Keanekaragaman Komunitas Artropoda Predator Tanaman Padi yang Aplikasi Boinsektisida Berbasis Jamur Entomopatogen Daerah Rawa Lebak Sumatera Selatan

dokumen-dokumen yang mirip
KLOROFIL X - 2 : , Desember 2015 ISSN

Kelimpahan dan Keanekaragaman Spesies Serangga Predator Selama Satu Musim Tanam Padi Ratun di Sawah Pasang Surut

Perbandingan Keanekaragaman Spesies dan Kelimpahan Arthropoda Predator Penghuni Tanah di Sawah Lebak yang Diaplikasi dan Tanpa Aplikasi Insektisida

Kelimpahan Laba-Laba Pada Padi Ratun Yang Diaplikasikan BioinsektisidaMetarhizium anisopliae dan Bacillus thuringiensis di Sawah Lebak

Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2014, Palembang September 2014 ISBN :

Serangga Hama dan Arthropoda Predator yang Terdapat pada Padi Lebak di Desa Pelabuhan Dalam Kecamatan Pemuluatan Provinsi Sumatera Selatan

Aplikasi Bioinsektisida Berbasis Jamur Entomopatogen Terhadap Penggerek Batang Padi Daerah Pasang Surut Sumatera Selatan

BAB VII PEMBAHASAN UMUM. Komunitas laba-laba pada ekosistem padi sangat penting untuk

Seminar Nasional PEI, Jogjakarta 2 Oktober 2010

Aplikasi Bioinsektisida Terhadap Artropoda Predator Di Permukaan Tanah Pada Fase Vegetatif Dan Generatif Tanaman Padi

POLA FLUKTUASI POPULASI Plutella xylostella (L.) (LEPIDOPTERA: PLUTELLIDAE) DAN MUSUH ALAMINYA PADA BUDIDAYA BROKOLI DENGAN PENERAPAN PHT DAN ORGANIK

Keanekaragaman Serangga Hama dan Musuh Alami pada Lahan Pertanaman Kedelai di Kecamatan Balong-Ponorogo

KELIMPAHAN DAN KEKAYAAN ARTROPODA PREDATOR PADA TANAMAN PADI YANG DIAPLIKASI BIOINSEKTISIDA BACILLUS THURINGIENSIS

J. Agroland 22 (2) : , Agustus 2015 ISSN : X E-ISSN :

Struktur komunitas laba-laba di ekosistem padi ratun: pengaruh aplikasi Beauveria bassiana (Balsamo)

Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2014, Palembang September 2014 ISBN :

KOMUNITAS LABA-LABA PADA PERSAWAHAN IRIGASI DI KALIMANTAN SELATAN

I. PENDAHULUAN. memikat perhatian banyak mata. Pemuliaan anggrek dari tahun ke tahun,

BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR, 2(2):12-18, 2017

Artropoda Predator Penghuni Ekosistem Persawahan Lebak dan Pasang Surut Sumatera Selatan

ANALISIS KEMIRIPAN KOMUNITAS ARTROPODA PREDATOR PENGHUNI PERMUKAAN TANAH SAWAH RAWA LEBAK DI SUMATERA SELATAN DENGAN LAHAN PINGGIR DI SEKITARNYA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian diskriptif kuantitatif. Pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif, yang. sensus atau dengan menggunakan sampel (Nazir,1999).

STRUKTUR KOMUNITAS DAN POTENSI KUMBANG CARABIDAE DAN LABA- LABA PENGHUNI EKOSISTEM SAWAH DATARAN TINGGI SUMATERA SELATAN

I. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Politeknik Negeri Lampung

MENGELOLA LEDAKAN HAMA DAN PENYAKIT PADI SAWAH PADA AGROEKOSISTEM YANG FRAGIL DENGAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU BIOINTENSIF

DESAIN KONSERVASI PREDATOR DAN PARASITOID UNTUK PENGENDALIAN HAMA PADA PERTANAMAN PADI

Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2015, Palembang 8-9 Oktober 2015 ISBN:

TEKNIK PENGAMATAN POPULASI ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN DAN MUSUH ALAMI SERTA ANALISIS KERUSAKAN

KEANEKARAGAMAN SERANGGA DAN LABA-LABA PADA PERTANAMAN PADI ORGANIK DAN KONVENSIONAL

KELIMPAHAN DAN KEANEKARAGAMAN SPESIES LABA-LABA PREDATOR HAMA PADI RATUN DI SAWAH PASANG SURUT

STUDI ARTHROPODA PREDATOR PADA EKOSISTEM TANAMAN TEMBAKAU VIRGINIA DI LOMBOK TENGAH

KEANEKARAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR (Nepenthes spp) KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG AMBAWANG DESA KAMPUNG BARU KECAMATAN KUBU KABUPATEN KUBU RAYA

