Yth. Sdr. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas; Yth. Sdr. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan

dokumen-dokumen yang mirip
SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PEMBUKAAN MUSRENBANG RKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN

SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PEMBUKAAN MUSRENBANG REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2016 Jakarta, 11 Maret 2016

Undangan serta Hadirin yang berbahagia,

NEGERI SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA PEMBUKAAN MUSRENBANG RPJMD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN

PADA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN TJAHJO KUMOLO

SAMBUTAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA RAPAT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN TAHUN 2017 Makassar, 28 Februari 2017 Yth. Menteri Perencanaan

PADA MUSRENBANG RKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN Drs. REYDONNYZAR MOENEK, M. Devt.M

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

LAPORAN PENYELENGGARAAN MUSRENBANG RKPD PROV.KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKPD 2017 Samarinda, 4 April 2016

Sambutan Bupati Buton Utara Pada Musrenbang Perubahan RPJMD Kabupaten Buton Utara Tahun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA, MEKANISME DAN TAHAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2017 TANGGAL : 20 November 2017 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I P E N D A H U L U A N

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BUPATI LUMAJANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 1 TAHUN 2014 T E N T A N G

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera Bagi Kita Semua.

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA AMANAT MENTERI DALAM NEGERI PADA PERINGATAN HARI OTONOMI DAERAH KE XX TAHUN 2016 TANGGAL 25 APRIL 2016

KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Disampaikan oleh: TJAHJO KUMOLO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

MENTERI DALAM NEGERI RI AMANAT MENTERI DALAM NEGERI PADA PERINGATAN HARI OTONOMI DAERAH KE XX TAHUN 2016

Yth. Bapak Menteri Dalam Negeri,

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta LAPORAN PELAKSANAAN MUSRENBANG RKPD DIY TAHUN 2017 DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DIY

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN DAERAH NO. 07 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 6 Tahun 2016 Tanggal 18 Agustus 2016

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemberlakuan otonomi daerah telah berlangsung. dasawarsa sejak pemberlakuan otonomi daerah di tahun 1999.

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun I 1

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB I P E N D A H U L U A N

PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

GUBERNUR SULAWESI BARAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI SULAWESI UTARA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

- 1 - BUPATI SAMPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR : 1 TAHUN 2012 SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Jakarta, 10 Maret 2011

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan

Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Jangka Panjang dan Menengah) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang 2016

BUPATI KAPUAS HULU, PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

Bab I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA PEMBUKAAN MUSRENBANG RKPD PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

BUPATI MUARA ENIM. Bismillahirohmanirrohim. Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Sore dan Salam Sejahtera bagi kita Semua.

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH LAPORAN KEPALA BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PADA

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun I-1

RPJMD Kabupaten Jeneponto Tahun ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto terpilih

BUPATI MUARA ENIM. Bismillahirrohmanirrohim. Assalamu alaikum Wr, Wb, Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita Semua.

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BANGLI, PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,

Assalamualaikum Wr. Wb.

SURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA.

RENCANA STRATEGIS TAHUN

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

BAB I 1 BAB I PENDAHULUAN

KABUPATEN CIANJUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAANN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR

Bismillahirrahmanirrahim Assalamu alaikum Wr. Wb.

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BAB I P E N D A H U L U A N

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI BALI TAHUN

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 3 TAHUN : 2006

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN I-1

Transkripsi:

SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA PEMBUKAAN MUSRENBANG RPJMD PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2016-2021 Palangkaraya, 28 September 2016 Yth. Sdr. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas; Yth. Sdr. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Yth. Sdr. Menteri Agraria dan Tata Ruang; Yth. Sdr. Menteri Perhubungan; Yth. Sdr. Menteri Enregi dan Sumber Daya Mineral; Yth. Sdr. Menteri Perindustrian; Yth. Sdri.Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI; Yth. Sdr. Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah; Yth. Sdr. Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Tengah; Yth. Sdr. Unsur Pimpinan Instansi Vertikal; 1

Yth. Sdr. Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Yth. Sdr. Kepala Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah; Yth. Sdr. Tokoh Masyarakat, Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan/Kepemudaan, Akademisi; Para undangan serta Hadirin yang berbahagia. Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi dan Salam Sejahtera untuk kita semua, Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, kita dapat menghadiri acara pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016-2021, dalam keadaan sehat wal-afiat. Forum ini sangat penting, khususnya bagi pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah untuk mewujudkan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Hal ini merupakan bagian dari rangkaian proses penyusunan rencana pembangunan jangka menengah Provinsi Kalimantan Tengah, dalam rangka memenuhi ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 2

