BAB II KAJIAN TEORITIS

dokumen-dokumen yang mirip
Perbandingan Efektivitas Penelusuran Bidang Ilmu Perpustakaan Menggunakan Search Engine Google dan Search Engine Yahoo berdasarkan file pdf

BAB II KAJIAN TEORITIS

Daftar Lampiran Penelitian Search Engine Google dengan menggunakan Pencarian Bebas. Kata Kunci Classification Books Libary Science

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENELUSURAN BIDANG ILMU PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN SEARCH ENGINE GOOGLE DENGAN SEARCH ENGINE YAHOO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jurnal Bianglala Informatika Vol 3 No 1 Maret 2015 lppm3.bsi.ac.id/jurnal

Jenis-jenis Search Engine

Mengoptimalkan Google.com

Mesin Pencari Web. Ayub Firmansyah Hutabarat. Abstrak. Pendahuluan.

BAB II KAJIAN TEORITIS

ANALISIS SEARCH MATCHING PADA SEARCH ENGINE

SEARCH ENGINE OPTIMIZATION (MESIN PENCARI)

Search Engine. Adri Priadana ilkomadri.com

DR.LULUK FAUZIAH, M.SI FISIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO 27 AGUSTUS 2016

Fauzan Azmi Apa itu Search Engine. Cara Kerja Search Engine. Lisensi Dokumen:

BAB IV HASIL PERBANDINGAN DAN PEMBAHASAN

GOOGLE SEARCH. Google. pencari. hari. peringkat. berbagai pilihan. alternatif

Student Guide Series: Aplikasi Internet Google. 1.1 Tampilan Google

Gambar 2. Halaman web dari Google. Search Bar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan 1.2 Latar Belakang

Eko Purwanto WEBMEDIA Training Center Medan

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi Informasi saat ini mengalami perkembangan yang signifikan.

IMPLEMENTASI SEARCH ENGINE OPTIMIZATION (SEO) UNTUK MENINGKATKAN PERINGKAT DI SERP PADA GOOGLE HUMMINGBIRD

Internet Marketing. Generate Traffic

2. Searching, Bookmark dan Download

Pendahuluan. Bab Latar Belakang

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA SEARCH ENGINE MENGGUNAKAN PENELUSURAN PRECISION DAN RECALL UNTUK INFORMASI ILMIAH BIDANG ILMU KEDOKTERAN

PENGABDIAN MASYRAKAT PELATIHAN PEMBUATAN WEB UNTUK USTADZ DAN PENGELOLA PONDOK PESANTREN SEBAGAI MEDIA INFORMASI DI KABUPATEN/KOTA KEDIRI

KKN SISDAMAS Panduan Penggunaan Blog KKN ( UIN SGD BANDUNG) UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data

Menggunakan Browser dan Mesin Pencari

PRAKTIKUM PENGANTAR KOMPUTER DAN INTERNET. Searching di Internet

1. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi, khususnya teknologi Internet. mudah dan gratis, mengakibatkan informasi berlimpah.

Search Engines. Information Retrieval in Practice

Penelusuran online dan Pelaporan

David Odang dan

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Link Categories, digunakan untuk mengelompokkan link ke dalam kategorikategori

BAB 2 LANDASAN TEORI

Panduan Dasar Membuat Website

Di Internet tersimpan berjuta-juta informasi yang dapat. Mencari dan Mengelola Informasi BAB VII. Tujuan Pembelajaran. Kata kunci

16 Apakah pihak yang berwenang pada situs web jelas? 17 Apakah penyedia sumberdaya situs web berkompeten?

DAFTAR ISI 2. PENGENALAN INTERFACE 7 1. PERSIAPAN 3 2. PENGENALAN INTERFACE (MENU) 7

BAB I PENDAHULUAN. informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Informasi. Dapat mengetahui dan memahami tentang search engine

2015 HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WEBPAC DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI PEMUSTAKA DI UPT PERPUSTAKAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB)

EXPERT SYSTEM SEARCH ENGINE OPTIMIZATION (SEO) DALAM MENGOPTIMALKAN WEBSITE

PENELUSURAN JURNAL INTERNASIONAL DAN KELOLA PUSTAKA DENGAN MENDELEY

BAB X PEMANFAATAN INTERNET. A. Deskripsi Singkat Pada bab ini akan diuraikan tentang bagaimana internet dapat dimanfaatkan untuk

MAKALAH SEARCH ENGINE

PANDUAN DISCOVERY SEARCH PERPUSTAKAAN UGM

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi web dan internet yang ada saat ini. memungkinkan seseorang membuat website yang diinginkan menjadi lebih

Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Untuk Meningkatkan Kinerja Pustakawan di Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 20010/2011

BAB II DASAR TEORI Crawler Definisi Focused Crawler dengan Algoritma Genetik [2]

Panduan Dasar Membuat Website

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pencarian dengan Yahoo! Search

Information Retrieval

Pembuatan Aplikasi Konversi Metadata Menggunakan Standar Open Archive untuk Koleksi Artikel Elektronik Pusat Penelitian Universitas Kristen Petra

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS

PETUNJUK TEKNIS PENGUNAAN APLIKASI INDARJI (INDEKS ARTIKEL JURNAL ILMIAH) UPT PERPUSTAKAAN POLINES

Repository Unitomo.ac.id

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB 1 PENDAHULUAN. perpustakaan adalah adanya proses temu kembali informasi, yang secara spesifik

PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Menguasai Internet I. Created by ALFITH,S.Pd,M.Pd Page 1

TIK Agribisnis UMY 2016 Heri Akhmadi, S.P., M.A.

