IV. METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Industri tahu di Indonesia telah berkontribusi secara nyata dalam

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. Profil industri yang dikaji dalam penelitian ini adalah industri tahu yang

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Contingent Valuation Method (CVM), eksternalitas, biaya produksi dan metode

METODE PENELITIAN. sengaja (purposive) karena Desa Cisaat ini merupakan sentral pembuat tahu di

PERANAN BUMDes DALAM PENGELOLAAN LIMBAH CAIR TAHU DAN PEMANFAATAN BIOGAS

METODE PENELITIAN. hutan mangrove non-kawasan hutan. Selain itu, adanya rehabilitasi hutan

ll. TINJAUAN PUSTAKA cepat. Hal ini dikarenakan tahu merupakan makanan tradisional yang dikonsumsi

V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi

INTERNALISASI BIAYA EKSTERNAL PENGOLAHAN LIMBAH TAHU (Studi Kasus : Desa Kalisari, Kecamatan Cilongok, Purwokerto) LIDYA RAHMA SHAFFITRI H

VI. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Jalan Raya Kasomalang Kabupaten

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sensus Penduduk 2010 (SP 2010) yang dilaksanakan pada Mei 2010 penduduk

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Wajak Kabupaten Malang, tepatnya di

SIDa.F.8 Pengolahan Limbah Kotoran Ternak Menjadi Biogas Sebagai Salah Satu Upaya Mewujudkan Lingkungan Hijau Di Desa Cikundul, Kota Sukabumi

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE GREEN PRODUCTIVITY PADA INDUSTRI PENGOLAHAN TEMPE

ANALISIS WILLINGNESS TO PAY

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu cara. dilakukan dengan dasar pertimbangan bahwa :

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu 4.2 Data dan Instrumentasi

III. METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Daerah

BAB I PENDAHULUAN. persebaran penduduk yang tidak merata, dan sebagainya. Pada Maret 2016,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di tengah krisis energi saat ini timbul pemikiran untuk keanekaragaman

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN: EVALUASI PRODUKTIVITAS DAN KINERJA LINGKUNGAN INDUSTRI TAHU MELALUI PENGUKURAN EPI

IV. METODOLOGI PENELITIAN. wisata tirta. Lokasi penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1.

pelaku produksi tahu, sedangkan bagi warga bukan pengolah tahu, gas dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangganya

TINJAUAN PUSTAKA. yaitu tao-hu atau teu-hu terdiri dari dua kata tao atau teu berarti kedelai

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu 4.2 Metode Penentuan Sampel Desain Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. Industri tahu yang dikelola di Desa Cisaat pada umumnya adalah industri

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

BAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan: (1) terdapat UPS pada lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif/statistik (Arikunto, 2010). Pada penelitian ini, data yang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS USAHATANI TERPADU TANAMAN PADI

I. PENDAHULUAN. yang keduanya tidak bisa dilepaskan, bahkan yang saling melengkapi.

PEMANFAATAN LIMBAH UNTUK MENDUKUNG LINGKUNGANKAWASAN BERWAWASAN LINGKUNGAN MANDIRI (Pemetaan Klaster Industri Dalam Penanganan Limbah Industri Tahu)

PEMILIHAN LOKASI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) KOMUNAL DENGAN METODE FUZZY TOPSIS (STUDI KASUS : SENTRA INDUSTRI TAHU DESA WIROGUNAN)

III. METODE PENELITIAN. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis

ANALISIS INTERNALISASI BIAYA PENGOLAHAN LIMBAH (Studi Kasus Sentra Industri Tempe di Desa Citeureup, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai,

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Penelitian TNI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pesatnya perkembangan zaman membuat masyarakat terpacu memberikan

METODE PENELITIAN. Menurut Travers (1978) dalam Umar menjelaskan bahwa metode ini bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki berbagai jenis tanaman yang dapat tumbuh subur di

I. PENDAHULUAN. Kelangkaan sumber bahan bakar merupakan masalah yang sering melanda

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. telah dijabarkan pada bagian bab 5, maka pada bagian ahir ini dapat ditarik beberapa

BAB IV METODE PENELITIAN. ditentukan dengan metode purposive sampling, yaitu suatu metode penentuan lokasi

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi

ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA PRODUKSI AGROINDUSTRI TAHU DI DESA PANDANSARI KECAMATAN AJIBARANG KABUPATEN BANYUMAS

ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga

IV. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara dalam hal menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. penting dilakukan untuk menekan penggunaan energi.

