HUBUNGAN PENYULUHAN MEMANDIKAN BAYI TERHADAP CARA IBU MEMANDIKAN BAYINYA DI PUSKESMAS BANYUURIP KABUPATEN PURWOREJO. Nurma Ika Zuliyanti

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS PRIMIPARA TENTANG MEMANDIKAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI LULUT BANJARMASIN ABSTRAK

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

DAFTAR PUSTAKA. Ambarwati, Eni Retna Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta: Mitra Cendikia Offset

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HESTI UTAMI DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

Diah Eko Martini ...ABSTRAK...

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

KARAKTERISTIK PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI BPM HJ. A BANJARMASIN ABSTRAK

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Hidayah, et al., Gambaran Ibu Nifas Tentang...

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

DAFTAR PUSTAKA. Andarmoyo, S Keperawatan Keluarga Konsep, Teori, Proses dan Praktik Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Nisa khoiriah INTISARI

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

ABSTRAK. Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, Dukungan keluarga Personal hygiene

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPEL I BOYOLALI

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

HUBUNGAN FAKTOR- FAKTOR PENGHAMBAT DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN DALAM MEMBERIKAN KONSELING PADA PELAYANAN KEBIDANAN DI PUSKESMAS WILAYAH SLEMAN

Fajarina Lathu A INTISARI

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

Widi Apriani Putri 1) Ai Sri Kosnayani, dan Lilik Hidayanti 2)

HUBUNGAN ANTARA STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI (BPM) NOOR DWI LESTARI

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN :

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG VITAMIN A DENGAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BALITA DI POSYANDU MEKARSARI KROYO KARANGMALANG SRAGEN

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IUD DENGAN MINAT KB IUD DI DESA MOJODOYONG KEDAWUNG SRAGEN

: Tingkat pengetahuan, bayi, Kejadian Ikutan Pasca imunisasi

Correspondence : Siti Rochimatul Lailiyah.,S.SiT.,MKes.*)Jl. R.E. Martadinata Bangkalan, Indonesia.

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

DAFTAR PUSTAKA. APN, Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusu Dini.Jakarta: JNPK-KR.

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DI RUANG MAWAR ABSTRAK

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL ANAK DENGAN JENIS APE YANG DIBERIKAN PADA ANAK USIA 1-12 BULAN. Ihda Mauliyah ABSTRAK

Mitha Destyowati ABSTRAK

PERAN SERTA SUAMI DALAM PROSES MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JOGONALAN KLATEN. Sugita Dosen Poltekkes Surakarta Jurusan Kebidanan ABSTRAK

PENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

Tri Puspa Kusumaningsih, Novia Ayunita. Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo Jl.Soekarno Hatta, Borokulon, Banyuurip, Purworejo

HUBUNGAN PREMATURITAS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD JEND. AHMAD YANI KOTA METRO TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES PERSALINAN DI RUANG BERSALIN BLUD RUMAH SAKIT KABUPATEN KONAWE

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

PENGARUH MOTIVASI BIDAN TERHADAP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN REGISTRASI BIDAN DI IBI RANTING KOTA PAMEKASAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN MOTORIK KASAR PADA BALITA DI DESA KALIGONO. Pratiwi Dyah Kusumanti, Elvy Nurika Zulaicha

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KEBEN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN. M. Masykur*, Dian Nurafifah**...ABSTRAK...

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN SUAMI TENTANG KB DENGAN PARTISIPASI SUAMI DALAM BER-KB DI KELURAHAN KEMANG KABUPATEN BOGOR

Esty Indarwati. : Tingkat pengetahuan Ibu, cakupan pemberian vitamin A

HUBUNGAN PELAKSANAAN RAWAT GABUNG DENGAN KEBERHASILAN MENYUSUI DI RB GRIYA HUSADA NGARAN, POLANHARJO, KLATEN

Jujuren Br. Sitepu Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan Jurusan Keperwatan Gigi. Abstrak

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT SOEDARSO PONTIANAK ABSTRAK

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI SUPADMI, KUNDEN BULU, SUKOHARJO ABSTRAK

HUBUNGAN PEKERJAAN IBU BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU PRIMA SEJAHTERA DESA PANDEAN KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009

