ANALISIS BEBAN-PENURUNAN PADA PONDASI TIANG BOR BERDASARKAN HASIL UJI BEBAN TIANG TERINSTRUMENTASI DAN PROGRAM GEO5

dokumen-dokumen yang mirip
Angel Refanie NRP : Pembimbing: Andrias Suhendra Nugraha, S.T., M.T. ABSTRAK

TAHANAN GESEKAN SELIMUT PADA TIANG BOR PANJANG

DAFTAR PUSTAKA. Geotech Efathama,P.T , Various Report Uji Beban Statik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah biaya dan kendala (Parahyangan, 2010). Kendala yang dimaksud merupakan

PENGARUH BENTUK DAN RASIO KELANGSINGAN PADA TIANG PANCANG YANG DIBEBANI LATERAL

ANALISA DEFORMASI PONDASI TIANG BOR DENGAN MODEL ELEMEN HINGGA PADA TANAH STIFF CLAY

BAB I PENDAHULUAN. alternatif ruas jalan dengan melakukan pembukaan jalan lingkar luar (outer ring road).

ABSTRAK. Kata kunci : pondasi, daya dukung, Florida Pier.

BAB I PENDAHULUAN. meneruskan beban struktur di atasnya ke tanah, baik beban arah vertikal maupun

Fakultas Teknik Universitas Pattimura

EVALUASI DAYA DUKUNG TIANG PANCANG BERDASARKAN METODE DINAMIK

PENGARUH DIAMETER TERHADAP KAPASITAS DUKUNG LATERAL TIANG TUNGGAL ABSTRAK

ANALISIS KAPASITAS DAYA DUKUNG TIANG BOR PADA PROYEK MEDAN FOCAL POINT (STUDI KASUS)

BAB III DATA DAN TINJAUAN DESAIN AWAL

TUGAS AKHIR. Oleh: EVA HARIANTO NIM: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG JUNI 2007

2.5.1 Pengujian Lapangan Pengujian Laboratorium... 24

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ALTERNATIF DESAIN DAN ANALISIS PERKUATAN FONDASI

ANALISA TAHANAN LATERAL DAN DEFLEKSI FONDASI GRUP TIANG PADA SISTEM TANAH BERLAPIS DENGAN VARIASI JUMLAH TIANG DALAM SATU GRUP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Proyek pembangunan gedung berlantai banyak ini adalah pembangunan gedung

KEHANDALAN DAYA DUKUNGAKSIAL TIANG PANCANG BETON SEGI EMPAT BERDASARKAN HASIL SPT DAN PDA. Yusti Yudiawati

I. PENDAHULUAN. Bangunan sipil terbagi atas dua bagian yaitu bangunan di atas tanah (upper

Korelasi Nilai N-SPT dengan Unit EndBearing dan Skin Friction untuk Fondasi Bored Pile pada Tanah Clay-Shale, Studi Kasus Jembatan Surabaya-Madura

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS

Nurmaidah Dosen Pengajar Fakultas Teknik Universitas Medan Area

ANALISA PENGARUH KETEBALAN PILE CAP DAN JARAK ANTAR TIANG TERHADAP KAPASITAS KELOMPOK PONDASI DENGAN MENGGUNAKAN PLAXIS 3D

Perilaku Tiang Pancang Tunggal pada Tanah Lempung Lunak di Gedebage

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

PENGARUH BENTUK, KEDALAMAN, DAN RASIO KELANGSINGAN TERHADAP KAPASITAS BEBAN LATERAL TIANG PANCANG BETON ABSTRAK

BAB VII TINJAUAN KHUSUS AXIAL LOADING TEST DAN PILE DRIVING ANALYZER

PENGARUH KEMIRINGAN PONDASI TIANG TERHADAP DAYA DUKUNG TIANG TUNGGAL AKIBAT BEBAN VERTIKAL

Minggu 1 : Pengantar pondasi Minggu 2 : Eksplorasi tanah Minggu 3 : Parameter pendukung pondasi Minggu 4 : Tipe keruntuhan Minggu 5 : Daya dukung

DESAIN PONDASI TIANG TANKI LIQUID NITROGEN PADA TANAH LEMPUNG. Muhammad D. Farda NIM :

Analisis Kinerja Fondasi Kelompok Tiang Bor Gedung Museum Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

SIMULASI HASIL UJI PLATE LOADING TEST STUDI KASUS HOTEL 10 LANTAI DI BANDUNG

HITUNG BALIK NILAI KEKAKUAN TANAH DARI HASIL PILE LOADING TEST DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM PLAXIS

