PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK KOTA MEDAN AKHIR TAHUN 2009 BERDASARKAN DATA TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI

pengisian data dan cara pembuatan grafik. setelah pengolahan dan analisa perhitungan serta saran-saran yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 STRUKTUR ORGANISASI BADAN PUSAT STATISTIK

BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK

BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN TAPANULI SELATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk kota Pematangsiantar setiap tahunnya menunjukkan

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA MEDAN TAHUN BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR WIDODO

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan

PROYEKSI PENDUDUK DI KABUPATEN TOBA SAMOSIR MENURUT UMUR TAHUN DENGAN METODE EKSPONENSIAL TUGAS AKHIR JULI MARIA DONA RAJAGUKGUK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perencanaan pembangunan, data kependudukan memegang peran yang

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN PADANG LAWAS TAHUN 2013 TUGAS AKHIR TONGKU HASIBUAN

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN

PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI PADA TAHUN 2013 DI KECAMATAN MEDAN KOTA PROVINSI SUMATERA UTARABERDASARKAN DATA TAHUN 1999 s/d 2008

STRUKTUR ORGANISASI BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KEPALA WAKIL KEPALA

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN LAPANGAN KERJA DI PEMATANGSIANTAR TUGAS AKHIR NIDA ELHAQ

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI SUMATERA UTARA TAHUN 2015 TUGAS AKHIR HARIS RAMADHAN

RAMALAN JUMLAH PENDUDUK DI KOTA BINJAI PADA TAHUN 2013 TUGAS AKHIR EMIR AL QADRI HRP

BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI KOTA MEDAN TAHUN 2010 TUGAS AKHIR JULFIANI

ANALISIS JUMLAH CALON MAHASISWA BARU TAHUN 2010 DI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Beberapa pengertian singkat yang perlu diketahui untuk mendukung tulisan ini dan

PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI PADA TAHUN 2013 di KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN BERDASARKAN DATA TAHUN 2003 s/d 2009 TUGAS AKHIR

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN LABUHANBATU TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL TUGAS AKHIR SUMARYANI MANURUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. (fertilitas), tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah kematian

PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI PADA TAHUN DENGAN METODE PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL NAZLI KAMAL PASHA PURBA

BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antar antara

PERAMALAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) PADA TAHUN 2011 DI KABUPATEN DELI SERDANG BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR

BAB III SEJARAH DAN STRUKTUR BPS

PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DI KOTA MEDAN PADA TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PADA TAHUN 2014 DI PROPINSI ACEH KHARINA PRATIWI

ANALISIS JUMLAH PENDUDUK DAN PENDAPATAN PERKAPITA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DELI SERDANG TUGAS AKHIR YAYAN SYAHFAJAR

PROYEKSI JUMLAH NILAI IMPOR MIGAS DAN NON MIGAS INDONESIA TAHUN 2010 BERDASARKAN DATA IMPOR TAHUN 2000 SAMPAI DENGAN 2007 TUGAS AKHIR

PROGRAM DEPARTE ATIKA. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. kelahiran di Simalungun ini perlu dianalisis. (

MENGHITUNG UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) KOTA MEDAN MENURUT LAPANGAN USAHA PADA SEKTOR INDUSTRI TAHUN 2011 BERDASARKAN DATA DARI TAHUN

PENGENDALIAN FEEDING DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL QUALITY CONTROL DI PT INALUM TUGAS AKHIR FADHLINA NAZLY

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kependudukan sudah merupakan masalah serius yang bukan saja dihadapi oleh

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2018 DEBI GRESIKA

PROYEKSI NILAI EKSPOR KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III TAHUN BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR

PROYEKSI PRODUKSI KELAPA SAWIT DI INDONESIA PADA TAHUN CHRISTINE NATALIA MANURUNG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penduduk adalah Orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang terikat oleh

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPADATAN PENDUDUK KOTA MEDAN TAHUN 2012

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK PADA TAHUN 2016 DI KABUPATEN KARO BERDASARKAN DATA TAHUN EFRIANITA BR SITEPU

ANALISIS PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DAN JUMLAH TENAGA KERJA TERHADAP PENDAPATAN PERKAPITA KOTA PADANGSIDIMPUAN TUGAS AKHIR OLEH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PADANG LAWAS UTARA TUGAS AKHIR SARIASMIN HUTAJULU

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KABUPATEN KARO RENNY AMANDA

TUGAS AKHIR RESTI FERONIKA PURBA

APLIKASI SISTEM KEAMANAN WINDOWS MENGGUNAKAN FLASH DISK DENGAN VISUAL BASIC TUGAS AKHIR FITRIAH SAVIRA

ANALISA DERET WAKTU JUMLAH TENAGA KERJA DI KABUPATEN BIREUEN TUGAS AKHIR INDRI HAFSARI

PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI DELI SERDANG TAHUN 2018 DEDENIUS WILLIAM G

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk Kota Pematangsiantar setiap tahunnya menunjukkaan

ANALISIS REGRESI BERGANDA TERHADAP FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU INFLASI TUGAS AKHIR YUDHISTIRA PRIA KUSUMA

HUJAN DI KOTA PERAMALAN JUMLAH CURAH MEDAN PADA TAHUN 2010 TUGAS AKHIR IRDA AMELIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemahaman mengenai keadaan penduduk di suatu daerah atau negara diperlukan

PERAMALAN BANYAKNYA JUMLAH SURAT KILAT YANG DIKIRIM DAN DITERIMA KANTOR POS MEDAN DAN BELAWAN TAHUN 2011 TUGAS AKHIR

PROYEKSI LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK DI INDONESIA TAHUN 2010

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN DAIRI TAHUN 2013 BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar dan Sedang Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011

ANALISIS REGRESI BERGANDA TERHADAP FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU INFLASI TAHUN TUGAS AKHIR AGUS EFRATA BRAHMANA NIM:

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK DI KOTAMADYA PEMATANGSIANTAR TAHUN 2010 DENGAN METODE PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL TUGAS AKHIR LEONARDO DAFINSI S

MEMBANGUN FASILITAS BOOKING ONLINE DI BLACK HOLE MUSIC STUDIO TIKA WAHYUNI SIREGAR

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendiri berasal dari

SISTEM INFORMASI PENJUALAN BARANG PADA CV. SEJATI GROUP MEDAN TUGAS AKHIR GUSNI ELVINA

PERAMALAN JUMLAH PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2016 DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPONENSIAL GANDA BROWN TUGAS AKHIR HENNY KRISTINA SAGALA

ANALISIS PENGARUH SEKTOR PERTANIAN DAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN TERHADAP INDEKS PERKEMBANGAN PDRB KABUPATEN ACEH SELATAN RENI HARPIANTI

PERAMALAN JUMLAH ANGKATAN KERJA DI KOTA BINJAI PADA TAHUN TUGAS AKHIR REBECKA MARTHA BATE E

BAB II PROFIL BADAN PUSAT STATISTIK. A. Sejarah Singkat Badan pusat Statistik (BPS) oleh Direktur Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan (Directure Vand

