II. TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. waktunya terbatas, fisik dan mental yang lelah dan sambil menghadapi lawan. menentukan penampilan pemain di lapangan sepakbola.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. khususnya pada saat mendapat rintangan dari lawan. Seorang pemain

menit) di antara dua babak tersebut.

II. TINJAUAN PUTAKA. beregu, dimainkan oleh dua kelompok dan masing-masing kelompok. terdiri sebelas pemain termasuk penjaga gawang.

II. TINJAUAN PUSTAKA. kelompok yang berlawanan yang masing-masing terdiri atas sebelas pemain.

II. TINJAUAN PUSTAKA. adalah mencakup somatotipe dan pengukuran-pengukuran anthropometrik. Prestasi

BAB II LANDASAN TEORI. maupun muda semua sangat mengemari olah raga ini. diperbolehkan menggunakan anggota badan kecuali tangan dan lengan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan. lebih akurat bila digunakan sampel yang representatif.

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

(Skripsi) Oleh RIDWAN DWI SAPUTRA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di antara pemain-pemain yang mempunyai tujuan untuk memasukkan bola ke

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menendang bola merupakan suatu usaha untuk memindahkan bola dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. tubuh dalam keadaan diam atau bergerak (Harsono,1988:223). Menurut

pemassalan harus dimulai pada usia dini.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk saat tertentu. Dalam segala hal, keberhasilan tim tergantung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN LINGKAR PAHA DENGAN HASIL KETEPATAN TENDANGAN PENALTY DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA.

TINJAUAN PUSTAKA. pada pemain yang bekerja dalam kombinasi. Untuk menguasai bola dan

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI PANJANG TUNGKAI DAN LINGKAR PAHA TERHADAP AKURASI PASSING. Jurnal. Oleh CAHYO PRASETYO

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tungkai berfungsi sebagai penopang gerak anggota tubuh bagian atas, serta

KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI, POWER TUNGKAI, LINGKAR PAHA, DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL LONGPASS. Jurnal. Oleh RENDIZA DONI RAMAWAN

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Perkembangan bola voli

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS/ Hakekat Heading Dalam Permainan Sepak Bola

BAB II KAJIAN TEORITIS. kaki, kepala, dan dada. Hanya penjaga gawang yang disahkan memakai tangan.

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Sepak bola adalah olahraga terpopuler di jagad raya ini. Hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

I. PENDAHULUAN. digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Mulai dari anak-anak,

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar motorik adalah menghasilkan perubahan yang relatif permanen. Perubahan itu

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin

TINJAUAN PUSTAKA. melalui pengalaman itulah peserta didik tumbuh dan berkembang untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. mempertahankan gawangnya sendiri agar tidak kemasukan (Sarumpaet. A.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

: SEPTIAN KUKUH SATRIA NIM.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW

I. PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak besar pada perkembangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kosasih (1985:3) olahraga adalah bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan olahraga yang tidak asing lagi di indonesia,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kondisi fisik adalah suatu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS. terbukti hampir diseluruh dunia memainkan olahraga ini. Menurut Sindhu dkk

SKRIPSI. Oleh: Ria Febriana Effendi NIM

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan unsur kondisi fisik khusus mencakup stamina, daya ledak,

KONTRIBUSI KECEPATAN KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK JURNAL. Oleh ANGGUN WAHYUNI SARI DEWI

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Skinner (1950:22), belajar ialah tingkah laku ketika subjek belajar

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

SUMBANGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL TENDANGAN JARAK JAUH PEMAIN SSB DIPONGGOLO BUMIHARJO KECAMATAN WINONG PATI TAHUN 2011

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS. sepak bola. Karena dengan jump heading pemain bisa melakukan tehnik bertahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, mulai dari kalangan anak-anak sampai orang dewasa, baik oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

(SKRIPSI) Oleh DANI ISKANDAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS. Sepak bola merupakan olahraga yang paling terkenal di dunia. Lebih dari 200 juta orang

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KAJIAN PUSTAKA. kulit binatang yang diisi rambut berdiameter 40 cm untuk jaringnya

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI, KOORDINASI MATA- KAKI, DAN KESEIMBANGAN DINAMIS DENGAN KEMAMPUAN DRIBLING

II. TINJAUAN PUSTAKA. Feri Kurniawan (2012 :76) sepakbola adalah permainan bola yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Permainan bola tangan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN BALL FEELING DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMP N 2 GODEAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

Materi Permainan Bola Basket Lengkap

PENGARUH LATIHAN LEG CURL DAN LEG EXTENTION TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG BOLA PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA 1 BAE KUDUS TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

II. TINJAUAN PUSTAKA. tangan. Kedua kanji tersebut bermakna tangan kosong (pinyin : segi fisik tidak ada artinya (Sujoto J.B, 1996 : 1).

