REFLEKSI TINGKAH LAKU BERBAHASA MASYARAKAT DALAM PERSPEKTIF BUDAYA 1. Oleh: Sulis Triyono 2

dokumen-dokumen yang mirip
Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 12 Surat Pendengar

SUPLEMEN BAGI PEMBELAJARAN MENULIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan akan bahasa asing termasuk bahasa Jerman saat ini telah menjadi

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 11 Burung Hantu Yang Bisa Berbicara

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 26 Perpisahan Ayhan

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menyimak dalam bahasa asing merupakan salah satu. keterampilan bahasa yang reseptif di samping keterampilan membaca.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. (percakapan) untuk mengungkapkan suatu informasi dari pembicara, sebab kata

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 03 Perjalanan ke Berlin

Pengertian Universal dalam Bahasa

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 17 Lingkaran di Ladang Gandum

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 04 Menunggu Rerkan Kerja Baru

???? KETERAM (3) (2) (1) (5) (6) (8) (7) (9) (10) (11) (12) kesibukan. saling. menyapa dan. dan memberi salam. mengajak ke bioskop

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 05 Raja Ludwig Hidup Kembali

BAB I PENDAHULUAN. penuturnya dilindungi oleh Undang-undang Dasar Dalam penjelasan Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Manusia tidak terlepas dari bahasa, baik untuk mengungkapkan gagasan,

SKENARIO PERKULIAHAN MATA KULIAH SPRECHEN I JR 215 / 2 SKS / SEMESTER 1. Disusun Oleh : Dra. Hafdarani. M.Pd. Dra. Lersianna Saragih. M.Pd.

MODEL PEMBELAJARAN MELALUI MEDIA SCHLANGENLEITERSPIEL UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA GURU BAHASA JERMAN

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Transseksual merupakan permasalahan yang kompleks. Di satu sisi, di

BAB I PENDAHULUAN. Jenis interaksi antarmanusia sangat beragam. Salah satu contoh interaksi terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dewasa ini pada akhirnya menuntut semakin

BAHAN AJAR / RPP. C. Metode Pembelajaran : Inquiri I. Kegiatan Pembelajaran :

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi antarmanusia. Dengan bahasa seseorang

Philipp memberitakan dari Schwarzwald (Blackforest) dan dia menikmati suasana karnaval. Tetapi teman kerjanya, Paula, tidak menyukai tradisi ini.

ETIKA PERGAULAN REMAJA. Oleh: Achmad Dardiri (FIP UNY) internasional yaitu pergaulan antar bangsa selalu diperlukan etika atau lebih tepat etiket

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 18 Pengintaian di Malam Hari

BAB I PENDAHULUAN. secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia terdapat banyak lembaga pendidikan formal maupun nonformal

BAB I PENDAHULUAN. maupun lisan. Namun fungsi ini sudah mencakup lima fungsi dasar yakni expression,

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat baik secara lisan maupun tertulis. Manusia akan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pers mempunyai beberapa fungsi yang saling berhubungan satu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada Bab 5 ini akan disajikan simpulan dan saran berdasarkan hasil temuan

PENGAJARAN BAHASA JERMAN BERBASIS KOMPETENSI 1 Oleh: Sulis Triyono 2

PENGARUH PRESTISE LOKASI TUTURAN TERHADAP RAGAM BAHASA REMAJA PUTERI DALAM PERCAKAPAN INFORMAL Kurniawati., S.Pd., M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. antara lain sepeda, sepeda motor, becak, mobil dan lain-lain. Dari banyak

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 08 Penyamaran Orang Tak Dikenal Terkuak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia selalu

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 06 Bagaimana Raja Ludwig Meninggal?