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN 2014 BERDASARKAN TAHUN (Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir)

PENGARUH PASANGAN USIA SUBUR (PUS), AKSEPTOR KB DAN JUMLAH POSYANDU TERHADAP JUMLAH KELAHIRAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2012 TUGAS AKHIR

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB ) SEKTOR KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2012 TUGAS AKHIR

MENGHITUNG UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) KOTA MEDAN MENURUT LAPANGAN USAHA PADA SEKTOR BANGUNAN ATAU KONSTRUKSI TAHUN 2012 TUGAS AKHIR OLEH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perencanaan pembangunan, data mengenai kependudukan memegang peranan

TUGAS AKHIR DINDA FRAYA ELVIRA

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERAMALAN BANYAKNYA JUMLAH AIR MINUM YANG DISALURKAN PDAM SIMALUNGUN UNTUK TAHUN 2009 TUGAS AKHIR LASRI AFRIANYTA SIRAIT

Pengukuran dalam Demografi

ANALISIS KUNJUNGAN WISATAWAN DOMESTIK DAN MANCANEGARA DI KABUPATEN KARO TAHUN 2011 TUGAS AKHIR NOPA YANTI SEMBIRING

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penduduk merupakan modal dasar dalam pembangunan, tapi dari sisi lain juga bisa

TUGAS AKHIR NOVITA PRASASTI GRACELYA SIANTURI

PERAMALAN JUMLAH PRODUKSI PADI DI SUMATERA UTARA UNTUK TAHUN 2008 TUGAS AKHIR EFRINA SINAGA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penduduk adalah orang-orang yang tinggal atau menetap dalam sebuah wilayah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SEKTOR PERTANIAN, PETERNAKAN, PARIWISATA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA BINJAI TUGAS AKHIR

IMPLEMENTASI PENENTUAN MINIMUM SPANNING TREE (MST) DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA PRIM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan tumpuan dan harapan serta menjadi cita cita luhur perjuangan bangsa

MODUL ONLINE INFORMASI DATA KEPENDUDUKAN PENDALAMAN MATERI DEMOGRAFI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. dan tepat rencana pembangunan itu dibuat. Suatu perencanaan kependudukan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir (fertilitas), tetapi secara bersamaan

PERAMALAN JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI MEDAN TAHUN 2013 TUGAS AKHIR ANDRI DWI ANUGRAH

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti: Demos adalah rakyat atau

PENERAPAN ANALISIS JALUR DALAM MENGANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA HARAPAN HIDUP DI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR

PERAMALAN BANYAKNYA ENERGI YANG DI SALURKAN PT.PLN (PERSERO) CABANG MEDAN TAHUN 2014 TUGAS AKHIR

BAB 2 LANDASAN TEORI

Transkripsi:

PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK KOTA MEDAN AKHIR TAHUN 2009 BERDASARKAN DATA TAHUN 2003-2007 TUGAS AKHIR JULHAIDI 062407071 D-III STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK KOTA MEDAN AKHIR TAHUN 2009 BERDASARKAN DATA TAHUN 2003-2007 TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya JULHAIDI 062407071 PROGRAM STUDI D III STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

PERSETUJUAN Judul : PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK KOTA MEDAN AKHIR TAHUN 2009 BERDASARKAN DATA TAHUN 2003-2007 Kategori : TUGAS AKHIR Nama : JULHAIDI NIM : 062407071 Program Studi : DIPLOMA III STATISTIKA Departemen Fakultas : MATEMATIKA : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Diluluskan di Medan, Juni 2009 Diketahui Departemen Matematika FMIPA USU Ketua Pembimbing Dr. Saib Suwilo, M.Sc Drs. Djenda Djudjur Ginting, MS NIP 131796149 NIP. 130672238

PERNYATAAN PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK KOTA MEDAN AKHIR TAHUN 2009 BERDASARKAN DATA TAHUN 2003-2007 TUGAS AKHIR Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya. Medan, Juni 2009 JULHAIDI 062407071

PENGHARGAAN Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah kurnia-nya kertas kajian ini berhasil diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan. Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Drs.Djenda Djudjur Ginting, MS selaku pembimbing pada penyelesaian tugas akhir ini yang telah memberikan panduan dan penuh kepercayaan kepada saya untuk menyempurnakan kajian ini. Panduan ringkas dan padat dan profesional telah diberikan kepada saya agar penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada ketua dan sekretaris Departemen Dr. Saib Suwilo, M.Sc. dan Drs. Henri Rani Sitepu, M.Si., Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, semua dosen pada Departemen Matematika FMIPA USU, pegawai di FMIPA USU, dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya, tidak terlupakan kepada bapak dan ibu dan semua ahli keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan. Semoga Allah SWT membalasnya.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN PERNYATAAN PENGHARGAAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR Halaman i ii iii iv v vii viii BAB I. PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Maksud dan Tujuan 3 1.3. Rumusan Masalah 3 1.4. Batasan Masalah 4 1.5. Metode penelitian 4 1.6. Sistematika Penulisan 5 BAB II. LANDASAN TEORI 7 2.1. Masalah Kependudukan 7 2.2. Pengertian-pengertian 8 2.2.1. Penduduk 8 2.2.2. Laju Jumlah Penduduk 8 2.2.3. Susunan Penduduk 11 2.2.4 Komposisi Penduduk 12 2.2.5 Kepadatan Penduduk 13 2.3. Proyeksi 13 2.3.1. Proyeksi Penduduk 14

BAB III. GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET 16 3.1. Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik 16 3.2. VIsi dan Misi Badan Pusat Statistik 20 3.2.1. Visi 20 3.2.2. Misi 20 BAB IV. EVALUASI DAN PEMBAHASAN 21 4.1. Keadaan Penduduk Kota Medan 21 4.1.1. Angka Beban Ketergantungan. 23 4.1.2 Angka Kelahiran Kasar dan Kematian Kasar 25 4.1.3. Kepadatan Penduduk 25 4.2. Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Medan 26 4.2.1. Pertumbuhan Penduduk Menurut Jenis 27 Kelamin di Kota Medan 4.2.2. Proyeksi atau Taksiran Penduduk Menurut 28 Jenis Kelamin di Kota Medan BAB V. IMPLEMENTASI SISTEM 31 5.1. Tahap Implementasi 31 5.2. Pengaktifan Excel 32 5.3. Jendela Lembar Kerja Excel 33 5.4. Pengisian Data 34 5.5. Pembuatan Grafik 35 BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 36 6.1. Kesimpulan 36 6.2. Saran 37 DAFTAR PUSTAKA 38

LAMPIRAN DAFTAR TABEL Halaman Tabel 4.1 Tabel Penduduk Kota Medan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2003-2007 22 Tabel 4.2 Tabel Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di Kota Medan Tahun 2007 24 Tabel 4.3 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Medan Tahun 2008-2009 30

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 4.1 Penduduk Kota Medan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2003-2007 22 Gambar 4.3 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Medan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2008-2009 30

