Tugas Mata Kuliah TBT Sayur dan Tanaman Hias ANTHURIUM

dokumen-dokumen yang mirip
Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011 sampai dengan Januari

Perkembangbiakan Tanaman

Cara Menanam Cabe di Polybag

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BUDIDAYA SUKUN 1. Benih

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

Bercocok Tanam Tomat dalam Pot/Polybag Oleh: Muhamad Ichsanudin (Produk Spesialis Terong dan Tomat PT EWINDO)

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

TUGAS I. MANAJEMEN PEMELIHARAAN KELAPA SAWIT

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat

,Bercocok tanam secara hidroponik menurut sebagian orang hanya sebatas hobi dan ada juga berhidroponik sebagai usaha sampingan berskala kecil.

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

TEKNIK PERSILANGAN BUATAN

3. METODE DAN PELAKSANAAN

Teknologi Praktis : Agar Populasi Tanaman Pepaya Bisa 100 Persen Berkelamin Sempurna (Hermaprodit) dan Seragam

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan

BUDIDAYA TANAMAN ANGGREK. Paramita Cahyaningrum Kuswandi FMIPA UNY 2012

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,

TINJAUAN PUSTAKA. Sansevieria

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kelapa sawit termasuk sebagai tanaman monokotil, mempunyai akar serabut.

III. BAHAN DAN METODE

Kebutuhan pupuk kandang perpolibag = Kebutuhan Pupuk Kandang/polibag = 2000 kg /ha. 10 kg kg /ha. 2 kg =

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

PEMANFAATAN EKSTRAK BAWANG MERAH SEBAGAI PENGGANTI ROOTON F UNTUK MENSTIMULASI PERTUMBUHAN AKAR STEK PUCUK JATI (Tectona grandis L)

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Ketinggian tempat

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat

PERSEMAIAN CABAI. Disampaikan Pada Diklat Teknis Budidaya Tanaman Cabai. Djoko Sumianto, SP, M.Agr

III.TATA CARA PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Botani tanaman. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

Makalah. Tanaman Buah dalam Pot. Tabulampot

EFEKTIVITAS PEMBERIAN EM (Effective Microorganism) TERHADAP PERTUMBUHAN Anthurium plowmanii PADA MEDIA CAMPURAN PAKIS CACAH DAN ARANG SEKAM SKRIPSI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

I. PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai aneka ragam tanaman hias, baik tanaman hias daun maupun

TEKNIK PENYEMAIAN CABAI DALAM KOKER DAUN PISANG Oleh : Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP Widyaiswara Muda Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

Panduan Budidaya Salak Pondoh yang Baik

PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN. By Luisa Diana Handoyo, M.Si.

Peningkatan Keberhasilan Dalam Penyediaan Bibit Anggrek

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

PERBANYAKAN BAHAN TANAM NILAM DENGAN CARA SETEK

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

BUDIDAYA CABAI KERITING DALAM POT. Oleh: YULFINA HAYATI

PRODUCT KNOWLEDGE PEPAYA CALINA IPB 9

METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. C. Rancangan Penelitian dan Analisis Data

Menanam Sayuran Dengan Teknik Vertikultur

TUGAS KULIAH PAPER TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH Teknologi Pembibitan Anggrek melalui Kultur Jaringan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Umum Percobaan

TATA CARA PENELTIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU

Persilangan dan Aklimatisasi pada Bibit Anggrek

bio.unsoed.ac.id 2. Bibit seragam pertumbuhannya 2. Daun bibit panjang 4-5 cm lebar 0,5-{,75 cm

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Kelapa Sawit

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo:

PENGENALAN DAN PENANGANAN HAMA PENYAKIT PADA TANAMAN TOMAT

BUDIDAYA TANAMAN HIAS ANTHURIUM HOOKERI DI DENY NURSERY AND GARDENING TUGAS AKHIR

RESPON TANAMAN ANGGREK BULAN TERHADAP JENIS MEDIA TANAM DAN LETAK TANAMAN PADA SISTEM PERTANIAN ORGANIK SECARA VERTIKULTUR

