PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KOTA BATU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN REMBANG TAHUN 2007 NOMOR 52, TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH NOMOR 63 PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG

DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PERATURAN DAERAH KUANTAN SINGINGI NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 6/E 2006 SERI E

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 07 TAHUN 2006 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 9 TAHUN 2006

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR 5 TAHUN 2006 T ENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 21 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2006

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN WILAYAH KECAMATAN TULAKAN KANTOR DESA NGUMBUL Jln. : Raya Desa Ngumbul Kec.Tulakan Kab. Pacitan Kode Pos : 63571

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 10 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 54 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

P E R A T U R A N D A E R A H

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN TATA KERJA ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh jklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvb

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU NOMOR 03 TAHUN 2007 TENTANG PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEKADAU,

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR : 6 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 4 Tahun : 2006 Seri : E

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG. Pedoman penyusunan organisasi dan Tata kerja pemerintahan desa

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 41 TAHUN 2007 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 5 TAHUN 2008 TATA CARA PENCALONAN, DAN PENGANGKATAN SERTA PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA PEMERINTAHAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2006 NOMOR 13 SERI E NOMOR SERI 9 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 10 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR : 14 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 11 TAHUN 2006 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

i. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundangundangan.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KEPENGHULUAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA BUPATI KUDUS,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

LEMBARAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN ALOR NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 8 TAHUN 2O15 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO LEMBARAN DAERAH NOMOR : 06 TAHUN 2000 SERI : NOMOR : 06 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 07 TAHUN 2000

PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 16/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 19 TAHUN 2006 TENTANG KERJASAMA DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2007 SERI D ================================================================

T E N T A N G PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

TENTANG TATA PEMERINTAHAN DESA BUPATI DOMPU,

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWAKARTA,

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI TANA TORAJA PROVINSI SULAWESI SELATAN

- 1 - PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DONGGALA NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DONGGALA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG

LURAH DESA BANGUNJIWO

DESA DADAPMULYO KABUPATEN REMBANG PERATURAN DESA DADAPMULYO NOMOR TAHUN 2015 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI LOMBOK TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2006 T E N T A N G

LURAH DESA BANGUNJIWO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 15 TAHUN 2001 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2008 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAMUJU, Menimbang : a. bahwa memenuhi Ketentuan Pasal 13 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, dan untuk meningkatkan kinerja pelaksanaan tugas Pemerintahan Desa, maka dipandang pedu mengatur dan menata kembali mengenai susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa; b. bahwa Susunan Organisasi Pemerintahan Desa yang didasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Mamuju Nomor 12 Tahun 2001 sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan dan perkembangan penataan Pemerintahan Desa, maka perlu ditetapkan kembali dengan Peraturan Daerah yang baru; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan buruf b di atas, dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun.2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahur 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 791 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyerahan Urusan Pemerintahan Kabupaten/Kota Kepada Desa; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2006 tentang Pedoman Administrasi Desa; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Tata Cara Pelaporan dan Pertanggungjawaban penyelenggaraan Pemerintahan Desa; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan, Keuangan Desa;

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MAMUJU dan BUPATI MAMUJU MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur Pemerintahan Daerah; b. Bupati adalah Bupati Mamuju; c. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Mamuju; d. Camat adalah Perangkat Daerah yang mempunyai Wilayah Kerja di tingkat Kecamatan dalam Wilayah Kabupaten; e. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia; f. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa; g. Pemerintahan Desa adalah Penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia; h. Badan Permusyawaratan Desa, selanjutnya disingkat BPD, adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa yang berfungsi menetapkan peraturan desa bersama kepala desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat; i. Dusun adalah bagian wilayah kerja dalam desa yang merupakan lingkungan kerja pemerintahan desa.

