BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan

dokumen-dokumen yang mirip
MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2016

IV. GAMBARAN UMUM. kecamatan dan 84 kelurahan menjadi 13 kecamatan dan 98 kelurahan.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) PROVINSI DIY. A. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi DIY

RENCANA AKSI TAHUN 2018 DP2KBP3A KABUPATEN KEDIRI

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 NOMOR 46 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

BUPATI HULU SUNGAI UTARA

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

KAMPUNG K B OLEH DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUN DAN PERLINDUNGAN ANAK,PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BUKITTINGGI

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1;" TAHUN 2014 TENTANG

RENCANA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA PADANG TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2019

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 96 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L

BAB II PROFIL BADAN KELUARGA BERENCANA PEMBERDAYAAN PEREMBPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN ACEH TENGAH

Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk PEMERINTAH KOTA TANGERANG

Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN LAHAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 6 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Badan Kepegawaian dan Diklat

BAB II TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN NGAWI TAHUN 2018

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF V.1 Rencana Program V.1.1. Rencana Program Keluarga

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 66 Tahun : 2016

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

VISI, MISI DAN GRAND STRATEGI BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

I Pendahuluan 1.1. Tupoksi dan Struktur Organisasi a. Kepala Badan b. Sekretariat Bidang Tata Lingkungan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

BAB I PENDAHULUAN. cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 45 TAHUN 2008 T E N T A N G

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SIJUNJUNG

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

BERITA DAERAH KOTA DEPOK

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

KATA PENGANTAR KEPALA BKKBD KAB.MINAHASA TENGGARA. Dr.SAUL E ARIKALANG,M.Kes. PEMBINA UTAMA MUDA NIP

PEMERINTAH KOTA SUKABUMI PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI

WALIKOTA TASIKMALAYA

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian negara dan pe

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BP3AKB

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Maksud & Tujuan Penyusunan Lakip

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Transkripsi:

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Sejarah Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan terbentuk berdasarakan Perda Nomor 12 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Perda Kabupaten Sleman, Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Perbup Sleman dan Nomor 53 Tahun 2011 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan KBPMPP. Sebelumnya Badan ini bernama Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sleman yang terbentuk berdasarakan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 tahun 2009 tanggal 4 Agustus 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman. Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebelum tanggal 4 Agustus 2009 merupakan Bidang Keluarga Berencana yang berada pada Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Keluarga Berencana. Sedangkan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak berada di bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah. 36

B. Struktur Organisasi dan Kelembagaan Berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Sleman Nomor 53 tahun 2011 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan terdiri atas : 1. Kepala Badan 2. UPT (Pusat Pelayana Terpadu) Perlindungan Perempuan dan Anak 3. Sekretariat terdiri atas : a. Sub bagian Umum dan Kepegawaian b. Sub bagian Keuangan c. Sub bagian Perencanaan dan Evaluasi 4. Bidang Pembinaan Keluarga Berencana terdiri atas : a. Sub bidang Pelayanan Keluarga Berencana b. Sub bidang Advokasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi 5. Bidang Keluarga Sejahtera terdiri atas : a. Sub bidang Ketahanan Keluarga b. Sub bidang Pemberdayaan Keluarga 6. Bidang Pemberdayaan Masyarakat terdiri atas : a. Sub bidang Penanganan Kemiskinan b. Sub bidang Penguatan Kelembagaan Masyarakat c. Sub bidang Penguatan Potensi Masyarakat 7. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak terdiri atas : a. Sub bidang Pemberdayaan Perempuan 37