Teknik Budidaya Tanaman Pepaya Ramah Lingkungan Berbasis Teknologi Bio~FOB

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Percobaan dan Laboratorium

Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi)

III. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM PERBANYAKAN VEGETATIF. Oleh : Danu dan Agus Astho Pramono

III. METODE PENELITIAN. Penelitian bertempat di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung, dan

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

I. PENDAHULUAN. Nanas (Ananas comosus [L.] Merr) merupakan komoditas andalan dalam perdagangan buah

BUDIDAYA DAN PEMELIHARAAN TANAMAN STROBERI

Prima atau tidaknya tanaman kelak bergantung penuh pada bibit awal.

Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Diajukan Oleh :

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

PERSIAPAN BAHAN TANAM TEH

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Penulisan

II. TINJAUAN PUSTAKA

PERTUMBUHAN TANAMAN Gelombang Cinta (Anthurium plowmanii keris) PADA MEDIA CAMPURAN ARANG SEKAM DAN PUPUK KANDANG DENGAN PENAMBAHAN STARBIO SKRIPSI

Cara Perkembangbiakan Tumbuhan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Kabupaten Bantul, Daerah istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan tanaman gladiol dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut :

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

Transkripsi:

Tugas Mata Kuliah TBT Sayur dan Tanaman Hias ANTHURIUM Disusun Oleh : Dewi Ma rufah (H0106006) Muji Widyarso (H0106020) Ratsio Wibisono (H0106022) Triana R N (H0106026) Taufan R P (H0107088) JURUSAN AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008

Budidaya Anthurium A. Latar Belakang Tanaman hias secara garis besar dibagi menjadi dua kelompok utama yaitu tanaman taman (landscaped plant) dan tanaman penghias rumah (house plant). House plant dibagi menjadi dua, yaitu tanaman dalam ruangan (indoor plant) dan tanaman diluar ruangan (outdoor plant). Kelompok tanaman hias yang paling banyak diminati dan diperlukan dalam jumlah banyak saat iniadalah kelompok house plant. Dewasa ini peneliti florikultura dan pengusaha tanaman hias secara berkesinambungan berusaha menemukan jenis tanaman baru dan mengembangkan teknologi baru untuk menciptakan tanaman hias bermutu. Di antara jenis tanaman hias yang banyak diminati dan diteliti adalah Anthurium. Anthurium merupakan tanaman asli dari daerah tropis yang telah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Tanaman dari keluarga keladi-keladian (Aracea) ini, baik yang tergolong spesies asli maupun yang merupakan hasil hibrida, memiliki banyak penggemar. Di antara keluarga Aracea, Anthuriumlah yang paling banyak diteliti dan diusahakan dalam industri florikultura moderen di berbagai penjuru dunia baik di negara tropis maupun subtropis. Anthurium banyak diminati hobiis karena penampilannya yang menarik dan mudah dibudidayakan. Di Indonesia, Anthurium telah dikenal sejak masa penjajahan Belanda sebagai tanaman introduksi. Bagi sebagian orang, Anthurium dianggap sebagai tanaman yang mudah dibudidayakan karena secara alami, Anthurium memiliki toleransi yang luas pada berbagai kondisi lahan. Namun, untuk menciptakan pertumbuhan optimal dalam kegiatan budidaya tanaman, Anthurium memerlukan perlakuan khusus. Untuk itu, dalam laporan ini akan dipaparkan mengenai budidaya Anthurium, diharapkan dapat mencapai kondisi yang sesuai dan mendukung pertumbuhan dan perkembangan Anthurium secara optimal

