I. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SDN I Surabaya Kec. Kedaton

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research, yaitu satu action research yang

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian yang dipilih adalah SD Negeri 1 Gedong Air,

BAB III METODE PENELITIAN. yang layak untuk melakukan PTK adalah guru di kelasnya sendiri. Lebih rinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Wardani (2007:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil. saling terkait dan berkesinambungan, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK),

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan tindakan dengan dibantu oleh guru mitra yang bertugas sebagai

III. METODE PENELITIAN. dan pembelajaran secara aktif profesional dan merupakan penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu. pada metode yang digunakan oleh penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research), yaitu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Ratu Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Way Kanan.. Subjek pada penelitian tindakan kelas ini adalah guru dan siswa kelas IV

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dirancang dengan menggunakan metode penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran yang dilakukan dikelas. PTK berfokus pada kelas atau pada. Sesuai dengan metode penelitian tindakan kelas,

BAB III METODE PENELITIAN. diungkapkan pada latar belakang, yaitu peneliti melakukan penelitian dengan

I. METODE PENELITIAN. Lampung Timur 2012/2013 dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang siswa yang. Faktor yang diteliti dalam tindakan kelas ini adalah :

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sendiri. PTK dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 2 Sukoyoso

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. kolaboratif. Menurut Wardhani (2009: 1.4) penelitian tindakan kelas adalah. aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani&

Transkripsi:

I. METODE PENELITIAN 1.1 Perencanaan Penelitian a. Setting Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di SDN I Surabaya Kec. Kedaton Bandar Lampung b. Subjek penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini telah dilaksanakan secara berkolaborasi partisipasi anatar peneliti dengan guru matematika kelas V SDN I Surabaya Kec. Kedaton Bandar Lampung. Adapun subjek penelitian adalah siswa dan peneliti yang melakukan penelitian di kelas V SDN I Surabaya Kec. Kedaton Bandar Lampung. Dengan jumlah siswa 30 orang siswa, terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. c. Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan dikelas V SDN 1 Surabaya Kecamatan Kedaton Bandar Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 selama 3 bulan dari bulan (Oktober 2012 Januari 2013). d. Jenis Data Jenis data penelitian ini berupa kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil obsevasi aktivitas siswa, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil tes yang berbentuk skor (angka).

1.2 Pengumpulan Data Untuk pengambilan data dalam penelitian tindakan kelas ini dengan cara kuantitatif yang diperoleh dari hasil belajar matematika melalui observasi (pengamatan dan test). 1) Observasi Metode observasi yaitu kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Dalam penelitian ini menggunakan observasi sistematis, yaitu observasi yang dilakukan dengan menggunakan pedoman sebagai instrument pengamatan. 2) Test Untuk mengetahui data hasil belajar matematika siswa diperoleh dengan mengunakan test. Untuk keperluan penelitian dilakukan pre-test (test awal) dan post-test (test akhir) yang dilaksanakan sebelum dan sesudah pembelajaran. Test awal bertujuan mengetahui penguasaan siswa. Sedangkan test akhir setelah pembelajaran berakhir. 1.3 Analisis Data Berdasarkan data hasil observasi dan evaluasi selanjutnya dilakukan analisis data sebagai bahan kajian kegiatan refleksi. Analisis dilakukan dengan cara membandingkan hasil yang telah dicapai dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya (indikator keberhasilan). Pada kegiatan refleksi akan ada beberapa pertanyaan yang akan dijadikan acuan keberhasilan misalnya apakah proses pembelajaran sudah berjalan dengan 22

