Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab IV Analisis Hasil Penelitian

Bab IV Analisis Hasil Penelitian

MENUJU SISTEM INFORMASI TIGA DIMENSI UNTUK MANAJEMEN GEDUNG (STUDI KASUS : LABTEK IX/C)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Edwin Martha P. 1, Chatarina Nurjati S. 1, dan Roedy Rudianto 2. Abstrak

Bab III Pembentukan Kadaster Tiga Dimensi (3D) untuk Kepentingan Pendaftaran Tanah Terhadap Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun (HMASRS)

Bab I. Pendahuluan. I.1 Latar belakang

Bab III Pembentukan Sistem Informasi Tiga Dimensi (3D) untuk Manajemen Gedung

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Badan Pusat Statistik (2010), jumlah penduduk DKI Jakarta adalah

Visualisasi Sistem Informasi Pendaftaran Kadaster 3D Studi Kasus: Rumah Susun Grudo, Surabaya

Pembangunan Informasi Spasial 3 Dimensi untuk Pemanfaatan Kadaster 3 Dimensi (Studi Kasus: Rumah Susun Grudo Surabaya)

BAB I PENDAHULUAN. Animasi komputer di indonesia marak bermunculan dalam iklan-iklan di

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari pada sebuah sistem yang diolah secara manual, juga akan menghasilkan

PURWARUPA SISTEM INFORMASI KADASTER 3D BERBASIS WEB (STUDI KASUS : RUMAH SUSUN PENJARINGAN SARI, KOTA SURABAYA)

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, perkembangan dunia teknologi dan informasi. Animasi komputer salah satu bentuk modern cara pembuatan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang website. website

Bab 1 Pendahuluan Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal tersebut dapat dilihat dari kemajuan karya-karya animasi kartun dewasa. menimbulkan pergerakan terhadap objek tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah uang. Salah satu yang menunjang aktivitas manusia adalah alat

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal latihan maupun proses rekaman. Saat ini pengguna jasa penyewaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1.2. Perumusan Masalah

Bab I Pendahuluan I.1. Latar belakang

INFORMASI GEOGRAFIS DAN INFORMASI KERUANGAN

Sebagai gambaran, telah dilakukan perhitungan pekerjaan arsitektur proyek Citra Lake Suites Apartment Tower A lantai typical dengan menggunakan metode

BAB I PENDAHULUAN. Feri Susanty Spesial, Tahun 2007, 6). Populasi dan permintaan penduduk terhadap hunian yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. alam dengan bantuan data spasial dan non spasial. sebagai sarana untuk meningkatkan pelayanan umum, diantaranya para pengguna

TUGAS AKHIR KARAKTERISTIK MAHASISWA PENGHUNI HUNIAN SEWA BERDASARKAN FAKTOR BERMUKIM DI SEKITAR KAMPUS KENTINGAN UNS

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan modern, dimana faktor teknologi informasi dimasukkan sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan

DAFTAR ISI. YOGYA SPORT SHOPPING MALLbelanjaan Perl

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Timur adalah provinsi di bagian timur Pulau Jawa,

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan terdiri dari lima sub bab. Pada bab ini akan dibahas

Sistem Informasi Geografis. Widiastuti Universitas Gunadarma 2015

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

MOTTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN...

BAB I PENDAHULUAN. formal di mana saja. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Era of Documentation Sumber: Autodesk, 2016b

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya dunia pendidikan, standarisasi. pendidikan terus ditingkatkan oleh pemerintah, hal ini dilakukan agar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KISI-KISI SOAL PROFESIONAL UKG 2015

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG KONDOMINIUM HOTEL ( KONDOTEL) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan desentralisasi berdasarkan prinsip

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (Puslitbang SDA)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini perkembangan teknologi semakin pesat, komputer dan internet

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS...

