Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003

dokumen-dokumen yang mirip
UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003

Aspek Hubungan Kerja dan Perjanjian Kerja di Indonesia. Berdasarkan UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

H U B U N G A N K E R J A

copyright by Elok Hikmawati 1

UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003

HUKUM PERBURUHAN (PERTEMUAN IV) PERJANJIAN KERJA. copyright by Elok Hikmawati

2 Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 4); Menetapkan 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh (Lembaran Negara Repub

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

KISI-KISI HUKUM KETENAGAKERJAAN

: KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP.48/MEN/IV/2004 TENTANG

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP. 48/MEN/IV/2004 TENTANG

BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.16/MEN/XI/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.16/MEN/XI/2011 TENTANG

BAB 2 TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

Serikat Pekerja dan Hubungan Industrial

MSDM Materi 13 Serikat Pekerja dan Hubungan Industrial

STIE DEWANTARA Aspek Ketenagakerjaan Dalam Bisnis

KOMPETENSI dan INDIKATOR

ETIKA BISNIS. Smno.tnh.fpub2013

Created by : Ratih dheviana puru hitaningtyas

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kesepakatan/Perjanjian Kerja

Miftakhul Huda, S.H., M.H

PPHI H. Perburuhan by DR. Agusmidah, SH, M.Hum

Oleh: Arum Darmawati. Disampaikan pada acara Carrier Training Preparation UGM, 27 Juli 2011

UU No. 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

BAB I KETENTUAN U M U M

Perselisihan Hubungan Industrial

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN KETENAGAKERJAAN

III. Penyelesaian perselisihan hubungan industrial Pancasila. Dasar Hukum Aturan lama. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

PROSEDUR PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

BAB II PENGATURAN HUKUM KETENAGAKERJAAN TERHADAP HUBUNGAN KERJA ANTARA PENGUSAHA DAN PEKERJA YANG DIDASARKAN PADA PERJANJIAN KERJA SECARA LISAN

Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013. Artikel skripsi. Dosen Pembimbing Skripsi: Soeharno,SH,MH, Constance Kalangi,SH,MH, Marthen Lambonan,SH,MH 2

BAB I PENDAHULUAN. Perjanjian Perburuhan antara Serikat Buruh dengan Pengusaha/Majikan, Undangundang

SALINAN. jdih.bulelengkab.go.id

Undang-undang No 13 tahun 2003 POKOK-POKOK KETENTUAN NORMATIF HUBUNGAN INDUSTRIAL KETENAGAKERJAAN DAN SERIKAT PEKERJA

Hubungan Industrial. Perjanjian Kerja; Peraturan Perusahaan; Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Rizky Dwi Pradana, M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi

Setiap karyawan dapat membentuk atau bergabung dalam suatu kelompok. Mereka mendapat manfaat atau keun-tungan dengan menjadi anggota suatu kelompok.

HUBUNGAN KERJA DAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

BAB III TINJAUAN UMUM TERHADAP PERJANJIAN KERJA SECARA YURIDIS. tegas dan kuat. Walaupun di dalam undang-undang tersebut hanya diatur

Peran Serikat Pekerja Dalam Dinamika

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pengertian Perjanjian Kerja Waktu Tertentu. syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban para pihak. 2 Perjanjian kerja wajib

MOGOK KERJA DAN LOCK-OUT

Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-02/MEN/ 1993 TAHUN 1993 TENTANG KESEPAKATAN KERJA WAKTU TERTENTU

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (1)

BAB I PENDAHULUAN. pertama disebutkan dalam ketentuan Pasal 1601a KUHPerdata, mengenai

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG TATA CARA PEMBUATAN DAN PENDAFTARAN SERTA PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA

GUBERNUR SUMATERA BARAT

RINGKASAN PERATURAN KETENAGAKERJAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 Oleh: Irham Todi Prasojo, S.H.