baik, apakah proses pembelajaran tersebut sesuai dengan tujuan dan kompetensi dasar, bagaimana hasil dan aktifitas siswa. Hasil analisis pada tahap ini akan dijadikan sebagai bahan untuk membuat rencana tindakan baru yang akan dilaksanakan pada siklus berikutnya. a. Kualitatif Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis aktivitas belajar siswa, Kinerja guru, dan pendapat siswa tenteng penggunaan bilangan pecahan dalan metode Game Teaching dalam pembelajaran matematika. Rumus yang akan digunakan untuk menghitung aktivitas siswa yaitu : Keterangan : N : Nilai yang dicari/diharapkan. R SM : Skor mentah yang diperoleh siswa. : Skor maksimal ideal. 100 : Bilangan Tetap. Tabel 3.1 Kriteria Aktivitas Siswa dan Kinerja Guru dalam % Persentase Tingkat Kriteria Aktivitas Siswa dan Kinerja Guru N > 80 % Sangai baik/sangat aktif 60 < N 80% Baik/Aktif 40 < N 60% Sedang/Cukup Aktif 20 < N 40% Rendah/Kurang Aktif 20% Sangat Rendah/Pasif (Poerwanto, 2008 : 7.8) 23

b. Kuantitatif Analsis kuantitatif digunakan untuk mendiskripsikan hasil belajar siswa pada siklus I, silus II, yaitu menghitung ketuntasan individual dan ketuntasan kelasikal dengan rumus : 1. Untuk menghitung ketuntasan siswa secara individu : Keterangan : S R N : Nilai yang diharapkan : jumlah Item yang dijawab : Skor maksimum dari kelas (Poerwanto, 2008 : 112) 2. Untuk menghitung nilai rata rata hasil belajar siswa digunakan rumus: Keterangan : : Nilai rata rata. : Total yang diperoleh. n : Banyak siswa. (Muncarno, 2010: 15) 3. Untuk menghitung belajar klasikal digunakana rumus : Ketuntasan klasikal = Keterangan : Ketentuan individual = jika siswa mencapai ketuntasan 75% 24

Ketuntasan klasikal = Jika 60% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan 75% (Poerwanto, 2008 : 112) Tabel 3.2 Kreteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam % Tingkat keberhasilan % > 80% 60 79% 40 59% 20 39% <20 Arti Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah sangat Rendah (Aqib, dkk, 2009: 41) 1.4 Indikator Keberhasilan Tindakan Keberhasilan dari penelitian ini ditentukan dengan indikator. Pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan akan menghasilkan perubahan hasil belajar matematika siswa jika diukur dengan test hasil belajar. Untuk melihat ada atau tidaknya perubahan hasil matematika siswa dari keaktifan siswa dari rata-rata nilai test akhir yang deberikan setelah tindakan pada setiap akhir siklus dengan indikator sebagai berikut: siswa dinyatakan aktif apabila nilai rata-rata siswa mencapai 73%, siswa dinyatakan tuntas jika nilai hasil belajar siswa mencapai 6,5. 1.5 Prosuder Penelitian Menurut Kemmis (2004: 66) menyatakan bahwa,prosedur penelitian tindakan kelas terdiri dari siklus siklus yaitu terdiri dari 4 tahap : 25

Perencanaan (plan), Pelaksanaan (act), Pengamatan (observe), dan Refleksi (reflect). Penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran melalui metode game teaching terdiri dari dua siklus yang siklusnya terdiri dari empat langkah yaitu: 2. Perencanaan (planning) adalah merencanakan tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan aktivitas hasil belajar siswa. 3. Tindakan (acting) adalah pembelajaran yang dilakukan peneliti sebagai upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar. 4. Pengamatan (obsevasi) adalah pengamatan terhadap siswa dan guu selama pembelajaran berlangsung. 5. Refleksi (reflection) adalah kegiatan menkaji dan mempertibangkan hasil yang diperoleh dari pengamatan sehingga dapat dilkakukan revisi terhadap proses belajar selanjutnya. Rencana Refleksi Siklus I Tindakan/ Observasi Tindakan/ Observasi Refleksi Siklus II Tindakan/observas Dan seterusnya Gambar 1. Penelitian Tindakan Model Kemmis (dalam Rochiati, 2009: 66) 26