Oleh : Iif Latifah 1, Yus Rusman 2, Tito Hardiyanto 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian

EXECUTIVE SUMMARY SURVEY PENDAHULUAN BIOGAS RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran yang melampui daya dukungnya. Pencemaran yang. mengakibatkan penurunan kualitas air berasal dari limbah terpusat (point

PROPOSAL INOVASI TEKNOLOGI TINGKAT KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2016

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada perusahaan farmasi yaitu PT. Prafa, yang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu kebutuhan yang paling mendasar bagi manusia adalah

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional dipergunakan sebagai standar dan ukuran

IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani tembakau sendiri merupakan salah satu usahatani yang memiliki

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan metode survey melalui pengamatan langsung di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar merupakan pengertian yang digunakan untuk memperoleh

IV METODE PENELITIAN. 8 [15 Januari 2010]

PRAKTEK PENCAPAIAN EKO-EFISIENSI DI KLASTER INDUSTRI TAPIOKA DESA SIDOMUKTI KABUPATEN PATI TUGAS AKHIR. Oleh: SAIFILLAILI NUR ROCHMAH L2D

Sri Arnita Abutani, Darlis, Yusrizal, Metha Monica dan M. Sugihartono 2

BAB I PENDAHULUAN. air di kota besar di Indonesia, telah menunjukkan gejala yang cukup serius,

III. METODE KERJA 1. Lokasi dan Waktu 2. Pengumpulan data

PERAN PEMIMPIN DESA MIYONO DAN PARTISIPASI PETANI DALAM PENYULUHAN PEMBUATAN KOMPOS DI KECAMATAN SEKAR KABUPATEN BOJONEGORO

Sepuluh Faktor Sukses Pemanfaatan Biogas Kotoran Ternak

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. deskriptif analisis, pelaksanaan penelitian ini menggunakan studi komparatif,

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional meliputi pengertian yang digunakan

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

BAB I PENDAHULUAN. rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya dan pada umumnya

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di daerah hulu dan hilir Sungai Musi, yang

III. METODE PENELITIAN

IV. METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Populasi dan Contoh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III MATERI DAN METODE. Daging ayam merupakan salah satu produk hasil ternak yang diminati

Lampiran 1: Surat IzinPenelitian

PROPOSAL LOMBA INOVASI TEKNOLOGI TINGKAT KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2016 PEMANFAATAN LIMBAH TAHU SEBAGAI BAHAN BIOGAS

III. METODE PENELITIAN. penerimaan yang diperoleh petani kedelai, pendapatan dan keuntungan yang

Transkripsi:

IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di sentra produksi tahu yang terletak di Desa Kalisari, Kecamatan Cilongok, Purwokerto 1. Penentuan lokasi ini dilakukan secara sengaja karena lokasi tersebut merupakan industri tahu yang berada di sekitar wilayah perairan. Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai Maret 2011. 4.2. Jenis dan Sumber Data Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder dan data primer. Data primer yang diperoleh melalui kuesioner yang mengambil responden yaitu para pengrajin tahu di Desa Kalisari dan wawancara langsung dengan pihak aparat desa sebanyak lima orang, pengrajin keripik ampas tahu sebanyak tiga orang, ketua gapoktan Desa Kalisari, kepala Desa Kalisari dan staf Kementrian Riset dan Teknologi sebanyak satu orang. Data sekunder yang dikumpulkan meliputi data mengenai lokasi sentra produksi tahu, jumlah limbah yang dihasilkan, kandungan beban pencemar yang terdapat dalam limbah cair tahu dan biaya pengolahan limbah menjadi biogas. 4.3. Metode dan Pengambilan Data Metode pengambilan contoh atau metode penentuan responden tidak dilakukan secara acak, malainkan dilakukan dengan cara non probability sampling yaitu jenis purposive sampling, dimana pengambilan sampel ini dilakukan tidak 1 http:/hendrik-perdana.web.id/index.php/artikel/umum/242-biogas-dari-limbah-tahu. Diakses tanggal 26 Desember 2010.