BAB II PEMBENTUKAN ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA Pasal 2 (1) Pembentukan Organisasi Pemerintahan Desa ditetapkan dengan Peraturan Desa dengan berpedoman pada Peraturan Daerah ini. (2) Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengatur mengenai susunan, kedudukan, tugas pokok perangkat desa. BAB III SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Pemerintahan Desa terdiri dari Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). (2) Pemerintah Desa terdiri dari unsur : a. Kepala Desa; dan b. Perangkat Desa. (3) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b, terdiri dari Seketaris Desa dan Perangkat Desa Lainnya. (4) Perangkat Desa lainnya sebagaimana dimaksucl pada ayat (3) terdiri dari : a. Sekretariat Desa; b. Pelaksana Teknis Lapangan; dan c. Unsur Kewilayahan. (5) Sekretariat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf a dibentuk sebagai unsur penyelenggara administrasi desa yang terdiri dari : a. Kepala Urusan Administrasi Umum; b. Kepala Urusan Administrasi Penduduk; c. Kepala Urusan Administrasi Keuangan; d. Kepala Urusan Administrasi Pembangunan; e. Kepala Urusan Administrasi BPD dan Administrasi lainnya. (6) Jumlah Kepala Urusan disesuaikan dengan kondisi sosial budaya serta kemampuan keuangan desa, dan paling banyak 5 (lima) urusan. (7) Pelaksana Teknis Lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf b dibentuk sebagai unsur pembantu kepala desa dalam menjalankan urusan teknis dilapangan. (8) Jumlah Pelaksana Teknis Lapangan berdasarkan kebutuhan yang disesuaikan dengan kondisi sosial budaya dan kemampuan keuangan desa, dan paling banyak 5 (lima) pelaksana. (9) Unsur Kewilayahan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b dibentuk sebagai unsur pelaksana diwilayah kerja yang terdiri dari Kepala-kepala Dusun. (10) Dilingkungan organisasi pemerintah desa dapat dibentuk petugas fungsional bendaharawan desa.

Pasal 4 (1) Susunan Organisasi Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 dibuat dalam bagan struktur Organisasi sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini. (2) Susunan dan struktur organisasi pemerintah desa sebagaimana dimaksud pada pasal 3 dan 4 ditetapkan dalam peraturan desa. BAB IV KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Bagian Kesatu Kepala Desa Pasal 5 (1) Kepala Desa adalah unsur pimpinan desa yang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Desa mempunyai wewenang : a. Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD; b. Mengajukan rancangan Peraturan Desa; c. Menetapkan peraturan desa yang telah mendapat persetujuan bersama BPD; d. Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai APB Desa untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD; e. Membina kehidupan masyarakat desa; f. Membina perekonomian desa; g. Mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif; h. Mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan i. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan Perundangundangan. Pasal 6 Dalam melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud dalam pasal 5, Kepala Desa mempunyai kewajiban : a. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, malaksanakan Undang-- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; b. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat; c. Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat; d. Melaksanakan kehidupan Demokrasi; e. Melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang bersih dan debas dari kolusi, Korupsi dan Nepotisme; f. Menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja pemerintahan desa;

9. Menaati dan menegakkan seluruh peraturan Perundang-undangan; g. Menyelenggarakan administrasi pemerintahan desa yang baik; h. Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan desa; J. Melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan desa; j. Mendamaikan perselisihan masyarakat desa; 1. Mengembangkan pendapatan masyarakat dan desa; m. Membina, mengayomi dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya dan adat-istiadat; n. Memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di desa; dan o. Mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup. Pasal 7 (1) Selain kewajiban sabagaimana dimaksud pada pasal 6 Kepala Desa mempunyai kewajiban untuk memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada Bupati, memberikan keterangan pertanggungjawaban kepada BPD, serta menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada masyarakat. (2) Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Bupati melalui Camat 1 (Satu) Kali dalam satu tahun. (3) Laporan keterangan pertanggungjawaban kepada BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan 1 (satu) kali dalam satu tahun dalam musyawarah BPD. (4) Menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat berupa selebaran yang ditempelkan pada papan pengumuman atau diinformasikan secara lisan dalam berbagai pertemuan masyarakat desa, radio komunitas atau media lainnya. (5) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan oleh Bupati sebagai dasar melakukan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa dan sebagai bahan pembinaan lebih lanjut. (6) Laporan akhir masa jabatan Kepala Desa disampaikan kepada Bupati melalui Camat dan kepala BPD. Bagian Kedua Perangkat Desa Pasal 8 Perangkat Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (3) berkedudukan dan bertugas selaku unsur pembantu Kepala Desa dalam penyelenggaraan tugas dan wewenangnya. Pasal 9 (1) Selaku perangkat desa, Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud pada pasal 9 dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Desa.