J. Sains & Teknologi, Agustus 2005, Vol.5 No. 2: ISSN

Keanekaragaman Parasitoid dan Parasitisasinya pada Pertanaman Padi di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun

Erlinda Damayanti, Gatot Mudjiono, Sri Karindah

INDEKS KEANEKARAGAMAN JENIS SERANGGA PADA PERTANAMAN PADI (Oryza Sativa L.) DI LAPANGAN SKRIPSI OLEH :

Mochammad Syamsul Hadi, Toto Himawan, Ika Riana Hiola

Keanekaragaman Serangga Hama dan Musuh Alami pada Pertanaman Kedelai di Kebun Percobaan Natar dan Tegineneng

Keanekaragaman dan Parasitasi Parasitoid Telur Walang Sangit pada Lanskap Pertanian Berbeda di Lombok Timur

HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Populasi Kepinding Tanah ( S. coarctata

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITAN

PATOGENISITAS Beauveria bassiana PADA Spodoptera litura Fabricius. (Lepidoptera : Noctuidae) PADA TANAMAN KELAPA SAWIT SKRIPSI OLEH :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Isolat M. anisopliae pada Berbagai Konsentrasi terhadap

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.3, Juni (595) :

MANIPULASI HABITAT SEBAGAI SOLUSI TERJADINYA OUTBREAK WERENG COKLAT

Diselenggarakan Oleh LPPM UPN Veteran Jawa Timur

BAB III METODE PENELITIAN

I. MATERI DAN METODE PENELITIAN Letak Giografis Lokasi Penelitian Pekanbaru terletak pada titik koordinat 101 o o 34 BT dan 0 o 25-

I. PENDAHULUAN. luas areal kakao yang cenderung mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari

Peran Varietas Tahan dalam PHT. Stabilitas Agroekosistem

Gambar 1 Diagram alir kegiatan penelitian.

MATERI DAN METODE. 3.1.Waktu dan Tempat

KELIMPAHAN DAN KEANEKARAGAMAN LABA-LABA PADA PERTANAMAN PADI ORGANIK DAN KONVENSIONAL DI KABUPATEN NGAWI, JAWA TIMUR RETNO ANGGRAENI

Gambar 2.1. Peta Lokasi Penelitian

EFEKTIVITAS KOMPOSISI PESTISIDA NABATI TERHADAP HAMA WALANG SANGIT (Leptocorisa acuta Thunberg) PADA TANAMAN PADI DI LAPANG

Pengelolaan Sumbedaya Air untuk Meningkatkan Produksi Tanaman Padi Secara Berkelanjutan di Lahan Pasang Surut Sumatera Selatan

Analisis Keanekaragaman..I Wayan Karmana 1

BAB III METODE PENELITIAN. langsung dari lokasi pengamatan. Parameter yang diukur dalam penelitian adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. 84 Pada

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertanian organik adalah sistem manajemen produksi terpadu yang

SEMINAR NASIONAL MASYARAKAT BIODIVERSITAS INDONESIA UNAND PADANG, 23 APRIL Biodiversitas dan Pemanfaatannya untuk Pengendalian Hama

b) Kepik Mirid (Cyrtorhinus lividipennis ) c) Kumbang Stacfilinea (Paederus fuscipes)/tomcat d) Kumbang Carabid (Ophionea nigrofasciata)

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi (Oryza sativa L.) tergolong ke dalam Famili Poaceae, Sub- family

Pengaruh Beauveria bassiana terhadap Mortalitas Semut Rangrang Oecophylla smaragdina (F.) (Hymenoptera: Formicidae)

1 Menerapkan pola tanam yang teratur dan waktu tanam yang serempak (tidak lebih dari 2 minggu)

SKRIPSI. Oleh Okky Ekawati H

Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal, Universitas Sriwijaya Jalan Padang Selasa 524, Palembang

BAB III METODE PENELITIAN

POTENSI BIOINSEKTISIDA FORMULASI CAIR BERBAHAN AKTIF

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif - eksploratif, yang

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L) Meriill) merupakan salah satu komoditi tanaman yang

Struktur Komunitas Hama Pemakan Daun Kubis dan Investigasi Musuh Alaminya

BIOMA, Juni 2015 ISSN: Vol. 17, No. 1, Hal. 9-15

Keanekaragaman Jenis dan Pola Distribusi Nepenthes spp di Gunung Semahung Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak

RESPONS PERTUMBUHAN VEGETATIF JAGUNG DI TAILING TAMBANG TIMAH TERKONTAMINASI KADMIUM SETELAH INOKULASI BAKTERI INDOGENUS Hindersah, R dan J.

