1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah keahlian dasar yang akan mendukung kemampuan seorang guru dalam menjalankan tugasnya, artinya tinggi rendahnya motivasi seorang guru akan terlihat dari upaya yang akan dilakukan dalam mengembangkan pendidikannya (Rusman, 2012 : 93). Oleh karena itu pendidikan selalu mengalami pembaharuan dalam rangka mencari struktur kurikulum, sistem pendidikan dan metode pengajaran yang efektif dan efisien. Beberapa upaya sudah dilakukan antara lain peningkatan sarana dan prasarana, perubahan dan perbaikan kurikulum, serta peningkatan mutu para pendidik dan peserta didik. Selain itu upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan cara memperbaiki kegiatan belajar mengajar, salah satunya adalah pengorganisasian mata pelajaran dengan strategi, model, dan metode-metode yang tepat dalam proses belajar-mengajar. Dalam hal ini pemilihan metode pembelajaran sangat menentukan keberhasilan suatu proses belajar mengajar maupun untuk pengembangannya. Pendidikan sendiri terdapat dari berbagai bidang. Salah satunya yaitu bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). IPA merupakan salah satu mata pelajaran disekolah yang mendapatkan porsi perhatian dari kalangan pendidik, orang tua maupun anak. Menurut Trianto (2010: 136), IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi 1
2 dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahum, terbuka, jujur, dan sebagainya. Hasil observasi terkait dengan pembelajaran IPA kelas III di SDN Baban Sumenep bahwa masih banyak peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) salah satunya yaitu mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup. Hal ini dapat dilihat dari proses pembelajaran IPA di kelas III dimana peserta didiknya tidak terlibat aktif selama pembelajaran berlangsung. Dari pengamatan peneliti diketahui bahwa selama proses pembelajaran IPA berlangsung siswa diharuskan untuk menghafal akan tetapi siswa kurang bisa mengingat atau lupa, peserta didik sebagian ribut dan bermain-main di kelas sehingga peneliti mencoba menerapkan metode Mind Maps untuk membantu siswa dalam memahami materi khususnya mata pelajaran IPA agar siswa tidak perlu belajar sambil menghafal. Kelas tersebut terdiri dari 25 siswa, hanya ada 10 siswa yang sudah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Dengan kata lain presentase siswa yang tuntas adalah 40%, sedangkan siswa yang blum tuntas 60% dari jumlah siswa. KKM yang ditentukan pada mata pelajaran IPA di SD tersebut adalah sebesar 60. Kelas III di SDN Baban Sumenep mengalami kesulitan belajar pada siswa dikarenakan siswa masih kesulitan dalam mengidentifikasi ciri-ciri mahluk hidup. Hal ini dibuktikan dengan nilai kognitif siswa yang masih rendah dibawah KKM. Hasil wawancara di SDN Baban Sumenep pembelajaran yang diterapkan cenderung menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan sehingga kegiatan pembelajaran menjadi kurang maksimal yang berakibat
3 pada hasil belajar yang diperoleh juga kurang memuaskan. Perilaku mengajar guru yang monoton dan masih menggunakan metode-metode lama membuat siswa merasa bosan, sehingga siswa kurang merespon pada saat guru mengajar, misalnya banyak siswa yang mengantuk pada saat guru menjelaskan materi. Berkaitan dengan permasalahan yang ada, perlu diupayakan salah satu cara efektif untuk mengatasi masalah tersebut. Cara yang digunakan adalah dengan meningkatkan hasil belajar. Suatu upaya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran, salah satunya adalah dengan memilih strategi atau metode dalam menyampaikan materi pelajaran agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pembelajaran IPA, misalnya dengan membimbing siswa untuk bersama-sama terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan mampu membantu siswa berkembang sesuai dengan taraf intelektualnya akan lebih menguatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang diajarkan. Salah satu metode yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan mahluk hidup kelas III SDN Baban Sumenep adalah dengan menggunakan metode Mind Maps karena dengan metode ini memudahkan dalam mencatat materi pelajaran sesuai alur pemikiran siswa sendiri agar lebih mudah diingat dan dikembangkan. Menurut Buzan, (2013:4) Mind Maps adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi keluar otak. Mind Maps adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakan pikiran. Dengan metode Mind Maps akan mengarahkan siswa
4 dalam berpikir divergen dan terbuka, serta memudahkan dalam mencatat materi pelajaran sesuai alur pemikiran siswa sendiri agar lebih mudah diingat dan dikembangkan. Berpikir divergen artinya proses berpikir yang berorientasi pada penemuan jawaban atau alternatif yang banyak atau jenis kemampuan berfikir yang berpotensi untuk digunakan ketika seseorang melakukan aktifitas/memcahkan masalah secara kreatif. Metode ini lebih menekankan pada originalitas dan sinergitas, baik ketika memetakan pikiran mereka dalam bentuk catatan tangan atau mind set ketika menghadapi sebuah persoalan IPA. Hal tersebut berlandaskan pada analisis Buzan, (2013: 51) mengenai prinsip sinergitas kinerja otak manusia dalam berpikir dan menyimpan informasi, yakni terbiasa memahami bahwa proses berpikir diatur dalam prinsip matematis penambahan sederhana, dimana setiap kali menambah satu data tunggal baru atau pikiran baru ke dalam otak, hanya menambah satu bahan ke sistem memori otak. Padahal potensi otak manusia untuk menghasilkan mind map dari satu informasi yang masuk ke dalam otak kita tidaklah terbatas. Dengan menggunakan metode ini peserta didik berpartisipasi aktif secara individu dalam memetakan pikiran-pikiran, sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan tidak terlupakan dalam benak peserta didik. Dengan demikian, peneliti melakukan penelitian tindakan dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Mengidentifikasi Ciri-Ciri dan Kebutuhan Mahluk Hidup Dengan Metode Mind Maps Siswa Kelas III SDN Baban Sumenep
5 B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana penerapan metode pembelajaran Mind Maps untuk meningkatkan hasil belajar IPA mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan mahluk hidup kelas III SDN Baban Sumenep? 2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan mahluk hidup dengan menggunakan metode pembelajaran Mind Maps kelas III SDN Baban Sumenep? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Mendeskripsikan penerapan metode pembelajaran Mind Maps dalam mata pelajaran IPA materi mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan mahluk hidup siswa kelas III SDN Baban Sumenep. 2. Mendeksripsikan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA materi mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan mahluk hidup dengan menggunakan metode pembelajaran Mind Maps kelas III SDN Baban Sumenep.
6 D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun secara praktis 1. Manfaat teoritis a. Dengan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mengembangkan metode pembelajaran, dapat menciptakan inovasi baru yang lebih menarik mengenai mata pelajaran IPA. b. Dapat meningkatkan hasil belajar terutama dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas III SDN Baban Sumenep 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa, diharapkan lebih aktif, kreatif dan inovatif. Siswa juga diharapkan mudah mengingat, menggambar, menghafal dan menghitung karena siswa yang mengalaminya sendiri. b. Bagi guru diharapkan dapat memperkaya wawasan terhadap mata pelajaran IPA dan metode-metode yang digunakan dalam pembelajaran mahluk hidup. Memberikan alternatif pada guru dalam pemilihan metode pembelajaran IPA juga dapat mengembangkan kemampuan guru mata pelajaran lain khususnya dalam menerapkan metode pembelajaran mind maps. c. Bagi sekolah atau lembaga pendidikan dapat meningkatkan kinerja pendidik khususnya dalam pembelajaran IPA sehingga dapat meningkatkan hasil belajar bagi sekolah dengan menggunakan metode yang bervariasi.
7 d. Bagi peneliti dapat mengetahui metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran mahluk hidup dan dapat menambah wawasan tentang metode pembelajaran mind mapping dalam mata pelajaran IPA. Selain itu juga dapat menambah pengetahuan dan pengalaman tentang pembelajaran mahluk hidup dengan metode yang baru, serta hasilnya dapat dijadikan rujukan untuk peneliti selanjutnya E. Batasan Masalah Berdasarkan paparan di atas, maka penelitian tindakan kelas ini peneliti memfokuskan pada hasil belajar siswa mata pelajaran IPA materi mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan mahluk hidup melalui Metode pembelajaran Mind Maps pada siswa kelas III semester I tahun pelajaran 2014/2015 SDN Baban Sumenep. F. Definisi Operasional 1. Mind Maps : cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otak. Cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakan pikiranpikiran kita (Tony Buzan, 2013: 4). 2. Hasil Belajar : kegiatan atau cara yang ditujukan untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran dan juga proses pembelajaran yang telah dilakukan (Rusman, 2012: 78). 3. IPA : suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahum, terbuka, jujur, dan sebagainya (Trianto, 2010:136).