BAB I PENDAHULUAN. Information retrieval (IR) adalah ilmu yang mempelajari pencarian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ARTIKEL WEBSITE A. PENGERTIAN WEBSITE ATAU SITUS.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

Search Engine. Asep Herman Suyanto

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

Studi Penggunaan Data Exif Untuk Mengukur Pengaruhnya. Terhadap Peningkatan Kinerja Image Search Engine

Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 162 hlm Harga: Rp Terbit pertama: Maret 2005 Sinopsis singkat:

MESIN PENCARI INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BIDANG OTOMASI DOKUMENTASI HUKUM PUSAT DOKUMENTASI DAN JARINGAN INFORMASI HUKUM NASIONAL BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI

INDEXING AND RETRIEVAL ENGINE UNTUK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN INVERTED INDEX

Algoritma String Matching pada Mesin Pencarian

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bidang Studi :.. B. Pertanyaan

PANDUAN DASAR MEMBUAT WEBSITE

DAFTAR ISI. Wordpress Mengenal Dashboard Memposting Artikel Membuat Halaman Baru Eksplorasi Menu Appearance

Penerapan Graf dalam Algoritma PageRank Mesin Pencari Google

Information Searching

ANALISA KINERJA SEARCH ENGINE DENGAN MENILAI PRECISION AND RECALL UNTUK INFORMASI MARKETING DAN ADVERTISING

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Google Penelusuran Situs Google Penelusuran Situs Web untuk Organisasi Anda

PERTEMUAN 6 PROMOSI DAN PEMELIHARAAN WEB

BAB II ANALISIS MASALAH

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN WEB CRAWLER APLIKASI PANDUAN PEMBELIAN SPESIFIKASI KOMPUTER RAKITAN ONLINE DENGAN MEMANFAATKAN GOOGLE GEARS

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Arjawinangun merupakan cabang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1. Sistem Temu Balik Informasi Penelusuran informasi adalah mencari kembali informasi yang pernah ditulis orang mengenai topik tertentu, informasi tersebut terdapat dalam publikasi yang diterbitkan baik dalam maupun luar negeri (Djatin, 1996: 3). Penelusuran informasi sebagaimana dijelaskan oleh Marchioni (1995) dalam Large (2001: 27) yaitu sebuah kebutuhan hidup yang digunakan untuk merencanakan, mengambil tindakan dan melakukan apa yang dibutuhkan untuk mendapatkan sebuah pemahaman yang dapat diterima oleh akal. Sulistiyo-Basuki (1992: 132), mengungkapkan bahwa sistem temu balik informasi adalah sejumlah kegiatan yang bertujuan menyediakan dan memasok informasi bagi pengguna sebagai jawaban permintaan pengguna. Sistem temu balik informasi meliputi penyimpanan, penyedian, referesentasi, identifikasi, dan pencarian dokumen yang relevan pada pangkalan data untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai. Maksud dan tujuan informasi adalah untuk memanggil dokumen- dokumen atau informasi masyarakat pengguna (Hasugian, 2001: 6). Dari uraian di atas dapat dikatakan STBI adalah pencarian kembali informasi dan temu kembali informasi yang meliputi penyimpanan, penyediaan referesentasi, identifikasi dari sebuah dokumen. 2.1.1. Pengertian dan Tujuan Temu Balik Informasi Menurut Borgman (1996) seperti dikutip oleh Large (2001: 30) untuk melakukan kegiatan penelusuran informasi seorang penelusur informasi paling tidak harus memiliki tiga pengetahuan yaitu: a. Conceptual, untuk mengkonversi sebuah kebutuhan informasi kedalam sebuah query yang dapat ditelusur. b. Semantic, untuk membangun atau mengembangkan sebuah query untuk sebuah sistem. c. Technical, untuk memasukkan query sebagai bahasa penelusuran yang spesifik.

Menurut Large dalam Information Seeking In The On Line Age-Principle And Practice (2001: 32) untuk melakukan sebuah penelusuran yang relevan, rasional dan jelas harus mengikuti beberapa proses yaitu: a. What Information? b. Information need c. Sources of information d. Conversion of need into concepts e. Search strategy f. Strategy implementation and Pendapat di atas menjelaskan bahwa: 1. Penelusur harus mengetahui informasi apa yang akan dicarinya, semakin jelas informasi yang akan ditelusur semakin jelas pula hasil informasi yang ditemukan. 2. Untuk melakukan sebuah penelusuran informasi maka harus diidentifiksi terlebih dahulu informasi-informasi apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan penelusuran sebuah informasi. 3. Penelusur harus mengetahui sumber informasi yang akan digunakan untuk penelusuran, apakah akan menggunakan online database, CD-ROM, Internet ataukah sumber-sumber yang lainnya. 4. Pengkonversian kebutuhan informasi kedalam konsep penelusuran harus disesuaikan dengan bahasa yang digunakan oleh bahasa penelusuran. Penggunaan bahasa yang tidak sesuai akan menyebabkan penelusuran gagal dan tidak bisa ditemukan. 5. Penggunaan strategi penelusuran dapat menghasilkan hasil penelususan yang sesuai dengan yang diharapkan. 6. Implementasi strategi penelusuran hendaknya diidentifikasi dan ditinjau kembali sehingga dapat dikategorikan strategi penelusuran apa saja yang berhasil dan strategi penelusuran apa saja yang kurang berhasil. Dari uraian di atas dapat dikatakan STBI adalah kegiatan pencarian kembali informasi meliputi beberapa tahapan yaitu menentukan jenis informasi yang dibutuhkan, mengetahui sumber informasi, mengkonversi informasi kedalam

