Bid'ah-Bid'ah di Bulan Rajab



dokumen-dokumen yang mirip
DI BULAN SUCI RAMADHAN

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

MERAYAKAN MALAM ISRA DAN MI RAJ

WAKTU TERJADINYA PERISTIWA ISRAA DAN MI RAJ

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

Tuntunan Pertama Hari Raya Menurut Islam

Umrah dan Haji Sebagai Penebus Dosa

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

Koreksi Ritual di Bulan Rajab

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Hukum Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

Khutbah Jum'at. Keutamaan Bulan Sya'ban. Bersama Dakwah 1

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat

GURU MENGELUHKAN MURIDNYA YANG TIDAK PATUH DAN TIDAK MENERIMA NASEHAT

HUKUM BACAAN AL-QUR AN UNTUK ORANG LAIN YANG MASIH HIDUP ATAU SUDAH MATI ح م قراءة القرآن لا خر حيا أو ميتا

10 Pembatal Keislaman

BID AH SHALAT RAGHAIB

Allah Itu Maha Indah dan Mencintai Keindahan

Dosa Bersumpah Dengan Menyebut Selain Allah

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

Kewajiban Haji dan Beberapa Peringatan Penting dalam Pelaksanaannya

Bukti Cinta Kepada Nabi

BIDAH MENGUMPULKAN SATU MILYAR SHALAWAT NABI DALAM MENYAMBUT PERAYAAN MAULID بدعة تميع مليارات من الصلاة ع رسول االله بمناسبة لودل نلبوي!

Dinamakan bulan sya'ban karena bangsa arab pada bulan tersebut berpencar untuk mencari air, atau karena ia muncul diantara bulan rajab dan ramadhan.

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Membatalkan Shalat Witir

Bisakah Kirim Pahala BISAKAH KIRIM PAHALA

Kewajiban Berbakti kepada Orang Tua

Mengimani Kehendak Allah

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan

Kedudukan Sahabat Nabi dan Hukum Mencela Mereka

Merasakan Manisnya Keimanan

BILA SYA BAN TELAH TIBA

Tata Cara Shalat Malam

Seputar Bulan Sya'ban

PUASA DI BULAN RAJAB

Takwa dan Keutamaannya

Berkawan dengan Orang Shalih

Waspadai perbuatan tasyabuh/menyerupai. non muslim

Memperbaiki Kesalahan dalam Bulan Ramadhan

Seribu Satu Sebab Kematian Manusia

KUMPULAN FATWA. Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit. Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali

??????????????????????????????????????????????? :????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Shalat Berjamaah Tidak di Rumah

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama

Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal

SEMUA TENTANG I TIKAF Bersama Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin (BAGIAN 1)

Menjadi Hakim Zhalim ????????????:

Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran

Renungan Pergantian Tahun

Memahami Radikalisme Secara Utuh

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc.

Kewajiban Menunaikan Amanah

Penulis : Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc Dipublikasikan ulang dari

Khutbah Jum'at. Memaafkan Sesama Sebelum Ramadhan Tiba. Bersama Dakwah 1

Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal

Hukum Menunaikan Haji dan Umrah Dengan Pembayaran Melalui Kartu Kredit

MACAM-MACAM AMALAN YANG DISYARIATKAN

Hukum Seputar Zakat Fitrah

Tanda-Tanda Cinta Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam

Aku telah meminta hujan dengan Majaadiihus Samaa yang dengannya hujan diturunkan.

Keluhan Pemuda Karena Tidak Dibangunkan Orang Tuanya Untuk Shalat Fajar

Menjual Rokok HUKUM SEORANG PEDAGANG YANG TIDAK MENGHISAP ROKOK NAMUN MENJUAL ROKOK DAN CERUTU DALAM DAGANGANNYA.

