PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 078 TAHUN 2011

dokumen-dokumen yang mirip
SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh Nama SOP

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 037 TAHUN 2011

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 080 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 026 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 067 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2013 TENTANG

Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi - Tanggal Efektif Disahkan oleh Gubernur Kalimantan Selatan SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 054 TAHUN 2014

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 053 TAHUN 2014

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 065 TAHUN 2014

4. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 081 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 045 TAHUN 2016

Nomor SOP Tanggal Pembuatan. Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh Nama SOP

PROVINSI JAWA BARAT KEPUTUSAN WALIKOTA DEPOK. : /149/Kpts/Huk/2016. tentang

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT. NOMOR : 4 Tahun 2009

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

Arsip Nasional Republik Indonesia

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 059 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan

WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 84 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

: PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 059 TAHUN 2013

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 032 TAHUN 2014 TENTANG

2015, No Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 19)

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 50 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 046 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh Nama SOP

B. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KESEKRETARIATAN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 96 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

Arsip Nasional Republik Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 025 TAHUN 2014 TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0122 TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI MALUKU TENGGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

8. Unit Organisasi Layanan Campuran adalah unit organisasi yang memiliki tugas pokok dan fungsi memberikan pelayanan secara internal dan eksternal.

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 02 TAHUN TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

Arsip Nasional Republik Indonesia

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014 NOMOR 3 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KOTA BIMA INSPEKTORAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI RIAU SEKRETARIAT DAERAH BIRO ADMINISTRASI PEREKONOMIAN

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

Arsip Nasional Republik Indonesia

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2011

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2018 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SUBBAG UMUM BNN KOTA MATARAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

2016, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 294, Tambahan Lembaran Nega

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SUBBAG UMUM BNN KOTA MATARAM

1. Organisasi dan Tata Kerja Unnes 2. Jadwal Retensi Arsip 3. Folder 4. Tab/Guide 5. Filling Cabinet 6. Komputer

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN BANJAR

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP. 06 TAHUN 2012 TENTANG

LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BNN NOMOR 7 TAHUN 2014 TANGGAL 28 MARET 2014 BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 43

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT. NOMOR : 9 Tahun 2013

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN TAHUNAN ( PKPT ) TAHUN 2012

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 047 TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA BIMA INSPEKTORAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMERIKSAAN KHUSUS

PEMERINTAH KABUPATEN BERAU SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BERAU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

2016, No Rakyat tentang Pembentukan Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerja Sama di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Menginga

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN SURAT MENYURAT DILINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 061 TAHUN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG

LEMBAR PENGESAHAN PROSEDUR SOSIALISASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

GUBERNUR SULAWESI BARAT,

- 1 - MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 36 Tahun 2017 Seri E Nomor 27 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG

1. SOP 2. Berkas Permohonan 3. SK Tim Penilai 4. Ruang Rapat 5. Komputer/Printer/Kalkulator 6. Jaringan Internet 7. Ekspedisi/Pengiriman

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

Transkripsi:

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 078 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT KELUAR PADA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, Menimbang : a. bahwa rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan naskah dinas dalam bentuk surat keluar pada Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, dipandang perlu mengatur dan menetapkan Standar Operasional Prosedur Pengelolaan Surat Keluar pada Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan ; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 Jo. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1958 tentang penetapan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1957 antara lain Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Selatan (Lembaran Negara Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1106); 2. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undangundang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ; 4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438). 5. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593). 1

6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Provinsi dan Pemerintahan Kabupaten dan Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737) ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816) ; 8. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan Pengundangan, Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan ; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006 tentang Jenis dan Bentuk Produk Hukum Daerah ; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah : 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2006 tentang Lembaran Daerah dan Berita Daerah. 12. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan. 13. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 5 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 Nomor 5) ; 14. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Prvinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 Nomor 6); 15. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Unsur-unsur Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. 16. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 044 Tahun 2011 tentang Tata di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT KELUAR PADA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 2. Daerah adalah Provinsi Kalimantan Selatan. 3. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah sebagai penyelenggara Pemerintahan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. 4. Gubernur adalah Gubernur Kalimantan Selatan. 5. Wakil Gubernur adalah Wakil Gubernur Kalimantan Selatan. 2

