ALKOHOL TEKNIS : NILAI TAMBAH YANG MENJANJIKAN DARI AREN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tumbuh subur di Indonesia. Semua bagian pohon kelapa dapat dimanfaatkan

BAB III PROSES PERPINDAHAN KALOR DESTILASI DAN ANALISA

PENDAHULUAN. Nira adalah cairan yang rasanya manis dan diperoleh dari bagian tandan

I PENDAHULUAN. tebu, bit, maple, siwalan, bunga dahlia dan memiliki rasa manis. Pohon aren adalah

BAB I PENDAHULUAN. diutamakan. Sedangkan hasil hutan non kayu secara umum kurang begitu

PENGUJIAN MODEL ALAT DISTILASI MENGGUNAKAN KONDENSOR PIPA KONSENTRIK DENGAN BAHAN TUBE STAINLESS STEEL DIAMETER ¾ INCHI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Keberadaan industri gula merah di Kecamatan Bojong yang masih bertahan

Teknologi Pengolahan Bioetanol dari Nira Aren

BANK SAMPAH RANGGA MEKAR : BERKAT SAMPAH MENUAI BERKAH. Oleh : Budi Budiman, S.Hut, M.Sc Penyuluh Kehutanan Pusat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan ragi). Di Sulawesi Utara, pengolahan etanol dari nira aren dilakukan

Teknologi Pengolahan. Bioetanol

STUDI PENGOLAHAN BIOETANOL TRADISIONAL DARI NIRA AREN DI MINAHASA SELATAN. F. Wenur 1) dan Y.Waromi 2)

I PENDAHULUAN. (5) Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu

Teknologi Pengolahan Bioetanol dari Nira Aren

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. karena air minum merupakan salah satu sumber cairan utama di dalam tubuh,

BIOETANOL DARI PATI (UBI KAYU/SINGKONG) 3/8/2012

BAB I PENDAHULUAN. penggunaannya sebagai santan pada masakan sehari-hari, ataupun sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. pada masa yang akan datang akan mampu memberikan peran yang nyata dalam

Deskripsi ALAT EVAPORASI-DESTILASI AIR TUA GARAM

BIOETHANOL. Kelompok 12. Isma Jayanti Lilis Julianti Chika Meirina Kusuma W Fajar Maydian Seto

BAB I PENDAHULUAN. barang (good product) maupun jasa (services product) dan konservasi. Produk

PENDAHULUAN PENGOLAHAN NILAM 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kumpulan Laporan Praktikum Kimia Fisika PERCOBAAN VI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas lingkungan yang baik merupakan hal penting dalam menunjang kehidupan manusia di dunia.

Arang Kaya Manfaat Ramah Lingkungan

Nama : Nur Arifin NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : DR. C. Prapti Mahandari, ST.

BAB II LANDASAN TEORI

AREN (Arenga pinnata MERR)

III. METODOLOGI. menguji kadar air nilam dengan metode Bindwell-Sterling

PENDAHULUAN. Berbagai jenis tumbuhan di Indonesia mempunyai banyak manfaat bagi. kelangsungan hidup manusia. Salah satunya adalah tanaman aren (Arenga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RANCANG BANGUN TEKNOLOGI DESTILASI BIOETANOL UNTUK BAHAN BAKAR TERBARUKAN

PEMBINAAN PETANI TEBU MELALUI TEKNOLOGI PEMBUATAN BIOETANOL DARI MOLASES dan TEBU. Yumaihana dan Qurrata Aini. Fak. Peternakan Universitas Andalas

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuhan ini dikenal dengan berbagai nama seperti nau, hanau, peluluk, biluluk,

Fermentasi alkohol dari nira aren (Arenga pinnata Merr.) dengan menggunakan metode fed batch

III. METODOLOGI 3.1 BAHAN DAN ALAT Ketel Suling

PEMBUATAN CUKA KAYU DAN APLIKASINYA PADA TANAMAN. Oleh : Sri Komarayati

BAB I PENDAHULUAN. energi untuk melakukan berbagai macam kegiatan seperti kegiatan

INOVASI PEMANFAATAN BRINE UNTUK PENGERINGAN HASIL PERTANIAN. PT Pertamina Geothermal Energi Area Lahendong

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi

PELUANG BISNIS EXPORT GULA AREN. Di susun oleh Nama : Totok Kristianto Nim : Kelas : S1-TI 2H

PEMANFAATAN BONGGOL PISANG RAJA SERE. SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. utama yang dihadapi dunia saat ini. Pemanasan global berhubungan dengan proses. infra merah diserap oleh udara dan permukaan bumi.

