MODUL 7 METODE IDENTIFIKASI DAMPAK Posisi Identifikasi Dampak Dalam Proses ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan)

dokumen-dokumen yang mirip
Modul 7 METODE IDENTIFIKASI DAMPAK

DASAR-DASAR PENYUSUNAN AMDAL DAN STUDI KASUSNYA

KATA PENGANTAR. Penyusunan ANDAL, RKL dan RPL kegiatan ini mengacu Peraturan Menteri Negara Lingkungan

DOKUMEN AMDAL : KA ANDAL DAN ANDAL (REVIEW)

PEDOMAN PENYUSUNAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (ANDAL)

METODOLOGI AMDAL METODE AMDAL YANG BAIK HARUS :

A M D A L (ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN)

PEDOMAN PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN (KA-ANDAL)

TEKNIK PENILAIAN DOKUMEN AMDAL

PEDOMAN PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)

EVALUASI DAMPAK LINGKUNGAN

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN ANDAL

PERATURAN NOMOR 08 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

MODUL 6 PELINGKUPAN (SCOPING)

STANDAR KOMPETENSI UNTUK KUALIFIKASI PERAN ANGGOTA TIM PENYUSUN DOKUMEN AMDAL

METODE PENAPISAN AMDAL (SCREENING AMDAL)

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP

PROSES PELINGKUPAN (SCOPPING) DALAM AMDAL

PRAKIRAAN DAMPAK KEGIATAN TERHADAP LINGKUNGAN

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 08 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP

EVALUASI DAMPAK M. A. HAMZAH STAF PUSLITBANG-LH UNIVERSITAS HASANUDDIN

MODUL 5 PENAPISAN. 5.1.Penapisan Bertahap. Metode penapisan bertahap dilakukan dengan beberapa langkah secara

HANDOUT 7 PELINGKUPAN

PERUBAHAN IZIN LINGKUNGAN. Dikutip dari materi Pedoman penyusunan Amdal oleh Erik Teguh Primiatoro Kabid pengembangan sistem KDL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PEDOMAN PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)

TAHAPAN PENILAIAN AMDAL

PANDUAN PENILAIAN DOKUMEN AMDAL

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG PANDUAN PENILAIAN DOKUMEN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP

Prosedur Pelaksanaan ANDAL

SUSTAINABLE ECO DEVELOPMENT 2

PIL (Penyajian Informasi Lingkungan)

PB 4. AMDAL, UKL dan UPL. AMDAL, UKL dan UPL

PENGERTIAN, PROSES DAN MANFAAT AMDAL. DRS. AHMAD, M.Si

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

TELAAH STUDI AMDAL PADA TAHAP PRAKONSTRUKSI PABRIK PELEBURAN TIMAH (SMELTER) PT. LABA-LABA MULTINDO PANGKALPINANG PROPINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

METODOLOGI AMDAL IDENTIFIKASI DAMPAK HAZAIRIN ZUBAIR

BUPATI PEMALANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

AMDAL 10/04/2013. Pendahuluan. Ragam EIA di Berbagai Negara. Pendahuluan. Ragam EIA di Berbagai Negara. Regulasi AMDAL

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 2 Tahun 2000 Tentang : Panduan Penilaian Dokumen AMDAL

KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN, Menimbang :

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN RKL-RPL

Modul Pelatihan bagi para calon PENILAI AMDAL. Eko Sugiharto PSLH UGM

MODUL 4 PENGERTIAN, PERANAN DAN PROSES AMDAL

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 07 TAHUN 2010

PT. PERTAMINA EP - PPGM KATA PENGANTAR

METODOLOGI AMDAL (EVALUASI DAMPAK)

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Re

Panduan Penyusunan AMDAL

1. Apa kepanjangan dari AMDAL..? a. Analisis Masalah Dalam Alam Liar b. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan c. Analisis Mengenai Dampak Alam dan

( Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ) Eko Sugiharto PSLH UGM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