secara acak melainkan dengan pertimbangan tertentu dan secara sengaja yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Pengrajin yang menjadi responden yaitu pengrajin yang sudah melakukan internalisasi biaya eksternal sebanyak 26 responden, pengrajin yang belum melakukan pengolahan limbah cair tahu sebanyak 30 responden, dan pengrajin yang melakukan penjualan ampas tahu sebanyak 60 responden 4.4. Metode dan Prosedur Analisis Analisis data dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis karakteristik sosial ekonomi para pengrajin tahu,dan deskripsi profil industri tahu di Desa Kalisari. Analisis kuantitatif digunakan untuk mengestimasi biaya produksi sebelum dan sesudah internalisasi biaya eksternal, mengestimasi biaya eksternal, dan mengestimasi nilai ekonomi manfaat biaya eksternal. Metode change in productivity, biaya kesehatan, dan replacement cost untuk mengestimasi biaya eksternal. Metode harga pasar untuk mengestimasi manfaat ekonomi yang diperoleh dari adanya internalisasi, metode biaya produksi untuk mengestimasi besaran biaya produksi sebelum dan sesudah adanya internalisasi biaya eksternal, dan metode CVM untuk mengestimasi nilai yang bersedia dibayarkan untuk berpartisipasi dalam pengolahan limbah cair. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dibuat matriks metode penelitian sebagai berikut. 36

Tabel 2. Matriks Metode Penelitian Tujuan penelitian Mendeskripsikan profil industri tahu Mengestimasi biaya produksi pada industri tahu sebelum dan sesudah internalisasi Mengestimasi biaya eksternal Mengestimasi total nilai ekonomi manfaat internalisasi biaya eksternal Mengestimasi nilai WTP pengrajin tahu untuk membayar iuran pengolahan limbah cair tahu Jenis dan Sumber Data pengrajin tahu, aparat desa, dan staf kemenristek Data sekunder, buku, artikel, jurnal dan sumber-sumber yang relevan pengrajin tahu yang sudah melakukan internalisasi biaya eksternal pada struktur biaya produksinya aparat desa, puskesmas, dan ketua gapoktan, kepala desa, pengrajin tahu, pengrajin keripik ampas tahu pengrajin tahu Metode Pengumpulan Data Wawancara dengan pengrajin tahu, aparat desa, dan staf kemenristek Kuesioner dengan 26 responden Wawancara dengan dokter di polides Desa Kalisari, ketua gapoktan Desa Kalisari, dan aparat Desa Kalisari Wawancara dengan kepala Desa Kalisari Wawancara dengan tiga orang pengrajin keripik ampas tahu Kuesioner dengan 60 responden Kuesioner dengan 30 responden Metode Analisis Data Analisis deskriptif Metode biaya produksi Metode change in productivity approach Metode Biaya Pengganti Metode biaya pengobatan Metode pendekatan harga pasar Metode biaya produksi Metode Contingent Valuation Method 37