BAB II PERLINDUNGAN HAK-HAK PEKERJA KONTRAK YANG DI PHK DARI PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KETENAGAKERJAAN DAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU (PKWT)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

HUKUM KETENAGA KERJAAN BERDASARKAN UU NO 13 TAHUN 2003

BAB II PEMBAHASAN. A. Tinjauan Umum tentang Perjanjian Kerja

UNDANG-UNDANG KETENAGAKERJAAN

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 42 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PENANGGUHAN PELAKSANAAN UPAH MINIMUM PROVINSI

Penyimpangan Terhadap Ketentuan PKWT Dan Outsourcing Serta Permasalahannya Dan Kiat Penyelesaian

Penjelasan Mengenai Sistem Ketenagakerjaan di Indonesia

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

HUKUM KETENAGAKERJAAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

PROSES PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN JURUS MENGHINDARI BIAYA PERKARA 1. Oleh: Agus S. Primasta, S.H. 2.

BAB III LANDASAN TEORI PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU (PKWT) A. Pengertian Perjanjian, Perjanjian Bernama dan Tidak Bernamaserta Perjanjian Kerja

PROSES PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN JURUS MENGHINDARI BIAYA PERKARA 1 Oleh: Agus S. Primasta, S.H. 2

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN [LN 2003/39, TLN 4279] Pasal 184

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN KERJA BERSAMA. Istilah Perjanjian Kerja Bersama (PKB) timbul setelah diundangkannya

PERATURAN PERUSAHAAN DAN PERJANJIAN KERJA BERSAMA

DOKUMENTASI PENELITIAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Dr. Alimatus Sahrah, M.Si, MM FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pertentangan tersebut menimbulkan perebutan hak, pembelaan atau perlawanan

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa dan negara, Pembangunan Nasional Negara Indonesia. yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Negara Republik

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG

1. Pasal 64 s.d Pasal 66 UU No.13 Tahun Permenakertrans RI. No.19 Tahun 2012 tentang Syarat- Syarat Penyerahan Sebagian PeKerjaan Kepada

* Sebagai suatu hak dasar, ada ketentuanketentuan yang harus ditaati dalam melakukan mogok kerja. (Pasal 139 dan Pasal 140 UUK)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pengertian Perjanjian Kerja Bersama (PKB)

PERJANJIAN KERJA, PERATURAN PERUSAHAAN DAN PERJANJIAN KERJA BERSAMA/PERBURUHAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA DI LEMBAGA PEMERINTAHAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL. OLEH : Prof. Dr. H. Gunarto,SH,SE,Akt,M.Hum

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN KERJA, PERLINDUNGAN HUKUM DAN TENAGA KONTRAK

Transkripsi:

Hubungan Kerja Hubungan antara buruh dengan majikan, terjadi setelah diadakan perjanjian oleh buruh dengan majikan, dimana buruh menyatakan kesanggupannya untuk bekerja pada majikan dengan menerima upah dan dimana majikan menyatakan kesanggupannya untuk mempekerjakan buruh dengan membayar upah. 1

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 P A S A L 1 Hubungan antara pengusaha dengan pekerja/buruh berdasarkan perjanjian kerja, yang mempunyai unsur pekerjaan, upah dan perintah. 2

HUBUNGAN KERJA PERJANJIAN KERJA, PERATURAN PERUSAHAAN, PERJANJIAN KERJA BERSAMA (PK, PP, PKB). PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL (PPHI). PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK). 3

PERJANJIAN KERJA perjanjian antara pekerja/buruh - pengusaha/pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak (Pasal 1 angka 14, UU no. 13/2003) 4

U N S U R - U N S U R PEKERJAAN (PENUNAIAN KERJA) PERINTAH ORANG LAIN (termasuk ada yang diperintah) UPAH TERBATAS WAKTU TERTENTU 5

S Y A R A T PK S U B J E K T I F O B J E K T I F KESEPAKATAN KECAKAPAN MELAKUKAN PERBUATAN HUKUM ADANYA PEKERJAAN YANG DIPERJANJIKAN PEKERJAAN YANG DIPERJANJIKAN TIDAK BERTENTANGAN DENGAN KU, KS, PERATURAN PER-UU-AN Bagaimana jika syarat-syarat tsb tidak dipenuhi? 6

BENTUK dan BIAYA PK dibuat secara tertulis atau lisan mengakomodir kondisi masyarakat yang beragam. Segala hal/biaya yang diperlukan dalam pembuatan PK dilaksanakan oleh dan menjadi tanggung jawab pengusaha. 7

