KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR : 274/MPP/Kep/6/99

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 757/MPP/Kep/12/2003 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 466/MPP/Kep/8/2004 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 16/M-DAG/PER/5/2009 TENTANG LARANGAN SEMENTARA IMPOR HEWAN BABI DAN PRODUK TURUNANNYA

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 25/MPP/Kep/1/1998 TENTANG

Menteri Perindustrian Dan Perdagangan Republik Indonesia. KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR : 364/MPP/Kep/8/1999 TENTANG

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 24/M-DAG/PER/9/2011 TANGGAL : 7 September 2011 DAFTAR LAMPIRAN

2016, No Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 08/M- DAG/PER/2/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan (Berita Negara R

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.


KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN. NOMOR : 643/MPP/Kep/9/2002 TENTANG TATA NIAGA IMPOR GULA

TATA NIAGA IMPOR GULA KASAR (RAW SUGAR) (Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA DAN

Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 9/MPP/Kep/1/2004 TENTANG KETENTUAN IMPOR BERAS

01.3 Susu kental dan analognya (plain) CPPB Krim yang digumpalkan (plain) CPPB Krim analog CPPB

TENTANG LARANGAN IMPOR UDANG SPESIES TERTENTU KE WILAYAH REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 06/M-DAG/PER/1/2007 TENTANG VERIFIKASI ATAU PENELUSURAN TEKNIS IMPOR KERAMIK

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN RI NOMOR 417/MPP/Kep/6/2003 TANGGAL 17 JUNI 2003 TENTANG

2016, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Ne

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN. REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 141/MPP/Kep/3/2002 TENTANG NOMOR PENGENAL IMPORTIR KHUSUS (NPIK)

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 23/M-DAG/PER/5/2010 TENTANG

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 24/M-DAG/PER/9/2011 TENTANG KETENTUAN IMPOR DAN EKSPOR HEWAN DAN PRODUK HEWAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG KATEGORI PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DAFTAR BENIH DAN/ATAU BIBIT TERNAK YANG DAPAT DIMASUKKAN KE WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 527/MPP/Kep/9/2004 TENTANG KETENTUAN IMPOR GULA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik I

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 51/Permentan/OT.140/9/2011 TANGGAL : 7 September 2011

2016, No Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pembentukan Org

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA DAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) KOPI INSTAN SECARA WAJIB

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pe

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM CEMARAN LOGAM BERAT DALAM PANGAN OLAHAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.26, 2008 DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Tepung Terigu. Standar Nasional. Makanan. Pemberlakuan.

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA DAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA DAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA KACA LEMBARAN SECARA WAJIB

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 35/M-DAG/PER/5/2012

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 360/MPP/Kep/5/2004 TENTANG KETENTUAN IMPOR GARAM

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 751/MPP/Kep/11/2002 TENTANG KETENTUAN IMPOR BESI ATAU BAJA CANAI LANTAIAN

BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP PENGERAS. Fungsi lain : Pengatur keasaman, pengemulsi, pengental, penstabil

DRAFT PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR :

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

2 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia T

JENIS HEWAN DAN PRODUK HEWAN YANG DAPAT DIIMPOR MENGGUNAKAN PENETAPAN SEBAGAI IMPORTIR TERDAFTAR HEWAN DAN PRODUK HEWAN DAN PERSETUJUAN IMPOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. dengan nilai gizi yang tinggi dan disukai oleh anak-anak maupun orang dewasa

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 01/M-DAG/PER/1/2008 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 418/MPP/Kep/6/2003 TENTANG KETENTUAN IMPOR NITRO CELLULOSE (NC)

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 732/MPP/Kep/10/2002 TENTANG TATA NIAGA IMPOR TEKSTIL

TENTANG KETENTUAN IMPOR DAN EKSPOR BERAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 13/M-DAG/PER/3/2009 TENTANG

Menimbang : Mengingat :

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 35/M-DAG/PER/8/2009 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA. Impor. Udang Spesies Tertentu. Larangan.

