METODE PENELITIAN. Elektro Universitas Lampung. Penelitian di mulai pada bulan Oktober dan berakhir pada bulan Agustus 2014.

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

Dalam pengukuran dan perhitungannya logika 1 bernilai 4,59 volt. dan logika 0 bernilai 0 volt. Masing-masing logika telah berada pada output

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

8. TRANSFER DATA. I. Tujuan

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Desember 2011 sampai dengan Maret

BAB III PROSES PERANCANGAN

SISTEM KONTROL LISTRIK MENGGUNAKAN MEDIA HANDPHONE BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan

2 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. pan-tit ini menggunakan model proses V-Model yang dituangkan dalam diagram

III. METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PENGUKURAN

Multiplexing. Meningkatkan effisiensi penggunaan bandwidth / kapasitas saluran transmisi dengan cara berbagi akses bersama.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan selesai.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

BAB III PEMBUATAN ALAT DAN IMPLEMENTASI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

SMK NEGERI 1 BAURENO

Gambar Lampu kepala

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan penulisan laporan tugas akhir dilakukan di Laboratorium

GERBANG LOGIKA DIGITAL

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Prototipe Alat Pengontrol Lampu Rumah Berbasis Android Dan Arduino UNO

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

BAB III PERANCANGAN ALAT

Percobaan 4 PENGUBAH SANDI BCD KE PERAGA 7-SEGMEN. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan kerja alat Secara Blok Diagram. Rangkaian Setting. Rangkaian Pengendali. Rangkaian Output. Elektroda. Gambar 3.

Teknik MULTIPLEXING. Rijal Fadilah S.Si Program Studi Teknik Informatika STMIK Balikpapan Semester Genap 2010/2011

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421)

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. mana sistem berfungsi sesuai dengan rancangan serta mengetahui letak

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. a. Alarm main controller (kontrol utama sistem alarm)

PERANCANGAN MINIATUR TRAFFIC LIGHT DENGAN MEMPERGUNAKAN PENGENDALI PORT PARALEL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Microco ntroller ATMeg a 16. Program. Gambar 3.1 Diagram Blok sterilisator UV

Arsitektur Komputer. Rangkaian Logika Kombinasional & Sekuensial

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengontrol dan bisa diprogram sesuai dengan kebutuhan, yang

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

PENGENDALI PERALATAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN TELEPON SELULER BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

SISTEM KEAMANAN DENGAN MENGGUNAKAN CHIP EPROM TUGAS AKHIR OLEH: DIMAS ANGGIT ARDIYANTO

MAKALAH MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

PROPOSAL EC6030 PERANCANGAN SENSOR INFRA RED (IR) UNTUK NAVIGASI ROBOT BERBASIS FPGA DAN up LEON

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini akan dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro

Transkripsi:

22 III. METODE PENELITIAN 3. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas ng. Penelitian di mulai pada bulan Oktober 202 dan berakhir pada bulan Agustus 204. 3.2 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut :. Alat a. Solder serta peralatan pembersih b. Tinol c. Pelarut d. Tang e. Obeng f. Kabel penghubung 2. Bahan a. Led b. PCB. c. Relay.

23 d. IC Multiplexer e. IC Demultipleker f. IC Counter g. IC Inverter h. IC Clock i. IC Osilator j. Unit sistem penerangan dan Instrumen pada mobil k. Tranformator CT 3 A 3.3 Metode penelitian Didalam pengiriman data ada kalanya diperlukan pengiriman lebih dari satu sumber data secara serentak melalui satu media transmisi. Hal ini tentu sangat efektif mengingat kemampuan kapasitas saluran data akan informasi. Proses pengiriman data secara serentak dikenal sebagai sistem multiplexer. Multiplexer adalah sirkuit umum yang menerima beberapa masukan sinyal, kemudian dari beberapa masukan itu akan di pilih hanya satu output tunggal, output tunggal ini yang disebut dengan sinyal pilih atau garis kontrol pilih. [2] D0 D D2 D3 D4 D5 D6 D7 A B C F Gambar 3. diagram blok dari multiplexer dengan tiga garis kontrol pilih Diagram blok multiplexer ditunjukkan pada Gambar 3. Garis kontrol A, B, dan C menentukan delapan input lainnya, baris (D0 sampai D7) yang