JENIS DAN PADAT POPULASI HAMA PADA TANAMAN PERANGKAP Collard DI SAYURAN KUBIS

INDEKS KEANEKARAGAMAN JENIS SERANGGA DI BERBAGAI TIPE LAHAN SKRIPSI OLEH : ANNA SARI SIREGAR AGROEKOTEKNOLOGI

I. PENDAHULUAN. Kepik hijau (Nezara viridula L.) merupakan salah satu hama penting pengisap

SKRIPSI KELIMPAHAN POPULASI WERENG BATANG COKLAT PADA BEBERAPA VARIETAS PADI DENGAN PEMBERIAN ZEOLIT DAN PENERAPAN KONSEP PHT

EFEKTIVITAS ISOLAT DAN METODE PAPARAN Beauveria bassiana (Balsamo) Vuillemin TERHADAP MORTALITAS DAN MIKOSIS Spodoptera litura Fabricius

INDEKS KEANEKARAGAMAN JENIS SERANGGA PADA FASE VEGETATIF DAN GENERATIF TANAMAN KEDELAI (Glycine max) DI LAPANGAN SKRIPSI OLEH:

EKSPLORASI PARASITOID TELUR Plutella xylostella PADA PERTANAMAN KUBIS Brassica oleracea DI DAERAH MALANG DAN KOTA BATU ABSTRACT

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM...

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung ke lokasi, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. polifagus. Pada fase larva, serangga ini menjadi hama yang menyerang lebih dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian adalah indeks keanekaragaman (H ) dari Shannon, indeks

PERKEMBANGAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) PADA BEBERAPA SISTEM BUDIDAYA ABRIANI FENSIONITA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang kerjasama

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tujuan Penelitian Kerangka Pemikiran Hipotesis... 4

PENGARUH KERAPATAN PREDATOR TERHADAP PEMANGSAAN LARVA Spodoptera litura F. (LEPIDOPTERA: NOCTUIDAE) Oleh: Triana Aprilizah A

KEANEKARAGAMAN ARTHROPODA DI GUDANG BERAS

BAB I PENDAHULUAN. kelembaban. Perbedaan ph, kelembaban, ukuran pori-pori, dan jenis makanan

Keanekaragaman Arthropoda pada Varietas Padi di Lahan Organik di Desa Tegal Binangun Kecamatan Plaju Kelurahan Plaju Darat Palembang

INVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI MUSUH ALAMI PADA ULAT DAUN KUBIS Plutella xylostella (L.) DAN ULAT KROP KUBIS Crocidolomia binotalis Zell.

ASOSIASI SERANGGA PREDATOR DAN PARASITOID DENGAN BEBERAPA JENIS TUMBUHAN LIAR DI EKOSISTEM SAWAH. Evi Masfiyah, Sri Karindah, Retno Dyah Puspitarini

Transkripsi:

Jurnal Lahan Suboptimal ISSN: 2252-6188 (Print), ISSN: 2302-3015 (Online, www.jlsuboptimal.unsri.ac.id) Vol. 2, No.1: 43-49, April 2013 Keanekaragaman Komunitas Artropoda Predator Tanaman Padi yang Aplikasi Boinsektisida Berbasis Jamur Entomopatogen Daerah Rawa Lebak Sumatera Selatan Diversity of Predatory Arthropods Community in a Swamp Rice Field of South Sumatra Applied with a Beauveria bassiana-based Bioinsecticide Khodijah Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Palembang Email: khodijahpasca@yahoo.com ABSTRACT Species diversity and abundance of canopy-inhabiting and soil-dwelling arthropods could be affected by pesticide application. Population and the intensity of the rice stem borer attack can influence pesticide application. This study aimed to examine the effect of the application of solid and liquid bio insecticide entomopathogenic fungus Beauveria bassiana-based formulations on species diversity and abundance of predatory arthropods in inhabiting paddy canopy and soil dwelling. The research was conducted in fresh-water swamp rice cultivation in Pelabuhan Dalam village, Pemulutan district, Ogan Ilir regency in South Sumatra, from Mei to Agustus 2012. The results showed that the application of liquid and solid bioinsecticida affected predatory arthropods diversity (H') at rice plant canopy. The highest effect was found in rice plant applied with liquid bio insecticide and the lowest effect with synthetic insecticides. Predatory arthropods diversity (H') in soil dwelling was the highest in rice plants applied with solid bioinsecticide and the lowest with synthetic insecticides Key words: entomopathogenic fungi, bioinsecticide, tidal lowland ABSTRAK Keanekaragaman spesies dan kelimpahan populasi artropoda predator di tajuk dan permukaan tanah dapat dipengaruhi oleh aplikasi pestisida Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh aplikasi bioinsektisida berbasis jamur entomopatogen Beauveria bassiana formulasi padat dan cair untuk terhadap keanekaragaman spesies, di tajuk dan permukaan tanah. Penelitian ini dilakukan pada pertanaman padi sawah lebak Desa Pelabuhan Dalam Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan, sejak bulan Mei 2012 sampai Agustus 2012. (Pengamatan artropoda predator diamati dengan penangkapan menggunakan jaring pada tajuk dan permukaaan tanah Pitfall traps). Aplikasi bioinsektisida cair dan padat berbahan aktif jamur entomopatogen berpengaruh terhadap keanekaragaman spesies artropoda predator di tajuk dan permukaan tanah tanaman padi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasikan bioinsektisida cair dan padat mempengaruhi keanekaragaman artropoda predator (H ) di tajuk tanaman padi tertinggi terjadi pada lahan yang di aplikasikan bioinsektisida cair, dan yang terendah di lahan insektisida sintetik, Keanekaragaman artropoda predator (H ) di permukaan tanah tanaman padi tertinggi terjadi pada lahan yang diaplikasikan bioinsektisida padat, dan yang terendah di lahan insektisida sintetik. Kata kunci: populasi, intensitas serangan, bioinsektisida, pasang surut

