MARAKNYA TAYANGAN HIPNOTIS SEBAGAI ACARA HIBURAN TERKAIT MENINGKATNYA ANIMO MENONTON TV DI KALANGAN MASYARAKAT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. elektronik, audio dan masih banyak lagi. Contoh kongkrit jenis media elektronik

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

BAB I PENDAHULUAN. Media televisi adalah media audio visual yang selain dapat didengar tetapi

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai konsumsi sehari hari seperti makanan.

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan.

BAB I PENDAHULUAN. menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Hampir semua orang memiliki televisi di rumahnya. Daya

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

BAB I PENDAHULUAN. dan televisi dapat menjadi candu (Morrisan, 2004:41) harus menyajikan acara yang bermutu.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Lebih kuat dari surat kabar, majalah maupun radio karena pesawat televisi. bagaikan melihat sendiri peristiwa yang disiarkan itu.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

ANALISIS GENRE PROGRAM QUIZ SHOW BULAN NOVEMBER TAHUN 2013 PADA STASIUN TELEVISI SWASTA NASIONAL DI INDONESIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya stasiun TV di Indonesia, tidak dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa,

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan manusia untuk berinteraksi, komunikasi dalam kegiatan manusia

Analisis: penyelidikan thd suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yg sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb).

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. penontonnya apa yang disebut Simulated Experiece, yaitu pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya media komunikasi saat ini membuat orang dari

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. juga saat menggunakan internet, orang dapat berkomunikasi melalui .

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. Pesan bisa menjadi sebuah informasi yang sangat penting untuk

Nanda Agus Budiono/ Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. interaksi. Komunikasi dapat di lakukan secara verbal yaitu suatu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tayangan baik informasi maupun hiburan dalam memenuhi kebutuhan. dalam diri seseorang yang memaksanya untuk bertindak 1

1 Universitas Indonesia

PENGARUH PRESENTER TAYANGAN TALK SHOW HITAM PUTIH DITRANS 7 TERHADAP MINAT MENONTON (STUDI TERHADAP SISWA-SISWI SMA ADVENT JAKARTA PUSAT) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

SKRIPSI. Oleh : Like Setyowati NPM

BAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga

BAB. I. Pendahuluan. tersebut adalah TVRI. Seiring berjalannya waktu dan semakin majunya zaman, maka mulai

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaru setiap hari dan tanpa disadari oleh kita telah memasuki era baru yakni era

BAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet.

BAB 1 PENDAHULUAN. kertas. Seperti Koran, majalah, tabloid, dll. Media Massa Elektronik (Electronic Media).

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat,

1.1 Gambaran Umum Talkshow Kick Andy

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di

BAB I PENDAHULUAN 1.1

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah

BAB I PENDAHULUAN. hati, sikap, perasaan pikiran, ide, gagasan maupun informasi kepada orang lain

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana komunikasi, baik dia bertindak sebagai komunikator (pembicara atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan jaman, kemajuan teknologi kian hari semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAKSI. : STUDI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR PREFERENSI KONSUMSI TELEVISI LOKAL DI KOTA SEMARANG : Brian Stephanie : D2C005143

BAB I PENDAHULUAN. satunya ditentukan oleh rating. Tidak heran jika, kini masing-masing stasiun

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan berbagai kebutuhan mereka, salah satu industri yang berperan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan komunikasi dari waktu ke waktu selalu mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Media Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang digemari

Pengaruh Tayangan Sinetron Ftv Bagi Perkembangan Psikis Remaja Indonesia Saat Ini

Transkripsi:

MARAKNYA TAYANGAN HIPNOTIS SEBAGAI ACARA HIBURAN TERKAIT MENINGKATNYA ANIMO MENONTON TV DI KALANGAN MASYARAKAT Kata Kunci: animo masyarakat, faktor-faktor, tayangan hipnotis, respon a. Latar Belakang Penelitian Perkembangan media massa semakin pesat, seirama dengan dinamika masyarakat yang semakin kompleks dan kemajuan teknologi. Media massa dikenal cukup kuat dalam proses mempengaruhi (influence), sehingga senantiasa mendapat perhatian yang seksama untuk diteliti mengingat dampak yang ditimbulkan, baik secara positif maupun negatif. Dengan media massa akan diperoleh informasi tentang benda, orang, atau tempat yang tidak dialami secara langsung. Media massa merupakan media yang mampu menimbulkan keserempakan diantara khalayak yang sedang memperhatikan pesan yang dilancarkan oleh media tersebut. Bentuk media massa ini antara lain adalah surat kabar dan majalah sebagai media cetak, serta radio, televisi dan film sebagai media elektronik. Suatu media massa selain ditunjang dari segi kualitas juga harus didukung oleh faktor kecepatan dan ketepatannya dalam mengulas sebuah informasi. Media massa yang sesuai dengan faktor ini adalah media massa elektronik. Salah satu media massa elektronik yang digunakan adalah televisi. Televisi saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Banyak orang yang menghabiskan waktunya lebih lama di depan pesawat televisi dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk ngobrol dengan keluarga atau pasangan mereka. Bagi banyak orang televisi adalah teman, televisi menjadi cermin perilaku masyarakat dan televisi dapat menjadi candu.(morrisan, 2004:1). Kemajuan teknologi dan perkembangan sosial ekonomi telah menempatkan televisi sebagai salah satu kebutuhan yang sulit dijauhkan dari kehidupan masyarakat. Televisi adalah salah satu media elektronik dalam komunikasi massa yang berfungsi sebagai media informasi, media pendidikan, media kebudayaan, media hiburan dan media promosi yang ditujukan pada khalayak penonton, baik yang aktif maupun yang pasif. Media televisi mempunyai daya tarik yang lebih tinggi dibandingkan dengan media elektronik yang lain, karena sifatnya yang audiovisual sehingga sesuatunya terkesan lebih hidup, seolah-olah pemirsa berada di tempat kejadian peristiwa yang disiarkan oleh stasiun itu.

Televisi saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Banyak orang yang menghabiskan waktunya lebih lama di depan pesawat televisi dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk ngobrol dengan keluarga atau pasangan mereka. Bagi banyak orang televisi adalah teman, televisi menjadi cermin perilaku masyarakat dan televisi dapat menjadi candu. (Morrisan, 2004:1). Televisi merupakan perpaduan antara unsur-unsur film dan unsur-unsur radio. Khalayak di rumah tidak mungkin dapat menangkap siaran televisi, jika tidak ada unsur-unsur film, sebaliknya pemirsa tidak mungkin dapat mendengarkan suara dari televisi jika tidak ada unsur-unsur radio. (Effendy, 1990:117).Menurut Kuswandi (1996 : 21-24), munculnya media televisi dalam kehidupan manusia telah menghadirkan suatu peradaban, khususnya dalam proses komunikasi dan informasi. Kemampuan media televisi dalam menarik perhatian masa menunjukkan bahwa media menguasai jarak secara geografis dan sosiologis. Daya tarik yang dimiliki media televisi semakin besar sehingga pola dan kehidupan manusia sebelum muncul televisi berubah total sama sekali. 1 Berbagai macam program acara televisi telah ditayangkan oleh stasiun televisi swasta bagi para pemirsanya, mulai dari kuis, talk show, variety show, komedi situasi, program berita, program olahraga, infotaiment sampai reality show. Dari sekian banyak program televisi, reality show menempati daftar 10 besar. Rata-rata tingkat kepemirsaan 10 besar reality show adalah sebesar 5 persen dan share 21 persen. 2 Dari sekian banyak program reality show yang disajikan pihak stasiun televisi, peneliti tertarik untuk meneliti acara reality show dengan format talk show yang dibubuhi hipnotisasi bagi bintang tamunya. Acara yang menjadi demam masyarakat ini telah mendapatkan sambutan baik maupun buruk. Format acara ini menyuguhkan bincang-bincang selebritis yang tidak seperti biasanya. Dengan keadaan relaks, bintang tamu akan ditanyai tentang kehidupan dan masalah-masalah yang sedang diberitakan kepadanya. Dengan keadaan tidak sadar inilah sipenanya biasanya akan menyinggung pertanyaan tentang masalah pribadi, mulai dari percintaan, prahara rumah tangga, dan masalah-masalah lain yang sedang membelit si bintang tamu. Awalnya yang peneliti ketahui, program acara tersebut diawali oleh program acara Uya emang Kuya, program acara yang menyuguhkan curhat bintang tamu yang 1 Like Setyowati, Skripsi Sikap Masyarakat Surabaya terhadap Tayangan Acara Reality Show Uya Emang Kuya (UPN Jawa Timur: 2011) hal 3 2 (http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2009/09/14/tv/mbm.20090914.tv131362.id.ht ml).