konsep penelusuran, penggunaa startegi penelusuran, dan peninjauan kembali informasi. implementasi Pada umumnya temu balik informasi (STBI) disusun dengan menggunakan bahasa temu balik informasi dan kriteria pencocokkan yang dirancang bangun untuk memudahkan penelusuran informasi. Dalam melakukan penelusuran online pengguna dapat memanfaatkan Search Engine sebagai sarana dalam menelusur. Secara teknis tujuan STBI adalah mencocokkan (matching) dengan term atau istilah yang dibangun (query) dengan term atau indeks yang ada dalam dokumen, sehingga dengan kecocokan tersebut maka dokumendokumen yang relevan akan terambil (retrieved) dari database. Dokumen relevan yang terambil tersebut itulah tujuan dari STBI.(Hasugian, 2006: 3). Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa tujuan STBI adalah untuk mencocokkan query dengan term sehingga dokumen yang relevan akan terambil oleh database. 2.1.2. Komponen Sistem Temu Balik Informasi Sistem temu balik informasi memiliki beberapa komponen. Menurut Hasugian ( 2007 : 3 ) ada lima komponen STBI yaitu : 1. Pengguna Pengguna STBI adalah orang yang menggunakan atau memanfaatkan STBI dalam rangka kegiatan pengelolaan dan pencarian informasi. Berdasarkan perannya, pengguna STBI dibedakakan atas 2 (dua) kelompok yaitu pengguna (user) dan pengguna akhir (end user). Pengguna (user) adalah seluruh pengguna STBI yang menggunakan STBI baik untuk pengelolaan (input data, backup data, maintenance, dsb) maupun untuk keperluan pencarian/penelusuran informasi, sedangkan pengguna akhir (end user) adalah pengguna yang hanya menggunakan STBI untuk keperluan pencarian dan atau penelusuran informasi. 2. Query Query adalah format bahasa permintaan yang di input (dimasukan) oleh pengguna kedalam STBI. Dalam interface (antar muka) STBI selalu disediakan kolom/ruas sebagai tempat bagi pengguna untuk mengetikkan (menuliskan) query nya. Dalam OPAC perpustakaan disebut Search expression. Pada kolom itulah pengguna mengetik/ menuliskan bahasa permintaanya (query), dan setelah query itu dimasukkan selanjutnya mesin akan melakukan proses pemanggilan (recall) terhadap dokumen yang diinginkan dari database. 3. Dokumen Dokumen adalah istilah yang digunakan utnuk seluruh bahan pustaka, apakah itu artikel, buku, laporan penelitian dsb. Seluruh bahan pustaka

dapat disebut sebagai dokumen. Dokumen dalam bahasa STBI online adalah seluruh dokumen elektronik (digital) yang telah di input (dimasukkan) dan disimpan dalam database (pangkalan data). Media penyimpanan database ini ada yang berbentuk CD-ROM ada juga yang berbentuk harddisk. Database ini ada yang bisa diakses secara online dan ada juga yang diakses secara off line. Biasanya database yang bisa diakses secara online dapat diakses secara bersamaan (multy user), sedangkan yang sifatnya off line hanya dapat digunakan oleh seorang saja dalam waktu yang sama (single user). 4. Indeks Dokumen Indeks adalah daftar istilah atau kata (list of terms). Dokumen yang dimasukkan/disimpan dalam database diwakili oleh indeks, Indeks itu disebut indeks dokumen. Fungsinya adalah representasi subyek dari sebuah dokumen. Indeks memiliki tiga jenis yaitu : a. Indeks subyek adalah menentukan subyek dokumen pada istilah mana/apa yang menjadi representasi subyek dari sebuah dokumen. b. Indeks pengarang adalah mementukan nama pengarang mana yang menjadi representasi dari suatu karya. c. Indeks bebas adalah menjadikan seluruh kata/istilah yang terdapat pada sebuah dokumen menjadi sebuah representasi dari dokumen, terkecuali stopword. Stopword adalah kata yang tidak di indeks seperti : yang, that, meskipun, di, ke, dan lain-lain atau seluruh kata sandang/partikel. 5. Pencocokkan (Matcher Fungtion) Pencocokkan istilah (query) yang dimasukkan oleh pengguna dengan indeks dokumen yang tersimpan dalam database adalah dilakukan oleh mesin komputer. Komputerlah yang melakukan proses pencocokkan itu dalam waktu yang sangat singkat sesuai dengan kecepatan memory dan processing yang dimiliki oleh komputer itu. Komputer hanya dapat melakukan pencocokan berdasarkan kesamaan istilah, komputer tidak bisa berfikir seperti manusia sebab mesin komputer tersebut hanyalah artificial intelegence (kecerdasan buatan). Oleh karena itu sering terjadi ambiguitas atau kesalahan makna untuk sebuah istilah. Dari beberapa uraian di atas dapat dikatakan bahwa komponen STBI terdiri dari: pengguna, query, dokumen, indeks dokumen, pencocokkan. 1. Pengguna, yaitu orang yang menggunakan dan memanfaatkan STBI untuk kegiatan pencarian informasi dan pengelolaan informasi. 2. Query, yaitu format bahasa yang digunakan oleh pengguna kedalam STBI 3. Dokumen, yaitu istilah yang digunakan untuk bahan pustaka berupa e- book dan e- journal. 4. Indeks dokumen, yaitu istilah atau kata yang disimpan kedalam database yang berfungsi sebagai representasi sebuah dokumen.

