TIKA LESTARI SIMANJUNTAK ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIVITAS METODE DISKURSUS MULTY REPRECENTACY

Oleh Beatriz Lasmaria Harianja Mara Untung Ritonga, S.S., M.Hum.,Ph.D. ABSTRAK

Istarani (2012 : 87), memaparkan pendapatnya mengenai keunggulan model pembelajaran Group Investigation, yaitu:

SRI KURNIA DEWI. Abstrak

Oleh Pestauli Gultom Kata Kunci: pengaruh, Model Pembelajaran Berbasis Masalah, teks eksplanasi

percaya, yakin, dan terbujuk akan hal-hal yang dikomunikasikan yang mungkin berupa fakta, suatu pendirian umum, suatu pendapat/gagasan ataupun

BAB V PENUTUP. siswa kelas X SMA N 1 Pejagoan ada 3 (tiga), yaitu (1) paragraf pembuka, (2)

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keterampilan menulis

OLEH Vera Puspita Liangsari NIM ABSTRAK

PENGARUH MEDIA TAYANGAN TALK SHOW KICK ANDY TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS HASIL WAWANCARA SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Oleh Devi Maria Tri Putri Drs. Syamsul Arif, M.Pd. ABSTRAK

ARTIKEL. Oleh. Siti Saulia Siregar. Pembimbing Skripsi. Drs. Malan Lubis, M.Hum

Oleh ISNAYANTI LUBIS ABSTRAK

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

Kata Kunci: Struktur, Ciri Kebahasaan, Menulis, Teks Prosedur Kompleks.

Dwi Pratama Sari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENGARUH METODE JIGSAW II (JIG II) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS IX SMP SINAR HUSNI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Pengaruh Model Pembelajaran The Learning Cell

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGARUH MODEL GAMBAR DAN GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GEBANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Kata Kunci: Pengaruh STAD Wacana-Menulis Karangan Argumentasi PENDAHULUAN

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

memiliki tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah yakni siswa terampil berbahasa. Keterampilan berbahasa diajarkan kepada siswa agar mampu

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION

SUWANGSIH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012

ARTIKEL PENGARUH METODE COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK OLEH SISWA KELAS X SMA NUSANTARA LUBUKPAKAM T.

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING) MELALUI MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF

Rasmianti, Bukhari, M. Yamin. ABSTRAK

OLEH MURNI HARAHAP ABSTRAK

Oleh Dewi Astuti. Drs. Syamsul Arif, M. Pd. ABSTRAK

Oleh : Novita Sari Drs. Syamsul Arif, M.Pd. Abstrak

Oleh Ainun Rahmi Harahap Dra. Rosmaini, M.Pd. ABSTRAK

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK

ARTIKEL. Oleh Frisnawati Siburian NIM Dosen Pembimbing Skripsi, Mara Untung Ritonga, M.Hum., Ph.D.

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah

SRI YANTI SIREGAR NIM ABSTRAK

ABSTRAK. Kata kunci: Pembelajaran Elaborasi, Menulis cerpen. Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh Dwi Budi Mulyono

ABSTRAK Siti Aisah NIM , Pengaruh Media Blog (Jurnal Online

ARTIKEL. Disusun dan Diajukan oleh. Monalisa Frince S. Pembimbing Skripsi, Drs. H. Sigalingging, M.Pd

ARTIKEL. Disusun dan diajukan oleh: FERNANDO M N NIM Telah Diverifikasi dan Dinyatakan Memenuhi Syarat. untuk Diunggah pada Jurnal Online

PENERAPAN METODE PANGALIRAN IMAJI (IMAGE STREAMING) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN

PENGARUH MEDIA TELEVISI MY TRIP MY ADVENTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

Kata kunci: paragraf deskripsi, metode pembelajaran di luar ruang kelas

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MEDIA TAJUK RENCANA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURANTAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

Pengaruh Penerapan Strategi Kecerdasan Majemuk terhadap. Kemampuan Menulis Puisi oleh Siswa kelas X SMA Negeri 1. Kisaran Tahun Pembelajaran 2013/2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XI SMA SWASTA FREE METHODIST MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan Tahun Pembelajaran 2013/2014

Kata kunci: menulis, paragraf argumentasi, student teams achievement division

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

EFEKTIVITAS METODE PEMODELAN TERHADAP PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF OLEH SISWA KELAS IX

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

Oleh: Wahdaniah, S.Pd.,M.Pd.

