PELATIHAN LARI AMPLOP MENINGKATKAN KELINCAHAN SISWA PUTRA PESERTA EKSTRA KURIKULER PENCAK SILAT SMA DWIJENDRA DENPASAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2: , Agustus 2016

I G P Ngurah Adi Santika*, I P G. Adiatmika**, Susy Purnawati***

PELATIHAN PERMAINAN GAME TIPE A LEBIH MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEBUGARAN FISIK DIBANDINGKAN PERMAINAN GAME TIPE B PEMAIN FUTSAL IKIP PGRI BALI

BAB V HASIL PENELITIAN. Penelitian yang telah dilaksanakan di SMP N 11 Denpasar, selama enam

Luh Putu Tuti Ariani. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha

PENGARUH PERMAINAN OLAHRAGA TRADISIONAL MEGALA- GALA TERHADAP KEMAMPUAN KELINCAHAN MAHASISWA PUTRA FPOK SEMESTER VI KELAS A TAHUN 2015

BAB IV METODE PENELITIAN. Randomized Pre and Post Test Group design (Pocock, 2008). Rancangan ini

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2, No.1 : 75 79, Agustus 2016

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017

BAB IV METODE PENELITIAN. penelitian Randomized Pre and Post Test Control Group Design (Pocock, 2008).

PENGARUH PERMAINAN OLAHRAGA TRADISIONAL MEGANDONG SAMBUK TERHADAP KEMAMPUAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI MAHASISWA PUTRA FPOK SEMESTER V KELAS A TAHUN 2015

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengambilan data penelitian telah dilakukan di SMK Kesehatan PGRI

BAB IV METODE PENELITIAN. kepada mahasiswa semester II program studi PJKR dengan eksperimental

I Pt. Adi Gunawan*, I.A.Kd. Arisanthi Dewi **, Ngurah Adi Santika***

BAB III METODE PENELITIAN

PENGUKURAN TINGKAT KADAR LEMAK TUBUH MELALUI JOGGING SELAMA 30 MENIT MAHASISWA PUTRA SEMESTER IV FPOK IKIP PGRI BALI TAHUN 2016

BAB V HASIL PENELITIAN. perlakuan masing-masing kelompok 1 dengan pelatihan berjalan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh : N. Gimbar Adi Putra*, J. Alex Pangkahila**, I P G. Adiatmika*** Program Studi Magister Fisiologi Olahraga Universitas Udayana

BAB IV METODE PENELITIAN. selama 12 minggu pada bulan Maret - Mei rancangan penelitian pre, middle, and post test control group design.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2016 dan dilaksanakan di

PELATIHAN MAWASHI GERI JODAN

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

BAB IV METODE PENELITIAN. eksentric m.quadriceps dan latihan plyometric terhadap peningkatan agilty pada

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. program pelatihan peningkatan agility pada periode April - Mei 2015.

ANAK AGUNG GEDE ANOM NIM:

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP KELINCAHAN PEMAIN PUTRA FUTSAL SMA MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. serta sebagai sarana untuk meraih prestasi. latihan fisik yang teratur dan sesuai untuk mengembangkan kemampuan

PERBEDAAN EFEKTIVITAS LATIHAN HEXAGON DRILL DAN ZIGZAG RUN TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PADA PEMAIN SEPAK BOLA SEKOLAH SEPAK BOLA GUNTUR

BAB III METEDOLOGI PENELELITIAN. Yang dilaksanakan selama 16 kali pertemuan dengan frekuensi 4 kali seminggu

BAB IV METODE PENELITIAN. dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah randomized pre test and post

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS LATIHAN ZIG-ZAG RUN DENGAN CARIOCA EXERCISE UNTUK MENINGKATKAN AGILITY PADA PEMAIN BULUTANGKIS PEMULA

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi ISSN Vol. 3, No.1, Hal , Juni 2017

BAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler.