Selain dari pada itu, forum ini mempunyai arti strategis, sebagai wahana antar pemangku kepentingan guna menjaring aspirasi masyarakat dalam rangka penyelarasan, klarifikasi, dan kesepakatan terhadap rancangan awal RPJMD, yang meliputi sebagai berikut: 1. Penajaman sasaran pembangunan jangka menengah daerah; 2. Penajaman capaian indikator kinerja daerah pada saat ini dan pada akhir periode RPJMD; 3. Penajaman indikasi rencana program prioritas pembangunan jangka menengah daerah yang disesuaikan dengan kemampuan pendanaan; 4. Klarifikasi dan penajaman tahapan dan prioritas pembangunan jangka menengah daerah; dan 5. Membangun komitmen bersama antara pemangku kepentingan untuk mempedomani RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah dalam melaksanakan pembangunan daerah. Keterlibatan masyarakat dalam penyelarasan visi dan misi serta arah kebijakan pembangunan daerah merupakan salah satu perwujudan dari pendekatan perencanaan partisipatif dalam menentukan arah dan skala prioritas pembangunan jangka menengah daerah 5 tahun kedepan. Hal ini mengingat RPJMD yang akan dirumuskan dan ditetapkan dengan peraturan daerah merupakan pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan dalam melaksanakan pembangunan 3

untuk menghantarkan masyarakat Provinsi Kalimantan Tengah menuju masyarakat sejahtera, adil dan makmur sebagaimana yang dicita-citakan UUD 1945. Hadirin peserta musrenbang yang berbahagia, Pembaharuan pemerintahan daerah telah dibingkai dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. Penetapan peraturan pemerintah tersebut ditujukan untuk memberikan arah dan pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam menata Perangkat Daerah secara efisien, efektif, dan rasional sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Daerah. Untuk memastikan perangkat daerah dapat melaksanakan seluruh kewenangan daerah dalam lingkup tugasnya, peraturan pemerintah tersebut mengamanatkan pembagian tugas perangkat daerah diatur berdasarkan pendekatan fungsi sebagaimana diatur di dalam Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Urgensi Peraturan Daerah tentang organisasi Perangkat Daerah dalam perencanaan pembangunan merupakan bagian yang akan dimasukan dalam dokumen RPJMD khususnya terkait dengan perangkat daerah yang bertanggungjawab dalam melaksanakan urusan pemerintahan sesuai dengan Visi dan Misi Kepala Daerah dan dibutuhkan untuk penyusunan RKPD sebagai unsur yang bertanggungjawab dalam melaksanakan program dan kegiatan Hadirin peserta musrenbang yang berbahagia, Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah terdiri dari urusan pemerintahan 4

absolut, urusan pemerintahan konkuren, dan urusan pemerintahan umum. Urusan pemerintahan konkuren adalah urusan pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota yang terdiri atas urusan pemerintahan wajib yang terdiri atas 6 (enam) urusan pemerintahan yang berkaitan dengan pelayanan dasar dan 18 (delapan belas) urusan pemerintahan yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar. Urusan pemerintahan konkuren yang diserahkan ke Daerah menjadi dasar pelaksanaan Otonomi Daerah. Hadirin peserta Musrenbang yang berbahagia, Pasal 258 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa daerah melaksanakan pembangunan guna meningkatkan pemerataan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik dan daya saing daerah. Pembangunan daerah merupakan perwujudan dari pelaksanaan urusan pemerintahan yang telah diserahkan ke daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional. Berdasarkan pemetaan urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar dan urusan pemerintahan pilihan maka kementerian atau LPNK melakukan sinkronisasi dan harmonisasi dengan daerah untuk mencapai target pembangunan nasional. 5

