PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

dokumen-dokumen yang mirip
MATRIKS KRITERIA PENETAPAN PERINGKAT FAKTOR PERMODALAN PERINGKAT

No.9/24/DPbS Jakarta, 30 Oktober Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA

Hal 9-2. C tive by Ticha. Hal 9-4. C tive by Ticha

A. KESEHATAN BANK 1. Pengertian 2. Dasar Hukum Penilaian Tingkat Kesehatan Bank 3. Pentingnya Tingkat Kesehatan Bank

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR:9/1/PBI/2007 TENTANG SISTEM PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA,

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

BAB X PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (CAMELS)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip. 1. Pengertian Tingkat Kesehatan Bank

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada tahun 2009 & 2010 Bank Mandiri Mendapat peringkat 2 artinya Bank

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/10/PBI/2004 TENTANG SISTEM PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

No.12/ 32 /DPbS Jakarta, 18 November 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA

Analisis Kinerja Keuangan Bank Untuk Mengetahui tingkat Kesehatan Bank (Studi Kasus PT.BNI (Persero), Tbk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan yang berfungsi memperlancar mekanisme ekonomi di sektor riil melalui

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PT. BANK AGRONIAGA (TBK) DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMELS

BAB IV ANALISIS DATA

Lampiran 1 Perhitungan Capital Adequacy Ratio (CAR) (Dalam Jutaan Rupiah) Tahun Pos-pos Jumlah Modal Inti.

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR:9/17/PBI/2007 TENTANG SISTEM PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peneliti terdahulu yang dijadikan sebagai rujukan pertama yaitu penelitian yang

No.6/ 23 /DPNP Jakarta, 31 Mei S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

II. TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK. Muniya Alteza

POTENSI OBLIGASI SYARIAH BAGI PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR

Menurut Marrie Muhamad Mantan Menteri Keuangan mengatakan bahwa ada dua pihak yang kontra-privatisasi, dan pihak yang pro-privatisasi. Pihak yang kont

BAB I PENDAHULUAN. ditawarkan, khususnya dalam pembiayaan, senantiasa menggunakan underlying

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

KESEHATAN DAN RAHASIA BANK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rasio permodalan diukur dengan membandingkan antara rasio Modal

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah

sampai dengan 30 September 2012 adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan perekonomian di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bank itu sendiri berasal dari kata banque dalam bahasa prancis dan banco dalam

BAB 2 TEORI PENUNJANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi (financial intermediary) yaitu lembaga keuangan yang berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Bank memiliki fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta

Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Disusun oleh : Nama : Las Rohana Jurusan : Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Andri Helmi M, SE., MM Manajemen Dana Bank

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskreptif pada perusahaan, yaitu dengan cara menganalisis data-data

BAB III METODE PENELITIAN. data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA BANK RAKYAT INDONESIA DENGAN METODE CAMELS-M

Operasional Bank Syariah, Gadai Emas dan Murabahah Emas. Rifki Ismal Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia 25 April 2012

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CAMELS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah dilakukan oleh Rilna Desti (2013) dengan judul Pengaruh Likuiditas

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

Yth. 1. Direksi Bank Umum Syariah; dan 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah, di Tempat.

METODE PENELITIAN. Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui kinerja. kinerja keuangan Bank yang telah dilakukan oleh peneliti antara lain:

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN 1

BAB I PENDAHULUAN. intermediary) antara pihak yang mempunyai dana (surplus unit) dengan pihak

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis perbankan di Indonesia era tahun 60-an dan 70-an merupakan bisnis

Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma

BAB IV PEMBAHASAN. Pengaruh Simpanan dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Kinerja. Muamalat dalam menerapkan sistem bagi hasil Mudharabah

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS

diteliti yaitu Bank BNI Syariah. Selanjutnya akan dibahas mengenai Sumber Data yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dan buku serta tulisan-tulisan lain yang berhubungan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. kegunaannya penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Rencana Bisnis Bank Umum.