KEMAMPUAN MENYUSUN KARANGAN ARGUMENTASI OLEH SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH RAHMAT BULOYO NIM

MAKALAH. Oleh DEDE KOMALA

Oleh Yunita Dongoran Dr. Wisman Hadi, M.Hum. Abstrak. Kata kunci: Pengaruh, model, kooperatif, STAD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut.

Oleh Ratna Dewi ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

Oleh Warniatul Ulfah ABSTRAK

RANI HANDAYANI NIM

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang yang diusahakan untuk mendewasakan manusia melalui upaya

PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA SISWA KELAS VIII SMP TAHUN AJARAN

JURNAL. Dibimbing oleh : <Judul Bahasa Indonesia/Font 14 Arial> PROGRAM STUDI. <enter 1 x> FAKULTAS

Hubungan kemampuan membaca skema dengan kemampuan menulis paragraf persuasive oleh Siswa Kelas XI SMA Swasta Katolik Budi Murni 2. Verawaty R.

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting untuk

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurursan PGSD

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI PADA SISWA KELAS X ASMA NEGERI 1 MENYUKE

Pengaruh Metode Brainstorming Terhadap Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi Pada Siswa Kelas VII SMP Swasta Prama Artha Naga Jaya I

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

Oleh Alfiandie Sinaga Dr. Wisman Hadi, M.Hum.

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

HUBUNGAN PEMAHAMAN POLA PENALARAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN TAHUN PEMBELAJARAN

Ewisahrani Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta,

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

MAKALAH. Oleh NURDIANTI

HUBUNGAN PENGUASAAN RELASI MAKNA DENGAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KALIMAT KELAS IX SMP NEGERI 3 BARUSJAHE

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI

TRI ANDINI AYUNINGTYAS ABSTRAK

Oleh Nike Yesika Saragih ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

PENGARUH MODEL PETA PIKIRAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO OLEH SISWA KELAS IX SMP NEGERI 17 MEDAN TAHUN PEMBELJARAN 2016/2017

UJI COBA PENGGUNAAN PENDEKATAN INTEGRATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI PADA SISWA KELAS 5 SDN KADUNGORA 1 GARUT MAKALAH.

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 KUNDUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan berkomunikasi peserta didik dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

I. PENDAHULUAN. itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

H. Ajat Sudrajat & Desye Sagita Naryanti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII-A MTS NEGERI MODEL PALOPO

Siti Umaroh. STIT Muh. Kendal

Disusun dan Diajukan oleh : SRI PRATIWI NIM Telah Diverifikasi dan Dinyatakan Memenuhi Syarat untuk Diunggah pada Jurnal Online

Kemampuan Mengubah Wacana Narasi Menjadi Puisi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Girsang

Transkripsi:

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GENERATIF (GENERATIVE LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASIF OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 RANTAU SELATAN TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011 TIKA LESTARI SIMANJUNTAK ABSTRAK Keterampilan menulis tidak bisa tercipta begitu saja tanpa melalui proses. Pemahaman yang kurang tercapai dalam menulis paragraf persuasif merupakan pertanda yang kurang baik dalam proses pembelajaran. Terdapat satu metode inovatif yang dapat digunakan dalam menanggapi masalah tersebut, yaitu Generatif (generative learning). Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis paragraf persuasif dengan metode pembelajaran Generatif (generative learning). Kata Kunci: Efektivitas, Kreativitas, Generative Learning, Paragraf Persuasif. PENDAHULUAN Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan, tidak hanya penting dalam kehidupan pendidikan, tetapi juga sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Keterampilan menulis tidak bisa tercipta begitu saja tanpa melalui proses. Dalam menulis siswa dapat mengungkapkan atau mengeskpresikan gagasan atau pendapat, pemikiran dan perasaan yang dimilikinya. Menurut Tarigan (1996:3), Kemampuan menulis siswa masih sangat kurang, mereka belum mampu menyatakan gagasan secara sempurna baik lisan maupun tulisan. Dalam Barnas (http:www.google.com) juga dikatakan bahwa rendahnya kemampuan menulis siswa disebabkan oleh beberapa faktor: 1) siswa kurang tertarik dengan kegiatan menulis karena motivasi belajar yang kurang, 2) pembelajaran keterampilan menulis belum dilihat sebagai masa depan, 3) kurangnya inovasi guru dalam meningkatkan motivasi dan bimbingan terhadap kemampuan menulis siswa, dan 4) strategi pembelajaran menulis dianggap menonton dan membosankan. Hal ini menujukkan bahwa menulis paragraf persuasif bagi siswa merupakan pokok bahasan dan menjadi salah satu

kompetensi yang harus dicapai dalam KTSP SMA kelas X. Pemahaman yang kurang tercapai dalam menulis paragraf persuasif merupakan pertanda yang kurang baik dalam proses pembelajaran. Menanggapi masalah tersebut, perlu dicari metode yang nantinya menjadi solusi dari keadaan ini. Penulis mencoba menerapkan metode Generatif (generative learning) dalam menulis paragraf persuasif. Melalui metode Generatif (generative learning) siswa lebih terarah dan mampu menulis paragraf persuasif dengan baik. Metode Generatif (generative learning) merupakan proses pembelajaran di mana siswa diharapkan untuk mampu memiliki pengetahuan, keterampilan dan bertanggung jawab untuk mengatasi permasalahan dalam belajar. Hal ini perlu dilakukan agar isi pembelajaran yang diajarkan mudah dipahami oleh siswa. SAJIAN DATA Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:284) bahwa, efektivitas adalah keefektifan dan ditugaskan untuk memantau. Ahmadi dan Rohali (1992:28), menyatakan Efektivitas adalah tepat guna, yaitu suatu pekerjaan yang dilakukan dan menggunakan waktu yang cukup sekaligus dapat membuahkan hasil secara lebih tepat. Sementara itu Muhammad (2001:32) menguraikan bahwa, Efektivitas sebagai ukuran suksesnya organisasi, didefenisikan sebagai kemampuan organisasi untuk mencapai segala keperluannya. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu ukuran atau patokan yang digunakan untuk mengetahui seberapa jauh suatu pekerjaan yang telah dicapai atau diperoleh berdasarkan target yang telah ditetapkan. Metode Generatif (generative learning) adalah suatu proses belajar di mana siswa diharapkan agar siswa mampu memiliki pengetahuan, kemampuan serta keterampilan untuk mengontruksi atau membangun pengetahuan secara mandiri (Made wena, 2009:183). Metode Generatif (generative learning) adalah suatu metode pembelajaran yang menekankan pada pengintegrasian secara aktif dengan menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa sebelumnya. (http://websiteasyk.blogspot.com.2010/11/pembelajaran Generatif (generative

learning) html. Jadi dapat disimpulkan bahwa metode Generatif (generative learning) adalah metode yang menekankan belajar agar siswa mampu memiliki pengetahuan sendiri, mengonstruksi serta keterampilan belajar secara mandiri dalam berkelompok. Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Generatif (generative learning) Made Wena, 2009:183) ada beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam metode Generatif (generative learning) antara lain: 1. Menyampaikan materi atau topik yang diajarkan, 2. Memberikan arahan dan motivasi untuk dapat membangkitkan semangat siswa, 3. Mendorong dan merangsang siswa untuk mampu mengemukakan pendapatnya, 4. Mengarahkan siswa untuk menetapkan konteks permasalahan tersebut. 5. Menemukan permasalahan, memahami, mencermati sehingga siswa bisa menemukan konsep yang baru. 6. Membentuk diskusi kelompok yang beranggotakan antara 4-6 orang untuk memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan materi tersebut. 7. Setiap kelompok merumuskan permasalahan dan menemukan inti permasalahan 8. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya didepan kelas, lalu masing-masing kelompok lainnya menanggapi dan memberi komentar terhadap diskusi kelompok, 9. Mengomentari hasil kerja siswa dan menyimpulkan isi pembelajaran. Kelebihan Metode Generatif (generative learning) Sebuah metode belajar pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan metode Generatif (generative learning) adalah sebagai berikut: 1. Menciptakan suasana belajar yang aktif. 2. Menciptakan siswa belajar siswa hingga dibentuk diskusi kelompok yang bertujuan untuk menggali pemahaman mereka tentang topik yang akan dibahas. 3. Siswa mampu menemukan fenomena/gejala-gejala, lalu dapat memecahkan masalah yang ada. 4. Siswa lebih terarah mandiri dan mampu bekerja sendiri.

Kelebihan metode belajar di atas dapat membantu siswa untuk memahami lebih intensif materi pelajaran yang sifatnya aktual seperti kemampuan menulis paragraf persuasif. Kelemahan Metode Generatif (generative learning) Selain kelebihan di atas metode belajar Generatif (generative learning) ini juga mempunyai kelemahan sebagai berikut: 1. Memiliki keterbatasan pada materi pelajaran tertentu. 2. Suasana biasa jadi tidak terkontrol karena adanya pendapat dari siswa yang berbeda-beda, sehingga bisa jadi menimbulkan suasana kelas jadi ribut. Dengan demikian, penerapan metode Generatif (generative learning) dapat menuntun guru untuk dapat berperan aktif dalam mengontrol kelas agar dapat tercapai proses belajar mengajar yang diinginkan dan mampu menguasai kelas untuk menghindari keributan yang mengakibatkan terganggunya belajar. Analisis Data Hasil Variabel X Data ini diperoleh dari post-tes yang diberikan kepada siswa. Adapun deskripsi datanya adalah sebagai berikut: TABEL I DISTRIBUSI FREKUENSI SKOR KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASIF KELAS EKSPERIMEN (VARIABEL X) X F Fx X x2 Fx2 60 1 60 19,12 365,5744 365,5744 65 2 195 14,12 199,3744 398,7488 70 8 560 9,12 83,1744 665,3952 75 5 750 4,12 16,9744 84,872 80 9 720-0,88 0,0744 0,6696 85 6 595-5,88 34,5744 207,4464 95 3 285-15,88 252.1744 756,5232 40 3165 2479,22

Dari tabel di atas dapat dicari rata-rata (mean), standar deviasi dan standar error variable X yaitu: a. Rata-rata (Mean) fx Mx = n 3165 = 40 =79,12 b. Standar Deviasi fx 2 SDx = N = 2479, 22 = 61, 9805 = 7, 87 c. Standar Error Variabel X SD Sex= N 1 7,87 = 40 1 7,87 = 6,24 = 1, 26 Dari perhitungan di atas, maka data di atas dapat dikategorikan menjadi tiga kategori, yaitu sangat baik, baik dan cukup. Adapun ketentuan dalam pengkategorian data tersebut adalah sebagai berikut: TABEL II IDENTIFIKASI KECENDERUNGAN KELAS EKSPERIMEN Rentang Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif Kategori (%) 85-100 14 35% Sangat Baik 70-84 22 55% Baik 55-69 4 10% Cukup 40-54 0 0% Kurang 0-39 0 0% Sangat Kurang 40 100%

GRAFIK I GRAFIK SKOR MENULIS PARAGRAF PERSUASIF DENGAN METODE GENERATIF (GENERATIVE LEARNING) KELAS EKSPERIMEN Frekuensi Absolut 25 22 20 15 10 14 Frekuensi Absolut 5 0 4 0 0 85-100 70-84 55-69 40-54 0-39 Analisis Data Hasil Variabel Y Data ini diperoleh dari post-tes yang diberikan kepada siswa. Adapun deskripsi datanya adalah sebagai berikut: TABEL Y DISTRIBUSI FREKUENSI SKOR KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASIF KELAS KONTROL (VARIABEL Y) Y F Fy Y y2 Fy2 55 1 55 16,62 276,2444 276,2244 60 2 120 11,62 135,0244 270,0488 65 8 455 6,62 43,8244 306,7708 70 12 840 1,62 2,6244 31,4928 75 6 450-3,38 11,4244 68,5464 80 9 720-8,38 70,2244 632,0196 85 3 255-1,38 179,0244 537,0732 40 2865 2122,17 Dari tabel di atas dapat dicari rata-rata (mean), standar deviasi dan standar error variable X yaitu:

d. Rata-rata (Mean) fx Mx = n 2865 = 40 = 71,62 e. Standar Deviasi fx 2 SDx = N = 2122, 17 = 53, 0544 = 7, 28 f. Standar Error Variabel Y SD Sex= N 1 7,28 = 40 1 7,28 = 6,24 = 1,15 Dari perhitungan di atas, maka data di atas dapat dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu sangat baik, baik dan cukup. Adapun ketentuan dalam pengkategorian data tersebut adalah sebagai berikut: TABEL III IDENTIFIKASI KECENDERUNGAN KELAS KONTROL Rentang Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif (%) Kategori 85-100 3 7,5% Sangat Baik 70-84 18 45% Baik 55-69 19 47,5% Cukup 40-54 0 0% Kurang 0-39 0 0% Sangat Kurang 40 100%

GRAFIK II GRAFIK SKOR MENULIS PARAGRAF PERSUASIF DENGAN METODE CERAMAH (KELAS KONTROL) Frekuensi Absolut 20 18 19 15 10 Frekuensi Absolut 5 0 3 0 0 85-100 70-84 55-69 40-54 0-39 2. Perbedaan Standar Error Variabel X dan Y SEMX MY = SE MX + SE MY = 1,26 + 1, 15 = 2, 41 = 1,55 PEMBAHASAN Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran Generatif (generative learning) lebih efektif dibandingkan dengan metode ceramah terhadap kemampuan menulis paragraf persuasif oleh siswa kelas X SMA Negeri 1 Rantau Selatan tahun pembelajaran 2010/2011. Hal ini dibuktikan dari hasil pengujian hipotesis dimana t pada taraf 5% = 1,667 dan pada taraf 1% dengan = 2,381. tabel

Karena t yang diperoleh lebih besar dari t yaitu 1,667< 4,083 > 2,381 o maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternative (Ha) diterima. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran menulis paragraf persuasif dengan menggunakan metode Generatif (generative learning) lebih efektif dibandingkan dengan metode ceramah oleh siswa kelas X SMA Negeri I Rantau Selatan tahun pembelajaran 2010/2011. Hasil rata-rata kemampuan menulis paragraf persuasif dengan metode Generatif (generative learning) 79,25 dari jumlah siswa sebanyak 40 orang. Data dimasukkan dalam 4 kategori yaitu sangat baik 14 orang atau 35% tergolong pada kategori baik sebanyak 22 atau 55% kategori cukup sebanyak 4 orang atau 10%. Identifikasi kelas eskperimen ini termasuk normal dan termasuk dalam kategori wajar karena kategori yang paling banyak adalah baik. Dalam uji normalitas kelas eskperimen dengan uji lilifors diperoleh L L < L tabel yaitu ( 0,6 < 0,14. hitung tabel tabel =0,14. Dengan demikian Ternyata Keraf (1981:118) mengatakan persuasif adalah jenis karangan seni verbal yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki pembicara pada waktu atau masa yang akan datang untuk mengambil keputusan. Kemampuan siswa dalam menulis paragraf persuasif adalah bagaimana kesanggupan seseorang untuk mengajak/mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu dalam bentuk tulisan. Adapun yang menjadi indikator dalam penilaian menulis paragraf persuasif adalah sebagai berikut: 1. Kesatuan Paragraf Prediktor: a. Isi paragraf menunjang sebuah tema tunggal, b. Mempunyai gagasan utama yang ditempatkan dalam sebuah kalimat topik, c. Mempunyai kalimat penjelas yang mendukung sebuah paragraf, d. Terdapat hubungan logis antar paragraf.

2. Koherensi Kalimat Predikator: a. Adanya hubungan yang jelas antar kalimat, b. danya variasi dalam kalimat (panjang pendeknya kalimat), c. Penggunaan repetisi (pengulangan kata) tepat, d. Penggunaan kata transisi (kata penghubung) tepat, e. Kedudukan unsur kalimat (S, P, O, K) jelas. 3. Ejaan Prediktor: a. Penggunaan tanda baca tepat, b. Penulisan huruf tepat, c. Penggunaan huruf kapital tepat. 4. Diksi (pilihan kata) Prediktor: a. Menggunakan diksi yang (relavan dengan tema), b. Tidak menggunakan bahasa nonformal (percakapan), c. Tidak menggunakan kata yang bermakna konotasi. 5. Ciri Persuasif Prediktor: a. Persuasif meyakinkan seseorang dimasa akan datang, b. Harus menimbulkan kepercayaan kepada pembacanya, c. Persuasif membujuk/meyakinkan, d. Persuasif memerlukan fakta dan data.

