BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sesuai tanggung jawabnya bahwa guru adalah tenaga pendidik

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

2016, No Jabatan dan Pangkat Bagi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil; Mengingat : 1. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan R

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

BUPATI MADIUN BUPATI MADIUN,

BAB I PENDAHULUAN. negara menjadi lebih baik. Untuk mencapai pendidikan yang berkualitas

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 21.1 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG OPTIMALISASI TATA KELOLA PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH 01 KOTA MOJOKERTO

17. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2010

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

PEDOMAN PENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA PENDIDIKAN BAGI PENGAWAS SEKOLAH TAHUN 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

PEDOMAN PENILAIAN PROFIL KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU

BAB I PENDAHULUAN. dalam Bab I Pasal 1 ayat 1 disebutkan Pendidikan adalah usaha sadar dan

N O M O R & y T A H U N

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)

DIKLAT CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU

WALIKOTA PROBOLINGGO

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DALAM PENILAIAN PRESTASI KERJA GURU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. hanya diperoleh dari guru yang profesional dan sekolah berkualitas.

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN GURU BK MELALUI PENILAIAN KINERJA DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. Siti Fitriana

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2009 TENTANG DOSEN

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010

MENJADI GURU UTAMA DENGAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. Oleh : Dra. Nuraeni T, M.H BAB I. PENDAHULUAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Bab 2 Pasal 2 yakni mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta. dilaksanakan melalui wadah yang disebut dengan sekolah.

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENUGASAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PENDIDIKAN KEDINASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

MENYUSUN PORTOFOLIO PENGEMBANGAN DIRI Oleh : Waryono Widyaiswara

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan matematika merupakan suatu kemampuan dasar yang perlu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lembaga pendidikan madrasah khususnya di Kabupaten Lampung

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU TIK DAN KKPI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PENDIDIKAN KEDINASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI MURUNG RAYA PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PENDIDIKAN KEDINASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang bermutu. Karwati (2013:47) ada tiga pilar fungsi sekolah

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (L

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU TIK & KKPI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2014

PEDOMAN PENILAIAN PRESTASI KERJA GURU, KEPALA SEKOLAH, DAN GURU YANG DIBERI TUGAS TAMBAHAN

BAB I PENDAHULUAN. pemangku kepentingan (stakeholders), baik dari pihak pemerintah maupun

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT PELAKSANA TEKNIS SEKOLAH

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDUKSI BAGI GURU PEMULA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROBLEM KENAIKAN PANGKAT GURU Oleh : Istamaji, S.I.Kom (Analis Kepegawaian Pertama Kantor Kementerian Agama Kab. Way Kanan)

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional seperti yang tertulis pada Undang-undang nomor 20

Panduan PENILAIAN KINERJA GURU PAI TIM PENGEMBANG PKB-GPAI DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2017

2016, No Nomor 157 tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa P

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PROSEDUR SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

BAHAN PEMBAHASAN KOMISI I FORUM KONSULTASI JABATAN FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN HOTEL ALILA, JAKARTA 2 DESEMBER 2013

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 1

PEDOMAN PENETAPAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENGAWAS MADRASAH

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Le

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

PEMBENTUKAN JABATAN FUNGISONAL TERTENTU DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

Pedagogik Kepribadian Profesional Sosial

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 730 TAHUN 2012 TENTANG MEKANISME PENGANGKATAN DAN PENUGASAN PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN

MENJADI SEORANG GURU PROFESIONAL

PEDOMAN PENILAIAN PRESTASI KERJA GURU, KEPALA SEKOLAH, DAN GURU YANG DIBERI TUGAS TAMBAHAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0100 TAHUN 2017

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lemba

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH DALAM RANGKA PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Ne

HAK GURU. Uraian tentang hak-hak guru selanjutnya dituangkan dalam tabel di bawah ini.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sesuai tanggung jawabnya bahwa guru adalah tenaga pendidik profesional yang memiliki peran besar dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional sebagaimana dijelaskan dalam undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen bahwa: Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah Berbagai perubahan oleh perancang dan pembuat kebijakan pendidikan telah dilakukan baik desain kurikulum, sistem penilaian atau evaluasi di sekolah, ketrampilan guru maupun standar di bidang pendidikan lainnya dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Satu pelajaran penting dari setiap perubahan berbagai kebijakan di bidang pendidikan bertumpu pada sumber daya manusia yaitu pendidik atau guru karena peran guru sangat strategis dan merupakan faktor utama untuk mencapai dan menentukan mutu pendidikan karena guru berhadapan langsung dengan peserta didik atau siswa di kelas melalui proses pembelajaran (Kusnandar, 2007: 40-41). 1