Kurnia Mutiara. Prodi D-III Kebidanan STIKes U Budiyah ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN SIBLING RIVALRY PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKARAMI PALEMBANG ABSTRAK

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DAN PERSALINAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DI KABUPATEN KUDUS Nasriyah 1, Ika Tristanti 2

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DI POSYANDU BUNGA KRISAN TULAKAN SINE NGAWI

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

HUBUNGAN SENAM NIFAS DENGAN PROSES INVOLUSIO UTERI DI DESA CANDIREJO

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

PENGARUH PEMBERIAN KONSELING TERHADAP PENGETAHUAN DAN MINAT PENGGUNA KONTRASEPSI MAL DI PONET GROBOGAN GROBOGAN JAWA TENGAH

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA) Di Puskesmas Benteng Kota Sukabumi

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG IMUNISASI TT DENGAN KELENGKAPAN PEMBERIAN IMUNISASI TT DI DESA BALUN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK

Jurnal Darul Azhar Vol 2, No.1 Agustus Januari 2017: 33-39

ABSTRAK. Kata kunci: Peran ibu dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak, perkembangan anak usia prasekolah

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM

Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ABSTRAK

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN LAMANYA PELEPASAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH BERSALIN AL-AMIN DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM TOILET TRAINING PADA ANAK TODDLER DI DESA GLODOGAN KECAMATAN KLATEN SELATAN

PENGARUH MANDI RENDAM PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP KEJADIAN HIPOTERMI DI RS DR. R SOEDJATI PURWODADI

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SULIT MAKAN PADA ANAK PRA SEKOLAH DI TK PERTIWI DESA BUGEL KECAMATAN KEDUNG KABUPATEN JEPARA

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PENERAPAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL DI RUMAH BERSALIN NGUDI SARAS KARANGANYAR

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

Transkripsi:

HUBUNGAN PENYULUHAN MEMANDIKAN BAYI TERHADAP CARA IBU MEMANDIKAN BAYINYA DI PUSKESMAS BANYUURIP KABUPATEN PURWOREJO Nurma Ika Zuliyanti ABSTRAK Salah satu pekerjaan yang tergolong banyak ditakuti ibu baru adalah saat harus memandikan bayi. Masihbanyakibuyangbelum bisa memandikan bayinya secara benar, sehingga kebutuhan pendidikan kesehatan (penyuluhan) sangat dibutuhkan untuk dapat memberikan perawatan bayi sehari-hari khususnya memandikan bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penyuluhan memandikan bayi terhadap cara ibu memandikan bayinya di Puskesmas Banyuurip Kabupaten Purworejo Desain penelitian menggunakan survey analitik dengan pendekatan waktu cross sectional. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan data primer. Populasi 50 responden, sampel 44 responden. Analisis data dilakukan dengan uji statistic chi square. Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai x 2 hitung 6,201 dan x 2 tabel pada tingkat signifikansi 5% adalah 3,841, maka 6,201 > 3,841. Sedangkan nilai (p-value) 0,013< 0,05. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan penyuluhan memandikan bayi terhadap cara ibu memandikan bayinya di Puskesmas Banyuurip Kabupaten Purworejo. Kata kunci : Penyuluhan Memandikan Bayi, Cara Ibu Memandikan Bayinya PENDAHULUAN Menjadi seorang ibu baru memang tak mudah. Banyak pelajaran baru yang harus perlahan-lahan dipelajari ibu untuk merawat sang buah hati dengan baik. Salah satu pekerjaan yang tergolong banyak ditakuti ibu baru adalah saat harus memandikan bayi. Kondisi fisik bayi yang masih ringkih membuat ibu jadi takut untuk memandikannya (Setyanti, 2012). Memandikan bayi memiliki tantangan tersendiri bagi orang tua terutama bila mereka baru pertama kali mempunyai seorang bayi. Tidak sedikit dari mereka yang tidak tahu bagaimana cara memandikan bayi sehingga mereka menyerahkan bayinya kepada pengasuh atau neneknya (Choirunisa, 2009). Memandikan bayi baru lahir bukanlah hal yang mudah, terutama bagi ibu baru. Dibutuhkan ekstra hatihati serta persiapan yang benar agar mandi si kecil tak hanya berjalan lancar namun juga menyenangkan bagi mereka (Naureh, 2009). Ajari ibu jika ibu masih