b. Sub bidang Perlindungan Anak 8. Kelompok Jabatan Fungsional C. Struktur Organisasi Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan tahun 2015 Kepala Badan KBPMPP Subbag Keuangan Kelompok Jabatan Fungsional Sekretaris Badan Subbag Umum & Kepegawaian Subbag Perenc & Evaluasi Bidang Pembinaan Keluarga Berencana Bidang Keluarga Sejahtera Bidang Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak Bidang Pemberdayaan Masyarakat Subbid Advokasi, Komunikasi, Informasi & Edukasi Subbid Ketahanan Keluarga Subbid Pemberdayaan Perempuan Subbid Penanganan Kemiskinan Subbid Pelayanan KB Subbid Pemberdayaan Keluarga Subbid Perlindungan Anak Subbid Penguatan Kelembagaan Masyarakat Subbid Penguatan Potensi Masyarakat Ka. UPT P2TP2A Subbag TU UPT P2TP2A Keterangan : : Garis Komando : Garis Koordinasi Sumber : Profil Badan KBPMPP Kabupaten Sleman tahun 2015 38

Dari struktur organisasi diatas, bidang yang berperan melakukan perencanaan hingga evaluasi dari sebuah kampanye sosial yaitu di Bidang Pembinaan Keluarga Berencana tepatnya di Subbid Advokasi, Komunikasi, Informasi & Edukasi. Di bidang KIE ini diketuai oleh Ibu Ambar Sulistyaningrum. Beliau menjabat sebagai ketua KIE sejak 2 tahun 5 bulan yang lalu dan saat beliau mengemban jabatan tersebut beliau lebih mengetahui hal-hal yang menjadi permasalahan saat melakukan kampanye, seperti kurangnya dana yang diberikan dari pusat sehingga sedikit terhambat dalam melakukan pemasaran sosialnya, akan tetapi adanya kader dapat membantu berjalannya proses kampanye menjadi lebih efektif (wawancara dengan Ibu Ambar Sulistyaningrum, tanggal 5 September 2016 di kantor KBPMPP kabupaten Sleman). Dapat disimpulkan bahwa adanya kerjasama dengan masayarakat dan pemerintah saat dibutuhkan agar dapat saling memberikan motivasi. D. Tujuan dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Bupati Sleman Nomor 52 Tahun 2011, Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan merupakan unsur pendukung pemerintah daerah yang dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan tanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang Keluarga Berencana, Keluarga 39

Sejahtera, Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan, serta Perlindungan Anak. Didalam melaksanakan tugas tersebut diatas, Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan menyelenggarakan fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis bidang keluarga berencana, keluarga sejahtera, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; 2. Pelaksaan tugas bidang keluarga berencana, keluarga sejahtera, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; 3. Penyelenggaraan pelayanan bidang keluarga berencana, keluarga sejahtera, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; 4. Pembinaan keluarga berencana, keluarga sejahtera, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; 5. Pengkoordinasian penyelenggaraan keluarga berencana, keluarga sejahtera, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; 6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 40

Dalam melaksanakan fungsi-fungsi diatas didukung oleh empat bidang dan sekretariat yang masing-masing mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut akan dijelaskan : a. Sekretariat, mempunyai tugas menyelenggarakan urusan umum, kepegawaian, keuangan, perencanaan dan evaluasi, dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas satuan organisasi. Fungsinya: - Penyusunan rencana kerja sekretariat - Perumusan kebijakan teknis kesekretariatan - Penyelenggaraan urusan umum Badan KBPMPP - Penyelenggaraan urusan kepegawaian Badan KBPMPP - Penyelenggaraan urusan keuangan Badan KBPMPP - Penyelenggaraan urusan perencanaan dan evaluasi Badan KBPMPP - Pengkoordinasian penyelengaraan tugas satuan organisasi Badan KBPMPP sekretariat 41

