BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan angka-angka dan perhitungan statistik untuk menganalisis suatu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner dengan

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN. di Jln. Raya Merak Km. 3, Merak Banten. Waktu penelitian dilaksanakan pada

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Maret 2014 hingga bulan Agustus Jenis dan Sumber data dalam penelitian ini berupa :

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian survey yang berupa penelitian penjelasan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tanah Abang Dua yang beralamat di jalan K.H Mas Mansyur No.71.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mitsubishi Colt Diesel FE 74 HD PT. Suka Fajar di Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. daerah sebagai variabel independen dan kinerja pemerintah daerah sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian dan waktu penelitian. Kampar, tepatnya di badan-badan yang ada di Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Regional XII Jl. Hang Tuah Ujung No. 148, Pekanbaru - Riau

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. peneliti atau dengan kata lain obyek penelitian adalah variabel-variabel yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul.

BAB III METODE PENELITIAN. Restoran Adem Ayem dan Restoran Solo Bristo. Sampel dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. dalam kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional. yang diamati) sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah Inspektorat Provinsi Gorontalo. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan alamat di Jl. Merdeka Selatan No. 5 Kota Malang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kredit

BAB III METODELOGI PENELITIAN. kuantitatif deskriptif. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada CV.Bunda Payakumbuh berlokasi di

BAB III METODE PENELITIAN. yang berlokasi di Jalan Mustafa Sari No.1, Pekanbaru pada bulan Maret 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB III METODE PENELITIAN. Pelalawan yang terletak di jalan Lintas Timur Ukui Satu. Penelitian ini dimulai pada

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Simpan Pinjam Karya Utama

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan di dinas kesehatan kabupaten pelalawan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KAP yang terdapat di Daerah

BAB III METODE PENELITIAN. Pekanbaru - Riau. Dan yang menjadi objek penelitian yaitu pimpinan dan pegawai dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki usaha kecil menengah yang berada di wilayah Kabupaten Sleman.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dalam mengungkapkan permasalahan penelitian. penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT.Capella Dinamik Nusantara yang

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Sukabumi, objek penelitiannya

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian dalam penulisan ini dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Dinas Koperasi & UKM Raden Panji Suroso Malang.

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yaitu analisis yang menggunakan angka-angka dan perhitungan statistik untuk menganalisis suatu hipotesis dan memerlukan beberapa alat analisis dan desain penelitiannya. Berdasarkan tujuan penelitian, penelitain ini bisa dikatagorikan kedalam penelitian terapan, yaitu penelitian terapan (upplied reseach) merupakan tipe penelitian yang menekankan pada pemecahan masalah-masalah praktis. Penelitian ini diarahkan untuk menjawab pertanyaan spesifik dalam rangka penentuan kebijakan, tindakan atau kinerja tertentu. Temuan penelitian umumnya berupa informasi yang diperlukan untuk pembuatan keputusan dalam memecahkan masalah-masalah pragmatis. Masalah-masalah praktis dapat berupa masalah-masalah dalam suatu organisasi bisnis yang ada sekarang dan segera memerlukan pemecahan atau berupa keadaan tertentu dalam suatu organisasi bisnis yang perlu segera dilakukan pembenahan (Indriantoro dan Supomo, 2009: 24). 40

41 3.1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang diambil untuk melakukan penelitian ini adalah instansi pemerintah yang berada dilingkungan kabupaten Sumenep. Penelitian ini dilakukan pada periode 2013-2014 sampai dengan selesai. 3.2 Populasi dan Pengambilan Sampel 3.2.1 Populasi Populasi penelitian adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 1998:115). Sedangkan menurut Sugiono (2005:49) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subyek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Menurut Kuncoro (2005: 103) bahwa populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap dan biasanya berupa orang, obyek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajari atau menjadi obyek penelitian. Pada penelitian ini populasi yang diambil adalah Instansi Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep. Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terdapat pada pemerintah daerah kabupaten Sumenep. Untuk mengetahui jumlah SKPD di Pemerintah daerah kabupaten Sumenep, penulis mendapatkan informasi tersebut dari kantor pabeda kabupaten Sumenep dimana pada pemerintah Kabupaten Sumenep terdapat 38 SKPD yang terdiri dari dinas, badan, dan kantor.

42 3.2.2 Sampel Menurut Faisal (2005:47-58) sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai representasi atau wakil populasi yang bersangkutan. Sedangkan menurut Sugiono (2000:57) mendefinisikan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada penelitian ini besarnya sampel diambil dari jumlah populasi di pemerintah daerah kabupaten Sumenep dengan menggunakan metode sensus. Metode sensus merupakan metode yang mengambil satu kelompok populasi sebagai sampel secara keseluruhan dan menggunakan kuesioner yang terstruktur sebagai alat pengumpulan data yang pokok untuk mendapatkan infromasi yang spesifik (Usman & Akbar, 2008). Berdasarkan informasi tersebut, maka penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode survei dengan bantuan kuesioner, dimana respondennya adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD ) kabupaten Sumenep yaitu sebanyak 38 SKPD. 3.3 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel adalah suatu penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik (Indriantoro dan Supomo, 2009:69).

