ANALISIS PENINGKATAN SUMBER DAYA APARATUR PENGELOLA SISTEM INFORMASI KESEHATAN PADA DINAS KESEHATAN KOTA PALOPO FARMAWATI, ABD.

dokumen-dokumen yang mirip
HILYAWATI. Alumni Prodi Manajemen Pemerintahan FISIP UNJA

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 2 TAHUN 2004 SERI D NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG

ANALISIS PROMOSI JABATAN TERHADAP PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN GOWA

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 55 TAHUN 2008

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN TENAGA KERJA TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAIPT. SHAMROCK CORPORA. Nora Anisa Br Sinulingga

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan. pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 04 TAHUN 2011 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Kedudukan pemerintah daerah berkaitan dengan otonomi daerah, bergulirnya otonomi

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kegiatan, ditambah dengan adanya teknologi informasi yang semakin

BUPATI JENEPONTO Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 37 TAHUN 2001 TENTANG

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) dan pasal 18A ayat (1) Undang-undang Dasar 1945 Perubahan Kedua (Amandemen II);

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 27 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS KANTOR PELAYANAN PERIZINAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini kinerja instansi pemerintah banyak menjadi sorotan,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI YAYASAN LEMBAGA PERS DAN PENDAPAT UMUM PANTAGON SUARA RAKYAT MEDAN

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI UD. KADAR JAYA BOJONEGORO SKRIPSI

PERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN PADA DIVISI PROGRAM MANAGEMENT OFFICE PT. ANEKA PANGAN BERMUTU, Tbk.

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. memandang kerja adalah sesuatu yang mulia. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Peranan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam proses pembangunan nasional

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI JENEPONTO Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PELAYANAN APARAT KANTOR DISTRIK PIYAIYE KABUPATEN DOGIYAI PROPINSI PAPUA.

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

DAFTAR ISI PERATURAN BUPATI ROKAN HULU TAHUN 2015

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi pada abad ke-21 ini, ternyata telah terjadi

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PADA GURU DAN KARYAWAN SMK PANCASILA 1 KUTOARJO

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 32 TAHUN 2000 SERI D NOMOR 19 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

ŀlaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerinta IKHTISAR EKSEKUTIF

PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN TENAGA KERJA TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAIPT. SHAMROCK CORPORA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR : 2 TAHUN 2011 T E N T A N G

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan maupun swasta memegang peranan sangat penting. Tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pelaksanaan Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 7 TAHUN 2008 TENTANG SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN INDRAMAYU

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG

Pendahuluan. Arief et al., Pedoman Penulisan Artikel Ilmiah Mahasiswa pada...

PENDAHULUAN. atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk

DAFTAR PUSTAKA. Dessler, G Human Resource Management. 8th edition. New Jersey: Prentice-Hall,

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Dasar Hukum Terbentuknya Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Latihan Kabupaten Lampung Selatan

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 96 TAHUN 2016

Pelaksanaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Di Kota Manado

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Diera globalisasi saat ini perkembangan dunia komputer semakin pesat, hal

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

BAB V PENUTUP. Pelaksanaan pengawasan diantaranya: b. Tindak lanjut hasil pengawasan sangat diperlukan dalam rangka

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

PENGARUH KOMPETENSI DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DI KANTOR KECAMATAN LONG HUBUNG KABUPATEN MAHAKAM ULU

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SRAGEN

BUPATI MAMASA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMASA NOMOR 11 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara hukum, seperti yang tercantum dalam Pasal I

PERATURAN DAERAH KOTA SORONG NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SORONG

LEMBARAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU. Nomor 6 Tahun 2005 Seri D PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS PROVINSI KEPULAUAN RIAU RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

Yusup Hermawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Garut Abstrak

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN VARIABEL PEMEDIASI KEPUASAAN KERJA PADA PDAM KOTA MADIUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN LANDAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 37 TAHUN 2007

PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA NOMOR 02 TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN PESAWARAN

: 1. Undang-undang RI. Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839) ;

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan wadah untuk mencapai cita-cita mereka. 1 Dalam organisasi

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 34 TAHUN 2000 SERI D NOMOR 21 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 34 TAHUN 2000 TENTANG

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI KERJA KARYAWAN IMIGRASI KLAS II WILAYAH SURAKARTA

Pengaruh Sistem Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Melalui Kepuasan Kerja Pada Karyawan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Jember

WALIKOTA TASIKMALAYA

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

Transkripsi:

ANALISIS PENINGKATAN SUMBER DAYA APARATUR PENGELOLA SISTEM INFORMASI KESEHATAN PADA DINAS KESEHATAN KOTA PALOPO FARMAWATI, ABD. HAPID ABSTRAK Daerah dan Waktu penelitian Perusahaan yang menjadi objek penelitian penulisan adalah Dinas Kesehatan Kota Palopo. Adapun waktu penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah selama dua bulan. Data primer adalah data yang bersumber dari Kantor Dines Kesehatan Kota Palopo yang dilakukan dengan pengamatan secara langsung dengan pimpinan atau pegawai. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen atau merupakan laporan tertulis Kantor DinesKota Palopo yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini. Populasi penelitian adalah staf/ pengawai pada Dinas Kesehatan Kota Palopo dan sampel yang penulisan tampilan adalah staf/ pengawai yang bertugas sebagai pengelola sistem informasi kesehatan pada Dinas kesehatan Kota Palopo. Penempatan berdasarkan pendidikan Penempatan tenaga tehnis pada dinas kesehatan kota palopo umumnya didasar pada latar belakang pendidikan formal yang pernah dienyam dan sebagian besar aparatur pada dinas kesehatan berlatarbelakang pendidikan kesehatan dan ditempatkan pada bagian-bagian yang erat kaitannya dengan pendidikan / keilmuan masing-masing. Sedangkan penempatan tenaga non teknis disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing bagian maupun sub bagian. Penempatan aparatur berdasarkan pendidikan pada bagian dan sub bagian dinas kesehatan kota palopo. Kata kunci: peningkatan, sumber daya, aparatur pengelola, sistem informasi kesehatan

Pendahuluan Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, begitu banyak sektor kehidupan yang tidak terlepas dari peran serta dan penggunaan teknologi komputer, terkhusus pada bidangbidangdan lingkungan pekerjaan. Semakin hari, kemajuan teknologi komputer, baik dibidang piranti lunak maupun perangkat keras berkembang dengan sangat pesat, disisi lain juga berkembang kearah yang sangat mudah dari segi pengaplikasi an dan murah dalam biyah. Solusi untuk bidang kerja apapun akan ada cara untuk dapat dilakukan melalui media komputer, dengan catatan bahwa pengguna juga harus terus belajar untuk mengiringi kemajuan teknologinya, sehingga pada akhirnya, solusi apapun teknologi yang kita pakai, sangatlah ditentukan oleh sumber daya manusia yang menggunakannya. Dines kesehatan, sebagai salah satu instansi pelayanan kesehatan masyarakat akan melayani transaksi pasien dalam kesehariannya. Memberikan layanan dan tindakan dalam banyak hal akan mempengaruhi kondisi dan rasa nyaman bagi pasien. Semakin cepat akan semakin baik karena menyangkut nyawa pasien. Semakin kompleksnya jenis tindakan dan layanan yang harus diberikan, kesemuanya harus tetap dalam satu koordinasi terpadu karena selain memberikan layanan kesehatan, dinas kesehatan juga harus mengelola dana untuk membiayai operasionalnya. Masalah penelitian ini adalah bagai mana peningkatkan sumber Daya Aparatur pengelola Sistem Informasi kesehatan pada Kantor Dinas Kesehatan Kota Palopo?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis halhal yang dapat berpengaruh terhadap peningkatan sumber daya aparatur pengelola sistem informasi kesehatan dinas kesehatan kota palopo. Metodologi Penelitian Daerah dan Waktu penelitian Perusahaan yang menjadi objek penelitian penulisan adalah Dinas Kesehatan Kota Palopo. Adapun waktu penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah selama dua bulan. Metode Pengumbulan Data Metode pengumbulan data yang digunakan dalam penulisan ini yaitu (a) Penelitian lapangan (field Research); untuk pengumbulan data yang diperlukan, maka penulis mengadakan penelitian lapangan dengan jalan mengadakan peninjauan langsung pada objek penelitian dimana objek tersebut adalah kantor Dinas Kesehatan KotaPalopo, (b) Penelitian Kepustakaan (library Research); Penelitian yang dilakukan dengan cara mencari referensi yang merupakan buku-buku dan akses