6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. 7. Asisten yang membidangi adalah Asisten Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan yang secara substansial membidangi materi yang tercantum dalam surat keluar. 8. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Dinas, Inspektorat, Badan, Kantor dan Lembaga lain Provinsi Kalimantan Selatan. 9. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. 10. Dinas adalah Dinas Provinsi Kalimantan Selatan. 11. Badan adalah Badan Provinsi Kalimantan Selatan. 12. Inspektorat adalah Inspektorat Proviansi Kalimantan Selatan. 13. Kantor adalah Kantor Provinsi Kalimantan Selatan. 14. Lembaga Lain adalah Lembaga lain yang merupakan bagian dari Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. 15. Unit Pengolah adalah Unit di lingkungan Sekretariat Daerah, Dinas,Inspektorat, Badan dan Lembaga lain Provinsi Kalimantan Selatan yang secara substansial memproses dan mengelola naskah surat keluar. 16. Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi, Kepala Sub Bidang terkait adalah Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi, Kepala Sub Bidang pada Sekretariat Daerah, Dinas, Inspektorat,Badan, Kantor dan Lembaga lain Provinsi Kalimantan Selatan yang secara substansial membawahi dan bertanggung jawab atas unit pengolah surat keluar. 17. Kepala Bagian, Sekretaris, Kepala Bidang, Inspektur Pembantu terkait adalah Kepala Bagian, Sekretaris, Kepala Bidang dan Inspektur Pembantu pada Sekretariat Daerah, Dinas, Inspektorat, Badan dan Lembaga lain Provinsi Kalimantan Selatan yang secara substansial membawahi dan bertanggung jawab atas unit pengolah surat keluar. 18. Kepala Biro adalah Kepala Biro di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. 19. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Kepala SKPD adalah Kepala Dinas, Inspektur, Kepala Badan, Kepala Kantor dan Kepala Lembaga lain Provinsi Kalimantan Selatan yang secara substansial membawahi dan bertanggung jawab atas unit pengolah surat keluar. 20. Kepala Sub Bagian TU Biro adalah Kepala Sub Bagian Tata Usaha Biro pada Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan yang secara substansial terkait dengan proses pengelolaan surat keluar pada masing-masing biro. 21. Kepala Sub Bagian Surat Menyjurat, Arsip dan Ekspedisi adalah Kepala Sub Bagian Surat Menyurat, Arsip dan Ekspedisi pada Bagian Tata Usaha Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. 22. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian adalah Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian pada Dinas, Inspektorat, Badan dan Lembaga lain Provinsi Kalimantan Selatan. 23. Surat Keluar adalah naskah dinas berbentuk surat yang dikirim keluar dari Sekretariat Daerah, Dinas, Inspektorat, Badan, Kantor dan Lembaga lain Provinsi Kalimantan Selatan. 3