Sesuai dengan amanat pasal 24 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Kementerian bersama Pemerintah Daerah melakukan pemetaan Urusan Pemerintahan yang diprioritaskan oleh setiap Daerah. Adapun tujuan pemetaan urusan pemerintahan daerah adalah untuk memperoleh gambaran yang utuh dari kondisi pemerintahan yang ada saat ini dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, untuk menentukan bentuk pemerintahan yang paling efektif dan efisien dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah serta untuk memperkuat sinkronisasi pelaksanaan urusan pemerintahan daerah pada aspek kelembagaan, perencanaan dan penganggaran. Hadirin peserta Musrenbang yang berbahagia, Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Rencana pembangunan daerah dikoordinasikan, disinergikan dan diharmonisasikan oleh perangkat daerah yang membidangi perencanaan pembangunan daerah. Penyusunan dokumen rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD), menengah (RPJMD) dan tahunan (RKPD) menggunakan pendekatan teknokratik, partisipatif, politis, serta atas bawah dan bawah atas. Pendekatan teknokratik dilaksanakan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah, 6

pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pemangku kepentingan (stakeholders). Selanjutnya pendekatan politis menekankan bahwa program pembangunan yang ditawarkan masing-masing calon KDH dan wakil KDH terpilih pada saat kampanye disusun ke dalam rancangan RPJMD, dan melalui pendekatan bottomup dan top-down hasilnya diselaraskan melalui musrenbang mulai desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional sehingga tercipta sinkronisasi dan sinergi pencapaian sasaran rencana pembangunan nasional dan rencana pembangunan daerah. Saudara-saudara Peserta Musrenbang, yang berbahagia, Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, telah menegaskan bahwa dokumen RPJMD memiliki nilai politis dan strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, diantaranya : Pertama, RPJMD merupakan road map (peta arah) pembangunan daerah dalam jangka waktu perencanaan 5 tahun kedepan; Kedua, RPJMD merupakan pedoman bagi penyusunan rencana pembangunan tahunan daerah; 7

Ketiga, RPJMD merupakan penjelasan visi dan misi serta program kepala daerah terpilih untuk memenuhi janji mensejahterakan masyarakat Provinsi Kalimantan Tengah; Keempat, RPJMD sebagai instrumen bagi mewujudkan pembangunan berkelanjutan; Kelima, RPJMD sebagai instrumen untuk meningkatkan keunggulan utama daerah (core competency). Saudara-saudara Peserta Musrenbang, yang berbahagia, Dalam Pasal 54 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah ditegaskan bahwa Rancangan Awal RPJMD disusun sebagai berikut : Pertama, berpedoman pada RPJPD dan RTRW dilakukan dengan menyelaraskan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi dan program pembangunan jangka menengah daerah dengan visi, misi, arah dan kebijakan pembangunan jangka panjang daerah, dan menyelaraskan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan program pembangunan jangka menengah daerah dengan struktur dan pola pemanfaatan ruang. Kedua, memperhatikan RPJMN dan RPJMD Provinsi dilakukan melalui penyelarasan pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi dan program pembangunan jangka menengah daerah kabupaten dengan arah, kebijakan umum, 8

serta prioritas pembangunan provinsi, arah kebijakan, dan prioritas untuk bidang-bidang pembangunan, dan pembangunan kewilayahan sesuai dengan kewenangan, kondisi, dan karakteristik daerah. Ketiga, memperhatikan RPJMD dan RTRW dilakukan melalui penyelarasan pembangunan jangka menengah daerah dan pemanfaatan struktur dan pola ruang provinsi lain sekitarnya. Hadirin peserta musrenbang yang berbahagia, Beberapa isu strategis pembangunan yang perlu mendapat perhatian di Provinsi Kalimantan Tengah, antara lain: 1. Konektivitas wilayah, meningkatkan keterkaitan desakota. Keterkaitan (konektivitas) wilayah memiliki fungsi yang sangat penting, khususnya sebagai katalisator dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah. 2. Kedaulatan Pangan, merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dijamin di dalam Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. 3. Energi, dalam rangka pemenuhan pelayanan dasar energi listrik di seluruh wilayah Indonesia, dalam tahun 2015 9

