DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

=================================================================== PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 48.A 2012 SERI : E A BEKPERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 48.A TAHUN 2012 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2017

=================================================================== PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 6 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 4 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2010

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 3 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2009

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI E

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

~Ja/catw PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2006 NOMOR 14 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 29 TAHUN 2006 TENTANG

WALI KOTA DEPOK PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 6 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 17 TAHUN 2017

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 89 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 128 TAHUN 2016

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 22 TAHUN 2018

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

================================================================ PERATURAN WALIKOTA KOTA TANGERANG

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2017

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 48 TAHUN

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 13 TAHUN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2016

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ALIKOTA YO GYAKARTYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2017

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PROGRAM BANJAR CERDAS JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 24 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 71/PMK.07/2011 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 13 TAHUN 2011

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lem

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALI KOTA TANGERANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2011, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 32.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (APBS)

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 34 TAHUN 2017

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 22

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 77 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALI KOTA TANGERANG NOMOR 31 TAHUN 2017

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Neg

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 36 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

BERITA DAERAH KOTA CILEGON

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 9 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA SALINAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 13 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 40 TAHUN 2015

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 101/PMK.07/2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

Transkripsi:

============================================================== PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 5 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BIAYA PENDAMPING BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI, MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI DAN MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI DI KOTA TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG, Menimbang : a. bahwa pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah dan masyarakat, maka dalam rangka penyelenggaraan, peningkatan mutu, dan pemerataan pendidikan di Kota Tangerang perlu mengalokasikan biaya pendamping bantuan operasional sekolah untuk Sekolah Dasar Negeri (SDN), Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN), Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) dan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN); b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas, agar penyaluran biaya pendamping berjalan dengan prinsip efektifitas, efisiensi, transparan dan akuntabel, maka dalam pelaksanaannya diperlukan pengelolaan yang baik; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b di atas, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Biaya Pendamping Bantuan Operasional Sekolah Pada Sekolah Dasar Negeri, Madrasah Ibtidaiyah Negeri, Sekolah Menengah Pertama Negeri dan Madrasah Tsanawiyah Negeri di Kota Tangerang; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1993, tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Tangerang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3518); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004, Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapakali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4863); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864); 12. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

14. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2007 tentang Pokok- Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Tangerang Tahun 2007 Nomor 5); 15. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Daerah Kota Tangerang Tahun 2007 Nomor 7); 16. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Kota Tangerang (Lembaran Daerah Kota Tangerang Tahun 2008 Nomor 1); 17. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah. (Lembaran Daerah Kota Tangerang Tahun 2008 Nomor 5) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah. (Lembaran Daerah Kota Tangerang Tahun 2011 Nomor 11); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BIAYA PENDAMPING BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI, MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI DAN MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI DI KOTA TANGERANG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Tangerang. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Tangerang. 3. Walikota adalah Walikota Tangerang. 4. Dinas adalah Dinas Pendidikan Kota Tangerang. 5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang. 6. Kementerian Agama adalah Kantor Kementerian Agama Kota Tangerang. 7. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disebut APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Tangerang. 8. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut PNS adalah Pegawai Negeri Sipil Kota Tangerang. 9. Sekolah Dasar Negeri yang selanjutnya disingkat SDN adalah Sekolah Dasar Negeri di Kota Tangerang. 10. Madrasah Ibtidaiyah Negeri yang selanjutnya disingkat MIN adalah Madrasah Ibtidaiyah Negeri di Kota Tangerang. 11. Sekolah Menengah Pertama Negeri yang selanjutnya disingkat SMPN adalah Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota Tangerang.

12. Madrasah Tsanawiyah Negeri yang selanjutnya disingkat MTsN adalah Madrasah Tsanawiyah Negeri di Kota Tangerang. 13. Sekolah/Madrasah adalah bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan formal. 14. Biaya Pendamping Bantuan Operasional Sekolah yang selanjutnya disingkat BP-BOS adalah dana yang bersumber dari APBD sebagai dana pendamping BOS Pusat yang diberikan kepada sekolah. 15. Kegiatan Intrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan dengan jumlah tatap muka dalam setiap minggu yang merupakan interaksi guru dan siswa di kelas. 16. Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar kegiatan intrakurikuler. 17. Kepala Sekolah adalah guru yang diberi tugas tambahan memimpin dan mengelola sekolah. 18. Wakil Kepala Sekolah adalah guru yang diberi tugas tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah yang ditetapkan dengan keputusan Kepala Sekolah pada Sekolah Menengah Pertama Negeri dan Madrasah Tsanawiyah Negeri. 19. Pembantu Kepala Sekolah adalah guru yang diberi tugas tambahan sebagai pembantu Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Bidang Kurikulum, Bidang Humas, dan Bidang Sarana Prasarana yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Sekolah pada Sekolah Menengah Pertama Negeri dan Madrasah Tsanawiyah Negeri. 20. Wali Kelas adalah guru PNS dan Non PNS di Sekolah tersebut yang mendapat tugas tambahan sebagai pengelola kelas yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Sekolah. 21. Kas Daerah adalah Kas Daerah Kota Tangerang. BAB II RUANG LINGKUP Pasal 2 Peraturan Walikota ini mengatur hal-hal sebagai berikut : a. Ruang Lingkup; b. Maksud, Tujuan dan Sasaran; c. Sumber Dana; d. Besaran Dana dan Peruntukan BP-BOS; e. Hak dan Kewajiban Sekolah; f. Mekanisme penyaluran; g. Pengelolaan dan pertanggungjawaban; h. Sanksi; i. Ketentuan penutup.

BAB III MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN Pasal 3 (1) BP-BOS diberikan dengan maksud dan tujuan : a. mengakselerasikan penuntasan wajib belajar pendidikan dasar; b. melengkapi kebutuhan sarana pendidikan; c. memelihara sarana dan prasarana pendidikan; d. meningkatkan pengelolaan administrasi sekolah; e. meningkatkan mutu pendidikan menengah; dan f. membebaskan seluruh biaya operasional sekolah kepada seluruh siswa. (2) Sasaran Penerima BP-BOS adalah : a. SDN; b. MIN; c. SMPN; dan d. MTsN. BAB IV SUMBER DANA Pasal 4 BP-BOS bersumber dari APBD sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas dan dibayarkan terhitung mulai bulan Januari. BAB V BESARAN DANA DAN PERUNTUKKAN BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN Pasal 5 (1) Besaran BP-BOS untuk SDN/MIN dialokasikan untuk membiayai kegiatan sebagai berikut : a. Honor tugas tambahan Guru sebagai : - Kepala Sekolah PNS Rp.750.000,- per orang per bulan; - Wakil Kepala Sekolah PNS Rp.400.000,- per orang per bulan; - Wali Kelas PNS/Guru Kelas PNS Rp.250.000,- per orang per bulan; - Wali Kelas Non PNS/Guru Kelas Non PNS Rp.200.000,- per orang per bulan. b. Belanja Alat Tulis Kantor Rp.1.200,- per siswa per bulan; c. Belanja Peralatan Kebersihan dan bahan pembersih Rp. 1.000,- per siswa per bulan; d. Belanja bahan perlengkapan/lomba/pendidikan Rp.1.300,- per siswa per bulan; e. Belanja pemeliharaan gedung Rp.300.000,- per ruang per tahun; f. Belanja penggandaan Rp.1.200,- per siswa per bulan;

g. Belanja Makan dan Minum Harian Rp.250.000,-per sekolah per bulan. (2) Besaran BP-BOS untuk SMPN/MTsN dialokasikan untuk membiayai kegiatan sebagai berikut : a. Honor tugas tambahan Guru sebagai : - Kepala Sekolah PNS Rp.750.000,- per orang per bulan; - Wakil Kepala Sekolah PNS/Pembantu Kepala Sekolah PNS Rp.400.000,- per orang per bulan; - Wali Kelas PNS Rp.250.000,- per orang per bulan; - Wali Kelas Non PNS Rp.200.000,- per orang per bulan. b. Belanja Alat Tulis Kantor Rp.5.000,- per siswa per bulan; c. Belanja alat listrik dan elektronik Rp. 1.650,- per siswa per bulan; d. Belanja Peralatan Kebersihan dan bahan pembersih Rp. 1.500,- per siswa per bulan; e. Belanja pengadaan perlengkapan/lomba/pendidikan Rp.3.600,- per siswa per bulan; f. Belanja Listrik Rp. 1.500.000,- dengan asumsi jumlah siswa s/d 1.000 siswa, asumsi jumlah siswa diatas 1000 siswa Rp.2.000.000,- per sekolah per bulan; g. Belanja pemeliharaan gedung Rp.300.000,- per ruang per tahun; h. Belanja pemeliharaan bukan gedung (taman, sarana olahraga, lampu jalan) Rp.1.000,- per siswa per bulan; i. Biaya cetak Rp. 1.000,- per siswa per bulan; j. Biaya penggandaan Rp.4.000,- per siswa per bulan; k. Belanja Makan dan Minum Harian Rp.300.000,-per sekolah per bulan. (3) Honorarium digunakan untuk memenuhi kebutuhan honor tugas tambahan guru dalam kegiatan Dinas sebagai Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Pembantu Kepala Sekolah PNS dan Wali Kelas/Guru Kelas PNS dan Non PNS. (4) Belanja Alat Tulis Kantor digunakan untuk memenuhi kebutuhan alat tulis untuk Tata Usaha dan kegiatan belajar mengajar. (5) Belanja Alat listrik dan elektronik digunakan untuk memenuhi kebutuhan alat penerangan listrik sekolah. (6) Belanja Alat kebersihan dan bahan pembersih digunakan untuk memenuhi kebutuhan pemeliharaan kebersihan di sekolah. (7) Belanja perlengkapan pendidikan digunakan untuk memenuhi kebutuhan alat olahraga, alat peraga, alat laboratorium, alat kesenian dan bahan praktek sesuai dengan prioritas kebutuhan sekolah. (8) Belanja listrik digunakan untuk memenuhi kebutuhan belanja jasa listrik sekolah.

(9) Belanja pemeliharaan perlengkapan kantor digunakan untuk keperluan pemeliharaan perlengkapan kantor/ inventaris di sekolah. (10) Belanja pemeliharaan gedung sekolah digunakan untuk keperluan pengecatan ruangan kelas dan pemeliharaan ringan lainnya. (11) Belanja pemeliharaan bukan gedung sekolah (taman, sarana olahraga, dan lampu penerangan jalan dilingkungan sekolah). (12) Belanja cetak digunakan untuk memenuhi kebutuhan biaya cetakan guna kebutuhan administrasi kantor dalam menunjang proses belajar mengajar. (13) Belanja penggandaan digunakan untuk memenuhi kebutuhan biaya penggandaan kegiatan evaluasi belajar siswa di sekolah. (14) Belanja makan dan minum harian digunakan untuk memenuhi kebutuhan biaya makan dan minum harian tamu/pegawai di sekolah. (15) BP-BOS tidak dapat digunakan untuk membiayai kegiatan yang sama dari sumber dana yang berbeda, kecuali volume dan frekuensi kegiatannya belum mencukupi sesuai Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS). BAB VI HAK DAN KEWAJIBAN SEKOLAH Pasal 6 (1) SDN, MIN, SMPN dan MTsN berhak menerima BP-BOS. (2) Kepala Sekolah Wajib mempublikasikan kepada Guru dan Komite Sekolah. (3) SDN, MIN, SMPN, dan MTsN wajib membebaskan Biaya Operasional yang dipungut dari orang tuan peserta didik kecuali sekolah yang ditetapkan memiliki program unggulan khusus, Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional dan Sekolah Bertaraf Internasional. BAB VII MEKANISME PENYALURAN Pasal 7 (1) Dinas menyalurkan BP-BOS kepada : a. SDN melalui rekening Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Dasar Kecamatan; b. SMPN melalui rekening UPTD SMPN masing-masing; c. MIN dan MTsN melalui rekening madrasah masingmasing. (2) Penyaluran BP-BOS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan per triwulan. (3) Penyerapan BP-BOS dari rekening Bank masing-masing disesuaikan dengan kebutuhan Unit Pelayanan Teknis Dinas/sekolah dan madrasah setiap bulan.

BAB VIII PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN Pasal 8 (1) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Dasar Kecamatan, MIN dan SMPN/MTsN wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan BP-BOS pada Dinas sebagai berikut : a. Triwulan pertama disampaikan paling lambat akhir bulan Maret; b. Triwulan kedua disampaikan paling lambat akhir bulan Juni; c. Triwulan ketiga disampaikan paling lambat akhir bulan September; d. Triwulan keempat disampaikan paling lambat akhir bulan Desember; (2) Pertanggungjawaban BP-BOS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) UPTD Pendidikan Dasar Kecamatan melaporkan yang terealisasi di SDN. (3) Pertanggungjawaban BP-BOS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilengkapi dengan bukti pengeluaran yang ditandatangani Bendahara Pengeluaran Pembantu dan diketahui oleh Kepala Sekolah, serta disahkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran. (4) Penggunaan dana BP-BOS dibukukan terpisah dan tidak dapat dialihkan dari satu jenis belanja ke belanja yang lain. (5) Sisa dana BP-BOS yag tidak terealisasi di setor ke Kas Daerah melalui Dinas Pendidikan. (6) Kelebihan dana BP-BOS yang disebabkan oleh selisih jumlah siswa menjadi sisa kas untuk perhitungan bulan berikutnya. (7) Sekolah harus melaporkan mutasi jumlah siswa tiap bulan. (8) Belanja barang dan jasa per belanja tidak melebihi Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah). BAB IX SANKSI Pasal 9 (1) Unit Pelaksana Teknis Daerah yang tidak menyampaikan laporan pertanggungjawaban dikenakan sanksi penundaan penyaluran triwulan selanjutnya. (2) Unit Pelaksana Teknis Dinas yang tidak menyampaikan laporan pertanggungjawaban pada akhir tahun anggaran dikenakan sanksi sesuai dengan Peraturan Perundangundangan yang berlaku. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 10 Peraturan Walikota ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Tangerang. Ditetapkan di Tangerang Pada tanggal 9 Januari 2012 WALIKOTA TANGERANG, Cap/ttd Diundangkan di Tangerang Pada tanggal 9 Januari 2012 H. WAHIDIN HALIM SEKRETARIS DAERAH KOTA TANGERANG, Cap/ttd H. M. HARRY MULYA ZEIN BERITA DAERAH KOTA TANGERANG TAHUN 2012 NOMOR 5