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. asam ataupun enzimatis untuk menghasilkan glukosa, kemudian gula

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Sampel. Sampel yang digunakan adalah tanaman nilam yang berasal dari Dusun

BAB I PENDAHULUAN. disegala bidang industri jasa maupun industri pengolahan bahan baku menjadi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi atau ahli bidang ilmu lainnya yang mungkin tidak setuju dengan statement

Iklim Perubahan iklim

I. PENDAHULUAN. Aren (Arenga pinnata) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang

BAB II PESAWAT PENGUBAH PANAS (HEAT EXCHANGER )

LAPORAN TUGAS AKHIR ALAT DISTILASI BERTINGKAT SKALA LABORATORIUM

Oleh : Djimlan KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI (KPHP) MODEL UNIT V KABUPATEN BOALEMO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Proses Pemurnian Etanol dengan Menggunakan Alat Sistem

SKRIPSI UJI PERFORMANSI DAN ANALISA TEKNIK ALAT EVAPORATOR VAKUM. Oleh: ASEP SUPRIATNA F

ENERGI BIOMASSA, BIOGAS & BIOFUEL. Hasbullah, S.Pd, M.T.

Alat penyuling minyak atsiri - Bagian 1 : Sistem kukus Syarat mutu dan metode uji

BAB II TINJAUAN TEORETIS

PENGARUH WAKTU UNTUK MENINGKATKAN KADAR PATCHOULI ALCOHOL DALAM PEMURNIAN MINYAK NILAM DENGAN MENGGUNAKAN DISTILASI VAKUM GELOMBANG MIKRO

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENINGKATAN KADAR PATCHOULI ALCOHOL DALAM PEMURNIAN MINYAK NILAM DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI DISTILASI VACUM GELOMBANG MIKRO

III. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Thermodinamika Teknik Mesin

PENGARUH VARIASI JUMLAH LUBANG BURNER TERHADAP KALORI PEMBAKARAN YANG DIHASILKAN PADA KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG 12, 16 DAN 20

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PERBANDINGAN GULA MERAH CAIR DAN NIRA TERHADAP KARAKTERISTIK GULA SEMUT (Palm Sugar)

ANALISIS KADAR BIOETANOL DAN GLUKOSA PADA FERMENTASI TEPUNG KETELA KARET (Monihot glaziovii Muell) DENGAN PENAMBAHAN H 2 SO 4

MENERAPKAN TEKNIK PENGOLAHAN SUHU TINGGI KD 1 PRINSIP-PRINSIP PENGAWETAN DENGAN PENGOLAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol merupakan zat psikotropika dengan penggunaan yang paling luas.

UJI COBA ALAT PENYULINGAN DAUN CENGKEH MENGGUNAKAN METODE AIR dan UAP KAPASITAS 1 kg

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EKSTRAKSI MINYAK SEREH DAPUR SEBAGAI BAHAN FLAVOR PANGAN I N T I S A R I

Mulai. Identifikasi Masalah. Studi Literatur. Pengadaan Alat dan Bahan a. Pengadaan alat b. Pengadaan tetes tebu

- Menghantar/memindahkan zat dan ampas - Memisahkan/mengambil zatdengan dicampur untuk mendapatkan pemisahan (reaksi kimia)

I. PENDAHULUAN. menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Sektor pertanian tidak hanya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Nilam (Pogostemon cablin Benth) yang termasuk dalam keluarga Labiatea

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMANFAATAN NIRA SIWALAN UNTUK PRODUKSI BIOETANOL DENGAN PROSES FERMENTASI DAN DISTILASI

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

Gambar 1 menunjukkan komponen-komponen yang menjalankan mobil kriogenik (cryocar) ini. Nitrogen cair yang sangat dingin disimpan dalam tangki

II. METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-39

RANCANG BANGUN TUNGKU PIROLISA UNTUK MEMBUAT KARBON AKTIF DENGAN BAHAN BAKU CANGKANG KELAPA SAWIT KAPASITAS 10 KG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMURNIAN MINYAK NILAM DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI DISTILASI VAKUM GELOMBANG MIKRO UNTUK MENINGKATKAN KADAR PATCHOULI ALCOHOL

KADAR BIOETANOL LIMBAH TAPIOKA PADAT KERING DENGAN PENAMBAHAN RAGI DAN LAMA FERMENTASI YANG BERBEDA

BAB I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2006 saat harga minyak dunia bergerak naik, jarak pagar

METODOLOGI PENELITIAN

PEMISAHAN CAMPURAN proses pemisahan

IBM KELOMPOK USAHA (UKM) JAGUNG DI KABUPATEN GOWA

BIOENERGI. Bioenergi : energi yang diperoleh dari biomasa (mahluk hidup) Biofuel : bahan bakar yang berbahan baku dari tanaman

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

DIVERSIFIKASI PRODUK AREN UNTUK PANGAN DAN PROSPEK PASAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian. Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi : Spermatophyta ( tumbuhan berbiji )

UJI PENGARUH SUHU UAP PADA ALAT PENYULING MINYAK ATSIRI TIPE UAP LANGSUNG TERHADAP MUTU DAN RENDEMEN MINYAK NILAM

Transkripsi:

ALKOHOL TEKNIS : NILAI TAMBAH YANG MENJANJIKAN DARI AREN Oleh : Irene Christine Mandang, S.Hut Penyuluh Kehutanan Kabupaten Minahasa Tenggara PENDAHULUAN Tanaman Aren telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai pohon emas hijau, yang telah dikaruniakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, dikarenakan memiliki manfaat yang banyak bagi manusia. Mulai dari bagian akar, batang, pelepah sampai daun aren dimanfaatkan sebagai obat, sumber pangan maupun fungsi pelindung tanah dan air (Konservasi). Salah satu komoditi yang dihasilkan dari tanaman aren adalah Air Nira. Umumnya masyarakat Minahasa sejak dahulu telah mengenal pengolahan nira aren menjadi cap tikus. Nira Aren atau yang lebih dikenal saguer adalah cairan yang disadap dari mayang pohon aren. Nira aren (Saguer) dapat diminum langsung atau diolah menjadi berbagi produk seperti Gula Aren, Gula Semut, cap tikus, asam cuka, alcohol teknis bahkan telah dikembangkan menjadi sumber energy BIO ETANOL. Kadar etanol (alcohol) dalam Cap Tikus sekitar 30 40 %.Alkohol (etanol) adalah cairan encer tidak berwarna (bening) yang memiliki bau merangsang dan dapat bercampur dengan air. Cap Tikus sebagai minuman mulai dikenal sejak nenek moyang (penduduk Minahasa). Proses pembuatan cap tikus diturunkan secara turun temurun dan umumnya menggunakan peralatan sederhana yang terdiri dari bambu dan drum sebagai wadah memasak nira aren. PRODUKSI ALKOHOL AREN (CAP TIKUS) Produksi cap tikus di daerah Minahasa (Kabupaten Minahasa Induk, Utara, Selatan dan Tenggara) kira kira 3.500.000 liter/tahun. Penyerapan produksi cap tikus oleh industri minuman beralkohol seperti Kasegaran dan lain lain kira kira 40% atau 1.500.000 liter/tahun. Sedangkan kira kira 60% atau 2.000.000 liter/tahun yang tidak terserap industri minuman beralkohol dan langsung dipasarkan sebagai minuman, 1