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 3, No.1, Hal , Juni 2017

BAB IV HASIL PENELITIAN

Volume 1, No. 1 : 8 19, Juni 2013

Oleh : MUHAMMAD NUR SOLIKIN

ABSTRAK PELATIHAN ZIG-ZAG RUN

Bayu Puspayuda*,Made Darmada**, Putu Citra Permana Dewi***

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik komparatif dengan teknik

PENGARUH PELATIHAN LARI ZIG ZAG TERHADAP KELINCAHAN SISWA EKSTRA KURIKULER SEPAK BOLA SMA NEGERI 2 KOTA GORONTALO

BAB IV METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Pre and Post

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kegiatan manusia sehari-hari seperti jalan, lari, lompat, dan lempar

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. Penelitian ini dilakukan di Poltekkes YRSU Dr.Rusdi. Jl.H Adam Malik

BAB IV METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Randomized Pre and Post Test Control Group Design

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh merupakan hasil tes kelincahan dan akurasi shooting di dalam

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: I Gede Agus Wirajaya Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan

EFEKTIVITAS LATIHAN BEBAN DENGAN METODE CIRCUIT WEIGHT TRAINING DENGAN SUPER SET

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak adalah bermain. Bermain merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan

Tisna Prasetya*, Made Darmada**, Citra Permana Dewi***

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KECEPATAN DAN POWER OTOT TUNGKAI

BAB IV METODE PENELITIAN. kelompok yang sama-sama mengalami kondisi stroke fase pemulihan walking

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

BAB III METODE PENELITIAN. Jasmani Melalui Bermain sirkuit 8 Pos Siswa kelas IV dan V SD Negeri

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang dibutuhkan oleh. satu faktor yang penting lainnya adalah faktor fisik.

TES PENGUKURAN KAPASITAS AEROBIK

Oleh Martina Dewi Lengo*,B.K Satriayasa **N. U. Badu** *Program Studi Magister Fisiologi Olahraga Universitas Udayana*

SKRIPSI PELATIHAN TARI GALANG BULAN MENINGKATKAN KEBUGARAN FISIK PADA PELAJAR SMP DI YAYASAN PERGURUAN KRISTEN HARAPAN DENPASAR

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ZIG-ZAG RUN DAN LATIHAN GERAKAN BEREAKSI TERHADAP KELINCAHAN PADA SISWI KELAS VIII SMP N 17 PEKANBARU 1, 2 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Oleh : I Made Raka *, Ni Ketut Ayu Juliasih** *SMAN-2 Badung, **Fakultas MIPA Universitas Hindu Indonesia

PELATIHAN LARI SIRKUIT 2 X 10 MENIT DAN PELATIHAN LARI KONTINYU 2 X 10 MENIT DAPAT MENINGKATKAN VO 2 MAX TAEKWONDOIN PUTRA KABUPATEN MANGGARAI - NTT

PEMBERIAN OTAGO HOME EXERCISE PROGRAMME LEBIH BAIK DALAM MENGURANGI RISIKO JATUH DARIPADA BALANCE STRATEGY EXERCISE PADA LANSIA DI TABANAN

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DENGAN SISWA EKSTRAKURIKULER PENGEMBANGAN DIRI DI MTs MA ARIF PARE SKRIPSI

PERBEDAAN TINGKAT KONSENTRASI ATLET DAN NON ATLET TERHADAP KECEPATAN REAKSI PADA KELOMPOK LATIHAN SILAT MERPATI PUTIH UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PENGARUH PELATIHAN CONTINUOUS CIRCUIT TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dari pretest dan postest. Data dalam penelitian ini berupa tes kesegaran

PELATIHAN LARI SAMBUNG BACK TO BACK

Kadek Ari Sujana, I Gusti Lanang Agung Parwata, Gd Doddy Tisna MS. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

PENGARUH PELATIHAN SIDE HOPE SPRINT TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Dengan menggunakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan mudah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai suatu tujuan. Menurut Surakhmad (1998: 121) menjelaskan bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan langkah-langkah yang direncanakan dan

Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. penelitian eksperimental dengan desain penelitian (Pre-Post Test