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan bahasa, terdapat aturan-aturan pemakaian bahasa yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. dalam teori semantik, atau dengan perkataan lain, membahas segala aspek makna

BAB I PENDAHULUAN. Komunitas yang terdapat di Indonesia sangat banyak, salah satunya

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 10 Wawancara dengan Raja Ludwig

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SILABUS DAN PENILAIAN

I. PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran bahasa Jerman berorientasi pada empat

BAB I PENDAHULUAN. tata kalimat, dan tata makna. Ciri-ciri merupakan hakikat bahasa, antara lain:

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 16 Ikarus

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Seperti pendapat Kridalaksana (1982: 17) bahwa bahasa (language)

PEMILIHAN BAHASA DALAM MASYARAKAT PEDESAAN DI KABUPATEN TEGAL DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI ALTERATIF BAHAN AJAR MATA KULIAH SOSIOLINGUISTIK.

Bahasa Indonesia. Ragam Bahasa. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen

RELEVANSI LFS DALAM ANALISIS BAHASA

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. Campur kode adalah percampuran antara dua bahasa atau lebih dalam

I. PENDAHULUAN. berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 02 Radio D menelpon

40. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

37. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

BAB 4 KESIMPULAN. Tabel Personifikasi Album tahun 1970an,,Ich hab die Liebe geseh n (Vicky Leandros)

SILABUS. Alokasi Waktu. Sumber Belajar Kompetensi. Standar Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian

BAB I PENDAHULUAN. dalam berkomunikasi menjadi sangat penting. Hal ini ditunjukkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang

BAB I PENDAHULUAN. Iklan merupakan media yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa yang berkembang di masyarakat sangat beragam. Ragam

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 19 Penipuan Terungkap

HUBUNGAN VARIASI BAHASA DENGAN KELOMPOK SOSIAL DAN PEMAKAIAN BAHASA

BAB I PENDAHULUAN. dengan beberapa bangsa asing yang membawa bahasa dan kebudayaannya masing-masing.

36. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah (MTs)

38. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)

BAHASA INDONESIA SEHARUSNYA MEREPRESENTASIKAN BUDAYA INDONESIA OLEH MOH. FATAH YASIN. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masyarakat adalah sebuah kumpulan individu yang memiliki sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia pendidikan. Anak sekolah di taman kanak-kanak hingga mahasiswa di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. atau di kota. Namun banyak manusia yang sudah mempunyai kemampuan baik

Alih Kode Pada Masyarakat Sosial Kelas Atas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 23 Penyelam dengan Sirip Hiu

BAB I PENDAHULUAN. Demikian juga halnya dengan belajar bahasa Jerman. Dalam bahasa Jerman

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti

PEMAKAIAN ISTILAH-ISTILAH DALAM BAHASA JAWA DIALEK SURABAYA PADA BERITA POJOK KAMPUNG JTV YANG MELANGGAR KESOPAN-SANTUNAN BERBAHASA SKRIPSI

SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA JERMAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jejaring sosial. Direktur Pelayanan Informasi Internasional Ditjen Informasi dan

JURNAL LOGIKA, Vol XVIII, No 3, Desember 2016 p-issn: e-issn:

TELAAH KOMPONEN TUJUAN DAN PENILAIAN DALAM RPP DAN IMPLEMENTASINYA PADA MATA PELAJARAN BAHASA JERMAN DI TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (SMA) DI KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. pekerja atau buruh. Oleh karena itu seorang tenaga kerja sebagai subyek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia pada dasarnya mempunyai kodrat, yaitu memiliki hasrat untuk

FILSAFAT BAHASA DAN BAHASA MENURUT LUDWIG WITTGENSTEIN

BAB I PENDAHULUAN. tuturanlisan adalah media elektronik, seperti televisi dan radio. Adapun, untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas

64 Seminar Nasional dan Launching ADOBSI

Transkripsi:

REFLEKSI TINGKAH LAKU BERBAHASA MASYARAKAT DALAM PERSPEKTIF BUDAYA 1 Oleh: Sulis Triyono 2 Abstrak Tulisan ini merupakan pengantar untuk memahami tingkah laku berbahasa masyarakat tutur. Berdasarkan kajian yang dilakukan pada data lingual bahasa Jerman dan masyarakat penuturnya dapat disimpulkan bahwa struktur masyarakat mempengaruhi struktur perilaku kebahasaan. Dan sebaliknya, perilaku kebahasaan mempengaruhi struktur masyarakat. Bahasa dan masyarakat saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Dalam berbahasa, penutur akan melakukan adaptasi bahasa yang digunakan masyarakat untuk dapat diterima oleh masyarakat tersebut. Selain itu, anggota masyarakat selalu berusaha mematuhinya dan berusaha merefleksikannya ke dalam tingkah laku berbahasa terhadap anggota masyarakat yang lain dalam pergaulan hidup sehari-hari. Hal ini penting dipahami oleh mahasiswa yang belajar bahasa asing, karena dalam mempelajari bahasa asing tidak cukup hanya menguasai bahasanya saja melainkan harus juga menguasai budaya yang berkembang ditengah-tengah masyarakat penuturnya. Kata kunci: refleksi tingkah laku berbahasa A. Pendahuluan Komunikasi baik lisan maupun tulisan antar manusia tidak akan terjadi tanpa bahasa. Hubungan antar manusia dalam masyarakat dapat terpelihara dengan baik sebagai akibat terpeliharanya bahasa di antara penuturnya. Kodrati manusia dituntut untuk selalu berhubungan dengan sesamanya secara baik dan memelihara budaya yang muncul di masyarakat sepanjang hidupnya. Untuk merealisasikan semuanya itu, bahasa memegang peranan yang amat penting. Dalam konteks budaya, bahasa 1Disampaikan pada Seminar Nasional di FBS UNY pada tgl. 6 Agustus 2005. 2 Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman FBS UNY.

2 merupakan salah satu realisasi sebuah budaya. Menurut Koentjaraningrat (1986) budaya adalah segala hasil karya dan karsa manusia selama hidup dalam suatu masyarakat. Littlewood (dalam Triyono, 2001) mengatakan bahwa untuk berkomunikasi secara baik menggunakan bahasa, manusia dituntut untuk dapat memahami tiga hal, yaitu memahami makna linguistik, makna fungsional, dan makna sosial. Tidaklah berlebihan manakala ketiga makna tersebut di atas mutlak harus dikuasai, karena akan menentukan keberhasilan seseorang dalam melakukan aktivitas berkomunikasi. Adapun Hardjono (1998) menekankan pentingnya penguasaan bahasa sebagai upaya memelihara hubungan antarmanusia dalam masyarakat. Selanjutnya dikemukakannya bahwa penguasaan pada aspek fungsional, nosional yang terkait dengan konteks dan makna dalam wujud penguasaan bahasa diperlukan. Pentingnya seseorang untuk menguasai bahasa agar buah pikirannya yang diekspresikan lewat bahasa dapat dipahami oleh lawan bicaranya dengan baik. Menurut Kartomihardjo (dalam Triyono, 2001) bahasa dapat mengikat manusia pemakai bahasa (penutur) yang bersangkutan menjadi suatu anggota masyarakat yang kuat penuh dinamika sosial. Hal tersebut dipertegas oleh Wardhaugh (1988) bahwa bahasa dan masyarakat memiliki hubungan timbal balik. Dalam satu sisi bahasa merupakan sarana untuk mengekspresikan eksistensi-eksistensi yang ada dalam masyarakat, dan di sisi lain bahasa tidak akan eksis tanpa dukungan dari masyarakat penuturnya. Permasalahan tentang hubungan antara bahasa dan masyarakat dalam perspektif budaya akan diungkap dalam tulisan ini. Adapun tujuan tulisan ini diharapkan dapat mendeskripsikan dan menjelaskan hubungan antara bahasa dan masyarakat pemakainya. B. Pembahasan Hubungan antara bahasa dan masyarakat penuturnya dalam perspektif budaya adalah sebagai berikut. Masyarakat mempengaruhi struktur perilaku kebahasaan. Hal

