No. Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah)

dokumen-dokumen yang mirip
RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

Lampiran 6. Menteri Keuangan RI DAFTAR BIDANG DAN PROGRAM. Lampiran Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 13/PMK.06/2005 URAIAN BIDANG DAN PROGRAM

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2010 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 Bidang: Sarana dan Prasarana

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

KEPALA DINAS. Subbagian Perencanaan Program. Bidang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus. Seksi. Kurikulum dan Pembelajaran

Bab I Pendahuluan 1 KONDISI DAERAH JAWA TIMUR

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , ,

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

KEPPRES 81/2001, KOMITE KEBIJAKAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH PAPUA

DAFTAR ISI PENGANTAR

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah

Mendukung terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Meningkatnya jumlah minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia

DAFTAR ISI PENGANTAR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR ISI PENGANTAR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

KETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT KABINET

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA

*14730 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 7 TAHUN 2004 (7/2004) TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

5. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

Matriks Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun MISI 4 : Mengembangkan Interkoneksitas Wilayah

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Tabel 7.3 CAPAIAN KINERJA PROGRAM INDIKATOR

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2015

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.

WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN INDUSTRI KOTA KENDARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Analisis Isu-Isu Strategis

VISI DAN MISI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANAH DATAR

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan,

Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar Tahun

Oleh: Tim IPB1 Serpong, 24 Mei 2016 EVALUASI SEMENTARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

Kawasan Cepat Tumbuh

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

LAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A2017

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

terukur dengan tingkat kepuasan pelayanan di bidang Bina Marga dan Pengairan.

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

CANN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR :_3 TAHUN 2010 TAHUN TENTANG PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN TAHUN JAMAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DINAS. Subbag Penyusunan Program dan Pelaporan. Bidang Perlindungan Tanaman dan Pembinaan Usaha. Seksi Identifikasi dan Pengendalian OPT

RENJA K/L TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2

LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN

2. 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB II PROFIL DINAS PERHUBUNGAN PROPINSI SUMATERA UTARA

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG UNIT ORGANISASI DAN TUGAS ESELON I KEMENTERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR :_3 TAHUN 2010 TAHUN TENTANG PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN TAHUN JAMAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III Visi dan Misi

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

KEPALA BADAN BIDANG PAUD DAN PK-PLK SEKSI KURIKULUM SEKSI TENAGA PENDIDIK & KEPENDIDIKAN SEKSI SARANA PRASARANA U P T

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SUNGAI DAN DRAINASE

Transkripsi:

E. PAGU ANGGARAN BERDASARKAN PROGRAM No. Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah) Sub Bidang Sumber Daya Air 1. Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau, dan Sumber Air Lainnya 1. Terselenggaranya pengaturan kembali berbagai kelembagaan dan peraturan perundangan tentang pengembangan dan pengelolaan sumber daya air yang menegakkan hak guna air yang adil dan berkelanjutan 2. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan perlunya konservasi sumber-sumber air 3. Meningkatnya pemanfaatan sumber daya air melalui peningkatan efisiensi dan efektivitas 4. Terbentuk dan beroperasinya wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air yang beranggotakan wakil pihak yang berkepentingan baik dari unsur pemerintah maupun non-pemerintah 5. Tersusunnya pengaturan dan mekanisme untuk mengatasi konflik pemanfaatan sumber daya air 689.069,4 2. Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya 1. Meningkatnya efektivitas dan efisiensi pengelolaan jaringan irigasi dan rawa serta jaringan pengairan lainnya 2. Meningkatnya produktifitas air irigasi yang terukur untuk meningkatkan intensitas tanam 3. Tersedianya lahan beririgasi produktif untuk mengimbangi peningkatan kebutuhan pangan 4. Terpeliharanya jaringan irigasi sehingga fungsinya dapat dipertahankan 5. Terkendalinya tingkat alih fungsi lahan beririgasi 2.476.477,4 3. Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku Tersedianya air baku melalui penyaluran air dari sumber air menuju instalasi pengolahan air secara tepat kuantitas, kualitas, dan waktu 305.000,0 4. Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai 1. Meningkatnya kapasitas pengaliran sungai 2. Beroperasi dan berfungsinya bangunan-bangunan 1.240.983,4 XI 35