BAB III METODE PENELITIAN

Idris Mohamad mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga ; Drs. Ahmad Lamusu, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan dan

SURVEI TINGKAT GENERAL ENDURANCE ATLET SEPAKBOLA PADA KLUB CAKRA BUANA KOTA TULUNGAGUNG TAHUN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan

Oleh: I Made Karna Laksana*, I P G Adiatmika**, I W Weta***

BAB I PENDAHULUAN. kesegaran jasmani dan berpengaruh pula pada peningkatan prestasi pada cabang

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN SMASH TANPA NET DAN MENGGUNAKAN NET TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA SMA NUSANTARA KOTA JAMBI

Yan Indra Siregar. Abstrak

Volume 2, No. 1 : , Maret 2014

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PELATIHAN LARI AMPLOP MENINGKATKAN KELINCAHAN SISWA PUTRA PESERTA EKSTRA KURIKULER PENCAK SILAT SMA DWIJENDRA DENPASAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Yudhi Surya Pratama*, Yoga Parwata**, Ngurah Adi Santika*** Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP PGRI Bali Program Studi Pendidikan, Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi PENDAHULUAN Pencak silat menitik beratkan pada teknik penguncian, berjalan atau mengayun, menjatuhkan, pukulan, tendangan dan menghindari serangan dari sudut dan arah yang tidak terduga-duga. Teknik-teknik tersebut di tujukan pada titik-titik lemah. Untuk melakukan teknik menghindar dan mengubah arah diperlukan kemampuan komponen biomotorik yang optimal, salah satunya ialah kelincahan (IPSI, 1975). Pelatihan yang diterapkan pada penelitian ini adalah pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kelincahan. Tipe pelatihan kelincahan yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari dua tipe pelatihan yaitu :pelatihan lari amplop 2 repetisi 3 set serta pelatihan lari zig-zag 2 repetisi 3 set. Pelatihan yang akan diterapkan pada penelitian ini berlangsung selama 6 minggu, dengan pertimbangan waktu tersebut sudah dapat memberikan hasil penelitian yang efektif (Nala, 2015). Pelatihan dilakukan terhadap siswa Tahun Pelajaran 2015/2016 berdasarkan pada observasi dan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan bahwa siswa putrabelum memilikikelincahan yang baik. Berdasarkan uraian latar belakang masalah, dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut : apakah pelatihan lari amplop 2 repetisi 3 setdapat meningkatkan kelincahansiswa putra peserta ekstra kurikuler pencak silat SMA Dwijendra Denpasar Tahun Pelajaran 2015/2016? Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui peningkatan kelincahan dengan pelatihanlari amplop dan lari zig-zag pada siswa Tahun Pelajaran 2015/2016. METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian, Populasi, dan Sampel Penelitian ini menggunakan rancangan experimental randomized pre-tes and post-tes groups design (Anwar, 2003). Subjek terdapat 15 orang per kelompok. Penelitian ini dilakukan di lapangan parkir Stadion Ngurah Rai.Penelitian ini dilakukan dari Bulan Maret sampai April 2016. Populasi target penelitian adalah seluruh siswa putra peserta ekstra 21

kurikuler pencak silat SMA Dwijendra Denpasar Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 48 orang. Sampel diambil dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi : 1). Siswa Tahun Pelajaran 2015/2016, 2). Jenis kelamin laki-laki, 3). Usia 15-18 tahun, 4). Tinggi badan 155-175 cm, 5). Berat badan 44-75 kg, 6). Berbadan sehat (tidak ada gangguan kelincahan), 7). Kebugaran fisik berada pada keadaan baik, 8). Bersedia mengikuti pelatihan, dan kriteria eksklusi :Sampel berdomisili diluar wilayah kota Denpasar, serta kriteria Pengguguran (Drop out) 1).Cedera pada saat pelatihan, 2). Tidak datang 3 kali berturut-turut pada saat penelitian. Besar sampeldalam penelitian ini dihitung dengan menggunakanrumus Pocock dan didapatkan jumlah sampel minimal adalah 10 untuk mengantisipasi data sampel yang terpilih tidak normal maka jumlah sampel ditambah 50% menjadi 15 untuk masing-masing kelompok, sehingga jumlah sampel keseluruhan adalah 30 orang. Dengan cadangan untuk masing-masing kelompok sebanyak 3 orang. Variabel Penelitian dan Takaran Pelatihan Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pelatihan lari amplop dan zig-zag 2 repetisi 3 set, sedangkan variabel terikat adalah kelincahan. Umur, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, dan kebugaran fisik merupakan variabel kontrol. Kelincahan tubuh adalah kemampuan tubuh atau bagian tubuh untuk mengubah arah gerakan secara mendadak dalam kecepatan yang sangat tinggi. Misalnya mampu berlari berbelok-belok, lari bolakbalik dalam jarak dan waktu tertentu, atau kemampuan berkelit dengan cepat dalam posisi tetap berdiri stabil (Maksum, 2007). Kebugaran fisik adalah kebugaran fisik untuk siswa yang berumur 15-18 tahun dipakai pengukuran kesegaran jasmani dalam katagori sedang. yang dipakai adalah pengukuran lari 2,4 km. Pelatihan lari amplop 2 repetisi 3 set adalah pelatihan dengan intensitas 80% kemampuan menempuh sejauh 240 meter, jarak/waktu yang ditempuh adalah 40 meter per 15 detik dengan 2 repetisi dan 3 set. Istirahat antar set 1 menit dengan frekuensi pelatihan perminggu sebanyak 4 kali dan lama pelatihan selama 6 minggu dan dilaksanakan tanpa terjatuh. Pelatihan lari zig-zag 2 repetisi 3 set adalah pelatihan dengan intensitas 80% kemampuan menempuh sejauh 240 meter, jarak/waktu yang ditempuh adalah 40 meter per 15 detik dengan 2 repetisi dan 3 set. Istirahat antar set 1 menit dengan frekuensi pelatihan perminggu sebanyak 4 kali dan lama pelatihan selama 6 minggu dan dilaksanakan tanpa terjatuh. HASIL PENELITIAN Data diolah dan dianalisis dengan langkahlangkahsebagai berikut : 1). Data umur, tinggi badan, berat badan, kebugaran fisik, rerata, SB, minimum, dan maksimum dianalisis menggunakan uji deskriptif, 2). Data terdistribusi normal yang diuji menggunakan Saphiro Wilk Tes, 22

serta data bersifat homogen yang diuji dengan Lavane Tes dengan batas kemaknaan 0,05, 3). Data berdistribusi normal dan homogen, maka digunakan data kelincahan sebelum dan sesudah dilakukan pelatihan pada kelincahan pada kedua kelompok. Tabel 1 Uji Rerata Perbedaan Peningkatan Kelincahan Sebelum dan Sesudah Pelatihan Kelincahan Min. Max. Rerata SB Beda t p Kelompok Kontrol Awal (detik) Akhir (detik) 14,85 17,11 16,0400 0,66586 14,09 16,72 15,0847 0,67414 0,9553 5,102 0,000 Kelompok Perlakuan Awal (detik) Akhir (detik) 15,02 17,19 16,0200 0,63829 13,92 15,38 14,6960 0,46777 1,324 7,236 0,000 Tabel 2 Data Uji Perbedaan Efek Perlakuan Antar Kelompok Dengan T-Test Independent Dalam Menentukan Hasil Akhir Kelincahan Kelompok Rerata t p Beda Rerata Pre-test Kontrol 16,0400±0,66586 Perlakuan 16,0200±0,63829 0,084 0,934 0,02 Post-test Kontrol 15,0847±0,67414 Perlakuan 14,6960±0,46777 1,835 0,007 0,3887 dengan menggunakan uji t-paired test seperti pada tabel 1 dapat disampaikan bahwa rerata pengukuran awal kelincahan pada kelompok kontrol = 16,04±0,66 detik. Rerata pengukuran akhir kelincahan pada kelompok kontrol = 15,08±0,67 detik. Rerata hasil pengukuran awal kelincahanpada 23

kelompok perlakuan = 16,02±0,63 detik. Rerata pengukuran akhir kelincahan pada kelompok perlakuan = 14,69±0,46 detik. Hasil pengukuran kelincahan pada kelompok kontrol diperoleh nilai beda rerata 0,95 detik dan kelompok perlakuan diperoleh nilai beda rerata 1,32 detik. Dan menunjukan nilai p lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05) sehingga menyatakan ada peningkatan yang signifikan pada masing-masing kelompok dan hipotesis nol ditolak. dengan menggunakan uji t-test independent seperti pada tabel 2 dapat disampaikan bahwa rerata pre testkelincahan pada kelompok kontrol = 16,04±0,66 detik. Rerata hasil pre testkelincahan pada kelompok perlakuan = 16,02±0,63 detik. Rerata post test kelincahan pada kelompok kontrol = 15,08±0,67 detik. Rerata post test kelincahan pada kelompok perlakuan = 14,69±0,46 detik. Hasil pre testkelincahan pada kedua kelompok diperoleh nilai beda rerata 0,02 detik dengan nilai p lebih besar dari 0,05 (p > 0,05) sehingga menyatakan tidak ada perbedaan yang signifikan pada pre test kedua kelompok. Lalu pada hasil post testkedua kelompok diperoleh nilai beda rerata 0,38 detik. Dan menunjukan nilai p lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05) sehingga menyatakan ada perbedaan yang signifikan pada post test kedua kelompok dan hipotesis nol ditolak. Gambar 1 Grafik Persentase Perubahan Kelincahan Sesudah Pelatihan 10 8 6 4 2 0 Persentase Perubahan Kelincahan Sesudah Pelatihan 8,264 5,955 Klp Kontrol Klp Perlakuan 0 Persentase Perubahan Berdasarkan persentase rerata perubahan waktu pengukuran kelincahan shuttle run 5 meter 8 kali sesudah pelatihan selama enam minggu pada gambar 1 menunjukkan bahwa persentase rerata perubahan waktu shuttle run 5 meter pada pelatihan kelompok perlakuan lebih besar daripada kelompok kontrol. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penelitian kelompok perlakuan menghasilkan perubahan waktu shuttle run 5 meter lebih cepat daripada pelatihan kelompok kontrol. 24

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan data maka dapat disimpulkan bahwa pelatihan lari amplop dan lari zig-zag 2 repetisi 3 set sama-sama meningkatkankelincahan dan menyatakan hipotesis nol ditolak. Untuk hasil post test kedua kelompok ada perbedaan yang signifikan dan hipotesis nol ditolak. Dari hasil rerata dan persentase menunjukkan bahwa pelatihan lari amplop lebih baik daripada lari zigzagdalam meningkatkan kelincahan siswa putra peserta ekstra kurikuler pencak silat SMA Dwijendra Denpasar tahun pelajaran 2015/2016. Saran Untuk orang awam, pembina, pelatih dan guru olahraga serta atlet yangingin memperbaiki dan meningkatkan kelincahan, harus mengetahui bahwa yang perlu ditingkatkan adalah kemampuan mengubah arah gerak dan berpindah tempat dengan cepat dan seimbang. Karena dalam pencak silat kelincahan adalah komponen penting. DAFTAR PUSTAKA Anwar, M. I. 2003. Dasar-Dasar Statistika. Bandung : ALFABETA. Ikatan Pencak Silat Indonesia. 1975. Pencak Silat, available from : http://cyberiqro.wordpress. com/pencak-silat/, accesed tanggal 8 Oktober 2015. Maksum. A. dan Toho C. M. 2007. Sport Development Index. Jakarta: PT. Index Nala, I Gusti Ngurah. 2015. Prinsip Pelatihan Fisik Olahraga. Denpasar: Udayana University Press. 25 22