BAB II STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGELOLAAN SURATKELUAR Pasal 2 (1) Unit Pengolah menyiapkan konsep surat keluar. (2) Konsep surat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diserahkan kepada Kepala Sub Bagian/Kepala Seksi/Kepala Sub Bidang terkait untuk diperiksa dan dikoreksi terhadap substansi, redaksi dan ejaaan yang dipergunakan. Pasal 3 (1) Kepala Sub Bagian/Kepala Seksi/Kepala Sub Bidang terkait memeriksa dan memberikan koreksi sesuai ketentuan tata naskah dinas yang berlaku terhadap konsep surat keluar. (2) Kepala Sub Bagian/Kepala Seksi/Kepala Sub Bidang terkait menyerahkan kembali koreksi konsep surat keluar kepada Unit Pengolah untuk dilakukan penyiapan net surat. Pasal 4 (1) Unit Pengolah menyiapkan net surat sesuai dengan koreksi Kepala Sub Bagian/Kepala Seksi/Kepala Sub Bidang terkait. (2) Unit Pengolah juga menyiapkan yang ditandatangani oleh Kepala Biro/Kepala SKPD terkait. (3) Net surat keluar dan diteruskan kepada Kepala Sub Bagian/Kepala Seksi/Kepala Sub Bidang terkait untuk mendapatkan koreksi ulang dan paraf. Pasal 5 (1) Kepala Sub Bagian/Kepala Seksi/Kepala Sub Bidang terkait memeriksa Nota Pengajuan dan memeriksa ulang net surat keluar. (2) Kepala Sub Bagian/Kepala Seksi/Kepala Sub Bidang terkait memaraf. (3) Kepala Sub Bagian/Kepala Seksi/Kepala Sub Bidang terkait tidak membubuhkan paraf nada net surat keluar yang ditandatangani oleh Sekretaris Daerah, Gubernur atau Wakil Gubernur (4) Kepala Sub Bagian terkait pada Sekretariat Daerah hanya membubuhkan paraf pada net surat keluar yang ditandatangani oleh Kepala Biro terkait dan Asisten yang membidangi. (5) Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi dan Kepala Sub Bidang pada SKPD lain membubuhkan paraf pada net surat yang ditandatangani oleh Kepala SKPD terkait. (6) Net surat keluar dan diteruskan kepada Kepala Bagian/Sekretaris/Kepala Bidang terkait. 4

Pasal 6 (1) Kepala Bagian/Sekretaris/Kepala Bidang/Inspektur Pembantu terkait memeriksa dan mengoreksi net surat keluar dan Nota Dinas Pengajuan Konsep sesuai ketentuan tata naskah dinas yang berlaku dan membubuhkan paraf pada Nota Pengajuan. (2) Kepala Bagian / Sekretaris / Kepala Bidang / Inspektur Pembantu terkait tidak membubuhkan paraf pada net surat keluar yang ditandatangani oleh Gubernur atau Wakil Gubernur. (3) Kepala Bagian terkait pada Sekretariat Daerah hanya membubuhkan paraf pada net surat keluar yang ditandatangani oleh Kepala Biro terkait, Asisten yang membidangi dan Sekretaris Daerah. (4) Kepala Bagian/Sekretaris/Kepala Bidang/Inspektur Pembantu pada SKPD lain membubuhkan paraf pada net surat yang ditandatangani oleh Kepala SKPD dan Sekda. (5) Net surat keluar dan yang telah dibubuhkan paraf Kepala Bagian/Sekretaris/Kepala Bidang/Inspektur Pembantu terkait diteruskan kepada Kepala Biro/Kepala SKPD terkait. Pasal 7 (1) Kepala Biro/Kepala SKPD terkait memeriksa dan mengoreksi net surat keluar dan mempelajari sesuai ketentuan tata naskah dinas yang berlaku. (2) Kepala Biro/Kepala SKPD terkait membubuhkan tandatangan pada surat keluar yang menjadi nya dan mengembalikan kepada Kepala Bagian /Sekretaris /Kepala Bidang/Inspektur Pembantu terkait. (3) Kepala Biro/Kepala SKPD tekait membubuhkan paraf pada net surat keluar yang ditandatangani oleh Asisten, Sekretaris Daerah dan Gubernur atau Wakil Gubernur serta menandatangani. (4) dan net surat keluar diteruskan kepada Kepala Sub Bagian TU Biro/Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian untuk diteruskan kepada pejabat terkait. Pasal 8 (1) Kepala Sub Bagian TU Biro/Kepala Sub Bagian Umum mencatat dan memberikan nomor agenda biro/skpd pada. (2) dan net surat keluar bersama-sama berkas kelengkapan diteruskan kepada Asisten yang membidangi. Pasal 9 (1) Asisten yang membidangi mempelajari dan menelaah materi Naskah Dinas dan net surat keluar serta berkas kelengkapannya. (2) Asisten yang membidangi mendandatangani net surat keluar yang menjadi nya dan mengembalikan kepada Biro/SKPD terkait (3) Asisten yang membidangi membubuhkan paraf pada net surat keluar yang ditandatangani oleh Sekretaris Daerah dan Gubernur/Wakil Gubernur. (4) Asisten yang membidangi memberikan pertimbangan pada Naskah Dinas, dan meneruskan bersama-sama net surat keluar kepada Sekretaris Daerah. 5