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Secara terus menerus penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir (fertilitas), tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah kematian (mortalitas) yang terjadi pada semua golongan umur, serta perpindahan penduduk (mobilitas) juga akan mempengaruhi bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk di suatu daerah atau negara. Di dalam Garis-garis Besar Haluan Negara dinyatakan bahwa jumlah penduduk yang besar baru menjadi modal dasar yang efektif bagi pembangunan nasional hanya bila penduduk yang besar tersebut berkualitas baik. Namun dengan pertumbuhan penduduk yang pesat sulit untuk meningkatkan mutu kehidupan dan

kesejahteraan secara layak dan merata. Hal ini berarti bahwa penduduk yang besar dengan kualitas yang tinggi tidak akan mudah tercapai. Perkembangan penduduk tanpa disertai dengan kontrol untuk mengukur jumlah penduduk yang diinginkan, hanya akan menumbuhkan masalah sosial ekonomi dengan segala akibatnya. Pertumbuhan penduduk yang tinggi dari tahun ketahun memerlukan tambahan investasi dan sarana di bidang pendidikan, kesehatan, perumahan dan sebagainya. Hal itu tentu saja merupakan masalah yang rumit bagi pemerintah dalam usahanya untuk membangun dan meningkatkan taraf hidup negaranya. Pengetahuan tentang kependudukan adalah penting untuk diketahui oleh masyarakat luas yang mana dapat merangsang timbulnya kesadaran dan membina tingkah laku yang bertanggung jawab terhadap masalah kependudukan, sehingga masalah-masalah yang ada dapat diatasi bersama dengan penuh perhatian dan memungkinkan setiap timbulnya masalah dapat dicegah atau dihindari. Berkurangnya atau bertambahnya penduduk di suatu daerah mempunyai hubungan yang erat dengan perkembangan teknologi yang dimilikinya. Semakin tinggi teknologi yang dimiliki oleh suatu golongan penduduk, semakin luas kemingkinan memperbesar hasil-hasil produksi kebutuhan hidup dan semakin luas pula mata pencaharian untuk pertambahan penduduk. Setiap pendapatan baru dalam lapangan teknologi sangatlah besar pengaruhnya terhadap perkembangan penduduk.

Untuk mengetahui banyaknya penduduk suatu daerah atau negara pada waktu tertentu maka dilaksanakan sensus penduduk atau perhitungan cacah, survei, serta catatan-catatan untuk dianalisis disusun menjadi angka. Data inilah yang akan dipergunakan sebagai bahan untuk perencanaan ataupun sasaran-sasaran pembangunan dimasa yang akan datang. Oleh sebab itu penulis memilih judul Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Medan Akhir Tahun 2009 Berdasarkan Data Tahun 2003-2007. Dengan tujuan agar penulis tahu sebesar apa pertumbuhan penduduk pertahun dan memproyeksikannya pada tahun-tahun berikutnya. 1.2. Maksud dan Tujuan Adapun maksud dari penulisan ini adalah untuk mengamati dan memberikan penyajian data, yang diharapkan dapat dipergunakan seefisien mungkin bagi pihakpihak yang membutuhkannya untuk dapat mengambil suatu keputusan atau kebijakan yang dapat membangun kesejahteraan masyarakat. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pertumbuhan penduduk di Kota Medan dan memproyeksikannya pada tahun-tahun berikutnya. 1.3. Rumusan Masalah

Pertumbuhan yang tinggi dalam keadaan jumlah penduduk yang besar dapat menjadi beban yang berat bagi proses pembangunan, dan perkembangan penduduk yang padat akan mengalami kesulitan untuk memacu pertumbuhan dan perbaikan ekonomi, karena itu penyebaran penduduk yang tidak merata merupakan masalah kependudukan yang perlu yang diketahui berapa jumlah penduduk laki-laki dan berapa jumlah penduduk perempuan serta berapa jumlah penduduk keseluruhan di kota Medan pada tahun 2009 berdasarkan data tahun 2003-2007. 1.4. Batasan Masalah Agar kajian dalam penelitian penulis ini tidak menyimpang, maka penulis hanya membatasi tentang taksiran atau ramalan jumlah penduduk untuk tahun yang akan datang menurut jenis kelamin, sehingga dapat diambil suatu kebijakan untuk mencapai kesejahteraan penduduk yang seimbang dan dinamis dengan perkembangan yang merata di segala bidang. 1.5. Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah : 1. Kepustakaan Disini penulis mengadakan penulisan Tugas Akhir dengan membaca bukubuku di perpustakaan dan Badan Pusat Statistik (BPS) Medan, yang ada kaitannya dengan kependudukan di Kota Medan. 2. Metode Pengumpulan data

Pengumpulan data untuk keperluan riset ini penulis lakukan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Medan. Data yang dikumpulkan tersebut kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut. 3. Teknik dan Analisis Data Data penelitian dianalisis dengan menggunakan metode proyeksi secara Geometric Rate of Growth (pertumbuhan penduduk). Pertumbuhan penduduk secara geometrik adalah pertumbuhan penduduk yang menggunakan dasar bunga (bunga majemuk). Jadi pertumbuhan penduduk (rate of growth) adalah sama untuk setiap tahun. Adapun rumus Geometric Rate of Growth tersebut adalah sebagai berikut : P t = P 0 (1+r) t Dimana : P t = Jumlah penduduk pada tahun t P 0 = Jumlah penduduk pada tahun awal r = Angka pertumbuhan penduduk t = Jangka waktu dalam tahun 1.6. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut, yaitu :

BAB 1 : Pendahuluan Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, maksud dan tujuan penelitian, perumusan masalah, batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB 2 : Landasan Teori Bab ini menjelaskan tentang sumber- sumber data kependudukan, faktorfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk beserta pengertiannya, proyeksi dan kegunaannya, dan perhitungan-perhitungan. BAB 3 : Gambaran Umum Tempat Riset Bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat serta visi dan misi Badan Pusat Statistik BAB 4 : Evaluasi dan Pembahasan Bab ini memberikan uraian tentang data yang telah diamati dan beserta analisisnya. BAB 5 : Implementasi Sistem Bab ini menjelaskan tentang implementasi sistem yang digunakan untuk analisis penelitian. BAB 6 : Kesimpulan dan Saran Bab ini memberikan beberapa kesimpulan dan saran sebagai akhir penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Masalah Kependudukan Masalah kependudukan di Indonesia dikategorikan sebagai suatu masalah nasional yang besar dan memerlukan pemecahan segera. Hal ini mencakup lima masalah pokok yang terkait satu sama lainnya, yaitu : 1. Jumlah penduduk yang besar. 2. Tingkat pertumbuhan yang tinggi. 3. Penyebaran penduduk yang tidak merata.