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi di berbagai bidang, seakan-akan tidak pernah ada

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan proses perencanaan wilayah dan kota adalah Geographic

1 BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah banyak mengetahui tentang administrasi perkantoran atau

BAB I PENDAHULUAN. merupakan daerah tujuan wisatawan domestik dan internasional yang

WALIKOTA TEGAL KEPUTUSAN WALIKOTA TEGAL NOMOR / 164 / 2011 TENTANG PENETAPAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH PEMERINTAH KOTA TEGAL TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. tinggal. Dimana tempat tinggal atau rumah merupakan kebutuhan dasar yang akan

PENGEMBANGAN APLIKASI SIMULASI DAN PEMODELAN 3 DIMENSI PENCARIAN RUANG MENGGUNAKAN VRML.

BAB I PENDAHULUAN. jenis animasi yang sering diproduksi, mulai dari animasi yang 2 dimensi atau

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

Materi Bahasan. Materi 2 Informasi Geografis & Representasinya dalam SIG. Data & Informasi Data Spasial & Non Spasial Representasi Data Spasial

BAB I PENDAHULUAN. tersebut mengelami kegagalan dalam bidang akademik baik faktor-faktor yang

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengguna komunikasi visual dalam menggambarkan suatu ide menjadi sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB VI PENTUTUP Kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup, dunia desain interior juga ikut berkembang dan berubah. Awalnya desain

BAB II LANDASAN TEORI. seorang tersebut Aryono Prihandito (1988) yang mengungkapkan Peta

I. PENDAHULUAN. di wilayah Kabupaten Siak Propinsi Riau. Jaringan jalan yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan konstruksi telah dikenal sejak lama dan terus berkembang.

BAB IV PERANCANGAN GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN. melakukan perbaikan di usahanya tersebut. Perbaikan-perbaikan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN.

Pengertian Sistem Informasi Geografis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN STUDI BANDING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat dalam mencari informasi yang sekarang mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN BAB I. Latar Belakang. Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. mengenai objek penelitian yaitu Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN. penting, mengingat bahwa fasilitas ruang parkir merupakan bagian dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jalan adalah suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan menyimak dan kemampuan membaca disebut aspek reseptif atau. produktif atau aspek penggunaan (Danasamita 2009:76).

BAB I PENDAHULUAN. maju di dukung dengan aplikasi-aplikasi berbasis multimedia untuk mempercantik

BAB I PENDAHULUAN. tersebut mengalami kegagalan dalam bidang akademik baik faktor-faktor yang

Transkripsi:

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Negara-negara di dunia secara umum memberlakukan sistem kadaster konvensional dua dimensi hingga akhirnya muncul sistem kadaster modern yang dirintis pertama kali oleh Negara Perancis pada awal tahun 1980-an. Pada masa itu sistem kadaster menjadi semakin meluas dengan memanfaatkan tidak hanya dua dimensi tapi mulai dikembangkan hingga tiga dimensi. Hal tersebut berkaitan dengan seiring perkembangan waktu yang semakin banyak menghadirkan bangunan bertingkat. Sistem kadaster adalah sebuah sistem dimana kepemilikannnya terhadap tanah secara jelas dan pasti diarsipkan dengan bentuk geometri yang tergambar dua dimensi sebagai entitas dasar. Sehingga pengertian sistem kadaster yang lama sudah tidak relevan dengan kebutuhan informasi masa sekarang. Maka diperlukan sebuah sistem kadaster modern yang dapat menghasilkan informasi dalam bentuk geometri tiga dimensi. Meningkatnya kegiatan pembangunan khususnya di wilayah perkotaan yang disertai dengan bertambahnya penduduk yang secara alami terus berkembang, ditambah dengan tidak meratanya sebaran penduduk, membuat semakin tersentralisasi di pusat kota sehingga menjadi sumber penarik urbanisasi. Hal tersebut menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan penyediaan tempat bermukim dan meningkatkan mobilitas peduduk sehingga berdampak pada bertambahnya penyediaan sarana. Untuk memenuhi semua kebutuhan yang akan muncul seiring masalah tersebut menyebabkan makin terbatasnya ruang tanah yang tersedia. Terbatasnya luas tanah yang tersedia dan harga tanah yang semakin tinggi menyebabkan orientasi pembangunan di perkotaan mengarah secara vertikal kepada pemanfaatan ruang baik di atas maupun di bawah permukaan tanah. Maka dapat dilihat saat ini banyak bangunan tinggi seperti gedung perkantoran, mall atau apartemen. Di lain sisi, pengelolaan bangunan atau gedung tersebut pasti tidak 1