5. Pencocokan, yaitu istilah yang dimasukkan oleh pengguna, dan proses pencocokan mesin komputerlah yang berperan. 2.1.3. Penilaian Relevansi Dokumen Untuk menentukan relevan atau tidaknya sebuah dokumen hasil penelusuran dengan kata kunci bidang Ilmu Perpustakaan digunakan acuan sebagai berikut: a. Apabila istilah-istilah pencarian atau query termuat pada field judul, atau field abstrak, atau pada subjek, yang dalam hal ini juga terdapat pada field descriptor dan field other descriptor, maka suatu dokumen dinyatakan berhubungan (related) dengan query. b. Jika istilah-istilah pencarian atau query hanya terdapat pada field lain misalnya, pada field sumber atau dari field jenis publikasi maka dokumen tersebut dinyatakan tidak berhubungan (related) dengan query (Hasugian, 2006: 9). Menurut Hardi (2006:4) untuk mengukur relevansi hasil temuan Search Engine dapat dilakukan dengan menggunakan metode penilaian relevansi bertingkat (Graded Relevant Assessment) 0-3. Skala penilaian yang dimaksud adalah sebagai berikut: a. Halaman yang menampilkan dokumen-dokumen makalah penelitian, artikel ilmiah, Jurnal, tutorial dan prosiding seminar/ konferensi atau paten mendapat skor 3. b. Halaman yang menampilkan abstrak makalah penelitian, artikel ilmiah, Jurnal, tutorial, dan prosiding seminar/konferensi atau paten mendapat skor 2. c. Halaman yang menampilkan pangkalan buku atau pangkalan data mendapat skor 1. d. Halaman yang menampilkan selain poin-poin di atas (misalnya website perusahaan, kamus, ensiklopedi, organisasi, dsb.) mendapat skor 0. e. Halaman yang tidak bisa ditampilkan karena server yang tidak merespons setelah tiga kali penelusuran secara berurutan mendapat skor 0.

2.1.4. Efektivitas Temu Kembali Informasi Efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang tepat untuk mencapai tujuan. Dalam memanfaatkan efektivitas temu balik informasi, harus digunakan parameter untuk mengevaluasinya agar hasil yang diberikan sistem sesuai dengan permintaan pengguna. Evaluasi dilakukan untuk menjelaskan bagaimana sistem beroperasi atau untuk mengetahui mengapa sistem berfungsi pada tingkat efisiensi tertentu. Anoraga (2000: 178) menyatakan bahwa: Efektivitas berhubungan dengan pencapaian tujuan yang lebih dikaitkan dengan hasil kerja. Sedangkan menurut Handoko (2003: 103-105), efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk menentukan tujuan yang telah ditentukan. Selanjutnya (Handoko: 2002) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria dalam menilai efektivitas, yaitu : 1. Kegunaan, agar kegunaan bagi manajemen dalam pelaksanaan fungsinya yang lain suatu rencana harus fleksibel, stabil, berkesinambungan, dan sederhana. 2. Ketepatan dan objektivitas, rencana harus dievaluasi untuk mengetahui apakah jelas, ringkas, nyata dan akurat. Berbagai keputusan dan kegiatan manajemen lainnya hanya efektif bila didasarkan atas informasi yang tepat. 3. Ruang lingkup perencanaan, perlu memperhatikan prinsip-prinsip kelengkapan (comprehensiveness), kepaduan (unity) dan konsistensi. 4. Efektivitas biaya, efektifitas biaya perencanaan dalam hal ini adalah waktu, usaha, dan aliran emosional 5. Akuntabilitas, ada dua aspek akuntabilitas perencanaan : 1. tanggung jawab atas pelaksanaan perencanaan dan 2. tanggung jawab atas implementasi rencana.suatu rencana harus mencakup keduanya. 6. Ketepatan waktu, para perencana harus membuat berbagai perencanaan. Berbagai perubahan yang terjadi sangat cepat akan dapat menyebabkan rencana tidak tepat atau sesuai untuk berbagai perbedaan waktu. Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa efektivitas erat hubungannya dengan kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dengan kata lain efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau arah yang tepat dalam pencapaian tujuan. Pada saat sekarang, pengertian efektif sering diidentikkan dengan tepat guna.

Sulistyo-Basuki (1992 : 148) menyatakan bahwa : Rasio perolehan (recall) adalah perbandingan dokumen ditemukan dengan jumlah total dokumen relevan dalam sistem. Sedangkan Rasio ketepatan (precision) adalah perbandingan antara dokumen relevan dengan jumlah dokumen yang ditemu balik dalam penelusuran. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perolehan (recall) dan ketepatan (precision) merupakan suatu hal yang sangat bertentangan. Sebab, perolehan merupakan jumlah kesuluruhan dokumen yang terpanggil oleh sistem dan belum tentu relevan dengan permintaan pengguna. Sedangkan ketepatan merupakan kemampuan sistem untuk tidak memanggil dokumen yang tidak relevan dengan permintaan pengguna. Dengan demikian apabila recall tinggi maka precision rendah dan jika precision tinggi maka recall rendah. Oleh karena itu precision yang biasanya menjadi salah satu ukuran yang digunakan untuk menilai keefektifan suatu sistem temu balik informasi. Efektifitas dari suatu sistem temu kembali informasi adalah kemampuan dari sistem tersebut untuk memanggil berbagai dokumen dari suatu basis data sesuai dengan permintaan pengguna. Ada dua hal penting yang biasanya digunakan dalam mengukur kemampuan suatu sistem temu kembali informasi yaitu, rasio atau perbandingan dari perolehan (recall) dan ketepatan (Precision). Menurut Rowley dalam Hasugian (2003: 05). Suatu sistem temu kembali informasi dinyatakan efektif apabila hasil penelusuran mampu menunjukkan ketepatan (Precision) yang tinggi sekalipun perolehannya rendah. Kondisi ideal dari keefektifan suatu sistem temu kembali informasi adalah apabila rasio recall dan Precision sama besarnya (1 : 1). Perolehan (recall) berhubungan dengan kemampuan sistem untuk memanggil dokumen yang relevan. Untuk mengihitung nilai perolehan (recall) digunakan rumus sebagai berikut: (Hasugian, 2006 : 5) Jumlah Dokumen yang Terambil Recall (R) = -------------------------------------------------------------------- Jumlah Dokumen Relevan yang Ada dalam Database