4. Komposisi umur penduduk yang timpang. 5. Dan masalah mobilitas penduduk. Paket masalah kependudukan ini telah menjadi induk dari berbagai masalah lain. Apabila tidak segera ditanggulangi tidak mustahil akan mendatangkan efek yang lebih parah lagi dan dapat melumpuhkan pembangunan nasional. Pembangunan kependudukan dilaksanakan dengan mengindahkan kelestarian sumber daya alam dan fungsi lingkungan hidup sehingga mobilitas dan persebaran penduduk tercapai optimal. Mobilitas dan persebaran penduduk yang optimal, berdasarkan pada adanya keseimbangan antara jumlah penduduk dengan adanya daya dukung dan daya tampung lingkungan. Persebaran penduduk yang tidak didukung oleh lingkungan dan pembangunan akan menimbulkan masalah sosial yang kompleks, dimana penduduk mejadi beban bagi lingkungan maupun sebaliknya 2.2. Pengertian-pengertian Ada beberapa pengertian yang secara singkat perlu diketahui untuk mendukung tulisan ini dan merupakan bahan acuan dalam mengembangkan aplikasi yang ada. 2.2.1. Penduduk Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama enam bulan atau lebih dan mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan untuk menetap. Penduduk suatu negara atau daerah

adalah: orang yang tinggal di daerah tersebut, orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi tinggal disitu. Seperti bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. 2.2.2. Laju Jumlah Penduduk Laju jumlah penduduk adalah perubahan penduduk yang terjadi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan dinyatakan dalam jumlah jiwa Jumlah penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu : 1. Fertilitas Fertilitas adalah sama dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi dari rahim seorang perempuan dengan adanya tanda-tanda kehidupan; seperti berteriak, bernafas, jantung berdenyut, dan sebagainya. Apbila pada waktu lahir tidak ada tanda-tanda kehidupan disebut lahir mati (still birth) yang di dalam demografi tidak dianggap sebagai suatu peristiwa kelahiran. Disamping istilah fertilitas ada juga istilah fekunditas (fecundity) sebagai petunjuk kepada kemampuan fisiologis dan biologis seorang perempuan untuk menghasilkan anak lahir hidup. Seorang perempuan yang secara biologis subur (fecund) tidak selalu melahirkan anak, misalnya dia mengatur kelahiran dengan abstinensi atau menggunakan alat-alat kontrasepsi. Kemampuan biologis seorang perempuan untuk melahirkan sangat sulit diukur. Ahli demografi hanya menggunakan pengukuran terhadap kelahiran hidup (live birth).

Pengukuran fertilitas lebih kompleks dibandingkan pengukuran mortalitas, karena seorang seorang perempuan hanya meninggal satu kali, tetapi iadapat melahirkan lebih dari seorang bayi. Di samping itu seorang yang meninggal pada hari dan waktu tertentu berarti mulai saat itu orang tersebut tidak mempunyai resiko kematian lagi. Sebaliknya seorang perempuan yang telah melahirkan seorang anak tidak berarti resiko melahirkan dari perempuan tersebut menurun. Kompleksnya pengukuran fertilitas. Karena kelahiran melibatkan dua orang (suami dan istri), sedangkan kematian hanya melibatkan hanya melibatkan satu orang saja (orang meninggal). Masalah yang lain yang dijumpai dalam pengukuran fertilitas adalah tidak semua perempuan mengalami resiko melahirkan karena ada kemungkinan beberapa dari mereka tidak mendapatkan pasangan untuk berumah tangga. Juga ada beberapa perempuan yang bercerai, menjanda. Memperhatikan masalah-masalah tersebut, terdapat variasi pengukuran fertilitas yang dapat diterapkan, dan masing-masing mempunyai keuntungan dan kelemahan. Memperhatikan perbedaan antara keadaan kematian dan kelahiran, memungkinkan untuk melaksanakan dua macam pengukuran fertilitas yaitu pengukuran fertilitas tahunan dan pengukuran fertilitas kumulatif. 2. Mortalitas Mortalitas atau kematian adalah salah satu dari tiga komponen demografi yang berpengaruh terhadap struktur dan jumlah penduduk. Tinggi rendahnya tingkat mortalitas penduduk suatu daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan penduduk, tetapi juga merupakan barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan masyarakat di daerah tersebut. Yang dimaksud dengan

mortalitas adalah peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Dari definisi ini terlihat bahwa keadaan mati hanya bisa terjadi kalau sudah terjadi kelahiran hidup. Dengan demikian keadaan selalu mati selalu didahului oleh keadaan hidup. Sedangkan hidup selalu hidup selalu dimulai dengan lahir hidup (live birth) 3. Mobiltas Mobilitas penduduk dapat dibedakan antara mobilitas penduduk vertikal dan mobilitas penduduk horizontal. Mobilitas penduduk vertikal ini sering disebut dengan perubahan status, dan salah satu contohnya adalah perubahan status pekerjaan. Seseorang yang mula-mula bekerja dalam sektor pertanian sekarang bekerja dalam sektor pertanian. Mobilitas penduduk horizontal, atau sering pula di sebut mobilitas penduduk geografis, adalah gerak (movement) penduduk yang melintasi batas wilayah menuju ke wilayah lain dalam periode tertentu. Mobilitas penduduk dapat pula dibagi menjadi dua, yaitu mobilitas penduduk permanen atau migrasi dan mobilitas penduduk non permanen. Jadi, migrasi adalah perpindahan penduduk yang melintas batas wilayah asal menuju wilayah lain melampaui batas politik/negara ataupun batas administratif atau batas bagian dalam suatu negara dengan tujuan menetap. Jadi migrasi sering diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen di suatu daerah ke daerah lain. Sebaliknya mobilitas penduduk non permanen adalah gerak penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain melampaui batas politik/negara ataupun batas administratif atau batas bagian dalam suatu negara dengan tujuan tudak menetap.

Menurut Everett S. Lee ada empat faktor yang menyebabkan orang mengambil keputusan untuk melakukan migrasi yaitu : 1. Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal. 2. Faktor-faktor yang terdapat di tempat tujuan. 3. Faktor-faktor yang menghambat. 4. Faktor-faktor pribadi. 2.2.3. Susunan Penduduk Data penduduk yang didapatkan dari hasil registrasi, sensus penduduk maupun survei, Susunannya masih belum teratur sehingga, sulit untuk dibaca, apalagi diinterpretasi.untuk keperluan maka seluruh data tersebut perlu disederhanakan. Menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasi disebut menganalisis data. Dalam proses ini sering kali digunakan statistik, karena memang salah satu fungsi dari statistik adalah menyederhanakan data. Membagi penduduk atas kelompok-kelompok tertentu, atau dapat pula dikatakan atas komposisi penduduk tertentu, merupakan salah satu dari bentuk analisis penduduk. Komposisi penduduk menggambarkan susunan penduduk yang dibuat berdasarkan pengelompokan penduduk menurut karateristik-karateristik yang sama. Bermacam-macam komposisi penduduk dapat digolongkan berdasarkan umur, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, lapangan pekerjaan, bahasa, agama dan sebagainya. 2.2.4. Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk dalam arti demografi aadalah komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang. Misalnya dalam sutu negara terdapat penduduk umur tua (50 tahun keatas) lebih banyak, maka diharapkan negara tersebut mempunyai angka kelahiran yang rendah. Demikian pula ketidakseimbangan jumlah penduduk laki-laki dan wanita, bisa mengakibatkan rendahnya fertilitas dan rendahnya angka pertumbuhan. Ketidakseimbangan itu akan mempengaruhi pula keaadan sosial, ekonomi dan keluarga. Komposisi penduduk umur tua digambarkan dalam piramida penduduk yang dapat mencerminkan apakah negara tersebut mempunyai ciri penduduk tua atau muda. Sedangkan pada penduduk umur muda dapat dipakai sebagai ukuran perbandingan beban tanggungan yaitu angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur dibawah 15 tahun dan 65 tahun keatas) dengan banyaknya orang yang produktif (umur antara 16-64 tahun). 2.2.5. Kepadatan Penduduk Kepadatan penduduk merupakan indikator daripada tekanan penduduk di suatu daerah. Kepadatan di suatu daerah dibandingkan dengan luas tanah yang ditempati dinyatakan dengan banyaknya penduduk perkilometer persegi. Kepadatan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus : KP = JumlahpendudukSuatuwilayah LuasWilayah

