amplifier dengan tiga kali penguatan menggunakan IC 4558 amplifier ganda. Perencanaan Amplifier Gambar 3.3: Hardware dengan menggunakan stetoskop Gambar diatas merupakan rangkaian yang sudah disambungkan pada PC dan diambil datanya pada PC untuk direkam pada sound recorder yang fasilitasnya sudah ada pada PC dan diambil sinyal suaranya untuk disimpan dalam bentuk sound berupa wav. Untuk peletakkan diagnosa diletakkan di dada sebelah kanan seperti pada gambar berikut: Gambar 3.2 : rangkaian amplifier Gambar diatas adalah rangkaian pre amplifier menggunakan IC 4588 dengan penguatan sebanyak 3 kali penguatan. Seperti sudah dijelaskan, penggunaan IC 4588 adalah karena spesifikasi dari IC tersebut yang cukup sederhana, karena terdapat dua penguat dalam sati IC yang dapat digunakan pada rangkaian ini. Perangkat Lunak Gambar 3.4 : Peletakkan diagnosa di paru sebelah kanan B. Rangkaian Hardware Pada software, digunakan sound recorder yang sudah ada pada menu PC (Personal Computer) untuk melihat apakah hardware yang disambungkan pada PC sudah tersambung dan keluar suaranya. Perencanaan Rangkaian Pre Amplifier Gambar 3.6: tampilan pada sound recorder Gambar 3.1 : rangkaian pre amplifier Function generator memberikan frekuensi dan amplitudo pada pre amplifier untuk menguatkan sinyal masukkan awal yang lemah dari sinyal suara yang akan didiagnosa.

Sinyal masukkan awal Hamming Window IV. HASIL PENGUJIAN Rangkaian: Gambar 4.2: Rangkaian amplifier V.in (mv) V.out (V) 100 2 150 4 200 7,2 400 ~ 500 ~ 600 ~ 700 ~ 800 ~ 900 ~ Tabel 4.1: Pengukuran Amplifier Menggunakan frekuensi sebesar 100 Hz, didapatkan hasil sinyal yang cacat pada tegangan masukkan 400 mv, karena kerja amplifier memiliki batas tegangan sampai dengan kurang lebih 200 mv, setelah itu sinyal akan cacat. IC 4558 pada saat dilakukan pengukuran untuk 1 mv tidak bisa dilakukan pada function, karena batas minimal function adalah 500 mv, oleh karenanya pada saat dilakukan pengukuran, sinyal yang diukur adalah sinyal saturasi. Pengujian Perangkat Lunak Sinyal suara yang tampil pada tampilan Visual Basic akan menghasilkan nilai, nilai tersebut kemudian dikalikan dengan tiap titik, di sini titik yang digunakan sebanyak 256 titik. Titik tersebut dimasukkan ke persamaan Hamming, dan dikalikan dengan data sinyal suara yang didapatkan di awal pengambilan data. Hasil dari perkalian tersebut akan membentuk karakteristik kurva Hamming Window. Sinyal masukkan yang awalnya tidak beraturan, akan menjadi satu frame untuk diolah ke proses selanjutnya menggunakan metode Fast Fourier Transform untuk diambil magnitude nya. Gambar 4.3: Pengolahan sinyal mnggunakan metode Hamming Window Proses selanjutnya yaitu mengolah sinyal dengan menggunakan metode Fast Fourier Transform (FFT). Berikut adalah hasil sinyal FFT yang didapatkan: Gambar 4.4: Pengolahan sinyal menggunakan metode FFT Di sini akan didapatkan hasil magnitude dari Fast Fourier Transform. FFT didapatkan dengan cara mengambil hasil data Hamming Window, sinyal yang dihasilkan dari Hamming Window akan diabagi menjadi 4 bagian, dimana 4 bagian ini akan menjadi masukkan pada Neural Network. Setelah dari FFT, dilanjutkan dengan pengklasifikasian. Klasifikasi di sini dilakukan dengan cara memberi angka biner di tiap-tiap sinyal, sebanyak 4 masukkan untuk diolah ke Neural Network dan didapatkan klasifikasinya. Tabel 4.3: Data output Pasien Asma

4. Pada Neural Network, ditentukan nilai orang normal dan orang asma, untuk nilainya ini akan dijadikan refeerensi jika ada sinyal masukkan lain, sehingga dapat diklasifikasi, dan didapatkan akurasi sebesar 80 persen. 5.2 Saran Gambar 4. 11: Tabel klasifikasi Nilai input dari FFT berupa amplitudo, masuk secara otomatis di form NN, selanjutnya diolah pada tahap Neural Network. Untuk tahapan Neural Network ada yang harus dilakukan, yaitu menentukan nilai bobot yang telah disimpan secara acak, menentukan nilai learning rate, serta menentukan error maksimalnya. Pada nilai target ditentukan pada saat pengambilan berbagai macam data dan dibandingkan antara pasien asma dan pasien normal. Nilai referensi orang normal sebesar 9500, ini didapatkan dari pengambilan data di tiap-tiap pasien, pasien yang diambil nilainya adalah orang normal, dilakukan pengujian, dan didapatkan hasilnya dan disimpan nilai tersebut sebagai data referensi. Untuk pasien yang asma, nilai yang didapatkan rata-rata sebesar 9100. Data ini didapat pada saat pasien mengalami tingkat stress yang besar (Agung Widi), sedangkan pada Azizah dimana pasien ini menderita asma di saat yang sama. Dari hasil PA ini masih terdapat beberapa kekurangan dan dimungkinkan untuk pengembangan lebih lanjut. Oleh karena itu penulis merasa perlu untuk memberi saran. Di sini PA yang telah dibuat hanya untuk penderita asma yang berasal dari tingkat emosi. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya, penyakit asma dapat dilihat dari berbagai macam faktor misalkan alergi,cuaca, dan faktor lainnya. VI. DAFTAR PUSTAKA [1] Rizal. Ahmad, Anggraeni. Lisa, Suryani. Vera. Pengenalan Suara Paru-paru normal Menggunakan LPC dan JST BP. Bandung; 2002. [2] Smith. Tony.Dr, Bimbingan Dokter Pada Asma, Jakarta; 2003. [3] Sumber: Membangun Jaringan Syaraf Tiruan (Menggunakan Matlab & Ecel Link) [4] Sumber: Window Method (Rabbiner and Gold, 1975) V. KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan perencanaan dan pembuatan sistem kemudian dilakukan pengujian dan analisanya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan dalam mengambil sinyal suara 1. Penguatan yang ada pada pre amplifier adalah sebesar 6 kali, dan pada amplifier sebesar 56 kali. Hal ini disebabkan untuk mendeteksi suara pernapasan dibutuhkan penguatan yang besar, sehingga dapat diambil datanya. 2. Pada perhitungan Hamming Window masuk ke FFT (Fast Fourrier Transform), sinyal dibagi menjadi 4 bagian, dimana 4 bagian ini akan menjadi nilai masukkan untuk NN (Neural Network). 3. Frekuensi yang digunakan pada FFT adalah sebesar 30 Hz