43 Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain (Indrianto dan Supomo, 2002:63). Penelitian ini variabel dependen adalah akuntabilitas laporan keuangan dan dua variabel independen yang digunakan terdiri atas sistem pelaporan dan good governance. Untuk mengetahui pengertian yang terkait dengan variabel tercantum dalam tabel 3.1 sebagai berikut: Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi Variabel Indikator Keterangan Akuntabilitas Laporan Keuangan Sistem Pelaporan Akuntabilitas keuangan merupakan pertanggungjawaban lembaga-lembaga publik untuk menggunakan dana publik (public money) secara ekonomis, efisien dan efektif, tidak ada pemborosan dan kebocoran dana, serta korupsi (Mardiasmo, 2002:21) Sistem pelaporan didefinisikan sebagai ketentuan yang mengatur jenis, materi, sistematika, penyusunan dan penyampaian, koordinator serta penanggungjawab laporan yang menjadi kewajiban unit kerja daerah Variabel akuntabilitas laporan keuangan diukur menggunakan skala likert 1 sampai 5, dimana skor (1) menunjukkan rendahnya akuntabilitas laporan keuangan dan skor (5) menunjukkan tingginya akuntabilitas laporan keuangan (skor 1: sangat tidak setuju, skor 2: tidak setuju, skor 3: ragu-ragu, skor 4: setuju, skor 5: sangat setuju). Variabel sistem pelaporan diukur menggunakan skala likert 1 sampai 5, dimana skor (1) menunjukkan rendahnya kepatuhan sistem pelaporan dan skor (5) menunjukkan tingginya kepatuhan sistem pelaporan (skor 1: tidak pernah digunakan, (Y) (X I )

44 Good Governance Good governance diartikan sebagai suatu penyelenggara manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun administratif, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and political framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha (Mardiasmo, 2002:17) skor 2: sangat jarang sekali digunakan, skor 3: kadang-kadang, skor 4: sering digunakan, skor 5: selalu digunakan). Variabel good governance diukur menggunakan skala likert 1 sampai 5. (X 2 ) 3.4 Sumber dan Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Sumber Data Sumber data adalah objek dimana data diperoleh. Penelitian ini menggunakan data primer. Indriantoro dan Supomo (2009:146-147) menjelaskan data bahwa data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pernyataan penelitian.

45 3.5 Metode Analisis Data Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan terlebih dahulu mengkorversi skala ordinal ke skala interval melalui metode interval berurutan (method of successive interval). Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). berikut ini adalah persamaan yang digunakan dalam penelitian ini: Dimana: Y= α+β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + e Y α β X 1 X2 e = akuntabilitas laporan keuangan = koefisien konstanta = koefisien variabel independen = sistem pelaporan = good governance = error term Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. 3.5.1 Uji Instrument a. Uji Validitas Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2011:267). Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data

46 yang dilaporkan oleh peneliti dan yang sesungguhnya terjadi pada obyek. Dan instrumen yang valid dapat mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran (Hadi, 2000:11). Uji validitas merupakan konsep pengukuran yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Nazaruddin, 2007). Uji validitas dilakukan dengan uji homogenitas data yaitu dengan melakukan uji korelasi antara skor item-item pertanyaan dengan skor total (pearson Corelation). Sarat uji validitas yaitu masing-masing item harus berkorelasi positif terhadap skor total pada tingkat signifikan 5% atau α (0.05). Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1. Jika r hasil positif, serta r hasil > r tabel, maka variabel tersebut valid. 2. Jika r hasil tidak positif, serta r hasil < r tabel, maka variabel tidak valid. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menentukan tingkat kepercayaan minimal yang dapat diberikan terhadap kesungguhan jawaban yang diterima. Uji reliabilitas instrumen penelitian dilaksanakan dengan melihat konsistensi koefisien Cronbach Alpha untuk semua variabel. Menurut Nunnaly (1978) & Ghozali (2005) instrumen dikatakan handal (reliable) jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6 maka instrumen penelitian dinyatakan reliabel. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

47 1. Jika r alpha positif dan r alpha > r table, maka variabel tersebut reliabel. 2. Jika r alpha tidak positif dan r alpha < r table, maka variabel tersebut tidak reliabel. 3.5.2 Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Menurut Santoso (2001 :214) uji normalitas adalah suatu pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah model regresi, variabel independen, variabel dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Distribusi normal digunakan berhubungan erat dengan problem penarikan sebuah sampel. Untuk menguji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov- Semirnov, yaitu uji normalitas secara nonparametik terhadap masing-masing variabel. Adapun langkah-langkah melakukan uji Kolmogorov Smirnov adalah sebagai berikut: 1. Hipotesis a. Ho: data berdistribusi normal b. H1: data tidak berdistribusi normal