sebelumnya telah dihipnotis. Dengan gamblangnya si korban hipnotis menceritakan kisah hidupnya yang sebelumnya ditanyai terlebih dahulu oleh si penghipnotis. Lama kelamaan acara talk show dengan campuran hipnotis semakin kesini semakin digemari masyarakat. Banyak kalangan menyebutkan bahwa mengapa masyarakat menggemari acara baru tersebut karena nilai kebenaran dan kredibilitas dari keterangan si penjawab begitu meyakinkan. Anggapan masyarakat mengenai tidak terkontrolnya ucapan si korban menjadi daya tarik hipnotis hingga menjadi alasan bahwa di bawah keadaan sadar kebenaran ucapan si korban jauh lebih apa adanya. Kehadiran program acara ini juga menjadi ke-iri-an tersendiri bagi stasiun televisi lain untuk bisa meraup untung dengan menghadirkan acara tersebut di dalam daftar agenda acaranya. Dilihat dari rating acara hipnotis semi talk show ini menjadi sebuah candu bagi masyarakat untuk menontonnya. Maka demi tuntutan industri pertelevisian para stasiun televisi berlomba untuk menayangkan acara serupa di daftarnya. Kebanyakan dari mereka lebih mengutamakan tentang kupas tuntas masalah si bintang tamu. Walhasil, semakin menjamur saja acara talk show semi hipnotis ini di dunia pertelevisian. b. Kerangka Teori Melalui pendekatan Kegunaan dan gratifikasi, orang secara aktif berusaha untuk memenuhi hirarki kebutuhannya. Setelah mereka mereka memperoleh tujuan yang mereka cari pada satu tingkat hirarki, mereka dapat bergerak ke satu tingkat hirarki. Schaam berusaha menjelaskan bahwa anggota khalayak menilai tingkat penghargaan (gratification) yang mereka harapkan dari sebuh media atau pesan yang diberikan terhadap seberapa banyak usaha mereka harus buat untuk melindungi penghargaan tersebut(uses and Gratification). 3 Pada karya klassik Herta Herzog (1944) memulai tahap awal penelitian Uses and Gratification untuk mempelajari dan menganalisis mengapa para kaum wanita menyukai opera sabun di radio. Pada penelitian ini juga akan mengidentifikasikan tipe utama gratifikasi. Beberapa orang menikmati tayangan hipnotis karena hal-hal yang bersifat luar biasa akan dimunculkan pada tayangan ini. Orang merasa terhibur karena perilaku yang akan ditampilkan dari si penghipnotis yang memberi sugesti 3 Richard West dan Lynn Turner, Pengantar Teori Komunikasi 2(Jakarta:Penerbit Salemba Humanika, 2008) Hal 101-102

pada korban hipnotis berupa hal-hal aneh yang menarik tawa. Kedua, orang akan merasa penasaran dengan bagaimana cara kerja seorang korban hingga dia dapat dengan mudah digerakan oleh si penghipnotis dengan ide-ide anehnya. Pada tahap penasaran ini penonton dibuat harus menonton di episode selanjutnya. Dengan macam hipnotis yang dijadikan ajang hiburan, di acara setiap stasiun televisi yang berbeda telah menampilkan beberapa tayangan yang disisipi aplikasi hipnotis pada acaranya. Diantara beragam acara televisi yang ditayangkan, acara talk-show selebriti yang di setiap stasiun televisi memiliki agenda jadwal tersebut sesungguhnya memiliki kesamaan yang ajeg. Talk show selebriti tidak ubahnya seperti mengundang para seleb untuk diwawancarainya. Bedanya dengan jumpa fans/ jumpa pers biasa, talk show menginginkan adanya buka-bukaan terhadap rahasia artis yang tidak banyak diketahui masyarakat. Membuka perbincangan hangat seputar kehidupan mereka lebih dalam lagi. Tetapi dasar diadakannya acara talk show pada awalnya ternyata tidak lebih berbeda dengan jumpa pers biasa untuk para artis, karena pada realitanya artis yang ditanyai masalah atau kehidupan mereka tetap saja bungkam di hadapan acara talk show. Walhasil, acara ini tidak dapat dijadikan acara kupasan enterteiment dari mereka. Hingga timbulah acara-acara talk show yang kemudian di inovasikan dengan menggabungkan teknik hipnotis untuk bintang tamu. Dimana pada hasilnya, acara talk show denagn hipnotisasi bintang tamu menjadi konsumsi baru bagi para masyarakat yang baru dan langsung digemari. Rating dari acara baru ini langsung loncat naik, menjadikan acara hipnotis yang dibungkus talk show ini sebagai acara entertein yang langsung mendapatkan hati para penonton. Publik memiliki alasan yang beragam untuk menghabiskan waktu mereka untuk sekedar atau harus menonton acara yang sedang tenar ini. Publik semakin bisa memilih acara mana yang lebih keren, unik, dan mengandung nilai kebenaran yang lebih dari acara settingan. Karena jawaban dari si penjawab yang sedang dihipnotis bersifat refleks dan tanpa sadar, atau setengah sadar yang berada di zona nyaman. 4 Meski belum tentu acara hipnotis yang sedang naik daun ternyata juga terdapat penipuan berupa settingan juga. Dengan pendekatan kegunaan dan gratifikasi ini diharapkan penelitian ini dapat mengkaji alasan, kebutuhan, keuntungan, dan konsekuensi para penonton untuk 4 penelitian/fileweb/setelahgoyangan,adeganhipnotisjaditrenbaruacaratvsaatinislidegossip.htm di akses 12 Januari 2014