pengendali banjir dan pengaman pantai 3. Menurunnya tingkat kerusakan yang diakibatkan oleh daya rusak air 4. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana banjir dan kekeringan Sub Bidang Transportasi 5. Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 1. Terpeliharanya tingkat kinerja jaringan jalan yang telah dibangun baik antarwilayah maupun perkotaan 2. Meningkatnya distribusi barang antarwilayah di jalur utama perekonomian 1.409.210,4 6. Peningkatan/Pembangunan Jalan dan Jembatan 1. Meningkatnya pembangunan jalan arteri primer untuk mengurangi ruas-ruas jalan yang belum terhubungkan 2. Meningkatnya kapasitas jalan pada koridor-koridor utama 3. Meningkatnya penyediaan prasarana jalan pada daerah perbatasan dan pulau-pulau terpencil 4. Meningkatnya kapasitas jalan arteri primer dan strategis di kawasan perkotaan 5. Meningkatnya pembangunan jalan tol baik di daerah perkotaan maupun antarwilayah. 4.048.687,0 7. Pemeliharaan, Rehabilitasi, Peningkatan dan Pembangunan Transportasi Darat 1. Terpeliharanya kapasitas dan kualitas pelayanan transportasi darat yang meliputi lalu lintas angkutan jalan, perkeretaapian dan angkutan sungai, danau dan penyeberangan 2. Terjangkaunya pelayanan sistem jaringan transportasi darat secara intermoda ke seluruh pelosok tanah air 3. Tersedianya pelayanan transportasi yang terjangkau oleh masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah 4. Terjaminnya keselamatan, keamanan dan kenyamanan pelayanan transportasi darat 5. Meningkatnya produktivitas dan kinerja sarana/ prasarana transportasi darat Dep. Perhubungan 1.871.642,9 XI 36

8. Pemeliharaan, Rehabilitasi, Peningkatan dan Pembangunan Transportasi Laut 1. Terpeliharanya kedalaman alur pelayaran 2. Terpeliharanya fasilitas pelayanan pelabuhan 3. Terjangkaunya pelayanan ke seluruh wilayah tanah air 4. Terpenuhinya standar keselamatan pelayaran yang telah ditetapkan oleh konvensi internasional (IMO = International Maritime Organization), seperti misalnya ISPS Code 5. Meningkatnya kapasitas pelabuhan dan armada pelayaran nasional Dep. Perhubungan 1.165.711,2 9. Pemeliharaan, Rehabilitasi, Peningkatan dan Pembangunan Transportasi Udara 1. Terpeliharanya fasilitas pelayanan bandar udara 2. Terjangkaunya pelayanan ke seluruh wilayah tanah air 3. Terpenuhinya standar keselamatan penerbangan yang telah ditetapkan oleh konvensi internasional (ICAO = International Civil Aviation Organization), seperti misalnya ANEX 17 5. Meningkatnya kapasitas bandar udara dan armada penerbangan nasional Dep. Perhubungan 1.557.312,1 10. Restrukturisasi, Reformasi Perhubungan dan Pengembangan Transportasi Antarmoda 1. Terwujudnya agenda restrukturisasi, reorientasi dan reposisi penyelenggaraan jasa perhubungan 2. Terciptanya regulasi, kelembagaan dan iklim usaha yang kondusif di bidang transportasi serta meningkatnya kompetisi jasa transportasi yang sehat 3. Meningkatnya efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas penyelenggaraan transportasi 4. Terwujudnya keterpaduan pelayanan transportasi antarmoda secara efisien dan efektif 5. Terwujudnya keterpaduan sistem jaringan transportasi antarmoda secara nasional maupun lokal Dep. Perhubungan 16.000,0 XI 37

11. Peningkatan Sarana dan Prasarana 1. Tersedianya fasilitas sarana dan prasarana untuk kelancaran penyelenggaraan pemerintahan di bidang perhubungan. 2. Terciptanya iklim organisasi perhubungan yang sehat, kondusif dan efektif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat 12. Pencarian dan Penyelamatan 1. Tersedianya pelayanan pencarian dan penyelamatan yang secara cepat dan tepat 2. Meningkatnya jangkauan pelayanan jasa pencarian dan penyelamatan (SAR) 3. Meningkatnya kinerja pencarian dan penyelamatan; 4. Meningkatnya kemampuan tindak awal pencarian dan penyelamatan 5. Terwujudnya reorganisasi dan reposisi BASARNAS 6. Meningkatnya koordinasi dengan lembaga-lembaga dan masyarakat yang memiliki potensi SAR Dep. Perhubungan 106.210,7 13. Pengembangan dan Pembinaan Meteorologi dan Geofisika 1. Meningkatknya kemampuan observasi meteorologi dan geofiiskan serta kemampuan pengumpulan dan pendistribusian data dan informasi 2. Meningkatknya kemampuan pelayanan data dan informasi meteorologi dan geofisika 3. Tersusunnya peraturan perundang-undangan bidang meteorologi dan geofisika untuk mengoptimalkan potensi nasional dalam penyelenggaraan meteorologi dan geofisika Badan Meteorologi dan Geofisika 165.337,3 Sub Bidang Perumahan 14. Pengembangan Perumahan 1. Terpenuhinya kebutuhan rumah yang layak, aman, terjangkau dengan menitikberatkan kepada masyarakat miskin dan berpendapatan rendah 2. Berkembangnya sistem pembiayaan perumahan yang sehat dan berkualitas 3. Meningkatnya kualitas pasar perumahan 487.782,1 XI 38