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dimiliki oleh seorang ketika mengontrol bola menggelinding dengan kontrol kaki bagian

SEPAK BOLA III. Design R2 Bramistra

BAB II KAJIAN PUSTAKA. masing-masing terdiri dari sebelas orang pemain dan salah satunya

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

PERBEDAAN KETEPATAN TENDANGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI PENUH PADA PESERTA UKM SEPAKBOLA UNY SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

BAB II LATIHAN PASSING BERPASANGAN DAN PASSING PERMAINAN SEPAK BOLA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. Untuk memberikan pengertian yang lebih jelas, teori-teori yang akan

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. dikembangkan dan ditingkatkan melalui latihan-latihan yang mengarah pada hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN. (ruangan),yang jika digabung artinya menjadi sepak bola dalam ruangan.

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sepak Bola a. Pengertian Permainan Sepak Bola Sepak bola adalah suatu permainan yang dilakukan dengan jalan menyepak bola kian kemari untuk diperebutkan di antara pemain-pemain yang mempunyai tujuan untuk memasukan bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawang sendiri agar tidak kemasukan bola. Di dalam permainan sepak bola, setiap pemain diperbolehkan menggunakan seluruh anggota badan kecuali tangan dan lengan. Hanya penjaga gawang atau kiper yang diperbolehkan memainkan bola dengan kaki dan tangan. Sepak bola merupakan permainan beregu yang masing-masing regu terdiri atas sebelas pemain. Permainan sepak bola dimainkan dalam dua babak (2x45 menit) dengan waktu istirahat (10 menit) di antara dua babak tersebut. Mencetak gol ke gawang merupakan sasaran dari setiap kesebelasan. Suatu kesebelasan dinyatakan sebagai pemenang apabila kesebelasan tersebut dapat memasukkan bola ke gawang lawan lebih banyak dan kemasukan bola lebih sedikit jika di bandingkan lawannya. Sepak bola merupakan permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas (11) orang pemain, yang lazim

10 disebut kesebelasan. Masing-masing regu atau kesebelasan berusaha memasukan bola sebanyak-banyaknya kegawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri agar tidak kemasukan (A. Sarumpaet, 1992:5). Agar peraturan-peraturan ditaati oleh pemain pada saat permainan atau pertandingan berlangsung maka ada wasit dan hakim garis yang memimpin atau mengawasi pertandingan tersebut. Setiap pelanggaran yang dilakukan oleh pemain ada sangsinya (hukumnya), oleh karena itu kedua kesebelasan di harapkan bermain sebaik mungkin serta memelihara sportifitas (A. Sarumpaet, 1992:5). Sepak bola mempunyai tujuan yang sangat sederhana, yaitu berusaha untuk memasukan bola ke gawang lawan dan berusaha mempertahankan gawangnya agar tidak kemasukan bola dari lawan. Apabila unsur-unsur yang menunjang dalam mencapai tujuan permainan maka tujuan tersebut dapat dengan mudah dicapai. b. Teknik Dasar Permainan Sepak Bola Teknik dasar merupakan salah satu pondasi bagi seorang pemain untuk dapat bermain sepak bola. Menurut A. Sarumpaet (1992:17) bahwa teknik dasar adalah semua kegiatan yang mendasari sehingga dengan modal sedemikian itu sudah dapat bermain sepak bola. Untuk meningkatkan mutu permainan kearah prestasi maka masalah teknik dasar merupakan persyaratan yang menentukan. Dengan demikian seorang pemain sepak bola yang tidak menguasai teknik dasar dan

11 keterampilan bermain sepak bola tidaklah mungkin akan menjadi pemain yang baik dan terkemuka. Semua pemain sepak bola harus menguasai teknik dasar dan keterampilan bermain sepak bola karena orang akan menilai sampai dimana teknik dan keterampilan para pemain. Oleh karena itu tanpa menguasai dasar-dasar teknik dan keterampilan sepak bola dengan baik untuk selanjutnya tidak akan dapat melakukan prinsip-prinsip bermain sepak bola, tidak dapat melakukan pola-pola permainan atau pengembangan taktik modern dan tidak akan dapat pula membaca permainan. Menurut Sucipto (2000 : 17-37)) teknik dalam permainan sepakbola yaitu: 1. Teknik menendang bola a) Menendang bola dengan kaki muka penuh (kura-kura). b) Menendang bola dengan kaki muka bagian luar. c) Menendang bola dengan kaki bagian dalam. 2. Menghentikan (menyetop) dan mengontrol bola a) Menghentikan dan mengontrol bola dengan telapak kaki, untuk bola yang jatuh ke tanah. b) Menghentikan dan mengontrol bola dengan muka penuh, untuk bola yang masih melambungkan di udara. c) Menghentikan dan mengontrol bola dengan kaki bagian dalam. d) Menghentikan dan mengontrol bola dengan perut. e) Menghentikan dan mengontrol bola dengan dada. f) Menghentikan dan dengan menggunakan kepala. g) Menghentikan dan dengan menggunakan paha.

12 3. Teknik membawa atau menggiring bola (driblling) a) Menggiring bola dengan punggung kaki. b) Menggiring bola dengan kaki bagian dalam dari kura-kura kaki. c) Menggiring bola dengan kaki bagian dalam atau bagian luar. 4. Teknik gerakan (gerakan tipu) Gerakan yang terbaik adalah gerakan tipu badan (body playing) waktu menggiring bola. Karena gerakan tipu yang kerjakan dengan badan sangat penting dan banyak digunakan dalam permainan, maka perlu latihan yang intensif. Gerakan tipu dapat kerjakan dengan mengendalikan kepada ketetapan, kecepatan dan kelincahan bergerak digunakan pada saat dan keadaan yang tepat serta menguntungkan. 5. Teknik menyundul bola (heading) Menyundul bola harus memakai dahi dan mata harus selalu terbuka Biasanya digunakan untuk memberi umpan kepada teman atau untuk membuat gol kegawang lawan melalui umpan lambung yang tinggi. 6. Teknik melempar bola ke dalam (throw in) Ketika bola meninggalkan lapangan permainan dinyatakan keluar (out), maka agar permainan dapat dilanjutkan seorang pemain melempar bola kedalam lapangan kembali (throw in). c. Menendang Bola Menendang bola merupakan teknik dasar bermain sepak bola yang sering digunakan dalam permainan sepak bola. Seorang pemain sepak bola yang tidak menguasai teknik menendang bola dengan sempurna tidak mungkin

13 menjadi pemain yang baik (Soekatamsi, 2001:238). Kesebelasan sepak bola yang baik dan tangguh adalah suatu kesebelasan sepak bola yang semua pemainnya menguasai teknik dasar menendang bola dengan baik, cepat, cermat, dan tepat pada sasaran, sasaran pada teman maupun sasaran dalam membuat gol kegawang lawan. d. Menghentikan Bola Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan sepak bola yang penggunaannya bersamaan dengan teknik menggiring bola. Tujuan menghentikan bola untuk mengontrol bola, yang termasuk didalamnya untuk mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan dan memudahkan untuk passing (Sucipto, 2000:22). Dilihat dari perkenaan bagian badan yang pada umum nya digunakan untuk menghentikan bola adalah kaki, paha dan dada. Bagian kaki yang biasa digunakan untuk menghentikan bola adalah kaki bagian dalam, kaki bagian luar, punggung kaki, dan telapak kaki. e. Menyundul Bola Menurut Soekatamsi (2001:33), menyundul bola adalah meneruskan bola dengan mempergunakan dahi yaitu daerah kepala diatas kening dibawah rambut. Ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Sucipto (2000:32) bahwa menyundul adalah memainkan bola dengan kepala. Prinsip-prinsip teknik menyundul bola : 1) lari menjemput arah datangnya bola, pandangan mata tertuju kearah bola, 2) Otot-otot leher dikuatkan, dikeraskan, dam

14 difleksasi dagu ditarik merapat pada leher, 3) Untuk menyundul bola digunakan dahi yaitu daerah kepala diatas kedua kening di bawah rambut kepala, 4) Badan ditarik kebelakang melengkung pada daerah pinggang, kemudian dengan gerakan seluruh tubuh yaitu kekuatan otot perut, kekuatan dorongan panggul dan kekuatan kedua lutut kaki bengkok diluruskan, badan diayunkan dan di hentakkan kedepan sehingga dahi dapat mengenai bola, 5) pada waktu menyundul bola mata tetap terbuka dan tidak boleh dipejamkan, dan selalu mengikuti arah datangnya bola dan mengikuti kemana bola diarahkan dan selanjutnya diikuti dengan gerak lanjutan untuk segera lari mencari posisi (Soekatamsi, 2001:31) f. Menggiring Bola Menggiring merupakan merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan sepak bola yang harus dikuasai oleh setiap pemain. Menggiring bola adalah gerakan dalam permainan sepak bola yang mengandung unsur seni sebab adanya penggunaan beberapa bagian kaki yang menyentuh bola dengan cara menggulingkan bola ditanah sembil berlari. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Robert Koger (2007:51) bahwa : Menggiring bola adalah metode menggerakkan bola dari satu titik ke titik lain dilapangan dengan menggunakan kaki. Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau pelan-pelan (Sucipto, 2000:28). Kemampuan menggiring bola dalam permainan sepak bola harus dikuasai oleh setiap pemain khususnya pada

15 posisi penyerang. Karena merupakan senjata ampuh dalam upaya menyusun serangan kedaerah lawan. Menggiring bola dalam situasi bermain artinya membawa bola dari satu lini ke lini lainnya dengan cara mengontrol dari kaki ke kaki bila ruang gerak sempit, karena lawan menutup daerahnya. Ketika mulai mempersiapkan diri untuk bertanding, keterampilan utama yang pertama kali akan membuatmu terpacu dan merasa puas adalah kemampuan menggiring bola (Danny Mielke, 2007:1) B. Teknik Dasar Menggiring Bola 1) Pentingnya Teknik Menggiring Bola Dalam Permainan Sepak bola Kemampuan menggiring bola besar peranannya dalam permainan sepak bola. Sebab sebagian besar permainan sepak bola dilakukan dengan menggiring bola. Menggiring bola merupakan salah satu teknik yang harus dimilki dan dikuasai oleh setiap pemain, hal ini sangat berguna dalam situasi permainan sebab tanpa penguasaan teknik tersebut pemain tidak dapat bermain dengan baik. Menurut Soekatamsi (2001:20), kegunaan teknik menggiring bola yaitu: a) Untuk melewati lawan b) Untuk mencari kesempatan memberikan bola umpan kepada teman dengan tepat c) Untuk menahan bola agar tetap dalam penguasaan, menyelamatkan bola apabila tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk dengan segera memberikan operan kepada teman.

16 2) Prinsip-Prinsip Menggiring Bola Kemampuan menggiring bola dengan baik dalam permainan sepak bola diperlukan untuk mendekati atau menerobos pertahanan lawan. Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan agar dapat menggiring bola dengan baik. Soekatamsi (2001:18) mengemukakan bahwa: Prinsip-prinsip dalam menggiring bola adalah sebagai berikut: a. Bola didalam penguasaan pemain, bola selalu dekat dengan kaki, badan pemain terletak diantara bola dan lawan, supaya lawan tidak mudah merebut bola. b. Didepan pemain terdapat daerah kosong, bebas, dan lawan. c. Bola digiring dengan kaki kanan maupun kiri, mendorong bola kedepan, jadi bola didorong bukan ditendang, irama sentuhan kaki pada bola tidak merubah irama langkah kaki. d. Pada waktu menggiring bola pandangan mata tidak boleh selalu pada bola saja, tetapi harus pula memperhatikan atau mengamati situasi sekitar dan lapangan atau posisi lawan maupun posisi kawan. e. Badan agak condong kedepan, gerakan tangan bebas seperti lari biasa. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut maka kemampuan menggiring bola dengan baik dapat dicapai. Prinsip-prinsip menggiring bola tersebut harus benar-benar diperhatikan, agar hasilnya lebih efektif.

17 3) Macam-Macam Teknik Menggiring Bola Tenik dasar menggiring bola yang dapat digunakan dalam permainan sepak bola ada beberapa macam. Menurut Soekatamsi (2001:21-22) membedakan macam-macam cara menggiring bola yaitu: 1) Menggiring bola dengan kura-kura kaki bagian dalam a. Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi kaki dalam menendang bola dengan kura-kura kaki bagian dalam, b. Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak diayunkan seperti teknik menendang bola, akan tetapi setiap langkah secara teratur menyentuh atau mendorong bola bergulir kedepan dan bola harus selalu dekat dengan kaki dengan demikian bola mudah dikuasai dan tidak mudah direbut oleh lawan, c. Pada saat menggiring bola lutut kedua kaki harus selalu sedikit ditekuk, dan pada waktu kaki menyentuh bola pandangan pada bola, kemudian melihat situasi dilapangan, melihat posisi lawan dan teman. Untuk lebih jelas nya dapat dilihat pada gambar : Gambar 2. Menggiring Bola dengan Kura-Kura Bagian Dalam ( sumber : Soekatamsi, 2001 : 159 )

18 2) Menggiring bola dengan kura-kura kaki penuh a. Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi kaki dalam menendang bola dengan kura-kura penuh, b. Setiap langkah secara teratur dengan kura-kura kaki penuh kaki kanan atau kiri mendorong bola bergulir kedepan dan bola harus selalu dekat dengan kaki, c. Pada saat menggiring bola kedua kaki selalu sedikit ditekuk, waktu kaki menyentuh bola pandangan pada bola, jangan melihat situasi lapangan, posisi lawan dan posisi teman. Menggiring bola dengan kura-kura penuh ini, pemain dapat membawa bola dengan cepat. Dari teknik ini hanya digunakan apabila didepan pemain terdapat daerah kosong atau bebas dari lawan, sehingga jarak untuk menggiring bola cukup jauh. Untuk lebih jelas nya dapat dilihat pada gambar : Gambar 3. Menggiring Bola dengan Kura-Kura Kaki Penuh ( sumber : Soekatamsi, 2001 : 161 )

19 3) Menggiring bola dengan kura-kura kaki bagian luar a. Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi kaki dalam posisi menendang bola dengan kura-kurra kaki bagian luar, b. Setiap langkah secara teratur dengan kura-kura kaki bagian luar kaki kanan atau kaki kiri mendorong bola bergulir kedepan, dan bola harus selalu dekat dengan kaki, sesuai dengan irama lari, c. Pada saat menggiring bola kedua lutut sedikit ditekuk, waktu kaki menyentuh bola pandangan pada bola dan selanjutnya melihat situasi lawan dan posisi teman. Untuk lebih jelas nya dapat dilihat pada gambar : Gambar 4. Menggiring Bola dengan Kura-Kura Kaki Bagian Luar ( sumber : Soekatamsi, 2001 : 162 ) C. Panjang Tungkai Salah satu komponen yang penting dalam prestai olahraga yaitu ukuran tubuh, struktur tubuh atau kualitas biometrik. Menurut Bompa (1990:342), bahwa. kualitas biometrik adalah mencakup somatotipe dan pengukuran-pengukuran anthropometrik. Prestasi olahraga memerlukan kualitas biometrik tertentu dengan nomor atau cabang olahraga yang dikembangkan.

20 Postur tubuh anthropometrik sering dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan cabang olahraga yang ditekuni oleh atlet tertentu. Anthropometrik merupakan pengukuran lebih jauh mengenai bagian-bagian luar dari tubuh (Verducci, 2014:215). Lebih lanjut Verducci mengemukakan mengenai dua tipe instrumen pengukuran anthropometrik yang meliputi bagian-bagian tubuh yang mana itu berkaitan dengan besarnya tubuh dan itu berhubungan dengan somatotipe. Anthropometrik tubuh dapat diukur melalui pengukuran bagian-bagian tubuh dan bentuk tubuh secara keseluruhan. Postur tubuh merupakan salah satu komponen yang penting dalam prestasi olahraga. M. Sajoto (1995:2) mengemukakan bahwa salah satu aspek biologis yang ikut menentukan pencapaian prestasi dalam olahraga yaitu struktur dan postur tubuh. Lebih lanjut Evelin C. Pearse (2009:2) mengemukakan bahwa struktur dan postur tersebut meliputi: a. Ukuran tinggi dan panjang tubuh b. Ukuran besar, lebar dan berat tubuh c. Somatotype (bentuk tubuh) Tungkai merupakan bagian tubuh yang penting bagi pemain sepak bola. Ukuran panjang tungkai sebagai salah satu unsur postur tubuh juga ikut menentukan terhadap pencapaian prestasi dalam olahraga. Apalagi dalam permainan sepak bola, dimana olahraga ini sebagian besar gerakannya menggunakan tungkai. Tungkai merupakan bagian tubuh sebagai anggota dan alat gerak bagian bawah yang memegang peranan penting dalam penampilan gerak. Tungkai dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu tungkai atas dan tungkai bawah.

21 Adapun yang dimaksut tungkai adalah anggota gerak bawah yang meliputi seluruh kaki, mulai dari pangkal paha sampai dengan jari kaki. Menurut Evelin C. Pearse (2009:39) anatomi anggota gerak bawah (tungkai) terdiri dari tulang-tulang sebagai berikut: (1) Femur, (2) Patella, (3) Tibia, (4) Fibula, (5) Ossa Tarsi, (6) Ossa Metatarsi, (7) Digit. Untuk lebih jelas nya dapat dilihat pada gambar : Gambar 5. Anatomi Gerak Bagian Bawah ( Sumber : Evelyn C. Pearce 2009 : 90 ) D. Power Tungkai Power merupakan kombinasi antara kekuatan dan kecepataan, merupakan dasar dalam setiap melakukan bentuk aktifitas. Dalam menggiring bola power merupakan komponen penting, dalam menggiring bola di butuhkan kecepatan serta kekuatan untuk menguasai bola dengan baik.

22 a. Pengertian Power Power merupakan daya ledak yang mempunyai makna kemampuan untuk mengeluarkan kekuatan maksimal dalam waktu relatif singkat. Power atau daya ledak adalah kemampuan kerja otot (usaha) dalam satuan waktu (detik), Kg (berat)* meter / detik. Sedangkan Kg* meter adalah satuan usaha. Power ada dua bagian yaitu kekuatan daya ledak dan kekuatan gerak cepat, (Petunjuk Praktikum Fisiologi Manusia FIK UNY, TIM laboratorium Fisiologi Manusia 2008) b. Pengertian Otot Menurut M. Sajoto (1995:100) Struktur otot pada dasarnya tersusun dari dua komponen, masing-masing terdiri dari bahan protein tebal yang disebut filamen myosin dan bahan protein tipis yang disebut filamen actin. Kemudian sarcomere-sarcomere tersebut membentuk satu ikatan yang dinamakan myofibril. Komponen penting dalam otot adalah actin dan myosin. Kontraksi otot yang berlangsung lebi lama, memerlukan oksigen guna memperoleh ATP (Adenosina trifosfat) lebih banyak dari oksidasi glucose. ATP merupakan sumber tenaga utama atau energi dari sel-sel tubuh (Rahmat Hermawan, 2013 : 7). Setiap kontraksi otot adalah suatu peristiwa pemecahan ATP menjadi ADP (Adenosin Difosfat) dan energi. Ini adalah ester dari asam pirofosfat dengan nukleosida adenosin. Fungsi Otot tulang adalah menghasilkan gaya yang menimbulkkan gerakan. Otot terikat pada tulang dengan pengikat yang disebut tendo, dimana tendo adalah perpanjangan perimsyum dan apymisium.

23 Menurut Sudarminto (1992:22) karakteristik otot memiliki empat sifat yaitu : a) Iritabilitas Otot memiliki kemampuan menerima dan menanggapai bermacam rangsang. b) Kontrabilitas Bila menerima rangsang, otot memiliki kemampuan untuk memendek c) Ekstensibilitas Otot memiliki sifat dapat memanjang, baik dalam keadaan aktif ataupun pasif. d) Elastisitas Bila otot dalam keadaan memendek atau memenjang, otot memliki kemampuan untuk kembali kepada panjangnya waktu istirahat atau bentuk normal. b. Power Tungkai Power tungkai merupakan kemampuan otot atau sekelompok otot tungkai untuk melakukan gerak secara eksplosif. Daya ledak otot menurut M. Sajoto (1995: 58) adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kekuatan maksimum, dengan usahanya yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya. Power tungkai digunakan untuk menekan tanah akan memberikan reaksi sebesar tekanan yang dilakukan. Dengan demikian peranan power tungkai terhadap menggiring adalah memberi tekanan dan memberi sumbangan

24 kekuatan menggiring. Selanjutnya yang dimaksud dengan power tungkai dalam penelitian ini adalah kemampuan otot atau sekelompok otot tungkai untuk melakukan kerja atau gerakan dengan mengerahkan tenaga maksimal secara eksplosif. Otot-otot tungkai di bagi menjadi dua bagian, yaitu otot tungkai bagian atas dan otot tungkai bagian bawah. 1) Otot-otot tungkai atas meliputi: M. abduktor maldanus, M. abduktor brevis, M. abduktor longus. Ketiga otot ini menjadi satu yang disebut M. abduktor femoralis dan berfungsi menggerakkan gerakan abduksi dari femur, M. rektus femuralis, M. vastus lateralis eksternal, M. vastus medialis internal, M vastus inter medial, Biseps femoris, berfungsi membengkokkan paha dan meluruskan tungkai bawah, M. semi membranosus, berfungsi tungkai bawah, M. semi tendinosus (seperti urat), berfungsi membengkokkan urat bawah serta memutar kedalam, M. Sartorius, berfungsi eksorotasi femur, memutar keluar waktu lutut fleksi, serta membantu gerakan fleksi femur dan membengkokkan keluar. Untuk lebih jelas nya dapat dilihat pada gambar : Gambar 6. Otot-otot yang terdapat pada Tungkai Atas ( Sumber : Evelyn C. Pearce 2009 : 134 )

25 2) Otot-otot tungkai bawah meliputi: Otot tulang kering, depan M. tibialis anterior, berfungsi mengangkut pinggir kaki sebelah tengah dan membengkokkan kaki, M. ekstensor talangus longus, berfungsi meluruskan jari telunjuk kejari tengah, jari manis dan kelingking jari, otot ekstensi jempol, berfungsi dapat meluruskan ibu jari kaki, tendo Achilles, berfungsi meluruskan kaki di sendi tumit dan membengkokkan tungkai bawah lutut (M. popliteus), M. falangus longus, berfungsi membengkokkan empu kaki, M. tibialis posterior, berfungsi membengkokkan kaki disendi tumit dan telapak kaki di sebelah ke dalam. Untuk lebih jelas nya dapat dilihat pada gambar : Gambar 7. Otot-otot yang terdapat pada Tungkai Bawah ( Sumber : Evelyn C. Pearce 2009 : 135 ) E. Lingkar Paha Paha adalah bagian dari tungkai bawah. Tulang tunggal yang menyusun paha disebut femur yang sangat tebal dan kuat karena tingginya bagian tulang korteksnya. Tulang ini membentuk sambungan ball and socket dipinggul dan sambungan condylar pada lutut. Tulang paha terdiri dari bagian kepala dan

26 leher pada bagian proksimal dan dua condyles pada bagian distal. Kepala tulang paha akan membentuk sendi pada pinggul. Bagian proksimal lainnya yaitu trokanter mayor dan trokanter minor menjadi tempat pendekatan otot. Pada bagian proksimal posterior terdapat tuberositas glutea yakni permukaan kasar tempat melekatnya otot gluteus maximus. Di dekatnya terdapat bagian linea aspera, tempat melekatnya otot biceps femoris. Lingkar paha yaitu diameter yang diukur melalui lipatan bawah pinggul yaitu lipatan gluteal. ( Tim PPIKOR, 2013:49 ) F. Penelitian yang Relevan Berikut ini merupakan contoh penelitian yang hampir sama dengan penelitian ini, antara lain : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Siswoyo (2003) berjudul Hubungan antara kecepatan 50 M, Kelincahan dan Penguasaan Bola terhadap prestasi Menggiring Bola dalam Sepak bola. Hasil penelitian menunjukkan masingmasing variabel dengan kemampuan menggiring bola adalah lari 50 M = 0,688,p < 0,05 (signifikan). Kelincahan = 0,620,p < 0,05 (signifikan). Penguasaan bola = 0,637,p < 0,05 (signifikan). Hubungan antara kecepatan lari 50 M, Kelincahan,dan penguasaan bola terhadap prestasi menggiring bola Ry (1,2,3) = 0,797 dengan f Regresi = 15.070 < F tabel = 2.98 pada taraf 33 signifikansi 5% (signifikan). Sumbangan variabel lari 50 M = 23.13 %, kelincahan = 19.79 %, dan penguasaan bola 20.56 %. Sumbangan dari ketiga variabel tersebut = 63.5 %.

27 2. Penelitian yang dilakukan oleh Amran Nurhadi (2004) berjudul Sumbangan, Kelincahan, Keseimbangan, Koordinasi dan Kelentukan Terhadap Keterampilan Menggiring Bola dalam Sepak bola. Sampel yang digunakan adalah pemain sepak bola Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UNY yang berjumlah 35 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya sumbangan kelincahan sebesar 16,006%, keseimbangan sebesar 7.719%, koordinasi sebesar 18,352% dan kelentukan sebesar 17,602% terhadap keterampilan menggiring bola. Selain itu diketahui juga sumbangan yang diberikan oleh gabungan variabel bebas terhadap keterampilan menggiring bola sebesar 59,679%. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Riyan Ardona (2014) berjudul hubungan kecepatan. kelincahan dan kekuatan otot tungkai terhadap keterampilan menggiring bola dalam sepak bola siswa putra kelas 8 SMP Abadi Perkasa PT Indolampung Perkasa Tulang Bawang. hasil penelitian tersebut dapat diperoleh hasil koefisien korelasi antara kecepatan dengan keterampilan menggiring bola memiliki korelasi sebesar 16,08%, selanjutnya koefesien korelasi antara kelincahan dengan keterampilan menggiring bola sebesar 22,54%, kemudian koefisien korelasi antara kekuatan otot tungkai dengan keterampilan menggiring bola sebesar 10,33%,dan untuk variabel kecepatan, kelincahan, dan kekuatan otot tungkai dengan keteampilan menggiring memiliki koefisien korelasi sebesar 42,31%.