B. Kajian Pustaka Anthurium, salah satu tanaman hias indoor yang memiliki daya tarik tersendiri karena bentuk daun dan bunganya unik. Ada dua macam anthurium, yaitu anthurium daun dan anthurium bunga. Anthurium daun dinikmati karena keindahan daunnya sedangkan anthurium bunga karena keindahan bunganya (Fatihagriculture, 2007). Anthurium adalah tanaman epifit yang mempunyai akar sedikit. Selain berfungsi untuk menempel pada benda atau tanaman yang ditumpanginya, akar tersebut juga berperan sebagai penyerap air dan unsur hara. Akar utama pada tanaman anthurium adalah rimpang (rhizoma) yang memiliki akar adventif. Morfologi dan sifat akar perlu diketahui agar dapat menentukan cara budidaya dan perawatan anthurium secara benar karena akar berfungsi penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Lingga, 2007). Untuk mendapatkan cahaya yang sesuai, pembudidayaan yang dilakukan pada daerah dataran rendah membutuhkan bangunan dengan atap naungan paranet 60-70%. Untuk dataran sedang menggunakan naungan paranet 50%. Sedangkan untuk dataran tinggi cukup digunakan atap paranet 25% (Flora Kita, 2008). Tanaman anthurium memiliki dua macam bunga yaitu bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan ditandai oleh adanya benangsari, sedangkan bunga betina ditandai oleh adanya lendir. Biji diperoleh dengan menyilangkan bunga jantan dan bunga betina. Dengan menggunkan jentik, bunga sari diambil dan dioleskan sampai rata di bagian lendir pada bunga betina (Tabloidgallery, 2007). Perbanyakan anthurium dapat dilakukan dengan cara generatif (biji) maupun vegetatif (pemecahan anakkan atau stek). Penyerbukan sendiri jarang terjadi sehingga harus dilakukan penyerbukan silang secara buatan. Teknik ini merupakan cara perbanyakan generatif yang paling tepat, terutama dalam kegiatan pemuliaan untuk menghasilkan biji F1 hibrida, yang selanjutnya merupakan langkah untuk menciptakan jenis baru yang lebih bervariasi (Sanusie dan Qodriyah, 2008).

C. Pelaksanaan Kegiatan Tempat : NARENDRA NURSERY Jln. Adi Sumarmo 229B, Banyuanyar, Solo, Jawa Tengah Waktu : Minggu, 14 September 2008 Narasumber : Bpk. Edy Triharyanto Pembahasan 1. Pembibitan a. Faktor benih Hal-hal yang harus diperhatikan agar benih mempunyai standar mutu yang baik adalah: - Kesehatan dan pemenuhan nutrisi untuk induk. - Saat panen yang tepat. Benih yang dipanen sudah masak fisiologis. Masak fisologis dicapai ketika biji sudah keluar dari tongkolnya hinga hampir jatuh. - Perlakuan benih. Biji Anthurium dapat segera dilakukan pembibitan setelah dipanen. Biji dapat direndam terlebih dahulu sebelum disemaikan. Zat perangsang pertumbuhan bibit yang sering digunakan adalah auksin, atau dapat menggunakan perangsang perakaran seperti rootone. b. Faktor lingkungan Hal-hal yang harus diperhatikan agar benih dapat tumbuh dengan baik dan menjadi benih yang tumbuh seragam dan sehat adalah: - Media pembibitan. Media harus dalam bentuk yang lembut, sehat, dan mampu memegang air cukup lama tanpa memberikan suasana jenuh air. Pada umumnya media yang dipakai adalah saringan pakis yang lembut. - Suhu. Suhu yang sesuai untuk pertumbuhan bibit Anthurium adalah 28-30 C. - Kelembaban. Kelembaban media dapat dijaga dengan penyiraman pada siang dan sore hari dengan sprayer.