ragu untuk memandikan bayi di bak mandi karena tali pusatnya belum puput, maka bisa memandikan bayi dengan melap seluruh badan dengan menggunakan waslap (Marmi, 2012). Memandikan bayi merupakan saatsaat yang menyenangkan untuk membangun hubungan yang sangat erat antara ibu dan anak. Jika bayi sedang gelisah, maka mandi dengan air hangat akan menjadi hal yang baik untuk menenangkan dan membantunya untuk dapat tidur dengan nyaman (Iskarina, 2008). Memandikan bayi adalah cara yang tepat bagi ibu untuk mengajarkan cara membersihkan tubuh mereka sendiri (Iskarina, 2008).Bayi yang baru lahir sebaiknya tidak dimandikan walaupun dengan air hangat, karena belum bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Bayi akan mudah kehilangan panas dan bisa terjadi hipotermi apabila terlalu lama melakukan kontak dengan udara secara langsung tanpa menggunakan alat pelindung. Memandikan bayi dengan cara yang salah dapat mengakibatkan kondisi yang buruk seperti celaka (jatuh dan tenggelam), air masuk ke dalam telinga atau hidung dan dapat mengalami hipotermi (Deswani,2010). Mandi mempunyai manfaat yang sangat bagus untuk kebersihan dan kesehatan bayi, mandi akan membersihkan rasa nyaman bagi tubuh bayi (Choirunisa, 2009). Bayi sering mengalami gangguan pada kulit, diantaranya adalah biang keringat, eksim popok, dan eksim susu. Dimana masalah-masalah ini bisa diatasi dengan mudah. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi cara memandikan bayi adalah pengetahuan, pendidikan, pengalaman, dukungan suami atau keluarga dan penolong persalinan yang lalu (Notoatmodjo, 2010). Berdasarkan studi pendahuluan di Puskesmas Banyuurip, pada bulan Maret 2013 didapatkan bayi sebanyak 21 bayi. Peneliti mengambil 10 responden ibu yang memiliki bayi usia 0-28 hari di Puskesmas Banyuurip. Dari 10 ibu tersebut 4 ibu sudah mampu memandikan bayinya sendiri, sedangkan 6 ibu belum berani memandikan bayinya sendiri dikarenakan tali pusat belum lepas dan takut nanti bayinya tergelincir. Berdasarkan masalah diatas didapatkan bahwa masih banyak ibu yang belum bisa memandikan bayinya secara benar, sehingga kebutuhan pendidikan kesehatan (penyuluhan) sangat

dibutuhkan untuk dapat memberikan perawatan bayi sehari-hari, dimana salah satu perawatan bayi sehari-hari khususnya memandikan bayi. Penyuluhan merupakan satu jenis layanan yang merupakan bagian terpadu dari bimbingan. Penyuluhan dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik antara dua orang individu, dimana yang seorang ( yaitu penyuluh ) berusaha membantu yang lain ( yaitu klien ) untuk mencapai pengertian tentang dirinya sendiri dalam hubungan dengan masalah-masalah yang dihadapinya pada waktuyang akan datang (Sukardi, 1995, dikutip Machfoedz, 2008). Memandikan bayi merupakan upaya yang dilakukan untuk menjaga agar tubuh bayi bersih, terasa segar, dan mencegah kemungkinan adanya infeksi (Aziz, 2008) METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain survey analitik dengan pendekatan waktu cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajaridinamika kolerasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) (Notoatmodjo, 2012). Penelitian telah dilaksanakan di Wilayah Puskesmas Banyuurip Kabupaten Purworejo pada bulan Maret 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang mempunyai bayi usia 0-28 hari di wilayah Puskesmas Banyuurip dan yang sudah mendapat penyuluhan serta yang belum mendapat penyuluhan tentang memandikan bayi yang berjumlah 50 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 44 orang, pengambilan sampel dengan cara purposive sampling secara door to door. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dan checklist tentang cara memandikan bayi yang benar. Uji statistic yang digunakan adalah Chi- Square. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai April 2013 di Puskesmas Banyuurip Kabupaten Purworejo. Populasi sejumlah 50 ibu yang mempunyai bayi usia 0-28 hari, ternyata 44 ibu yang mempunyai bayi usia 0-28 hari yang memenuhi kriteria inklusi. Untuk memperjelas karakteristik responden, dijelaskan sebagai berikut : a. Distribusi Usia Responden