44 Khodijah: Keragaman arthropoda predator pada padi lebak diaplikasi Beauveria PENDAHULUAN Musuh alami seperti predator, parasitoid, dan patogen sangat berlimpah di ekosistem persawahan. Musuh alami seperti artropoda predator dapat hidup baik dalam kondisi persawahan yang selalu berupa akibat perilaku manusia dalam pengelolaan sawah. Khodijah et al. (2012) menemukan beranekaragam laba-laba dan serangga predator. Laba-laba predator yang dominan ditemukan di lahan pasang surut Sumatera Selatan, yaitu Pardosa pseudoannulata, sedangkan serangga predator yang dominan adalah Pheropsophus spp. Artropoda predator (serangga dan laba-laba) merupakan musuh alami penting dalam menekan populasi hama padi (wereng coklat dan penggerek batang) (Thalib et al. 2002). Artropoda predator yang telah terbukti efektif mengendalikan hama padi adalah laba-laba pemburu, misalnya Pardosa pseudoannulata dan kumbang Carabidae (Settle et al. 1996). Jamur entomopatogen Beauveria bassiana efektif membunuh serangga dari hampir semua ordo diantaranya ordo Lepidoptera (Herlinda et al. 2005a dan 2005b), Hemiptera (Herlinda et al. 2006), Coleoptera (Wraight & Ramos, 2002). Penelitian tentang keanekaragaman spesies artropoda penghuni tajuk dan permukaan tanah di rawah lebak Sumatera Selatan yang diaplikasikan bioinsektisida padat dan cair belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh aplikasi bioinsektisida formulasi padat dan cair terhadap keanekaragaman, kelimpahan spesies artropoda predator di tajuk dan permukaan tanah daerah rawa lebak. BAHAN DAN METODE Penelitian ini telah dilakukan di rawa lebak Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan. Dimulai pada bulan Mei sampai Agustus 2012 di rawa lebak Desa Pelabuhan Dalam Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan. Identifikasi serangga di tajuk dan permukaan tanah dilakukan di Laboratorium Entomologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, di Indralaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi (pengamatan) langsung di lapangan dengan pengambilan sampel diambil secara sengaja (purposive sampling). Penelitian ini menggunakan satu macam bioinsektisida cair dan padat terbaik hasil penelitian sebelumnya, selanjutnya diaplikasikan di rawa lebak di Pemulutan. Sawah tempat penelitian termasuk tipe lebak tengahan. Varietas padi yang ditanam pada areal penelitian adalah Mikonga. Luas sawah untuk petak contoh 3 ha, 1 ha diaplikasikan bioinsektisida padat, 1 ha diaplikasikan bioinsektisida cair, dan 1 ha insektisida sintetik. Suhu di persawahan berkisar antara 26 27 o C dan kelembaban nisbi udara rata-rata 69 85%. Aplikasi Bioinsektisida Cair dan Padat Aplikasi bioinsektisida cair dengan dosis 4 L per ha yang disemprotkan pada tajuk tanaman padi setiap 10 hari sekali, dimulai 10 hari setelah tanam (hst). Penyemprotan bioinsektisida cair dilakukan dengan menggunakan knapsack sprayer (bervolume 15 L) dengan dosis 400 ml per ha. Penyemprotan dilakukan sebanyak 10 tangki knapsack sprayer per ha. Aplikasi bioinsektisida cair dilakukan sejak tanaman berumur 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80 hari setelah tanam (hst). Penyemprotan dilakukan pada sore hari sekitar pukul 16:00 WIB. Bioinsektisida padat diaplikasikan dengan cara ditaburkan pada permukaan tanah dengan dosis 100 Kg per ha. Aplikasi bioinsektisida padat dimulai sejak tanaman berumur 10, 40, dan 70 hst. Penaburan bioinsektisida padat juga dilakukan pada sore hari sekitar pukul 16:00 WIB. Pengambilan Contoh Artropoda Predator ada Tajuk Artropoda predator penghuni tajuk diamati sesuai metode Herlinda & Effendy