2 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 tahun 2007 menjelaskan, yaitu: Untuk meningkatkan mutu pendidikan terutama dalam pelayanan bagi peserta didik melalui berbagai standar, yaitu: Pengelolaan, proses pendidikan serta peningkatan standar kualifikasi akademik maupun standar kompetensi guru (Mendiknas, 20007: 1-4). Salah satu standar inti kompetensi guru yang yang wajib dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan atau terus menerus adalah mengembangkan keprofesian secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif, yaitu melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan keprofesiannya, mengiktui kemajuan zaman dengan belajar berbagai sumber belajar. Dalam peraturan bersama Mendiknas. dan Kepala BKN nomor 14 tahun 2010 dan nomor 03/V/PB/2010 pada Bab II, pasal 2 ayat 9 bahwa guru yang akan naik pangkat dan jabatan diwajibkan melakukan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang diusulkan kepada tim penilai angka kredit yang ditunjuk oleh Menteri Pendidikan Nasional atau pejabat lain yang ditunjuk. Pengembangan keprofesian berkelanjutan memiliki asas manfaat yang berguna sebagai pembinaan guru secara berkelanjutan atau terprogram dari berbagai unsur sekolah hingga pemangku kepentingan terkait. Menurut Menteri Pendidikan Nasional melalui Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (2010: 2 3) bahwa sebagai konsekuensi guru profesional adalah melaksanakan pembelajaran sepanjang hayat secara bertahap dan berkelanjutan yang disebut pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB). Kegiatan PKB dapat

3 dilaksanakan secara individu maupun kegiatan kolektif yang diselenggarakan pihak-pihak lain di dalam sekolah maupun di luar sekolah dengan berbagai kegiatan pengembangan diri, publikasi ilmiah serta karya inovatif. Berdasar pada kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dirancang dan dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan nasional tersebut bahwa kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk membina guru yang profesional atas dasar profil kinerja guru yang didukung dengan hasil evaluasi diri. Bagi guru-guru yang hasil penilaian kinerjanya masih berada di bawah standar kompetensi atau dengan kata lain berkinerja rendah diwajibkan mengikuti program pengembangan keprofesian berkelanjutan yang diorientasikan untuk mencapai standar tersebut, sementara bagi guru-guru yang telah mencapai standar kompetensinya, kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutannya diarahkan kepada peningkatan keprofesian agar dapat memenuhi tuntutan ke depan dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya sesuai dengan kebutuhan sekolah dalam rangka memberikan layanan pembelajaran yang berkualitas kepada peserta didik. Kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan akan menciptakan guruguru yang profesional dan memiliki kompetensi dengan tugasnya sehingga terwujudnya visi, misi dan tujuan sekolah. Dengan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan diharapkan dapat meningkatkan kinerja serta profesional guru-guru di suatu sekolah yang berdampak terhadap mutu pendidikan di sekolah sehingga sekolah akan diterima oleh pelanggan secara nyata, dengan demikian dalam

4 pelaksanaanya secara nyata dan tidak sekedar untuk memenuhi persyaratan usul tunjangan profesional pendidik atau kenaikan pangkat dan jabatan bagi guru negeri maupun guru tetap yayasan di suatu institusi sekolah. Pengembangan keprofesian berkelanjutan secara tidak langsung sudah direkomendasikan sejak bergulirnya usul kenaikan pangkat dan jabatan bagi guru namun dalam pelaksanaannya belum mendapat perhatian setiap guru, karena pengembangan keprofesian berkelanjutan hanya dipahami untuk kepentingan kenaikan pangkat dan jabatan pada golongan tertentu terutama guru Pegawai Negeri Sipil, dengan bergulirnya sertifikasi terhadap guru negeri maupun guru swasta yang telah memenuhi syarat uji kompetensi maupun masa kerja tertentu pengembangan keprofesian berkelanjutan merupakan bagian penting untuk dilaksanakan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 16 tahun 2009 BAB XI pasal 37 bahwa: Tugas pokok adalah melaksanakan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan dan melatih dan melaksanakan tugas tambahan yang relevan dengan fungsinya dan beban kerja paling sedikit 24 jam tatap muka dan paling banyak 40 jam dalam 1 (satu) minggu, bagi guru yang tidak memenuhi kewajibannya dan tidak dalam perkecualian dari Menteri PendidikanNasional maka dihilangkan tunjangan profesi, tunjangan profesioanl dan maslahat tambahan. Berdasar pada permasalahan tersebut di SMK Bhinneka Karya Simo sebagai lembaga pendidikan kejuruan telah melaksanakan dan pengembangan