Pada penelitian ini umur responden selengkapnya adalah sebagai berikut dibagi menjadi tiga yaitu <20 tahun, : 20-35 tahun, dan >35 tahun. Hasil Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Ibu di Puskesmas Banyuurip No Usia Frekuensi Persentase (%) 1. < 20 tahun 2 4,55 2. 20-35 tahun 39 88,64 3. > 35 tahun 3 6,82 Jumlah 44 100 Sumber : Data primer, tahun 2013 Berdasarkan hasil analisis yang dapat dilihat pada tabel 2 menunjukkan usia responden terbanyak berusia 20 sampai 35 tahun sejumlah 39 responden (88,64%) dan untuk usia responden yang paling sedikit berusia < 20 tahun sejumlah 2 orang (4,55%) b. Distribusi Pendidikan Responden Pada penelitian ini pendidikan respondendibagi menjadi empat tingkatan yaitu SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Hasil selengkapnya adalah sebagai berikut : Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan di Puskesmas Banyuurip No Pendidikan Frekuensi Persentase (%) 1. SD 4 9,09 2. SMP 8 18,18 3. SMA 30 68,18 4. PT (Sarjana/Diploma) 2 4,55 Jumlah 44 100 Sumber : Data primer, tahun2 013 Berdasarkan hasil analisis yang dapat dilihat pada tabel 3 menunjukkan tingkat pendidikan responden terbanyak SMA sejumlah 30 responden (68,18%) dan yang paling sedikit pada tingkat pendidikan

Perguruan Tinggi sejumlah 2 responden (4,55%). c. Distribusi Pekerjaan Responden Pada penelitian ini jenis pekerjaan responden dibagi menjadi empat yaitu tidak bekerja (IRT), Pegawai Negeri, Petani, dan Wiraswasta. Hasil selengkapnya adalah sebagai berikut : Tabel 4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Puskesmas Banyuurip No Pekerjaan Frekuensi Persentase (%) 1. Tidak bekerja (IRT) 30 68,18 2. Pegawai Negeri 1 2,27 3. Petani 10 2,73 4. Wiraswasta 2 4,55 Jumlah 44 100 Sumber : Data primer, tahun 2013 Berdasarkan hasil analisis yang dapat dilihat pada tabel 4 menunjukkan jenis pekerjaan responden terbanyak sebagai ibu rumah tangga sejumlah 30 responden (68,18%) dan yang paling sedikit PNS 1responden (2,27%). d. Distribusi Paritas Responden Pada penelitian ini paritas responden dibagi menjadi tiga yaitu anak ke 1, 2 dan 3. Hasil selengkapnya adalah sebagai berikut : Tabel 5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Paritas di Puskesmas Banyuurip No Anak ke Frekuensi Persentase (%) 1. 1 17 38,64 2. 2 23 52,27 3. 3 4 9,09 Jumlah 44 100 Sumber : Data primer, tahun 2013 Berdasarkan hasil analisis yang dapat dilihat pada tabel 5 menunjukkan jumlah anak responden terbanyak mempunyai 2 anak sejumlah 23responden (52,27%) dan yang paling sedikit mempunyai 3 anak sejumlah 4 responden (9,09%). Analisis Univariat