menonton acara talk show hipnotis tersebut. Motivasi-motivasi apa saja yang mendasari para penonton memilih acara ini menjadi tontonan yang pada akhir akhir ini menjamur di stassiun televisi nasional. c. Kajian Pustaka Penelitian ini mengenai analisis maraknya acara talk show semi hipnotis, dimana acara ini menjadi tontonan favorit baru bagi masyarakat yang mulai ditenarkan pada acara Suka-Suka Uya. Penelitian yang membahas faktor-faktor apa saja yang membuat program acara ini digemari masyarakat yang dilihat dari prosentase jumlah penonton acara tersebut yang diukur dari sebuah rating. Selain itu penelitian ini akan menganalisis sejauh mana alasan para penonton mengikuti atau sekedar menonton program acara tersebut. Maka teori yang akan dipakai untuk sebagai sebuah pendekatan adalah teori Uses and Gratification. Penelitian ini akan menyimpulkan bahwa dengan alasan-alasan para penonton program acara tersebut bisa menjadi sebuah alasan mengapa acara-acara talk show semi hipnotis menjadi tren program acara di kalangan dunia pertelevisian. d. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kuantitatif bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis, akurat, dan faktual, mengenai situasi-situasi, faktafakta dari populasi tertentu (Suryabrata,1983:19). Menggambarkan respon dan penilaian masyarakat terhadap tayangan hipnotis yang menjadi candu bagi acara hiburan yang mendapatkan tanggapan positif banyak. Sejalan dengan tersebut, penelitian dilakukan pengumpulan data kuantitatif. Data primer yang diperoleh langsung dari koresponden dengan menggunakan kuisioner dan data sekunder yang digunakan sebagai data penunjang untuk melakukan analisis. Sedangkan sampel penelitian ini berasal dari responden yang gemar menonton acara tayangan hipnotis dengan jumlah 100 orang, penarikan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. 5 Dengan keterbatasan yang ada, data sampling nantinya akan dimasukan ke dalam tabel frekuensi dan presentase yang selanjutnya diinterpretasikan dan dianalisis. 6 e. Tujuan penelitian 5 Like Setyowati, Skripsi Sikap Masyarakat Surabaya terhadap Tayangan Acara Reality Show Uya Emang Kuya (UPN Jawa Timur: 2011) hal vii 6 Dida Dirgahayu, Sikap Jurnalis terhadap Citizen Journalism, Jurnal Penelitian Komunikasi 2007 (Bandung: 2007)hal 127

Tujuan diadakannya penelitian ini mengandung beberapa poin: a. Untuk mengetahui program-program apa saja yang disajikan acara hipnotis. b. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi nilai lebih acara berbobot hipnotis. c. Untuk mengetahui seberapa respon dan penilaian masyarakat terhadap tren segmen acara berbobot hipnotis. f. Rumusan masalah: 1. Bagaimana jalannya acara hipnotis sebagai acara hiburan masyarakat? 2. Faktor-faktor apa saja yang membuat acara hipnotis digemari mayarakat hingga menjadi acara berating tinggi? 3. Bagaimana penilaian masyarakat terhadap acara hipnotis sebagai tontonan publik/ umum? 4. Seberapa percayakah masyarakat terhadap kejujuran realitas acara reality show hipnotis?

DAFTAR PUSTAKA Like Setyowati, Skripsi Sikap Masyarakat Surabaya terhadap Tayangan Acara Reality Show Uya Emang Kuya (UPN Jawa Timur: 2011) Richard West dan Lynn Turner, Pengantar Teori Komunikasi 2(Jakarta:Penerbit Salemba Humanika, 2008) Dida Dirgahayu, Sikap Jurnalis terhadap Citizen Journalism, Jurnal Penelitian Komunikasi 2007 (Bandung: 2007) http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2009/09/14/tv/mbm.20090914.tv131362.id.ht ml smt%203/met. penelitian/fileweb/setelahgoyangan,adeganhipnotisjaditrenbaruacaratvsaatinislidegoss ip.htm