BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Latifah Nurfauziah, 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fifit Triana Dewi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi

BAB I PENDAHULUAN. agar para siswa terampil berbahasa, yaitu terampil mendengarkan (listening skill),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dwi Oktaviani Wulandari, 2014

BAB I PENDAHULUAN. kandungan hingga usia 8 tahun. Pendidikan bagi anak usia dini dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat lain, suatu bangsa berhubungan dengan bangsa lain. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erni Nurfauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan kemampuan untuk berbuat dan belajar pada masa-masa berikutnya. Rentangan

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting pada masa ini. Hal ini disebabkan masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu bentuk komunikasi yang dilakukan baik secara

BAB I PENDAHULUAN. dan global. Maka, untuk meningkatkan mutu pendidikan pemerintah selalu

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) saja, tetapi masyarakat mulai mengenal PAUD. Dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu unsur budaya yang dapat menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai anggota masyarakat selalu melakukan komunikasi. dalam kehidupan sosial. Komunikasi dilakukan untuk mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dari peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan manusia. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI METODE CERITA BERGAMBAR DI KELOMPOK B TK PERTIWI MOJAYAN I KLATEN TENGAH TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi sesuai Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Endang Permata Sari, 2014

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dengan menggunakan ilmu politik, ekonomi, sejarah, sosiologi,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA BAHASA INGGRIS MELALUI BERNYANYI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. perasaan diungkapkan dalam bentuk lambang ataupun simbol.

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dibidang pendidikan. dalam satu program kegiatan belajar dalam rangka kegiatan belajar dalam

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan mental yang meliputi perkembangan inteligensi, kepribadian dan tingkah laku sosial berlangsung cepat pada usia dini.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek keterampilan yang terbagi dalam dua kelompok, yakni

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ami S.A.Khaerani,2013

BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. adalah segala perubahan yang terjadi pada anak yang meliputi seluruh perubahan, baik

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. masa yang terjadi sejak anak berusia 0 6 tahun. Masa ini adalah masa yang

BAB I PENDAHULUAN. budaya baca tulis, yaitu perwujudan perilaku yang mencakup kemampuan, Pertanyaan yang diajukan sekarang ini adalah kapan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atau maju. Suatu Negara dikatakan maju apabila memiliki sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

KARYA ILMIAH PEMBELAJARAN DENGAN TEKNIK BERCERITA MELALUI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KOSAKATA ANAK DALAM BERBAHASA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional). Masa kanak-kanak adalah masa Golden

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh lebih dari separuh penduduk dunia. Bahasa tersebut berperan

BAB 1 PENDAHULUAN. usia dini sering disebut sebagai the golden ageatau usia emas. Berbagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN alinea ke 4 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dan komunikasi yang semakin pesat. Bahasa asing sangat

BAB I PENDAHULUAN. Anak bukanlah orang dewasa mini. Anak memiliki cara tersendiri untuk. lebih bereksplorasi menggunakan kemampuan yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat manusia adalah fenomena sosial (Chaer, 2007:32).

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini adalah anak yang unik, dan memiliki karakteristik khusus,

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. penting karena usia TK merupakan usia emas (golden age) yang. masa yang menuntut pengembangan anak secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu karakteristik anak usia taman kanak-kanak yaitu usia antara

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, orang lain, dan lingkungan anak dalam dunia bermain.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan dasar yang diberikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan atau golden age (Slamet. Suyanto, 2005: 6). Oleh karena itu pendidikan pada masa ini merupakan

I. PENDAHULUAN. berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2008: 79).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Elis Khaerunnisa,2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Atiasih, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia, pembelajaran keterampilan menyimak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Miranti Rachmawati, 2014 Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Melalui Metode Bercerita Menggunakan Boneka Tangan

BAB I PENDAHULUAN. pikiran sikap dan perbuatan dengan menggunakan bahasa. Kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya kemampuan bahasa bagi kehidupan manusia, tidak terkecuali bagi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan sosial dan keterampilan berbicara merupakan hal yang paling