4.4.1. Deskripsi Profil industri Tahu Deskripsi profil industri tahu dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Analisis ini dugunakan untuk mendeskripsikan profil industri tahu ditinjau dari aspek proses pembuatan tahu, produk lain dari tahu, jenis limbah tahu, dampak limbah tahu, serta teknologi yang digunakan untuk mengolah limbah tahu. 4.4.2. Estimasi Biaya Produksi Tahu Sebelum dan Sesudah Internalisasi Biaya Eksternal Estimasi biaya produksi tahu sebelum dan sesudah internalisasi biaya eksternal dilakukan dengan menggunakan metode biaya produksi, yaitu mencari nilai dari biaya tetap, biaya variabel, dan biaya produksi total untuk melihat persentase perubahan biaya produksi apabila pengrajin tahu menginternalisasikan biaya eksternal ke dalam struktur biaya produksi. Biaya eksternal diinternalisasikan ke dalam struktur biaya produksi dengan cara memasukkan komponen iuran untuk perawatan IPAL ke dalam biaya tetap setiap bulan. Menurut Case and Fair (2003), biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus : TC sebelum internalisasi = FC + VC TC setelah internalisasi = FC + VC + k TC FC VC k = Total Cost (biaya total) = Fixed Cost (biaya tetap) = Variable Cost (biaya variabel) = biaya eksternal 38

Biaya produksi yang dihitung merupakan biaya produksi rata-rata yang beberapa pengrajin berdasarkan skala usaha tertentu. Skala usaha dilihat berdasarkan jumlah kedelai yang digunakan untuk memproduksi tahu. 4.4.3. Estimasi Biaya Eksternal sebagai Dampak Pembuangan Limbah Industri Tahu Biaya eksternal yang diestimasi dalam penelitian ini yaitu biaya eksternal yang muncul akibat pembuangan limbah cair tahu diantaranya biaya kesehatan, biaya kerugian akibat penurunan produktivitas pertanian, dan biaya untuk perbaikan kesuburan lahan dengan cara penambahan jenis pupuk tertentu yaitu pupuk dolomit. Biaya kesehatan dihitung dengan pendekatan: Total Biaya Kesehatan = C x n C n = biaya pengobatan ke puskesmas per polides (Rp/orang) = masyarakat yang tinggal di sekitar sungai yang tercemar (orang) Metode perhitungan biaya eksternal seperti kerugian petani akibat penurunan produktivitas pertanian dalam hal ini padi dan biaya perbaikan kualitas lahan adalah metode change in productivity approach atau perubahan produktivitas dan replacement cost untuk melihat perubahan pendapatan akibat dampak dari pencemaran limbah tahu. Rumus yang digunakan yaitu: ΔI = I 1 I 2 ΔI = selisih pendapatan sebelum dan sesudah pencemaran (Rp) I 1 I 2 = pendapatan sebelum pencemaran (Rp) = pendapatan setelah pencemaran (Rp) 39

Biaya perbaikan kualitas lahan dapat diestimasi dengan menggunakan rumus: Biaya perbaikan kualitas lahan = L x Pp x Qp L Pp Qp = Luas lahan yang terkena limbah (ha) = Harga pupuk (Rp) = Jumlah pupuk (kg) 4.4.4. Estimasi Total Nilai Ekonomi Manfaat Internalisasi Biaya Eksternal Nilai ekonomi yang adanya internalisasi biaya eksternal berupa nilai penghematan bahan bakar seperti elpiji dan kayu bakar akibat adanya energi alternatif yang dihasilkan dari pengolahan limbah cair tahu yaitu biogas, penerimaan tambahan dari penjualan keripik ampas tahu dari hasil pengolahan limbah padat tahu, penerimaan tambahan dari penjualan ampas tahu untuk digunakan sebagai pakan ternak, dan penerimaan tambahan dari penjualan cacing yang hidup di selokan tempat pembuangan limbah cair untuk pakan lele dumbo. Metode yang digunakan untuk menghitung nilai penghematan bahan bakar adalah metode perubahan pendapatan, dengan pendekatan : ΔI = jumlah elpiji yang dihemat (Rp) ΔI = I 1 I 2 I 1 I 2 = jumlah elpiji yang digunakan sebelum menggunakan biogas (Rp) = jumlah elpiji yang digunakan setelah menggunakan biogas (Rp) Penerimaan tambahan dari penjualan ampas tahu untuk pakan ternak dan untuk bahan baku keripik ampas tahu dilakukan dengan metode biaya produksi dengan mencari keuntungan tambahan dari penjualan produk tersebut. Nilai 40