AMDAL. Analisis. Lingkungan

AMDAL DAN KRITERIA KELAYAKAN LINGKUNGAN HIDUP. Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Deputi I Bidang Tata Lingkungan Asdep Kajian Dampak Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah populasi penduduk pada suatu daerah akan. memenuhi ketersediaan kebutuhan penduduk. Keterbatasan lahan dalam

3. Kedalaman rencana pemantauan lingkungan hidup

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 07 TAHUN 2010

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR16 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

SILABUS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTASPENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 14 Tahun 1994 Tentang : Pedoman Umum Penyusunan Analisis Dampak Lingkungan

Kerangka Acuan Kerja. Penyusunan AMDAL Pelabuhan Penyeberangan Desa Ketam Putih

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

LAPORAN LENGKAP PRAKTEK LAPANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL)

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR

(Pendugaan Dampak, Pegelolaan Dampak dan Pemantauan) Dosen: Dr. Tien Aminatun

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 14 Tahun 1994 Tentang : Pedoman Umum Penyusunan Analisis Dampak Lingkungan

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

Modul 1 - AMDAL dan Pengelolaan Lingkungan Modul 2 - Pengertian, Peranan dan Proses AMDAL Modul 3 - Penapisan dan Pelingkupan

PERBEDAAN AMDAL DAN ANDAL

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TL 4002 Rekayasa Lingkungan 2009 Program Studi Teknik Lingkungan ITB

TL 4002 Rekayasa Lingkungan 2009 Program Studi Teknik Lingkungan ITB

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

Volume 15 Nomor 1 Juni 2015 Volume 15 Nomor 1 Juni 2015

PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN, NOMOR : 09 TAHUN 2000 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

PEDOMAN PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)

MAKALAH ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN RONA LINGKUNGAN HIDUP

PB 8 PROSEDUR PENYUSUNAN AMDAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III METODOLOGI. Mulai. Identifikasi Masalah. Identifikasi kebutuhan Data

SOP PENILAIAN AMDAL, PEMERIKSAAN DOKUMEN UKL-UPL DAN IZIN LINGKUNGAN

LEMBARAN DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2001 KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR: 15 TAHUN 2001 TENTANG

MODUL 3 : PERENCANAAN JARINGAN JALAN DAN PERENCANAAN TEKNIS TERKAIT PENGADAAN TANAH

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK NOMOR : 09 TAHUN 2000 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KEGIATAN STUDI AMDAL PENANGANAN BANJIR DAN ROB SEMARANG TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. menggantungkan kehidupannya pada sektor pertanian.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan yang berkelanjutan seperti yang dikehendaki oleh pemerintah

PT. SANJI WANATIRTA INDONESIA. Jalan Anggrek No. 09, Sambilegi Baru, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta Telp: Fax:

2012, No Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini, yang dimaksud dengan: 1. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut Amdal

BAB I PENDAHULUAN I-1. Laporan Tugas Akhir Kinerja Pengoperasian Waduk Sempor Jawa Tengah dan Perbaikan Jaringan Irigasinya

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan)

Keputusan Kepala Bapedal No. 124 Tahun 1997 Tentang : Panduan Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat Dalam Penyusunan AMDAL

Transkripsi:

MODUL 7 METODE IDENTIFIKASI DAMPAK 7.1.Pengertian Identifikasi Dampak Dalam pelaksanaan studi AMDAL (Analisis Mengenai Dampak lingkungan), identifikasi dampak umumnya difokuskan pada kegiatan suatu usaha atau proyek yang diperkirakan akan menjadi sumber dampak serta komponen-komponen/parameterparameter lingkungan yang diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar akibat rencana kegiatan/usaha/proyek. Dalam proses identlfiksi dampak, penyusun studi AMDAL harus dapat menetapkan apa yang menjadi penyebab dampak atau sumber perubahan lingkungan serta sekaligus menetapkan dengan cermat bagaimana proses yang akan terjadi pada komponen-komponen lingkungan yang akan mengalami dampak. Dari hasil identifikasi ini lalu dicari upaya penanganan dampak lingkungan baik berupa upaya pencegahan, penanggulangan maupun pengendalian. Upaya-upaya ini diarahkan agar dapat mengurangi dampak-dampak yang bersifat negatif serta mengembangkan dampakdampak yang bersifat positif. 7.2. Posisi Identifikasi Dampak Dalam Proses ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan) Paling sedikit ada 5 (lima) tahapan analisis yang harus ditempuh dalam serangkaian proses penyusunan dokumen ANDAL (Adiwibowo, 1995). Tahapan tersebut secara hirarki adalah sebagai berikut : (1.) Merumuskan dampak penting hipotetik yang relevan untuk ditelaah secara mendalam dalam ANDAL. (2.) Menetapkan batas ruang dan waktu yang digunakan untuk penyusunan ANDAL. (3.) Menganalisis beragam data hasil pengaraatan dan pengukuran sehingga diperoleh informasi yang dalam perihal kondisi rona lingkungan sebelum proyek dibangun. (4.) Memperkirakan besar (magnitude) dan kepentingan (importan ce) dampak Iingkungan yang akan tirobul sebagai akibat adanya kegiatan proyek. (5.) Mengevaluasi secara holistik kecenderungan dampak penting Iingkungan untuk

2 keperluan pengambilan keputusan terhadap kelayakan Iingkungan dari proyek, serta arahan pengelolaan dan pemantauan Iingkungan. Kelima tahapan tersebut merupakan struktur utama dalam tubuh dokumen ANDAL yang harus dilakukan. Tahapan ini sangat penting baik bagi penyusun dokumen ANDAL maupun bagi penilainya. Jalinan tahapan analisis tersebut disajikan pada Gambar 10.1. Dalam proses penyusunan ANDAL ada tiga jenis metode (Adiwibowo, 1995) yakni : (1.) Metode Identifikasi Dampak (Impact Identification) Dilakukan untuk mengidentifikasi komponen/parameter Iingkungan yang diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar (dampak penting) sebagai akibat rencana kegiatan proyek. Identifikasi dampak terutama digunakan disaat proses pelingkupan dalam rangka penyusunan dokumen Kerangka Acuan. (2.) Metode Prakiraan Dampak (Impact Prediction) Dilakukan untuk memperkirakan arah serta besar perubahan (magnitude) yang akan dialami oleh setiap komponen/parameter Iingkungan yang menurut identifikasi diperkirakan terkena dampak kegiatan. Dilakukan untuk menilai atau mengevaluasi sifat penting dari perubahan atau dampak Iingkungan tersebut, ditinjau dari kepentingan masyarakat, pakar dan atau penerintah. Prakiraan dampak digunakan di saat penyusunan ANDAL. (3.) Metode Evaluasi Dampak (Impact Evaluation) Dilakukan untuk mengevaluasi secara holistik seluruh komponen atau parameter Iingkungan yang menurut hasil penilaian tergolong mengalami perubahan mendasar (dampak penting), baik yang bersifat negatif maupun positif, sebagai dasar untuk pengambilan keputusan atas kelayakan Iingkungan dari kegiatan. Dilakukan untuk merumuskan arahan untuk pengelolaan dan pemantauan