48 2. Nilai K-S hitung dalam pengujian statistik dengan uji Kolmogorov Semirnov diberi symbol Dn yaitu diperoleh melalui formula Dn = Max Fe-Fo, dimana: Dn = deviasi absolute yang tertinggi Fe = frekuensi harapan Fo = frekuensi observasi 3. Jika nilai sig (p) > 0,05 maka memiliki distribusi normal, dan jika sig (p) < 0,05 maka memiliki distribusi tidak normal. b. Uji Heterokedastisitas Penyimpangan asumsi klasik yang pertama adalah adanya heterokedastisitas, artinya varian variabel dalam model tidak sama. Konsekuensinya adanya hal tersebut dalam model regresi adalah penaksir (estimator) yang diperoleh tidak efisien, baik dalam sampel besar maupun sampel kecil. Tujuan uji asumsi ini untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual antara satu pengamatan dengan pengamatan yang lain. Jika varians dari residual antara satu pengamatan dengan pengamatan yang lain berbeda, maka disebut Heterokedasitas. (Mardani, 2001: 37) Pengujian heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik yaitu :

49 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk suatu pola tertentu yang teratur maka telah terjadi heterokedastisitas. 2. Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik mengembang di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi heterokedastisitas. c. Uji Autokorelasi Pengujian asumsi klasik yang kedua adalah adanya autokorelasi dalam model regresi, artinya adanya korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu atau ruang (Gujarati, 1995: 201). Ada beberapa cara untuk melakukan pengujian terhadap asumsi autokorelasi salah satunya dengan melihat Durbin-Watson. Menurut Mardani (2001: 47) kaidah keputusan Uji d Durbin-watson dapat dilihat dalam tabel di bawah ini : Tabel 3.2 KAIDAH KEPUTUSAN UJI d DURBIN WATSON Hipotesis nol (H 0 ) Keputusan Range Tidak ada korelasi diri positif Tolak H 0 0<d<d L Tidak ada korelasi diri positif Tidak ada d L d d U Tidak ada korelasi diri negatif Tolak H 0 4-d L < d <4 Tidak ada korelasi diri negatif 4-d U d 4-d L Tidak ada korelasi diri positif/negative Tidak ada Terima H 0 d u < d < 4-d U d. Uji Multikolinearitas Asumsi multikolinearitas yaitu situasi adanya korelasi variabel-variabel bebas antara yang satu dengan yang lainnya (Herrawaty: 2011). Dalam sebuah model

50 regresi yang baik seharusnya tidak terdapat hubungan antar sesama variabelvariabel independennya. Menurut Ghozali (2005), untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen dilakukan uji multikolonearitas didalam sebuah model regresi dapat dicermati dari hal-hal berikut (Ghozali, 2005): a. Jika nilai tolerance-nya lebih dari 0,10 dan VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi masalah multikolonearitas. b. Jika nilai tolerance-nya kurang dari 0,10 dan VIF lebih dari 10 maka terjadi masalah multikolonearitas. 3.5.3 Uji Hipotesis a. Uji F (Uji Model) Untuk menguji apakah secara simultan variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen, dengan hipotesis: 1. H O : ρ 1 = 0, artinya tidak ada pengaruh secara simultan antara variabel independen terhadap variabel dependen. H 1 : ρ 1 0, artinya terdapat pengaruh secara simultan antara variabel independen terhadap variabel dependen. 2. Tingkat kesalahan ditentukan dengan α =0,05 dan df (k-1) dan (n-k). 3. F hitung dicari dengan rumus F h = 2 R / k 2 (1 R ) / (n k 1)

51 Dimana : R 2 : Koefisien determinasi K : Jumlah variabel independen n : Jumlah Sampel 4. Kriteria Pengujian: a. Bila signifikansi F < 0,05 maka H 0 ditolak, artinya variabel independen berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. b. Bila signifikansi F > 0,05 maka H 0 diterima, artinya variabel independen tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. b. Koefisien Determinasi (R 2 ) Untuk mengetahui sampai berapa jauh variabel independen mempengaruhi variabel dependen baik secara individual maupun serempak. R 2 = (y 1 -y) 2 (y 2 -y) 2 (y 1 -y) 2 c. Uji t (parsial) Uji t digunakan untuk melihat pengaruh setiap variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, dengan hipotesis : 1. Ho : β 1 = 0, artinya tidak ada pengaruh secara parsial variabel independen terhadap variabel dependen.

52 H 1 : β 1 0, artinya terdapat pengaruh secara parsial variabel independen terhadap variabel dependen. 2. Tingkat kesalahan ditentukan dengan α = 0,05 dan df (k-1) dan (n-k) 3. T hitung dicari dengan rumus : T h = bi S(b i ) Dimana : bi : Koefisien regresi tiap variabel independen S (bi) : Standar deviasi tiap variabel independent 4. Kriteria Pengujian a. Bila signifikansi t < 0,05 maka H 0 ditolak, artinya variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. b. Bila signifikansi t > 0,05 maka H 0 diterima, artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.