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa. Perbankan. dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, banyak bank konvensional yang bermasalah akibat negative spread,

BAB I PENDAHULUAN. adalah dalam hal penentuan harga, baik harga jual maupun harga beli. Bank

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V PEMBAHASAN. A. Tingkat kesehatan PT Bank Syariah Bukopin ditinjau dari analisis rasio

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian tentang bagaimana perbandingan antara kinerja perbankan syariah

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK UNTUK MENGETAHUI TINGKAT KESEHATAN BANK (Studi Kasus PT. BNI (Persero), Tbk)

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

Kata kunci: Kesehatan, Bank Syariah, Evaluasi, CAMELS. A. Pendahuluan Layaknya tubuh dengan bagian-bagiannya yang memiliki beragam fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang

ANALISIS RENTABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA. Luhur Prasetiyo *

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya. Banyak

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas

BAB I PENDAHULUAN. faktor RGEC (Risk profile, Good Corporate Governance, Earnigs, Capital).

Transkripsi:

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DPbS 25 Januari 2013 Diskusi Keuangan Syariah Jamsostek DR. RIFKI ISMAL Departemen Perbankan Syariah 1

LATAR BELAKANG 1. Meningkatnya jenis produk dan jasa bank syariah; 2. Meningkatnya kompleksitas kegiatan usaha & profil risiko; 3. Perubahan metodologi penilaian tingkat kesehatan bank yang berlaku secara internasional. 2

FAKTR PENILAIAN 1. Permodalan (capital) 2. Kualitas Aset (asset quality) 3. Manajemen (management) 4. Rentabilitas (earning) 5. Likuiditas (liquidity) 6. Sensitivitas terhadap risiko pasar (sensitivity to market risk) 3

SISTEM PENILAIAN RASI MDAL 1, 2, 3, 4, 5 P CAPITAL 25% 1, 2, 3, 4, 5 J RASI ASET RASI RENTABILITAS P P ASSETS 50% EARNING 10% J J FAKTR KEUANGAN 1, 2, 3, 4, 5 B RASI LIKUDITAS RASI SENSITIVITAS P P LIQUIDITY 10% SENSITIVITY 5% J J PERINGKAT KMPSIT 1, 2, 3, 4, 5 J KMPNEN MANAJEMEN J A, B, C, D MANAGEMENT P Parameter B Bobot J Judgement A, B, C, D J 4

PENILAIAN TKS Penilaian Tingkat Kesehatan dilakukan dengan pendekatan Kualitatif & kuantitatif Pendekatan kuantitatif atas aspek yang mempengaruhi kondisi dan kinerja suatu bank terhadap faktor-faktor CAELS. Pendekatan kualitatif termasuk memasukkan unsur judgement dilakukan pada saat melakukan penilaian faktor manajemen (M). 5

PENILAIAN RASI & FAKTR Pendekatan kuantitatif dikenakan pada rasio-rasio keuangan pembentuk faktor Capital, Asset, Earning, Liquidity, atau Sensitivity to market risk yang dibedakan menjadi rasio utama dan rasio pendukung. Rasio utama adalah rasio yang memiliki pengaruh kuat (high impact) terhadap TKS dan ditetapkan sebagai penentu nilai peringkat faktor. Rasio pendukung adalah rasio yang berpengaruh secara langsung terhadap rasio utama. 6

PENILAIAN RASI & FAKTR Rasio Pengamatan adalah rasio yang berpengaruh secara langsung terhadap rasio utama. Penilaian peringkat rasio dilakukan secara kuantitatif tanpa ada unsur judgement; Faktor Capiltal, Asset, Earning, Liquidity, atau Sensitivity to market risk didasarkan atas nilai rasiorasio keuangan pembentuk faktor dengan unsur judgement. 7

RASI MDAL Capital Adequacy Ratio M Tier1 Penyertaan CAR 2 3 ATMR Equity Coverage Ratio ECR M Tier PPAP PPAPWD APYD Agunan 1 U P Proyeksi Perubahan Rasio Kecukupan Modal % CAR IS Internal Support % M % ATMR RR Tier1 2 % ATMR t 1 t 1 P P Equity to Debt Ratio M Tier1 EDR DPKg P Intensitas Fungsi Agency AR DPK DPK PS Total U Utama T Penunjang bserve 8

RASI MDAL Financial Participation M Tier1 FP = --------- DPK PS Shareholder Rating Initial Public ffering Dividen Pay ut Ratio Dividen DPR = ------------------ Laba setelah pajak Track Record Pemegang Saham Earning Per Share Laba setelah pajak EPS = ------------------------- Jumlah saham U Utama T Penunjang bserve 9

RASI KUALITAS ASET Kualitas Aktiva Produktif KAP 1 Konsentrasi Risiko Deposan Inti Kualitas Aktiva Debitur Inti U APYD( DPK, KL, D, M ) AktivaProduktif KRDI = Pembiayaan kpd Debitur Inti Total Pembiayaan APYD debitur inti KAPi = 1 - ------------------------ AP debitur inti T T Tingkat Kecukupan Agunan Pembiayaan (KL, D, M) NPF = ------------------------ Total Pembiayaan Rata2 Tingkat Pengembalian Pembiayaan Hapus Buku ARR RV Average TW T T U Utama T Penunjang 10

RASI KUALITAS ASET Tingkat Kecukupan Agunan AGUNAN ( KL, D, M ) TKA AP( KL, D, M ) Proyeksi Kualitas Aktiva PKAP APYD APYD t 1 / APt 1 t / AP t Restrukturisasi Pembiayaan RP Rstrk Rstrk T / T 1 / Pemb Pemb T T 1 U Utama T Penunjang 11

RASI RENTABILITAS Net perating Margin ( P DBH ) B NM Rata2 AP U Income Generating Assets IGA AP Lancar TA T Return n Assets T Diversifikasi Pendapatan T RA Laba sebelum pajak Rata2 TA Pendapatan Berbasis Fee DP Pendapatan dari penyaluran dana Rasio Efisiensi operasional T RE B P U Utama T Penunjang bserve 12

RASI RENTABILITAS Net perating Margin Disparitas Imbal Jasa NSM ( Pu DBH ) Bu Rata2 AP Imbal jasa tertinggi dikurangi imbal jasa terendah Return n Equity Laba bersih stl Pajak RE Rata rata Modal Disetor Diversifikasi Pendapatan Pendapatan Berbasis Fee DP Pendapatan dari penyaluran dana B RE P Indirect Financing Ratio IdFR SWBI SB Penyertaan AP U Utama T Penunjang bserve 13

RASI RENTABILITAS Fungsi Edukasi Publik CSR Biaya Edukasi Publik B Disparitas Imbal Jasa Distribusi bagi hasil profit sharing Rata-rata DPK profit sharing Fungsi Sosial Penyaluran (Dana Zakat dan Kebajikan) Modal Inti Write ff Expense Pembiayaan write off ----------------------------------- Biaya operasional Return Correlation RE B P Rcorr = Corr (r,i) U Utama T Penunjang bserve 14

RASI LIKUIDITAS Short Term Mismatch Akt Jgk Pendek STM Kew Jgk Pendek U Pertumbuhan Rasio Deposan Inti PRDI DPK DPK int it 1 int it / / DPK DPK t 1 t T Short Term Mismatch Plus Akt Jgk Pdk Kas Secnd R eserve STMP Kew Jgk Pdk T Rasio Contingency Plan RCP DPK Expected int i Net Liquidity Kewajiban Jk Aid Pendek Rasio Deposan Inti RDI DPK DPK int i T Rasio Antar Bank Pasiva Antar Bank Pasiva RABP Total Kewajiban U Utama T Penunjang 15

Market Risk MR = Ekses modal RASI SENSITIVITAS TERHADAP RISIK PASAR Potensial loss nilai tukar U U Utama T Penunjang 16

PENILAIAN FAKTR FINANSIAL Hasil penilaian peringkat faktor Capital, Asset, Earning, Liquidity, atau Sensitivity to market risk dinilai lebih lanjut dengan menggunakan pembobotan untuk mendapatkan nilai peringkat keuangan (finansial); Penilaian peringkat faktor Financial ditetapkan dalam 5 (lima) peringkat yaitu Peringkat 1 sd Peringkat 5 17