BAB V PENUTUP. 1. Berdasarkan perhitungan analisis daya dukung tiang bor tunggal metode Reese

Arby Wira Karya S 1, Rudi Iskandar 2

PERENCANAAN PILE CAP BERDASARKAN METODA SNI DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM VISUAL BASIC

TINJAUAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA TANAH BERLAPIS BERDASARKAN HASIL UJI PENETRASI STANDAR (SPT)

BAB 4 ANALISA DATA DAN HASIL

PENGUJIAN BORED PILE

Analisis Daya Dukung Tiang Tunggal Statik pada Tanah Lunak di Gedebage

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

STUDI PRILAKU KELOMPOK TIANG MIRING PADA TANAH LUNAK DENGAN METODE ELEMEN HINGGA AKIBAT BEBAN AXIAL DAN LATERAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KEKAKUAN LENTUR PADA DEFLEKSI TIANG PONDASI YANG DIBEBANI LATERAL ABSTRAK

ANALISA DAYA DUKUNG TIANG SPUNPILE DENGAN METODE UJI PEMBEBANAN STATIK (LOADING TEST)

Output Program GRL WEAP87 Untuk Lokasi BH 21

DESAIN PONDASI TIANG BORE PILE TANGKI LIQUID NITROGEN PADA LAPISAN LIMESTONE DI TUBAN, JAWA TIMUR

BAB III DATA PERENCANAAN

SIMULASI COMPRESSION PILE TEST

TANTANGAN MEMPREDIKSI PERILAKU FONDASI TIANG BOR DENGAN LEBIH TEPAT: STUDI KASUS INSTRUMENTASI DAN INTERPRETASINYA PADA UJI BEBAN TIANG BOR DI JAKARTA

PERNYATAAN KEASLIAN...

ANALISA PONDASI PILE RAFT PADA TANAH LUNAK DENGAN PLAXIS 2D

BAB III METODOLOGI. pondasi tiang mencangkup beberapa tahapan pekerjaan, sebagai tahapan awal

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun Oleh : Maulana Abidin ( )

Analisis Daya Dukung dan Penurunan Fondasi Rakit dan Tiang Rakit pada Timbunan di Atas Tanah Lunak

Jalan Ir.Sutami No.36A Surakarta Telp

Analisis Daya Dukung Lateral Fondasi Tiang Tunggal Menggunakan Metode Elemen Hingga

D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB II DASAR TEORI

ANALISIS DAYA DUKUNG TIANG BOR BERDASARKAN DATA SPT DAN UJI PEMBEBANAN TIANG. Pembimbing : Ir. Asriwiyanti Desiani,M.T

ANALISIS PONDASI JEMBATAN DENGAN PERMODELAN METODA ELEMEN HINGGA DAN BEDA HINGGA

TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

BAB 3 DATA TANAH DAN DESAIN AWAL

PERENCANAAN PONDASI TIANG BOR PADA PROYEK CIKINI GOLD CENTER

ANALISA KAPASITAS KELOMPOK TIANG PANCANG TERHADAP BEBAN LATERAL MENGGUNAKAN METODA FINITE DIFFERENCE

Inovasi Desain dan Konstruksi Pondasi Tiang Bor Dalam untuk Gedung Indonesia-1 Stephen G. Handoko, Dolok H. Panjaitan

BAB III METODE PENELITIAN

2.2 Data Tanah D. YULIANTO 1. PENDAHULUAN

Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp

STUDI EFEKTIFITAS TIANG PANCANG KELOMPOK MIRING PADA PERKUATAN TANAH LUNAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan pembangunan rumah susun

STUDI STABILITAS SISTEM PONDASI BORED PILE PADA JEMBATAN KERETA API CIREBON KROYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. digunakan untuk menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seluruh rekayasa konstruksi pada dasarnya bertumpu pada tanah dan didukung oleh

ANALISIS KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN PONDASI KELOMPOK TIANG BOR AKIBAT BEBAN AKSIAL PADA PROYEK GRHA WIDYA MARANATHA

STUDI PERBANDINGAN METODE KONSTRUKSI PONDASI TIANG BOR, PONDASI CONTINUOUS FLIGHT AUGER, DAN FULL DISPLACEMENT PILES DI BOLIVIA