Kesialan dan Keberuntungan

Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa

Jangan Kau Tunda Apalagi Sampai Kau Tinggalkan Shalat

Alhamdulillah Was Shalaatu Was Salaamu Alaa Rasuulillah, adapun setelah ini:

HUKUM MEMAKAI BAJU YANG TERDAPAT TULISAN DALAM SHALAT ح م لبس القميص ملكتوب عليه ف الصلاة

Hukum Berobat Kepada Dukun Dan Peramal

Apa yang Dianjurkan Setelah Selesai Witir

*** Syarat Amal Diterima

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Bagaimana Kita Merespon Perintah Puasa

Asas Kebangkitan Dunia Islam

Kemuliaan Seorang Hamba Terletak Pada Ibadahnya

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah

Renungan bagi Musafir

Adab dan Keutamaan Hari Jumat

Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

Hukum Merokok Dan Menjualnya

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

Agar Pohon Keimanan Tumbuh dan Berbuah

Memaksimalkan Waktu-Waktu Mustajab Untuk Berdoa

BISAKAH KIRIM PAHALA?

Doa Setelah Khatam al-qur`an

Pengaruh Shalat dan Maksiat Terhadap Rezeki

AGAMA INI TELAH SEMPURNA

Khutbah Jum'at. Keutamaan Muharam. Bersama Dakwah 1

Kultum Ramadhan: Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga

Hikmah dan Pelajaran dari Ibadah Haji

Janganlah Berlaku Zalim


Tanda tanda Kebaikan dan Keburukan

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh

Sunah Yang Hilang di Bulan Dzulhijjah

Transkripsi:

1 Risalah Ilmiyah Ahlus Sunnah Bid'ah-Bid'ah di Bulan Rajab Fatwa-Fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Pertanyaan 1: Apa hukum orang yang berpuasa di bulan Rajab selama satu bulan penuh seperti puasa pada bulan Ramadhan? Berpuasa di bulan Rajab adalah perkara yang makruh karena termasuk amalan Jahiliyyah. Tidak boleh seorang muslim untuk melakukannya. Mayoritas ulama menyatakan dengan jelas bahwa amalan itu makruh, karena Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang dari puasa di bulan Rajab. Maksudnya bahwa karena amalan itu adalah amalan Jahiliyyah. Tetapi seandainya seseorang berpuasa beberapa hari yaitu hari Senin, Kamis, atau puasa tiga hari setiap bulan maka hal itu tidak mengapa. Adapun jika sengaja berpuasa karena bulan itu adalah bulan Rajab, maka ini adalah amalan yang makruh. Pertanyaan 2: Sebagian orang mengkhususkan bulan Rajab untuk melakukan sebagian ibadah seperti Shalat Raghaib dan menghidupkan malam ke-27 di bulan itu. Apakah ada asal dari Syari'at dalam hal tersebut? Semoga Allah membalas Anda dengan kebaikan. Mengkhususkan bulan Rajab dengan melakukan Shalat Raghaib atau mengadakan acara peringatan pada malam ke-27 di bulan itu karena menyangka bahwa malam itu adalah malam Isra' Mi'raj, itu semua adalah bid'ah, tidak boleh dilakukan. Amalan-amalan tersebut tidak memiliki asal dalam Syari'at. Para ahli tahqiq dari kalangan ulama telah memperingatkan hal tersebut. Kami juga telah menulis tentang hal itu lebih dari sekali, dan telah kami jelaskan kepada orang-orang bahwa Shalat Raghaib adalah bid'ah. Shalat itu dilakukan oleh sebagian orang di malam Jum'at pertama pada bulan Rajab. Demikian juga mengadakan peringatan pada