28 G. Kerangka Pikir Menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau pelan-pelan. Dalam gerakan menggiring bola ada beberapa komponen kondisi fisik yang terlibat di dalamnya antara lain: kekuatan, daya tahan, daya ledak, kecepatan, kelentukan, keseimbangan, kelincahan, ketetapan, koordinasi, lingkar paha, dan panjang tungkai. Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan di atas dapat dirumuskan kerangka pemikiran sebagai berikut : Sepak Bola Kekuatan Daya Tahan Daya Ledak Kecepatan Kelentukan Keseimbangan Koordinasi Kelincahan Ketetapan Lingkar Paha Menendang Bola Menghentikan Bola Menggiring Bola Menyundul Bola Merampas Bola Lemparan Kedalam Menjaga Gawang Panjang Tungkai Gambar 8. Kerangka Pikir ( Sumber : Sucipto, 2000: 17 )

29 1. Kontribusi Panjang Tungkai Terhadap Kemampuan Menggiring Bola Dalam menggiring bola seorang pemain membutuhkan tungkai untuk menguasai bola dengan mendorong, menjangkau dan melindungi bola dari musuh saat menggiring. Maka dalam upaya meningkatkan kemampuan menggiring bola perlu diperhatikan secara serius aspek tersebut agar diperoleh hasil yang semakin optimal. 2. Kontribusi Power Tungkai Terhadap Kemampuan Menggiring Bola Dalam menggiring bola power merupakan komponen penting, dalam menggiring bola di butuhkan kecepatan serta kekuatan untuk menguasai bola dengan baik. Karena power merupakan kombinasi antara kekuatan dan kecepataan, merupakan dasar dalam setiap melakukan bentuk aktifitas. 3. Kontribusi Lingkar Paha Terhadap Kemampuan Menggiring Bola Dalam menggiring bola otot paha yang besar dan kuat akan membantu laju kecepatan dalam melakukan kemampuan pergerakan paha saat menggiring bola. Selain itu, paha akan membantu mendorong tubuh ke depan agar dapat mengikuti gerakan saat stelah menggiring atau Follow trough. H. Hipotesis Menurut Sudjana (2005 : 219) hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut melakukan pengecekannya. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2010 : 122) hipotesis merupakan suatu pernyataan yang penting kedudukannya dalam penelitian.

30 Berdasarkan kajian teoritis yang berhubungan dengan permasalahan, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: H1. Ada kontribusi yang signifikan antara panjang tungkai terhadap kemampuan menggiring bola pada tim sepak bola SMA N 1 Ketapang. H0. Tidak ada kontribusi yang signifikan antara panjang tungkai terhadap kemampuan menggiring bola pada tim sepak bola SMA N 1 Ketapang. H2. Ada kontribusi yang signifikan antara power tungkai terhadap kemampuan menggiring bola pada tim sepak bola SMA N 1 Ketapang. H0. Tidak ada kontribusi yang signifikan antara power tungkai terhadap kemampuan menggiring bola pada tim sepak bola SMA N 1 Ketapang Lampung Selatan. H3. Ada kontribusi yang signifikan antara lingkar paha terhadap kemampuan menggiring bola pada tim sepak bola SMA N 1 Ketapang. H0. Tidak ada kontribusi yang signifikan antara lingkar paha terhadap kemampuan menggiring bola pada tim sepak bola SMA N 1 Ketapang. H4. Ada kontribusi yang signifikan antara panjang tungkai, power tungkai dan lingkar paha terhadap kemampuan menggiring bola pada tim sepak bola SMA N 1 Ketapang. H0. Tidak ada kontribusi yang signifikan antara panjang tungkai, power tungkai dan lingkar paha terhadap kemampuan menggiring bola pada tim sepak bola SMA N 1 Ketapang.