PENGARUH MODULUS GESER TANAH TERHADAP KESTABILAN PONDASI MESIN JENIS BLOK STUDI KASUS: MESIN ID FAN PLTU 2 AMURANG SULUT

PELAKSANAAN INSTALASI BOREDPILE PADA PROYEK PEMBANGUNAN FLYOVER GATOT SUBROTO BANJARMASIN

BAB IV PERENCANAAN PONDASI. Dalam perencanaan pondasi ini akan dihitung menggunakan dua tipe pondasi

STUDI KAPASITAS LATERAL PONDASI TIANG UJUNG BEBAS DENGAN VARIASI DIAMETER DAN JARAK BEBAN SAMPAI MUKA TANAH PADA TANAH PASIR DI LABORATORIUM

DESAIN PONDASI TIANG DENGAN NAVFAC DAN EUROCODE 7 ABSTRAK

ANALISIS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN ELASTIS PONDASI BORED PILE PADA PROYEK FLY OVER SIMPANG POS MEDAN. Manna Grace S. 1, Roesyanto 2 ABSTRAK

PRESSUREMETER TEST (PMT)

PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PENGERJAAN PONDASI PADA PROYEK YANG MENGGUNAKAN UP DOWN CONSTRUCTION DENGAN MENGGUNAKAN METODA KONVENSIONAL

JUDUL HALAMAN PENGESAHAN BERITA ACARA MOTTO DAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN

EVALUASI DAYA DUKUNG PONDASI BORED PILE TERHADAP UJI PEMBEBANAN LANGSUNG PADA PROYEK PEMBANGUNAN AEON MALL MIXED USE SENTUL CITY BOGOR

PENGARUH BENTUK, KEDALAMAN, DAN RASIO KELANGSINGAN TERHADAP KAPASITAS DUKUNG LATERAL DAN DEFLEKSI PADA TIANG PANCANG BAJA ABSTRAK

PERILAKU PONDASI TIANG BOR AKIBAT BEBAN AKSIAL YANG MENGALAMI BEBAN NEGATIVE SKIN FRICTION

DAFTAR ISI. Judul DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN BAB I PENDAHULUAN RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN 2

struktur pondasi. Berbagai parameter yang mempengaruhi karakteristik

ANALISIS DAYA DUKUNG LATERAL PONDASI TIANG BOR BERDASARKAN UJI PEMBEBANAN TIANG ABSTRAK

PENGARUH DIMENSI, KEDALAMAN, DAN RASIO KELANGSINGAN TERHADAP KAPASITAS DUKUNG LATERAL DAN DEFLEKSI PADA TIANG PANCANG SPUN PILE ABSTRAK

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI BORED PILE TUNGGAL DIAMETER 100 cm PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL GRANDHIKA, MEDAN TUGAS AKHIR

Jurusan Teknik Sipil, Universitas Riau, Jl. HR Subrantas Km 12 Pekanbaru Riau 2

Transkripsi:

ANALISIS BEBAN-PENURUNAN PADA PONDASI TIANG BOR BERDASARKAN HASIL UJI BEBAN TIANG TERINSTRUMENTASI DAN PROGRAM GEO5 Andrias Suhendra Nugraha, Angel Refanie Program Studi Teknik Sipil, Universitas Kristen Maranatha Jalan Prof. drg. Suria Sumantri, MPH., No. 65 Bandung, 40164 Email: andrias.sn@eng.maranatha.edu, angelrefanie@gmail.com ABSTRAK Pondasi tiang bor merupakan salah satu jenis pondasi dalam. Pada pondasi tiang bor yang menerima beban aksial, beban didistribusikan ke tanah melalui tahanan ujung dan tahanan selimut tiang. Uji beban aksial tiang terinstrumentasi yang dilengkapi instrumentasi berupa VWSG (Vibrating Wire Strain Gauge) dan tell-tale extensometer dilakukan untuk mengetahui perilaku distribusi beban dan beban-penuruan dari pondasi tiang bor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis beban-penurunan pada pondasi tiang bor akibat pembebanan aksial. Analisis dilakukan pada pondasi tiang bor dengan diameter 1,0 m, panjang 59,3 m, pada tanah yang terdiri atas medium silty clay, stiff silty clay, dan hard clay. Pembebanan saat uji beban dilakukan hingga 300% dari beban kerja (working load) sebesar 600 ton melalui 6 siklus pembebanan. Hasil uji beban terinstrumentasi menunjukkan bahwa penurunan pondasi tiang bor adalah sebesar 3,8 mm saat beban uji mencapai 600 ton (working load). Sementara hasil dari program GEO5 saat beban uji 600 ton, penurunan pondasi tiang bor adalah sebesar 16.3 mm. kata kunci: beban-penurunan, tiang bor, uji beban tiang terinstrumentasi ABSTRACT Bored pile is one kind of deep foundation On bored pile subjected to axial load, the load is distributed to the ground through end bearing and skin friction of the pile. Instrumented axial pile loading test performed on bored pile using VWSG (Vibrating Wire Strain Gauge) and tell-tale extensometer to analyze load distribution and load-settlement behavior. This research aims to analyze load-settlement on bored pile due to axial loading. Analysis was performed on bored pile which is 1,0 m in diameter, 59,3 m in length, on the soil consist of medium silty clay, stiff silty clay, and hard clay. Axial load subjected to bored pile performed up to 300% of the 600 tons working load with 6 loading cycles. When loading test reach 600 ton (working load), settlement of bored pile from instrumented pile load test is 3,8 mm, meanwhile pile settlement from GEO5 program is 16,3 mm. keywords: bored pile, instrumented pile load test, load-settlement 1. PENDAHULUAN Seiring dengan berkembangnya pembangunan infrastruktur di Indonesia, pondasi tiang bor semakin banyak digunakan diantaranya untuk bangunan gedung, jembatan, dan soldier pile. Pondasi tiang bor merupakan salah satu jenis pondasi dalam dan berfungsi menyalurkan beban bangunan pada lapisan tanah dengan kapasitas daya dukung yang memenuhi (bearing stratum). Keunggulan dari penggunaan pondasi tiang bor yaitu kemampuannya menahan beban bangunan yang besar, biaya konstruksi yang relatif lebih ekonomis, kemudahan Analisis Beban-Penurunan Pada Pondasi Tiang Bor Berdasarkan 155

dalam menyesuaikan panjang dan diameter tiang yang dibutuhkan, serta minimnya getaran dan suara yang ditimbulkan pada saat pelaksanaan. Pada pondasi tiang bor yang menerima beban aksial, beban didistribusikan ke tanah oleh tahanan selimut (skin friction resistance) dan tahanan ujung (end bearing resistance) tiang melalui suatu mekanisme transfer beban. Tahanan selimut dan tahanan ujung tiang bekerja sampai mencapai keadaan ultimit yang kemudian menghasilkan daya dukung ultimit. Daya dukung ultimit tiang perlu diverifikasi oleh hasil uji beban tiang. Uji beban tiang umumnya bertujuan untuk memastikan atau memodifikasi desain pondasi tiang pada saat konstruksi agar daya dukung sesuai rencana. Uji beban tiang dapat dilengkapi oleh instrumen seperti Vibrating Wire Strain Gauge (VWSG) dan tell-tale extensometer. Dengan adanya instrumentasi dapat diketahui perilaku pondasi tiang bor yang tidak dapat dianalisis dari hasil uji beban tiang seperti pada ASTM 1141-81. Dengan menganalisis hasil uji beban tiang terinstrumentasi, dapat dihasilkan kurva transfer beban dan kurva bebanpenurunan. Transfer beban pada pondasi tiang bor menunjukkan seberapa besar beban yang didistribusikan pada tanah oleh tahanan selimut dan tahanan ujung tiang. Melalui analisis transfer beban juga dapat diketahui kondisi dimana beban telah termobilisasi penuh. Penggunaan instrumentasi pada pengujian tiang menjadi salah satu metode yang dapat diandalkan untuk mengetahui informasi tentang interaksi tanah dengan tiang. Di samping itu, dengan adanya program (software) geoteknik akan memudahkan dalam melakukan analisis pondasi tiang untuk menghasilkan output yang diperlukan. Berdasarkan hal tersebut di atas, penelitian ini bertujuan untuk meneliti beban-penurunan pada pondasi tiang bor akibat pembebanan aksial berdasarkan hasil uji beban tiang terinstrumentasi yang kemudian dibandingkan dengan output dari program GEO5. 1.1 TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Melakukan analisis beban-penurunan pada pondasi tiang bor menggunakan hasil uji beban tiang terinstrumentasi dan program GEO5. 156 Jurnal Teknik Sipil Volume 11 Nomor 2, Oktober 2015 : 76-168

2. Membandingkan output berupa kurva beban-penurunan dari hasil uji beban tiang terinstrumentasi dan program GEO5. 1.2 RUANG LINGKUP PENELITIAN Ruang lingkup penelitian adalah sebagai berikut: 1. Lokasi pengujian pondasi tiang bor berada di kota Jakarta. 2. Data tanah yang digunakan berupa jenis tanah dan konsistensi tanah di lokasi pengujian sampai pada kedalaman tiang bor dari konsultan CEP LTD. 3. Data yang digunakan dalam penelitian berupa hasil uji beban tiang terinstrumentasi pada pondasi tiang bor berdiameter 1 m, panjang 59,3 m, dengan cut-off level (COL) pada kedalaman 18 m di bawah permukaan tanah. 4. Tiang bor dipasang pada kedalaman 59,3 m di bawah permukaan tanah dan sedalam 18 m di atas COL merupakan debonded zone. 5. Pondasi tiang bor yang diuji menggunakan beton mutu Grade 30 (nilai E c, Tabel 7.1, BS 8110, Part 2, 1985) dan didesain untuk memikul beban kerja 600 ton. 6. Instrumen yang dipasang pada pondasi tiang bor adalah 18 buah VWSG pada kedalaman 18 m, 24 m, 30 m, 36 m, 42 m, 47,5 m, 52,5 m, dan 57,5 m serta 2 buah tell-tale extensometer pada kedalaman 18 m dan 57,5 m. 7. Jenis pembebanan yang dilakukan untuk menguji pondasi tiang bor adalah Slow Mantained Load Test Method (SM) sesuai dengan ASTM 1143-81. 8. Program yang digunakan untuk analisis adalah GEO5 versi 19. 9. Nilai Oedometric Modulus (E oed ) pada input program GEO5 adalah 30 MPa dan nilai Poisson s ratio (ν) adalah 0,35 untuk semua konsistensi tanah yang digunakan. 10. Analisis dilakukan terhadap beban-penurunan pada pondasi tiang bor. 11. Penurunan yang ditinjau dari kurva beban-penurunan adalah pada beban kerja 600 ton. 2 DATA TANAH DAN SPESIFIKASI TIANG Jenis tanah di titik pengujian adalah tanah kohesif berupa lempung (clay) dan lempung kelanauan (silty clay) dengan konsistensi medium, stiff, dan hard. Analisis Beban-Penurunan Pada Pondasi Tiang Bor Berdasarkan 157

Jenis tanah dan konsistensinya sampai dengan kedalamaan pemasangan pondasi tiang bor ditunjukkan pada Gambar 1. Data tanah di titik pengujian merupakan tanah butir halus dan memiliki nilai sudut geser dalam (Φ) = 0 o. Nilai N SPT yang digunakan dalam analisis terdapat pada Tabel 1. ground level +0.0 m debonded zone loosened soil outer casing inner casing medium silty clay 18 m cut-off level -18.0 m medium silty clay -24.0 m 6 m L = 59,3 m -30.0 m stiff silty clay 6 m hard clay 29.3 m -59.3 m B = 1 m Gambar 1. Jenis Tanah dan Dimensi Pondasi Tiang Bor Tabel 1. N SPT, Jenis Tanah dan Konsistensi Tanah Lapisan Jenis Tanah Konsistensi Tanah N SPT (blows/ft) 1 Silty clay Medium 4 2 Silty clay Stiff 8 3 Clay Hard 33 158 Jurnal Teknik Sipil Volume 11 Nomor 2, Oktober 2015 : 76-168

Pondasi tiang bor yang diuji berbentuk lingkaran berdiameter 1 m yang dipasang pada kedalaman 59,3 m dengan cut-off level (COL) pada kedalaman 18 m di bawah permukaan tanah. Sedalam 18 m di atas cut-off level merupakan debonded zone. Dimensi tiang bor ditunjukkan pada Gambar 1. Lubang bor dibuat menggunakan rotary auger dan material beton dimasukkan ke dalam lubang bor dengan menggunakan pipa tremie. Mutu beton yang digunakan pada pondasi tiang bor adalah Grade 30 (E c bervariasi dengan kisaran 20-33 kn/mm 2 ) berdasarkan standar BS 8110, Part 2, 1985. Pada awal uji pembebanan, pondasi tiang bor berumur 2 bulan. Pondasi tiang bor didesain untuk memikul beban kerja 600 ton dan dibebani sampai dengan 300% dari beban kerja melalui 6 siklus pembebanan. Metode uji pembebanan yang digunakan adalah Slow Mantained Load Test Method (SM). Satu hari setelah pelaksanaan pondasi tiang bor, tanah di atas COL diregangkan dengan mengebor sekeliling pondasi tiang bor menggunakan bor diameter 0,5 m yang diikuti dengan pemasangan casing baja sepanjang 18 m. 3. UJI BEBAN TIANG TERINSTRUMENTASI Untuk mengetahui perilaku tiang terhadap beban aksial yang diberikan, pengujian tiang perlu dilengkapi dengan instrumen. Uji pembebanan tiang terinstrumentasi bisa diartikan sebagai pengujian tiang yang dikombinasikan dengan instrumentasi strain gauges dan tell-tale extensometer. Dengan adanya instrumentasi, dapat diketahui informasi mengenai pergerakan kaki tiang, deformasi sepanjang tiang, dan distribusi beban sepanjang tiang selama pengujian. Pengujian tiang dengan instrumentasi ditunjukkan pada Gambar 2. Pengukuran yang dilakukan pada uji beban tiang terdiri dari pengukuran pergerakan tiang baik di kepala tiang maupun kaki tiang dan pengukuran peningkatan regangan di sepanjang tiang. Pengukuran terhadap pergerakan tiang dibutuhkan hampir pada semua uji beban tiang. Instrumen yang umum digunakan untuk mengukur pergerakan tiang adalah dial gauge. Paling sedikit digunakan dua buah dial gauges untuk mengukur pergerakan tiang, yang kemudian hasil pengkurannya dirata-rata. Ketelitian dari dial gauge yang digunakan minimal 0,01 inci (0,25 mm). Analisis Beban-Penurunan Pada Pondasi Tiang Bor Berdasarkan 159

Gambar 2. Pengujian Tiang dengan Instrumentasi (a) Tell-tale Extensometer, (b) Vibrating Wire Strain Gauge (Sumber: Prakash, 1990) Pengukuran peningkatan regangan digunakan untuk menentukan distribusi transfer beban dari tiang ke tanah, yang umumnya pengukuran ini bersifat optional dalam uji beban tiang. Instrumentasi yang biasanya ditambahkan pada tiang yang diuji berupa: 1. Vibrating Wire Strain Gauges (VWSG) merupakan instrumentasi yang dipasangkan pada tiang uji dengan tujuan untuk mengukur regangan (strain) dan mengetahui besar pendistribusian beban pada tiap kedalaman tiang yang telah ditentukan. VWSG dipasang pada tulangan tiang uji. Instrumentasi VWSG ditunjukkan pada Gambar 3. Sensor VWSG dihubungkan dengan kabel ke permukaan tiang dan hasil bacaan VWSG dimonitor melalui portable LCD. Prinsip kerja VWSG adalah mengukur regangan berdasarkan perubahan frekuensi pada setiap beban yang berbeda. Setiap perubahan yang terjadi mengindikasikan perubahan regangan yang terjadi. VWSG mengukur besarnya regangan pada kedalaman tertentu pada tiang uji. Dengan diketahuinya besarnya regangan, luas penampang tiang, dan modulus elastisitas tiang, dapat diketahui besarnya beban melalui persamaan 1. (1) 160 Jurnal Teknik Sipil Volume 11 Nomor 2, Oktober 2015 : 76-168

dimana: Q VWSG = beban pada lokasi pemasangan VWSG A = luas penampang tiang bor E = modulus elastisitas tiang bor ε = regangan (bacaan VWSG) Sebelum mengetahui besarnya beban, perlu dicari parameter modulus elastisitas tiang pada level VWSG yang telah dipasang karena besarnya modulus elastisitas beton tidak selalu tetap seperti material baja. Gambar 3. Vibrating Wire Strain Gauge (Sumber: geonor.com) 2. Tell-tale extensometer merupakan instrumentasi berupa stainless steel rod dalam pipa polyvinyl chloride (PVC) atau menempel pada tulangan tiang yang dipasang pada beberapa lokasi sepanjang tiang seperti ditunjukkan pada Gambar 4. Tell-tale extensometer berukuran sekitar 5-10 mm dan dipasang dari kedalaman tertentu sampai ke kepala tiang. Biasanya ditempatkan pada COL tiang dan di dekat ujung tiang uji. Tujuan pemasangan tell-tale extensometer ini untuk mengukur perbedaan penurunan tiang dan mengkalibrasi penurunan di kepala tiang. Pengukuran penurunan tiang dengan tell-tale extensometer diukur menggunakan dial gauge dengan ketelitian 0,001 inci (0,025 mm). Umumnya penurunan yang terjadi pada tiang uji tidak sama di setiap kedalaman dan bacaan tell-tale extensometer mengacu pada kepala tiang. Dengan mencatat lokasi kedalaman pemasangan dan mengukur pergerakan pada setiap tell-tale extensometer, beban di tengah kedua kedalaman tell-tale extensometer dapat dihitung dengan persamaan 2. (2) Analisis Beban-Penurunan Pada Pondasi Tiang Bor Berdasarkan 161