24 diarahkan ke output (F). Nilai dari tiga garis kontrol diambil bersamaan kemudian diinterpretasikan sebagai nomor biner yang menentukan baris input untuk rute ke output. Tiga digit biner yang mewakili delapan inputan yang berbeda adalah nilai : 000, 00, 00, 0, 00, 0, 0, dan. Nilai-nilai ini hanya menghitung dalam bentuk biner dari D0 sampai D7. Tabel kebenaran berikut ini menunjukkan bagaimana jalur input kontrol menentukan output untuk multiplexer ini Tabel 3. kebenaran IC Multiplexer A B C F 0 0 0 D0 0 0 D 0 0 D2 0 D3 0 0 D4 0 D5 0 D6 D7 Multiplexer diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu : FDM (Frequency Division Multiplexer) dan TDM (Time Divison Multiplexer.) [3] Pada penelitian ini digunakan multiplexer dengan menggunakan TDM (Time Divison Multiplexer). Secara umum TDM menerapkan prinsip penggiliran waktu pemakaian saluran transmisi dengan mengalokasikan satu slot waktu (time slot) bagi setiap saluran. Terminal atau channel yang digunakan secara bersamaan membutuhkan waktu tertentu secara bergiliran. Waktu yang digunakan cukup untuk menghantar satu bit dari setiap channel secara bergiliran. Menggunakan metoda multiplexer akan mengambil satu karakter (jajaran bitnya) dari setiap channel secara bergiliran dan meletakkan pada kabel yang dipakai bersama-sama sehingga sampai ke ujung multiplexer

25 untuk dipisahkan kembali melalui port masing-masing. Multiplexer digunakan pada sisi ruang kemudi yang berfungsi sebagai penggabungan data dari masing-masing saluran. Kemudian data tersebut dikirim melalui satu kabel penghubung kebagian depan dan belakang. Sedangkan demultiplexer digunakan pada sisi depan dan belakang yang berfungsi sebagai pemisahan data dalam bentuk aslinya. Hubungan antara sisi pengirim dan penerima data yang menerapkan teknik TDM dijelaskan secara skematik pada gambar 3.2 berikut. 2 Frame 2 3... 6 Arah transmisi 3... 6 Gambar 3.2 Hubungan antara sisi pengirim dan penerima Data masukan dari multiplexer yang berupa saklar-saklar pada ruang kemudi, saklar ini berfungsi untuk menyalakan atau mematikan komponen elektrik mobil sisi depan dan belakang. Sedangkan demultiplexer pada bagian depan dan belakang akan mengikuti pergerakan yang terjadi pada multiplexer yang di atur dengan nyala atau matinya saklar pada ruang kemudi. Prinsip kerjanya adalah pengiriman data secara bergantian dari data pertama sampai data terakhir.

26 3.4 Blok Diagram Penelitian Blok diagram pada penelitian dapat dilihat pada gambar 3.3 berikut SATU KABEL KONTROL KOMPONEN ELEKTRIK SISI DEPAN DRIVER DEMULTI PLEXER SISI DEPAN DEMULTI PLEXER SISI BELAKANG DRIVER KOMPONEN ELEKTRIK SISI BELAKANG OSCILATOR OSCILATOR MULTIPLEXER OSCILATOR SWITCH PUSAT KONTROL Gambar 3.3 Blok diagram kontrol penerangan dan instrumen pada mobil Pada gambar 3.3 terlihat bahwa sistem kontrol terdiri dari dua bagian utama yaitu pusat kontrol kemudi dan sisi depan belakang.. Pusat kontrol pada kemudi terdiri dari : a) Saklar kontrol, yaitu saklar aktual yang mengaktifkan semua komponen elektrik mobil pada sisi depan dan belakang, diantaranya : Saklar lampu sen kiri Saklar lampu senja Saklar lampu besar pendek Switch lampu besar panjang Saklar air wiper belakang Saklar lampu rem

27 Saklar lampu artret Saklar lampu sen kanan Saklar wiper Saklar wiper 2 Saklar Klakson Saklar air wiper depan Saklar lampu hazard Saklar wiper belakang b) Multiplexer merupakan rangkaian penggabungan data, dari keluaran setiap saklar pada ruang kemudi di ubah menjadi satu kabel data sebagai penghubung sisi depan dan belakang. Multiplexer yang digunakan sebagai masukan dari keluaran saklar ini memiliki delapan masukan data. c) Oscilator merupakan komponen elektrik yang berfungsi menghasilkan pulsa secara periodik. Pulsa ini dihasilkan dengan rangkaian kombinasi antara resistor dan kapasitor yang di rangkai secara seri. Rangkaian osilator berfungsi untuk mengeluarkan data secara serial dari IC multiplexer. Data keluaran dari proses multiplexer pada pusat kontrol kemudi dialirkan melalui satu penampang kabel data penghantar yang ditarik ke sisi depan dan belakang mobil. 2. Sisi depan dan belakang mobil terdiri dari : a) Demultiplexer merupakan rangkaian pemisahan data dalam bentuk aslinya dari keluaran multiplexer. Demultiplexer digunakan pada bagian depan dan belakang.