(2) Selaku unsur pembantu kepala desa, Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud pada pasal 8 mempunyai tugas memimpin dan mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan dan pengendalian terhadap program kegiatan, administrasi dan sumber daya dilingkungan pemerintah desanya. Pasal 10 (1) Sekretariat Desa merupakan unsur staf. (2) Sekretariat Desa mempunyai tugas membantu Kepala Desa dalam melaksanakan urusan administrasi desa yang terdiri dari : a. Urusan administrasi umum; b. Urusan administrasi penduduk; c. Urusan administrasi keuangan; d. Urusan administrasi pembangunan; e. Urusan administrasi BPD dan urusan administrasi lainnya. (3) Tiap-tiap urusan dipimpin oleh Kepala Urusan yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Desa melalui Sekretaris Desa. Pasal 11 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 10, Kepala-kepala urusan pada sekretariat desa menyelenggarakan fungsi : a. Koordinasi kegiatan di lingkungan pemerintah desa; b. Penyelenggaraan pengelolaan, administrasi sesuai bidang/urusan tugas pokok masing-masing untuk mendukung kelancaran pealaksanaan tugas dan fungsi Kepala Desa; c. Penyelenggaraan hubungan kerja dibidang administrasi dengan lembaga terkait; d. Melaksanakan pelayanan publik sesuai urusan dan tugas pokok masingmasing dan; e. Memberikan pertimbangan teknis kepada Kepala Desa dan BPD dalam penyusunan Rancangan Peraturan Desa. Pasal 12 (1) Pelaksana teknis lapangan merupakan unsur pembantu kepala desa dalam melaksanakan tugas teknis dilapangan sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat desa seperti Pertahanan Sipil (Hansip) dan Keamanan Rakyat (Kamra). (2) Pelaksana teknis lapangan mempunyai tugas sesuai dengan fungsi teknis dibidangnya yang diberikan oleh Kepala Desa. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pelaksana Teknis Lapangan bertanggung jawab kepada Kepala Desa melalui Sekretaris Desa. Pasal 13 (1) Kepala Dusun berkedudukan sebagai unsur pembantu kepala desa dalam penyelenggaraan urusan pemeintahan desa diwilayah kerjanya.

(2) Kepala Dusun mempunyai tugas melaksanakan kebijakan, program dan kegiatan yang ditetapkan oleh pemerintahan desa. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Dusun mempunyai fungsi : a. Melaksanakan pelayanan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta memelihara ketentraman dan ketertiban dalam wilayah dusunnya; b. Membantu Sekretaris Desa dalam menyiapkan bahan dan data yang diperlukan dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah desa; c. Membantu Sekretaris Desa dalam penerjemahan aspirasi masyarakat dan pengelolaan informasi masalah-masalah hubungan sosial/pemerintahan desa; dan d. Membantu dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah desa. Pasal 14 (1) Untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanan APB Desa, Kepala Desa mengangkat Bendaharawan Desa yang ditetapkan dengan Keputusan kepala Desa. (2) Petugas fungsional Bendaharawan Desa terdiri dari : a. Bendahara Penerimaan; b. Bendahara Pengeluaran. (3) Petugas fungsional Bendahara Penerimaan/Bendahara Pengeluaran tidak boleh dirangkap oleh Kepala Desa maupun Perangkat Desa. BAB V TATA KERJA Pasal 15 (1) Dalam melaksanaken tugas dan fungsinya, Kepala Desa dan perangkat desa wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan pemerintahannya maupun dalam hubungan antar Pemerintahan Daerah. (2) Kepala Desa wajib melaksanakan pengendalian internal dilingkungan pemerintahannya dan wajib mematuhi serta menegakkan ketentuan peraturan Perundang-undangan. Pasal 16 (1) Kepala Desa dan Perangkat Desa bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya serta memberikan bimbingan dan petunjuk dalam pelaksanaan tugasnya. (2) Kepala Desa dan Parangkat desa wajib melaksanakan pengawasan melekat dilingkungan pemerintah desa. (3) Setiap perangkat desa bertanggung jawab kepada Kepala Desa dan menyampaikan laporan tepat pada waktunya.