3 ini dapat dilihat dari refleksi tingkah laku berbahasa masyarakat. Salah satunya dapat berupa perbedaan bahasa yang diakibatkan oleh perbedaan usia (tua dan muda). Dalam mengungkapkan pendapatnya, seseorang remaja akan berbeda dengan orang yang sudah banyak pengalamannya (tua). Perbedaan tersebut tampak salah satunya pada pemilihan kata. Dalam berbicara seorang remaja akan cenderung menggunakan Umgangsprache, misalnya untuk menyebut anak laki-laki dengan istilah Kerl, Bube, dan Knabe, sedangkan orangtua akan cenderung menggunakan istilah Junge. Adapun untuk menyebut anak perempuan remaja cenderung menggunakan istilah Weibvolks dan Maedl, sedangkan orangtua cenderung menggunakan Mädchen. Selain itu, status sosial juga menentukan adanya perbedaan penggunaan bahasa tersebut. Berikut dipaparkan data pemakaian bahasa bagi kaum intelektual dan kaum buruh di Jerman dalam menggunakan Begrüβung bahasa sapaan ketika bertemu temannya dalam situasi tertentu. Kaum intelektual: Guten Morgen! Selamat pagi, Guten Abend! Selamat malam, Wie geht s Ihnen? Apa kabar, Guten Apetit! Selamat makan Ungkapan yang bermakna sama tersebut di atas, akan diucapkan dengan istilah yang berbeda oleh kaum buruh, yaitu dengan menggunakan sapaan sebagai berikut. Kaum buruh: Gross Got! Selamat pagi/siang/sore, Gross Dich! Selamat Wie geht s? Apa kabar, Mal Zeit! Selamat makan, Tschüßt! Selamat tinggal. Hal ini disebabkan oleh adanya ragam bahasa yang berbeda. Kaum intelektual lebih senang menggunakan ragam formal Hochdeutsch, sedangkan kaum buruh lebih senang memilih ragam santai Umgangsprache. Struktur atau perilaku kebahasaan mempengaruhi struktur masyarakat. Suburnya budaya berbahasa lisan pada suatu masyarakat, sering direlasikan dengan

4 sikap masyarakat yang suka berbicara/bertanya namun tidak suka membaca. Fenomena seperti ini beberapa waktu yang lalu sering dilansir oleh banyak media cetak berkaitan dengan rendahnya minat baca masyarakat Indonesia. Hubungan antara bahasa dan masyarakat bersifat dua arah, artinya bahasa dan masyarakat saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Masyarakat mempengaruhi bahasa dan bahasa mempengaruhi masyarakat. Variasi pendekatan ini dipengaruhi oleh adanya filsafat dialektika alamiah bahasa. Dalam kehidupan bermasyarakat, setiap penutur melakukan adaptasi untuk kelangsungan hidupnya. Salah satu bentuk adaptasi adalah mengikuti norma bahasa yang berlaku di mana mereka hidup. Seseorang yang berasal dari luar daerah Bayern akan berusaha mengikuti dialek bahasa Jerman yang berlaku di masyarakat Bayern untuk dapat diterima di lingkungan tersebut. Sebaliknya, terpeliharanya dialek Bayern tersebut di masamasa mendatang bergantung pada sikap masyarakat penuturnya. Dari sini nampak jelas adanya hubungan antara bahasa dan masyarakat. Meskipun demikian, menurut Chomsky keberadaan bahasa dan masyarakat sulit untuk dibuktikan. Mengenal budaya lain berarti akan menambah wawasan seseorang. Wawasan tersebut dapat berupa pemahaman metapesan-metapesan yang disampaikan dan banyak dijumpai ditengah-tengah masyarakat penuturnya. Di bawah ini disajikan data lingual yang digunakan oleh masyarakat di sekitar kota Nürnberg terutama digunakan oleh kaum wanitanya. Untuk mengungkapkan sesuatu maksud, maka muncul ungkapan yang kadang bermakna lain atau berupa munculnya metapesan Was meint eine Frau wirklich, wenn sie etwas sagt? sebagai berikut. Tuturan yang disampaikan: Maksud yang diharapkan: (1) Sie sagt = Sie meint Saya katakan Saya pikir (2) Wir brauchen = Ich möchte Kita membutuhkannya Saya ingin (3) Mach, was du willst = Du wirst dafür später bezahlen