PEMEROLEHAN KOSAKATA DASAR BAHASA INDONESIA PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang dipergunakan oleh manusia untuk berinteraksi sosial. Mengingat pentingnya bahasa maka seseorang harus mempelajari bahasa untuk berkomunikasi. Pembelajaran bahasa perlu dilakukan sejak anak-anak. Dalam berkomunikasi sehai-hari kita menggunakan suatu media yang disebut dengan bahasa. Bahasa adalah bentuk komunikasi dimana pikiran dan perasaan seseorang dapat disimbolkan agar dapat menyampaikan sebuah arti kepada orang lain (Mussofa, 2008). Senada dengan itu komunikasi merupakan cara untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain (Walija, 1964:4). Bahasa tidak akan terlepas dari belajar kosakata, karena kosakata merupakan aspek yang sangat penting dalam keterampilan berbahasa. Semakin banyak kosakata yang dimiliki maka akan semakin terampil pula ia dalam berbahasa. Dalam hal ini kosakata dapat meningkatkan pertumbuhan kegiatan menulis, berbicara, membaca dan menyimak (Tarigan, 1985:85). Kosakata merupakan komponen yang memuat semua informasi yang berkaitan dengan pemakaian kata dalam berbahasa. Semakin dini anak mempelajari bahasa asing maka akan semakin mudah bagi anak tersebut untuk lebih memahami mengenai bahasa asing tersebut, begitu pula sebaliknya (Kosasih dalam Lestari 2006). Senada dengan itu, Erik seorang ahli neurologi mengungkapkan sebelum masa pubertas, daya pikir anak lebih lentur. Maka dari itu anak lebih mudah belajar bahasa, sedangkan sesudahnya akan semakin berkurang dengan pencapaian tidak maksimal. Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang dimana pada saat ini pengenalan pembelajaran bahasa Inggris sudah dimulai di TK. Pengenalan bahasa Inggris di TK berupa kosakata-kosakata mengenai hal-hal yang terdekat dengan anak, hal ini bertujuan untuk lebih memudahkan anak untuk Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu 1 perpustakaan.upi.edu

2 mengingatnya. Selain itu, dalam mengajarkan kosakata pada anak dapat menggunakan berbagai cara yang dapat menarik perhatian anak melalui media, permainan, maupun metode pembelajaran yang menarik dengan hal ini diharapkan anak dapat tertarik pada kegiatan pembelajaran yang berlangsung Kemampuan anak untuk mengetahui dan menguasai bahasa Inggris menjadi kebutuhan untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat. Alwasiah (2004) menyatakan: peranan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua di Indonesia berfungsi sebagai alat untuk membantu persaingan dan kerjasama ditataran global baik itu melalui pendidikan, perdagangan, pemanfaatan sains dan teknologi serta kegiatan interaksi manusia lainnya. Pembelajaran bahasa inggris penting untuk diajarkan sejak dini, hal ini dikemukakan Trawick Smith (dalam Andriani, 2011) menyatakan bahwa: Ketika seorang anak belajar untuk berbicara dua atau lebih bahasa dirinya akan cenderung untuk memilih salah satu diantara bahasa tersebut untuk menggambarkan sebuah objek atau konsep. Jika dua bahasa digunakan di dalam rumah, maka anak usia 18 bulan ke atas akan cenderung menggunakan kedua bahasa tersebut dan memilih serta dapat mengenal bahasa yang dipergunakan masing-masing anggota keluarga Pernyataan tersebut didukung oleh banyak ahli yang menyatakan bahwa sangat baik bagi seorang anak untuk belajar bahasa keduanya sebelum ia berusia 10 tahun, artinya kemampuan belajar bahasa kedua anak akan lebih baik jika dia belajar sebelum usia 10 tahun. Maka dari itu, bahasa Inggris sebaiknya dikenalkan sejak dini, karena pada usia dini merupakan masa keemasan dimana segala sesuatu dapat diserap dengan mudah dan cepat. Penguasaan kosakata bahasa Inggris anak di PAUD Wisana sejauh ini sebatas pada mengenal bilangan 1-10 dalam bahasa Inggris, serta beberapa warna dalam bahasa Inggris. Padahal usia 4-5 tahun merupakan saat berkembang pesatnya penguasaan tugas pokok dalam berbicara yaitu menambah kosakata, menguasai penambahan pengucapan kata dan menggabungkan kata menjadi kalimat (Hurlock, 1990:113). Penguasan kosakata anak meningkat pesat ketika ia belajar kata-kata baru dan arti-arti