Jumlah penduduk yang digunakan sebagai pembilang dapat berupa jumlah seluruh penduduk diwilayah tersebut, atau bagian-bagian penduduk tertentu seperti: penduduk daerah perdesaan atau penduduk yang bekerja di sektor pertanian, sedangkan sebagai penyebut dapat berupa luas seluruh wilayah, luas daerah pertanian, atau luas daerah perdesaan. Kepadatan penduduk di suatu wilayah dapat dibagi menjadi empat bagian: 1. Kepadatan penduduk kasar (crude Density of Population) atau sering pula disebut dengan kepadatan penduduk Aridmatika. 2. kepadatan penduduk fisiologis (Physiological Density) 3. Kepadatan penduduk Agraris (Agricultural Density) 4. Kepadatan penduduk Ekonomi (Economical Density of Population) 2.3. Proyeksi Proyeksi adalah perhitungan untuk meramalkan atau untuk mengetahui perkembangan di masa yang akan datang dengan menggunakan beberapa asumsi yang didasarkan atas data tahun dasar. Kualitas hasil proyeksi sangat ditentukan oleh proses pelaksanaa penyusunannya. Proyeksi yang baik adalah proyeksi yang menghasilkan penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan sekecil mungkin. Manfaat atau kegunaan daripada proyeksi adalah untuk meramalkan atau memperkirakan kejadian atau hal-hal yang mungkin terjadi, sebagai alat perencanaa yang tujuannya untuk menyediakan jasa sebagai response terhadap penduduk yang telah di proyeksi dan merubah trend penduduk menuju ke perkembangan demografi sosial dan ekonomi.

2.3.1. Proyeksi Penduduk Semua perencanaan pembangunan sangat membutuhkan data penduduk tidak saja data penduduk tidak saja pada saat merencanakan pembangunan tetapi juga pada masamasa mendatang disebut dengan proyeksi penduduk Jumlah penduduk dapat mempengaruhi kesejahteraan daerah atau negara yang bersangkutan. Perhitungan proyeksi penduduk penulis lakukan dengan memproyeksikan penduduk berdasarkan tingkat pertumbuhan penduduk pada periode 2003-2007. Hal tersebut ditempuh karena informasi mengenai salah satu komponen kependudukan yaitu migrasi tidak tersedia untuk tingkat kabupaten/kota Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam perhitungan proyeksi ini adalah sebagai berikut : 1. Menghitung tingkat pertumbuhan penduduk Kota Medan menurut jenis kelamin untuk periode 2003-2007 dengan cara geometrik. 2. Memproyeksikan penduduk Kota Medan menurut jenis kelamin berdasarkan tingkat pertumbuhan 2003-2007 dengan metode geometrik. Adapun rumus Geometric Rate of Growth tersebut adalah sebagai berikut : P t = P 0 (1+ r) t Dimana : P t = Jumlah penduduk pada tahun t P 0 = Jumlah penduduk pada tahun awal

r = Angka pertumbuhan penduduk t = Jangka waktu dalam tahun BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET 3.1. Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik

Sejarah Badan Pusat Statistik dibagi dalam tiga masa, yaitu masa sebelum kemerdekaan, masa setelah kemerdekaan dan masa orde baru. Masa sebelum kemerdekaan dibagi kembali dalam dua masa yaitu masa pemerintahan Belanda dan masa pemerintahan Jepang. 1. Masa Pemerintahan Belanda a. Pada bulan Februari 1920, kantor statistik pertama kali dibentuk oleh direktur pertanian, kerajinan, dan perdagangan (Directur Van Landbouw Nijerverheid en Handel ) yang berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah dan mempublikasikan data statistik. b. Pada bulan Maret 1923, dibentuk suatu komisi untuk badan statistik yang anggotanya merupakan wakil dari tiap-tiap departeman. Komisi tersebut diserahi tugas merencanakan tindakan-tindakan yang mengarah sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan di bidang statistik Indonesia. c. Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan nama Central Kantor Voor de Statistiek (CKS) atau kantor statistik dan dipindahkan ke Jakarta. Bersama dengan itu beralih pula pekerjaan mekanisme statistik perdagangan yang semula dilaksanakan oleh kantor Invoer Uitvoer en Accijnsen (UIA) yang sekarang disebut kantor bea dan cukai 2. Masa Pemerintahan Jepang

a. Pada bulan Juni 1944, Pemerintahan Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang dan militer. b. Pada masa ini CKS diganti namanya menjadi Shomobu Chosasitsu Gunseikanbu. 3. Masa Kemerdekaan Republik a. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, kegiatan statistik ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan suasana kemerdekaan yaitu KAPPURI (Kantor Penyelidikan Perangkat Umum Republik Indonesia). Tahun 1946 kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai konsekwensi Linggarjati. Sementara ini pemerintahan Belanda (NICA) di Jakarta mengaktifkan kembali CKS. b. Berdasarkan surat edaran Kementerian Kemakmuran, tanggal 12 Juni 1950 No. 219/ S.C, KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) dan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada menteri kemakmuran. c. Dengan surat Menteri Perekonomian tanggal 1 Maret 1952 No. P/44, lembaga KPS berada dibawah tanggung jawab menteri perekonomian. Selanjutnya keputusan menteri perekonomian tanggal 24 Desenber 1953 No. 18.009/M KPS dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian Research yang disebut Afdeling A dan bagian penyelenggaraan tata usaha yang disebut Afdeling B.