ISI PERJANJIAN KERJA Nama, alamat perusahaan dan jenis usaha. Nama, jenis kelamin, umur dan alamat pekerja/buruh. Jabatan atau jenis pekerjaan. Tempat pekerjaan. Besarnya upah dan cara pembayaran. Syarat-syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban kedua belah pihak. Mulai dan jangka waktu berlakunya perjanjian kerja. Tempat dan tanggal perjanjian kerja dibuat. Tanda tangan para pihak dalam perjanjian kerja. 8

PK dibuat rangkap 2 dengan kekuatan hukum yang sama. PK hanya dapat ditarik atau diubah dengan persetujuan para pihak. 9

J E N I S PK PK WAKTU TERTENTU (PKWT) didasarkan atas: - JANGKA WAKTU - SELESAINYA SUATU PEKERJAAN TERTENTU PK WAKTU TIDAK TERTENTU (PKWTT) 10

PKWT Dibuat secara TERTULIS menggunakan BAHASA INDONESIA Tidak dapat mensyaratkan MASA PERCOBAAN Tidak dapat diadakan untuk pekerjaan yang BERSIFAT TETAP SETELAH 2 TAHUN dapat DIPERPANJANG 1X (PALING LAMA 1 TAHUN) atau DIPERBAHARUI 1X (TENGGANG WAKTU 30 HARI, UNTUK MAX 2 TAHUN) 11

PEKERJAAN PADA PKWT PKWT hanya dapat dibuat untuk pekerjaan tertentu yang menurut jenis dan sifat atau kegiatan pekerjaannya akan selesai dalam waktu tertentu: a. Pekerjaan yang sekali selesai atau sementara sifatnya. b. Pekerjaan yang penyelesaiannya tidak terlalu lama dan paling lama 3 tahun. c. Pekerjaan yang bersifat musiman. d. Pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau produk tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajakan. 12

PKWTT Dibuat secara TERTULIS menggunakan BAHASA INDONESIA atau dibuat LISAN dengan membuat SURAT PENGANGKATAN Dapat mensyaratkan MASA PERCOBAAN (dilarang membayar upah dibawah upah minimum & hrs dicantumkan di PK/SP) Diadakan untuk pekerjaan yang BERSIFAT TETAP 13

SURAT PENGANGKATAN Nama & alamat pekerja/buruh; Tanggal mulai bekerja; Jenis pekerjaan; Besarnya upah. 14

BERAKHIRNYA PERJANJIAN KERJA Pekerja meninggal dunia. Berakhirnya jangka waktu PK. Adanya putusan pengadilan dan atau putusan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang mempunyai kekuatan hukum tetap. Adanya keadaan atau kejadian tertentu yang dicantumkan dalam PK, PP atau PKB yang dapat menyebabkan berakhirnya hubungan kerja. 15

Apabila salah satu pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum jangka waktu berakhir atau tidak dipenuhinya syarat berakhirnya hubungan kerja pihak yang mengakhiri hubungan kerja WAJIB membayar ganti rugi SEBESAR UPAH PEKERJA SAMPAI BATAS WAKTU BERAKHIRNYA JANGKA WAKTU PK. 16

BAGAIMANA JIKA... PENGUSAHA MENINGGAL DUNIA? BERALIHNYA HAK ATAS PERUSAHAAN KARENA JUAL BELI, PEWARISAN, atau HIBAH? PENGUSAHA MENGALIHKAN PERUSAHAAN KEPADA PENGUSAHA YANG BARU? 17

PK dalam OUTSOURCING Dasarnya adalah Pasal 64: perusahaan dapat menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain melalui PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN atau PENYEDIAAN JASA PEKERJA/BURUH yang dibuat secara tertulis. 18

PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN: titik beratnya terletak pada produk kebendaan, perjanjian kerja sama cukup dibuat dan ditanda tangani oleh perusahaan yang satu dengan yang lain dengan menyebutkan syarat-syarat objek, harga, waktu,dsb, sesuai kesepakatan. 19

