PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEWA DENGAN TEMA ARSITEKTUR TROPIS Sulastri, Yaddi Sumitra, Ida Syuryanti Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta Jl. Sumatra, Ulak Karang, Padang, 25133, Indonesia E-mail :las3bungsu@gmail.com, yaddi_sumitra@yahoo.com, syuryanti_r@yahoo.com ABSTRAK Padang merupakan Ibu kota dari Sumatra Barat, oleh sebab itu industri dan teknologi berkembang secara pesat, sehingga permasalahan urbanisasi meningkat pertahun nya. Peningkatan tersebut mengakibatkan kebutuhan perumahan semakin meningkat, sementara itu ketersediaan lahan semakin berkurang. Kelangkaan lahan ini menyebabkan semakin mahalnya harga lahan di perkotaan, sehingga mendorong masyarakat menengah kebawah tinggal di kawasan pinggir kota selain itu dapat juga meningkatnya kawasan kumuh di perkotaan. Rumah susun menjadi solusi utama dalam mengatasi kawasan kumuh di perkotaan. Rumah susun yang akan dibangun terletak dipesisir pantai. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk menerapkan rumah susun yang akan dihuni oleh Nelayan dengan konsep tanggap iklim sebagai solusi dari masalah iklim. Metode yang digunakan adalah konten analisis dan sintesis yang kemudian akan dikembangkan selama proses desain menghasilkan desain skematik, kemudian desain skematik akhir, sesuai dengan metodologi perancangan yang digunakan. Kata Kunci :lahan, rumah susun, nelayan. DESIGN OF RENTAL FLATS THEME WITH TROPICAL ARCHITECTURE Sulastri, Yaddi Sumitra, Ida Syuryanti Department Of Architecture, Faculty Of Civil Engineering and Planning, Bung Hatta University Sumatra Street, Ulak Karang, Padang, 25133, Indonesia E-mail :las3bungsu@gmail.com, yaddi_sumitra@yahoo.com,syuryanti_r@yahoo.com ABSTRACT Padang is the capital city of West Sumatra, therefore, industry and technology evolve rapidly, so that the problems of urbanization increased its year. The result increase of demand for housing is increasing, while the diminishing availability of land. This land scarcity causes increasingly high price of land in urban areas, so as to encourage people living in the area of middle suburbs but it can also increasing in urban slums. Flats become the main solution in addressing the urban slum. Flats to be built is located on the seashores. Therefore, this study aims to implement the flats which will be inhabited by fisherman with the concept of climate response as a solution to the climate problem. The method used is content analysis and synthesis which will then be developed during the design process to produce the schematic design, then the final schematic design, design in accordance with the methodology used. Key words: land, flats, fishing.
PENDAHULUAN Padang merupakan Ibu kota dari Sumatra Barat, oleh sebab itu industri dan teknologi berkembang secara pesat, sehingga permasalahan urbanisasi meningkat pertahun nya. Peningkatan tersebut mengakibatkan kebutuhan perumahan semakin meningkat, sementara itu ketersediaan lahan semakin berkurang. Kelangkaan lahan ini menyebabkan semakin mahalnya harga lahan di perkotaan, sehingga mendorong masyarakat menengah kebawah tinggal di kawasan pinggir kota yang jauh dari tempat kerja, selain itu dapat juga meningkatnya kawasan kumuh di perkotaan. Dalam rencana tata ruang wilayah (RTRW 2010-2030) kota Padang, lokasi kawasan pantai Purus diperuntukan sebagai kawasan perumahan pemukiman. Jumlah penduduk yang berada di permukiman kumuh kota Padang sebesar 185.054 jiwa, sekitar 22 persen dari jumlah penduduk