4. Berkembangnya perumahan swadaya 5. Terciptanya Kasiba/Lisiba 6. Berkembangnya penyediaan rumah susun sederhana sewa 7. Meningkatnya perekonomian lokal 15. Pemberdayaan Komunitas Perumahan 1. Meningkatnya kualitas lingkungan perumahan 2. Meningkatnya peranan komunitas perumahan lokal dalam pengembangan perumahan 3. Terciptanya komunitas perumahan yang produktif 4. Terciptanya lingkungan permukiman yang sehat, harmonis, dan berkelanjutan 5. Meningkatnya kualitas kawasan konservasi dan kawasan tradisional 598.658,4 Sub Bidang Prasarana dan Sarana Dasar Permukiman 16. Pengembangan Sistem Pelayanan Air Minum dan Air Limbah 1. Meningkatnya keberlanjutan (sustainability) pelayanan air minum dan air limbah 2. Meningkatnya cakupan pelayanan 3. Meningkatnya operasi dan pemeliharaan 4. Meningkatnya kualitas pengelolaan pelayanan air minum dan air limbah 5. Menurunnya tingkat kebocoran 6. Meningkatnya kepedulian dan perilaku masyarakat terhadap lingkungan bersih dan sehat 7. Meningkatnya peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam penyediaan air minum dan air limbah 8. Terciptanya peraturan perundangan yang mantap dan penegakan hukum (law enforcement) 9. Meningkatnya kepastian ketersediaan air baku (kualitas dan kuantitas) bagi kebutuhan domestik (permukiman) dan non domestik (industri, perdagangan, pelabuhan/bandara, dan jasa) 460.000,0 XI 39

17. Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan dan Drainase 1. Meningkatnya kualitas pengelolaan persampahan dan drainase 2. Meningkatnya perencanaan pengelolaan persampahan dan drainase 3. Meningkatnya cakupan pelayanan persampahan 4. Meningkatnya kegiatan operasi dan pemeliharaan 5. Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan yang bersih dan sehat 6. Terciptanya integrasi sistem drainase makro dan mikro dengan sistem penanggulangan banjir regional 7. Meningkatnya kualitas pengelolaan sampah dan drainase 8. Meningkatnya peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam pengelolaan persampahan dan drainase 301.200,0 Sub Bidang Pos dan Telematika 18. Penyelesaian Restrukturisasi Sektor Pos dan Telekomunikasi 1. Meningkatnya kesehatan dan kinerja penyelenggara pos dan telekomunikasi 2. Tergalinya berbagai sumber pembiayaan baru 3. Meningkatnya peran serta swasta 4. Terciptanya efisiensi dan kompetisi yang sehat dan setara dalam penyelenggaraan pos dan telekomunikasi Dep. Perhubungan 315.553,2 19. Penyelesaian Restrukturisasi Sektor Teknologi Informasi dan Penyiaran 1. Meningkatnya kesehatan dan kinerja penyelenggara penyiaran 2. Tergalinya berbagai sumber pembiayaan baru 3. Meningkatnya peran serta swasta 4. Terciptanya efisiensi dan kompetisi yang sehat dan setara dalam penyelenggaraan teknologi informasi dan penyiaran Meneg Komunikasi dan Informasi 2.000,0 20. Pengembangan, Pemerataan, dan Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Pos dan Telekomunikasi 1. Meningkatnya efisiensi pemanfaatan infrastruktur yang telah dibangun dan pembangunan infrastruktur baru 2. Tersedianya sarana dan prasarana pos dan telekomunikasi hingga ke daerah yang secara ekonomi kurang menguntungkan termasuk daerah perbatasan Dep. Perhubungan 52.600,0 XI 40