PENILAIAN MANAJEMEN Penilaian faktor manajemen dilakukan dengan menggunakan faktor judgement atas manajemen umum dan manajemen risiko serta kepatuhan bank termasuk didalamnya sharia compliance serta kepatuhan bank atas komitmen kepada BI maupun pihak lain; Peringkat faktor manajemen dikelompokkan menjadi 4 bagian yaitu A, B, C, D. 18

PENILAIAN MANAJEMEN Peringkat faktor manajemen dikelompokkan menjadi 4 bagian yaitu A, B, C, D. Peringkat A : Mencerminkan bahwa Bank dgn kualitas manajemen risiko dan kepatuhan yg tinggi thd peraturan yg berlaku termasuk kepatuhan atas prinsip syariah. Peringkat B : Mencerminkan bahwa Bank yg cukup baik dgn kualitas manajemen risiko dan kepatuhan yg cukup tinggi thd peraturan yg berlaku termasuk kepatuhan atas prinsip syariah. Peringkat C : Mencerminkan bahwa Bank yg kurang baik dgn kualitas manajemen risiko dan kepatuhan yg rendah thd peraturan yg berlaku termasuk kepatuhan atas prinsip syariah. Peringkat D : Mencerminkan bahwa Bank yg tidak baik dgn kualitas manajemen risiko dan kepatuhan yg sangat rendah thd peraturan yg berlaku termasuk kepatuhan atas prinsip syariah. 19

PENILAIAN TKS DAN PENETAPAN PERINGKAT KMPSIT Penilaian final TKS Bank Umum Syariah berupa Peringkat Komposit dilakukan dgn menggabungkan hasil penilaian faktor finansial (CAELS) dan faktor manajemen dengan menggunakan tabel konversi. Peringkat Komposit ditetapkan dalam 5 peringkat yaitu Peringkat 1 sd Peringkat 5. 20

PENILAIAN TKS DAN PENETAPAN PERINGKAT KMPSIT Peringkat 1 : Mencerminkan Bank dan UUS tergolong Sangat Baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan. Peringkat 2 : Mencerminkan Bank dan UUS tergolong Baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan namun Bank dan UUS masih memiliki kelemahan kelemahan minor yg dpt segera diatasi oleh tindakan rutin. Peringkat 3 : Mencerminkan Bank dan UUS tergolong Cukup Baik namun terdapat beberapa kelemahan yg dapat menyebabkan peringkat komposit memburuk apabila Bank dan UUS tidak segera melakukan tindakan korektif. 21

PENILAIAN TKS DAN PENETAPAN PERINGKAT KMPSIT Peringkat 4 : Mencerminkan Bank dan UUS tergolong Kurang Baik dan sensitif thd pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan atau Bank dan UUS memiliki kelemahan keuangan yg serius atau kombinasi dari beberapa faktor yg tdk memuaskan, yg apabila tdk dilakukan tindakan efektif berpotensi mengalami kesulitan yg dapat membahayakan kelangsungan usaha. Peringkat 5 : Mencerminkan Bank dan UUS sangat sensitif terhadap pengaruh negatif kondisi perekonomian, industri keuangan, dan mengalami kesulitan yg membahayakan kelangsungan usaha. 22

2% 4% 6% 8% 10% 12% 14% 16% 18% 20% 22% Mar-04 Sep-04 Mar-05 Sep-05 Mar-06 Sep-06 Mar-07 Sep-07 Mar-08 Sep-08 Mar-09 Sep-09 Mar-10 Sep-10 Mar-11 Sep-11 Mar-12 CAR - 20,000,000 40,000,000 60,000,000 80,000,000 100,000,000 120,000,000 Jan-08 Apr-08 Jul-08 ct-08 Jan-09 Apr-09 Jul-09 ct-09 Jan-10 Apr-10 Jul-10 ct-10 Jan-11 Apr-11 Jul-11 ct-11 Jan-12 Apr-12 Jul-12 ATMR - 20,000,000 40,000,000 60,000,000 80,000,000 100,000,000 120,000,000 Jan-08 Apr-08 Jul-08 ct-08 Jan-09 Apr-09 Jul-09 ct-09 Jan-10 Apr-10 Jul-10 ct-10 Jan-11 Apr-11 Jul-11 ct-11 Jan-12 Apr-12 Jul-12 PYD - 200,000 400,000 600,000 800,000 1,000,000 1,200,000 1,400,000 1,600,000 Jan-08 Apr-08 Jul-08 ct-08 Jan-09 Apr-09 Jul-09 ct-09 Jan-10 Apr-10 Jul-10 ct-10 Jan-11 Apr-11 Jul-11 ct-11 Jan-12 Apr-12 Jul-12 Laba/rugi