Jurnal Lahan Suboptimal, 2(1) April 2013 45 (2003). Pengambilan contoh artropoda predator penghuni tajuk dilakukan dengan menggunakan jaring serangga. Pengambilan artropoda predator ini dilakukan sebanyak 20 ayunan jaring secara kontinu, per sub petak pada semua lokasi pengamatan dan dilakukan pada pukul 06.00 08.00 WIB. Setiap satu kali ayunan (kekiri dan kekanan) lalu serangga yang didapat langsung dimasukkan kedalam kantong plastik yang berisi formalin 2% begitu juga untuk ayunan ke dua dan seterusnya hingga ayunan ke dua puluh. Pengambilan serangga artropoda predator dilaksanakan dua hari setelah aplikasi bioinsektisida. Cara yang sama juga dilakukan dilahan insektisida sintetik. Artropoda predator yang tertangkap selanjutnya diidentifikasi di bawah mikroskop dan dihitung jumlah individunya di Laboratorium Entomologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya. Cara yang sama juga dilakukan di lahan insektisida sintetik. Pengambilan Contoh Artropoda Predator di Permukaan Tanah Pengambilan artropoda predator pada permukaan tanah menggunakan lubang jebakan (pitfall traps) seperti metode Price & Shepard (1980). Lubang jebakan (4 perangkap per subpetak) terbuat dari gelas plastik berdiameter 50 mm dan kedalaman 100 mm. Perangkap tersebut lalu diisi larutan formalin 4% sebanyak satu pertiga tinggi gelas. Pemasangan perangkap dimulai dua hari setelah aplikasi bioinsektisida. Perangkap lubang dipasang selama 2 24 jam. Artropoda predator yang tertangkap lubang jebakan disortasi, disaring dengan saringan ukuran pori 1 mm, dibilas dengan air steril, lalu dimasukkan kedalam botol vial berisi alkohol 70%, untuk selanjutnya diidentifikasi dibawah mikroskop dan dihitung jumlah individunya di Laboratorium Entomologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya. Cara yang sama juga dilakukan di lahan insektisida sintetik. Indentifikasi serangga predator dan labalaba didasarkan pada ciri morfologinya menggunakan Kalshoven (1981), Barrion & Litsinger (1994). Analisis Data Data keanekaragaman komunitas artropoda predator dianalisis dengan menentukan nilai indeks keanekaragaman spesies Shannon (H ), indeks dominasi spesies Berger-Parker (d) dan indeks kemerataan spesies dari Pielou (E) (Magurran, 1988). HASIL DAN PEMBAHASAN Keanekaragaman Komunitas Artropoda Predator Indeks keanekaragaman artropoda yang aktif di tajuk pada umur 10-40 hst tanaman padi tertinggi di lahan yang diaplikasikan bioinsektisida padat sebesar 2,82, di lahan bioinsektisida cair 2,62, dan yang terendah di lahan insektisida sintetik sebesar 2,49. Umur 50 80 hst tertingi di lahan insektisida sintetik sebesar 2,88. Di lahan yang diaplikasikan bioinsektisida padat sebesar 2,72, dan yang terendah di lahan yang diaplikasikan bioinsektisida cair sebesar 2,62 (Tabel 1). Indeks dominasi artropoda predator di tajuk tertinggi di lahan insektisida sintetik sebesar 0,22, di lahan aplikasi bioinsektisida cair sebesar 0,20, dan yang terendah di lahan yang diaplikasikan bioinsektisida padat sebesar 0,17. Pada umur 50 80 hst indeks dominasi tertinggi di lahan insektisida sintetik sebesar 0,21, di lahan aplikasi bioinsektisida cair sebesar 0,21, dan yang terendah di lahan yang diaplikasikan bioinsektisida padat sebesar 0,17. Indeks kemerataan tertinggi di lahan yang diaplikasikan bioinsektisida cair pada umur 10 40 hst sebesar 0,93 dan yang terendah di lahan insektisida sintetik sebesar 0,86. Pada umur 50 80 hst tertinggi di lahan yang diaplikasikan bioinsektisida cair sebesar 0,92, dan yang terendah di lahan yang diaplikasikan bioinsektisida padat, dan di lahan insektisida sintetik.