2 Risalah Ilmiyah Ahlus Sunnah malam ke-27 di bulan itu karena menyangka bahwa malam itu adalah malam Isra' Mi'raj, itu adalah bid'ah yang tidak ada asalnya dalam Syari'at. Malam Isra' Mi'raj tidaklah diketahui dengan pasti. Seandainyapun diketahui, tidak boleh diadakan acara peringatan berkaitan dengannya. Sebab, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah memperingatinya. Demikian juga para Khulafa'ur Rasyidun dan shahabat-shahabat yang lain radhiallahu 'anhum. Seandainya amalan itu sunnah, niscaya mereka sudah mendahului kita dalam melakukannya. Seluruh kebaikan ada pada peneladanan terhadap mereka dan berjalan di atas manhaj mereka, sebagaimana difirmankan oleh Allah 'Azza wa Jalla : و الس اب ق ون الا و ل ون م ن ال م ه اج ر ين و الا ن ص ار و ال ذ ين ات ب ع وه م ب ا ح س ان ر ض ي الل ه ع ن ه م و ر ض وا ع ن ه و أ ع د ل ه م ج ن ات ت ج ر ي ت ح ت ه ا الا ن ه ار خ ال د ين ف يه ا أ ب د ا ذ ل ك ال ف و ز ال ع ظ ي م "Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah. Dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya. Mereka kekal di dalamnya selamanya. Itulah kemenangan yang besar." (At Taubah : 100). Dan telah shahih dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda : من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد Barangsiapa yang mengadakan perkara-perkara yang baru dalam urusan kami ini (Islam) yang tidak bersumber darinya, maka amalan tersebut tertolak. (Muttafaqun 'alaih). Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam juga berkata : من عمل عملا ليس عليه أمرنا فهو رد Barangsiapa yang beramal dengan suatu amalan yang bukan dari urusanku (Islam), maka amalan tersebut tertolak. (Dikeluarkan oleh Muslim dalam Shahih beliau). Makna kalimat : رد (maka amalan tersebut tertolak), yaitu dikembalikan kepada pelakunya. Dahulu, beliau shallallahu 'alaihi wa sallam juga berkata dalam khutbah beliau :

3 Risalah Ilmiyah Ahlus Sunnah أما بعد, فا ن خير الحديث كتاب االله وخير الهدي هدي محمد -صلى االله عليه وسلم- وشر الا مور محدثاتها وكل بدعة ضلالة Adapun sesudah itu, sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan perkara yang paling jelek adalah mengadakan perkara baru (bid ah dalam agama), dan seluruh bid ah adalah sesat. (Dikeluarkan oleh Muslim dalam Al Jum'ah No. 1435). Maka yang wajib dilakukan oleh seluruh kaum muslimin adalah mengikuti sunnah, istiqamah di atasnya, saling berwasiat terhadapnya, dan berhati-hati dari segala macam bid'ah, dalam rangka mengamalkan firman Allah 'Azza wa Jalla : و ت ع او ن وا ع ل ى ال ب ر و الت ق و ى "Dan tolong-menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa." (Al Maidah : 2). Dan juga perkataannya Yang Maha Suci : و ال ع ص ر* إ ن الا ن س ان ل ف ي خ س ر * إ لا ال ذ ين آم ن وا و ع م ل وا الص ال ح ات و ت و اص و ا ب ال ح ق و ت و اص و ا ب الص ب ر "Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, serta saling menasehati supaya mentaati kebenaran dan saling menasehati supaya menetapi kesabaran." (Al 'Ashr : 1-3). Juga dalam rangka mengamalkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam : الدين النصيحة" قيل: لمن يا رسول االله قال: "الله ولكتابه ولرسوله ولا ي مة المسلمين وعامتهم "Agama itu nasehat." Ada yang bertanya, "Bagi siapa wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Bagi Allah, kitabnya, Rasulnya, para pemimpin kaum muslimin, dan bagi kaum muslimin pada umumnya." (Dikeluarkan oleh Muslim dalam Shahih beliau, kitabul Iman, nomor 55). Adapun umrah, maka tidak mengapa dilaksanakan di bulan Rajab, berdasarkan hadits yang terdapat dalam Ash Shahihain dari Ibnu 'Umar radhiallahu 'anhuma bahwa Nabi shallallahu