3. Tersedianya pelayanan jasa pos dan telekomunikasi sesuai dengan kualitas yang memadai 4. Terjaganya kondisi sarana dan prasarana yang telah dan sedang dibangun 21. Pengembangan, Pemerataan, dan Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Teknologi Informasi dan Penyiaran 1. Meningkatnya efisiensi pemanfaatan infrastruktur yang telah dibangun dan pembangunan infrastruktur baru 2. Tersedianya sarana dan prasarana teknologi informasi dan penyiaran hingga ke daerah yang secara ekonomi kurang menguntungkan termasuk daerah perbatasan dan blank spot 3. Tersedianya pelayanan jasa teknologi informasi dan penyiaran sesuai dengan kualitas yang memadai 4. Terjaganya kondisi sarana dan prasarana yang telah dan sedang dibangun Dep. Pertanian, Dep. Perindustrian dan Perdagangan, Dep. Kelautan dan Perikanan, Meneg Komunikasi dan Informasi 76.756,7 22. Penguasaan Serta Pengembangan Aplikasi dan Teknologi Informasi dan Komunikasi 1. Meningkatnya literasi masyarakat di bidang teknologi informasi dan komunikasi 2. Meningkatnya kualitas pelayanan kepada publik Meneg Komunikasi dan Informasi 3.000,0 Sub Bidang Energi 23. Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Energi 1. Berkurangnya biaya operasi melalui peningkatan kapasitas pembangkit listrik non BBM 2. Berkurangnya ketergantungan terhadap minyak. 3. Meningkatnya perluasan jaringan transmisi dan distribusi untuk mengoptimalkan penyaluran energi kepada konsumen 4. Meningkatnya penggunaan gas, panas bumi, batubara kalori rendah, briket batubara, dan Upgraded Brown Coal (UBC) yang dapat menggantikan peranan minyak tanah, sehingga terjadi kompetisi terhadap jenis energi, dan jaminan pasokan energi, Lainnya 1.266.600,0 XI 41

24. Penyempurnaan Restrukturisasi dan Reformasi Sarana dan Prasarana Energi Secara Bertahap 1. Meningkatkannya efisiensi 2. Terwujudnya investasi yang kondusif di bidang energi. 3. Terlaksananya restrukturisasi yang meliputi: penyehatan industri yang ada, privatisasi, mengatur pemain dengan unbundling dan pendatang baru serta kompetisi 4. Berkelanjutannya restrukturisasi Undang-undang Minyak dan Gas, serta panas bumi 5. Terwujudnya kompetisi yang sehat di industri energi pada sektor hulu maupun sektor hilir 7.000,0 25. Peningkatan Aksesibilitas Pemerintah Daerah, Koperasi dan Masyarakat Terhadap Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Energi Meningkatnya kemampuan investasi pemerintah daerah, swasta, koperasi dan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan sarana dan prasarana energi untuk mengurangi beban pemerintah 40.000,0 Sub Bidang Ketenagalistrikan 26. Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan 1. Berkurangnya biaya operasi melalui peningkatan kapasitas pembangkit listrik non-bbm 2. Berkurangnya ketergantungan terhadap minyak serta meningkatnya pemanfaatan potensi energi setempat untuk pembangkit listrik skala kecil 3. Meningkatnya perluasan jaringan transmisi dan distribusi untuk mengoptimalkan penyaluran tenaga listrik kepada konsumen 942.900,0 27. Penyempurnaan Restrukturisasi dan Reformasi Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan 1. Diterapkannya model/struktur industri ketenagalistrikan berikut jadual implementasinya, daerah pemilihan kompetisi dan fungsi penyedian (pembangkit dan pembelian curah) 2. Terwujudnya perangkat regulasi yang jelas dan kondusif serta meniadakan segala macam peraturan yang menghambat investasi di bidang ketenagalistrikan. 3. Dilanjutkannya restrukturisasi ketenagalistrikan 4. Terwujudnya kompetisi yang sehat di industri 13.000,0 XI 42

ketenagalistrikan baik untuk sektor hulu maupun sektor hilir 28. Peningkatan Aksesibilitas Pemerintah Daerah, Koperasi dan Masyarakat Terhadap Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan Meningkatannya kemampuan investasi pemerintah daerah, swasta, koperasi dan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan sarana dan prasarana ketenagalistrikan untuk mengurangi beban pemerintah 20.000,0 29. Penguasaan dan Pengembangan Aplikasi dan Teknologi serta Bisnis Ketenagalistrikan 1. Meningkatnya penggunaan barang dan jasa ketenagalistrikan dalam negeri 2. Meningkatnya kemampuan dalam mengelola dan memasarkan produk ketenagalistrikan yang berkualitas 45.000,0 XI 43