PENYEDIAAN JASA PEKERJA/BURUH: titik berat pada orang perorangan yang jasanya dibutuhkan, Perjanjian outsourcing dalam mempekerjakan jasa perorangan lebih komplek, Penandatanganan kontrak kerja dilakukan antara perusahaan yang merekrut dengan perusahaan yang menampung pekerja, dan antara pekerja dengan perusahaan yang merekrut pekerja. Penting dalam hal menentukan HUBUNGAN KERJA. 20

BATASAN PELAKSANAAN OUTSOURCING Dilakukan secara terpisah dari kegiatan utama; Dilakukan dengan perintah langsung atau tidak langsung dari pemberi kerja; Merupakan kegiatan penunjang perusahaan secara keseluruhan; Tidak menghambat produksi secara langsung. Perusahaan harus berbadan hukum. 21

PERATURAN PERUSAHAAN Peraturan yang dibuat secara tertulis oleh pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja dan tata tertib perusahaan. (Pasal 1 angka 20, UU no. 13/2003) 22

PERATURAN PERUSAHAAN Wajib dibuat oleh perusahaan dengan jumlah pekerja min. 10 orang PP hanya dibuat 1 untuk seluruh pekerja PP disusun oleh dan menjadi tanggung jawab Pengusaha Jika perusahaan telah memiliki Perjanjian Kerja Bersama (PKB) tidak perlu membuat PP 23

Dalam membuat PP harus memperhatikan saran dan pertimbangan dari wakil pekerja Jika telah ada Serikat Pekerja, maka pengurus SP dapat menjadi wakil pekerja Jika belum ada Serikat Pekerja, maka pekerja dipilih secara demokratis untuk mewakili kepentingan para pekerja Dibuat untuk paling lama 2 tahun & WAJIB DIPERBAHARUI Pengusaha wajib memberitahukan, menjelaskan dan memberikan naskah PP dan perubahannya pada pekerja 24

Isi Peraturan Perusahaan # Hak dan kewajiban pengusaha. # Hak dan kewajiban pekerja. # Syarat kerja (hak dan kewajiban yang belum diatur dalam perundang-undangan). # Tata tertib perusahaan. # Jangka waktu berlaku. 25

PROSES PEMBUATAN PP Pengusaha membuat naskah rencana Peraturan Perusahaan; Pekerja/buruh (perwakilan) memberi saran dan pertimbangan; Pengesahan Peraturan Perusahaan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk (saat berlakunya PP); Diumumkan kepada seluruh pekerja/buruh. 26

PENGESAHAN PP Pengesahan harus sudah diberikan 30 hari sejak naskah PP diterima. Jika naskah PP telah memenuhi syarat dan belum mendapatkan pengesahan pada masa tersebut maka PP dianggap telah mendapatkan pengesahan. Jika naskah PP belum memenuhi syarat, maka hal tersebut diberitahukan secara tertulis. Dalam jangka waktu 14 hari kerja sejak tanggal pemberitahuan tersebut, pengusaha wajib menyampaikan perbaikan naskah PP. 27

Perubahan PP Sebelum Jangka Waktu Berakhir Perubahan sebelum jangka waktu PP berakhir hanya dapat dilakukan atas dasar kesepakatan antara pengusaha dengan pekerja/buruh (wakil pekerja). Perubahan harus disahkan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk. 28

PERJANJIAN KERJA BERSAMA Perjanjian yang merupakan hasil perundingan antara SP atau beberapa SP yang tercatat pada instansi yang bertanggung jawab di bidang Ketenagakerjaan dengan pengusaha atau beberapa pengusaha atau perkumpulan pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban Kedua belah pihak. (Pasal 1 angka 21, UU no. 13/2003) 29

Perjanjian Kerja Bersama Dalam 1 perusahaan hanya ada 1 PKB PKB dibuat secara tertulis dengan huruf latin dan menggunakan Bahasa Indonesia Penyusunan dilakukan dengan musyawarah (itikad baik dan kesukarelaan) Jika musyawarah gagal, maka diselesaikan melalui prosedur penyelesaian perselisihan HI 30

Pengusaha wajib memberitahukan, mencetak dan membagikan Isi PKB dan perubahannya Jika terjadi pembubaran SP atau pengalihan kepemilikan perusahaan, maka PKB tetap berlaku hingga jangka waktu berakhir Jika terjadi merger dan masing-masing memiliki PKB, maka PKB yang berlaku adalah PKB yang lebih menguntungkan pekerja Jika terjadi merger dan salah satu perusahaan belum memiliki PKB, maka PKB yang sudah ada berlaku bagi perusahaan yang bergabung 31