kota padang yaitu 833.562 dan Luas permukiman kumuh sebesar 102,6 hektare dari 5.322,82 hektare, atau sebesar 1,93 persen. Luas permukiman kumuh di Kecamatan Padang Barat mencakup 1,215 Km 2 dari seluruh permukiman Padang Barat sebesar 2,87 Km 2 atau sekitar 42,33 persen. Kawasan tempat permukiman seluas 2,87 Km 2 atau 2,85 persen dari luas keseluruhan sebesar 1,78 Km2. Rumah Susun menjadi solusi yang tepat bagi masyarakat Purus Padang karena luas lahan dan jumlah Penduduk yang ada di Purus tidak seimbang. METODOLOGI Metode yang di gunakan dalam Penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Perancangan Rumah Susun Sewa ini dilakukan dengan beberapa macam pendekatan berupa proses pengumpulan data yang bertujuan untuk memperoleh data yang akurat, dalam memperoleh datayang akurat tersebut maka perlu dilakukan beberapa langkah langkah sebagai berikut: 1. Menentukan Judul Tugas Akhir Penentuan judul yang sesuai dengan gagasan dan ide yang dikemukakan, dimana meliputi nama proyek serta lokasi yang akan di tempati. 2. Mengumpulkan Data a) Studi observasi Berupa pengamatan langsung di apangan dengan melakukan wawancara sesuai keperluan untuk mendapatkan data fisik. b) Studi literatur Berupa pegumpulan data dari buku, majalah atau arsip dan dokumen dari instansi yang berkaitan dengan objek permasalahan 1
3. Identifikasi Permasalahan Identifikasi permasalahan berdasarkan pada studi literatur dari data yang telah di kumpulkan untuk diambil pemecahan masalahnya. 4. Pemecahan Masalah Dalam pemecahan masalah digunakan analisa kuantatif dan kualitatif agar mendapatkan hasil yang optimal dari data yang ada. HASIL DAN PEMBAHASAN Data Dan Analisa 1. Posisi site Padang Barat merupakan salah satu Kecamatan dalam Kota Padang yang terletak dipusat kota dan dijadikan sebagai pusat perdagangan, pendidikan, industri kecil, pariwisata, komunikasi dan rumah tangga serta daerah pinggir pantai sebagai Kelurahan nelayan. Dari luas tanah 700 ha yang terbentang dari Utara ke Selatan sepanjang 4,50 km dan dari Barat ke Timur 1,50 km dengan komposisi penggunaan tanah / lahan hanya dapat digunakan 83,56 % untuk perumahan, perkantoran, serta perdagangan dan penggunaan. kepala keluarga dan sekitar 873 jiwa. Dengan luas tanah 1,7 Ha dan Jumlah Penduduknya 873 maka lingkungan ini termasuk sangat padat penduduk, karena dari data yang di dapat seharusnya luas lahan tersebut hanya bisa di huni 468 org/jiwa. Luas site yang di rencanakan ± 1 Ha. 2. Luasan Site Lokasi perencanaan berada di kecamatan Padang Barat RW IV di Purus ± 1 Ha, dengan jumlah 162 KK 3. Batasan site Gambar 1 : Foto Udara Sumber : Google/map, Tahun 2014 Perencanaan pembangunan rumah susun ini berada di kecamatan Padang Barat RW IV di Purus, dimana pada daerah ini mempunyai luas 17.000 m 2 dan jumlah penduduk secara keseluruhan terdiri 192 Gambar 2 : Site dan batasan 2
A. Sebelah Utara berbatasan dengan Rumah penduduk B. Sebelah Selatan berbatasan dengan : Gudang C. Sebelah Barat berbatasan dengan Rumah penduduk D. Sebelah Timur berbatasan dengan : Rumah penduduk 4. Analisa Tapak a. Analisa Matahari Gambar 3 : Perspektif Untuk menghindari cahaya matahari yang berlebihan, maka perletakan bangunan perlu di perhatikan, sehingga bangunan mendapatkan cahaya matahari secara c. Analisa Vegetasi Gambar 5 : Vegetasi Vegetasi merupakan salah satu potensi yang dapat dimanfaatkan pada lokasi site. karena vegetasi merupakan bagian dari aspek Green Architecture. Vegetasi dapat dimaksimalkan pada potensi