Subbagian yang ada di sekretariat yaitu: 1. Subbagian keuangan, mempunyai tugas menyelenggarakan urusan keuangan. - Penyusunan rencana kerja subbagian keuangan - Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan keuangan - Pelaksanaan anggaran, perbendaharaan, pembukuan dan penyusunan laporan keuangan badan KBPMPP subbagian keuangan 2. Subbagian umum dan kepegawaian, mempunyai tugas menyelenggarakan urusan umum dan kepegawaian. - Penyusunan rencana kerja subbagian umum dan kepegawaian - Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan umum dan kepegawaian - Penyelenggaraan urusan surat-menyurat, kearsipan, kepustakaan, dokumentasi, informasi, perlengkapan, dan rumah tangga badan KBPMPP - Penyusunan bahan rencana kebutuhan pegawai, pengembangan pegawai, kepangkatan, hak dan kewajiban pegawai, pembinaan pegawai serta tata usaha kepegawaian badan KBPMPP 42

seubbagian umum dan kepegawaian 3. Subbagian perencanaan dan evaluasi, mempunyai tugas menyelenggarakan urusan perencanaan dan evaluasi. - Penyusunan rencana kerja subbagian perencanaan dan evaluasi - Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan perencanaan dan evaluasi - Pengkoordinasian penyusunan rencana kerja badan KBPMPP - Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan badan KBPMPP subbagian perencanan dan evaluasi b. Bidang pembinaan keluarga berencana, mempunyai tugas menyelenggarakan dan membina pelayanan keluarga berencana dan advokasi, komunikasi, informasi, dan edukasi keluarga berencana. - Penyusunan rencana kerja bidang pembinaan keluarga berencana - Perumusan kebijakan teknis pelayanan keluarga berencana dan advokasi, komunikasi, informasi, dan edukasi keluarga berencana - Penyelenggaraan dan pembinaan pelayanan keluarga berencana 43

- Penyelenggaraan dan pembinaan advokasi, komunikasi, informasi, dan edukasi keluarga berencana bidang pembinaan keluarga berencana Subbidang yang ada di bidang pembinaan keluarga berencana yaitu: 1. Subbidang advokasi, komunikasi, informasi, dan edukasi, mempunyai tugas menyelenggarakan dan membina advokasi, komunikasi, informasi, dan edukasi keluarga berencana. - Penyusunan rencana kerja subbidang advokasi, komunikasi, informasi, dan edukasi - Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis advokasi, komunikasi, informasi, dan edukasi keluarga berencana - Penyelenggaraan dan pembinaan advokasi, komunikasi, informasi, dan edukasi keluarga berencana - Penyelenggaraan pelayanan dan pengolahan data dan informasi keluarga berencana - Penyelenggaraan penyuluhan keluarga berencana subbagian advokasi, komunikasi, informasi, dan edukasi 44

2. Subbidang pelayanan keluarga berencana, mempunyai tugas menyelenggarakan dan membina pelayanan keluarga berencana. - Penyusunan rencana kerja subbidang pelayanan keluarga berencana - Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pelayanan keluarga berencana - Penyelenggaraan dan pembinaan pelayanan keluarga berencana - Penyelenggaraan pengelolaan sarana dan prasarana pelayanan keluarga berencana - Penyelenggaraan dan pembinaan kesehatan reproduksi dan perlindungan hak-hak reproduksi - Penyelenggaraan peningkatan kelangsungan hidup ibu, bayi, dan anak subbidang pelayanan keluarga berencana. c. Bidang keluarga sejahtera, mempunyai tugas menyelenggarakan dan membina ketahanan keluarga dan pemberdayaan keluarga. - Penyusunan rencana kerja bidang keluarga sejahtera - Perumusan kebijakan teknis ketahanan keluarga dan pemberdayaan keluarga 45

- Penyelenggaraan dan pembinaan ketahanan keluarga - Penyelenggaraan dan pembinaan pemberdayaan keluarga bidang keluarga sejahtera Subbidang yang ada di bidang keluarga sejahtera yaitu: 1. Subbidang ketahanan keluarga, mempunyai tugas menyelenggarakan dan membina ketahanan keluarga. - Penyusunan rencana kerja subbidang ketahanan keluarga - Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis ketahanan keluarga - Penyelenggaraan dan pembinaan penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas dan jejaring dalam ketahanan keluarga subbidang ketahanan keluarga 2. Subbidang pemberdayaan keluarga, mempunyai tugas menyelenggarakan dan membina pemberdayaan keluarga - Penyusunan rencana kerja subbidang pemberdayaan keluarga - Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pemberdayaan keluarga 46