Ketepatan (Precision) berkaitan dengan kemampuan sistem untuk tidak memanggil dokumen yang tidak relevan. Untuk menghitung nilai ketepatan (precision) digunakn rumus sebagai berikut (Hasugian, 2006 : 5): Jumlah Dokumen Relevan yang Terambil Precision (P) = --------------------------------------------------------------- Jumlah Dokumen yang terambil dalam Pencarian Dalam penelitian ini rumus untuk mencari nilai ketepatan sebuah dokumen dilakukan dengan menghitung skor ketepatan dokumen, yang kemudian dibagi dengan jumlah dokumen yang dievaluasi (Hardi, 2006 : 3). Rumus yang digunakan tersebut yaitu: Jumlah Skor Dokumen Ilmiah yang Ditemukan Precision (P) = --------------------------------------------------------------- Total Temuan yang Dievaluasi 2.2. Search Engine Search Engine adalah suatu portal website yang menyediakan informasi pencarian data-data yang dibutuhkan pengunjung internet. Untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan, pengunjung internet masuk ke situs tersebut dan melakukan pencarian. Website Search Engine yang terkenal adalah Google dan Yahoo. Cara kerja Search Engine pertama-tama mengcopy paste semua halaman website yang ada di dunia. Setelah data tersebut masuk kemudian diolah dengan algoritmanya sendiri. Saat pengunjung mencari data yang dibutuhkan, dengan algoritmanya menampilkan data sesuai yang dimasukkan pengunjung. Search Engine akan berusaha menampilkan data yang paling relevan dengan yang diinginkan pengunjung. Berbagai kemungkinan data yang akan ditampilkan, dan Search Engine punya banyak pertimbangan yang dituangkan dalam algoritmanya.algoritma ini terus berkembang karena perkembangan teknologi yang ada di samping banyak website yang berusaha agar website muncul di halaman pertama hasil pencarian. (Indonesia, Proweb: 10). Dapat dikatakan Search Engine adalah istilah atau penyebutan bagi website yang berfungsi sebagai mesin pencari, mesin pencari ini akan menampilkan informasi berdasarkan permintaan dari pengguna pencari konten, konten yang ditampilkan adalah konten yang memang sudah terindeks dan tersimpan di database server Search Engine itu sendiri. Manfaat dari Search Engine adalah mempercepat dan mempermudah untuk menemukan website yang

memuat konten yang dicari, bahkan dapat menemukan banyak hal melalui Search Engine, seperti: info alamat web, info pendidikan, info- info penemuan, dan lainlain. Biasanya Search Engine melengkapi fasilitasnya dengan berbagai macam fitur pencarian diantaranya: search web, search image, search video, search audio, search document, dan banyak fitur lainnya. 2.2.1. Pengertian Search Engine Search Engine adalah sebuah program yang dapat ditampilkan melalui internet yang fungsinya adalah membantu seseorang untuk mencari berbagai informasi yang ingin diketahui (Indrajit, 2006: 3). Menurut Wahid dalam Kamus Istilah Teknologi Informasi (2005: 183) menyatakan bahwa: Mesin Pencari (Search Engine) yaitu sebuah program yang mencari dokumen berdasarkan kata kunci yang telah ditentukan dan mengirimkan daftar dokumen yang mengandung kata kunci tersebut. Biasanya mesin pencari ini bekerja dengan mengirimkan sebuah bot atau spider untuk mendapatkan sebuah dokumen sebanyak mungkin. Program lain yang disebut indexer kemudian membaca dokumen-dokumen ini dan membuat indeks berdasarkan kata yang dikandung setiap dokumen. Sedangkan menurut Rafiudin (2003: 1) menyatakan bahwa : Search Engine adalah sebuah mesin pencari yang ulet dan teliti, yang melakukan ekplorasi atas informasi-informasi yang diminta tanpa memandang kapan, dimana, dan oleh siapa itu dilakukan. Search Engine dirancang oleh insinyur-insinyur teknologi informasi sefleksibel mungkin, mudah digunakan dengan konstruksi yang dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan. Dalam dunia internet, ada banyak sekali ragam mesin pencari misalnya Google sebagai mesin pencari popular yang menawarkan fitur pencarian yang sangat lengkap, ada juga Yahoo dan banyak lagi ragam Search Engine yang kadangkala masih asing di telinga kita walaupun sangat familiar di luar negeri. Menurut Taufan Riyadi (2009) berdasarkan cara mengumpulkan data halaman-halaman web, mesin pencari dapat di kelompokkan menjadi 4 kategori: a. Human Organized Search Engine Mesin pencari yang di kelola sepenuhnya oleh tangan manusia. Mesin pencari ini menggunakan metode dengan memilah-milih informasi yang relevan dan dikelompokan sedemikian rupa sehingga lebih bermakna dan bermanfaaat bagi penggunannya. Situs ini dalam prakteknya