d. Dengan Keputusan Presiden RI No. 131 Tahun 1957, kememterian Perekonomian dipecah menjadi kementerian Perdagangan dan perindustrian. Untuk selanjutnya keputusan Presiden RI No. 172 Tahun 1957, terhitung mulai tanggal 1 Juni 1957 nama KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik dan urusan statistik yang semula menjadi tanggung jawab dan wewenang berada dibawah Perdana Menteri. 4. Masa Orde Baru Sampai Sekarang a. Pada pemerintahan orde baru, khususnya untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistik yang handal, lengkap, tepat, akurat, dan terpercaya mulai diadakan pembenahan Organisasi Biro Pusat Statistik. b. Dalam masa orde baru ini BPS telah mengalami empat kali perubahan struktur organisasi, yaitu : 1. Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968 tentang organisasi BPS 2. Perturan Pemerintah No. 16 tahun 1980 tentang organisasi BPS 3. Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1992 tentang organisasi BPS dan keputusan Presiden No. 6 tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi, susunan dan tata kerja Biro Pusat Statiatik 4. Undang-undang No. Tahun 1997 tentang statistik. 5. Keputusan Presiden RI No. 86 tentang BPS. 6. Keputusan Kepala BPS No. 100 tahun 1998 tentang organisasi dan tata kerja BPS. 7. PP No. 51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan Statistik

c. Tahun 1968 ditetapkan peraturan pemerintah No. 16 tahun 1968 yaitu yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan daerah. Tahun 1980 peraturan pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan pemerintah No. 6 tahun 1968. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1980 di tiap propinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama kantor statistik propinsi. Di Kabupaten/Kotamadya terdapat cabang perwakilan BPS dengan nama Kantor Sstatistik Kabupaten/Kotamadya. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang Statistik sebagai pengganti undang-undang No. 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juni 1998 ditetapkan nama Badan Pusat Statistik sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru. 3.2. Visi dan Misi Badan Pusat Statistik 3.2.1. Visi Badan Pusat Statistik mempunyai visi untuk menjadikan informasi sebagai tulang punggung pembangunan nasional dan regional, didukung sumber

daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mutakhir. 3.2.2. Misi Dalam menunjang pembangunan nsional Badan Pusat Statistik mengemban misi mengarahkan pembangunan statistik pada penyediaan data statistik yang bermutu dan handal, efektif dan efisien, peningkatan kesadaran masyarakat akan kegunaan Badan Statistik dan pengemban ilmu pengetahuan statistik dalam kehidupan masyarakat. BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN 4.1.Keadaan Penduduk Kota Medan

Kota Medan terletak antara 2 0.27 2 0.47 Lintang Utara 98 0.35 98 0.44 Bujur Timur. Dan 2,5 37,5 meter di atas permukaan laut. Kota Medan merupakan salah satu daerah tingkat II di Sumatera Utara dengan luas daerah sekitar 265.10 km2. Dimana kota ini merupakan daerah Tingkat I Sumatera Utara yang berbatasan langsung dengan kabupaten Deli Serdang di sebelah Utara, Selatan, Barat, dan Timur. Keadaan penduduk Kota Medan setiap tahunnya menunjukan peningkatan yang perlu mendapatkan perhatian. Pesatnya perkembangan jumlah penduduk di samping masih tingginya angka kelahiran juga disebabkan oleh urbanisasi, migrasi pencari kerja dan melanjutkan pendidikan lebih tinggi. Hal ini terjadi karena Kota Medan merupakan Ibu Kota Propinsi Sumatera Utara, kota perdagangan, kota industri dan pusat pemerintahan Adapun keadaan jumlah penduduk di Kota Medan adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Penduduk Kota Medan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2003-2007 Tahun Laki-Laki Perempuan Jumlah

2003 990.216 1.003.386 1.993.602 2004 995.968 1.010.174 2.006.142 2005 1.012.040 1.024.145 2.036.185 2006 1.027.607 1.039.681 2.067.288 2007 1.034.696 1.048.460 2.083.156 Sumber: Badan Pusat Statistik Medan Jumlah Penduduk Kota Medan 2003-2007 2500000 Jumlah Penduduk 2000000 1500000 1000000 500000 0 Laki-Laki Perempuan Jumlah 2003 2004 2005 2006 2007 Tahun Gambar : 4.1 Penduduk Kota Medan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2003-2007 4.1.1. Angka Beban Ketergantungan

Angka beban ketergantungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur di bawah 15 tahun dan 65 tahun keatas) dengan banyaknya orang yang produktif (umur antara 16-64 tahun). Angka beban ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator ekonomi suatu negara, apakah tergolong negara maju atau tidak. Negara-negara yang sedang berkembang dengan fertilitas yang lebih tinggi mempunyai angka beban ketergantungan yang lebih tinggi pula, disebabkan besarnya proporsi anak-anak di dalam komposisi penduduk tersebut. Besarnya angka beban ketergantungan di Kota Medan dapat kita hitung dengan menggunakan rumus : Angka Beban Tanggungan = P 0-14 + P 65+ P 15-64 * k Dimana : k adalah konstanta dengan nilai 100. Tabel 4.2. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis kelamin di Kota Medan Tahun 2007

No Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah 1 0-4 89.206 92.853 182.059 2 5-9 96.559 91.885 188.444 3 10-14 98.519 100.590 199.109 4 15-19 111.263 105.426 216.689 5 20-24 116.164 121.385 237.549 6 25-29 99.499 102.041 201.540 7 30-34 83.325 75.926 159.251 8 35-39 75.482 83.180 158.662 9 40-44 70.091 75.926 146.017 10 45-49 57.837 53.680 111.517 11 50-54 47.054 47.393 94.447 12 55-59 30.879 31.434 62.313 13 60-64 26.468 22.246 48.714 14 65+ 32.350 444.95 76.845 Jumlah 1.034.696 1.048.460 2.083.156 Sumber : Badan Pusat Statistik Medan Dari tabel diatas didapat harga-harga sebagai berikut : P 0-14 = 569.612 Jiwa P 65+ = 76.845 Jiwa P 15-64 = 1.436.699 Jiwa

Bila harga-harga diatas didistribusikan kedalam rumus, didapat besarnya angka beban tanggungan sebagai berikut : Angka Beban Tanggungan = P 0-14 + P 65+ P 15-64 * k 569.612 + 76.845 = * 100 1.436.699 = 45 Ini berarti bahwa tiap 100 orang yang produktif harus menanggung 45 orang yang tidak produktif. Tingginya angka beban tanggungan merupakan merupakan faktor penghambat pembangunan ekonomi, karena sebagian dari pendapatan yang diperoleh oleh golongan yang produktif, terpaksa harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang belum produktif. 4.1.2. Angka Kelahiran Kasar dan Angka Kematian Kasar Kelahiran dan Kematian merupakan sebahagian dari komponen perubahan penduduk. Angka kelahiran kasar adalah banyaknya kelahiran yang terjadi per 1000 penduduk pada satu tahun tertentu, sedangkan angka kematian kasar adalah banyaknya kematian yang terjadi per 1000 penduduk pada satu tahun tertentu. Angka kelahiran dan angka kematian pada waktu tertentu mempunyai sifat-sifat keajegan (stabil). 4.1.3. Kepadatan Penduduk