28 b) Driver, adalah komponen elektrik yang berfungsi untuk mengontrol daya yang lebih besar dengan menggunakan daya yang lebih kecil. Driver disini adalah kombinasi antara transistor dengan, yang akan menyalakan objek beban dengan daya yang lebih besar dari daya kontrolnya. Driver pada rangkaian ini menggabungkan antara kontrol IC Demultiplexer yang mempunyai kemampuan arus kecil dengan arus beban komponen elektrik mobil sisi depan dan belakang. c) Bagian komponen elektrik sisi depan dan belakang mobil yang dikontrol oleh adalah : Sen kiri senja besar pendek besar panjang Air wiper belakang rem artret Wiper belakang hazard Air wiper depan Klakson hazard Sen kanan Wiper dua

29 3.5 Perancangan Alat Berdasarkan spesifikasi rancangan perangkat yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut :. Pusat kontrol pada kemudi dengan multiplexer. Switch sen kiri Switch sen kanan 3 4 5 6 Swich Air Wiper Depan Switch lampu senja 2 3 IC MULTIPLEXER 5 9 Switch lampu besar pendek Switch lampu besar panjang 2 8 0 Switch wiper belakang Ke input demultiplexer Sisi depan dan belakang Switch air wiper belakang IC OR Switch wiper 3 4 5 6 Switch wiper 2 Switch wiper 3 2 3 IC MULTIPLEXER 5 9 Switch lampu rem Switch lampu artret 2 8 0 Switch klakson 2 6 3 Kohm 0 Kohm 8 7 6 IC CLOCK IC COUNTER 4 5 2 4 3 2 8 3 0 nf Gambar 3.4 Rangkaian pusat kontrol kemudi

30 Gambar 3.4 merupakan rangkaian pusat kontrol kemudi. Rangkaian ini terdiri dari susunan saklar yang dinyatakan sebagai saklar nyata pada ruang kemudi. Saklar-saklar ini dihubungkan secara paralel dengan sumber tegangan 5 Volt, dan keluarannya dimasukkan dalam IC multiplexer. Data yang masuk pada IC multiplexer akan dibuka satu persatu melalui counter pada pin, 0, dan 9 yang dilambangkan dengan A, B, dan C. Data pada A,B dan C ini bekerja secara biner, mulai dari data (000) sampai dengan data () yang akan membuka saklar sen kiri sampai saklar air wiper depan. Ketika salah satu saklar dihidupkan maka akan terjadi pengiriman data sehingga berlogika, dan ketika saklar dimatikan maka tidak terjadi pengiriman data sehingga berlogika 0. Pusat kontrol kemudi dilengkapi dengan rangkaian IC clock yang dirangkai dengan kombinasi antara dua buah resistor yaitu resistor satu (R a ), resirtor dua (R b ), dan satu buah kapasitor yang berfungsi sebagai penghasil pulsa periodik untuk proses multiplexer. Variabel resistor dua (R b ) berfungsi sebagai pengatur nilai frekuensi multiplexer yang nilai minimalnya disesuaikan dengan daya tangkap kedipan mata manusia (5 Hz). Karena prinsip kerja dari alat ini adalah transfer data secara bergilir/bergantian dari data pertama sampai data terakhir. Ketika semua saklar dihidupkan (semua komponen elektrik mobil diaktifkan) maka akan terjadi pengiriman data secara berderet, yang menyebabkan semua data pada IC multiplexer akan berlogika.data-data ini yang kemudian ditransfer melalui satu kabel ke bagian depan dan belakang mobil.