46 Khodijah: Keragaman arthropoda predator pada padi lebak diaplikasi Beauveria Indeks keanekaragaman artropoda predator yang aktif di permukaan tanah pada umur 10-40 hst tertinggi di lahan yang diaplikasikan bioinsektisida cair sebesar 2,66 dan yang terendah di lahan yang diaplikasikan bioinsektisida padat sebesar 2,22. Pada umur 50-80 hst indeks keanekaragaman artropoda predator di lahan insektisida sintetik sebesar 2,83 dan yang terendah di lahan yang diaplikasikan bioinsektisida padat (Tabel 1). Tingginya indeks keanekaragaman di permukaan tanah masing-masing umur tanaman padi dan lokasi tempat aplikasi menunjukkan pemberian bioinsektisida pada habitat artropoda predator mempengaruhi keanekaragaman artropoda predator. Selain itu juga tingginya indeks keanekaragaman artropoda predator pada lahan insektisida sintetik diduga pemakaian insektisida sintetik dalam mengendalikan hama pada tanaman padi sudah tidak mempengaruhi lagi juga tidak mempengaruhi artropoda predator di permukaan tanah. Hal ini berbeda dengan pendapat Widiarta et al. (2006), akibat dari terpaparnya insektisida di areal persawahan dapat menurunkan keanekaragaman spesies serangga. Indeks keanekaragaman artropoda tertinggi di sawah tanpa aplikasi insektisida, kemudian diikuti oleh sawah yang diaplikasi bioinsektisida dan yang terendah adalah sawah yang diaplikasi insektisida (Herlinda et al. 2008). Tingginya indeks keanekaragaman spesies serangga di sawah tanpa aplikasi insektisida karena di areal tersebut tidak pernah menggunakan bahan kimia dalam mengendalikan serangga yang mengganggu tanaman. Sawah yang diaplikasi insektisida sintetik indeks keanekaragaman spesiesnya rendah (Winasa & Rauf 2005). Indeks dominasi (d) yang tertinggi di permukaan tanah tanaman padi umur 10 40 hst di lahan yang diaplikasikan bioinsektisida cair sebesar 0,27, dan terendah di lahan insektisida sintetik sebesar 0,22, sedangkan umur 50 80 hst tertinggi di lahan insektisida sintetik sebesar 0,47, terendah di lahan bioinsektisida cair dan padat sebesar 0,26. Indeks kemerataan yang tertinggi di permukaan tanah tanaman padi umur 10 40 hst di lahan yang diaplikasikan bioinsektisida cair sebesar 0,92, lahan insektisida sintetik sebesar 0,90, dan yang terendah 0,89 di lahan bioinsektisida sintetik, umur tanaman padi 50 80 hst yang tertinggi di lahan yang diaplikasikan bioinsektisida padat sebesar 0,97, lahan insektisida sintetik sebesar 0,96 dan yang terendah di lahan aplikasi bioinsektisida cair sebesar 0,89. Hasil analisis berdasarkan kriteria Indeks Keranekaragaman Shannon-Wiener, keanekaragaman serangga predator yang aktif di permukaan tanah di rawa lebak Pemulutan menunjukkan bahwa aplikasi bioinsektisida mempengaruhi keanekaragaman spesies artropoda predator di ekosistem ini. Hal ini dapat dilihat dari nilai indeks keanekaragaman spesies serangga predator di lahan yang diaplikasikan bioinsektisida cair, padat, dan insektisida sintetik di tajuk dan permukaan tanah memiliki Indeks Keanekaragaman H 1<H <3, artinya keanekaragaman spesies artropoda predator di tajuk dan permukaan tanah ialah sedang. Penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi bioinsektisida pada tanaman padi dalam menekan populasi PBP tidak terlalu berdampak terhadap keanekaragaman artropoda predator lainnya. Pengurangan penggunaan bahan kimia pada lahan pertanian dapat melindungi keanekaragaman hayati (Letourneau dan Goldstein 2001). Pertanian tanpa menggunakan pestisida, herbisida dan pupuk anorganik dapat meningkatkan keanekaragaman hayati di lahan pertanian (Bengtsson et al. 2005). Penggunaan bioinsektisida pada lahan pertanian dapat mempengaruhi perilaku serangga hama dan tidak sampai mematikan (Wahid 2010). Keanekaragaman artropoda predator pada pertanaman padi yang diaplikasikan bioinsektisida masih cukup tinggi, dan ini tidak akan berdampak negatif terhadap kestabilan suatu komunitas.