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, kepadatan penduduk merupakan indikator dari tekanan penduduk suatu daerah. Kepadatan penduduk suatu daerah adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas daerah dalam kilometer persegi. Kepadatan penduduk yang berbeda-beda disebabkan oleh berbagai faktor, seperti lokasi daerah, keadaan alamnya serta sejarahnya. Kepadatan penduduk Kota Medan pada tahun 2007 mencapai 7.858 jiwa per kilometer persegi. Dapat kita lihat pada tabel daerah yang mengalami kepadatan yang besar adalah daerah Medan Perjuangan. Hal ini mungkin disebabkan oleh kecilnya luas daerah tersebut. Untuk melihat kepadatan penduduk pada setiap daerah berikut ditampilkan tabel kepadatan penduduk menurut kecamatan pada tahun 2007 dalam lampiran. 4.2. Proyeksi Jumlah Penduduk di Kota Medan Salah satu cara untuk mengetahui jumlah penduduk pada tahun-tahun tertentu pada masa yang akan datang yaitu dengan cara memproyeksikannya. Berdasarkan data yang tertera pada tabel 4.1, pada tahun 2003 jumlah penduduk sebesar 1.993.602 jiwa yaitu penduduk laki-laki sebesar 990.216 jiwa dan perempuan sebesar 1.003.386 jiwa. Sedangkan pada tahun 2007 jumlah penduduk sebesar 2.083.156 jiwa, yaitu 1.034.696 jiwa penduduk laki-laki dan 1.048.460 jiwa penduduk perempuan. Dari data dengan rentang empat tahunan tersebut, maka besarnya tingkat pertumbuhan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus pertumbuhan geometrik, yaitu sebagai berikut :

P t = P 0 ( 1 + r ) t Dimana : P t = Jumlah penduduk pada tahun t P 0 = Jumlah penduduk pada tahun awal r = Angka pertumbuhan penduduk t = Jangka waktu dalam tahunan Pertumbuhan Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kota Medan a. Untuk Jenis Kelamin Laki-laki t = 4 P 2007 = P 2003 ( 1 + r ) t 1.034.696 = 990.216 ( 1 + r ) 4 log1.034.696 log 990.216 log ( 1 + r ) = 4 log ( 1 + r ) = 0,00477 1 + r = Antilog 0,00477 1 + r = 1,0110 r = 1,0110 1 r = 0,0110 r = 1,10 % b. Untuk Jenis Kelamin Perempuan P 2007 = P 2003 ( 1 + r ) t

1.048.460 = 1.003.386 ( 1 + r ) 4 Log ( 1 + r ) = log1.048.460 Log ( 1 + r ) = 0,00477 1 + r = Antilog 0,00477 1 + r = 1,0110 r = 1,0110 1 r = 0,0110 r = 1,10 % log1.003.386 4 4.2.2. Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di kota medan. Dengan diperolehnya pertumbuhan penduduk untuk Kota Medan maka proyeksi atau taksiran jumlah penduduk dapat ditentukan dengan menggunakan persentase perubahan jumlah penduduk Kota Medan tahun 2003-2007 dengan menggunakan rumus : P t = P 0 ( 1 + r ) t 1. Taksiran Jumlah Penduduk Kota Medan Tahun 2008 a. Untuk Laki-laki P 2008 = P 2007 ( 1 + r ) 1 1.034.696 ( 1 + 0,0110 ) 1 1.046.078 jiwa b. Untuk Perempuan

P 2008 = P 2007 ( 1 + r ) 1 1.048.460 ( 1 + 0,0110 ) 1 1.059.993 jiwa 2. Taksiran Jumlah Penduduk Kota Medan Tahun 2009 a. Untuk Laki-laki P 2009 = P 2007 ( 1 + r ) 2 1.034.696 ( 1 + 0,0110 ) 2 1.057.584 jiwa b. Untuk Perempuan P 2009 = P 2007 ( 1 + r ) t 1.048.460 ( 1 + 0,0110 ) 2 1.071.653 jiwa

Tabel 4.3 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Medan Tahun 2008 dan 2009 No Tahun Laki-Laki Perempuan Jumlah 1 2008 1.046.078 1.059.993 2.106.071 2 2009 1.057.584 1.071.653 2.129.237 Jumlah 2.103.662 2.131.646 4.235.308 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Medan Tahun 2008 dan 2009 2500000 Jumlah Penduduk 2000000 1500000 1000000 500000 Laki-Laki Perempuan Jumlah 0 2008 2009 Tahun Gambar : 4.3 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Tahun 2008-2009 Dari hasil Proyeksi yang diperoleh kita ketahui bahwa setiap tahunnya jumlah penduduk mengalami kenaikan. Faktor pertambahan ini dapat saja terjadi dikarenakan oleh semakin cepatnya tingkat kelahiran bayi, banyaknya para pendatang (migran)

masuk ke kota ini mengingat bahwa Kota Medan merupakan Ibu Kota Propinsi Sumatera Utara, Kota Perdagangan, Kota Industri, dan Pusat Pemerintahan. BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 5.1. Tahap Implementasi Tahap implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain yang tertulis kedalaman programming (coding). Pada tahapan inilah seluruh hasil desain dituangkan ke dalam bahasa pemograman tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesui dengan hasil desain tertulis. Tahapan implementasi harus dapat menentukan basis apa yang akan diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga sistem yang dibentuk memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri (contoh dalam hal efesien, baik itu efesien si pemakai memori maupun dalam waktu proses mengakses data). Implementasi yang sudah selesai harus di uji coba kehandalannya sehingga dapat diketahui kehandalan dari sistem yang ada dan telah sesuai dengan apa yang diinginkan. Dalam data pengolahan jumlah penduduk, implementasi yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan software excel.

Selain berfungsi sebagai pengolah angka atau manipulasi angka, Excel juga dapat digunakan untuk dapat mendayagunakan Excel dengan maksimal, harus juga menguasai sistem operasi Microsoft Windows. 5.2. Pengaktifan Excel Tahap pertama harus dilakukan adalah mengaktifkan windows, pastikan Microsoft Excel berada pada jaringan Microsoft Windows. kemudian lanjutkan dengan langkahlangkah sebagai berikut : 1. Dari windows klik start pada taskbar, lalu ketik program. Tampil item menu program aplikasi yang telah di install. 2. Klik Microsoft Excel, secara otomatis akan tampil jendela utama Excel dan selanjutnya bisa digunakan langsung untuk manipulasi angka atau data lainnya.

5.3. Jendela Lembar Kerja Excel Setelah pengaktifan, akan tampil lembar kerja Excel adalah sama dengan pemasukan atau pengetikan data kedalamnya. Ada dua alternatif pengisian data, yakni menggunakan keyboard atau melalui sub-menu yang terdapat pada menu Excel. Dalam mengisi data ke dalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data. 2. Ketik data yang diinginkan.

3. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel yang lain untuk konfirmasi atau mengakhirinya. Sedangkan alternatif kedua dalam mengisi data adalah menggunakan sub menu pada menu edit di Excel. Dengan alternatif ini, maka memiliki banyak pilihan yaitu : Down, Up, Right, Left, dan Series (Autofill). 5.4 Pengisian Data Pengisian data ke dalam lembar kerja Excel adalah sama dengan pemasukan atau pengetikan data kedalamnya. Ada dua alternatif pengisian data, yakni menggunakan keyboard atau melalui sub-menu yang terdapat pada menu Excel. Dalam mengisi data ke dalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data. 2. Ketik data yang diinginkan. 3. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel yang lain untuk konfirmasi atau mengakhirinya. Sedangkan alternatif kedua dalam mengisi data adalah menggunakan sub menu pada menu edit di Excel. Dengan alternatif ini, maka memiliki banyak pilihan yaitu : Down, Up, Right, Left, dan Series (Autofill). 5.5 Pembuatan Grafik Grafik pada Excel dapat di buat menjadi satu dengan data terpisah dengan lembar grafik terdiri, namun masih berada di file yang sama. Untuk membuat grafik pada Excel, bisa menggunakan icon chart wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun langkah-langkah yang diperlukan ialah : 1. Sorot sel atau range sel yang ingin di buat grafik. 2. Klik icon chart wizard. Tampil kotak dialog Chart Type. 3. Klik tipe grafik yang diinginkan dan klik Next. Tampil kotak Dialog Chart source data. 4. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah disorot dan klik radiobutton row atau colums yang diinginkan. Klik next. Tampil kotak dialog chart option. 5. Pada chart options, ketik judul grafik. Setelah itu klik next. Tampilan kotak dialog chart location.

6. Anda bisa memilih tempat untuk meletakkan grafik ini dan lalu finish. Maka grafik akan ditempatkan lembar kerja. BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari uraian diatas penulis dapat menyimpulkan beberapa hal yaitu antara lain : 1. Jumlah penduduk setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pesatnya perkembangan jumlah penduduk di samping masih tingginya angka kelahiran juga disebabkan oleh urbanisasi, migrasi pencari kerja dan melanjutkan pendidikan lebih tinggi. Hal ini terjadi karena Kota Medan merupakan Ibu Kota Propinsi Sumatera Utara, kota perdagangan, kota industri, dan pusat pemerintahan. 2. Angka beban tanggungan di Kota Medan untuk tahun 2007 sebesar 45 orang, ini berarti bahwa tiap 100 orang yang produktif harus menanggung 45 orang yang tidak produktif. 3. Hasil proyeksi yang penulis lakukan diketahui bahwa jumlah penduduk lakilaki pada tahun 2008 adalah sebesar 1.046.078 jiwa, sedangkan untuk

penduduk perempuan sebesar 1.059.993 jiwa. Pada tahun 2009 penduduk lakilaki sebesar 1.057.584 jiwa, sedangkan penduduk perempuan sebesar 1.071.653 jiwa. Pada tahun 2008 jumlah penduduk laki-laki dan jumlah penduduk perempuan sebesar 2.106.071 jiwa, sedangkan pada tahun 2009 jumlah penduduk laki-laki dan jumlah penduduk perempuan sebesar 2.129.237 6.2. Saran 1. Peningkatan jumlah penduduk yang dari tahun ke tahun semakin besar dapat menjadi beban yang berat bagi proses pembangunan. Sehingga hal ini akan dapat menyebabkan suatu masalah bagi pertumbuhan dan perbaikan ekonomi. Oleh karena itu penyebaran penduduk yang tidak merata perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah, yang mana dapat memberikan pemecahan masalah kependudukan tersebut serta mengambil suatu kebijakan yang dapat mensukseskan pembangunan kependudukan di Kota Medan. Salah satunya yaitu menerapkan program Keluarga Berencana (KB) yang sangat mempengaruhi masalah kependudukan. 2. Dalam pengolahan data yang penulis lakukan ada beberapa data yang penulis butuhkan tidak tersedia seperti data penduduk yang melakukan imigrasi, penduduk menurut golongan umur dan jenis kelamin dan sebagainya. Oleh karena itu diharapkan kepada instansi khususnya Badan Pusat Statistik dapat mengumpulkan data yang lebih lengkap, sehingga para pengguna data dapat lebih mudah dalam melakukan pengolahan data.

DAFTAR PUSTAKA Arifin, Johar dan Fauzi, A. Microsoft Office Excel. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Badan Pusat Statistik. Sumatera Utara. 2008. Medan Dalam Angka. Medan: Badan Pusat Statistik Kota Medan. Mantra Ida Bagoes. 2000. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Nnik Drs.1987. Ledakan Penduduk Menjelang Tahun 2000. Jakarta: Bina Aksara.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU Padang Bulan Medan 20155 Telp. (061)8211050, Fax.(061) 8214290 Medan, Februari 2009 Nomor : /H5.2.1.8/SPB/2009 Lampiran : Pengumpulan Data Riset Mahasiswa Program Diploma III Statistika Departemen Matematika FMIPA USU Kepada Yth: Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara Jl. Asrama No. 179 Medan Dengan hormat, Bersama ini kami mohon kesediaan saudara untuk menerima Mahasiswa Program Studi Diploma III Statistika FMIPA USU, untuk melakukan penelitian atau pengumpulan data atas nama: No NAMA NIM 1. JULHAIDI 062407071 Data dimaksud untuk diolah dan khusus digunakan untuk menyusun Tugas Akhir Mahasiswa yang bersangkutan pada Program Diploma III FMIPA USU.

Demikian hal ini kami sampaikan, atas kerjasama dan bantuannya kami ucapkan terima kasih. a.n Dekan FMIPA USU Pembantu Dekan I Dr. Sutarman, M.Sc NIP. 131 945 359 Tembusan: 1. Ketua Pelaksana Diploma III Statistika 2. Arsip UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN MATEMATIKA PROGRAM DIPLOMA III KOMPUTER DAN STATISTIKA Jalan Bioteknologi No 1 Kampus USU Telp (8211298, 8211212, 8211414) Medan 20155 KARTU BIMBINGAN TUGAS AKHIR MAHASISWA Nama : Julhaidi Nomor Stam : 062407071 Nama Judul : PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PENDUDUK KOTA MEDAN AKHIR TAHUN 2009 BERDASARKAN DATA TAHUN 2003-2007 Dosen Pembimbing I : Drs, Djenda Djudjur Ginting, MS Tanggal mulai Bimbingan : Tanggal selesai Bimbingan : NO TANGGAL ASISTEN PEMBAHASAN PADA ASISTENSI MENGENAI, PARAF DOSEN PEMBIMBING KETERANGAN

BIMBINGAN PADA BAB : Kartu ini harap dai kembalikan ke Jurusan Matematika bila bimbingan mahasiswa telah selesai Diketahui Ketua Departemen Matematika Disetujui Pembimbing Utama/ Penanggung Jawab Dr. Saib Suwilo, M.Sc Drs, Djenda Djudjur Ginting, MS NIP. 131796149 NIP. 130672238