Penjelasan gambar 1. Alur Siklus diatas adalah: 1. Perencanaan Rancangan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, dengan tahapan sebagai berikut: a. Mengkaji atau menelaah materi pelajaran matematika mengenai operasi hitung bilangan pecahan. b. Penelitian, Pemetaan, Siabus, dan RPP sesuai indikator yang telah ditetapkan dengan menggunakan game teaching. c. Menyiapkan alat-alat peraga dan media pelajaran yang akan di gunakan: kartu bilangan, alat tulis, kertas dan gambar yang relevan dengan materi yang disampaikan. d. Menyiapkan alat evaluasi hasil belajar yang berupa test tertulis, lembar kerja siswa. e. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan guru. 2. Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan rancangan yang telah ditetapkan mengenai tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan dari rancangan strategi maupun skenario pembelajaran yang telah dibuat. Pelaksanaan tindakan adalah suatu bentuk penelitian refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan dalam situasi situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki praktek yang dilakukan sendiri. Dalam pekaksanaan penelitian ini direncanakan dalam tiga 27

siklus. Siklus pertama yaitu melakukan pembelajaran matematika dengan metode game teaching dengan menggunakan kartu bilangan. Siklus kedua dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran yang pertama dengan metode yang sama dan dilakukan dengan menggunakan kartu bilangan. Siklus ketiga dilakukan untuk memperbaiki dan menguasai pembelajaran pada siklus kedua dengan metode yang sama dan dilakukan dengan menggunakan kartu bilangan. 3. Observasi Observasi merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan observasi ini dilaksanakan dengan guru kelas untuk mengamati proses pembelajaran matematika pada siswa kelas V SDN I Surabaya Kecamatan Kedaton Bandar Lampung. Observasi ini menitikberatkan pada keterampilan guru, aktifitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika melalui metode game teaching. 4. Refleksi Merupakan suatu upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi, yang telah dihasilkan, atau apa yang belum dihasilkan, atau apa yang belum tuntas dari langkah atau upaya yang telah dilakukan. Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasar data yang telah dikumpul, dan kemudian melakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan yang berikutnya. Refleksi dalam PTK mencangkup analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan 28

atas tindakan yang dilakukan. Jika terhadap masalah dan proses refleksi, maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan: perencanaan ulang, dan pengamatan ulang sehingga bermasalah yang dihadapi dapat teratasi. Setelah mengkaji proses pembelajaran yaitu mengenai keterampilan guru, aktifitas siswa, dan hasil belajar dalam mempelajari matematika melalui metode game teaching. Apakah sudah efektif dengan melihat ketercapaian dalam indikator kinerja pada siklus pertama, serta mengkaji kekurangan dan membuat daftar permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan siklus pertama. Kemudiaan peneliti membuat perencanaan tindakan lanjut untuk siklus berikutnya. 1.6 Penelitian Tindakan Kelas 1.6.1 Siklus I Pada siklus ini, materi pembelajaran penjumlahan bilangan bulat dengan metode game teaching dengan lakah-langkah sebagai berikut: 1. Perencanaan (Planning) a. Menyusun RPP dengan materi Mengubah Pecahaan Biasa Kedalam Persen dan Desimal b. Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran berupa : 1) KTSP 2) Silabus kelas V 3) Buku-buku yang relevan 29

c. Alat evaluasi berupa : 1) Tes Tertulis Lembar Kerja Siswa(LKS) 2) Unjuk Kerja Performance d. Menyediakan kartu-kartu bilangan dalam melaksanakan metode untuk game teaching. e. Membuat lembar observasi baik untuk siswa maupun untuk guru. 2. Tahap Pelaksanaan Pada kegiatan ini terangkum pelaksanaan siklus I-II dengan langkahlangkah yang akan digunakan yaitu: a. Kegiatan awal (10 menit) 1) Memberikan motivasi dan apersepsi untuk membangkitkan gairah dan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran. 2) Guru menjelaskan secara singkat tentang materi pembelajaraan matematika pada materi Mengubah Pecahaan Biasa Kedalam Persen dan Desimal. 3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai perihal yang belum jelas untuk materi pembelajaraan matematika pada materi Mengubah Pecahaan Biasa Kedalam Persen dan Desimal. 4) Guru menunjukkan alat peraga dengan metode game teaching untuk kartu bilangan yang terdiri dari bilangan pecahan biasa, persen dan desimal. 30