- Cahaya. Saat perkecambahan tidak dipengaruhi oleh cahaya. Bila bibit sudah tumbuh daun, bibit dapat ditempatkan pada tempat yang terkena oleh sinar matahari. Gambar: Bibit Anthurium 2. Penanaman dan Repotting a. Pot. Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan pot adalah ukuran dan bentuk sesuai dengan besarnya tanaman serta warnanya serasi. Jika mengunakan pot plastik, terutama pot besar, sebaiknya disis-sisinya dilubangi untuk meningkatkan aerasi pada media tanam. b. Media. Media dasar untuk penanaman adalah pakis. Selain itu, pakis dicampur dengan daun kaliandra., daun bambu, sekam padi, pasir malang, dan dolomit. Bahan tersebut harus dri bahn yang sudah terfermentasi dengan baik. Perbandingan antara pakis dan bahan lainnya adalah 90% pakis, 5% bahan lain, dan 5% dolomit. c. Bahan tanaman. Bahan tanaman dapat berupa bibit yang akan dipindahkan pada pot tunggal atau tanaman yang akan dipindahkan pada pot yang lebih besar karena pot aslinya sudah terllu kecil. 3. Pemeliharaan a. Penyiraman. Anthurium membutuhkan media yang lembab dan tidak becek. Penyiraman penuh (penyiraman hingga air menetes melalui lubang-lubang dasar pot) dapat dilakukan seminggu sekali, sedangkan penyiraman tipis pada permukaan media diberikan tiap dua hari sekali. b. Pemupukan. Pemupukan yang sering dilakukan yaitu cukup dengan pupuk majemuk yang slow release, seperti Dekastar. Pemberian pupuk

dilakukan 2-3 bulan sekali. Dosis sesuai dengan anjuran penggunaan pupuk tersebut. Untuk memnuhi unsur yang dibutuhkan tanaman perlu ditambahkan pupuk pelengkap cair (PPC). Pupuk ini diaplikasikan melalui daun. Frekuensi pemberiannya dilkukan 1-2 mingu sekali. c. Pengendalian hama dan penyakit. Hama yang sering menyerang tanaman anthurium ini adalah tungau, thrips, kutu putih dan penggorok batang, dan nematoda. Pengendalaian dilakukan secara preventif dengan penyemprotan acarisida untuk mengendalikan tungau, dan penggunaan insektisida untuk mengendalikan kutu putih, penggorok batang dan thrips. Sedangkan untuk mengendalikan nematoda dilakukan penaburan furadan 3G (sejenis nematisida). Penyakit yang sering menyerang tanaman anthurium adalah bercak daun, busuk akar, antraknose. Untuk mengendalikan penyakit ini dilakukan tindakan preventif dengan penyemprota fungisida dan bakterisida 3-4 mingu sekali. 4. Pembiakan tanaman a. Pembiakan vegetatif. Perkembangbiakan cara ini dapat dilakukan dengan stek bonggol. Cara ini akan menghasilkan anakan sama persis dengan induknya. Kelemahan cara ini adalah sedikit mendapatkan anakan, dalam satu bonggol paling banyak hanya menghasilkan 3-4 tunas anakan. b. Pembiakan generatif. Perkembangbiakan cara ini banyak dilakukan oleh petani Anthurium. Keuntungan dari cara ini adalah dihasilkannya bibit dalam jumlah banyak. Bibit yang dihasilkan akan bervariasi dengan karakter yang berbeda-beda dan dapat dilakukan penyilangan dengan jenis lain yang akan menghasilkan hibrid baru dengan karakter baru.