- Penyelenggaraan dan pembinaan pemberdayaan ekonomi keluarga subbidang pemberdayaan keluarga d. Bidang pembedayaan perempuan dan perlindungan anak, mempunyai tugas menyelenggarakan dan membina pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. - Penyusunan rencana kerja bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak - Perumusan kebijakan teknis pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak - Penyelenggaraan dan pembinaan pemberdayaan perempuan - Penyelenggaraan dan pembinaan perlindungan anak bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Subbidang yang ada di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yaitu: 1. Subbidang pemberdayaan perempuan, mempunyai tugas menyelenggarakan dan membina pemberdayaan perempuan. - Penyusunan rencana kerja subbidang pemberdayaan perempuan 47

- Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pemberdayaan perempuan - Penyelenggaraan dan pembinaan pemberdayaan perempuan - Penyelenggaraan dan pembinaan pengarusutamaan gender - Penyelenggaraan pelayanan perlindungan perempuan subbidang pemberdayaan perempuan 2. Subbidang perlindungan anak, mempunyai tugas menyelenggarakan dan membina perlindungan anak. - Penyusunan rencana kerja subbidang perlindungan anak - Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis perlindungan anak - Penyelenggaraan, pembinaan dan pelayanan perlindungan anak - Penyelenggaraan peningkatan kesejahteraan anak - Penyelenggaraan dan pembinaan kelembagaan perlindungan anak subbidang perlindungana anak 48

e. Bidang pemberdayaan masyarakat, mempunyai tugas menyelenggarakan, membina dan mengkoordinasikan penguatan kelembagaan masyarakat, penguatan potensi masyarakat dan penanganan kemiskinan. - Penyusunan rencana kerja bidang pemberdayaan masyarakat - Perumusan kebijakan teknis penguatan kelembagaan masyarakat, penguatan potensi masyarakat, dan penanganan kemiskinan - Penyelenggaraan, pembinaan dan pengkoordinasian penguatan potensi masyarakat - Penyelenggaraan, pembinaan dan pengkoordinasian penanganan kemiskinan bidang pemberdayaan masyarakat Subbidang yang ada di bidang pemberdayaan masyarakat yaitu: 1. Subbidang penanganan kemiskinan, mempunyai tugas menyelanggarakan, membina dan mengkoordinasikan penangan kemiskinan. - Penyusunan rencana kerja subbidang penanganan kemiskinan - Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis penanganan kemiskinan 49

- Penyelenggaraan, pembinaan dan pengkoordinasian penanganan kemiskinan - Penyelenggaraan pengelolaan data dan informasi penanganan kemiskinan - Penyelenggaraan penyusunan dan penetapan data kemiskinan subbidang penanganan kemiskinan 2. Subbidang penguatan kelembagaan masyarakat, mempunyai tugas menyelenggarakan, membina dan mengkoordinasikan penguatan kelembagaan masyarakat. - Penyusunan rencana kerja subbidang penguatan kelembagaan masyarakat - Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis penguatan kelembagaan masyarakat - Penyelenggaraan, pembinaan dan pengkoordinasian penguatan kelembagaan masyarakat - Penyelenggaraan, pembinaan dan pengkoordinasian pengembangan partisipasi masyarakat subbidang penguatan kelembagaan masyarakat 50