Pasal 10 (1) Sekretaris Daerah mempelajari dan pertimbangan Asisten terkait serta substansi surat keluar. (2) Sekretaris Daerah menandatangani net surat keluar sesuai dengan nya dan mengembalikan kepada Asisten yang membidangi. (3) Sekretaris Daerah membubuhkan paraf pada net surat keluar yang ditandatangani oleh Gubernur atau Wakil Gubernur. (4) Sekretaris Daerah memberikan pertimbangan pada, dan meneruskan bersama-sama net surat keluar kepada Sekretaris Daerah. Pasal 11 (1) Gubernur atau Wakil Gubernur memperhatikan pertimbangan Sekretaris Daerah pada dan mempelajari substansi net surat keluar. (2) Gubernur atau Wakil Gubernur menandatangani net surat keluar. (3) Gubernur atau Wakil Gubernur memberikan arahan pada Naskah Dinas dan mengembalikan kepada Sekretaris Daerah. Pasal 12 (1) Secara berjenjang net surat keluar yang telah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang kembali kepada Kepala Sub Bagian/Seksi/Sub Bidang terkait. (2) Kepala Sub Bagian/Kepala Seksi/Kepala Sub Bidang terkait memberikan arahan kepada Unit Pengolah untuk memproses surat keluar sesuai dengan sistem kearsipan pola baru. Pasal 13 (1) Unit Pengolah di lingkungan Sekretariat Daerah meneruskan berkas surat keluar kepada Kepala Sub Bagian TU Biro untuk disiapkan Kartu Kendali Surat Keluar. (2) Unit Pengolah pada SKPD lain meneruskan berkas surat keluar kepada Sub Bagian Umum dan Kepegawaian/Sub Bagian TU untuk disiapkan kartu kendali surat keluar. Pasal 14 (1) Kepala Sub Bagian TU Biro menyiapkan Kartu Kendali Surat Keluar. (2) Kepala Sub Bagian TU Biro mengantar berkas surat keluar kepada Kepala Sub Bagian Surat Menyurat, Arsip dan Ekspedisi untuk proses pencatatan, penomoran dan pembubuhan stempel dinas. (3) Kepala Sub Bagian Surat Menyurat, Arsip dan Ekspedisi menyerahkan berkas surat keluar yang telah tercatat, bernomor dan berstempel serta Kartu Kendali Surat Keluar kepada Kepala Sub Bagian TU Biro. (4) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian/Kepala Sub Bagian TU mencatat, memberikan nomor dan membubuhkan stempel dinas. dan menyerahkan kembali berkas surat keluar kepada Unit Pengolah dengan meninggal 1 (satu) arsip untuk dokumentasi. Pasal 15 (1) Kepala Sub Bagian TU Biro menyerahkan 1(satu) exemplar/lembar arsip kepada Kepala Sub Bagian Surat Menyurat, Arsip dan Ekspedisi sebagai dokumentasi. 6

