PROSDUR BERPERKARA. CERAI GUGAT A. Langkah-langkahnya

dokumen-dokumen yang mirip
PROSEDUR BERPERKARA PENGADILAN TINGKAT PERTAMA

PROSEDUR BERPERKARA TATA CARA PENGAJUAN PERKARA (VIA BANK)

Hakim sebagai pendekar hukum dan pendekar peradilan

Perkara Tingkat Pertama Cerai Gugat. Langkah-langkah yang harus dilakukan Penggugat (Istri) atau kuasanya :

Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon (Suami) atau kuasanya :

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PERKARA TINGKAT PERTAMA PERMOHONAN CERAI TALAK PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG

URAIAN KEGIATAN. No KEGIATAN URAIAN KEGIATAN PEMOHON JSP. 1. Pendaftaran Perkara Permohonan cerai Talak

Prosedur berperkara pada Pengadilan Agama Sungai Penuh, adalah sebagai berikut:

PROSEDUR DAN PROSES BERPERKARA DI PENGADILAN AGAMA

13. PERMA No. 1 Tahun 2009 tentang Mediasi;

PROSEDUR DAN PROSES BERPERKARA DI PENGADILAN AGAMA

1. Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon / suami atau kuasanya :

Tahapan Berperkara TAHAPAN PROSES BERPERKARA DI PENGADILAN AGAMA. {tab=pendaftaran Tingkat Pertama} PENDAFTARAN PERKARA TINGKAT PERTAMA

BAB II STRUKTUR ORGANISASI (TUPOKSI)

PENGADILAN AGAMA JAKARTA BARAT Jl. Pesanggrahan Raya No.32 Kembangan Jakarta Barat Telp./Fax. (021) sd. 95

STANDAR PELAYANAN PADA BADAN PERADILAN AGAMA (KMA

STANDAR PELAYANAN PERKARA PERMOHONAN

FORMULIR ADMINISTRASI KEPANITERAAN PENGADILAN AGAMA

BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PERDATA PENDAFTAAN KASASI

Petugas / Penanggung Jawab. Waktu Penyelesaian. No Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan. Ket

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Penerimaan Perkara Tingkat Pertama

Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon banding:

TATA CARA DAN MEKANISME PEMBERIAN BANTUAN HUKUM DALAM PERKARA PERDATA PELAYANAN PERKARA PRODEO

Drs. H. Mamat Ruhimat, SH. MH NIP PANITERA Judul SOP Penerimaan Perkara Tingkat Pertama

I. TEKNIS ADMINISTRASI A. PENGADILAN AGAMA/MAHKAMAH SYAR IYAH 1. Penerimaan Perkara a. Pendaftaran Perkara Tingkat Pertama 1) Sistem pelayanan

Kuliah PLKH Oleh Fauzul A. Fakultas Hukum UPN Jatim 7 Maret /04/2013 1

BAB III PENETAPAN PENGADILAN AGAMA KENDAL TENTANG PERUBAHAN BIODATA PADA AKTA NIKAH

SOP PENERIMAAN PERKARA PENINJAUAN KEMBALI

I. TEKNIS ADMINISTRASI A. PENGADILAN AGAMA 1. Penerimaan Perkara a. Pendaftaran Perkara Tingkat Pertama 1) Petugas Meja I menerima gugatan,

Pelayanan Perkara Perdata

P U T U S A N. Nomor 0318/Pdt.G/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M E L A W A N :

SILABUS SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PENGADILAN AGAMA (SIADPA Plus) PADA KOMPETENSI TENAGA TEKNIS PERADILAN AGAMA

REKAPITULASI TEMUAN PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS POLA BINDALMIN DAN HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA TAHUN 2009 TEMUAN - TEMUAN

Secara kronologis sejarah Pengadilan Agama Jombang dapat ditelusuri. Islam yang mulai tersebar pada saat itu. Oleh karena itu sistem peradilan

BERACARA DI PENGADILAN AGAMA DAN PENYELESAIAN SENGKETA EKONOMI SYARIAH Oleh: Agus S. Primasta, SH 1

PENGADILAN AGAMA SINJAI Jl. Jenderal Sudirman No. 5, Telp. (0482) 21054, Fax SINJAI 92651

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Pelaksanaan Persidangan Perkara Gugatan Cerai Talak

BAB IV ANALISIS STUDI KASUS PUTUSAN HAKIM

A. PELAYANAN MASYARAKAT

UPAYA HUKUM PUTUSAN PENGADILAN AGAMA

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Pelaksanaan Persidangan Perkara Gugatan Cerai Gugat

Permohonan diajukan ditempat kediaman istri atau tempat tinggal terakhir dimana suami istri bertempat tinnggal

STANDAR.OPERASIONAL.PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN

Redesign Drs. SAHERUDIN Ke daftar isi

TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERKARA

PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS

BAB I PENDAHULUAN. Pengadilan Agama sebagai Badan Pelaksana Kekuasaan Kehakiman. memiliki tugas pokok untuk menerima, memeriksa dan mengadili serta

BAB II PENGERTIAN GUGATAN REKONVENSI DALAM HUKUM ACARA PERDATA

PUTUSAN Nomor 1278/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Prosedur Perkara Perdata Permohonan

Nomor 1054/Pdt.G/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. m e l a w a n

Standard Operating Procedures PENERIMAAN PERKARA DI PENGADILAN AGAMA TEBING TINGGI

2. Undang-undang Nomor 03 Tahun 2009 tentang perubahan kedua UU Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung Rl; MEMUTUSKAN

PENETAPAN Nomor : 0387/Pdt.G/2013/PA. Lt.

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENANGANAN PERKARA PERDATA PADA PENGADILAN NEGERI TENGGARONG

P U T U S A N Nomor : 06/Pdt.G/2010/MS-Aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

SALINAN PUTUSAN Nomor 0008/Pdt.G/2016/PA.Pkp بسم ال الرحمن الرحيم DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor 1387/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

SALINAN P U T U S A N

Nomor SOP 01/PERDATA/PA.PPG/2012 Revisi tanggal : Tanggal ditetapkan 01 Maret 2012 Jumlah halaman : 8 halaman

BAB II PROSES MEDIASI DI PENGADILAN AGAMA INDONESIA

PENETAPAN. NOMOR 58/Pdt.G/2013/PA.Pts DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Hulu, sebagai Penggugat; MELAWAN

CATATAN UNTUK TIM PENYUSUN BUKU II EDISI REVISI TAHUN 2014

Sidang Keliling PA Mungkid. Balai Desa Kaliang krik Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Ma gelan g

BAB III. Putusan Pengadilan Agama Batang Atas Perkara Cerai Gugat dengan. Alasan Impoten. A. Prosedur Cerai Gugat dengan alasan Impoten

BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PERDATA PASCA SIDANG

P U T U S A N Nomor : 0346/Pdt.G/2012/PA.Bn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

1. Meningkatkan kualitas pelayanan pengadilan bagi pencari keadilan dan masyarakat. 2. Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada lembaga peradilan.

Nomor SOP Tanggal Pembuatan 03 Januari 2017 Tanggal Revisi - Tanggal Efektif 03 Januari Buku Register

Nomor SK W23-A5/ /OT.01.3/ I /2017 Nomor SOP. SOP EKSEKUSI RIIL, PENGOSONGAN DAN PEMBONGKARAN Dasar Hukum : Kualifikasi Pelaksana :

KEPUTUSAN KETUA P~NGADILAN NEGERI BOGOR NOMOR Jo TAHUN 2016 TENTANG LAVANAN PEMBEBASAN BIAVA PERKARA BAGI MASVARAKAT TIDAK MAMPU

PUTUSAN Nomor : 1116/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

MEMUTUSKAN. Menetapkan

2. Meneliti surat gugatan/ permohonan yang diajukan oleh Penggugat/Pemohon

PUTUSAN Nomor : 0331/Pdt.G/2012/PA.Pkp DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA

Adapun dari sisi materi, perubahan materi buku II Edisi Revisi 2009, dibandingkan dengan Buku II Edisi 2009, adalah sebagai berikut :

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT. No AKTIVITAS PROSEDUR WAKTU

1. Menerima surat permohonan / pernyataan banding dari Pemohon banding dilampiri salinan putusan yang diperoleh dari meja III

P U T U S A N. Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA. Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG

PUTUSAN. Nomor 91/Pdt.G/2013/MS-Aceh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor: 1717/Pdt.G/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Melawan

P U T U S A N. Nomor :../Pdt.G/2010/PA.Pso BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

TENTANG DUDUK PERKARANYA

P U T U S A N Nomor 1634/Pdt.G/2014/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

PENGADILAN AGAMA TANGERANG KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA TANGERANG NOMOR : W27-A3/5438/HK.05/X/2015

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Persiapan Sidang

Pengadilan Agama Krui Jl.Mawar No. 10 Way Mengaku

Petugas perwakilan RI yang ditunjuk. Petugas Perwakilan RI yang ditunjuk. Petugas perwakilan RI yang ditunjuk. Petugas perwakilan RI yang ditunjuk

1. Menerima surat gugatan/ permohonan sebanyak para pihak ditambah 3 eksemplar termasuk soft copynya. Dari Penggugat/Pemohon

4. SOP KEPANITERAAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI SEMARANG

Putusan di atas merupakan putusan dari perkara cerai talak, yang diajukan. oleh seorang suami sebagai Pemohon yang ingin menjatuhkan talak raj i di

1. Menerima asli surat gugatan/ permohonan sebanyak para pihak ditambah 3 eks. Untuk Majelis Hakim dari Penggugat/Pemohon.

Salinan P U T U S A N NOMOR.../Pdt.G/2010/PA.Pso

P U T U S A N. Nomor: xxx/pdt.g/2013/ms-aceh

BAB IV. Agama yang telah disajikan pada bab sebelumnya. Berdasarkan hasil. 1. Menurut Hukum Islam, Pengertian Itsbat Nikah ini berasal dari bahasa

ADMINISTRASI PERKARA KEPANITERAAN PERDATA DI PENGADILAN NEGERI SIBOLGA

STANDAR PELAYANAN KEPANITERAAN PERDATA PENGADILAN

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA LAMONGAN Nomor : W13-A17/4967/KU.03.2/SK/X/2016 TENTANG

Nomor 103/Pdt.G/2012/PA.Pkc BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. melawan:

Transkripsi:

CERAI GUGAT A. Langkah-langkahnya PROSDUR BERPERKARA Penggugat atau kuasanya mengajukan gugatan secara tertulis atau lisan kepada Pengadilan Agama / Mahkamah Syariah (Pasal 118 HIR, 142 Rbg jo.pasal 73 UU No.7 tahun 1989 yang diperbaharui dengan UU No.3 tahun 2006 dengan UU No.50 tahun 2009) B. PENGAJUAN GUGATAN Gugatan diajukan : 1. Didaerah hukum pengadilan agama/mahkamah syar iah yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman Penggugat (Pasal 73 ayat (1) UU No.7 Tahun 1989 jo.32 ayat (2) UU No.1 Tahun 1974. 2. Bila Tergugat bertempat kediaman diluar negeri, maka gugatan diajukan kepada Pengadilan agama/ Makhamah Syar iah yang yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman tergugat (Pasal 73 ayat (2) UU No.7 Tahun 1989. 3. Bila Penggugat dantergugat bertempat kediaman diluar negeri, maka gugatan diajukan kepada Pengadilana Agama/ Makhamah Syar iah yang yang daerah hukumnya meliputi tempat perkawinan dilangsungkan atau kepada Pengadilan Agama Jakarta Pusat (Pasal 73 ayat (3) UU No.7 Tahun 1989. CERAI TALAK A. Langkah-langkahnya : Pemohon atau kuasanya : Mengajukan permohonan secara tertulis atau lisan kepada Pengadilan Agama / Mahkamah Syariah (Pasal 118 HIR, 142 Rbg jo.pasal 66 UU No.7 tahun 1989 yang diperbaharui dengan UU No.3 tahun 2006 dengan UU No.50 tahun 2009) B. PENGAJUAN PERMOHONAN Permohonan diajukan : 1. Didaerah hukum Pengadilan Agama/Mahkamah Syar iah yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman termohon (Pasal 66 ayat (2) UU No.7 Tahun 1989. 2. Bila termohon dengan sengaja meninggalkan bertempat kediaman yang digunkan bersama tanpa izin Pemohon, maka permohonan diajukan di Pengadilan Agama/ Makhamah Syar iah yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman Pemohon (Pasal 66 ayat (2) UU No.7 Tahun 1989. 3. Bila Termohon bertempat kediaman diluar negeri, maka permohonan diajukan kepada Pengadilan Agama/ Makhamah Syar iah yang daerah hukumnya meliputi

tempat kediaman Pemohon (Pasal 66 ayat (3) UU No.7 Tahun 1989. 4. Bila Pemohon dan Termohon bertempat kediaman diluar negeri, maka permohonan diajukan kepada Pengadilan Agama/ Makhamah Syar iah yang daerah hukumnya meliputi tempat perkawinan dilangsungkan atau kepada Pengadilan Agama Jakarta Pusat (Pasal 66 ayat (4) UU No.7 Tahun 1989. C. ISI SURAT GUGATAN/PERMOHONAN, MEMUAT : 1. Identitas lengkap para pihak. 2. Posita (Fakta kejadian dan Fakta hukum) 3. Petitum (tuntutan berdasarkan posita) D. PERUBAHAN GUGATAN/PERMOHONAN : 1. sepanjang tidak merubah posita (alasan-alasan gugatan) dan petitum (tuntutan), dalam hal tergugat telah menjawab surat gugatan ternyata ada perubahan, maka perubahan gugatan tersebut harus atas persetujuan tergugat ( Pasal 127 Rv). 2. Perubahan tidak menyimpang dari kejadian materiil ( Pasal 127 Rv). E. BIAYA PERKARA Membayar biaya perkara ( Pasal 121 ayat (4) HIR, 145 ayat (4) R.Bg. jo Pasal 89 UU N0. 7 Tahun 1989) melalui bank yang ditunjuk, kecuali yang tidak mampu dapat berperkara secara Cuma-Cuma (prodeo) (Pasal 237 HIR, 273 R.Bg.) F. KEWAJIBAN PIHAK Para pihak atau kuasanya menghadiri persidangan berdasarkan surat panggilan pengadilan ( Pasal 121,124,125, HIR, dan 145 R.Bg.) G. GUGATAN AKIBAT PERCERAIAN Gugatan penguasaan anak, nafkah anak, nafkah isteri dan harta bersama dapat diajukan bersama-sama dengan gugatan perceraian atau sesudah putusan memperoleh kekuatan hukum tetap (incraht) untuk CERAI GUGAT atau diajukan setelah ikrar talak diucapkan untuk CERAI TALAK (Pasal 86 ayat (1) UU No.7 Tahun 1989, H. ANJURAN Gugatan penguasaan anak, nafkah anak, nafkah isteri dan harta bersama (Pasal 86 ayat (1) UU 7 Tahun 1989) sebaiknya tidak dikumulasi dengan gugatan perceraian sesuai dengan Surat Edaran Tuada Urdilag No.17/TUADA. AG/IX/2009 tanggal 25 September 2009, akan tetapi diajukan setelah putusan memperoleh kekuatan hukum tetap (incraht)

untuk CERAI GUGAT atau diajukan setelah ikrar talak diucapkan untuk CERAI TALAK. I. PENYELENGGARAAN DAN PENYELESAIAN PERKARA: a. Mendaftarkan Gugatan /Permohonan b. Para pihak atau kuasanya menghadiri sidang berdasarkan surat panggilan Pengadilan. c. Mengikuti tahapan persidangan : 1. Pemerksaan berkas perkara 2. Perdamaian (pasal 82 UU No. 7 Tahun 1989) dan Mediasi Pasal 3 ayat (1) PERMA N0. 2 Tahun 2003 ); 3. Apabila tidak terjadi perdaian, pemeriksaan dilanjutkan dengan : Pembacaan Gugatan/Permohonan, Jawab menjawab (replik, duplik,) dan gugatan rekonvensi ( Pasal 132 huruf a HIR, 158 R.Bg.), pembuktian, kesimpulan, dan putusan. J. UPAYA HUKUM Apabila ada pihak yang tidak puas atas putusan Pengadilan Agama (pengadilan Tingkat Pertama) dapat mengajukan upaya hukum sesuai ketentuan Undang-undang: 1. Banding kepada Pengadilan Tinggi Agama ( Pengadilan Tingkat Banding) 2. Kasasi kepada Mahkamah Agung RI (melalui Pengadilan Tingkat Pertama) 3. Permohonan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung RI (melalui Pengadilan Tingkat Pertama) 4. VERZET, perlawanan terhadap putusan Verstek, 5. Putusan CERAI GUGAT yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dapat diberikan AKTA CERAI. 6. Putusan CERAI TALAK yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dan telah melaksanakan pengucapan ikrar talak dalam sidang ikrar talak dapat diberikan AKTA CERAI. 7. Untuk CERAI TALAK, Jika dalam tenggang waktu 6 bulan sejak ditetapkan sidang penyaaksian ikrar talak, suami atau kuasanya tidak melaksanakan ikrar talak didepan sidang, maka gugurlah kekuatan hukum penetapan ikrar talak tersebut dan perceraian tidak dapat diajukan lagi berdasarkan alasan yang sama. K. PROSEDUR & PROSES PENYELESAIAN PERKARA LAINNYA Langkah- langkah yang harus dilakukan Penggugat/Pemohon : 1. Mengajukan gugatan/permohonan secara tertulis atau lisan kepada pengadilan agama/mahkamah syar iyah (Pasal 118 HIR, 142 R.Bg) a. Yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman penggugat/termohon