3 baru. Anak usia 4-5 tahun umumnya sudah dapat mengucapkan lebih dari 2500 kosakata, sedangkan menurut Tarigan (1985) lingkup kosakata yang diucapkan anak dapat menyangkut kosakata dasar, diantaranya nama-nama bagian tubuh (kepala, kaki, tangan,), istilah kekerabatan (ayah, nenek, kakek), kata bilangan (satu, dua, tiga), kata kerja (makan, minum, tidur), kata benda (tanah, air, udara), kata keadaan (suka, haus, lapar, dan sebagaianya). Agar anak di PAUD Wisana ini dapat lebih banyak menguasai kosakata dan tidak terbatas pada kata bilangan dan warna saja, Hurlock (1990 : 151) mengungkapkan bahwa salah satu tugas utama dalam belajar berbicara adalah anak harus dapat meningkatkan jumlah penguasaan kosakata. Selain itu kurangnya stimulasi dari orang tua untuk mengenalkan kosakata-kosakata bahasa Inggris bagi anak juga dapat mempengaruhi anak dalam mengenal kosakata bahasa Inggris Pada masa kanak-kanak, anak meniru apa yang dilakukan orang tua nya dan apa yang ada dilingkungan sekitarnya. Anak meniru bukan hanya dari perilaku saja akan tetapi keseluruhan apa yang anak lihat termasuk perkataan atau kosakata-kosakata yang diucapkan oleh orang-orang sekitarnya. Kemampuan anak dalam penguasaan kosakata bahasa Inggris kurang optimal karena kurangnya penggunaan media dalam proses pembelajaran. Menurut Djamarah (dalam Eliyawati, 2005) media merupakan alat bantu yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan, penggunaan media ini dapat berupa berbagai hal yang terdekat dengan lingkungan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Selanjutnya ditegaskan oleh Purnamawati dan Eldrani (Eliyawati, 2005) media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar. Selain itu, pemanfaatan penggunaan media di TK dalam buku Pemilihan dan pengembangan Sumber belajar untuk AUD, Eliyawati (2005) di ungkapkan sebagai berikut: (1) Memungkinkan anak berinteraksi langsung dengan lingkungan, (2) Membangkitkan motivasi belajar anak, (3) Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun

4 disimpan menurut kebutuhan, (5) Menyajikan pesan atau informasi yang serempak kepada seluruh anak, (6) Mengatasi keterbatasan waktu dan ruang. Selain itu penggunaan teknik pembelajaran masih monoton, dalam proses pembelajarannya guru berada di depan kelas dengan membawa majalah atau lembar kegiatan lainnya. Pada majalah atau lembar kegiatan tersebutberisi gambar-gambar dan guru hanya sebatas mengenalkan tanpa melakukan pengulangan. Pembelajaran ini dilakukan berulang-ulang setiap pembelajaran bahasa Inggris, sehingga pembelajaran yang berlangsung terkesan menjadi membosankan dan tidak menarik lagi bagi anak. Maka dari itu diperlukan suatu teknik pembelajaran yang menyenangkan agar anak merasa tertarik pada pembelajaran yang berlangsung. Dalam meningkatkan kosakata bahasa Ingris anak dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya yakni dengan menggunakan teknik talking stick. Talking Stick (tongkat berbicara) adalah metode yang pada mulanya digunakan oleh penduduk asli Amerika untuk mengajak semua orang berbicara atau menyampaikan pendapat dalam suatu forum (Berdiati, 2010). Dalam http://tarmizi.wordpress.com/2010/02/15/talking-stick teknik talking stick ini dapat memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan, meningkatkan motivasi, kepercayaan diri dan life skill. Pendekatan tersebut ditujukan untuk memunculkan emosi dan sikap positif belajar dalam proses belajar mengajar yang berdampak pada peningkatan kecerdasan otak. Maka dari itu penulis berharap teknik talking stick ini dapat menjadi suatu teknik pembelajaran yang menarik dalam proses pembelajaran penguasaan kosakata. Teknik talking stick ini merupakan bagian dari metode pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan suatu metode pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada anak terutama untuk mengatasai permasalahan yang ditemukan guru untuk membangkitkan semangat anak yang tidak dapat bekerjasama dengan orang lain (Lie, 2008). Menurut Yudha dan Rudiyanto (2005) metode pembelajaran kooperatif merupakan suatu metode alternative yang digunakan untuk mengantisipasi berbagai perubahan zaman yang menuntut peningkatan