3. Subbidang penguatan potensi masyarakat, mempunyai tugas menyelenggarakan, membina dan mengkoordinasikan penguatan potensi masyarakat. - Penyusunan rencana kerja subbidang penguatan potensi masyarakat - Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis penguatan potensi masyarakat - Penyelenggaraan, pembinaan dan pengkoordinasian penguatan potensi masyarakat - Penyelenggaraan, pembinaan dan pengkoordinasian pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat - Penyelenggaraan dan pembinaan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna subbidang penguatan potensi masyarakat f. Unit pelaksana teknis, mempunyai tugas sebagian kegiatan teknik operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan (KBPMPP). 51

g. Kelompok jabatan fungsional, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas badan keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan sesuai dengan keahlian. Jenis dan jumlah jabatan fungsional sesuai dengan kebutuhan. E. Sumberdaya Aparatur Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Sleman pada kondisi bulan Desember 2015 didukung sebanyak 117 orang pegawai. Tabel 2.1 Jumlah Pegawai menurut tingkat pendidikan No Pendidikan Jumlah Presentase 1 SD - - 2 SLTP 1 0,85% 3 SLTA 34 29,05% 4 D-2 - - 5 Sarjana Muda/ D-3 10 8,54% 6 Sarjana S-1 61 52,13% 7 Sarjana S-2 11 9,40% Jumlah 117 (Sumber: Profil badan KBPMPP Tahun 2015) 52

Tabel 2.2 Jumlah Pegawai menurut jabatan struktural No Eselon Jumlah Presentase 1 II.B 1 0,85% 2 III.A 1 0,85% 3 III.B 4 3,41% 4 IV.A 13 11,11% 5 IV.B 1 0,85% 6 Fungsional 62 27,35% 7 Staff 35 29,91% Jumlah 117 (Sumber : Profil badan KBPMPP Tahun 2015) Tabel 2.3 Jumlah Pegawai Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan menurut tingkat golongan No Golongan Jumlah Presentase 1 I/d 1 0,85% 2 II/a - - 3 II/b - - 4 II/c 1 0,85% 5 II/d 1 0,85% 6 III/a 5 4,27% 7 III/b 25 21,37% 8 III/c 24 20,51% 53

9 III/d 24 28,20% 10 IV/a 8 12,38% 11 IV/b 8 6,83% 12 IV/c 1 0,85% 13 IV/d - - Jumlah 117 (Sumber: Profil badan KBPMPP Tahun 2015) F. Visi dan Misi 1. Visi Menjadi lembaga andalan menuju Sleman lebih sejahtera Semua program dan kegiatan harus proporsional dengan kebutuhan melindungi dan mencerdaskan masyarakat dan hanya akan diperoleh dengan kinerja lembaga yang memiliki kapasitas optimal. Cita cita yang tertuang dalam visi misi badan KBPMPP tersebut merupakan strategi yang dipakai dan diharapkan dapat memberikan dorongan/ motivasi setiap sumberdaya manusia yang bekerja di lingkungan badan KBPMPP untuk memberikan kontribusi terbaiknya dengan selalu mengembangkan proses belajar dalam pembelajaran organisasi mencapai kapasitas yang optimal. 54

Upaya untuk mendorong ekplorasi potensi SDM melalui dua langkah pkk yakni : a. Pemberdayaan Dengan memberikan kepercayaan yang seluas-luasnya dengan pengawasan dan pengendalian yang proporsional b. Kekeluargaan Kasih sayang dan tanpa pamrih dicoba selalu diterapkan dalam tahap perkembangan organisasi mencapai kapasitasnya. 2. Misi a. Meningkatkan manajemen pemerintah dan aparatur yang memiliki kompetensi dan integritas. b. Memantapkan kesertaan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi serta meningkatkan cakupan dan sasaran program KB. c. Percepatan pemberdayaan dan ketahanan keluarga menuju keluarga sejahtera. d. Percepatan peningkatan keadilan gender, kualitas hidup perempuan dan anak. e. Penurunan angka kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan melalui pengoptimalan peran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. f. Mengembangkan potensi masyarakat serta pemantapan kelembagaan di pedesaan. 55