internet yang erat hubungannya dengan masalah yang dibahas sehingga dapat mempermudah dalam penyusunan. Jenis Dan Sumber Data (a) Data primer adalah data yang bersumber dari Kantor Dines Kesehatan Kota Palopo yang dilakukan dengan pengamatan secara langsung dengan pimpinan atau pegawai. (b) Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen atau merupakan laporan tertulis Kantor DinesKota Palopo yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini. Populasi dan sampel Populasi penelitian adalah staf/ pengawai pada Dinas Kesehatan Kota Palopo dan sampel yang penulisan tampilan adalah staf/ pengawai yang bertugas sebagai pengelola sistem informasi kesehatan pada Dinas kesehatan Kota Palopo. Metode Anilisis Data Dalam menganalisis pembahasan penelitian bertujuan guna menyelesaikan pokok permasalahan dan untuk membuktikan hipotesis yang diambil tentang pendidikan dan pelatihan akan dapat mempengaruhi peningkatan sumber daya aparatur pengelolan sistem informasi kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota Palopo, maka penulis menggunakan metode analisis penelitian deskriptif. Hasil Penelitian Dan Pembahasan Gambar Umum Dinas Kesehatan Kota Palopo Penyelenggaraan pembangunan kesehatan selama ini disadari telah mampu meningkatkan derajatan kesehatan masyarakat secara bermakna, meskipun belum seluruhnya memuaskan. Oleh karena itu untuk mencapai masyarakat dengan derajat kesehatan tinggi perlu diselenggarakan pembagunan yang berkelanjutan melalui pelaksanan program secara menyeluruh, terarah dan terpadu dengan berdasar pada standar pelayanan manimal dan indikator indonesia sehat 2010. Selain itu, undangundang No 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah telah menetapkan bidang kesehatan sebagai salah satu kewenangan wajib yang harus dilaksanakan oleh pemerintahan daerah. Kedudukan, tugas pokok dan fungsi Kedudukan Berdasarkan peraturan daerah kota palopo Nomor : 3 Tahun 2007 pembentukan susunan organisasi dan tatakerja lembaga tehnis daerah kota palopo, maka dinas kesehatan kota palopo dipimpin oleh kepala dinas kesehatan kota palopo

yang berada dan bertanggungjawab kepada wali kota palopo melalui sekretarias daerah kota. Tugas pokok Dinas kesehatan kota palopo mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi di bgidang kesehatan dan tugas lain yang diberikan oleh wali kota. Fungsi a. Perumusan kebijakan teknis dalam bidang kesehatan b. Pemberian perizinan dalam pelaksanan pelayanan umum c. Pembinaan terhadap unit pelaksana teknis dinas d. Pelaksanan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku Analisis dan pembahasan Kondisi sumber daya aparatur Aparatur adalah merupakan unsur utama dalam penyusunan organisasi. Berjalannya roda organisasi bergantung pada aktifitas aparatur dan sumber daya didalamnya. Kondisi pegawai pada dinas kesehatan kota palopo dari data tahun 2010 berjumlah 62 orang termasuk data pegawai negeri sipil sebanyak 50 orang dan pegawai non PNS sebanyak 12 orang. Dari jumlah yang ada, tidak semua pegawai dengan latar belakang pendidikan kesehatan. Komposisi aparatur dinas kesehatan kota palopo berdasarkan pendidikannya sebagai berikut: Tabel 5.1 Komposisi PNS dinas kesehatan kota palopo No. JENIS PENDIDIKAN JUMLAH JENJANG NON NON (ORANG) PENDIDIKAN KESEHATAN PNS KESEHATAN 1 Strata Dua (S.2) 4 0 0 0 4 2 Strata Satu (S.1) 27 2 1 1 30 3 Diploma III 3 3 1 1 7 4 Diploma I 1 0 0 0 1 5 SMA/SMK/MAN 2 7 10 10 19 6 SMP 0 0 0 0 0 7 SD 0 1 0 0 1 JUMLAH 37 13 12 12 62 Sumber Data : Sub bagian umum dan kepagawaian Dinas Kesehatan Kota Palopo Penempatan aparatur Penempatan berdasarkan pendidikan Penempatan tenaga tehnis pada dinas kesehatan kota palopo umumnya didasar pada latar belakang pendidikan formal yang pernah dienyam dan sebagian besar aparatur pada dinas kesehatan berlatarbelakang pendidikan kesehatan dan

ditempatkan pada bagian-bagian yang erat kaitannya dengan pendidikan / keilmuan masing-masing. Sedangkan penempatan tenaga non teknis disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing bagian maupun sub bagian. Penempatan aparatur berdasarkan pendidikan pada bagian dan sub bagian dinas kesehatan kota palopo. Pengaruh pendidikan dan pelatihan bagi pengelola sistem informadi kesehatan. Sistem informasi kesehatan merupakan suatu pengolaan informasi diseluruh tingkat pemerintah secara sistematis dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat. Pendidikan menjadi hal penting dalam pengelolaan sistem informasi kesehatan umumnya pada hal-hal yang membutuhkan penjelasan secara ilmiah. walaupum dalam pelaksanaannya dinas kesehatan belum mampu memenuhi permintaan atas aparatur yang memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai karena keterbatasan kuota pada perekturan pegawai negeri sipil. Langkah-langkah yang diambil oleh kepala dinas kesehatan kota palopo guna memenuhi target terlaksananya sistem informasi kesehatan di kota palopo yaitu dengan mengikutkan pengelola sistem informasi kesehatan pada beberapa pelatihan, diantaranya: 1. Pelatihan pengelola sistem informasi kesehatan sulawesi selatan di makassar. 2. Pelatihan penggunaan software sistem informasi kesehatan oleh dinas kesehatan provensi sulawesi selatan di makassar. 3. Pelatihan pengelola sistem informasi kesehatan bagi pengelola sistem informasi kesehatan di puskesmas sekota palopo oleh dinas kesehatan provensi sulawesi selatan di palopo. 4. Pelatihan pengelola perangkat Hardware jaringan sistem informasi kesehatan oleh dinas kesehatan provensi sulawesi selatan di palopo. 5. Pelatihan penggunaan Software sistem informasi Manajemen Daerah ( SIMDA ) di palopo. Dari berbagai macam pelatihan yang telah diikuti dan di laksanakan, manfaat yang dirasakan pegawai secara personal pada umumnya sama, antara lain: 1. Meningkatkan kecakapan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhan dan bidang kerjanya. 2. Pegawai dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat di butuhkan dalam melaksanakan dan menyelesaikan pekerjanya. 3. Meningkatkan semangat kerja dan menjadi motivasi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh atasan.

Penutup Kesimpulan penelitian ini adalah : (a) Bahwa sumber daya manusia adalah aset yang harus dijaga guna pengembangan dan keberhasilan suatu program dan mencapaian terget kinerja, (b) Dengan melihat analisis peningkatan sumber daya aparatur dinas kesehatan kota palopo utamanya pengelola sistem informasi kesehatan terlihat bahwa peningkatan kualitas terjadi setelah mengikuti pelatihanpelatihan, (c) Keberhasilan dalam meningkatan sumber daya aparatur tidak hanya ditentukan oleh proses pendidikan melainkan harus didukung dengan pelatihan yang berkelanjutan mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kian pesat, (d) Dengan adanya pelatihan yang dilaksanakan bagi pengelola sistem informasi kesehatan dapat meningkatankan sumber daya serta motivasi kerja aparatur pengelola sistem informasi kesehatan. Adapun saran penelitian ini adalah: (a). Dengan m kelihat kebutuhan akan sumber daya aparatur pengelola sistem informasi kesehatan pada dinas kesehatan kota palopo, kiranya dalam pengadaan aparatur dapat selektif melihat kebutuhan akan tuntutan kerja yang ada, (b) Diharapkan kiranya sumber daya aparatur pengelola sistem informasi kesehatan dapat dikembangkan dengan memberikan fasilitas pendukung sehingga pencapai target sistem informasi kesehatan di kota palopo dapat dicapai. Daftar Pustaka, 2010, Pembuatan Database Sistem Informasi Kesehatan, di akses tanggal 12 Agustus, http://www.siknas-online.co.id, 2010, Sistem Informasi Kesehatan, diakses tanggal 12 agustus, http://www.depkes.go.id/artikel., 2010, Upaya penyempurnaan Sistem Informasi Kesehatan, Diakses tanggal 12 Agustus, http://www.depkes.go.id/artikel, 2010, Ilmu ekonomi manajemen manajer, diakses tanggal 14 Agustus 2010, http://www.google.com Handoko, hani, T, 1998, manajemen personalia dan sumber daya manusia, Edisi kedua. BPFE, Yogyakarta. Manullang, M. 1992, Dasar-Dasar manajemen, edisis keenem belas, Balai Aksara Martoyo, susilo, 1994, Manajemen Sumber Daya Manusia, edisis ketiga, BPFE, Yogyakarta.

Malayu, Hasibuan. S. P, 1997, MSDM (Dasar dan kunci keberhasilan) Edisis kesembilan, Gunung Agung Slamet saksomo, 1997, Manajemen personalia, Erlangga, jakarta Mathis. L. Robert, John N. Jackson, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi pertama, salemba 4 Prabu Mangkunegar. A. A. Anwera, 2000, MSDM Perusahaan, Edisi Remaja Rosdakarya Bandung pertama. Keapmenkes Nomor 004/Menkes/SK/1/2003, Tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan, jakarta Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002, Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan Sistem Laporan Informasi Kesehatan Kabupaten / kota, jakarta Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2007 Tentabg Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Tehnis Daerah Kota Palopo, palopo Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Palopo, palopo Undang- Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas korupsi, kolusi dan Nepotisme, Jakarta Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 Tentang pemerintahan daerah telah menetapkan bidang kesehatan sebagai salah satu kewenangan wajib yang harus dilaksanakan oleh pemerintahan daerah, Jakarta