Penelitian terhadap 44 ibu yang mempunyai bayi usia 0-28 hari yang dijadikan sampel penelitian, diperoleh hasil sebagai berikut : a. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perolehan Penyuluhan Tentang Memandikan Bayi Tabel 6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perolehan Penyuluhan Tentang Pada penelitian ini berdasarkan penyuluhan responden dibagi menjadi dua yaitu penyuluhan yang sudah pernah didapat ibu dan penyuluhan yang tidak pernah didapatkan ibu yang mempunyai bayi usia 0-28 hari. Hasil selengkapnya adalah: Memandikan Bayi di Puskesmas Banyuurip No Penyuluhan Jumlah Responden Persentase (%) 1. Sudah Mendapat 27 61,36 2 Belum Mendapat 17 38,64 Jumlah 44 100 Sumber : Data primer, tahun 2013 Berdasarkan tabel 6 menunjukkan kategori yaitu kategori baik, bahwa responden yang sudah kategori cukup dan kategori mendapat penyuluhan sejumlah kurang. Hasil selengkapnya 27 responden (61,36%), yang adalah sebagai berikut : belum mendapat penyuluhan ada Tabel 7 Distribusi Frekuensi 17 responden (38,64%). Responden Berdasarkan Cara Ibu b. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Memandikan Bayinya di Cara Ibu Memandikan Bayinya Puskesmas Banyuurip Pada penelitian ini berdasarkan cara responden memandikan bayinya dibagi menjadi tiga No Cara Ibu Memandikan Jumlah Persentase (%) Bayinya Responden 1. Baik 18 40,91 2. Tidak Baik 26 59,09

Jumlah 44 100 Sumber : Data primer, tahun 2013 Berdasarkan tabel 7 menunjukkan Analisis bivariat digunakan untuk bahwa cara responden menguji hipotesis yang telah di memandikan bayinya dengan tetapkan yaitu mempelajari kategori baik sejumlah 18 hubungan antar variable. Analisis responden (40,91%), sedangkan bivariat yang dilakukan pada dua cara responden memandikan variable yang diduga berhubungan bayinya dengan kategori tidak atau berkorelasi. Uji hipotesis baik sejumlah 26 responden dalam penelitian ini dengan (59,09%). menggunakan uji statistic yaitu Analisis Bivariat chi square test untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara Sebelum dilakukan analisis lebih variable penyuluhan memandikan lanjut, berikut ini disajikan bayi terhadap cara ibu tabulasi silang antara penyuluhan memandikan bayinya. memandikan bayi terhadap cara ibu memandikan bayinya. a. Hubungan Penyuluhan Memandikan Bayi Terhadap Cara Ibu Memandikan Bayinya Penyuluhan Memandikan Bayi Cara Ibu Memandikan Bayi TOTAL Chi-Square Baik Tidak Baik Asymp.sig F % F % F % Sudah Mendapat 15 55,56 12 44,44 27 100 0,013 Belum Mendapat 3 17,65 14 82,35 17 100 Jumlah 18 26 44 100 hitung= 6,201 lebih besar tabel= 3,841 Ada hubungan Tabel 8 Tabulasi Silang antara Penyuluhan Memandikan Bayi Terhadap Cara Ibu Memandikan Bayinya Di Puskesmas Banyuurip

Berdasarkan tabulasi silang tersebut, responden yang sudah pernah mendapat penyuluhan yang cara ibu memandikan bayi dengan kategori baik sejumlah 15 responden (55,56%), dan yang dengan kategori tidak baik sejumlah 3 responden (17,65%). Sedangkan responden yang belum pernah mendapat penyuluhan yang cara ibu memandikan bayi dengan kategori baik sejumlah 12 responden (44,44%), dan yang tidak sesuai dengan checklist sejumlah 14 responden (82,36%). Hasil penelitian menunjukkan df = 1 dengan taraf kesalahan 5%, hasil perhitungan didapatkan nilai x 2 hitung = 6,201 dan x 2 tabel = 3,841, ternyata x 2 hitung = 6,201 lebih besar daripada x 2 tabel = 3,841 (6,201> 3,841), sedangkan nilai (p-value) 0,013 < 0,05 yang artinya ada hubungan penyuluhan memandikan bayi terhadap cara ibu memandikan bayinya. BAHASAN 1. Penyuluhan Memandikan Bayi Berdasarkan analisis data tentang penyuluhan memandikan bayi diketahui bahwa responden yang pernah mendapat penyuluhan sejumlah 27 responden (61,36%), yang tidak pernah mendapatkan penyuluhan sejumlah 17 responden (38,64%). Menurut Medise (2011), mandi merupakan kebutuhan pokok bayi yang harus diperhatikan dan dilakukan secara rutin. Kulit bayi yang masih sensitif terhadap kemungkinan terjadinya infeksi sehingga kebersihan kulit harus senantiasa dijaga. Hal ini kemungkinan bisa dipengaruhi oleh sumber informasi yang didapat oleh responden. Hal ini terbukti pada penelitian sebagian besar responden mengatakan bahwa mereka tidak mendapatkan informasi dari tenaga kesehatan sejumlah 17 responden (38,64%). 2. Cara Ibu Memandikan Bayinya Berdasarkan analisis data tentang cara ibu memandikan bayinya yang pernah mendapat penyuluhan yang cara ibu memandikan bayi dengan kategori baik sejumlah 15 responden (55,56%), dan yang dengan kategori tidak baik sejumlah 3 responden (17,65%). Sedangkan responden yang belum pernah mendapat penyuluhan yang cara ibu memandikan bayi dengan kategori baik sejumlah 12 responden (44,44%), dan yang tidak sesuai dengan checklist sejumlah 14 responden (82,36%).