5 keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakan guru pegawai negeri ssipil (PNS) maupun guru tetap yayasan (GTY) terutama bagi guru-guru yang telah bersertifikasi pendidik mulai tahun pelajaran 2013/2014 meliputi pengembangan diri, publikasi ilmiah, maupun karya inovatif. Kepala sekolah memiliki peran yang strategis untuk meningkatkan kinerja dan profesional guru karena sebagai pemangku kepentingan secara langsung di sekolah yang berhadapan peserta didik dengan demikian kepala sekolah berkewajiban untuk membina dan memberi dukungan kepada guru sehingga guru tersebut memiliki kinerja yang baik dan profesional (Kemendikbud, 2012 : 30) B. Perumusan Masalah Penelitian ini difokuskan pada Implementasi pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru-guru bersertifikat pendidik di SMK Bhinneka Karya Simo, dengan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana karakteristik program pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru-guru bersertifikasi pendidik di SMK Bhinneka Karya Simo? 2. Bagaimana karakteristik implementasi pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru-guru bersertifikasi pendidik di SMK Bhinneka Karya Simo?

6 C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan hal-hal sebagai berikut : 1. Karakteristik program pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru-guru bersertifikasi pendidik di SMK Bhinneka Karya Simo. 2. Karakteristik implementasi pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru-guru bersertifikasi pendidik di SMK Bhinneka Karya Simo. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memiliki berbagai manfaat sebagai berikut 1. Manfaat Teoritis a. Sebagai bahan informasi dalam penelitian yang sejenis b. Menambah khasanah ilmu pengetahuan terutama sebagai bahan menyusun program dan pelaksanaan pengembangan keprofesian berkelanjutan. 2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat : a. Sebagai bahan pertimbangan dan acuan dalam menyusun program pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru bersertifikasi pendidik. b. Bagi sekolah bermanfaat sebagai bahan informasi dan bahan pembinaan pengembangan keprofesian berkelanjutan guru-guru yang telah bersertifikasi maupun yang akan bersertifikasi.

7 c. Bagi guru bermanfaat sebagai bahan informasi dan masukan untuk meningkatkan kompetensinya sehingga layak mendapat sebutan guru profesional. d. Bagi pemerintah menjadi sumber informasi dalam usaha meningkatkan implementasi pengembangan keprofesian berkelanjutan di daerah binaannya. E. Penjelasan Istilah 1. Perencanaan atau program adalah suatu proses kegiatan organisasi atau lembaga berdasar dan berasumsi kegiatan yang sudah dilaksanakan agar visi, misi dan tujuan organisasi atau lembaga baik jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang berhasil yang disusun secara seksama, berkesinambungan atau berkelanjutan dan melibatkan orang atau lembaga lain serta pemangku kepentingan yang bersangkutan. 2. Pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah bentuk kegiatan pembelajaran bagi guru secara berkelanjutan dan merupakan kendaraan utama dalam upaya membawa perubahan yang diinginkan berkaitan dengan keberhasilan siswa. 3. Pengembangan diri adalah kegiatan pengembangan keprofesian guru untuk meningkatkan kompetensi dan keprofesiannya melalui pendidikan dan pelatihan (diklat) dan kegiatan fungsional secara mandiri atau melalui kegiatan kolektif dalam kurun waktu 1 tahun, kegiatan tersebut berupa kursus, pelatihan, penataran, maupun berbagai bentuk diklat yang lain.

8 4. Publikasi ilmiah adalah karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan kepada masyarakat sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran di sekolah dan pengembangan dunia pendidikan secara umum. 5. Karya inovatif adalah karya yang bersifat pengembangan, modifikasi atau penemuan baru sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran di sekolah dan pengembangan dunia pendidikan, sains/teknologi, dan seni.