dimana: Q TT = beban di tengah antara dua tell-tale extensometer ΔL TT = selisih perpindahan antara dua tell-tale extensometer L TT = jarak antara dua tell-tale extensometer Gambar 4. Tell-tale Extensometer (Sumber: geonor.com) Dengan melakukan check compatibility penurunan dari tell-tale extensometer dan bacaan VWSG, dapat dihitung penurunan untuk setiap segmen kedalaman dengan persamaan 3. z si = z si-1 + (Q i + Q i-1 ) (d i d i-1 ) / 2 E A (3) dimana: z si = perpindahan pada segmen i Q i = beban pada segmen i d i = kedalaman pemasangan VWSG sampai dengan segmen i Sedangkan tahanan selimut tiang pada setiap segmen dapat dihitung dengan persamaan 4. (f s ) i = (Q i-1 Q i ) / (π B (d i d i-1 )) (4) dimana: (f s ) i = tahanan selimut tiang rata-rata pada segmen i B = diameter tiang Instrumen yang digunakan pada uji beban tiang terinstrumentasi adalah Vibrating Wire Strain Gauge (VWSG) dan tell-tale extensometer. 18 buah VWSG 162 Jurnal Teknik Sipil Volume 11 Nomor 2, Oktober 2015 : 76-168

(A1, A2, B1, B2, C1, C2, D1, D2, E1, E2, F1, F2, G1, G2, H1, H2, H3, dan H4) dan 2 buah tell-tale extensometer (TT1 dan TT2) dipasang pada pondasi tiang bor untuk memonitor perilaku pondasi tiang bor selama dilakukan pembebanan. Pada setiap kedalaman dipasang 2 buah VWSG dan di dekat ujung tiang dipasang 4 buah VWSG. Lokasi pemasangan instrumen pada tiang bor ditunjukkan pada Gambar 5. Beban yang diberikan dihitung menggunakan load cells berkapasitas 8 250 ton. ground level +0.0 m debonded zone loosened soil outer casing inner casing -18.0 m A1 TT1 A2 cut-off level -24.0 m B1 B2 VWSG 1 TT2 TT1 VWSG 2 L = 59,3 m -30.0 m C1 C2 VWSGs @ level : A to G -36.0 m D1 D2 TT2 VWSG 2-42.0 m E1 E2 VWSG 1 VWSG 3-47.5 m F1 F2 VWSG 4 VWSGs @ level : H -52.5 m G1 G2 Vibrating Wire Strain Gauge Tell-Tale Extensometer -57.5 m -59.3 m TT2 H2 H1 H4 H3 B = 1 m Gambar 5. Lokasi Pemasangan Instrumen pada Tiang Bor 4. HASIL ANALISIS Bacaan tell-tale extensometer terdapat pada Tabel 2. Tell-tale extensometer TT-1 dipasang pada elevasi 18 m di bawah permukaan tanah untuk mengukur perpidahan tiang di kepala tiang dan tell-tale extensometer TT-2 dipasang pada elevasi 57,5 di bawah permukaan tanah untuk mengukur perpindahan tiang di bagian dekat ujung tiang. Bacaan tell-tale extensometer TT-1 Analisis Beban-Penurunan Pada Pondasi Tiang Bor Berdasarkan 163

menjadi tidak menentu karena mengalami kerusakan pada siklus pembebanan ketiga. Tabel 2. Hasil Analisis Beban-Penurunan Berdasarkan Uji Beban Tiang Terinstrumentasi Penurunan Berdasarkan Beban Tell-tale Extensometer (ton) TT-1 (mm) TT-2 (mm) 169,2 0,82 0.84 297,4 1,36 1,40 461,4 2,01 2,46 620,3 3,24 3,94 754,8 4,08 6,14 896,6 4,74 7,58 1091,2 13,05 1249,3 11,52 1328,4 11,77 1526,4 12,72 1672,9 13,24 1823,5 14,08 (Sumber: Data Uji Beban Tiang Terinstrumentasi CEP LTD) Parameter tanah yang digunakan untuk input program GEO5 terdapat pada Tabel 3. Tabel 3. Parameter Tanah yang Digunakan pada Input Program GEO5 Konsistensi Parameter Medium Stiff Hard Unit weight, γ (kn/m 3 ) 18,10 19,90 21,5 Cohesion of soil, c u (kpa) 23,90 48,50 199,90 Angle of dispersion, β ( o ) 0 0 0 Besar beban-penurunan dari analisis dengan menggunakan program GEO5 terdapat pada Tabel 4. 164 Jurnal Teknik Sipil Volume 11 Nomor 2, Oktober 2015 : 76-168