murah dan mudah, dibutuhkan pengetahuan yang cukup mendalam mengenai selukbeluk pengelolaan gedung bertingkat tersebut agar tidak menimbulkan permasalahan baru. Mulai dari sistem listrik, keamanan, parkir, hingga sistem kebersihan gedung. Pengelola gedung memiliki tanggung jawab penuh akan pemeliharaan gedung. Karena apabila ada suatu kejadian atau peristiwa di gedung yang bersangkutan, pihak pertama yang dimintai pertanggungjawaban adalah pengelola gedung atau manajer gedung. Pengelolaan gedung yang profesional akan memberikan nilai lebih bagi investasi gedung. Misalnya, akan meningkatkan harga jual atau harga sewa. Sebaliknya pengelolaan gedung yang tidak baik akan mengancam eksistensi gedung yang bersangkutan karena akan ditinggalkan para penghuni atau penyewanya. Maka menjadi sebuah kewajiban untuk setiap bangunan atau gedung dilakukan pengelolaan yang baik demi kelangsungannya sehingga diharapkan seseorang mampu mengelola satu gedung secara profesional. Mengingat seorang pengelola gedung akan mengelola hampir semua aspek yang terkait, mulai dari parkir, listrik, toilet, lift hingga keamanan gedung dari bahaya kebakaran. Sebuah sistem informasi untuk manajemen gedung merupakan sistem yang membantu para pengelola gedung dan stafnya misalnya dalam mengelola sistem penyewaan, pengelolaan ataupun pemeliharaan gedung. Sistem ini dirancang secara khusus untuk mengolah data-data para pemakai gedung, serta peralatan yang digunakan. Untuk gedung yang disewakan maka sistem ini telah mengatur data penyewa serta jadwal pembayaran, sehingga memudahkan manajemen dalam memantau arus persewaan dan pemeliharaan (pengelolaan) gedung dalam jangka waktu bulanan ataupun tahunan. Sedangkan monitoring yang dilakukan dalam sistem ini, dapat direalisasikan dengan bantuan modelling sistem informasi tiga dimensi untuk manajemen gedung. Pelayanan yang dapat diberikan sebagai hasil dari kegiatan tersebut adalah antara lain pengecatan dinding hingga perbaikan peralatan listrik. 2

Dengan adanya sistem tersebut akan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang lebih akurat. 1.2. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahannya adalah Bagaimana membentuk sebuah sistem informasi (3D) untuk manajemen gedung?. Dari rumusan masalah tersebut maka dapat diuraikan dalam beberapa pertanyaan penelitian yang akan dijawab dalam penulisan tugas akhir ini, sebagai berikut : 1. Bagaimana membentuk data spasial secara tiga dimensi untuk memudahkan dalam mengambil keputusan khususnya dalam manjemen gedung? 2. Bagaimana data grafis tiga dimensi yang terbentuk dapat dimanfaatkan oleh pengelola gedung sehingga dapat di akses dengan mudah dalam kegiatan manajemen gedung? 1.3. Maksud, Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Maksud dari tugas akhir ini adalah untuk membuat hubungan antara data geafis dan data atribut sehingga dapat dimanfaatkan dalam kegiatan manajemen gedung. 2. Adapun tujuan dari tugas akhir ini adalah membentuk dan menampilkan gambaran bangunan secara tiga dimensi dalam tingkat ketelitian dan detail informasi utilitas tertentu untuk kegiatan pengelolaan gedung sebagai bentuk pemodelan menuju sistem informasi tiga dimensi. 3. Dengan adanya hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat tentang gambaran umum yang dapat diaplikasikan untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pengelolaan gedung dengan menggunakan sistem informasi tiga dimensi. 3

