BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), Angka Kematian. jiwa setiap tahun (Ayude, 2009). Tingginya AKI di Indonesia yaitu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. karena disertai nyeri berat, bahkan terkadang menimbulkan kondisi fisik dan mental yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data statistik yang dikeluarkan World Health Organization. (WHO) sebagai badan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Responden Penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah adalah ibu primigravida

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa tindakan/ pertolongan dalam waktu kurang dari 24 jam (Maryunani, 2010).

kelahiran hidup. Di Yogyakarta pada

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. kehadiran bayi. Perasaan negatif meliputi rasa cemas dan takut dengan persalinan. Untuk

2013 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA- TANDA PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

FASE A YANG YANG DIBERI SURAKARTA HERMAWATI. S1 Keperawatan

2 Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid, hormon ini dapat menyeba

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan merupakan proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membran dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

BAB I PENDAHULUAN. mengalami hambatan dalam persalinan. 1. interaksi secara sinkron antara kekuatan his dan mengejan (power), jalan

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

HUBUNGAN TEKNIK HYPNOBIRTHING TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA PROSES PERSALINAN KALA 1 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUGIO KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY.MUJIYATI,

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan sebagai keadaan fisiologis dapat diikuti proses patologis

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. faktor utama mortalitas (Saefudin, 2002). AKI ini menggambarkan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang ` Di RSUD Muntilan, Magelang terdapat 80 persalinan normal setiap bulannya. Perawat

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres,

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Ini didefinisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau

BAB I PENDAHULUAN. semua orang disegala usia adalah salah satu tujuan dari. Development Goals (SDGs). Tak luput dari sasaran SDGs angka kematian ibu

BAB I PENDAHULUAN. orang. Menurut (World Health Organization,2012) kesehatan adalah suatu

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES PANAS TERHADAP PENGURANGAN RASA NYERI PERSALINAN PADAIBUINPARTU KALA I

BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Kehamilan merupakan masa yang sangat istimewa dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan selama periode masa nifas perlu mendapat perhatian karena sekitar

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

BAB I PENDAHULUAN. penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan bahkan kematian (WHO, 2003).

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KEMAJUAN PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KAB. JOMBANG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan kehamilan untuk. kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9

BAB I PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan suatu negara dapat dilihat dari Angka Kematian

BAB V PEMBAHASAN. perineum pada ibu postpartum di RSUD Surakarta. A. Tingkat Nyeri Jahitan Perineum Sebelum Diberi Aromaterapi Lavender

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY. MUJIYATI KABUPATEN LAMONGAN

EFEKTIVITAS RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI KONTRAKSI UTERUS KALA I AKTIF PADA PERSALINAN NORMAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Persalinan merupakan waktu yang ditunggu tunggu setelah 9 bulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. transisi lain dalam fase kehidupan, peristiwa itu dapat pula menimbulkan stres

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP RESPON ADAPTASI NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DI BPM BIDAN P KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

BAB I PENDAHULUAN. (21,8%) diantaranya persalinan dengan Sectio Caesarea (Hutapea, H, 1976).

PENDAHULUAN. Sebagian besar kasus kematian ibu di dunia terjadi di negara- negara. bila dibandingkan dengan negara-negara lain. Berdasarkan Survei

BAB 1 PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu (AKI) dan bayi sampai pada batas angka

BAB 1 PENDAHULUAN. menggambarkan kesejahteraan masyarakat di suatu negara. Menurut data World

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Pembedahan merupakan suatu tindakan pengobatan yang menggunakan. cara invasif dengan membuka dan menampilkan bagian tubuh yang akan

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menimbulkan rasa nyeri (Prawirohardjo, 2008). Nyeri persalinan dapat

BAB 1. yang telah ditentukan dalam Millenium Development Goals (MDGs), Target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. terakhir dan kelahiran ( 38 minggu dari pembuahan ). Istilah medis untuk. wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida.

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat melahirkan bayi dengan selamat. Ada dua cara persalinan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. emosi ibu hamil. Melalui senam hamil ibu hamil akan diajarkan cara

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita.

SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Diajukan Oleh: ANIK ENIKMAWATI J

BAB I PENDAHULUAN. penentu status kesejahteraan negara. Hal tersebut dikarenakan Angka Kematian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti

BAB I PENDAHULUAN. Menurut definisi World Health Organization (WHO), kematian. negara atau daerah adalah kematian maternal (Prawirohardjo, 1999).

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

BAB I PENDAHULUAN. wanita sebagai calon ibu, karena pada masa kehamilan akan terjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. saat ini masih menggunakan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. diwujudkan dalam paradigma sehat dan visi pembangunan kesehatan (Ratna

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan

HUBUNGAN PERSALINAN KALA I MEMANJANG DENGAN KESEJAHTERAAN JANIN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah pada seorang wanita

BAB I PENDAHULUAN. caesarea yaitu bayi yang dikeluarkan lewat pembedahan perut (Kasdu, 2003)

BAB 1 PENDAHULUAN. ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil dan

Lilin Turlina*, Heny Ekawati** ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju

1

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur an. terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif telah dilakukan pada bulan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dari partus lama pada prinsipnya adalah his yang tidak efisien (in adekuat), faktor

BAB I PENDAHULUAN. tuba falopi kemudian berimplantasi di endometrium. (Prawiroharjho, ketidakpuasan bagi ibu dan bayinya (Saifuddin. 2000).

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu perhatian dari World Health

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Target penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia kini pada

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun ke tahun.sementara target Rencana Pembangunan Jangka Menengah

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

BAB I PENDAHULUAN. dengan persalinan (Cunningham, 2006). Menurut Kemenkes RI (2010), pada

Sumiati Tenaga Pengajar Prodi. D III Kebidanan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya ABSTRAK

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut World Health Organization (WHO), Angka Kematian Ibu (AKI) dalam kehamilan dan persalinan dunia mencapai 586.000 jiwa setiap tahun (Ayude, 2009). Tingginya AKI di Indonesia yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup adalah tertinggi di ASEAN (SKRT, 2003). Jika dibanding dengan negara-negara lain, angka kematian ibu di Indonesia adalah 15 kali angka kematian ibu di Malaysia, 10 kali lebih tinggi dibandingkan di Thailand dan 5 kali lebih tinggi dibandingkan di Filipina (Saefudin, 2002). Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2008 AKI Indonesia sebesar 226 per 100.000 kelahiran hidup. Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN Dr. Sudibyo Alimoesa mengatakan tingkat kematian ibu saat melahirkan di Indonesia masih tinggi atau hampir setiap satu jam, dua ibu melahirkan meninggal. Berdasarkan data dan penelitian tentang kualitas penduduk Indonesia 2011 tercatat Angka Kematian Ibu (AKI) masih sebesar 228/100.000 kelahiran hidup (Banjarmasin, Kompas.com by Benny Joewono). Angka kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah untuk tahun 2008 sebesar 114,42/100.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 1

117,02/100.000 kelahiran hidup. AKI tertinggi di Brebes sebanyak 17 ibu hamil, kemudian Pemalang sebanyak 13 ibu hamil dan di Grobogan menempati urutan ke 3 dari seluruh angka kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah tahun 2009 dimana angka kematian ibu sebanyak 10 ibu hamil (Dinkes, 2010). Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan, infeksi dan eklamsia. Selain ketiga faktor tersebut sebenarnya tercakup pula kematian akibat abortus terinfeksi dan partus lama. Salah satu penyebab kejadian partus lama adalah ketegangan dan ketakutan yang memperberat rasa nyeri persalinan sehingga akhirnya memperlambat kelahiran bayi (Jones, 1994). Persalinan lama dapat disebabkan oleh adanya rasa nyeri yang hebat. Nyeri pada persalinan bukan hal yang baru dikenal sekarang tetapi sudah ada sejak zaman dahulu. Ibu ibu yang akan melahirkan sering mengalami nyeri dan tidak jarang nyeri akan menimbulkan rasa cemas, otot menjadi spastik, kaku, jalan lahir menjadi sempit dan kurang relaksasi. Selain itu juga dapat menyebabkan keletihan dan penurunan kontraksi uterus. Nyeri yang hebat akan berpengaruh buruk pada fisiologi persalinan, walaupun nyeri merupakan salah satu mekanisme pertahanan alami tubuh yaitu suatu peringatan akan adanya bahaya (Suheimi, 2008). Sensasi nyeri umumnya dirasakan sangat berat terutama oleh ibu yang baru menjalani persalinan anak pertama (Ahmad, 2

2008). Penyebab lain yang mengakibatkan persalinan lama adalah karena ibu tidak atau belum mempunyai gambaran persalinan yang bisa menjadi acuan tentang apa yang akan terjadi selama proses persalinan dan apa yang harus dilakukan. Kondisi inilah yang menjadi penyebab sebagian besar kegugupan yang dirasakan calon ibu dalam menghadapi persalinannya (Nolan, 2003). Proses persalinan normal merupakan proses lahirnya bayi dengan serangkaian kejadian yang dipersepsikan menakutkan dan menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. Rasa takut dan sakit menimbulkan stress yang mengakibatkan pengeluaran adrenalin. Hal ini mengakibatkan penyempitan pembuluh darah dan mengurangi aliran darah yang membawa oksigen ke rahim sehingga terjadi penurunan kontraksi rahim yang akan menyebabkan memanjangnya waktu persalinan. Pasien yang bersalin selalu menginginkan terbebas dari nyeri akibat his. Hal yang perlu ditekankan pada pasien adalah bahwa tanpa adanya rasa nyeri maka persalinan tidak mengalami kemajuan, karena salah satu tanda persalinan adalah adanya his yang akan menimbulkan rasa sakit (Sulistyowati, 2010). Faktor-faktor yang menyebabkan rasa nyeri pada persalinan secara psikologis yaitu panik, ketakutan dan secara fisiologi pembukaan dan penipisan servik, hipoksia (kekurangan oksigen) pada otot rahim, segmen bawah rahim tegang, otot rahim yang tegang, penegangan servik 3

(mulut rahim), ligamen uterus meregang (Regina, 2011). Hambatan fisik dan psikologis pada ibu saat persalinan juga dapat menambah rasa sakit. Saat yang paling melelahkan dan kebanyakan ibu mulai merasakan sakit atau nyeri adalah kala I fase aktif, dalam fase ini kebanyakan ibu merasakan sakit yang hebat karena kegiatan rahim mulai lebih aktif. Pada fase ini kontraksi semakin lama, semakin kuat, dan semakin sering (Danuatmadja, 2004). Kondisi nyeri yang hebat pada proses persalinan memungkinkan para ibu cenderung untuk memilih cara yang gampang dan cepat untuk menghilangkan rasa nyeri yang dirasakan sehingga berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan atau meminimalkan nyeri pada persalinan baik secara farmakologi dan non-farmakologi. Pengendalian nyeri dengan farmakalogi yaitu dengan pemberian analgesik inhalasi, analgesik non opioid, analgesik opioid dan anestesi regional (Mander, 2004). Obat yang sering digunakan adalah jenis analgetik non opioid (obat anti inflamasi non steroid/oaisn) yaitu asam mefenamat untuk mengatasi nyeri akut derajat ringan (Price & Wilson, 2006). Sementara itu menurut Potter (2005) metode non- farmakologi dapat dilakukan dengan kegiatan tanpa obat antara lain dengan teknik distraksi, biofeedback, hipnosis diri, mengurangi persepsi nyeri dan stimulus kutaneus (massase, mandi air hangat, kompres panas atau dingin, stimulasi saraf elektrik transkutan). 4

Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman penulis selama melakukan praktek klinik di BPS Desa Klumpit Kudus, pada umumnya banyak sekali pasien inpartu yang mengalami nyeri baik itu ibu primigravida maupun ibu multipara. Nyeri yang dirasakan membuat pasien seakan-akan tak kuasa menahan nyeri tersebut. Berbagai respon yang muncul dari pasien tersebut seperti menjerit kesakitan, menangis, mondar mandir, cemas di tempat tidur, beberapa kali mengangkat kaki di dinding karena tak kuasa menahan rasa sakit, dan ada juga yang sampai mengedan sebelum waktunya padahal belum memasuki kala 2. Mengedan sebelum waktunya, sangat menguras energi dari pasien tersebut. Nyeri yang dirasakan membuat pasien juga tidak ingin untuk mengomsumsi makanan yang telah disiapkan, padahal dengan makan dapat menambah energi buat pasien yang nantinya akan memasuki kala 2 dan kala 3. Ketika memasuki kala 2, kala puncak dimana ibu akan melahirkan terjadi kehabisan energi, ibu tidak cukup mampu untuk mengedan sehingga bayi yang seharusnya dilahirkan mengalami macet di tengah persalinan/partus macet. Hal ini sangat berbahaya bagi bayi karena jika tidak ditangani dengan cepat bayi akan mengalami kematian. Akhirnya persalinan dihentikan oleh petugas/bidan dan dirujuk ke rumah sakit terdekat. Menurut informasi yang diterima pada saat penulis melakukan penelitian, jumlah persalinan primigravida maupun multigravida 5

(persalinan normal maupun dengan bantuan alat) pada tahun 2012 mencapai sekitar 100 orang/bulan di Rumah Sakit Bersalin Mutiara Bunda Salatiga. Berdasarkan latar belakang diatas, dapat disimpulkan bahwa ibu dalam proses persalinan akan mengalami rasa nyeri yang akan memicu timbulnya berbagai permasalahan yang dapat membahayakan kondisi ibu dan janin. Salah satu tindakan untuk mengatasinya adalah dengan cara melakukan teknik distraksi imajinasi terbimbing. Teknik distraksi adalah salah satu teknik untuk mengalihkan fokus perhatian pasien terhadap nyeri ke stimulus yang lain, dalam hal ini dengan melakukan imajinasi terbimbing (Brunner & Suddarth, 2002). Imajinasi terbimbing adalah salah satu cara dimana petugas kesehatan/bidan mengajak pasien untuk membayangkan hal-hal yang menyenangkan/hal-hal yang disukai dan mengonsentrasikan diri pada bayangan tersebut sehingga pasien tersebut tidak terlalu fokus terhadap nyeri yang dirasakan. Teknik distraksi ini tidak menghilangkan nyeri yang dirasakan namun dapat membantu mengurangi rasa nyeri yang dirasakan oleh pasien tersebut ( Lubkin, 2006). Pengurangan rasa nyeri persalinan dengan metode nonfarmakologi menarik minat penulis karena hal ini tidak menimbulkan efek samping yang merugikan secara fisik bagi ibu maupun janinnya (Arifin, 2008). Oleh karena itu penulis tertarik untuk 6

meneliti tentang Pengaruh teknik distraksi imajinasi terbimbing terhadap intensitas nyeri pasien inpartu kala I pada persalinan normal ibu primigravida 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh teknik distraksi imajinasi terbimbing terhadap intensitas nyeri pasien inpartu kala I fase aktif pada persalinan normal ibu primigravida? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui pengaruh teknik distraksi imajinasi terbimbing terhadap intensitas nyeri pasien inpartu kala I fase aktif pada persalinan normal ibu primigravida. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui intensitas nyeri kala I fase aktif pada persalinan normal ibu primigravida sebelum diberi perlakuan distraksi imajinasi terbimbing dan sesudah diberi perlakuan distraksi imajinasi terbimbing 7

2. Untuk menggambarkan respon psikologi dan fisiologi responden terhadap intensitas nyeri kala I fase aktif sebelum dan sesudah dilakukan tindakan distraksi imajinasi terbimbing 3. Untuk menganalisa pengaruh teknik distraksi imajinasi terbimbing terhadap intensitas nyeri kala I fase aktif ibu primigravida 1.4 Manfaat Penelitian 14.1 Manfaat Praktis 1. Dinas Kesehatan Sebagai salah satu masukan dibidang pengetahuan dan ilmu keperawatan khususnya penerapan distraksi imajinasi terbimbing dalam praktek keperawatan maternitas 2. Penulis Memberikan wawasan baru dan keterampilan dalam melakukan penelitian. Melalui penelitian ini penulis berkesempatan secara langsung untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah ke dalam bentuk penelitian eksperimen. 3. Masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan pengetahuan bagi masyarakat mengenai pengaruh teknik 8

distraksi imajinasi terbimbing terhadap intensitas nyeri persalinan normal ibu yang baru pertama melahirkan. 1.4.2 Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan terutama intensitas nyeri kala I fase aktif pada persalinan normal ibu primigravida sebelum diberi distraksi imajinasi terbimbing dan sesudah diberi distraksi imajinasi terbimbing 9