2017, No Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 10

--Tidak dipotong menjadi bagian-bagian, segar atau dingin : Dari bebek Dari angsa atau ayam guinea

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 131,

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

ALTERNATIF 2 PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 39/M-DAG/PER/10/2010 TENTANG KETENTUAN IMPOR BARANG JADI OLEH PRODUSEN

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA DAN

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 61/MPP/Kep/2/2004 TENTANG PERDAGANGAN GULA ANTAR PULAU

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20/M-DAG/PER/9/2005 TENTANG KETENTUAN IMPOR GARAM MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: HK TENTANG PENGAWASAN PANGAN OLAHAN ORGANIK

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 40/M-DAG/PER/9/2009 TENTANG VERIFIKASI ATAU PENELUSURAN TEKNIS IMPOR KACA LEMBARAN

Keputusan Menteri Perindustrian Dan Perdagangan No. 231 Tahun 1997 Tentang : Prosedur Impor Limbah

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 56,

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 54/M-DAG/PER/10/2009 TENTANG KETENTUAN UMUM DI BIDANG IMPOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR :

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA 12/M-DAG/PER/6/2005 TENTANG KETENTUAN EKSPOR ROTAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 711/MPP/Kep/12/2003

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 149/PMK.03/2011 TENTANG SENSUS PAJAK NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 06/M-IND/PER/2/2008

2018, No Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan P

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Minuman Beralkohol. Impor. Pengenaan Pajak.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 722/MENKES/PER/IX/88 TENTANG BAHAN TAMBAHAN MAKANAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

1. Asam L-glutamat dan garamnya (L-Glutamic acid and its salts)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

-2- Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pembentukan Or

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.21, 2008 DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. PUPUK. Fosfat. Spesifikasi. Teknis. Perlindungan.

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN TAKARAN SAJI PANGAN OLAHAN

Transkripsi:

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR : 274/MPP/Kep/6/99 TENTANG LARANGAN DAN PENGAWASAN IMPOR, DISTRIBUSI DAN PRODUKSI BARANG YANG TERCEMAR DIOXIN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan adanya pernyataan Komisi Eropa mengenai cemaran dioxin atas produk hewani dari Eropa (dokumen WTO G/SPS/GEN/123 tanggal 9 Juni 1999) dan dalam rangka perlindungan konsumen, dipandang perlu untuk menetapkan larangan dan pengawasan impor, distribusi dan produksi barang yang tercemar dioxin; b. bahwa untuk itu perlu dikeluarkan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Mengingat : 1. Bedrijfreglementarings Ordonnantie 1934 (Staatsblad Tahun 1938 Nomor 86) sebagaimana telah diubah dan ditambah; 2. Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara 3294); 3. Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara 3495); 4. Undang-undang RI Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia), (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara 3564); 5. Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara 3612); 6. Undang-undang RI Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara 3612); 7. Keputusan Presiden RI Nomor 260 Tahun 1967 tentang Penegasan Tugas dan Tanggung Jawab Menteri Perdagangan Dalam Bidang Perdagangan Luar Negeri;

8. Keputusan Presiden RI Nomor 61 Tahun 1998 tentang Kedudukan, Tugas, Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Departemen Sebagaimana Telah Diubah Beberapa Kali Terakhir Dengan Keputusan Presiden RI Nomor 142 Tahun 1998; 9. Keputusan Presiden RI Nomor 122/M Tahun 1998 tentang Pembentukan Kabinet Reformasi Pembangunan; 10. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 230/MPP/Kep/7/1997 tentang Barang Yang Diatur Tata Niaga Impornya Sebagaimana Telah Diubah Beberapakali Terakhir dengan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 439/MPP/Kep/9/1998; 11. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 444/MPP/Kep/9/1998 jo. No. 24/MPP/Kep/I/1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perindustrian dan Perdagangan; MEMUTUSKAN : Menetapkan : LARANGAN DAN PENGAWASAN IMPOR, DISTRIBUSI DAN PRODUKSI BARANG YANG TERCEMAR DIOXIN. Pasal 1 Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan : 1. Dioxin adalah senyawaan polyhalogen aromatic hidrocarbon; 2. Barang adalah daging, susu, telur dan produk hasil olahannya sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini; 3. Instansi yang berwenang adalah instansi dari negara asal barang yang berwenang menerbitkan sertifikat pernyataan bahwa barang tersebut bebas dari dioxin. Pasal 2 (1) Dilarang melakukan impor dan distribusi barang yang berasal dari Belgia. (2) Impor barang yang berasal dari Perancis, Belanda dan Jerman dapat dilakukan apabila disertai sertifikat dari instansi yang berwenang yang menyatakan bahwa produk tersebut bebas dari cemaran dioxin. Pasal 3 (1) Barang yang berasal dari Belgia wajib ditarik dari peredaran; (2) Barang yang berasal dari Perancis, Belanda dan Jerman, yang belum mendapatkan sertifikat pernyataan bebas dari cemaran dioxin, wajib ditarik dari peredaran.

Pasal 4 (1) Industri Makanan, Minuman dan Pakan Ternak dalam negeri dilarang menggunakan barang impor asal Belgia sebagai bahan baku dalam proses produksinya. (2) Industri Makanan, Minuman dan Pakan Ternak dalam negeri dapat menggunakan barang impor dari Perancis, Belanda dan Jerman sebagai bahan baku dalam proses produksinya setelah dilengkapi Sertifikat pernyataan bebas dari cemaran dioxin. Pasal 5 Barang yang sudah tiba di pelabuhan, serta berada di gudang importir, distributor, dan industri dilarang digunakan atau diedarkan sampai ada persetujuan Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Departemen Kesehatan. Pasal 6 Penarikan barang dari peredaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal ditetapkan Keputusan ini. Pasal 7 Pelanggaran terhadap ketentuan dalam Keputusan ini, baik disengaja maupun karena kelalaiannya dapat dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pasal 8 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Keputusan ini dengan menempatkannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 21 Juni 1999 MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN RI RAHARDI RAMELAN

Lampiran DAFTAR BARANG YANG DILARANG DAN DIAWASI IMPORNYA NO. HS URAIAN BARANG DAGING 02.01 Daging binatang sejenis lembu, segar atau dingin 1 0201.10.000 -Karkas dan setengah karkas 2 0201.20.000 -Potongan daging bertulang lainnya 3 0201.30.000 -Tanpa tulang 02.02 Daging binatang sejenis lembu, beku 4 0202.10.000 -Karkas dan setengah karkas 5 0202.20.000 -Potongan daging bertulang lainnya 6 0202.30.000 -Tanpa tulang 02.03 Daging babi, segar, dingin atau beku -Segar atau dingin : 7 0203.11.000 --Karkas dan setengah karkas 8 0203.12.000 --Paha, bahu dan potongannya, bertulang 9 0203.19.000 --Lain-lain -Beku 10 0203.21.000 --Karkas dan setengah karkas 11 0203.22.000 --Paha, bahu dan potongannya, bertulang 12 0203.29.000 --Lain-lain 02.04 Daging biri-biri atau kambing, segar, dingin atau beku 13 0204.10.000 -Karkas dan setengah karkas dari anak biri-biri, segar atau dingin -Daging biri-biri lainnya, segar atau dingin : 14 0204.21.000 --Karkas dan setengah karkas 15 0204.22.000 --Potongan daging bertulang lainnya 16 0204.23.000 --Tanpa tulang 17 0204.30.000 --Karkas dan setengah karkas dari anak biri-biri, beku -Daging biri-biri lainnya, beku 18 0204.41.000 --Karkas dan setengah karkas 19 0204.42.000 --Potongan daging bertulang lainnya

20 0204.43.000 --Tanpa tulang 21 0204.50.000 -Daging kambing 22 0205.00.000 Daging kuda, keledai, bagal atau hinnies, segar, dingin atau beku 02.06 Sisa yang dapat dimakan dari binatang sejenis lembu, babi, biri-biri, kambing, kuda, keledai, bagal atau hinnies, segar, dingin atau beku 23 0206.10.000 -Dari binatang sejenis lembu, segar atau dingin -Dari binatang sejenis lembu, beku : 24 0206.21.000 --Lidah 25 0206.22.000 --Hati 26 0206.29.000 --Lain-lain 27 0206.30.000 -Dari babi, segar atau dingin -Dari babi, beku : 28 0206.41.000 --Hati 29 0206.49.000 --Lain-lain 30 0206.80.000 -Lain-lain, segar atau dingin 31 0206.90.000 -Lain-lain, beku 02.07 Daging dan sisanya yang dapat dimakan, dari unggas pada pos No. 01.05, segar, dingin atau beku -Ayam dari species Gallus domesticus : 32 0207.11.000 --Tidak dipotong menjadi bagian-bagian, segar atau dingin 33 0207.12.000 --Tidak dipotong menjadi bagian-bagian, beku 34 0207.13.000 --Potongan dan sisanya, segar atau dingin 35 0207.14.000 --Potongan dan sisanya, beku -Kalkun : 36 0207.24.000 --Tidak dipotong menjadi bagian-bagian, segar atau dingin 37 0207.25.000 --Tidak dipotong menjadi bagian-bagian, beku 38 0207.26.000 --Potongan dan sisanya, segar atau dingin 39 0207.27.000 --Potongan dan sisanya, beku -Bebek, angsa atau ayam mutiara : 40 0207.32.000 --Tidak dipotong menjadi bagian-bagian, segar atau dingin 41 0207.33.000 --Tidak dipotong menjadi bagian-bagian, beku 42 0207.34.000 --Hati yang berlemak, segar atau dingin 43 0207.35.000 --Lain-lain, segar atau dingin 44 0207.36.000 --Lain-lain, beku

02.08 Daging binatang lainnya dan sisanya yang dapat dimakan, segar, dingin atau beku 45 0208.10.000 -Dari kelinci atau kelinci hutan 0208.20 -Paha kodok : 46 0208.20.100 --Segar atau dingin 47 0208.20.200 --Beku 0208.90 -Lain-lain : --Dari kodok (tidak termasuk paha) : 48 0208.90.110 ---Segar atau dingin 49 0208.90.120 ---Beku 50 0208.90.900 --Lain-lain -Lain-lain : 02.09 Lemak babi tanpa daging dan lemak unggas, tidak cair atau diekstraksi secara lain, segar, dingin, beku, asin, dalam air garam, kering atau diasap 51 0209.00.100 -Segar, dingin atau beku 52 0209.00.200 -Asin, dalam air garam, kering atau diasap 02.10 Daging dan sisanya yang dapat dimakan, asin, dalam air garam, kering atau diasap; tepung dan tepung kasar dari daging dan sisanya yang dapat dimakan -Daging babi : 53 0210.11.000 --Paha, bahu dan potongannya, bertulang 54 0210.12.000 --Perut (streaky) dan potongannya 55 0210.19.000 --Lain-lain 56 0210.20.000 -Daging binatang sejenis lembu 0210.90 -Lain-lain, termasuk tepung dan tepung kasar dari daging dan sisanya yang dapat dimakan : 57 0210.90.100 --Asin atau dalam air garam 58 0210.90.900 --Lain-lain PRODUK PABRIK SUSU 04.01 Susu dan kepala susu, tidak dipekatkan maupun tidak mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya

59 0401.10.000 -Dengan kandungan lemak, menurut beratnya, tidak melebihi 1% 60 0401.20.000 -Dengan kandungan lemak, menurut beratnya, lebih dari 1% tetapi tidak melebihi 6% 61 0401.30.000 -Dengan kandungan lemak, menurut beratnya, melebihi 6% 04.02 Susu dan kepala susu, dipekatkan atau mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya 0402.10 -Dalam bentuk bubuk, butir atau bentuk padat lainnya, dengan kandungan lemak menurut beratnya, tidak melebihi 1,5% : 62 0402.10.100 --Dalam bentuk bubuk, dalam kemasan dengan berat bersih 12,5 kg atau lebih 63 0402.10.900 --Lain-lain -Dalam bentuk bubuk, butir atau bentuk padat lainnya, dengan kandungan lemak menurut beratnya, melebihi 1,5% : 0402.21 --Tidak mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya : ---Dalam bentuk bubuk, dalam kemasan dengan berat bersih 25 kg atau lebih : 64 0402.21.110 ----Untuk bayi 65 0402.21.190 ----Lain-lain 66 0402.21.900 ---Lain-lain 67 0402.29.000 --Lain-lain -Lain-lain : 68 0402.91.000 --Tidak mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya 69 0402.99.000 --Lain-lain 04.03 Susu mentega, susu dan kepala susu dikentalkan, yoghurt, kephir dan susu dan kepala susu diragi atai diasamkan lainnya, dipekatkan atau tidak, mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya maupun tidak atau diberi rasa atau mengandung tambahan buah-buahan, biji-bijian atau kakao 70 0403.10.000 -Yoghurt 0403.90 -Lain-lain : 71 0403.90.100 --Susu mentega, dalam kemasan dengan berat bersih 26 kg atau lebih 72 0403.90.900 --Lain-lain 04.04 Whey, dipekatkan atau mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya maupun tidak; produk terdiri dari susu alam sebagai unsur utama, mengandung tambahan gula, bahan pemanis lainnya maupun tidak, tidak dirinci atau termasuk dalam pos lainnya 73 0404.10.000 -Whey dan whey yang dimodifikasi, dipekatkan atau mengandung

tambahan gula atau bahan pemanis lainnya maupun tidak 74 0404.90.000 -Lain-lain 04.05 Mentega dan lemak dan minyak lainnya yang diperoleh dari susu, dairy spreads 75 0405.10.000 -Mentega 76 0405.20.000 -Dairy spreads 0405.90 -Lain-lain : 77 0405.90.100 --Lemak susu 78 0405.90.900 --Lain-lain 04.06 Keju dan dadih susu 79 0406.10.000 -Keju segar (tidak diawetkan atau tidak dimasak) termasuk keju whey dan dadih susu 80 0406.20.000 -Keju parut dan keju bubuk, dari semua jenis 81 0406.30.000 -Keju proses, bukan parutan atau bubuk 82 0406.40.000 -Keju blue veined 83 0406.90.000 -Keju lainnya 04.07 Telur unggas berkulit, segar, diawetkan atau dimasak -Segar : 84 0407.00.110 --Untuk ditetaskan 85 0407.00.120 --Tidak untuk ditetaskan 86 0407.00.900 -Lain-lain 04.08 Telur unggas, tanpa kulit, dan kuning telur segar, kering, dimasak dengan uap atau direbus, dibentuk, beku atau diawetkan secara lain, mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya maupun tidak -Kunig telur : 87 0408.11.000 --Kering 88 0408.19.000 --Lain-lain -Lain-lain : 89 0408.91.000 --Kering 90 0408.99.000 --Lain-lain 91 0410.00.000 Produk yang dapat dimakan berasal dari hewan, tidak dirinci atau termasuk dalam pos lainnya MINYAK HEWANI ATAU NABATI

92 1501.00.000 Lemak babi (termasuk lemak babi dari perutnya) dan lemak unggas, selain pos No. 02.09 atau 15.03 15.02 Lemak dari binatang jenis lembu, biri-biri atau kambing, selain pos No. 15.03 -Lemak kasar dari binatang jenis lembu, domba atau kambing : 93 1502.00.110 --Lemak lembu mentah yang tidak dapat dimakan untuk membuat sabun 94 1502.00.190 --Lain-lain 95 1502.00.200 -Lemak hasi pelelehan, diekstraksi dengan pelarut maupun tidak (termasuk "Premier jus") yang dihasilkan dari lemak mentah 96 1502.00.900 -Lain-lain 97 1503.00.000 Stearin lemak babi, minyak lemak babi, oleo stearin, minyak oleo dan minyak tallow, tidak diemulsi atau dicampur atau diolah dengan cara lain 15.16 Lemak dan minyak hewani atau nabati dan fraksinya, dihidrogenasi sebagian atau seluruhnya diinter-esterifikasi, dire-esterifikasi atau dielaidinisasi, dimurnikan maupun tidak, tetapi tidak diolah lebih lanjut 1516.10 -Minyak dan lemak hewani dan fraksinya : 98 1516.10.100 --Dalam bungkusan 10 kg netto atau lebih 99 1516.10.900 --Lain-lain 1516.20 -Minyak dan lemak nabati dan fraksinya : 100 1516.20.100 --Dalam bungkusan 10 kg netto atau lebih 101 1516.20.900 --Lain-lain 15.17 Margarin; campuran atau olahan yang dapat dimakan dari lemak atau minyak hewani atau nabati atau fraksi dari lemak atau minyak yang berbeda dalam bab ini, selain lemak atau minyak atau fraksinya yang dapat dimakan dalam pos No. 15.16. --Lain-lain : 102 1517.90.920 ---Dari hewani 15.18 Lemak dan minyak hewani atau nabati dan fraksinya dimasak, dioksidasi, didehidrasi, disulfurisasi, ditiup, dipolimerisasi dengan panas dalam hampa udara atau dalam gas inert atau dimodifikasi secara kimia lainnya, kecuali yang termasuk dalam pos No. 15.16; olahan atau campuran yang tidak dapat dimakan dari lemak atau minyak hewani atau nabati atau dari fraksi lemak

atau minyak yang berbeda dalam Bab ini, tidak dirinci atau termasuk dalam pos lainnya -Lain-lain : 103 1518.00.920 --Campuran yang berasal dari hewani OLAHAN DARI DAGING, IKAN 16.01 Sosis dan produk semacamnya, dari daging, sisa daging atau darah; olahan makanan berasal dari produk ini 104 1601.00.100 -Segar, dingin atau beku 105 1601.00.900 -Lain-lain 16.02 Daging, sisa daging atau darah yang diolah atau diawetkan lainnya 106 1602.10.000 -Olahan homogen 107 1602.20.000 -Hati binatang -Unggas pada pos No. 01.05 : 108 1602.31.000 --Dari kalkun 109 1602.32.000 --Ayam dari spesies Gallus domesticus 110 1602.39.000 --Lain-lain -Dari babi : 111 1602.41.000 --Paha dan potongannya 1602.42 --Bahu dan potongannya 112 1602.42.100 ---Dalam kemasan kedap udara 113 1602.42.900 ---Lain-lain 1602.49 --Lain-lain, termasuk campuran : ---Dalam kemasan kedap udara : 114 1602.49.110 ----Bacon 115 1602.49.120 ----Floss daging babi 116 1602.49.190 ----Lain-lain ---Lain-lain 117 1602.49.910 ----Floss 118 1602.49.900 ----Lain-lain 119 1602.50.000 -Dari binatang jenis lembu 1602.90 -Lain-lain, termasuk olahan dari darah binatang : 120 1602.90.100 --Daging dan sisa daging lainnya yang diolah atau diawetkan, dalam kemasan kedap udara 121 1602.90.900 --Lain-lain

AMPAS DARI MAKANAN 23.01 Tepung halus, tepung kasar dn pelet, dari daging atau sisanya, dari ikan atau udang-udangan, binatang lunak atau binatang air yang tidak bertulang belakang lainnya, tidak layak untuk makanan manusia; ampas lemak 2301.10 -Tepung halus, tepung kasar dan pelet, dari daging atau sisanya; ampas lemak : 122 2301.10.100 --Tepung kasar daging 123 2301.10.900 --Lain-lain 23.08 Bahan nabati dan sisa nabati, ampas nabati dan hasil sampingannya, dalam bentuk pelet atau tidak, dari jenis yang digunakan untuk makanan hewan, tidak dirinci atau termasuk dalam pos lainnya 124 2308.10.000 -Acorns and horse-chestnuts 23.09 Olahan dari jenis yang dipergunakan untuk makanan hewan 125 2309.10.000 -Makanan anjing atau kucing, dalam kemasan untuk penjualan eceran 2309.90 -Lain-lain : 126 2309.90.100 --Makanan hewan manis --Olahan lainnya dari jenis yang dipakai dalam makanan hewan : ---Makanan lengkap : 127 2309.90.912 ----Untuk babi 128 2309.90.914 ----Campuran susu bubuk pengganti untuk makanan anak ternak ---Lain-lain : 129 2309.90.991 ----Tepung kasar dari daging dan tulang dan tepung kasar dari bulu burung dihidrolisa MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN RAHARDI RAMELAN