G. Kampung KB Kampung KB pertama kali di launching pada bulan januari 2016 oleh Presiden Jokowi. Kampung KB merupakan gagasan presiden yang dimaknakan sebagai pembangunan nasional berawal dari Desa/ Kampung/ pinggir. Kampung KB juga dirancang sebagai upaya membumikan program KB untuk mendekatkan akses pelayanan kepada keluarga dalam mengaktualisasikan 8 fungsi keluarga. Presiden Jokowi memberikan Intruksi langsung kepada BKKBN agar segera merealisasikan program Kampung KB untuk dilaksanakan diseluruh wilayah indonesia. Di adakannya Kampung KB diharapkan menjadi miniatur program KB di tingkat terendah dan diutamakan bagi daerah miskin, padat akan penduduk serta akses kesahatan yang kurang. 1. Tujuan diadakan Kampung KB a. Tujuan Umum - Meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga serta pembangunan sektor terkait dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas. b. Tujuan Khusus - Meningkatkan partisipasi masyarakat, pemerintah, lembaga non pemerintah dan swasta dalam program KKBPK dan pembangunan sektor terkait 56

- Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pembangunan berwawasan kependudukan - Meningkatkan kesertaan KB dan pembinaan kelangsungan ber-kb - Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehataan dan hak-hak reproduksi - Meningkatkan ketahanan keluarga melalui program Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL), dan PIK Remaja serta kelompok kegiatan sektor lainnya - Meningkatkan pemberdayaan ekonomi keluarga melalui kelompok UPPKS dan kelompok sejenis - Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat - Meningkatkan tingkat pendidikan anak usia sekolah - Meningkatkan saran dan prasarana pembangunan kampung (wilayah Kampung KB) - Meningkatnya sanitasi dan lingkungan kampung yang sehat dan bersih - Meningkatkan tarif kehidupan dan kualitas masyarakat (pada wilayah Kampung KB) melalui berbagai kegiatan lintas sektor lain yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing wilayah 57

2. Sasaran - Keluarga yang mempunyai balita, remaja dan lansia - Wanita usia subur - Pasangan usia subur - Remaja - Kader IMP (PPKBD, Sub PPKBD, Kelompok KB) - Poktan (BKB, BKR, BKL, UPPKS) - Posyandu - Kelompok kegiatan sektor lain - Toma, toga, tokoh adat - Organisasi sosial masyarakat 3. Pembentukan Kampung KB a. Prasyarat - Tersedia data - Dukungan dan komitmen Pemerintah Daerah - Partisipasi aktif masyarakat b. Kriteria Utama - Jumlah keluarga miskin (Pra KS dan KS II) di atas rata-rata tingkat desa dimana kampung tersebut berada - Jumlah peserta KB di bawah rata-rata pencapaian peserta KB tingkat desa dimana kampung tersebut berlokasi 58

c. Kriteria Wilayah - Kumuh - Pesisir/Nelayan - Daerah aliran sungai - Bantaran kereta api - Kawasan miskin (termasuk miskin perkotaan) - Terpencil - Perbatasan - Kawasan industri - Kawasan wisata - Padat penduduk d. Kriteria Khusus - Kriteria data - Kriteria kependudukan - Kriteria program KB - Kriteria program pembangunan keluarga - Kriteria program pembanguan sektor terkait 59

4. Proses pembentukan Kampung KB Kabupaten/Kota Kecamatan Desa/ Kelompok Workshop tingkat Kabupaten/ Kota Workshop tingkat Kecamatan Workshop tingkat Desa/ Kelompok Pemahaman konsep Kampung KB Pemahaman indikator Kampung KB 1. Penentuan Desa/ Kelompok lokasi 2. Tim pembina 3. Rencana pelatihan/ pembinaan konsep Kampung KB 1. Lokasi 2. Calon Kader 3. Penyelanggaraan 4. Renja gerakan masyarakat Pemahaman pola operasional Kampung KB Pemahaman/ pelatihan pembina Pelatihan Kader Desa/ Kelompok, agar mampu melaksanakan kegiatan Kampung KB Kampung KB 60