3 2. Sisi depan mobil, dengan demultiplexer terlihat pada gambar 3.5 Dari output multiplexer Pusat kontrol kemudi Kohm 0 Kohm 8 7 6 4 IC CLOCK 3 2 0 nf 4 2 3 4 5 IC DEMULTIPLEXER 6 0 8 2 7 3 Ke a Ke b Ke c Ke d Ke e Ke f Ke g Ke h 4 2 3 4 Ke i Ke j IC DEMULTIPLEXER 8 7 Gambar 3.5 : Rangkaian pada sisi depan mobil Rangkaian sisi depan mobil terdapat rangkaian oscilator yang berfungsi memasukkan data serial ke dalam IC demultiplexer. IC ini mempunyai komponen dan frekuensi yang sama yang terdapat pada sisi kemudi, sehingga data yang dipancarkan pada sisi kemudi dapat diterjemahkan dengan tepat oleh rangkaian pada sisi depan, dan komponen yang menyala sama seperti yang diharapkan pada pusat kontrol kemudi. Rangkaian driver sisi depan mobil terlihat pada gambar 3.6

32 a sen kiri f besar pendek a. sen kiri f. besar pendek b Sen kanan g besar panjang b. sen kanan g. besar panjang c senja h Wiper c. senja h. Wiper d Klakson i Hajard d. Klakson i. hazard e Wiper 2 j Air wiper e. Wiper depan 2 j. Air wiper Gambar 3.6 : Rangkaian driver sisi depan mobil Gambar 3.6 merupakan rangkaian driver sisi depan dengan 0 rangkaian kontrol yang terdiri dari resistor, transistor dan yang di rangkai secara seri.

33 3. Sisi belakang mobil, dengan menggunakan demultiplexer, memiliki prinsip kerja dan komponen yang sama pada sisi depan. sehingga data yang di kirim dari ruang kemudi dapat diterjemahkan dengan tepat oleh rangkaian pada sisi belakang, dan komponen yang menyala sama seperti yang diharapkan pada pusat kontrol kemudi. Rangkaian demultiplexer sisi belakang mobil dapat dilihatkan pada gambar 3.7 Dari output multiplexer Pusat kontrol kemudi 4 Kohm 0Kohm 8 7 6 IC CLOCK 4 3 2 2 3 4 5 IC DEMULTIPLEXER 6 0 8 Ke a Ke b Ke c Ke d Ke e Ke f 2 Ke g 0nF 7 Gambar 3.7 : Rangkaian demultiplexer sisi belakang mobil Pada rangkaian sisi belakang juga terdapat rangkaian oscilator yang memiliki fungsi yang sama yaitu untuk memasukkan data dari pengirim ke dalam IC demultiplexer. IC demultiplexer yang digunakan hanya satu buah karena sudah mencukupi dari jumlah keluaran. Berbeda pada rangkaian depan yang menggunakan dua buah IC karena keluaran yang dibutuhkan lebih banyak. Sedangkan untuk Rangkaian driver sisi belakangnya dapat di lihat pada gambar 3.8

34 a sen kiri e Wiper a. sen kiri e. W iper b Sen kanan f Air Wiper b. sen kanan f. Air wiper c senja g rem c. senja g. rem d atret d. atret Gambar 3.8 : Rangkaian driver sisi belakang mobil Gambar 3.8 merupakan rangkaian driver sisi depan dengan 7 rangkaian kontrol yang terdiri dari resistor, transistor dan yang di rangkai secara seri 3.6. Pembuatan Alat Beberapa tahap proses pembuatan perangkat adalah sebagai berikut :. Menggambar rangkaian elektronik.

35 2. Menggambar rangkaian per blok, meliputi sisi kemudi, penerima depan dan belakang menggunakan software Diptrace pada komputer dan mencetak rangkaian pada PCB. 3. Melakukan pemasangan komponen dan penyolderan pada papan PCB yang telah tercetak. 4. Melakukan pengecekan rangkaian per blok. 5. Menghubungkan jalur kabel antara ruang kemudi, sisi depan dan sisi belakang 3.7 Diagram alir penelitian Diagram alir penelitian dapat dilihat pada gambar 3.9 MULAI Merancang blok diagram rangkaian Membuat rangkaian Skematik perblok Uji coba per blok Tidak Rangkaian Berfungsi Ya Menggabungkan Rangkaian per blok Pengujian Alat Secara Ke seluruhan Tidak Rangkaian Berfungsi Ya SELESAI Gambar 3.9 Diagram alir penelitian

36 3.8 Diagram alir kontrol penerangan dan Instrumen Diagram alir kontrol penerangan dan instrument dapat dilihat pada gambar 3.0 Mulai Menghidupkan saklar yang diinginkan Menggabungkan data Paralel ke seri Clock sinkronisasi data Pengiriman data dari Kemudi melalui muttiplexer Penerimaan data dari rangkaian depan dan belakang Pemecahan data dari demultiplexer Driver nyala sesuai Saklar yang dihidupkan Gambar 3.0 Diagram alir kontrol penerangan dan Instrumen