b. Bila tempat kediaman Tergugat/Termohon tidak diketahui, maka gugatan/permohnan diajukan kepada pengadilan agama/mahkamah syar iyah yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman Penggugat/Pemohon. c. Bila gugatan mnengenai benda tetap, maka gugata n diajukan kepada pengadilan agama/mahkamah syar iyah yang daerah hukumnya meliputi tempat letak benda tetap tersebut. Bila benda tetap tersebut terletak dalam wilayah beberapa pengadilan agama/mahkamah syar iyah, maka gugatan dapat diajukan kepada salah satu pengadilan agama/mahkamah syar iyah yang dipilih oleh Penggugat (Pasal 118 HIR, 142 R.Bg). d. Membayar biaya perkara ( Pasal 121 ayat (4) HIR, 145 ayat (4) R.Bg. jo Pasal 89 UU N0. 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan UU No.3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan UU No.50 Tahun 2009), bagi yang tidak mampu dapat berperkara secara cumacuma (prodeo) ( Pasal 237 HIR, 273 R.Bg.). e. Pengugat/Pemohon dan Tergugat/Termohon atau kuasanya menghadiri sidang pemeriksaan berdasarkan panggilan pengadilan agama/mahkamah syar iyah (Pasal 121,124, dan 125 HIR,145 R.Bg). L. PENDAFTARAN PERKARA TINGKAT PERTAMA Pertama : Pihak berperkara datang ke Pengadilan Agama/mahkamah syar iyah dengan membawa surat gugatan atau permohonan. Kedua : Pihak berperkara menghadap petugas meja satu dan menyerahkan surat gugatan atau permohonan, sesuai dengan jumlah pihak dan arsip pengadilan. Ketiga : Petugas Meja Satu menaksir biaya perkara yang kemudian ditulis dalam Surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM). Besarnya panjar biaya perkara diperkirakan harus telah mencukupi untuk nenyelesaikan perkara tersebut, didasarkan pada Pasal 182 yat (1) HIR, Pasal 89, Pasal 90 Undang-undang No.7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama jo. No.3 Tahun 2006 Tentang Perubahan atas Undang-undang No.7 Tahun 1989. Catatan : Bagi yang tidak mampu dapat diijinkan secara prodeo(cumacuma). Ketidak mampuan tersebut dikabulkan dengan melampirkan surat keterangan dari Lurah atau Kepala Desa setempat yang dilegalisir oleh Camat.

Bagi yang tidak mampu maka panjar biaya perkara ditaksir Rp.0,00 dan ditulis dalam Surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM) didasarkan pasal 237 245 HIR Dalam tingkat pertama para pihak yang tidak mampu atau berperkara secara prodeo (cuma-cuma). Perkara secara prodeo ini ditulis dalam surat gugatan atau permohonan bersama-sama (mdenjadi satu) dengan gugatan perkara. Dalam posita surat gugatan atau permohonan disebutkan alasan penggugat atau pemohonuntuk berperkara secara prodeo dan dalam petitumnya. Keempat : Petugas Meja Satu menyerahkan kembali salinan surat gugatan atau permohonan kepada pihak berperkara disertai dengan Surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM) dalam rangkap 3 (tiga). Kelima : Pikah berperkara menyerahkan kepada pemegang kas (KASIR) surat gugatan atau permohonan tersebut dalam Surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM). Keenam : Pemegang kas menyerahkan asli surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM) kepada pihak berperkara sebagai dasar penyetoran panjar biaya perkara ke Bank. Ketujuh : Pihak berperkara datang ke loket layanan bank yang ditunjuk dan mengisi slip penyetoran panjar biaya perkara. Pengisian dalam slip bank tersebut sesuai dengan Surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM), seperti nomor urut, dan besarnya biaya penyetoran. Kemudian pihak berperkara menyerahkan slip bank yang telah diisi dan menyetorkan uang sebesar yang tertera dalam slip bank tersebut. Kedelapan : Setelah berperkara menerima slip bank yang telah dipalidasi dari petugas layanan bank. Pihak berperkara menunjukan slip bank tersebut dan menyerahkan surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM) kepada pemegang kas. Kesembilan : Pemegang kas setelah meneliti slip bank kemudian menyerahkan kembali kepada pikah berperkara. Pemegang kas kemudian memberi tanda lunas dalam surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM) dan menyerahkan kembali kepada pikah berperkara asli dan tindasan pertama surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM) serta surat gugatan atau permohonan yang bersangkutan.