3 Iingkungan. Evaluasi dampak digunakan di saat penyusunan ANDAL. 7.3. Pelaksanaan Identifikasi Danpak Seorang penyusun dokumen AMDAL perlu melakukan pekerjaan rmembaca berbagai hasil penelitian buku-buku dan berbagai informasi yang serupa atau berkaitan dengan jenis kegiatan/proyek yang akan dibuat dokumen AMDALnya. Misalnya apabila ingin membuat dokumen AMDAL kegiatan pembangunan bendungan maka perlu diketahui pula bukan hanya masalah teknis pembuatannya tapi juga diperlukan informasi-informasi tentang sistem pengairan yang akan mempengaruhl biota perairan, sistem sosial-ekonomi-budaya masyarakat menyangkut pemanfaatan sumberdaya air, pola pemanfaatan lahan di hulu sungai yang nantinya akan mempengaruhi tingkat laju erosi dan sedimentasi dan sebagainya. Keberhasilan dalam proses identifikasi dampak, banyak pula bergantung pula pada kemampuan penyusun dokumen AMDAL dalam memahami rincian kegiatan suatu proyek/usaha yang akan diteliti. Rincian kegiatan yang dimaksud disini adalah uraian satuan-satuan operas! kegiatan proyek yang dimulai dari tahapan prakonstruksi, konstruksi saropai pada pasca konstruksi, mengingat satuan-satuan operasi ini memiliki potensi terjadinya dampak Iingkungan. Dengan kata lain satuan operasi dapat merupakan surober dampak. Selain itu dalam proses idenifikasi dampak perlu juga diketahui mengenai rona Iingkungan yang terkena dampak terutama komponen Iingkungan yang langsung terkena daropak dan yang memiliki arti ekologis dan ekonomis. Kondisi kualitatif dan kuantitatif dari berbagai sumberdaya alam yang ada di wilayah studi rencana usaha/kegiatan perlu dipelajari secara seksama. Hal-hal ini semuanya berkaitan dengan komponen-komponen Iingkungan hidup yang diasumsikan akan terkena dampak. Adapun kegunaan yang dapat diperoleh dalam mengenal rona Iingkungan adalah untuk menduga keadaan Iingkungan dimasa yang akan datang tanpa proyek dan keadaan Iingkungan masa mendatang dengan proyek/usaha/kegiatan. Pendekatan yang dapat ditakukan untuk mengelola rona ling kungan adalah

4 dengan mendaftarkan setiap komponen Iingkungan di jwilayah studi dimana akan dilaksanakan suatu proyek. Dampak penting yang diidentifikasi nantinya akan memegang peranan penting dalam penentuan jenis data yang harus dikumpulkan. Dalam identifikasi dampak dikenal tiga metode (Soemarwoto, 1991) (1.) Daftar uji yang terdiri atas : Daftar uji sederhana (Simple Checklist) Daftar uji kuesioner (Questioner Checklist) Daftar uji deskriptif (Descriptive Checklist). (2.) Matriks (3.) Bagan alir (flow chart). Daftar Uji Sederhana Setiap komponen/parameter Iingkungan yang diasumsikan akan terkena dampak akibat adanya suatu rencana kegiatan atau proyek didaftarkan. Komponen/parameter Iingkungan yang teridentifikasi sebagai komponen yang perlu mendapat perhatian diberi tanda (misalnya : "V" atau "X" dan sebagainya) selanjutnya dijadikan bahan telaahan dalam studi ANDAL. Sebagai contoh disajikan daftar uji dampak potensial untuk proyek perhubungan (Canter, 1977) pada Tabel 10.1 Daftar Uji Kuesioner Dalam daftar ini dimuat serangkaian pertanyaan-pertanyaan yang dapat mengarahkan penyusun dokumen ANDAL untuk melakukan identifikasi terhadap komponen-komponen atau parameter Iingkungan hidup yang diasumsikan akan terkena dampak akibat kegiatan/proyek. Tabel 10.2 merupakan contoh daftar uji kuesioner identifikasi dampak proyek pariwisata yang dikembangkan oleh Bank Dunia (1974). Daftar Uji Deskriptif Daftar uji ini berisi hal-hal penting yang perlu diteliti oleh penyusun dokumen