Tabel 4. Hasil Analisis Beban-Penurunan Berdasarkan Program GEO5 Beban Penurunan (ton) (mm) 0 0 181,81 5 363,63 10 545,44 15 727,25 20 909,06 25 Kurva beban terhadap penurunan diperoleh dengan penggambaran data tell-tale extensometer dan menganalisis pondasi tiang menggunakan program GEO5 seperti ditunjukkan pada Gambar 6. Berdasarkan Gambar 6, besar penurunan pada saat beban kerja (WL) 600 ton dari hasil uji beban tiang terinstrumentasi adalah sebesar 3,8 mm dan dari program GEO5 adalah sebesar 16,3 mm. Perbedaan penurunan hasil uji beban tiang terinstrumentasi terhadap program GEO5 adalah sebesar 76,7%. Hal ini menunjukkan analisis penurunan pondasi tiang dengan menggunakan program GEO5 adalah analisis konservatif. Gambar 6. Kurva Perbandingan Beban terhadap Penurunan Analisis Beban-Penurunan Pada Pondasi Tiang Bor Berdasarkan 165

Hasil penurunan dan perbedaan hasil analisis dari uji beban tiang terinstrumentasi dan program GEO5 terdapat pada Tabel 5. Tabel 5. Tabel Penurunan Hasil Uji Beban Tiang Terinstrumentasi dan Program GEO5 pada Beban Kerja 600 ton Settlement Perbedaan Analisis (mm) (%) Uji Beban Tiang Terinstrumentasi 3,8 76,7 GEO5 16,3 5. SIMPULAN Dari hasil analisis beban-penurunan terhadap pondasi tiang bor dengan diameter 1 m, panjang 59,3 m, pada tanah medium silty clay, stiff silty clay, dan hard clay diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Besar penurunan pada saat beban kerja (WL) 600 ton dari hasil uji beban tiang terinstrumentasi adalah sebesar 3,8 mm dan dari program GEO5 adalah sebesar 16,3 mm. 2. Perbedaan penurunan hasil uji beban tiang terinstrumentasi terhadap program GEO5 sebesar 76,7%. Hal ini menunjukkan analisis penurunan pondasi tiang dengan menggunakan program GEO5 lebih konservatif jika dibandingkan dengan hasil uji beban tiang terinstrumentasi. 6. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ir. Irawan Firmansyah, MSCE, yang telah memberikan data-data bagi penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA 1. Allpile User s Manual Volume 1 and 2, 2014, CivilTech Software 2. ASTM D1143-81, Standard Method of Testing Piles Under Static Axial Compressive Loads 3. Balakrishnan, E.G., Balasubramaniam, A.S., Phienwej, N., 1999, Load Deformation Analysis of Bored Piles in Residual Weathered Formation, Journal of Geotechnical and Geoenvirontmental Engineering 166 Jurnal Teknik Sipil Volume 11 Nomor 2, Oktober 2015 : 76-168

4. Data Uji Beban Tiang Terinstrumentasi, CEP LTD 5. E., Joseph Bowles, (1996), Foundation Analysis and Design 5 th ed., The McGraw-Hill Companies, Inc., Singapore 6. Manual Pondasi Tiang Edisi 3, (2005), GEC, Universitas Katolik Parahyangan 7. M., Braja Das, (2011), Principles of Foundation Engineering 7 th ed., Cengage Learning, USA 8. Phienwej, N., Balakrishnan, E.G., Balasubramaniam, A.S., (1995), Performance of Bored Pile in Weathered Meta-sedimentary Rocks in Kuala Lumpur Malaysia, Asian Institute of Technology, Bangkok, Thailand 9. Prakash, Shamsher, D., Hari Sharma, (1990), Pile Foundations in Engineering Practice, John Wiley & Sons, Inc., Canada. Analisis Beban-Penurunan Pada Pondasi Tiang Bor Berdasarkan 167