Kesepuluh : Pihak berperkara menyerahkan kepada petugas Meja Dua surat gugatan atau permohonan sebanyak jumlah pihak ditambah 2 (dua) rangkap serta tindasan pertama surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM) Kesebelas : Petugas Meja Kedua mendaftarkan/mencatat surat gugatan atau permohonan dalam register bersangkutan serta memberi nomor pada surat gugatan atau permohonan tersebut yang diambil dari nomor pendaftaran yang diberikan oleh pemegang kas. Keduabelas : Petugas Meja Kedua meneyerahkan kembali 1 (satu) rangkap surat gugatan atau permohonan yang telah diberi nomor register kepada pihak berperkara. ketigabelas Pihak/pihak-pihak berperkara akan dipanggil oleh jurusita/jurusita pengganti untuk menghadap ke persidangan setelah ditetapkan Susunan Majelis Hakim (PMH) dan hari sidang pemeriksaan perkaranya (PHS). M. PENGAMBILAN SISA PANJAR BIAYA PERKARA Pertama : setelah Majelis Hakim membacakan putusan dalam sidang yang terbuka untuk umum, kemudian ketua Majelis membuat perincian biaya yang telah diputus dan diberikan kepada Pemegang Kas untuk dicatat dalam Buku Jurnal Keuangan Perkara dan Buku Induk Keuang Perkara. Kedua : Pemohon/Penggugat selanjutnya menghadap kepada Pemegang Kas untuk menanyakan perincian penggunaan panjar biaya perkara yang telah dibayarkan, dengan memberikan informasi nomor perkaranya. Ketiga : Pemegang Kas berdasarkan Buku Jurnal Keuangan Perkara memberi penjelasan mengenai rincian penggunaan biaya perkara kepada Penggugat/Pemohon. Cacatan : Apabila terdapat sisa panjar biaya perkaranya, maka Pemegang Kas membuatkan kwitansi pengembalian sisa panjar biaya perkara dengan menuliskan jumlah uang sesuai sisa yang ada dalam buku jurnal dan diserahkan kepada Penggugat/Pemohon untuk ditanda tangani. Kwitansi pengembalian sisa panjarbiaya perkara terdiri dari 3 (tiga) lembar: Lembar pertama untuk pemegang kas

Lembar kedua untuk Penggugat/Pemohon Lembar ketiga untuk dimasukan ke dalam berkas perkara Keempat : Penggugat/Pemohon setelah menerima kwitansi pengembalian sisa panjar biaya perkara dan menanda tanganinya, kemudian menyerahkan kembali kwitansi tersebut kepada Pemegang Kas. Kelima : Pemegang Kas menyerahkan uang sejumlah yang tertera dalam kwitansi tersebut beserta tindasan pertama kwitansi kepada pihak Penggugat/Pemohon. Catatan : Apabilan Penggugat/Pemohon tidak hadir dalam sidang pembacaan putusan atau tidak mengambil sisa panjar pada hari itu, maka oleh Panitera melalui surat akan diberitahukan adanya sisa panjarbiaya perkara yang berlum ia ambil. Dalam pemberitahuan tersebut diteranghkan bahwa bilamana Penggugat/Pemohon tidak mengambil dalam waktu 6 (enam) bulan, maka uang sisa panjar biaya perkara tersebut akan dikeluarkan dari Buku Jurnal Keuangan yang bersangkutan dan dicatat dalam buku tersendiri sebagai uang tak bertuan (1948 KUHPerdata), yang selanjutnya uang tak bertuan tersebut akan disetorkan ke Kas Negara.