5 ANDAL seperti faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan, data yang diperlukan sumber data termasuk juga di dalamnya metode perkiraan dampak yang diusulkan untuk dipakai dalam proses lanjutan dari identifikasi dampak. Tabel 10.3 merupakan contoh daftar uji deskriptif yang dipakai untuk analisis pembangunan lahan, zonasi atau rezonasi (dikutip dari Soemarwoto, 1991). Dalam mengaplikasi daftar uji ini perlu di uji terdahulu kesesuaiannya terhadap proyek dan Iingkungan yang akan diteliti dengan kata lain tidak ada daftar uji yang cocok untuk diaplikasikan pada semua jenis proyek di semua jenis lokasi yang berbeda. Kelemahan lain dari daftar uji ini adalah tidak di ketahui secara jelas sumber dampaknya. Matriks Identifikasi dampak dapat pula dilakukan dengan menggunakan matriks. Matriks tersebut dapat dipakai untuk mengidentifikasi interaksi antar kegiatan proyek dan komponen Iingkungan yang akan terkena daropak. Dalam matriks ini biasanya kegiatan-kegiatan proyek dicantumkan pada sumbu horison, sedangkan pada sumbu vertikal termuat sejumlah komponen-komponen Iingkungan yang terkena dampak. Koordinat antara lajur dan baris menunjukkan interaksi antar komponen kegiatan dengan komponen Iingkungan hidup. Bagan Alir Pada prinsipnya metode ini dirancang untuk mengidentifikasi interaksi antara kegiatan yang merupakan sumber dampak dan komponen Iingkungan hidup yang terkena dampak dalam suatu jalinan sebab, kondisi, efek. Dampak yang mungkin terjadi dibedakan ke dalam tiga kelompok (Soemarwoto, 1991) : (a). Perubahan tingkat pertama yang disebut kondisi permulaan. (b). Perubahan tingkat kedua yang diakibatkan oleh kondisi permulaan. Perubahan kedua ini disebut kondisi akibat. (c). Perubahan tingkat ketiga, disebut efek.

6 Perubahan-perubahan terjadi secara bertingkat mulai dampak orde pertama, kedua dan ketiga.

7 Gambar 10.3. Bagan Alir Dampak Potensial Lingkungan Terhadap Bendungan (Hanya Ditunjukkan Dampak Pertumbuhan Penduduk Dalam DAS

8 Secara umum ada 5 (lima) jenjang analisis yang harus ditempuh dalam proses penyusunan AMDAL, khususnya ANDAL. Lima jenjang analisis tersebut digunakan untuk (secara hierarki): 1. Merumuskan dampak penting hipotetik yang relevan untuk ditelaah seara mendalam dalam ANDAL (kegiatan ini lebih merupakan produk dari penyusunan dokumen KA). 2. Menetapkan batas ruang dan waktu yang digunakan untuk penyusunan ANDAL. 3. menganalisis beragam data hasil pengamatan dan pengukuran sehingga diperoleh informasi yang dalam perihal kondisi rona lingkungan sebelum proyek dibangun. 4. Memprakirakan besar (magnitude) dan kepentingan (importance) dampak lingkungan yang akan timbulkan sebagai akibat adanya kegiatan proyek. 5. Mengevaluasi secara holistik kecenderungan dampak penting lingkungan untuk keperluan pengambilan keputusan terhadap kelayakan lingkungan dari proyek, serta arahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Fungsi Metode Identifikasi Prakiraan, dan Evaluasi Dampak METODE Identifikasi Dampak (Impact Identiction) FUNGSI - Mengidentifikasi komponen/parameter lingkungan yang diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar (dampak penting) sebagai akibat rencana kegiatan (proyek). - Mengidentifikasi komponen/parameter lingkungan yang diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar (dampak penting) sebagai akibat rencana kegiatan (proyek). - Terutama digunakan di saat proses pelingkupan dalam rangka penyusunan dokumen Kerangka Acuan.

9 Prakiraan Dampak (Impact Prediction) - Memperkirakan arah serta besar perubahan (magnitude) yang akan dialami oleh setiap komponen/parameter lingkungan yang menurut hasil identifikasi diperkirakan terkena dampak kegiatan. - Menilai atau mengevaluasi sifat penting dari perubahan atau dampak lingkungan tersebut, ditinjau dari kepentingan masyarakat/pakar, dan atau pemerintah. - Digunakan di saat penyusunan ANDAL Evaluasi Dampak (Impact Evaluation) - Mengevalusi secara holistik seluruh komponen atau parameter lingkungan yang menurut hasil penilaian tergolong mengalami perubahan mendasar (dampak penting)/ baik yang bersifat negatif maupun positif, sebagai dasar untuk pengambilan keputusan atas kelayakan lingkungan dari kegiatan. - Merumuskan arahan untuk pengelolaan dan pematauan lingkungan. - Digunakan di saat penyusunan ANDAL