memperkerjakan para pakar dalam bidang-bidang tertentu, kemudian para pakar tersebut dapat mengkelompokan situs-situs tertentu sesuai dengan bidangnnya atau kategori situs itu sendiri. b. Computer Created Search Engine Search Engine kategori ini banyak memiliki kelebihan karena banyak menyajikan inforrmasi walaupun kadang ada beberapa informasi yang tida relevan tidak seperti yang kita ingin kan. Search Engine ini telah menggunakan software laba-laba atau spider software yang berfungsi menyusup pada situs-situs tertentu, kemudian mengumpulkan data serta mengelompokan dengan sedikit bantuan tangan manusia. c. Hybrid Seacrh Engine Merupakan gabungan antara tangan manusia dengan komputer, sehingga menghasilkan hasil pencarian yang relative akurat. Peran manusia dalam hal ini adalah sebagai penelaah dalam proses pengkoleksian database halaman web. Sebenarnya tipe ini lah yanag paling mudah pembuatannya menurut karena dapat di desain sesuai dengan keinginan kita. d. MetaCrawler/MetaSearch Merupakan perantara dari mesin pencari yang sebenarnya. Mesin ini hanya akan mengirimkan permintaan pencarian ke berbagai mesin pencari serta menampilkan hasilnya satu di layer browser sehingga akan menampilkan banyak sekali hasil dari ber bagai mesin pencari yang ada. Dari uraian di atas dapat dikatakan Search Engine sangat banyak ragamnya dan mempunyai fungsi yang berbeda sesuai dengan jenis Search Engine. 2.2.2. Fasilitas Search Engine Web Search Service jika ditinjau secara umum dengan mengambil titik tolak dari isi, fitur-fitur, desain, serta kemudahan penggunaannya setidaknya ada tiga kategori engine yaitu: (Zulfa : 2008) 1. Search Engine Dengan Search Engine, user memasukkan keyword baik berupa kata, kalimat, angka, kode atau kombinasi dari semuanya untuk menampilkan daftar dokumen atau alamat situs yang berhubungan dengan keyword yang di input. Beberapa engine yang termasuk kategori ini adalah : Google, Go/Infoseek, AltaVista, Northern Light, dan Savvy Search. 2. Directory Mesin directory adalah pilihan terbaik untuk tujuan eksplorasi situs, tetapi kurang tepat untuk dokumen. Beberapa engine yang termasuk kategori ini adalah : Yahoo!, Maggellan, LookSmart, Netguide, dll. 3. Library Online Libraries merupakan dari kumpulan. Database yang disuguhkan memuat file -file dokumen atau referensi. Adapun jenis engine ini adalah : Virtual Library, Argus Clearinghouse, dll.

Jika ditinjau dari anatomi dan strukturnya, sebuah aplikasi Search Engine dibentuk oleh sekumpulan program terotomasi. Mereka dikenal sebagai spider atau crawler, yang berfungsi mengambil informasi dari internet. Kesatuan dari fungsi-fungsi ini sering juga disebut crawling. Secara garis besar, crawling Search Engine pada umumnya terdiri dari lima bagian utama: (Zulfa : 2008) a. Crawler Crawler adalah program terotomasi yang memproses link-link yang ditemukan dalam halaman-halaman web, yang kemudian menunjuk spider untuk mengunjungi situs-situs tertentu yang baru ditemukan. b. Spider Spider adalah bagian program otomatis yang berperan dalam mengunduh dokumen-dokumen yang ditemukan dalam suatu web atas referensi crawler. c. Indexer Program indexer memiliki tugas membaca halaman-halaman yang telah diunduh spider. Indexer akan memeriksa kode HTML guna menemukan kata- kata penting yang dikandung oleh situs yang dibaca. d. Database (The Index) Database adalah suatu ruang dimana informasi-informasi yang diperoleh oleh indexer akan disimpan. e. Result Engine Result Engine adalah porsi customer-facing. Oleh sebab itu di sini diperlukan usaha optimasi yang maksimal karena ia akan berhadapan langsung dengan interface user. Result Engine harus mampu memberikan output yang akurat dan relevan dengan apa yang diinginkan oleh pemakai. 2.3. Google Google (www.google.com) mempunyai misi untuk memberikan pengalaman pencarian di Internet yang terbaik dengan mewujudkan informasi dunia yang mudah diakses dan bermanfaat. Google, pembuat mesin pencarian terbesar di dunia, menawarkan kecepatan, kemudahan pencarian informasi di internet. Dengan mengakses lebih dari 1.3 milyar halaman web, Google mengantarkan hasil yang relevan dengan semua pemakai di seluruh dunia kurang dari setengah detik. Sampai hari ini, Google telah merespon lebih dari 100 juta permintaan pencarian dalam sehari. Dua mahasiswa Ph.D. dari Stanford, Larry Page dan Sergey Brin, mendirikan Google tahun 1998. Perusahaan pribadi itu mengumumkan pada bulan Juni 1999 bahwa perusahaan itu telah memiliki sumber pendanaan sebesar $25 juta. Sumber pendanaan perusahaan meliputi Kleiner Perkins Caufield & Byers