4 Risalah Ilmiyah Ahlus Sunnah 'alaihi wa sallam pernah melakukan umrah di bulan Rajab. Para Salafpun dahulu melakukan umrah di bulan Rajab, sebagaimana disebutkan oleh Al Hafidz Ibnu Rajab rahimahullah dalam kitab beliau "Al Latha'if" dari 'Umar, dari putra beliau, dan dari 'Aisyah radhiallahu 'anhum. Dinukil pula dari Ibnu Sirin bahwa para Salafpun dahulu melakukan hal tersebut. Wallahu waliyyut taufiq. Pertanyaan 3: Jika tiba hari Kamis pertama di bulan Rajab, sebagian orang menyembelih binatang dan memandikan anak-anak mereka. Pada saat mereka memandikan anak-anak, mereka mengatakan : "Wahai hari Kamis pertama di bulan Rajab, selamatkanlah kami dari campak dan kudis." Mereka menyebut hari itu sebagai Karamah Rajab. Berilah kami bimbingan terkait dengan pertanyaan ini. Ini adalah perbuatan mungkar yang tidak ada asalnya dan tidak boleh dilakukan. Kalimat," Wahai hari Kamis " ini adalah doa yang ditujukan kepada selain Allah. Ini adalah syirik besar. Berdoa kepada selain Allah adalah syirik besar. Kesimpulannya, perbuatan ini adalah bid'ah, tidak boleh dilakukan. Nas'alullaha al 'afiyah. Pertanyaan 4: Saya pernah mendengar tentang puasa di bulan Rajab selama satu bulan penuh. Apakah perbuatan tersebut bid'ah atau termasuk amalan yang benar? Tidak disyariatkan. Amalan itu termasuk amalan Jahiliyyah sehingga tidaklah disyariatkan, itu adalah amalan yang makruh. Tetapi jika seseorang berpuasa Senin Kamis atau Ayyamul Bidh (tanggal 13,14,15 Hijriyyah) di bulan Rajab, maka hal ini tidak mengapa. Adapun jika dia mengkhususkan bulan Rajab dengan berpuasa, maka hal ini makruh. Pertanyaan 5:

5 Risalah Ilmiyah Ahlus Sunnah Ada seorang perempuan yang pada umur tiga puluh lima tahun melaksanakan shalat dan puasa beberapa hari di bulan Syawal, Rajab, dan Sya'ban. Tetapi kebiasaan haidnya kemudian mencegahnya dari berpuasa pada tiga bulan tersebut. Apakah wajib berpuasa pada tiga bulan tersebut secara penuh ataukah hanya beberapa hari saja? Semoga Allah membalas Anda dengan kebaikan. Hari-hari di mana seorang wanita mengalami haid bukanlah waktu untuk berpuasa baginya, baik itu di bulan Ramadhan maupun selainnya. Jika dia berpuasa bulan Sya'ban pada hari-hari haidnya, dia wajib membatalkan puasanya. Demikian juga pada bulan Ramadhan, dia wajib untuk tidak berpuasa dan mengganti puasanya di selain Ramadhan. Adapun puasa yang dia tinggalkan pada bulan Sya'ban, Rajab, atau yang lainnya maka tidak mengapa (tidak perlu diqadha'). Jika dia mengkonsumsi sesuatu semisal pil atau yang lainnya untuk mencegah datangnya haid pada bulan Ramadhan atau pada hari-hari ketika dia menunaikan ibadah haji, maka hal itu tidak mengapa. Yang lebih utama adalah tidak berpuasa di bulan Rajab satu bulan penuh. Adapun jika berpuasa pada hari Senin dan Kamis, atau Ayyamul Bidh (tanggal 13,14,15 Hijriyyah) maka hal itu baik untuk dilakukan di semua bulan. Tetapi menurut sebagian ulama, makruh hukumnya mengkhusukan bulan Rajab dengan berpuasa. Adapun jika dia berpuasa pada bulan itu dan juga bulan Sya'ban, maka tidak mengapa. Demikian juga jika dia berpuasa pada bulan selain Rajab, seperti Muharram atau yang lainnya sesuai dengan kelonggaran waktu dan kemudahannya. Tetapi, pada hari-hari haidnya, dia wajib membatalkan puasanya, baik itu di bulan Ramadhan maupun selainnya. Sebab, hari-hari di mana seorang wanita mengalami haid bukanlah waktu untuk berpuasa baginya, demikian juga hari-hari ketika dia mengalami nifas. Sumber : http://af.org.sa/node/2467