TABEL IV JUMLAH INDIKATOR SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF PERSUASIF No 1. 2. 3. 4. 5. Deskriptor Siswa mampu menuliskan paragraf persuasif dengan kesatuan paragraf. Siswa mampu menuliskan paragraf persuasif dengan koherensi kalimat yang tepat. Siswa mampu menuliskan paragraf persuasif sesuai dengan ejaan yang baik dan benar. Siswa mampu menuliskan paragraf persuasif sesuai dengan pilihan kata yang tepat. Siswa mampu menuliskan paragraf persuasif berdasarkan ciri-ciri persuasif. Metode Generatif (generative Ceramah learning) Sampel % Sam pel % 40 100% 5 87% 30 38 25 40 75% 95% 62% 100% 25 30 20 30 62% 75% 50% 75% Sel isih 5 5 8 5 10 Selisih % 12% 12% 20% 12% 25% Berdasarkan tabel di atas dan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran Generatif (generative learning) lebih efektif dibandingkan dengan metode ceramah terhadap kemampuan menulis paragraf persuasif oleh siswa kelas X SMA Negeri 1 Rantau Selatan tahun pembelajaran 2010/2011. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan beberapa hal di bawah ini: Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kemampuan menulis paragraf persuasif siswa kelas X SMA Negeri 1 Rantau Selatan Tahun Pembelajaran 2010/2011 dengan metode pembelajaran Generatif

(generative learning) nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 65, nilai rata-rata 79,12 dan standart deviasi 7,87, Kemampuan menulis paragraf persuasif siswa kelas SMA Negeri 1 Rantau Selatan Tahun Pembelajaran 2010/2011 dengan metode ceramah nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 55, nilai rata-rata 71,62 dan standart deviasi 7,28, Metode pembelajaran Generatif (Generative Learning) lebih efektif dibandingkan dengan metode ceramah terhadap kemampuan menulis paragraf persuasif oleh siswa kelas X SMA Negeri 1 Rantau Selatan Tahun Pembelajaran 2010/2011. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi.1993. Metode Pengajaran Konvensional. Bandung: Rosda Karya Akhadiah, dkk. 2003. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Ikip Jakarta: Erlangga Anggarani Asih, dkk. 2006. Mengasah Keterampilan Menulis Ilmiah. Jakarta: Yogyakarta Arikunto, Suharsimi. 2003. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Bahri Saypul dan Zain Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Brown Gilian dan George Yule. 1996. Analisis Wacana. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Emzir. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Grafindo Perkasa Enre Ambo, Fachrudin. 1988. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Jakarta: Rineka Cipta Gie, the uang. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Penerbit Andi Http:// www guru muda. Com /bse/ 2010/ 12/:30/ menulis paragraf persuasif Http:// websteasyik. Blogsport. Com /2008/11. Paragraf Persuasif. html

Keraf, Gorys. 1981. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Lie Anita. 2000. Cooperative Learning. Jakarta: Balai Pustaka Made, Wena. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara Masnur Muslich http :// muligh-m. blogsport. Com/2007/08/ jenis karangan dan langkah-langkah persuasif Muhammad. 2004. Pengelolaan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Muhammad Arfiansyah. http: www. Sentra. Edukasi. Com. Rabu, November 04, 2009 / Paragraf Persuasif. Html Poerwadarminta,W.J.S. 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Roestiyah, NK. 1989. Strategi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Sakri Adjat. 1992. Bangun Paragraf Bahasa Indonesai. ITB Bandung Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran. Bandung: Kencana Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsito Bandung Suparno dan Yunus. 2006. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Balai Pustaka Widjono. 2007. Bahasa Indonesia Untuk Pengembangan Kepbribadian di PT. Jakarta: Grasindo www. Geogle com. Pembelajaran Generatif /2010