dan Sequioa Capital. Google menyajikan layanan melalui situs publik miliknya, www.google.com. Perusahaan juga menawarkan solusi pencarian web secara cobranded untuk para penyedia informasi. Teknologi pencarian Google yang inovatif dan tata muka pemakainya yang elegan menempatkan Google pada posisi yang jauh berbeda dari mesin pencarian generasi pertama yang tersedia saat ini. Dibandingkan dengan hanya menggunakan teknologi kata kunci atau metasearch, Google memakai teknologi terbaru pagerank, teknologi ini menjamin informasi-informasi yang terpenting akan ditampilkan dahulu. Pagerank menampilkan pengukuran yang objektif mengenai tingkatan halaman web dan diukur dengan cara menyelesaikan sebuah persamaan dengan 500 juta variabel dengan lebih dari 2 milyar kondisi. Pagerank menggunakan struktur keterkaitan yang sangat luas seperti dalam sebuah struktur organisasi. Pada intinya, Google menginterpretasikan sebuah keterkaitan dari halaman A ke halaman B sebagai sebuah "suara" oleh halaman A untuk halaman B. Google menilai pentingnya halaman web berdasarkan perolehan suara yang diperoleh. Google juga menganalisa halaman yang memberikan suara. Gambar 1: Tampilan Google Metode-metode pencarian Google yang otomatis dan kompleks tidak membolehkan adanya gangguan dari manusia. Tidak seperti mesin pencari yang lain, Google disusun agar tak seorangpun dapat membeli "tempat yang lebih tinggi" di hasil pencarian atau mengubah hasil pencarian untuk tujuan komersial. Pencarian Google adalah pencarian yang jujur dan obyektif dalam mencari

website yang bermutu tinggi dengan cara yang mudah. Google yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Google Indonesia. 2.3.1. Fitur Google Beberapa fitur dari fasilitas pencarian Search Engine Google (www.google.com/advanced Search) 1. Pencarian Gambar. Pencarian gambar Google merupakan mesin pencari gambar yang paling luas di web, dengan lebih dari 250 juta gambar terindeks dan tersedia untuk dilihat. 2. Terjemahan Halaman. 3. Web dengan menggunakan teknologi mesin penerjemahan, Google sekarang memungkinkan orang berbahasa Inggris untuk mengakses sejumlah halaman web non-inggris. 4. Cari File PDF. Hasil pencarian Google sekarang termasuk file format Adobe Portable Document (PDF). Meskipun file PDF jumlahnya tidak sebanyak file HTML, seringkali format file ini memuat informasi yang bermutu tinggi yang tidak tersedia di tempat lain. 5. Link-link Tersimpan. Google mengambil snapshot dari tiap halaman yang diuji ketika menjaring web dan menyimpannya sebagai cadangan jika halaman aslinya tidak tersedia. 6. Halaman Mirip. Jika kita mengklik link "Halaman mirip" untuk mendapatkan hasil pencarian, Google secara otomatis membimbing ke halaman-halaman web yang berhubungan dengan hasil ini. 7. Temukan Siapa yang Terhubung dengan Anda. Beberapa kata, jika diikuti oleh sebuah titik-dua, mempunyai arti khusus bagi Google. Contohnya adalah kata link: operator. Pencarian link akan menampilkan semua halaman yang menunjuk pada URL. 8. Pembatasan Domain. Beberapa kata, jika diikuti oleh sebuah titik dua ( : ), mempunyai arti khusus bagi Google. Salah satu contohnya adalah kata "site". Untuk mencari sebuah domain atau situs khusus, gunakan sintaks "site:sampledomain.com" pada kotak pencarian Google. 9. Saya Merasa Beruntung. Tombol "Saya Sedang Beruntung secara otomatis akan membawa langsung ke halaman pertama hasil pencarian. Fasilitas pencarian yang satu ini hanya ditemukan pada Search Engine.

Fasilitas Advance Search Google: 1. Find Results (Cari Hasil), terdiri dari beberapa lajur yang mewakili penanda perintah boolean a. Lajur all (semua), mewakili penanda perintah boolean AND. b. Lajur exact phrase (frasa yang tepat), mewakili penanda dua tanda petik. c. Lajur at least one (setidaknya satu), mewakili penanda perintah boolean OR. d. Lajur without (tanpa kata), mewakili penanda perintah boolean NOT. 2. Opsi pembatasan Language (Bahasa), memungkinkan untuk meminta Google menemukan dokumen web dalam bahasa tertentu. 3. Opsi File Format (Format File), memungkinkan untuk membatasi hasil pencarian dalam format file tertentu. 4. Opsi Date (Tanggal), memungkinkan untuk menemukan dokumen berdasarkan tanggal ketika Google mencatat informasi pada sebuah halaman web. 5. Opsi Occurrences (Kemunculan), memungkinkan untuk membatasi posisi munculnya kata kunci yang dikehendaki. 6. Opsi Usage Rights, memungkinkan untuk meminta Google unuk menampilkan dokumen yang berasal dari situs web yang menerapkan lisensi creative commons, yaitu lisensi yang mengijinkan pihak lain untuk memakai, atau memodifikasi, atau menyebarkan ulang sebuah karya cipta. 7. Opsi Safe Search, berfungsi untuk menyaring isi halaman web yang mengandung sajian-sajian yang berkonotasi seksual. 8. Opsi Page Spesific (Cari Halaman) yang sama, akan membatasi pencarian pada halaman-halaman yang dianggap mirip oleh Google. (www.google.com/advanced Search) 2.4. Yahoo Yahoo adalah salah satu situs portal terbesar di dunia maya. Selain berfungsi sebagai Search Engine, Yahoo juga dapat dimanfaatkan sebagai situs news, email provider, forum, grup, dan lain-lain. Begitu banyak fasilitas yang disediakan oleh Yahoo, sehingga dapat dipastikan situs ini menarik banyak pengunjung. Perharinya, diperkirakan ribuan pengunjung berkunjung ke Yahoo untuk melakukan berbagai aktivitas. Bersama MSN dan Google, Yahoo kini dianggap sebagai salah satu perusahaan raksasa penguasa dunia maya. Yahoo adalah sebuah portal web populer yang dioperasikan perusahaan yang bernama Yahoo! Inc. yang dirintis oleh oleh David Filo dan Jerry Yang. Yahoo! pada awalnya hanyalah semacam bookmark (petunjuk halaman buku), ide