0 2 4 6 8 10 12 14 Dec-00 Jun-01 Dec-01 Jun-02 Dec-02 Jun-03 Dec-03 Jun-04 Dec-04 Jun-05 Dec-05 Jun-06 Dec-06 Jun-07 Dec-07 Jun-08 Dec-08 Jun-09 Dec-09 Jun-10 Dec-10 Jun-11 Dec-11 Jun-12 NPF 80 85 90 95 100 105 110 115 120 125 130 Dec-00 Jun-01 Dec-01 Jun-02 Dec-02 Jun-03 Dec-03 Jun-04 Dec-04 Jun-05 Dec-05 Jun-06 Dec-06 Jun-07 Dec-07 Jun-08 Dec-08 Jun-09 Dec-09 Jun-10 Dec-10 Jun-11 Dec-11 Jun-12 FDR

TTAL ASET TTAL ASET Asset CB (actual) Asset CB (moderate) Asset IB (actual) Asset IB (pesimist) Asset IB (moderate) Asset IB (optimist) Jan-11 2,990,729,000 3,009,029,666 98,520,068 98,083,909 Feb-11 2,993,135,000 2,990,762,224 98,812,235 98,466,069 Mar-11 3,065,827,000 2,992,969,461 104,033,070 103,774,049 Apr-11 3,069,093,000 3,066,022,931 103,455,036 102,996,009 May-11 3,136,407,000 3,069,115,901 107,286,383 106,913,891 Jun-11 3,195,117,000 3,136,240,920 112,831,622 112,560,915 Jul-11 3,216,891,000 3,195,313,929 115,997,154 115,504,105 Aug-11 3,252,684,000 3,216,922,468 120,018,483 119,632,171 Sep-11 3,371,453,000 3,252,499,559 126,645,806 126,362,114 ct-11 3,407,472,000 3,371,669,595 130,501,515 123,839,265 130,357,121 143,392,833 Nov-11 3,471,460,000 3,454,876,290 132,462,000 124,705,681 131,269,138 144,396,052 Dec-11 3,652,832,000 3,528,635,668 145,467,000 130,661,314 137,538,225 151,292,048 Jan-12 3,598,715,000 3,717,362,758 143,888,000 127,567,318 134,281,387 147,709,526 Feb-12 3,628,111,000 3,682,658,989 145,624,000 126,549,379 133,209,873 146,530,860 Mar-12 3,708,726,000 3,694,971,828 148,640,000 130,583,964 137,456,804 151,202,484 Apr-12 3,745,060,000 3,774,324,849 144,275,000 133,306,789 140,322,936 154,355,229 May-12 3,745,067,000 3,785,610,592 147,543,000 136,892,932 144,097,823 158,507,605 Jun-12 3,891,116,000 3,846,835,918 155,412,454 143,823,007 151,392,639 166,531,903 Jul-12 3,902,531,000 3,938,438,240 155,666,129 146,914,290 154,646,621 170,111,283 Aug-12 3,923,764,000 3,955,705,221 161,534,000 151,694,512 159,678,433 175,646,277 Sep-12 4,009,369,000 3,989,806,379 168,660,314 156,748,099 164,997,999 181,497,799 ct-12 4,028,777,054 4,105,895,436 174,094,118 162,516,665 171,070,174 188,177,191 Nov-12 4,103,444,000 4,163,007,592 179,870,000 166,459,954 175,221,004 192,743,104 Dec-12 4,262,578,303 4,251,875,552 194,340,000 177,801,933 187,159,930 205,875,923