2019 direncanakan akan dibangun pembangkit listrik guna meningkatkan kemandirian energi. Selain pembangunan pembangkit, dilakukan pula pengembangan biogas ramah lingkungan dan penyediaan bahan bakar minyak di wilayah terpencil dan perbatasan. 4. Hutan, merupakan paru-paru dunia yang harus dilindungi. Sebagian besar wilayah Indonesia terdapat hutan lindung, akan tetapi rentan dengan kondisi kebakaran hutan yang terjadi selama ini dan harus segera diselesaikan oleh pemerintah maupun oleh pemerintah daerah. Oleh Karena itu perlu dilakukan langkah-langkah preventif dengan mensiagakan aparat keamanan hutan dan mendekteksi titik api yang berpotensi kebakaran hutan. 5. Kemaritiman, wilayah perairan Indonesia memiliki posisi yang cukup strategis baik di koridor regional ASEAN maupun global sehingga banyak sekali potensi di bidang kemaritiman. Hadirin peserta Musrenbang Jangka Menengah yang berbahagia, Agar tercipta konsistensi dan sinkronisasi dokumen rencana dan penganggaran maka beberapa hal perlu menjadi perhatian kita bersama yaitu : 1) Susun dan tetapkan dokumen rencana pembangunan daerah sesuai dengan tahapan dan tata cara penyusunan 10

dokumen rencana pembangunan daerah sebagaimana amanat Permendagri Nomor 54 Tahun 2010; 2) Jabarkan RPJMD ke dalam RKPD secara konsisten guna mendorong terciptanya tatakelola pemerintahan yang baik dan bertanggung jawab serta terpenuhinya janji politik gubernur, bupati dan walikota sesuai dengan harapan masyarakat yaitu memperoleh kehidupan yang lebih sejahtera. 3) Lakukan pengendalian dan evaluasi dokumen rencana pembangunan daerah dan dokumen perangkat daerah meliputi 3 (tiga) aspek yaitu kebijakan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil seara tepat waktu dan tepat substansi, serta lakukan pelaporan terhadap hasil evaluasi dimaksud; dan 4) Bangun dan kembangkan komunikasi yang harmonis antara eksekutif dan legislatif agar memiliki pemahaman dan persepsi yang sama dan holistik tentang perencanaan dan penganggaran. Hadirin peserta Musrenbang Jangka Menengah yang berbahagia, Penyusunan RPJMD bukan merupakan tujuan akhir dari perencanaan pembangunan daerah, namun yang paling penting adalah bangaimana seluruh arah kebijakan dan sasaran pokok pembangunan lima tahunan yang telah menjadi komitmen bersama dapat dikendalikan dan dievaluasi serta direalisasikan secara konkrit dalam RKPD setiap tahun. Untuk itu, diminta dalam perumusan arah kebijakan dan sasaran 11

pokok harus memiliki indikator yang terukur, mudah dicapai, realistis dan dapat dilaksanakan dalam setiap tahun dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Diharapkan, agar arah kebijakan dan sasaran pokok yang dirumuskan dalam RPJMD selanjutnya menjadi pedoman penyusunan visi, misi, dan program bagi kepala daerah dan wakil kepala daerah Provinsi Kalimantan Tengah terpilih. Oleh karena itu, kepada seluruh unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang terdiri dari DPRD, Unsur Pimpinan Instansi Vertikal, Kepolisian, Kejaksanaan, dan TNI, Satuan kerja perangkat daerah kabupaten bersama pemangku kepentingan lainnya harus mampu bersinergi, berkoordinasi, dan memiliki integritas serta komitmen yang tinggi, untuk mencapai seluruh sasaran dari arah kebijakan yang telah dirumuskan dalam RPJMD. Karena, sebagus apapun arah kebijakan yang telah dirumuskan dalam musrenbang RPJMD tidak akan mempunyai makna apabila kita tidak melaksanakannya secara konsisten dan konsekwen. Hadirin dan peserta Musrenbang yang berbahagia, Demikian beberapa pokok pemikiran dan harapanharapan atas penyelenggaraan Musrenbang dalam rangka penyusunan RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016 2021. Mudah-mudahan Musrenbang RPJMD ini mendapat limpahan rakhmat dan ridho Tuhan YME dan dapat 12

menghasilkan rumusan visi, misi dan arah pembangunan lima tahunan yang optimal dan bermanfaat demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat Provinsi Kalimantan Tengah. Semoga dalam lima tahun ke depan kita dapat melihat Provinsi Kalimantan Tengah sebagai Provinsi yang jauh lebih maju dan mampu memberikan kontribusi yang optimal dalam pembangunan nasional. Sekian dan Terima kasih, Wabillahittaufik wal hidayah Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh MENTERI DALAM NEGERI, TJAHJO KUMOLO 13