Langkah-langkah penyilangan: 1. Memastikan bahwa tongkol sudah bermadu, artinya sel kelamin betina (putik) sudah masak. Cirinya tongkol sudah mengeluarkan cairan madu. 2. Mengambil tepung sari (sel jantan) pada bunga lain yang sudah masak. Cirinya tongkol sudah mengeluarkan tepung sari yang berwarna putih. 3. Tepung sari diusap dengan tangan atau kuas selanjutnya diusapkan pada tongkol yang bermadu. 4. Melakukan setiap hari (waktu terbaik pada jam 8-10 pagi) hingga madu sudah kering. 5. Penyerbukan akan berhasil jika tongkol tetap segar dan tumbuh benjolan-benjolan bakal buah. 6. Mulai dari penyerbukan hingga panen memerlukan waktu 9-10 bulan. Gambar: Tongkol dengan biji yang siap dipanen D. Kesimpulan dan Rekomendasi 1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan kegiatan tersebut antara lain: a. Pembibitan anthurium dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor benih dan faktor lingkungan pembibitan.

b. Faktor benih yang perlu diperhatikan antara lain kesehatan dan pemenuhan nutrisi untuk induk, saat panen yang tepat, dan perlakuan benih. Sedangkan faktor lingkungan pembibitan meliputi media pembibitan, suhu, kelembaban, dan cahaya. c. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat penanaman dan reportting antara lain pot, media, dan bahan tanaman. d. Pemeliharaan anthurium meliputi penyiraman, pemupukan, dan pengendalian hama penyakit. e. Tanaman anthurium dapat dikembangkan dengan dua cara yaitu pembiakan vegetatif (stek bonggol) dan pembiakan generatif. 2. Rekomendasi Rekomendasi yang dapat diberikan oleh kami adalah agar tercipta pertumbuhan yang optimal dalam kegiatan budidaya anthurium perlu memperhatikan faktor-faktor yang berkaitan dengan benih, media, lingkungan dan pemeliharaan. Dalam pemeliharaan tanaman sebaiknya intensif dan teratur sehingga dapat terhindar dari kendala-kendala budidaya seperti hama, penyakit, dan kekeringan.selain itu, perlu dilakukan lebih banyak percobaan mengenai penyilangan tanaman anthurium agar menghasilkan hibrid baru dengan karakter yang baru. 3. Daftar Pertanyaan 1. Pertanyaan pertama oleh saudari Fatla Nur Chalif apa yang dimaksud dengan stek bonggol dan bagaimana cara penyetekannya? jawab perbanyakan vegetatif yang dilakukan dengan cara memotong sebagian batang/ bonggol dengan menyertakan sebagian akar dan daun.

2. Pertanyaan kedua disampaikan oleh saudari Fitri Wahyuni Apakah pupuk slow release Apakah setiap jenis anthurium sama dalam pemeliharaanya Mengapa harga tanaman anthurium tidak stabil dengan rentangan harga yang cukup jauh jawab pupuk slow release adalah pupuk yang diserap tanaman sedikit demi sedikit dan habis dalam jangka waktu sekitar 3 bulan. karena apabila diserap dalam jumlah yang banyak sekaligus akan menjadi racun. Contoh: pupuk dekastar secara umum setiap anthurium mempunyai cara pemeliharaan yang relatif sama karena tanaman ini masih terdapat dalam satu genus sehingga kebutuhan akan har dan kondisi lingkungan yang optimal untuk tumbuh relatif sama. Penurunan harga yang terjadi pada tanaman anthurium dikarenakan tingginya penawaran dan menurunnya permintaan akan tanaman anthurium sehingga harga dari tanaman ini turun drastis.

DAFTAR PUSTAKA Fatihagriculture. 2007. Budidaya Anthurium. www.fatihagricultureblora.com. Diakses pada tanggal 24 September 2008. Flora Kita. 2008. Budidaya Anthurium. duniaflora.com. Diakses pada tanggal 24 September 2008. Lingga, L. 2007. Anthurium. Gramedia. Jakarta. Sanusie, I. dan L. Qodriyah. 2008. Teknik Penyerbukan Silang dan Pembibitan Anthurium. www.kebonkembang.com. Diakses pada tanggal 24 September 2008. Tabloidgallery. 2007. Budidaya Tanaman Anthurium. tabloidgallery.wordpress.com. Diakses pada tanggal 24 September 2008.