Jurnal Lahan Suboptimal, 2(1) April 2013 47 Keanekaragaman penting untuk menjaga stabilitas dan memperbaiki ekosistem (Wilby & Thomas 2002). Stabilitas ialah kemampuan suatu populasi atau ekosistem kembali ke keadaan semula setelah terjadi gangguan ekosistem (Untung 2006). Keanekaragaman menunjukkan indikator kestabilan suatu komunitas. Keanekaragaman spesies yang diuji berarti suatu komunitas itu akan relatif stabil walaupun terjadi gangguan terhadap komunitas itu (Karmana 2010). Tabel 1. Karekteristik komunitas artropoda predator yang aktif di tajuk tanaman padi umur hari setelah tanam (hst) Karakteristik komunitas Umur padi (hst) 10 20 30 40 50 60 70 80 Bioinsektisida Cair Jumlah individu (N) (ekor) 113 97 128 150 149 140 141 114 Jumlah spesies 14 15 21 17 21 18 14 19 Indeks Keanekaragaman (H ) 2,42 2,35 2,03 2,62 2,62 2,56 2,42 2,59 Indeks Doiminasi spesies (d) 0,16 0,19 0,20 0,19 0,21 0,17 0,18 0,17 Indeks Kemerataan (E) 0,92 0,87 0,67 0,93 0,86 0,89 0,92 0,88 Bioinsektisida Padat Jumlah individu (N) (ekor) 125 149 136 165 142 150 160 175 Jumlah spesies 15 22 20 22 20 20 20 20 Indeks Keanekaragaman (H ) 2,43 2,76 2,69 2,82 2,72 2,64 2,62 2,63 Indeks Doiminasi spesies (d) 0,16 0,15 0,17 0,12 0,17 0,17 0,16 0,14 Indeks Kemerataan (E) 0,89 0,89 0,89 0,91 0,91 0,88 0,87 0,88 Insektisida Sintetik Jumlah individu (N) (ekor) 53 97 161 152 169 155 124 158 Jumlah spesies 19 17 17 18 26 24 22 24 Indeks Keanekaragaman (H ) 2,31 2,43 2,31 2,49 2,85 2,89 2,70 2,65 Indeks Doiminasi spesies (d) 0,17 0,22 0,15 0,14 0,14 0,13 0,19 0,21 Indeks Kemerataan (E) 0,78 0,86 0,82 0,86 0,88 0,91 0,87 0,83 Keterangan: hst= hari setelah tanam

48 Khodijah: Keragaman arthropoda predator pada padi lebak diaplikasi Beauveria Tabel 2. Karekteristik komunitas artropoda predator yang aktif di permukaan tanah tanaman padi umur hari setelah tanam (hst) Karekteristik Komunitas Umur padi (hst) 10 20 30 40 50 60 70 80 Bioinsektisida Cair Jumlah individu (N) (ekor) 101 175 104 78 49 63 57 61 Jumlah spesies 15 20 18 18 16 13 11 13 Indeks Keanekaragaman (H ) 2,44 2,15 2,51 2,66 2,40 2,25 2,00 2,29 Indeks Doiminasi spesies (d) 0,18 0,27 0,27 0,15 0,22 0,25 0,25 0,26 Indeks Kemerataan (E) 0,89 0,72 0,88 0,92 0,86 0,88 0,83 0,89 Bioinsektisida Padat Jumlah individu (N) (ekor) 45 58 45 51 43 49 32 38 Jumlah spesies 14 16 11 10 16 12 8 10 Indeks Keanekaragaman (H ) 1,99 2,04 2,22 2,04 2,12 2,32 2,01 2,19 Indeks Doiminasi spesies (d) 0,24 0,24 0,26 0,24 0,26 0,16 0,19 0,16 Indeks Kemerataan (E) 0,76 0,89 0,89 0,89 0,89 0,94 0,97 0,95 Insektisida Sintetik Jumlah individu (N) (ekor) 74 119 78 63 124 101 84 76 Jumlah spesies 13 16 16 16 14 20 19 18 Indeks Keanekaragaman (H ) 2,11 2,15 2,41 2,55 1,85 2,11 2,83 2,69 Indeks Doiminasi spesies (d) 0,20 0,22 0,22 0,16 0,12 0,47 0.13 0,19 Indeks Kemerataan (E) 0,82 0,78 0,88 0,90 0,70 0,70 0,96 0,93 Keterangan: hst= hari setelah tanam KESIMPULAN Aplikasi bioinsektisida cair dan padat berbahan aktif jamur entomopatogen berpengaruh keanekaragaman spesies dan kelimpahan populasi artropoda predator di tajuk dan permukaan tanah tanaman padi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di lahan rawa lebak aplikasikan bioinsektisida cair dan padat dapat mempengaruhi keanekaragaman artropoda predator (H ) di tajuk tanaman padi tertinggi terjadi pada lahan yang di aplikasikan bioinsektisida cair, dan yang terendah di lahan insektisida sintetik, Keanekaragaman artropoda predator (H ) di permukaan tanah tanaman padi tertinggi terjadi pada lahan yang diaplikasikan bioinsektisida padat, dan yang terendah di lahan insektisida sintetik. UCAPAN TERIMA KASIH Penelitian ini dibiayai oleh DP2M sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Hibah Disertasi Doktor Universitas Sriwijaya Nomor: 0016/UN9.4.2/LK.ULP/ 2012 tanggal 7 September 2012. Terimakasih kepada Prof. Dr. Ir. Siti Herlinda MSi selaku Promotor, Dr. Ir. Chandra Irsan MSi dan Dr. Ir. Yulia Pujiastuti MS selaku Co-Promotor I dan II. Atas bimbingan dan arahannya artikel ini dapat diselesaikan. DAFTAR PUSTAKA Bengtsson JB, Ahnstrom J, Weibull AC. 2005. The effects of organic agriculture on biodiversity and abudance: a meta-analysis. J. Appl. Ecol. 42:261 269. Barrion AT, Litsinger JA. 1994. Taxonomy of Rice Insect Pest and Their Arthropod Parasites and Predators, In Heinrichs EA (ed), Biology and Management of Rice Insect, Wiley Easterm Limited, New Delhi p,13 362. Herlinda S. Sari EM, Pujiastuti Y, Suwandi, Nurnawati E, Riyanto A. 2005a. Variasi virulensi strain-strain Beauveria bassiana (Bals.)Vuill.Terhadap larva Plutella xylostella (L.) (Lepidoptera: Plutellidae). Agritrop 24;52 57 Herlinda S, Pujiastuti Y, Pelawi J, S Riyanto A, Nurnawati E, Suwandi. 2005b. Patogenisitas isolat-isolat