(2) Kepala Sub Bagian TU Biro menyimpan Kartu Kendali Surat Keluar dan menyerahkan kembali berkas surat keluar kepada Unit Pengolah untuk diproses lebih lanjut. (3) Kepala Sub Bagian TU Biro menyimpan 1 (satu) arsip untuk dokumentasi. Pasal 16 (1) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawian/Kepala Sub Bagian TU menyerahkan berkas surat keluar kepada Unit Pengolah. (2) Unit Pengolah menerima berkas surat dan menyerahkan 1 (satu) arsip untuk dokumentasi. Pasal 17 (1) Unit Pengolah menyimpan arsip dalam file. (2) Unit Pengolah memproses pengiriman surat keluar. Pasal 18 Format Standar Operasional Prosedur Pengelolaan Surat Keluar sebagaimana terlampir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan ini. BAB III TATA KERJA Pasal 19 (1) Setiap pejabat yang terlibat di dalam pelaksanaan Standar Operasional Prosedur Pengelolaan Surat Keluar wajib membangun komitmen tinggi untuk mendukung pelaksanaannya. (2) Setiap pejabat yang terlibat di dalam pelaksanaan Standar Operasional Prosedur Pengelolaan Surat Keluar wajib mengembangkan koordinasi dan kerjasama maksimal dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan naskah dinas. (3) Setiap pejabat yang terlibat di dalam pelaksanaan Standar Operasional Prosedur Pengelolaan Surat Keluar wajib memperhatikan ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku dalam pelaksanaan tugas. (4) Setiap pejabat yang terlibat dalam pelaksanaan Standar Operasional Prosedur Pengelolaan Surat Keluar memiliki pengetahuan dan kemampuan mengelola tata naskah dinas. (5) Setiap pejabat yang terlibat di dalam pelaksanaan Standar Operasional Prosedur Pengelolaan Surat Keluar wajib menguasai teknologi dan mampu mengoperasikan peralatan teknis pengelolaan surat keluar yang disediakan. BAB IV SARANA DAN PRASARANA Pasal 20 (1) Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan Standar Operasional Prosedur Pengelolaan Surat Keluar dipandang perlu menyediakan sarana dan prasarana pendukung kegiatan sesuai dengan kebutuhan. 7

(2) Sarana dan prasarana pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dioperasionalkan secara khusus untuk pengelolaan surat keluar secara efisien, efektif dan tepat waktu sesuai dengan standar waktu maksimal setiap kegiatan pengelolaan surat keluar. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 21 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Gubernur ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya, akan ditetapkan dengan Keputusan Gubernur. Pasal 22 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah. Ditetapkan di Banjarmasin pada tanggal 27 Desember 2011 GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN Diundangkan di Banjarmasin pada tanggal 27 Desember 2011 H. RUDY ARIFFIN SEKRETARIS DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN, H.M. MUCHLIS GAFURI BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2011 NOMOR 8