5) Siswa dibagi 6 kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 5 orang. b. Kegiatan Inti (40 menit) 1. Setelah siswa telah mendapatkan kelompok masing-masing, setiap kelompok yang terdiri dari 5 siswa mengambil lima kartu yang didapat secara acak. 2. Setiap siswa memegang kartu bilangan dengan jumlah keselurahan 30 kartu bilangan sama dengan jumlah siswa yang ada. 3. Guru mulai melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan mengunakan kartu bilangan dengan metode game teaching. Pada saat guru menunjuk salah satu siswa kemudian siswa tersebut maju kedepan kemudian menunjukkan dan menyebutkan kartu bilangan yang dipegangnya. 4. Siswa yang lain memperhatikan kartu bilangan tersebut kemudian mencocokan bilangan tersebut dan mengubah pecahan biasa menjadi persen dan desimal. 5. Siswa yang memegang jawaban berdiri di samping teman yang memegang soal didepan. Pemegang soal kartu bilangan mencocokan dengan kartu bilangan apakah jawaban benar atau salah sedangkan siswa yang laen mencari jawabannya secara perkelompok, dan begitu seterusnya. c. Kegiatan akhir (20 menit) 1) Guru mengadakan tes tertulis. 31

2) Guru memberikan pujian pada siswa tentang keberhasilan pembelajaran dan tes tertulis dalam rangka membangkitkan minat siswa untuk mengikuti siklus berikutnya. 3) Siswa mencatat tugas pekerjaan di rumah. 3. Tahap Pengamatan (Observasi) Pelaksanaan observasi dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pelaksanaan dilakukan sebagai observer dengan menggunakan lembaran observasi tentang aktivitas, minat dan hasil belajar siswa. Membahas tentang kelemahan-kelemahan atau kekurangan yang telah dilakukan serta memberikan perbaikan untuk pembelajaran berikutnya. Evaluasi terhadap keberhasilan tindakan dilakukan melalui test dalam bentuk tertulis dan jenis test esai pada setiap akhir pelajaran. Data yang dikumpulkan merupakan data kuantitatif dari test dan data kualitatif dari lembar observasi. 4. Refleksi a. Menganalisis temuan saat melakukan observasi pelaksanaan observasi. b. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan saat pembelajaran, kerja kelompok dan penggunaan kartu bilangan. c. Melakukan refleksi terhadap kreativitas siswa dalam pembelajaran matematika dengan metode kerja kelompok dan penggunaan alat peraga kartu bilangan. 32

d. Melakukan refleksi terhadap hasil belajar siswa dan proses pelaksanaan pembelajaran pada saat siswa kerja kelompok. e. Menganalisis temuan dan hasil akhir pembelajaran. f. Membuat daftat permasalahan yang terjadi pada siklus I. g. Merencanakan perencanaan tindakan lanjutan untuk siklus 2. 1.6.2 Siklus II Pada siklus ini, materi pembelajaran penjumlahan bilangan bulat dengan metode game teaching dengan lakah-langkah sebagai berikut: 1. Perencanaan (Planning) a. Menyusun RPP dengan materi Mengubah Persen dan Desimal Kedalam Bentuk Pecahan Biasa Yang Paling Sederhana b. Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran berupa : 1) KTSP 2) Silabus kelas V 3) Buku-buku yang relevan c. Alat evaluasi berupa : 1) Tes Tertulis Lembar Kerja Siswa(LKS) 2) Unjuk Kerja Performance d. Menyediakan kartu-kartu bilangan dalam melaksanakan metode untuk game teaching. e. Membuat lembar observasi baik untuk siswa maupun untuk guru. 33