karena sejak dahulu kala konsumsi cap tikus hanya digunakan sebagai penyegar maupun penghangat tubuh.oleh karenanya pengolahan nira aren menjadi minuman beralkohol (Cap Tikus) sudah menjadi salah satu sumber mata pencaharian masyarakat. Dewasa ini produk cap tikus ibarat madu dan racun. Sebagai madu karena masyarakat petani aren khususnya pengrajin cap tikus dapat menghidupi keluarga dari usaha cap tikus, seperti menyekolahkan anak hingga sarjana dan terpenuhinya kebutuhan hidup keluarga. Dan dianggap racun karena cap tikus sering disalahgunakan oleh masyarakat dengan mengkonsumsi secara berlebihan sehingga menyebabkan masalah gangguan kamtibmas seperti mabuk dan berujung pada hal hal negative, seperti kecelakaan lalu lintas, perkelahian, pembunuhan, pemerkosaaan dan lain lain. Oleh sebab itu, untuk mengatasi masalah gangguan kamtibmas tersebut, maka pemerintah daerah sedang mengkaji untuk membuat peraturan daerah (PERDA) tentang Pemanfaatan dan PeredaranCap Tikus.Selain itu Cap Tikus juga perlu dikembangkan dan diberdayakan pemanfaatan nira aren sebagai Gula aren maupun gula Kristal/gula semut, bahan bakar nabati (Biofuel) dan alkohol teknis. Alkohol Teknis Pemanfaatan Alkohol teknis dapat digunakan untuk bahan medis, seperti disinfektan dan antiseptic/pembunuh kuman; industri kosmetika, industri makanan/minuman, farmasa dan lain lain.kebutuhan alcohol teknis di Sulawesi Utara kira kira 100.000 liter/tahun, dan saat ini Alkohol teknis yang dipasarkan di Sulawesi Utara, didatangkan dari luar daerah yaitu dari Pulau Jawa. Kebutuhan alcohol teknis dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan pertumbuhan industri farmasa dan medis.selain untuk industri farmasi, kesehatan/medis, alkohol teknis dapat diolah menjadi biofuel/biodiesel untuk bahan bakar kendaraan bermotor yang ramah lingkungan. Proses Pembuatan Alkohol Teknis Proses pembuatan alkohol teknis menggunakan metode/cara destilasi diawali dengan pemanasan cap tikus dengan suhu pemanasan sekitar 70 75 C, sehingga alkohol yang memiliki titik didih lebih rendah dari air akan menguap akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu pendingin. Proses 2

pendinginan terjadi karena pada kondensor dialirkan sir ke dalam dinding (bagian luar kondensor), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya terjadi pemisahan antara alkohol dengan air, alkohol yang terpisah dengan kadar 70% atau lebih disebut alkohol teknis. Bahan dan Alat Pembuatan Alkohol Teknis Bahan : Cap Tikus Air Bahan Bakar (minyak Tanah, gas elpiji, kayu bakar) Alat : 1 (satu) set alat penyulingan alkohol yang teridri atas : Ketel penyulingan Kondensor Penampung alkohol Teknis Tungku/kompor Selang air Masih menggunakan alat penyulingan sederhana/tradisional (Bambu) 3

INOVASI TEKNOLOGI PENYULINGAN ALKOHOL CAP TIKUS DI KTH BUNGA TANI DESA LOBU SATU KECAMATAN TOULUAAN. Sebagai petani aren (pengrajin cap tikus) dan bagian dari masyarakat Desa Lobu Satu, Kelompok Tani Hutan Bunga Tani telah lama berkecimpung dalam pengolahan Nira Aren menjadi Alkohol Cap Tikus. Berawal dari pengalaman usaha pengolahan cap tikus yang diterima secara turun temurun, KTH Bunga Tani memulai usaha penyulingan alkohol cap tikus dengan menggunakan peralatan yang sederhana/tradisional, yaitu menggunakan alat penyulingan dari bambu dan drum sebagai wadah pemasakan air nira sejak Tahun 2006. Pada Tanggal 15 April 2014, atas inisiatif kelompok dan motivasi dari Penyuluh Kehutanan, maka pada tanggal 12 Mei 2014 dikukuhkan oleh Hukum Tua Desa Lobu Satu sebagai Kelompok Tani Hutan dengan Sertifikat Nomor: 520/BP4K/165/V/2014. Dengan pendampingan dan fasilitasi dari penyuluh kehutanan, serta keinginan yang besar kelompok untuk berkembang dalam usaha penyulingan alkohol, pada akhir Tahun 2014 melalui Kegiatan Kelompok Usaha Produktif dengan pengembangan teknologi penyulingan dari alat bambu diganti dengan pipa stainlessteel. Inisiatif penggunaan pipa stainlesssteel diawali denganmasalah yang timbul/terjadi dengan penggunaan alat bambu adalah, seperti : Tidak dapat mengurangi penguapan yang terjadi di permukaan bambu, Sifat bambu yang tidak tahan panas, cepat/mudah rusak akibat cuaca Waktu penggunaan yang relative singkat, sehingga perlu sering diganti Produksi alkohol yang relatif kurang dan kadar alkohol yang lebih rendah. Untuk mengantisipasi masalah dari penggunaan bambu tersebut, maka alternatif yang dipilih adalah dengan menggunakan pipa stainlesssteel yang memiliki keunggulan, seperti: Sifat stainless steel yang tahan panas, sehingga penguapan yang berlangsung di dalam pipa berjalan lancar. Stainless steel dapat tahan terhadap perubahan cuaca, sehingga tidak mudah rusak dan tahan karat Waktu penggunaan yang lebih lama, sehingga dapat mengurangi biaya produksi 4

