BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berjalannya waktu ilmu Fisika sangat perlu untuk dikembangkan mulai dari tingkat dasar sampai ke tingkat yang lebih tinggi, untuk dapat bersaing dan dapat bertahan dengan kondisi zaman yang selalu berkembang. Sehubungan dengan hal tersebut proses pembelajaran Fisika juga harus ditingkatkan untuk dapat mengembangkan kemampuan siswa seutuhnya agar memiliki kualitas sumber daya manusia yang baik untuk menjawab tantangan-tantangan yang ada. Berdasarkan hasil observasi awal di SMA IPIEM Surabaya kelas X-1, diperoleh data nilai rata-rata ulangan harian bersama siswa adalah 55,83 dengan ketuntasan belajar 30,56% atau 11 siswa dari 36 orang siswa yang memenuhi Standar Ketuntasan Minimum nilai 75 yang telah ditetapkan. Dari data tersebut terlihat bahwa Standart Ketuntasan Belajar di kelas X-1 belum terpenuhi. Dalam pembelajaran Fisika di SMA IPIEM Surabaya dijumpai fakta-fakta yang menyebabkan hasil belajar kurang memuaskan yaitu kesulitan siswa dalam memahami materi yang diajarkan guru, siswa sering mencari kesibukan sendiri dan cenderung tidak memperhatikan, serta dalam kegiatan pembelajaran didominasi oleh siswa yang memiliki kemampuan tinggi sementara yang memiliki kemampuan rendah cenderung pasif. Berbagai metode telah diterapkan oleh guru untuk mengatasi masalah yang timbul salah satunya metode praktikum, namun metode yang diterapkan belum dapat efektif mengatasi permasalahan sehingga nilai siswa masih banyak yang dibawah SKM. Permasalahan rendahnya tingkat ketuntasan siswa ini harus segera diatasi. 1
2 Model pembelajaran Think-Pair-Share merupakan salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan sebagai upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Model pembelajaran Think- Pair-Share memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun rasa percaya diri, berfikir, menjawab, ikut berpartisipasi dalam pembelajaran dan saling membantu satu sama lain dalam memahami materi Fisika. Dalam model pelajaran Think-Pair-Share guru berperan aktif dalam mengawasi kelas dan memberikan bimbingan secara kelompok ataupun individu. Penerapan model pembelajaran Think-Pair-Share pada pokok bahasan kalor diharapkan mampu membuat siswa lebih aktif dan menerima materi dengan baik. Berdasarkan uraian dan fakta di atas, peneliti akan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Penerapan Think-Pair-Share (TPS) Berbantuan Demonstrasi untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan Kalor di Kelas X-1 SMA IPIEM Surabaya. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana model pembelajaran kooperatif tipe TPS berbantuan demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pokok bahasan kalor di kelas X-1 SMA IPIEM Surabaya? 1.3 Hipotesis Masalah Jika model pembelajaran kooperatif tipe TPS berbantuan demonstrasi diterapkan dengan benar dan sesuai ketentuan, maka dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kalor di kelas X-1 SMA IPIEM Surabaya.
3 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian tindakan kelas ini adalah meningkatnya aktivitas dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kalor di kelas X-1 SMA IPIEM Surabaya. 1.5 Indikator Keberhasilan Sebagai indikasi bahwa tujuan penelitian tercapai adalah: 1. Minimal 75% siswa di kelas aktif saat melaksanakan aktivitas pembelajaran. 2. Minimal 85% siswa kelas X-1 mencapai SKM yaitu 75 3. Minimal rata-rata kelas X-1 adalah 75 1.6 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat: 1. Bagi siswa: a. Terciptanya suasana keakraban dan bekerja sama antar siswa meningkat. b. Kemampuan berkomunikasi siswa meningkat. c. Hasil belajar siswa meningkat. d. Aktivitas siswa dalam kegiatan belajar-mengajar meningkat. 2. Bagi Penulis: Guru dapat mengembangkan strategi, metode dan model pembelajaran yang kreatif, inovatif dan sesuai untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa serta proses pembelajaran di kelas.
4 3. Bagi sekolah: Terciptanya situasi yang baik dalam penelitian tindakan kelas sehingga hasil penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran Fisika di sekolah tersebut. 1.7 Ruang Lingkup Sebagai panduan penelitian tindakan kelas dan bagi ukuran penelitian maka perlu diberikan penjelasan-penjelasan sebagai berikut: a. Materi pelajaran fisika yang disampaikan pada siswa kelas X-1 SMA IPIEM Surabaya dibatasi pada pokok bahasan kalor. b. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa digunakan tes hasil belajar pada setiap akhir siklus c. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa selama kegiatan belajar-mengajar berlangsung digunakan lembar pengamatan aktivitas siswa d. Untuk mengetahui pengelolaan kelas selama kegiatan pembelajaran berlangsung menggunakan lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran. 1.8 Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN Bab I menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, hipotesis tindakan, tujuan penelitian, indikator keberhasilan, manfaat penelitian, ruang lingkup dan sistematika penelitian.
5 BAB II BAB III BAB IV BAB V : LANDASAN TEORI Bab II menjelaskan tentang model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran Think-Pair-Share, aktivitas siswa dalam pembelajaran, hasil belajar siswa dalam pembelajaran, kalor, kapasitas kalor, kalor jenis, Asas Black, perubahan wujud zat, konduksi, konveksi, radiasi, kajian penelitian yang relevan dan kerangka berfikir : METODOLOGI PENELITIAN Bab III menjelaskan tentang metode penelitian, bagan penelitian, setting penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subyek penelitian, siklus penelitian, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan tindakan, refleksi, metode pengumpulan data, metode analisis data, indikator kerja, indikator aktivitas siswa, dan indikator hasil belajar siswa. : HASIL DAN PEMBAHASAN Bab IV menjelaskan tentang observasi awal siswa, siklus I yang meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan tindakan, dan refleksi tindakan, Siklus II yang meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan tindakan, dan refleksi tindakan, respon siswa terhadap pembelajaran Think-Pair-Share. : KESIMPULAN DAN SARAN Bab V menjelaskan tentang kesimpulan hasil PTK dan saran untuk perbaikan PTK yang dilakukan selanjutnya.