5 kualitas sumber daya manusia. Dalam hal ini berkaitan dengan peranan pendidikan dalam menyiapkan anak didik untuk berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat di era globalisasi ini. Batasan dari definisi talking stick ini hanya sebatas pada penggunaan sebuah stick yang dapat membantu anak untuk lebih berani mengemukakan pendapat melalui penggunaan stick itu sendiri. Teknik talking stick ini bermanfaat untuk melatih keterampilan berbicara secara individual, strategi pembelajaran ini cukup efektif. Tongkat yang digunakan untuk memberikan kesempatan berbicara kepada anak dengan cara memutar lagu atau bernyanyi merupakan cara yang menyenangkan. Guru dapat mengukur kemampuan anak selama proses pembelajaran berlangsung (Berdiati, 2010:76). Bedasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini memfokuskan penelitian pada PENGGUNAAN TEKNIK TALKING STICK DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSKATA BAHASA B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana kondisi objektif penguasaan kosakata bahasa Inggris pada anak di Paud Wisana? 2. Bagaimana penerapan teknik talking stick dapat meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris? 3. Apakah terdapat peningkatan penguasaan kosakata bahasa Inggris setelah diterapkan teknik talking stick? C. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini yakni: 1. Mengetahui bagaimana kondisi objektif pembelajaran bahasa mengenai penguasaan kosakata bahasa Inggris pada anak di Paud An-Wisana.

6 2. Mengetahui bagaimana penerapan teknik talking stick dapat meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris. 3. Mengetahui apakah terdapat peningkatan penguasaan kosakata bahasa Inggris setelah diterapkan teknik talking stick. D. Manfaat Penelitian 1. Anak - Agar anak semangat dalam pembelajaran bahasa. - Agar pembelajaran yang dilakukan menarik dan menyenangkan. - Penggunaan permainan diharapkan dapat membantu meningkatkan kemampuan anak dalam penguasaan kosakata bahasa Inggris. 2. Guru - Agar guru memahami bahwa penggunaan teknik dan media yang menarik bagi anak sangatlah penting. - Menjadikan strategi pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. 3. Lembaga Taman Kanak-Kanak - Agar sekolah mempunyai pembelajaran yang menarik dalam mengajarkan suatu pembelajaran bahasa Inggris di Taman Kanak- Kanak. E. Struktur Organisasi Skripsi Berikut di bawah ini adalah gambaran umum dari bab ke bab isi dari penulisan skripsi ini: BAB I Pendahuluan, pada bab ini mengemukakan mengenai latar belakang, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, asumsi penelitian, dan struktur organisasi skripsi. BAB II Kajian Teori, pada bab ini mengemukakan mengenai perkembangan bahasa anak taman kanak-kanak, perkembangan kosakata anak taman kanak-kanak, penguasaan kosakata bahasa Inggris, jenis-jenis kosakata, manfaat penguasaan kosakata, pembelajaran bahasa Inggris untuk anak taman

7 kanak-kanak, upaya meningkatkan kosakata pada anak taman kanak-kanak, konsep teknik talking stick, tujuan teknik talking stick, dan langkah-langkah penggunaan teknik talking stick. BAB III Metodologi Penelitian, pada bab ini mengemukakan mengenai lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, prosedur penelitian, penjelasan istilah, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, serta teknik pengolahan dan analisis data. BAB IV Hasil penelitian dan Pembahasan, pada bab ini mengemukakan mengenai pengolahan dan analisis data serta pembahasan data dan analisis hasil penelitian. BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi, pada bab ini mengemukakan mengenai kesimpulan dalam penelitian dan saran atau rekomendasi yang akan diberikan.