Lampiran : PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN Nomor 078 Tahun 2011 Tanggal 27 Desember 2011 SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh Nama SOP Gubernur Kalimantan Selatan Standar Operasional Prosedur Pengelolaan Surat Keluar Dasar Hukum : Kualifikasi Pelaksana : a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. a. memahami dengan baik kegiatan yang harus dilakukan dalam menunjang tugas ; b. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja b. memahami dengan baik ketentuan yang berlaku dalam pelaksanaan kegiatan ; Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. c. memhami dengan baik paeraturan perundang-undangan tata naskah dinas ; 3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/21/M.PAN/11/2008 tentang d. mempunyai komitmen tinggi untuk menyelesaikan setiap tahapan kegiatan tepat sasaran dan tepat waktu. e. memiliki kompetensi sesuai bidang tugasnya. Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan. Keterkaitan : Peralatan /Perlengkapan : 1. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Sekratariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. 2. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 44 Tahun 2011 tentang Tata di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. a. perangkat pengelolaan surat-menyurat ; b. filling cabinet untuk menyimpan arsip/dokumen ; c. locker untuk penyimpanan kartu kendali surat keluar. Peringatan : Pencatatan dan Pendataan : SOP ini merupakan prosedur baku yang wajib dilaksanakan dalam pegelolaan surat keluar dan jika tidak a. dokumentasi arsip surat keluar ; dilaksanakan akan mengakibatkan ketidak pastian, ketidak sinkronan dan ketidaktepatan waktu dalam b. dokumentasi/laporan rekapitulasi surat keluar.. pengelolaan surat keluar. P E L A K S A N A MUTU BAKU NO AKTIVITAS Unit Pengolah pada SKPD Kasubag/Ka subid/kasi/ Kasubag TU Kabag/ Sekretaris/ Kabid/Irban Karo / Kepala SKPD Asisten yang membidangi S e k d a Gubernur/ Wagub Kepala Sub Bag TU Biro Sub Bag. Suratmenyurat, Arsip & Eksp./Sub Bag. Umum & Kepeg pada SKPD Persyaratan/ kelengkapan Waktu Output KET. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1. Unit pengolah menyiapkan konsep surat. Bahan-bahan sesuai substansi 120 Konsep surat 2. Kepala Sub Bagian/ Kepala Seksi/ Kepala Sub Bidang /Kepala Sub Bagian TU terkait memeriksa konsep surat dan memberikan koreksi sesuai ketentuan tata naskah yang berlaku / persetujuan. Konsep surat, bahan-bahan pewndukung substansi 14 Koreksi substansi, redaksi, ejaan dan tatabahasa 9

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 3. Unit pengolah menyiapkan net surat berdasarkan hasil koreksi sesuai ketentuan tata naskah yang berlaku / persetujuan Kasubag/Kasi/Kasubid /Kasubag TU serta menyiapkan Nota Pengajuan ditandatangani Kepala Biro/Kepala SKPD. 4. Kepala Sub Bagian / /Kepala Seksi / Kepala Sub Bidang/Kepala Sub Bagian TU memeriksa net surat dan Nota Pengajuan sesuai ketentuan tata naskah yang berlaku serta membubuhkan paraf. Jika net surat ditandatangani oleh Sekda / Gub / Wagub, tanpa paraf Kepala Sub Bagian / Kepala Seksi / Kepala Sub Bidang pada net surat. 5. Kepala Bagian / Sekretaris /Kepala Bidang memeriksa net surat dan Nota Pengajuan serta membubuhkan paraf. Jika net surat ditandatangani oleh Gub /Wagub, tanpa paraf Kepala Bagian / Sekretaris / Kepala Bidang pada net surat 6. Kepala Biro / Kepala SKPD memeriksa net surat sesuai ketentuan tata naskah yang berlaku dan menandatangani net surat yang sesuai nya dan mengembalikan kepada Kepala Bagian / Sekretaris / Kepala Bidang untuk diproses lebih lanjut. Kepala Biro membubuhkan paraf pada net surat yang ditandatangani oleh Asisten yang membidangi, Sekda dan Gubernur/Wagub, serta menandatangani Naskah Dinas serta menyerahkan kepada Kepala Sub Bagian TU Biro untuk dikirim. Kepala SKPD membubuhkan paraf pada net yang ditandatangani Sekda / Gub/ Wagub. Koreksi substansi, redaksi, ejaan dan tatabahasa Net surat dan Net surat dan terparaf Net surat dan terparaf 60 15 15 15 Net surat dan Net surat dan terparaf Net surat dan terparaf Net surat sesuai ditandatangani. Net surat Asisten/Sekda// Gub/Wagub diparaf 10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 7. Kepala Sub Bagian TU Biro / Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian memberi nomor pada dan meneruskan berkas surat keluar kepada Asisten yang membidangi. Net surat Asisten/Sekda/ Gub/Wagub yang telah berparaf dan 10 telah bernomor dan net surat sudah berparaf 8. Asisten yang membidangi mempelajari dan menelaah substansi surat serta menandatangani net surat keluar sesuai dengan nya dan mengembalikan ke biro untuk diperoses lebih lanjut. Untuk net surat ditandatangani oleh Sekda / Gub / Wagub, Asisten memberikan disposisi/pertimbangan pada dan memaraf net surat keluar dan diteruskan kepada Sekda. 9. Sekda mempelajari dan menandatangani net surat keluar, sesuai nya.. Untuk net surat ditandatangani oleh Gub / Wagub, Sekda memberikan disposisi / pertimbangan pada Nota Pengajuan dan memaraf net surat keluar, dan diteruskan kepada Gubernur/Wagub. 10. Gubernur/Wagub mempelajari dan memperhatikan materi net surat dan memperhatikan pertimbangan Sekda serta menandatangani net surat dan/atau memberikan arahan selanjutnya kepada Sekda. telah bernomor dan net surat sudah berparaf Pertimbangan pada Nota Pengajuan dan Net surat Sekda/Gub/ Wagub yang sudah diparaf Pertimbangan Sekda dan net surat yang menjadi Gub/Wagub diparaf 1 hari Net surat Asisten ditandatangani. Net surat Sekda/Gub/ Wagub diparaf dan pertimbangan pada Nota Pengajuan 3 hari Net surat Sekda ditandatangani. Net surat Gub/Wagub diparaf dan pertimbangan Sekda. 5 hari Surat ditandatangani dan arahan selanjutnya. 11