itu berawal pada bulan April 1994, saat itu dua orang alumni Universitas Stanford mendapat liburan ketika Profesor mereka pergi ke luar kota karena cuti besar. Dua mahasiswa teknik tersebut mempunyai sedikit pekerjaan yang harus dilakukan selain menjelajah internet. Mereka tidak membutuhkan waktu lama untuk mengkompilasi sebuah daftar bookmark yang besar, yang dikelompokkan berdasarkan subyek, kemudian mereka berpikir untuk memasukannya di web, dan mulai bekerja membuat sebuah program database untuk menanganinya sehingga dapat memberikan hasil secaraonline. Koleksi bookmark tersebut, sekarang dikenal sebagai Yahoo, menerima sejumlah 80 juta pengunjung setiap bulan (sensus tahun 2000). Yahoo yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Yahoo indonesia. Gambar 2: Tampilan Yahoo 2.4.1 Fitur Yahoo Menurut Chowdhury dalam Introduction to Modern Information Retrieval (1999: 403) bahwa: Yahoo this is one of the most frequently accsed tools, and although most people consider it a sarch engine, it is basically classified as a directory. Although Yahoo allows the user to put a Search query, its strength lies in the categories that can lead a user step by step to the desired subject category. It has the following major categories, each of wich is again subdivided inti a number of sub- categories, and son, giving, rise to a total of more then 25, 000 categories 1. Arts & Hummanities 2. Business & Economy 3. Computers & Internet 4. Education 5. Entertainment

6. Government 7. Health 8. News & Media 9. Recreation & Sports 10. Reference 11. Regional 12. Science 13. Sosial Science 14. Society & Culture (www.yahoo.com) Dari uraian di atas dapat dikatakan fitur Yahoo meliput i, seni dan hummanities, bisnis dan ekonomi, komputer dan internet, pendidikan, hiburan, pemerintah, kesehatan, berita & media, rekreasi & olah raga. referensi, daerah, ilmu pengetahuan, ilmu sosial, masyarakat & budaya. 2.5. Informasi Ilmiah Informasi adalah data yang sudah diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah informasi, hanya informasilah yang mempunyai nilai untuk memudahkan orang mengambil keputusan (Siagian, 1990: 27). Tulisan ilmiah adalah tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang baku dan isinya dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya atau keilmiahannya (Ekosusilo, 1995: 11). Adapun jenis-jenis informasi ilmiah literatur primer menurut A. Siregar (2003: 1) meliputi: 1. Artikel jurnal 2. Laporan penelitian/survei dan monografi riset 3. Makalah konferensi 4. Spesifikasi paten (sebuah penelitian yang sudah mendapatkan hak paten) 5. Disertasi 6. Literatur niaga (technical bulletin, data sheeets, dll) 7. Preprint (progress report). Dari uraian di atas dapat dikatakan jenis dokumen ilmiah tidak semua yang terdapat di internet melainkan artikel jurnal, laporan penelitian, makalah konfrensi, spesifikasi paten yaitu sebuah penelitian yang sudah mendapat hak paten, disertasi, literatur niaga, Preprint.

2.6. Ilmu Perpustakaan Menurut Sulistyo Basuki dalam Pengantar Ilmu Perpustakaan (1993: 5), Ilmu Perpustakaan adalah pengetahuan yang tersusun rapi yang menyangkut tujuan, objek, fungsi perpustakaan, fungsi metode, penyusunan teknik dan teori yang digunakan dalam pemberian jasa perpustakaan. Sedangkan ilmu informasi menurut Prytherch dalam Harrod s Librarians Glosary (1995: 387), adalah ilmu yang mempelajari penggunaan informasi, sumber-sumber dan perkembangannya; biasanya lebih menekankan kepada peranperan unit-unit perpustakaan dan informasi dalam mengelola dan menyebarkan informasi. Istilah Ilmu Perpustakaan lebih lama dikenal dibanding dengan istilah ilmu informasi. Sebelum itu, istilah Ilmu Perpustakaan dikenal dengan istilah Kepustakawanan (librarianship), Kajian Perpustakaan (library studies) dan Ilmu Perpustakaan (library science). Istilah Ilmu Perpustakaan mulai diperkenalkan pada tahun 1923 tatkala University of Chicago memulai pendidikan pustakawan pada tingkat master. Istilah Ilmu Informasi (information science) mulai dikenalkan oleh Moore School of engginering University of Philadelphia pada tahun 1959. Pendidikan untuk ilmu informasi baru dimulai pada tahun 1960-an, jauh lebih belakang dibanding dengan pendidikan formal pustakawan. LCSH adalah daftar tajuk subjek yang berisi kosa kata subjek yang terkendali (Controled vocabulary), yang dierbitkan oleh Library of Congress of Subject Heading tahun 2009 dan digunakan untuk menentukan subjek dokumen. dalam bidang Ilmu Perpustakaan. Libarary science 1. Classification Books _ Libary science 2. Collectanea files 3. Communication in Library science 4. Comparative librarianship 5. Medical librarianship 6. Mentoring in library science 7. Minorities in library science 8. Music librarianship 9. Open and closed shelved 10. Proposal writing in library science 11. Public services (Libraries) 12. Rare book librarianship

13. Recataloging 14. Reclassification (Libraries) 15. Serials librarianship 16. Team librarianship 17. Technical services (Libraries) 18. Theater librarianship 19. Web librarianship 20. Women in library science (LCSH 2009).