1.4. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian dalam bentuk alir dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 1.1 Diagram metodologi penelitian Maka, metodologi yang dilakukan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut : a. Persiapan penelitian, yaitu melakukan kajian pustaka atau studi literatur. b. Pengumpulan data, yaitu melakukan pengumpulan semua data baik data fisik dan data yuridis yang berhubungan dengan obyek penelitian. c. Pengolahan data, yaitu melakukan pengolahan terhadap data-data yang diperoleh untuk pembentukan sistem informasi 3D untuk manajemen 4

gedung, terdiri dari kegiatan pembentukan data grafis 3D, pembentukan data atribut dan pembuatan relation/link antara data grafis 3D dan data atributnya. d. Analisis hasil penelitian, yaitu melakukan analisis dan pembahasan terhadap hasil penelitian yang terbentuk dengan tujuan untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya. e. Kesimpulan, yaitu merumuskan hasil analisis dan pembahasan dalam suatu kesimpulan penelitian agar selanjutnya dapat diberikan saran-saran yang dianggap perlu. 1.5. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup kajian dari penulisan tugas akhir ini adalah: 1. Pembentukan sistem informasi tiga dimensi (3D) dalam penelitian ini dilakukan untuk kepentingan manajemen gedung. 2. Data yang digunakan dalam pelaksanaan tugas akhir ini adalah data spasial gedung Labtek IX/C sebagai peta dasar yang diberikan oleh Biro Sarana dan Prasarana Institut Teknologi Bandung. 3. Data yang digunakan dalam menunjukkan aspek manajemen gedung, yang digunakan adalah salah satu dari beberapa utilitas yang ada, penulis hanya menggunakan utilitas listrik. 4. Koordinat yang digunakan untuk membentuk data spasial dalam penelitian ini untuk absis (x), ordinat (y) dan ketinggian (z) digunakan sistem koordinat lokal, dimana titik koordinat (0,0) berada di salah satu ujung lantai dasar, dan titik nol ketinggian (z = 0) berada pada lantai dasar (Ground Floor) yang relatif datar dengan bidang tanah, sehingga lantai yang berada di atas tanah akan bernilai positif dan lantai yang berada di bawah tanah bernilai negatif. 5. Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah Autodesk Map 2009 dan Autodesk 3D STUDIO MAX untuk membentuk data grafis 3D dan Microsoft Access 2003 untuk membentuk data atribut. Sedangkan untuk keperluan rendering menggunakan Autodesk 3D STUDIO MAX juga. 6. Model yang digunakan untuk membentuk data grafis tiga dimensi (3D) dalam penelitian ini adalah model solid, yang merupakan salah satu model tiga dimensi dalam Autodesk Map 2009. 5

1.6 Sistematika Pembahasan Rencana penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Bab ini berisi hal-hal pokok yang menjadi dasar penulisan tugas akhir terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan serta manfaat penelitian, metodologi penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Dasar Teori Bab ini berisi kajian secara teoritis tentang manajemen gedung dan sistem informasi tiga dimensi. Bab III Pembentukan Sistem Informasi Tiga Dimensi (3D) untuk Manajemen Gedung Bab ini berisi uraian proses penelitian dimulai dari penjelasan umum tentang objek studi, pembentukan data grafis tiga dimensi, pembentukan data atribut dan pembuatan relation/link antara data grafis dan data atribut sehingga dapat diketahui gambaran umum tentang sistem informasi tiga dimensi untuk manajemen gedung. Bab IV Analisis Penelitian Bab ini berisi analisis dan pembahasan terhadap hasil penelitian untuk dapat menjawab pertanyaan penelitian. Bab V Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian. 6