5 Lakukan, apa kamu mau Nanti kamu bayar (4) Wir müssen miteinander reden = Ich muß mich beschweren Kita harus membicarakannya Saya keberatan (5) Sicher, mach nur weiter so = Ich möchte nicht so wie du Tentu, selalu itu aja Saya tak ingin seperti kamu (6) Natürlich, mach es wenn Du willst = Ich möchte nicht, dass Du es machst Pasti kamu dapat melakukannya Saya tak ingin kamu melakukannya (7) Ist mein Hintern fett? = Sag mir, daß ich hübsch bin! Apa pinggul saya berlemak Katakan, bahwa saya cantik (8) Du mußt lernen zu kommunizieren = Du mußt mit mir übereinstimmen. Kamu harus belajar komunikasi Kamu harus setuju (9) Ja = Nein Ya, terserah kamu saja Sebenarnya aku tak setuju Data (1) s.d. (9) menunjukkan adanya sedikit perbedaan makna antara bahasa yang digunakan oleh sipenutur dengan maksud yang diharapkan, sehingga memunculkan metapesan yang kadang bertentangan dengan bahasa yang diucapkan. Hal ini menyulitkan lawan bicara untuk mengintepretasikan maksud apa yang sebenarnya dikehendaki oleh sipenutur bahasa tersebut. Lawan bicara tentunya akan dengan cepat dapat memahami apa yang dimaksudkan oleh sipenutur, seandainya memahami budayanya. Dengan demikian, jelaslah bahwa hubungan bahasa dan masyarakat pemakainya merupakan satu kesatuan hubungan yang utuh dan yang tidak terpisahkan dalam perspektif budaya. Bahasa dan budaya yang berkembang ditengah-tengah masyarakat tutur inilah yang harus dikuasai oleh mahasiswa yang mempelajari bahasa asing, karena bahasa dan budaya yang berkembang ditengahtengah masyarakat tutur merupakan satu kesatuan yang terintegrasi.

6 C. Penutup Berdasarkan uraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkah laku berbahasa seseorang dapat terefleksi dari bahasa yang digunakan saat komunikasi. Bentuk perilaku tersebut antara lain adalah adaptasi berbahasa dan kepatuhan terhadap norma-norma bahasa yang dianut oleh masyarakat penuturnya. Anggota masyarakat selalu berusaha mematuhinya dan berusaha merefleksikannya ke dalam tingkat laku berbahasa terhadap anggota masyarakat yang lain dalam pergaulan hidup sehari-hari ditengan-tengah masyarakat. Hal ini membuktikan adanya hubungan yang erat antara bahasa dan masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Chaika, Elaine. 1982. Language the Social Newbury House Publishers, Inc. Mirror. Rowley, Massachusetts: Hardjono. 1988. Psikologi Belajar Mengajar Bahasa Asing. Jakarta: P2LPTK Ditjen Dikti Depdikbud. Kartomihardjo, Soeseno. 1988. Bahasa Cermin Kehidupan Masyarakat. Jakarta: P2LPTK Ditjen Dikti Depdikbud. Koentjaraningrat. 1986. Yogyakarta: Triyono, Sulis. 2001. Bahasa dan Masyarakat Tutur dalam Pluralisme Budaya. Prosiding. Seminar Nasional FBS UNY. Yogyakarta: FBS UNY. Wardhaugh, Ronald. 1988. An Introduction to Sosiolinguistics. Oxford: Basil Blackwell. st