Dec-12 Nov-12 ct-12 Sep-12 Aug-12 Jul-12 Jun-12 May-12 Apr-12 Mar-12 Feb-12 Jan-12 Dec-11 Nov-11 ct-11 Sep-11 Aug-11 Jul-11 Jun-11 May-11 Apr-11 Mar-11 Feb-11 Jan-11 TTAL ASET TTAL ASET 4,500,000,000 220,000,000 4,000,000,000 actual estimation 200,000,000 3,500,000,000 3,000,000,000 180,000,000 2,500,000,000 160,000,000 2,000,000,000 140,000,000 1,500,000,000 1,000,000,000 500,000,000 Asset CB (actual) Asset CB (moderate) Asset IB (actual) Asset IB (pesimist) Asset IB (moderate) Asset IB (optimist) 120,000,000 100,000,000 0 80,000,000

TTAL DPK TTAL DPK DPK IB (actual) DPK IB (pesimist) DPK IB (moderate) DPK IB (optimist) Jan-11 75,814,189 77,127,203 Feb-11 75,084,953 77,449,438 Mar-11 79,651,170 71,588,470 Apr-11 79,566,997 80,604,331 May-11 82,861,345 77,259,561 Jun-11 87,025,185 79,712,231 Jul-11 89,785,603 85,193,419 Aug-11 92,021,122 88,474,920 Sep-11 97,755,739 87,428,503 ct-11 101,804,000 94,706,879 Nov-11 105,330,000 99,258,913 Dec-11 115,415,000 96,906,577 Jan-12 116,518,000 115,189,912 Feb-12 114,616,000 119,359,447 Mar-12 119,639,000 110,622,335 Apr-12 114,018,000 126,458,826 May-12 115,206,000 113,726,145 Jun-12 119,279,000 112,096,508 Jul-12 121,018,000 112,511,744 118,433,415 124,272,091 Aug-12 123,673,398 117,745,486 123,942,617 130,052,893 Sep-12 127,677,684 123,642,885 130,150,405 136,566,720 ct-12 134,452,000 120,197,366 126,523,544 132,761,057 Nov-12 138,671,000 128,884,867 135,668,281 142,356,624 Dec-12 147,958,000 136,946,661 144,154,379 151,261,080

Dec-12 Nov-12 ct-12 Sep-12 Aug-12 Jul-12 Jun-12 May-12 Apr-12 Mar-12 Feb-12 Jan-12 Dec-11 Nov-11 ct-11 Sep-11 Aug-11 Jul-11 Jun-11 May-11 Apr-11 Mar-11 Feb-11 Jan-11 TTAL DPK TTAL DPK 160,000,000 140,000,000 120,000,000 100,000,000 80,000,000 60,000,000 40,000,000 20,000,000 actual DPK IB (actual) DPK IB (pesimist) DPK IB (moderate) DPK IB (optimist) estimation actual 0

TTAL FINANCING TTAL PEMBIAYAAN Financing IB (actuafinancing IB (pesimisfinancing IB (moderatfinancing IB (optimis Jan-11 69,723,855 71,056,439 Feb-11 71,449,340 72,683,173 Mar-11 74,252,558 74,495,897 Apr-11 75,725,614 77,388,955 May-11 78,618,937 78,954,529 Jun-11 82,616,031 81,943,129 Jul-11 84,556,443 86,038,340 Aug-11 90,539,604 88,079,794 Sep-11 92,839,478 94,167,010 ct-11 96,805,000 96,574,041 Nov-11 99,427,000 100,649,915 Dec-11 102,655,000 103,385,557 Jan-12 101,689,000 106,730,587 Feb-12 103,713,000 105,885,106 Mar-12 109,116,000 108,033,218 Apr-12 108,767,000 113,564,031 May-12 112,844,000 113,346,654 Jun-12 117,592,000 117,559,201 Jul-12 120,910,000 116,324,450 122,446,789 128,569,129 Aug-12 124,946,000 119,613,112 125,908,539 132,203,966 Sep-12 130,357,467 124,502,358 131,055,114 137,607,870 ct-12 135,581,454 129,536,431 136,354,138 143,171,845 Nov-12 140,317,000 134,719,649 141,810,157 148,900,664 Dec-12 147,592,000 140,056,457 147,427,850 154,799,242