2. Tahap Pelaksanaan Pada kegiatan ini terangkum pelaksanaan siklus I-II dengan langkahlangkah yang akan digunakan yaitu: a. Kegiatan awal (10 menit) 1) Memberikan motivasi dan apersepsi untuk membangkitkan gairah dan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran. 2) Guru menjelaskan secara singkat tentang materi pembelajaraan matematika pada materi Mengubah Persen dan Desimal Kedalam Bentuk Pecahan Biasa Yang Paling Sederhana. 3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai perihal yang belum jelas untuk materi pembelajaraan matematika pada materi Mengubah Persen dan Desimal Kedalam Bentuk Pecahan Biasa Yang Paling Sederhana. 4) Guru menunjukkan alat peraga dengan metode game teaching untuk kartu bilangan yang terdiri dari bilangan pecahan biasa, persen dan desimal. 5) Siswa dibagi 6 kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 5 orang. b. Kegiatan Inti (40 menit) 1. Setelah siswa telah mendapatkan kelompok masing-masing, setiap kelompok yang terdiri dari 5 siswa mengambil lima kartu yang didapat secara acak. 2. Setiap siswa memegang kartu bilangan dengan jumlah keselurahan 30 kartu bilangan sama dengan jumlah siswa yang ada. 34

3. Guru mulai melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan mengunakan kartu bilangan dengan metode game teaching. Pada saat guru menunjuk salah satu siswa kemudian siswa tersebut maju kedepan kemudian menunjukkan dan menyebutkan kartu bilangan yang dipegangnya. 4. Siswa yang lain memperhatikan kartu bilangan tersebut kemudian mencocokan bilangan tersebut dengan bilangan pecahan biasa, persen dan desimal.. 5. Siswa yang memegang jawaban berdiri di samping teman yang memegang soal didepan. Pemegang soal kartu bilangan mencocokan dengan kartu bilangan apakah jawaban benar atau salah sedangkan siswa yang laen mencari jawabannya secara perkelompok, dan begitu seterusnya. c. Kegiatan akhir (20 menit) 1. Guru mengadakan tes tertulis. 2. Guru memberikan pujian pada siswa tentang keberhasilan pembelajaran dan tes tertulis dalam rangka membangkitkan minat siswa untuk mengikuti siklus berikutnya. 3. Siswa mencatat tugas pekerjaan di rumah. 3. Tahap Pengamatan (Observasi) Pelaksanaan observasi dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pelaksanaan dilakukan sebagai observer dengan menggunakan lembaran observasi tentang aktivitas, minat dan hasil belajar siswa. 35

Membahas tentang kelemahan-kelemahan atau kekurangan yang telah dilakukan serta memberikan perbaikan untuk pembelajaran berikutnya. Evaluasi terhadap keberhasilan tindakan dilakukan melalui test dalam bentuk tertulis dan jenis test esai pada setiap akhir pelajaran. Data yang dikumpulkan merupakan data kuantitatif dari test dan data kualitatif dari lembar observasi. 4. Refleksi a. Menganalisis temuan saat melakukan observasi pelaksanaan observasi. b. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan saat pembelajaran, kerja kelompok dan penggunaan kartu bilangan. c. Melakukan refleksi terhadap kreativitas siswa dalam pembelajaran matematika dengan metode kerja kelompok dan penggunaan alat peraga kartu bilangan. d. Melakukan refleksi terhadap hasil belajar siswa dan proses pelaksanaan pembelajaran pada saat siswa kerja kelompok. e. Menganalisis temuan dan hasil akhir pembelajaran. f. Membuat daftat permasalahan yang terjadi pada siklus I. g. Merencanakan perencanaan tindakan lanjutan untuk siklus 2. 36

1.7 Jadwal Penelitian Untuk lebih jelas dalam jadwal pelaksanaan penelitian ini disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) No. Kegiatan Waktu Kegiatan Keterangan 1 Siklus I Pertemuan I Hari : Selasa Tgl : 08-01-2013 Waktu : 7.30 8.40 Pertemuan II Hari : Rabu Tgl : 09-01-2013 Waktu : 7.30 8.40 2 Siklus II Pertemuan I Hari : Selasa Tgl : 15-01-2013 Waktu : 7.30 8.40 Pertemuan II Hari : Rabu Tgl : 16-01-2013 Waktu : 7.30 8.40 37