Produksi alcohol (kuantitas) lebih banyak dan kadar alkohol (kualitas) yang dihasilkan lebih tinggi. Adapun teknik pemilihan diameter pipa stainlesssteel tidak sama atau berbeda diameter dari pangkal sampai ke ujung, karena pemasangan pipa semakin ke ujung semakin kecil ukuran diameter pipa. Hal ini dimaksudkan agar proses penguapan alkohol dari nira aren dapat berjalan lebih maksimal. Adapun pipa yang dibutuhkan untuk 1 unit penyulingan alkohol adalah 12 ujung, dengan teknik pemasangan pipa : 1 buah pipabesar (1 ujung pipa = 6 meter) dipasang pada tempat keluarnya penguapan (dari drum) memakai ukuran diameter pipa yang lebih besar, yaitu 3" (tiga inchi) dandiletakkan dengan arah ke atas, selanjutnya 4 buah pipa sedang dengan ukuran diameter 2" juga disambungkan dan diletakkan dengan arah ke atas, kemudian 7 buah pipa kecil dengan ukuran diameter 1,5" saling dihubungkan dan diletakkan dengan arah sedikit ke bawah. Untuk mengurangi panas yang timbul dari pipa, maka di ujung penguapan dalam proses penyulingan masih tetap menggunakan kombinasi bambu sebanyak 4 5 ujung. Penggunaan bambu juga merupakan teknik yang dapat mempercepat proses pendinginan dan merupakan alat yang mudah di dapat di alam. 5

Perbedaan Hasil Produksi antara Bambu dan Stainless steel Setelah beralih dari teknologi sederhana (Tradisional) ke Teknologi yang lebih Inovatif, KTH Bunga Tani merasakan terjadi perubahan dalam hal biaya produksi, hasil produksi dan tingkat pendapatan hasil petani. Sejak menggunakan pipa dari stainleessteel, bahan baku air nira aren yang digunakan lebih sedikit namun dapat memberikan hasil cap tikus yang sama, bahkan memiliki kadar alkohol yang lebih tinggi dan nilai ekonomis yang lebih besar. Berikut perbedaan yang dapat ditunjukkan pada Tabel berikut : No Indikator Alat Penyulingan Bambu Stainleessteel 1. Jumlah Air Nira yang dibutuhkan 7 gallon 5 gallon dalam 1 drum untuk menjadi 1 gallon Alkohol 2. Kadar Alkohol 30 35 % 40 45 % 3. Harga Alkohol Rp. 300.000, Rp. 450.000, Dengan demikian, Inovasi Teknologi yang dicapai dari hasil kerjasama Penyuluh Kehutanan dan KTH Bunga Tani telah dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat sekitar untuk lebih meningkatkan hasil produksi maupun peningkatan pendapatan petani aren. Diharapkan peran aktif dari pemerintah daerah maupun pusat untuk lebih mengembangkan potensi si Pohon Emas Hijau sehingga dapat mengangkat derajat hidup masyarakat maupun daerah di masa mendatang. 6

Masih banyak Kelompok Tani Hutan yang ingin mengambil peran dalam mengembangkan potensi aren, namun mereka memerlukan bantuan dan dukungan baik modal, teknis dan manajemen dari pihak pemerintah, lembaga swasta maupun lembaga keuangan. Jika masyarakat dalam Kelompok tani Hutan ini diberdayakan, maka mereka juga dapat memberikan konstribusi bagi peningkatan devisa bagi Negara. Semoga bermanfaat. 7