Isi Perjanjian Kerja Bersama Hak dan kewajiban pengusaha. Hak dan kewajiban serikat pekerja/serikat buruh serta pekerja/buruh. Jangka waktu dan tanggal mulai berlakunya PKB. Tanda tangan para pihak pembuat PKB. 32

Serikat Pekerja dan PKB PASAL 119 Jika dalam perusahaan terdapat 1 SP, maka SP tersebut berhak mewakili dalam perundingan apabila beranggotakan lebih dari 50% jumlah seluruh pekerja. Jika dalam perusahaan terdapat 1 SP tetapi anggota tidak mencapai 50% dari jumlah seluruh pekerja, maka SP tersebut dapat mewakili perundingan apabila mendapatkan dukungan lebih dari 50% dari jumlah seluruh pekerja melalui voting. Jika tetap tidak tercapai, maka perundingan dilakukan 6 bulan kemudian terhitung sejak dilakukan pemungutan suara. 33

Lanjutan Jika dalam 1 perusahaan terdapat lebih dari 1 SP, maka yang berhak mewakili perundingan adalah SP yang anggotanya lebih dari 50% dari jumlah seluruh pekerja. Jika tidak terpenuhi, maka SP dapat melakukan koalisi sehingga tercapai jumlah lebih dari 50% dari seluruh pekerja. Jika tidak terpenuhi, maka dibentuk tim perunding yang keanggotaannya ditentukan secara proporsional berdasarkan jumlah anggota masing-masing SP. Bukti keanggotaan = Kartu Tanda Anggota 34

Proses Pembuatan PKB Membuat tata tertib perundingan. Melakukan perundingan isi PKB. a. Sepakat. b. Tidak sepakat. 1. Lapor pada instansi yang berwenang. 2. Mediasi. 3. Lapor pada menteri. 4. Mengajukan gugatan ke PHI. Mendaftarkan PKB pada instansi yang berwenang. 35

TUJUAN T A T A T E R T I B SUSUNAN TIM PERUNDING MATERI PERUNDINGAN TEMPAT PERUNDINGAN TATA CARA PERUNDINGAN CARA PENYELESAIAN KEBUNTUAN SAH NYA PERUNDINGAN BIAYA PERUNDINGAN 36

Jangka Waktu PKB Masa berlaku PKB paling lama 2 tahun. Dapat diperpanjang paling lama untuk 1 tahun (dengan kesepakatan tertulis antara para pihak). Perundingan pembuatan PKB berikutnya dimulai paling cepat 3 bulan sebelum PKB berakhir. Jika tidak tercapai kesepakatan, PKB yang masih berlaku tetap berlaku untuk paling lama 1 tahun. 37

PERUBAHAN PKB Isi PKB dapat diubah dengan kesepakatan untuk mengadakan perubahan. Perubahan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari PKB yang sedang berlaku. 38

SP Dalam Perpanjangan dan Pembaharuan Perjanjian Kerja Bersama Jika terdapat lebih dari 1 SP dan SP yang dulu berunding tidak lagi memenuhi ketentuan (anggota tidak lebih dari 50%), maka wakil adalah SP yang anggota lebih dari 50% bersama-sama dengan SP yang membuat PKB terdahulu dengan membentuk tim perunding secara proporsional. Jika tidak satupun SP memenuhi syarat, maka dilakukan koalisi dan jika tidak tercapai dibentuk tim perunding dari masing-masing SP. 39

Hubungan PK dan PKB PK tidak boleh bertentangan dengan PKB. PK bertentangan ketentuan yang bertentangan menjadi batal demi hukum. PKB sebagai pelengkap PK. 40

Hubungan PP dan PKB Perusahaan yang telah memiliki PKB tidak wajib membuat PP. PP berlaku jika belum ada PKB. Selama masih ada SP dalam perusahaan, PKB tidak boleh diganti dengan PP. 41

Bandingkan (cari persamaan dan perbedaan) antara PK, PP, dan PKB!! 42