tambah cacing rambut dihitung dengan menggunakan metode harga pasar dengan melihat harga pasar dari cacing rambut tersebut apabila dijual untuk pakan lele dumbo dengan dengan rumus: R = n x p x q R n p q = penerimaan cacing rambut = jumlah cacing rambut yang diambil = harga cacing rambut di pasar = jumlah cacing yang diambil 4.4.5. Estimasi Nilai WTP Pengrajin Tahu untuk Membayar Iuran Pengolahan Limbah Tahu Nilai WTP pengrajin tahu diestimasi dengan menggunakan metode Contingent Valuation Method. Estimasi nilai WTP ini dilakukan pada pengrajin tahu yang masih belum mengolah limbah cair yang mereka hasilkan. Prosedur metode CVM yang dilakukan meliputi 1. Membuat pasar hipotetik Pasar hipotetik yang dibentuk berdasarkan atas dampak negatif yang dirasakan akibat pembuangan limbah cair secara langsung oleh pengrajin tahu ke sungai dan selokan. Dalam upaya untuk mengurangi dampak negatif limbah cair tahu pemerintah berencana untuk membangun pengolahan limbah cair menjadi biogas. Selain itu biogas yang diproduksi dari pengolahan limbah ini juga dapat memberikan manfaat berupa energi alternatif yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah tangga seperti minyak tanah atau kayu bakar. Oleh karena itu diperlukan partisipasi dari para pengrajin tahu dalam upaya pengurangan 41

dampak negatif dari limbah cair tersebut dengan cara membayar iuran perawatan pengolahan limbah menjadi biogas. Responden yang menjadi objek dalam mengukur WTP ini yaitu para pengrajin tahu yang belum melakukan pengolahan limbah cair. Selanjutnya, pasar hipotetik yang dibentuk adalah sebagai berikut : Pasar Hipotetik Pemerintah berencana untuk membangun suatu pengolahan limbah yaitu pengolahan limbah menjadi biogas. Bahan baku biogas ini adalah limbah cair tahu yang dihasilkan dari proses produksi tahu. Pembangunan instalasi pengolahan limbah menjadi biogas sangat bermanfaat untuk lingkungan karena dapat mengurangi jumlah limbah cair yang dibuang ke sungai serta dapat menghasilkan bahan bakar alternatif berupa gas yang dihasilkan dari pengolahan limbah tersebut. Gas tersebut dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti elpiji dan dapat menghemat penggunaan kayu bakar dalam proses produksi. Oleh karena itu pemerintah sangat membutuhkan partisipasi dari masyarakat sekitar untuk pembangunan pengolahan limbah cair menjadi biogas 2. Mendapatkan penawaran besaran WTP Dalam memperkirakan nilai awalan WTP terlebih dahulu dilakukan survey terhadap besarnya iuran biogas pada pengrajin yang sudah melakukan pembayaran iuran perawatan pengolahan limbah menjadi biogas yang sudah dilakukan di beberapa tempat. Kemudian setelah nilai WTP pertama didapat, ditawarkan nilai yang lebih besar dari nilai yang diberikan sebelumnya. Nilai WTP didapat setelah proses tawar menawar selesai. 3. Memperkirakan nilai rata-rata WTP Dugaan rataan WTP dihitung dengan rumus : EWTP =. 42

EWTP = dugaan nilai rataan WTP (Rp) Wi Pfi n = batas bawah WTP pada kelas ke-i = frekuensi relatif kelas ke-i = jumlah responden i = sampel (1, 2, 3,, n) 4. Menjumlahkan data TWTP = ( ) P TWTP = total WTP WTPi = WTP individu sampel ke-i ni N P = jumlah sampel ke-i yang bersedia membayar sebesar WTP = jumlah sampel = jumlah populasi 43