Menurut Prawirohardjo (2005) mata, hidung, mulut, tali pusat dan alat genital harus selalu dibersihkan dengan air hangat agar tidak mengakibatkan infeksi. Akan tetapi dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian responden tidak membersihkan alat genitalia terlebih dahulu. Mereka beranggapan bahwa lipatan lipatan bayi tidak bisa terjadi infeksi. Sehingga mereka tidak tahu cara yang benar dalam memandikan bayinya. 3. Hubungan penyuluhan memandikan bayi terhadap cara ibu memandikan bayinya Uji statistik untuk membuktikan hipotesis ada hubungan antara penyuluhan memandikan bayi terhadap cara ibu memandikan bayinya pada penelitian ini menggunakan uji statistic yaitu chi square test atau chi kuadrat. Menurut Bobak, Lowdermik, Jensen dan Perry (2005) bahwa penyuluhan tentang pra melahirkan harus diberikan untuk membantu orangtua baru melakukan transisi dari peran sebagai orang tua yang menantikan kelahiran bayi menjadi orang tua yang bertanggung jawab atas bayinya yang baru lahir. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa cara seorang ibu yang sudah mendapat penyuluhan tentang memandikan bayi lebih baik, hal ini didukung oleh metode yang digunakan dalam memberikan penyuluhan memandikan bayi menggunakan metode pendekatan perorangan. Melalui peran aktif sasaran penyuluhan dengan memberikan umpan balik terhadap penyuluh serta adanya saling tukar informasi dan pengalaman antar sesama peserta penyuluhan. Penelitian yang dilakukan oleh Rona Riasma Oktobriariani (2010) tentang pengaruh pendidikan kesehatan tentang pijat bayi terhadap praktik pijat bayi menunjukkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatah tentang pijat bayi terhadap praktik pijat bayi. Selain itu dengan diberikan pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap praktik pijat bayi. Hasil penelitian ini juga didukung kuat dengan hasil penelitian Ulfa Wahyuningtyas (2011) yaitu terdapat hubungan antara pengetahuan tentang cara memandikan bayi di Ruang Bersalin RSU Aisiyah Diponegoro Ponorogo. Selain itu juga didukung dengan penelitian Anis Novitasari (2012) dengan judul perilaku ibu nifas primipara dalam memandikan bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Badegan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo.

SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian hubungan penyuluhan memandikan bayi terhadap cara ibu memandikan bayinya, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Ibu yang mempunyai bayi usia 0 28 hari di Puskesmas Banyuurip 27 orang (61,36%) telah mendapat penyuluhan tentang memandikan bayi, sedangkan 17 orang (38,64%) belum mendapat penyuluhan tentang memandikan bayi. 2. Ibu yang mempunyai bayi usia 0 28 hari di Puskesmas Banyuurip yang pernah mendapat penyuluhan memandikan bayi terhadap cara ibu memandikan bayi dengan kategori baik sejumlah 15 responden (55,56%), dan yang dengan kategori tidak baik sejumlah 3 responden (17,65%). Sedangkan responden yang belum pernah mendapat penyuluhan memandikan bayi terhadap cara ibu memandikan bayi dengan kategori baik sejumlah 12 responden (44,44%), dan yang tidak sesuai dengan checklist sejumlah 14 responden (82,36%). 3. Terdapat hubungan penyuluhan memandikan bayi terhadap cara ibu memandikan bayinya di Puskesmas Banyuurip, dengan hasil penelitian menunjukkan df = 1 dengan taraf kesalahan 5%, hasil perhitungan didapatkan nilai x 2 hitung sebesar 6,201 dan x 2 tabel sebesar 3,841, ternyata x 2 hitung = 6,201 lebih besar daripada x 2 tabel = 3,841 (6,201> 3,841), sedangkan nilai (p-value) 0,013<0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan penyuluhan memandikan bayi terhadap cara ibu memandikan bayinya. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka disarankan hal sebagai berikut : 1. Bagi Bidan Diharapkan agar bidan dapat memberikan informasi lebih lengkap tentang cara memandikan bayi yang baik dan benar kepada calon ibu terutama calon ibu yang baru pertama kali melahirkan. 2. Bagi Calon Ibu Diharapkan agar semua calon ibu sebelum melahirkan anaknya sudah mengetahui cara memandikan bayi yang baik dan benar. 3. Bagi Peneliti Diharapkan ada penelitian selanjutnya dengan jumlah dan jenis variabel yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi V.Jakarta:Rineka Cipta Bobak, I. M. Lowdermilk. D. L. Jensen, M. D. dan Perry, S. E. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta: EGC Choirunnisa, A.M. (2009). Panduan Terpenting Merawat Bayi dan Balita. Yogyakarta: Moncer Publisher Deswani, K. (2010). Panduan Praktek Klinik dan Laboratorium Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika Hanifa. (2005). Ilmu Kebidanan. Yogyakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hartono. (2008). SPSS 16,0 Analisis Data Statistika dan Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Hidayat, A.Aziz Alimul. (2008). Asuhan Neonatus, Bayi & Balita. Jakarta: EGC JNPK-KR. (2008). Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal, Jaringan Nasional Pelatihan Klinik-Kesehatan Reproduksi. Jakarta: JNPK-KR Kusmiyati, Yuni. (2010). Penuntun Praktikum Asuhan Kehamilan. Yogyakarta: Fitramaya Lee, Naureh. (2009). Cara Pintar Merawat Bayi 0-12 Bulan Panduan Bagi Ibu Cerdas. Yogyakarta: 9months Publishing Machfoedz, Ircham dan Eko Suryani. (2008). Pendidikan Kesehatan bagian dari Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Fitramaya Marmi. Kukuh Rahardjo. (2012). Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Prasekolah. Yogyakarta: Pustaka Belajar Medise, Rini Sekartini. (2011). Buku Pintar Bayi. Jakarta: Pustaka Bunda Nanny Lia Dewi, Vivian. (2012). Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika Notoadmodjo, Soekidjo. (2010). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi II. Jakarta : Salemba Medika

Prihartanti, Ayu. (2012). Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Bayi di Rumah Bersalin Permata Hati. Skripsi. http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/download.php%3fid%3d165&sa=u%ei=n70su- _JJq2liQfrqIGgBg&ved=0CCEQjAA&usg=AFQjCNE7q-YemR2wiNspEepnfA0GK659A. 4 Desember 2013 Riwidikdo, Handoko. (2007). Statistika Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press Rukiyah Ai Yeyeh, Dan Yulianti. (2013). Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita. Jakarta : CV Trans Info Media Setiadi. (2008). Konsep & Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu Setiana, Lucie. (2005). Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat. Bogor: Ghalia Indonesia Setyanti, C.A. (2012). Panduan Memandikan Bayi Sesuai Usia.http://female.kompas.com/read/2012/08/29/11205191/Panduan.Memandikan.Bayi.S esuai.usia. 4 Desember 2013 Soekanto, Soerjono. (2009). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: raja Grafindo Persada Sudilarsih, Feni. (2010). Mampu Mengatasi 1000 Masalah Batita Anda Sehari-hari. Yogyakarta: Gara Ilmu Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Suririnah. (2009). Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama