KEEFEKTIFAN PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS V SDN WILAYAH I KECAMATAN TANRALILI KABUPATEN MAROS Sri Sugianti Guru SDN Wilayah 1 Tanralili Kab. Maros E-mail: srisugianti321@gmail.com ABSTRAK; Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menggunakan desain onegroup pretest-postes. Unit eksperimen dalam penelitian ini adalah keseseluruhan siswa Kelas V SDN Wilayah I Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa 161 orang yang tersebar di tujuh sekolah. Dari tujuh sekolah, terpilih satu sekolah sebagai sekolah eksperimen yaitu kelas V SDN 38 Biringkaloro Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros dengan dengan jumlah 40 orang siswa yang dipilih dengan menggunakan teknik random. Kelas eksperimen diberikanpembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah pendekatan matematika realistik dengan metode penemuan terbimbing dalam pembelajaran matematika. Data dalam penelitian ini berupa data hasil belajar, aktivitas, dan respons siswa yang diperoleh dengan menggunakan instrumen tes, lembar observasi, dan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif dan analisis inferensial dengan menggunakan program SPSS 20. Kriteria keefektifan yang ditentukan dalam penelitian ini yakni: hasil belajar siswa dengan KKM 70 dan rata-rata nilai gain 0,29 serta ketuntasan 80%, untuk aktivitas siswa lebih dari 2,4 dan respons siswa lebih dari 3,4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) keterlaksanaan model pembelajaran berbasis masalah pendekatan matematika realistik dengan metode penemuan terbimbing terlaksana dengan baik. (2) Penerapan model pembelajaran berbasis masalah pendekatan matematika realistik dengan metode penemuan terbimbing pada materi pecahan pada siswa kelas V SDN 38 Biringkaloro efektif ditinjau dari aspek : (a) hasil belajar siswa dengan rata-rata skor posttes lebih besar dari rata-rata skor pretes, rata-rata skor posttes adalah 81,25 KKM, rata-rata gain adalah 0,781 dan siswa yang tuntas sebanyak 92,50% 80%; (b) aktivitas belajar siswa dengan rata-rata aktivitas 3,30; dan (c) respon siswa dengan rata-rata 3,51 (kategori positif). Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah pendekatan matematika realistik dengan metode penemuan terbimbing efektif diterapkan dalam pembelajaran matematika materi pecahan pada siswa Kelas V SDN 38 Biringkaloro Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros Kata Kunci: Model Pembelajaran Berbasis Masalah, Pendekatan Matematika Realistik dengan Metode Penemuan Terbimbing dalam pembelajaran 362
PENDAHULUAN Proses pembelajaran dapat diikuti dengan baik dan menarik perhatian siswa apabila digunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa dan sesuai dengan materi pembelajaran. Oleh karena itu pembelajaraan Matematika harus didasarkan atas karakteristik Matematika dan siswa itu sendiri. Menurut Fruedenthal, mathematics as a human activity. Education should give students the guided opportunity to re-invent mathematics by doing it. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran dasar yang sangat penting dikuasai oleh siswa mulai dari tingkat dasar. Matematika berperan dalam memudahkan seseorang untuk mengikuti perkembangan zaman yaitu dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan Seni (IPTEKS). Matematika sebagai sarana untuk berpikir logis, analisis, keratif dan sistematis membuat manusia dapat dengan mudah membuat inovasi baru dalam kehidupan sehari-hari utamanya dalam pendidikan. Pada umumnya masyarakat menganggap bahwa Matematika sangat perlu untuk dipelajari generasi muda saat ini. Namun di lain pihak, Matematika justru merupakan salah satu pelajaran yang sulit dipahami oleh siswa. Masalah tersebut tidak bisa dipungkiri, sebab setiap tahunnya hasil belajar Matematika mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) masih tergolong rendah, dan bahkan rendahnya hasil belajar Matematika tersebut menjadi salah satu faktor yang menyebabkan banyak siswa yang tidak bisa melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Rendahnya hasil belajar matematika juga dialami oleh siswa Kelas V SDN 38 Biringkaloro Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros. Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama mengajar di Kelas tersebut, diketahui bahwa hanya sekitar 46% dari 40 siswa yang mampu mencapai nilai cukup baik sedangkan yang lainnya hanya berada pada nilai sangat kurang. Tidak ada siswa yang dapat mencapai nilai yang sangat baik. Faktor penyebab rendahnya hasil belajar matematika siswa tersebut salah satu karena ketidakmampuan siswa untuk memahami materi dengan baik sesuai waktu yang diberikan. Terkadang guru matematika mengulangi penjelasan materi beberapa kali sebab sebagian besar siswa masih belum memahami materi yang telah diajarkan. Hal ini mengindikasikan bahwa pembelajaran matematika di kelas tersebut masih belum efektif. Mencermati masalah tersebut, diperlukan peran aktif guru dalam menerapkan aneka ragam model, metode, strategi, dan pendekatan pembelajaran yang tepat agar pembelajaran matematika menjadi lebih efektif. Sebagai alternatif pemecahan masalah tersebut, penulis mencoba menerapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah Pendekatan Matematika Realistik dengan Metode Penemuan Terbimbing. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah Pendekatan Matematika Realistik dengan Metode Penemuan Terbimbing efektif dalam pembelajaran matematika materi pecahan Kelas V SDN 38 Biringkaloro Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros? 363
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan penerapan pembelajaran berbasis masalah Pendekatan Matematika Realistik dengan Metode Penemuan Terbimbing dalam pembelajaran matematika di Kelas V SDN 38 Biringkaloro Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros, berdasarkan indikator kefektifan yaitu hasil belajar siswa, aktivitas siswa, dan respons siswa. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu: (1) Bagi peneliti, dapat menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan peneliti khususnya yang terkait dengan penelitian yang menggunakan Pembelajaran Berbasis Masalah Pendekatan Matematika Realistik dengan Metode Penemuan Terbimbing. (2) Bagi Guru, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi atau masukkan tentang pendekatan pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa. (3) Bagi siswa, dapat menumbuhkan semangat kerjasama antar siswa, meningkatkan motivasi dan daya tarik siswa terhadap matematika sebagai upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan digolongkan ke dalam penelitian eksperimen dengan desain pretes-posttes satu kelompok (one group pretestposttest design). Model desain penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut. Pre-test Treatment Post-test (O 1 ) (X) (O 2 ) Keterangan: O 1 = tes yang diberikan sebelum menerapkan model pembelajaran berbasis masalah pendekatan matematika realistik dengan metode penemuan terbimbing (pretest) X O 2 = treatment = tes yang diberikan setelah menerapkan model pembelajaran berbasis masalah pendekatan matematika realistik dengan metode penemuan terbimbing (posttest). Unit Eksperimen dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa Kelas V SDN Wilayah I Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa 161 orang yang tersebar di tujuh sekolah. Dari tujuh sekolah terpilih satu sekolah sebagai sekolah eksperimen yaitu Kelas V SDN 38 Biringkaloro Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros dengan jumlah 40 orang siswa yang dipilih dengan menggunakan teknik random yaitu pengambilan unit eksperimen dilakukan secara acak. Kelas eksperimen diberikan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah pendekatan matematika realistik dengan metode penemuan terbimbing. Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar observasi, tes hasil belajar, dan angket respon siswa. Data aktivitas siswa dan keterlaksanaan pembelajaran diperoleh dari lembar observasi, data respon siswa diperoleh dari angket respon siswa, dan hasil belajar dari tes hasil belajar. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif dan inferensial berdasarkan kriteria keefektifan. 364
HASIL PENELITIAN Analisis Deskriptif Hasil Belajar Siswa dengan Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pendekatan Matematika Realistik dengan Metode Penemuan Terbimbing dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4. Rata-rata Skor Posttest dan Gain Ternormalisasi Rata-rata Skor Posttest Kategori Rata-rata Skor Gain Ternormalisasi Kategori 81,25 Tinggi 0,781 Tinggi Tabel 5 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Setelah Pembelajaran Kategori Frekuensi Persentase Tidak tuntas 3 7,50% Tuntas 37 92,50% Berdasarkan tabel 4 dan tabel 5 nampak bahwa: rata-rata skor posttest yaitu sebesar 81,25 telah melebihi KKM (70); rata-rata skor gain ternormalisasi sebesar 0,781 lebih dari 0,3; dan ketuntasan hasil belajar sebesar 92,50%. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa secara deskriptif hasil belajar matematika setelah Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pendekatan Matematika Realistik dengan Metode Penemuan Terbimbing memenuhi kriteria efektif. Rekapitulasi data aktivitas dan respon siswa terhadap penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pendekatan Matematika Realistik dengan Metode Penemuan Terbimbing, dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 6 Rekapitulasi Rata-rata Skor Aktivitas dan Respon Siswa Rata-Rata Data Aktivitas Siswa Kategori Rata-rata Data Respons Siswa Kategori 3,30 Baik 3,51 Positif Berdasarkan tabel 6, diketahui bahwa aktivitas siswa berada pada kategori baik dan respon siswa berada pada kategori positif. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas dan respon siswa memenuhi kriteria efektif. Analisis Inferensial Hasil uji-t satu sampel (one sample t-test) untuk data posttest dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 7 Output SPSS Uji-t Satu Sampel untuk Posttest Test Value = 69.9 t df 95% Confidence Interval Sig. Mean of the Difference (2-tailed) Difference Lower Upper Posttes 11,366 39 0,000 11,350 9,33 13,37 365
Berdasarkan tabel 7, nampak bahwa nilai p (Sig.) < 0,05 sehingga H 0 ditolak. Ini berarti bahwa nilai rata-rata posttest secara signifikan lebih dari 69,9. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara inferensial, rata-rata hasil belajar matematika siswa menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan matematika realistik dengan metode penemuan terbimbing melebihi KKM dan memenuhi kriteria efektif.hasil uji-t satu sampel (one sample t-test) untuk data gain ternormalisasi dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 8 Output SPSS Uji-t Satu Sampel untuk Gain Ternormalisasi Test Value = 0.29 95% Confidence Interval Sig. Mean t df of the Difference (2-tailed) Difference Lower Upper Gain 43,830 39 0,000 0,4914500 0,468770 0,514130 Berdasarkan tabel 8, nampak bahwa nilai p (Sig.) < 0,05 sehingga H 0 ditolak. Ini berarti bahwa nilai rata-rata gain ternormalisasi secara signifikan lebih dari 0,29. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara inferensial, rata-rata nilai gain ternormalisasi memenuhi kriteria efektif. Hasil uji proporsi tunggal (binomial test) untuk ketuntasan hasil belajar dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 9 Output SPSS Uji Proporsi Tunggal untuk Ketuntasan Hasil Belajar Berdasarkan Tabel 9, Nampak bahwa nilai p sebesar 0,038. Ini menunjukkan bahwa p < 0,05, sehingga H 0 ditolak. Hal ini berarti bahwa ketuntasan hasil belajar siswa lebih dari 79,9%. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara inferensial, ketuntasan hasil belajar siswa memenuhi kriteria efektif. 366
Kriteria dan Pencapaian Keefektifan (Hipotesis Mayor) Tabel 10 Kriteria dan Pencapaian Keefektifan (Hipotesis Mayor) Model No Pembelajar an 1 Model pembelajara n berbasis masalah pendekatan matematika realistik dengan metode penemuan terbimbing Indikator a. Hasil belajar 1) KKM 2) Gain 3)Ketuntasan Klasikal 4)Parameter Postest 5) Parameter Gain 6) Parameter Ketuntasan Klasikal b. Aktivitas Siswa c. Respon Siswa Kriteria Pencapaia n 81,25 0,781 92,50% Signifikan Signifikan Signifikan 3,30 3,51 Keputusa n PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa aktivitas siswa terhadap Pembelajaran berbasis masalah pendekatan matematika realistik dengan metode penemuan terbimbing berada pada kategori baik. Aktivitas siswa pada model pembelajaran pembelajaran berbasis masalah pendekatan matematika realistik dengan metode penemuan terbimbing berlangsung secara optimal. Pada umumnya siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran berbasis masalah pendekatan matematika realistik dengan metode penemuan terbimbing. Hal ini disebabkan karena model pembelajaran berbasis masalah pendekatan matematika realistik dengan metode penemuan terbimbing sangat menyenangkan karena disertai kerja kelompok sekaligus memupuk rasa persaudaraan dan kerjasama satu sama lain. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Ngalimun (2014: 89) menyatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. Selain itu, hasil penelitian ini juga memperkuat pendapat Rusman (2012: 202) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen, hal ini dapat merangsang siswa lebih bersemangat dalam belajar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah pendekatan matematika realistik dengan metode penemuan terbimbing dapat meningkatkan keaktifan dan memotivasi siswa dalam proses pembelajaran. 367
Rata-rata respon siswa terhadap pembelajaran berbasis masalah pendekatan matematika realistik dengan metode penemuan terbimbing sebesar 3,51 berada pada kategori positif. Perolehan rata-rata respon siswa telah memenuhi kriteria keefektifan yaitu rata-rata respons siswa setiap aspek berada pada kategori > 3,5. Artinya hampir seluruh siswa memberikan respon positif terhadap model pembelajaran berbasis masalah pendekatan matematika realistik dengan metode penemuan terbimbing. Beberapa komentar tertulis mengatakan senang terhadap proses pembelajaran dengan kelompok yang dilakukan sangat seru. Hal ini sejalan dengan pendapat Rahma (2014) respons menitikberatkan pada suatu tanggapan seseorang terhadap permasalahan yang ada atau pembahasan satu topik tertentu. Respons juga merupakan suatu tanggapan yang bisa melatih siswa untuk lebih berani dalam mengungkapkan pendapat. Indikator keefektifan untuk hasil belajar siswa dilihat dari nilai posttest, gain ternormalisasi, dan ketuntasan klasikal. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa: (1) rata-rata nilai posttest siswa telah melebihi KKM (70) secara deskriptif dan inferensial; (2) rata-rata nilai gain ternormalisasi melebihi kategori sedang (0,29) baik itu secara deskriptif maupun inferensial; dan (3) siswa telah tuntas secara klasikal berdasarkan uji proporsi. Dengan demikian hasil belajar siswa setelah pembelajaran berbasis masalah pendekatan matematika realistik dengan metode penemuan terbimbing memenuhi kriteria efektif. Hasil ini memberikan suatu gambaran bahwa dalam model pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan matematika realistik, penguasaan Matematika siswa mempunyai kecenderungan lebih baik jika diberikan permasalahan dalam bentuk realistik. Hasil penelitian ini diperkuat oleh pendapat Eggen & Kauchak (Qadri, 2011) yang menyatakan bahwa pembelajaran dikatakan efektif apabila siswa secara aktif dilibatkan dalam pengorganisasian dan penemuan informasi (pengetahuan). Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat dikatakan bahwa secara umum pembelajaran berbasis masalah pendekatan matematika realistik dengan metode penemuan terbimbing efektif diterapkan pada materi pecahan di kelas V SDN 38 Biringkaloro. Hasil penelitian ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Sumarji dengan judul penerapan pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan hasil belajar dan kemampuan pemecahan masalah siswa. PENUTUP Kesimpulan Pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah pendekatan matematika realistik dengan metode penemuan terbimbing efektif diterapkan pada siswa Kelas V SDN 38 Biringkaloro Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros. Keefektifan pembelajaran ditinjau dari tiga aspek yaitu: (1) Hasil belajar siswa; (2) Aktivitas siswa dalam pembelajaran; dan (3) Respon siswa terhadap pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Depdikbud. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. Fathani, Abdul H. 2009. Matematika Hakikat dan Logika. Yogyakarta: Ar-ruzz 368
Markaban, (2006). Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Penemuan Terbimbing. Yogyakarta: Depdiknas PPPG Matematika. [online]. Tersedia: http://p4tk Matematika.org/downloads/ppp [12 Oktober 2014]. Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru (Edisi Dua). Jakarta: Rajawali Press. Suharta. 2001. Pembelajaran Matematika SD dengan Pendekatan Kontekstual. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik Tenaga Kependidikan Matematika. Syahrianti, Shadiq, 2004. Penalaran, Komunikasi, dan Pemecahan Masalah. Jogjakarta: PPPG Matematika. 369