Dec-12 Nov-12 ct-12 Sep-12 Aug-12 Jul-12 Jun-12 May-12 Apr-12 Mar-12 Feb-12 Jan-12 Dec-11 Nov-11 ct-11 Sep-11 Aug-11 Jul-11 Jun-11 May-11 Apr-11 Mar-11 Feb-11 Jan-11 TTAL FINANCING TTAL PEMBIAYAAN 160,000,000 150,000,000 140,000,000 130,000,000 120,000,000 Financing IB (actual) Financing IB (pesimist) Financing IB (moderate) Financing IB (optimist) 110,000,000 actual 100,000,000 estimation actual 90,000,000 80,000,000 70,000,000 60,000,000

Dec-12 Nov-12 ct-12 Sep-12 Aug-12 Jul-12 Jun-12 May-12 Apr-12 Mar-12 Feb-12 Jan-12 Dec-11 Nov-11 ct-11 Sep-11 Aug-11 Jul-11 Jun-11 May-11 Apr-11 Mar-11 Feb-11 Jan-11 MARKET SHARE MARKET SHARE 4.8 4.6 4.4 4.2 market share (aktual) market share (estimasi) 4.55% 4.45% 4 3.8 3.6 3.4 3.2

Dec-13 Nov-13 ct-13 Sep-13 Aug-13 Jul-13 Jun-13 May-13 Apr-13 Mar-13 Feb-13 Jan-13 Dec-12 Nov-12 ct-12 Sep-12 Aug-12 Jul-12 Jun-12 May-12 Apr-12 Mar-12 Feb-12 Jan-12 Dec-11 Nov-11 ct-11 Sep-11 Aug-11 Jul-11 Jun-11 May-11 Apr-11 Mar-11 Feb-11 Jan-11 UTLK TTAL ASET ESTIMASI TTAL ASET 350,000,000 300,000,000 actual 250,000,000 estimation 200,000,000 150,000,000 100,000,000 Asset IB (actual) Asset IB (pesimist) Asset IB (moderate) Asset IB (optimist) 50,000,000

Dec-13 Nov-13 ct-13 Sep-13 Aug-13 Jul-13 Jun-13 May-13 Apr-13 Mar-13 Feb-13 Jan-13 Dec-12 Nov-12 ct-12 Sep-12 Aug-12 Jul-12 Jun-12 May-12 Apr-12 Mar-12 Feb-12 Jan-12 Dec-11 Nov-11 ct-11 Sep-11 Aug-11 Jul-11 Jun-11 May-11 Apr-11 Mar-11 Feb-11 Jan-11 UTLK TTAL DPK ESTIMASI DPK 200,000,000 180,000,000 160,000,000 140,000,000 120,000,000 100,000,000 80,000,000 60,000,000 40,000,000 20,000,000 actual DPK IB (actual) DPK IB (pesimist) DPK IB (moderate) DPK IB (optimist) estimation actual 0

Dec-13 Nov-13 ct-13 Sep-13 Aug-13 Jul-13 Jun-13 May-13 Apr-13 Mar-13 Feb-13 Jan-13 Dec-12 Nov-12 ct-12 Sep-12 Aug-12 Jul-12 Jun-12 May-12 Apr-12 Mar-12 Feb-12 Jan-12 Dec-11 Nov-11 ct-11 Sep-11 Aug-11 Jul-11 Jun-11 May-11 Apr-11 Mar-11 Feb-11 Jan-11 UTLK TTAL FINANCING ESTIMASI TTAL PEMBIAYAAN 250,000,000 230,000,000 210,000,000 190,000,000 170,000,000 Financing IB (actual) Financing IB (pesimist) Financing IB (moderate) Financing IB (optimist) 150,000,000 actual 130,000,000 110,000,000 estimation actual 90,000,000 70,000,000 50,000,000

ESTIMASI 2013 Skenario Akhir 2013 Total Aset Total DPK Total Pembiayaan Pesimis 255.26 168.45 200.43 Moderat 268.69 177.32 210.98 ptimis 295.56 186.06 221.53

Terima Kasih Departemen Perbankan Syariah BANK INDNESIA 36