Jurnal Lahan Suboptimal, 2(1) April 2013 49 Beauveria bassiana (Bals.)Vuill.Terhadap larva Plutella xylostella (L.) (Lepidoptera: Plutellidae). Agritrop 24:52 57. Herlinda S, Hamadiyah, Adam T, Thalib R. 2006. Toksisitas Isolat-isolat Beauveria bassiana (Bals.) Vuill. Terhadap Nimfa Euryderma pulchrum (Westw.) (Hemiptera: Pentatomidae). Agria 2(2): 70 78. Herlinda S, Hartono, Irsan C. 2008. Efikasi Bioinsektisida formulasi cair berbahan aktif Beauveria bassiana (Bals.)Vuill dan Metarhizium sp. Pada wereng punggung putih (Sogatella f urcifera Horv.). Seminar Nasional dan Kongres PATPI 2008, Palembang 14 16 Oktober 2008. Karmana IW. 2010. Analisis keanekaragaman epifauna dengan metode koleksi pitfall trap di kawasan hutan Cangar Malang. Gane Swara. 4:1 5. Letourneau DK, Goldstein B. 2001. Pest damage and arthropod community structure in organic vs. conventional tomato production in California. J. Appl. Ecology. 38:557 570. Maguran AE, 1988. Ecological Diversity and Its Measurement. Cambridge University Press, Cambridge. 179 pp. Price JF, Shepard M. 1980. Sampling ground predators in soybean fields, p. 530-543. In. M. Kogan & D. C. Herzog (eds.). Sampling Methods in Soybean Entomology. Springer- Verlag. New York. Settle WH, Ariawan H, Astuti ET, Cahyana W, Hakim AL, Hindayana D, Lestari AS, Pajarningsih. 1996. Managing tropical rice pest through conservation of generalist natural enemies and alternative prey. Ecology. 77:1975 1988. Thalib R, Efendi, Herlinda S. 2002. Struktur Komunitas dan Potensi Artropoda Predator Hama Padi Penghuni Ekosistem Sawah Dataran Tinggi Daerah Lahat. Sumatera Selatan. Prosiding Seminar Nasional dalam Rangka Dies Fakultas Pertanian. Universitas Sriwijaya dan Peringatan Hari Pangan Sedunia. Palembang 7 8 Oktober 2002. Untung K. 2006. Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu (edisi kedua). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 348 hal. Wahid A. 2010. Efikasi bioinsektisida dan kombinasinya terhadap serangan hama ulat kantong Pagodiella spp. pada bibit mangrove Rhizophoraspp. di persemaian. J. Agroland. 17:162 168. Widiarta IN, Kusdiaman, Suprihanto. 2006. Keanekaragaman arthropoda pada padi sawah dengan pengelolaan tanaman terpadu, JHPTT 6:61 69. Wilby A, Thomas MB. 2002. Are the ecological concepts of assembly and function of biodiversity useful frameworks for understanding natural pest control. Agric. Forest. Entomol. 4:237 243. Winasa IW, Rauf A. 2005. Pengaruh sampling aplikasih deltametrin terhadap arthropoda predator penghuni permukaan tanah di pertanaman kedelai. J. Entomol.Indo. 2:39 47.