yang didapat dan di terapkan pada desain nantinya.. d. Analisa Kebisingan keseluruhan.bihan. b. Analisa Angin Gambar 4 : Sirkulasi Angin Arah angin merupakan salah satu hal yang penting untuk dianalisa, karena arah angin juga berpengaruh pada bangunan dan dapat juga dimanfaatkan pada desain bangunan. Gambar 6 : Kebisingan Kebisingan merupakan salah satu permasalahan yang terdapat pada site dan harus dikaji, karena kebisingan dapat mengganggu aktifitas yang sedang berlangsung didalam bangunan.. tingkat kebisingan tersebut di pengaruhi oleh kendaraan dan aktivitas yang berada di lingkungan sekitar site. 3
e. Analisa Drainase Pada site sudah ada saluran drainase namun belum berfungsi dengan baik, terlihat terdapat sampah di dalamnya dan sudah ditumbuhi rerumputan.. Gambar 7 : Drainase 5. Analisa Ruang Luar a. Orientasi bangunan Mempertimbangkan arah view pada semua sisi site bagus. Orientasi bangunan mengacu kepada analisa view atau arah facade dari suatu bangunan. b. Sirkulasi / Pencapaian Dalam Site Sirkulasi yang digunakan yaitu sirkulasi langsung karena Sirkulasi langsung tidak berbelit beli sehingga tidak berasa jauh bagi pengguna pejalan kaki maupun yang.memakai kendaraan. c. Penataan Parkir Berdasarkan kebutuhannya, bangunan ini membutuhkan kapasitas parkir cukup besar. Ini dikarenakan penghuni yang akan menggunakan kendaraan. Dari uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pola parkir yang dipakai adalah pola parkir 90 untuk kendaraan roda 2 dan 45 untuk kendaraan roda 4. 6. Konsep Perencangan a. Pendekatan Konsep Makro Pendekatan dengan konsep makro merupakan pendekatan kawasan site dengan memperhatikan hubungan site dengan kawasan. b. Pendekatan Konsep Mikro Pendekatan konsep mikro merupakan pendekatan yang dilakukan mengenai dampak dari sekitar site terhadap site. Sehingga dapat memberikan konstribusi terhadap perancanagn dan terhadap lingkungan site maupun di sekitar site. c. Pendekatan Konsep Messo Konsep Messo merupakan konsep yang berhubungan dengan kawasan yang telah ada disekitar site. Sehingga dapat berfungsi secara optimal dengan analisa aspek-aspek yang berhubungan dengan lingkungan setempat. Dan nantinya akan menjadi panduan terhadap bentuk dari desain. 4
7. Konsep Filosofi Menggunakan bentuk penggabungan konsep arsitektur Modern dan konsep arsitektur bangunan rumah minialis, maka menghasilkan bentuk pola lanskap massa bangunan yang mengesankan, sehingga tidak terkesan berbeda dan tidak membosankan dan dapat menghasilkan nilai-nilai estetika pada massa bangunan tersebut. Gambar 8 :Site Plan Site plan Gambar 9 :Tampak Depan 5
Gambar 10 :Tampak Belakang Gambar 10 : Fasilitas Pendukung Gambar 10 : Perspektif 6
KESIMPULAN Dari hasil evaluasi yang sudah dilakukan terhadap konsep-konsep maupun desain maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Site berada pada lokasi yang tepat, sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tahun 2010-2030 Kota Padang. 2. Menciptakan rumah susun sewa yang dinamis dapat terjangkau oleh masyarakat menengah ke bawah. 3. Perancangan rumah susun sewa ini diharapkan dapat membantu masyarakat menengah kebawah di sekitar purus untuk mendapatkan hunian yang layak dan menguranggi pemukiman kumuh yang ada di kota padang DAFTAR PUSTAKA Ching, Francis DK, 1996, Arsitektur, Bentuk, Ruang Dan susunannya, Jakarta : Erlangga. Neufert, Ernts, 2002, Data Arsitektur Edisi 33 jilid 2, Jakarta : Erlangga. White, Edward T, 1985, Buku pedoman Konsep, Bandung : Intermedia. 7