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 11. Secara berjenjang net surat yang telah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang kembali kepada Kepala Sub Bagian / Kepala Seksi / Kepala Sub Bidang terkait, yang memberi arahan kepada Unit Pe-ngolah untuk proses selanjutnya. Surat telah ditandatangani dan arahan lebih lanjut 1 hari Surat diserahkan kembali secara berjenjang Berkas kembali dengan pencatatan pada setiap jenjang 12. Unit Pengolah di lingkungan Sekretariat Daerah meneruskan kepada Sub Bagian TU Biro untuk dibuatkan kartu kendali surat keluar. Unit Pengolah pada SKPD meneruskan kepada Sub Bagian Umum dan Kepegawaian untuk penomoran dan penyetempelan. 13. Kepala Sub Bagian TU Biro menyiapkan kartu kendali keluar dan mengantarkan naskah dinas surat keluar kepada Sub Bagian Surat Menyurat, Arsip dan Ekspedisi untuk proses penomoran dan penyetempelan serta menyerahkan satu expl. arsip untuk dokumentasi surat keluar. Surat yang telah bertandatangan dan arahan Gub/Wagub Surat yang telah bertandatangan 30 30 Penyiapan pembuatan Kartu Kendali surat keluar Kartu kendali surat keluar 14. Kepala Sub Bagian Surat Menyu-rat, Arsip dan Ekspedisi / Sub Bagian Umum dan Kepegawaian membuat kartu kendali surat kelu-ar, membubuhkan nomor, tanggal dan stempel dinas serta menyim-pan arsip surat. Kepala Sub Bagian Surat Menyu-rat, Arsip dan Ekspedisi menye-rahkan berkas surat keluar kepada Kepala Sub Bagian TU Biro. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawiaan menyerahkan berkas surat keluar kepada Unit Pengolah Berkas surat keluar dan Kartu Kendali 30 Surat keluar tercatat, bernomor, berstempel dinas 12

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 15. Kepala Sub Bagian TU Biro menyimpan kartu kendali surat keluar dan arsip surat, mengem-balikan berkas surat keluar yang selesai proses penomoran dan penyetempelannya kepada Unit Pengolah Surat keluar yang telah bernomor dan berstempel dinas 15 Surat keluar yang siap dikirim 16. Unit Pengolah menerima berkas surat keluar, menyimpan berkas dan arsip serta mengirimkan surat ke alamat tujuan. Surat keluar yang siap dikirim 1 hari Surat dikirim ke alamat tujuan. GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, H. RUDY ARIFFIN 13