PENCARIAN RUTE TERPENDEK PENGIRIMAN SANGKAR BURUNG MENGGUNAKAN METODE BFS (Breath First Search) DAN DFS (Depth First Search) SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENCARIAN DAN PELACAKAN

ALGORITMA PENCARIAN (1)

KATA PENGANTAR. Maha Esa, yang telah berkenan memelihara dan membimbing penulis, sehingga

Update 2012 DESAIN DAN ANALISIS ALGORITMA SEARCHING

METODE PENCARIAN BFS dan DFS

Aplikasi Algoritma Traversal Dalam Binary Space Partitioning

SEARCHING. Blind Search & Heuristic Search

BAB III METODE PELACAKAN/PENCARIAN

BAB III ALGORITMA BRANCH AND BOUND. Algoritma Branch and Bound merupakan metode pencarian di dalam ruang

Pencarian Rute Terpendek pada Tempat Wisata di Kota Bogor Menggunakan Metode Heuristik

Masalah, Ruang Keadaan dan Pencarian 4/7/2016. fakultas ilmu komputer program studi informatika

Pelacakan dan Penentuan Jarak Terpendek terhadap Objek dengan BFS (Breadth First Search) dan Branch and Bound

Prolem Solving Based on AI

ALGORITMA PENCARIAN (HEURISTIC)

Artificial Intelegence/ P_2. Eka Yuniar

Pencarian Rute Terpendek dengan Menggunakan Algoritma Depth First, Breath First dan Hill Climbing (Study Comparative)

PENERAPAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND DALAM MENENTUKAN RUTE TERPENDEK UNTUK PERJALANAN ANTARKOTA DI JAWA BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GAME EDUKASI MENGENAL DAN MEMBACA BAHASA ARAB

Pencarian Pohon Solusi Permainan Alchemy Menggunakan Algoritma BFS dan DFS

Penerapan Pohon dengan Algoritma Branch and Bound dalam Menyelesaikan N-Queen Problem

Penggunaan Metode Depth First Search (DFS) dan Breadth First Search (BFS) pada Strategi Game Kamen Rider Decade Versi 0.3

HEURISTIC SEARCH UTHIE

METODE BRANCH AND BOUND UNTUK MENEMUKAN SHORTEST PATH

PERBANDINGAN PENERAPAN METODE SAW DAN TOPSIS DALAM SISTEM PEMILIHAN LAPTOP

PENCARIAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DEPTH FIRST, BREATH FIRST DAN HILL CLIMBING (STUDY COMPARATIVE)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisis Beberapa Algoritma dalam Menyelesaikan Pencarian Jalan Terpendek

Penerapan Algoritma Branch and Bound untuk Penentuan Jalur Wisata

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Penerapan Algoritma Greedy dan Breadth First Search pada Permainan Kartu Sevens

Penerapan Algoritma BFS dan DFS dalam Mencari Solusi Permainan Rolling Block

Penghematan BBM pada Bisnis Antar-Jemput dengan Algoritma Branch and Bound

Algoritma Branch & Bound untuk Optimasi Pengiriman Surat antar Himpunan di ITB

ALGORITMA PENCARIAN SIMPUL SOLUSI DALAM GRAF

TERAPAN SISTEM KECERDASAN BUATAN PADA SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS SMS GATEWAY MENGGUNAKAN METODE BREADTH FIRST SEARCH

KECERDASAN BUATAN METODE HEURISTIK / HEURISTIC SEARCH ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST., M.KOM

Sistem Kecerdasan Buatan. Masalah, Ruang Masalah dan Pencarian Solusi. Masalah. Masalah Sebagai Ruang Keadaan 10/7/2015

Penerapan Search Tree pada Penyelesaian Masalah Penentuan Jalur Kota Terpendek.

Kecerdasan Buatan. Penyelesaian Masalah dengan Pencarian... Pertemuan 02. Husni

Metode Searching. Blind/Un-informed Search. Heuristic/Informed Search. Breadth-First Search (BFS) Depth-First Search (DFS) Hill Climbing A*

Perbandingan Algoritma Depth-First Search dan Algoritma Hunt-and-Kill dalam Pembuatan Labirin

memberikan output berupa solusi kumpulan pengetahuan yang ada.

Penerapan Metode Best First Search Pada Permainan Tic Tac Toe

Menentukan Susunan Terbaik Tim Proyek dengan Algoritma Branch and Bound

PERBANDINGAN ALGORITMA BFS DAN DFS DALAM PEMBUATAN RUTE PERJALANAN OBJEK PERMAINAN 2 DIMENSI

BAB I PENDAHULUAN 1-1. Howard. W. Sams & Co.1987, hal 1. 1 Frenzel, L.W. Crash Course In Artifical Intelligence And Expert Systems. 1st Edition.

Kecerdasan Buatan Penyelesaian Masalah dengan Pencarian

Hal penting dalam menentukan keberhasilan sistem cerdas adalah kesuksesan dalam pencarian.

Penerapan Algoritma Transversal pada Graf dan Algoritma Pencocokan String dalam Sistem Jual-Beli Tiket Bioskop

PERANCANGAN SYSTEM PAKAR GENERIC MENGGUNAKAN BINARY TREE

Perbandingan Algoritma Brute Force dan Breadth First Search dalam Permainan Onet

Penggunaan Algoritma Branch and Bound dan Program Dinamis Dalam Pemecahan Masalah Rubik s Cube

JURNAL PERANCANGAN GAME PUZZLE 2D PENGENALAN HEWAN BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKTRACKING

Implementasi Algoritma DFS pada Pewarnaan Gambar Sederhana Menggunakan Bucket tool

Perbandingan BFS dan DFS pada Pembuatan Solusi Penyelesaian Permainan Logika

Penerapan Algoritma BFS dan DFS pada Permainan Logika Wolf, Sheep, and Cabbage

JURNAL INFORMATIKA SIMULASI PERGERAKAN LANGKAH KUDA MENGGUNAKAN METODE BREADTH FIRST SEARCH

Pemodelan AI dalam Permainan Snake dengan Algoritma Branch and Bound

Pemecahan Masalah Knapsack dengan Menggunakan Algoritma Branch and Bound

Perangkat Lunak Simulasi Langkah Kuda Dalam Permainan Catur

PENGGUNAAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND UNTUK MENYELESAIKAN PERSOALAN PENCARIAN JALAN (PATH-FINDING)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM PELACAKAN PADA MATA KULIAH KECERDASAN BUATAN BERBASIS MULTIMEDIA

Penerapan DFS dan BFS dalam Pencarian Solusi Game Japanese River IQ Test

B. DASAR TEORI AlGORITMA TRAVERSAL GRAPH Terdapat beberapa perbedaan Tree dan Graph dijelaskan pada tabel Tabel 31.1 Perbedaan Tree dan Graph

KECERDASAN BUATAN UNTUK MENYELESAIKAN RUBIK S CUBE DENGAN ALGORITMA IDA*

PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM DENGAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND

Program permainan (game) merupakan salah satu implementasi dari. bidang ilmu komputer. Perkembangan permainan pada masa kini sudah sangat

IMPLEMENTASI ALGORITMA BREADTH FIRST SEARCH (BFS) DALAM ARTI KATA BAHASA ILMIAH BIOLOGI

Implementasi Permainan Reversi menggunakan Penelusuran BFS dengan Konsep Algoritma MinMax

Pembentukan pohon pencarian solusi dan perbandingan masingmasing algoritma pembentuknya dalam simulasi N-Puzzle

Strategi Routing dalam Jaringan Komputer

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dalam kehidupan kita sehari-hari, terutama bagi para pengguna sarana

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM PELACAKAN PADA MATA KULIAH KECERDASAN BUATAN BERBASIS MULTIMEDIA

SOLUSI ALGORITMA BACKTRACKING DALAM PERMAINAN KSATRIA MENYEBRANG KASTIL

B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T. Tinaliah, S.Kom POHON BINER

Aplikasi dan Analisis Algoritma BFS dan DFS dalam Menemukan Solusi pada Kasus Water Jug

IMPLEMENTASI ALGORITMA HILL CLIMBING DAN ALGORITMA A* DALAM PENYELESAIAN PENYUSUNAN SUKU KATA DASAR DENGAN POLA PERMAINAN BINTANG KEJORA

Jurnal TIMES, Vol. IV No 1 : 1-5, 2015 ISSN : Maze Generator Dengan Menggunakan Algoritma Depth-First-Search

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER

Penggunaan Algoritma Pathfinding pada Game

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

SEARCHING. Blind Search

BAB II DASAR TEORI Kajian Pustaka a. Penerapan Algoritma Flood Fill untuk Menyelesaikan Maze pada Line Follower Robot [1]

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN KARYAWAN DI TOKO BUKU SALEMBA TULUNGAGUNG MENGGUNAKAN METODE WEIGTED PRODUCT (WP)

ALGORITMA PENCARIAN. 1. Iterative-Deepening Depth-First Search (IDS) Nama : Gede Noverdi Indra Wirawan Nim : Kelas : VI A

Jurnal Mahajana Informasi, Vol.1 No 2, 2016 e-issn: SIMULASI PERGERAKAN CHESS KNIGHT DALAM PAPAN CATUR

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ARTIFICIAL INTELLIGENCE

Penerapan Algoritma Branch and Bound untuk Optimasi Rute Penempelan Poster di Papan Mading ITB

Pemanfaatan Algoritma Runut-Balik dalam Menyelesaikan Puzzle NeurOn dalam Permainan Logical Cell

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN

Penggunaan Algoritma DFS dan BFS pada Permainan Three Piles of Stones

Analisis Algoritma: Anany Levitin, Introduction to Design and Analysis of Algorithm, 3 rd Edition, Pearson Education, Inc.

Analisis Penerapan Algoritma Backtracking Pada Pencarian Jalan Keluar di Dalam Labirin

PENCARIAN RUTE TERPENDEK ARENA KONTES ROBOT PEMADAM API INDONESIA (KRPAI) MENGGUNAKAN ALGORITMA HILL CLIMBING

Penerapan Algoritma BFS dan DFS dalam Permainan Ular Tangga

PENERAPAN ALGORITMA BACKTRACKING PADA PERMAINAN WORD SEARCH PUZZLE

METODE PENCARIAN. Irvanizam Zamanhuri, M.Sc Dr. Taufiq A. Gani, M.EngSc

Transkripsi:

PENCARIAN RUTE TERPENDEK PENGIRIMAN SANGKAR BURUNG MENGGUNAKAN METODE BFS (Breath First Search) DAN DFS (Depth First Search) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer ( S.Kom ) Pada Program Studi Teknik Informatika FT UN PGRI Kediri Oleh : LUKMAN HADI PRASETYO 11.1.03.02.0194 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016 1

2

3

PENCARIAN RUTE TERPENDEK PENGIRIMAN SANGKAR BURUNG MENGGUNAKAN METODE BFS (Breath First Search) DAN DFS (Depth First Search) Lukman Hadi Prasetyo 11.1.03.02.0194 M.Rizal Arief, S.T., M.Kom - Nur Salim, S.Pd., MH Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik Jl K.H. Achmad Dahlan No. 76 Telp (0354) 776706 Kediri Email : Lukmandevil1@gmail.com, Nursalim.unpkediri@gmail.com ABSTRAK Pencarian rute terpendek saat melakukan perjalanan merupakan hal yang perlu dilakukan selain menemukan kota tujuan juga untuk menghemat biaya perjalanan. Metode pencarian yang mendasari kerja dari software, Metode pencarian dalam menemukan rute atau tujuan tergantung pada proses atau langkah-langkah yang di berikan oleh metode itu sendiri. Penelitian ini akan dilakukan dengan dua Metode pencarian yaitu BFS dan DFS dalam penentuan rute terpendek pengiriman sangkar burung yang paling optimum untuk dicapai. Hasil penelitian didapatkan bahwa metode terbaik untuk mendapatkan rute terpendek pengiriman sangkar burung yang paling efektif yang diterapkan adalah Metode Breadth First. Karena dalam empat penelitian dengan rute yang sama maka hasilnya dapat diketahui yaitu penelitian ke1 dengan tujuan wajak-serut hasilnya sama dengan nilai 1(satu), penelitian ke2, 3, 4 dengan tujuan yang sama hasilpun berbeda-beda dengan penelitian ke2, 3, dan 4. Maka metode BFS lah yang sangat Membantu dalam pencarian rute terpendek pengiriman sangkar burung. Kata Kunci : Metode BFS(Breath first search) dan DFS(Depth First Search) 4

I. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan manusia seharihari banyak yang harus ditentukan untuk mengerjakan suatu pekerjaan, sehingga tidak terjadi kekacauan dalam menggerjakan sesuatu. Misalnya seseorang mengantar barang dengan rute dan jarak yang berbeda-beda maka terlebih dahulu menentukan jalur mana yang lebih efisiensi jarak. Pencarian rute terpendek sangat membantu dalam pencarian jarak terkecil pada beberapa jaringan pengarahan perjalanan atau beberapa rute alternative yang tersedia. Ada pun beberapa metode yang biasa digunakan dalam pencarian rute jalur terpendek diantranya adalah BFS (Breath First Search) dan DFS (Depth First Search). Algoritma Breadth first search adalah algoritma yang melakukan pencarian secara melebar yang mengunjungi simpul secara preorder yaitu mengunjungi suatu simpul kemudian mengunjungi semua simpul yang bertetangga dengan simpul tersebut terlebih dahulu.sedangkan Algoritma Depth First search mengeksplor setiap kemungkinan cabang yang mungkin akan menjadi sebuah solusi sebelum mengeksplor ke cabang yang lain.. II. METODE BFS(Breath First Search) BFS(Breath First Search) adalah sebuah algoritma pencarian yang digunakan dalam sebuah struktur pohon.pada algoritma ini pencarian dilakukan dimulai dari simpul akar, dan kemudian pencarian dilakukan secara menyebar sesuai dengan tingkat dari masing-masing simpul di dalam pohon. Gambar 2.1 Skema BFS Breath-first search (BFS) melakukan proses searching pada semua node yang berada pada level atau hirarki yang sama terlebih dahulu sebelum melanjutkan proses searching pada node di level berikutnya. Urutan proses searching BFS ditunjukkan dalam Gambar 2.1 adalah: A,B,C,D,E,F,G,H,I,J,K,L,M. (Hendry, 2010) DFS(Depth First Search) adalah sebuah algoritma pencarian yang digunakan dalam sebuah struktur pohon seperti BFS. Hanya saja pada algoritma ini setelah pencarian dilakukan di simpul akar,, pencarian kemudian dilakukan secara menurun sesuai urutan yang telah ditentukan (prioritas kiri ke kanan atau kanan ke 5

kiri). Jika menemukan daun, pencarian dikembalikan ke simpul yang belum dikunjungi di atasnya mengikuti urutan tadi.(sri, 2013) Hasil Tujuan wajak-kepuh Gambar 2.2 Skema DFS III. HASIL DAN KESIMPULAN A. Hasil 1. Data Tujuan Pengiriman Data tujuan pengiriman 1. Pengujian ke-1 dengan tempat awal wajak tujuan kepuh Hasil dari pengujian 1 dengan menggunakan tujuan kepuh data sejumlah 10 titik tujuan yang dapat dilihat pada Gambar dibawah. Dimana metode BFS dan BFS sama-sama menempatkan tujuan dan jarak yang sama wajak-kepuh. Dimana hasil pada BFS dengan nilai = 1,1km dan pada hasil DFS mendapatkan nilai = 1,1km 2. Pengujian ke-2 dengan tempat awal wajak tujuan serut Hasil dari pengujian ke-2 dengan menggunakan tujuan serut data sejumlah 10 titik tujuan yang dapat dilihat pada Gambar dibawah. Dimana metode BFS dan BFS sama-sama menempatkan tujuan dan jarak tujuan yang sama, namun dengan hasil yang berbeda. Dimana jarak awal wajak,dengan nilai Kepuh-Serut dengan jarak 1,5km maka hasil Wajak-Serut pada BFS dengan nilai = 2,6km dan pada DFS mendapatkan nilai = 12,1km. Hasil Tujuan Wajak-Serut 3. Pengujian ke-3 dengan tempat awal wajak tujuan sabentoro 6

Hasil dari pengujian ke-3 dengan menggunakan tujuan serut data sejumlah 10 titik tujuan yang dapat dilihat pada Gambar dibawah. Dimana metode BFS dan BFS sama-sama menempatkan tujuan dan jarak tujuan yang sama, namun dengan hasil yang berbeda. Dimana jarak awal wajak,dengan nilai Serut-Sabentoro dengan jarak 1,2km maka hasil Wajak-Sabentoro pada BFS dengan nilai = 3,8km dan pada DFS mendapatkan nilai = 22,5km. Hasil Tujuan Wajak-Sabentoro 1. Pengujian ke-4 dengan tempat awal wajak tujuan Tamanan Hasil dari pengujian ke-3 dengan menggunakan tujuan serut data sejumlah 10 titik tujuan yang dapat dilihat pada Gambar dibawah. Dimana metode BFS dan BFS sama-sama menempatkan tujuan dan jarak tujuan yang sama, namun dengan hasil yang berbeda. Dimana jarak awal wajak,dengan nilai Sabentoro- Tamanan dengan jarak 1,3km maka hasil Wajak-Tamanan pada BFS dengan nilai = 5,1km dan pada DFS mendapatkan nilai = 2,4km. Hasil Tujuan Wajak-Tamanan Dari perhitungan yang dilakukan oleh kedua metode dapat disimpulkan bahwa perhitungan metode BFS dan DFS dengan nilai berbeda jika tujuan pengiriman dari jarak terdekat ke terjauh,maka menghasilkan keputusan yang relatif tidak sama. Berdasarkan hasil 4 pengujian tersebut dapat diambil hasil dari tiap pengujian, maka dapat dibuat tabel sebagai berikut. Hasil Pengujiaan Rute Terpendek B. KESIMPULAN 7

Berdasarkan hasil pembahasan tentang Penerapan Metode BFS(Breath First Search) dan DFS (Depth First Search) dapat disimpulkan bahwa: 1. Penelitian ini berhasil merancang dan membangun suatu system aplikasi pencarian rute terpendek pengiriman sangkar burung pada UD.Tri Jaya Sangkar dengan metode BFS(Breath First Search) dan DFS (Depth First Search). 2. Dalam hasil perhitungan kedua metode BFS dan DFS menghasilkan hasil yang relatif tidak sama dari 4 pengujian yang telah dilakukan. Pengujian ke1 kedua metode menempatkan hasil yang sama yaitu dengan jarak 1,1km. Pengujian ke2 metode BFS sebagai rute terpendek dengan hasil 2,6km dan metode DFS dengan hasil 12,1km. Pada pengujian 3 metode BFS tetap sebagai rute terpendek dengan hasil 3,8km sedangkan metode DFS dengan hasil 22,5km. Sedangkan pada pengujian 4 metode DFS menempatkan sebagai rute terpendek dengan hasil 2,4km sedangkan metode BFS dengan hasil 5,1km. Maka dari hasil penelitian dimana metode BFS sebagai hasil pencarian rute terpendek. IV. DAFTAR PUSTAKA [1] Ardhan Wahyu R, Purwanto, Susy Kuspambudi A, 2010 Kecerdasan Buatan Menyelesaikan Rubik s Cube Dengan Algoritma IDA*, Malang [2] Hendry, 2010, Perbandingan Depth Firsh Search dan Breadth Firsh Search Untuk Mengidentifikasi Kerusakan Handphone, Medan [3] Indrawaty, Y. & Hermawan, AN. & Rinanto, VS. 2011. Simulasi Pergerakan Langkah Kuda Menggunakan Metode Breadth First Search, Bandung [4] Pribadi, FS. & Mulwinda, A. 2008. Pencarian rute terpendek dengan menggunakan algoritma Beadth First Search, Depth First Search, dan Hill Climbing, Semarang [5] Sri Andayani & Tri Adi Nanda, 2013 Permainan Ular Tangga Untuk Pembelajaran Menggunakan Metode Heuristik Algoritma Backtraking, Palembang [6] Turban, Efraim & Aronson, Jay, 2005. Decision Support System And Intellegent System, New Jersey 8