Pasal 17 (1) Sekretaris Desa bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan masing-masing unsur Perangkat Desa dan dapat memberikan pengarahan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas/fungsi perangkat Desa lainnya. (2) Apabila Kepala Desa tidak dapat menjalankan tugas disebabkan karena sakit, dan/atau hal lain dapat menunjuk Sekretaris Desa melaksanakan tugas sehari-hari Kepala Desa. (3) Apabila Kepala Desa dan Sekretaris Desa berhalangan, salah seorang Kepala Urusan dan/atau Kepala Dusun melaksanakan tugas sehari-hari Kepala Desa. BAB VI HUBUNGAN KERJA Pasal 18 (1) Hubungan Kepala Desa dengan perangkat desa adalah bersifat hirarkhis. (2) Hubungan Kepala Desa dengan Badan Permusyawaratan Desa adalah hubungan kemitraan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. (3) Terhadap laporan keterangan pertanggungjawaban yang disampaikan Kepala Desa, maka BPD tidak dalam kapasitas menerima atau menolak laporan Kepala Desa, tetapi dapat memberikan rekomendasi dan catatan khusus. (4) Rekomendasi dan Catatan Khusus BPD sebagaimana dimaksud ayat (3) harus diperhatikan secara sungguh-sungguh dan ditindak lanjuti oleh Kepala Desa sebagai perbaikan kinerja Kepala Desa tahun berikutnya. (5) Apabila rekomendasi dan catatan khusus dari BPD tidak diperhatikan/dilaksanakan oleh Kepala Desa, maka BPD dengan didukung bukti-bukti penyelewengan kepada desa yang ada dapat mengusulkan pemberhentian Kepala Desa kepada Bupati melalui Camat. BAB VI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 19 Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa yang ada, masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan Peraturan Daerah ini. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka Peraturan Daerah Kabupaten Mamuju Nomor 12 Tahun 2001 tentang Susunan Organisasi Pemerintahan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Mamuju Tahun 2001 Nomor 14) dan segala peraturan pelaksanaannya yang tidak sesuai dengan Peraturan Daerah ini dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 21 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Pasal 22 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Mamuju. Ditetapkan di Mamuju Pada Tanggal 11 Agustus 2008 BUPATI MAMUJU Cap / Ttd H. SUHARDI DUKA Diundangkan di Mamuju Pada tanggal 11 Agustus 2008 SEKERTARIS DAERAH KABUPATEN MAMUJU Cap / Ttd Drs. H. HABSI WAHID, MM LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2008 NOMOR 3

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA I. UMUM Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagai konsekuensi pencabutan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 itu adalah ikut dicabutnya pula beberapa peraturan pemerintah dan aturan pelaksanaan lainnya termasuk Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2001 tentang Pedoman Umum Pengaturan mengenai Desa. Untuk mempercepat pelaksanaan Otonomi Daerah secara nyata di daerah, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa khususnya Pasal 13, maka ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman organisasi dan tata kerja pemerintahan desa perlu di atur lebih rinci dalam Peraturan Daerah. Dengan demikian Peraturan Daerah ini memberikan suatu landasan hukum yang kuat dan pasti mengenai pedoman organisasi dan tata kerja pemerintahan desa sehingga dapat menjadi pedoman bagi pembinaan dan pengembangan desa di daerah. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Cukup jeias. Pasal 3 Pasal 4 Ayat (1) Yang dimaksud dengan urusan pemerintahan antara lain pengaturan kehidupan masyarakat sesuai dengan kewenangan desa seperti pembuatan peraturan desa, pembentukan lembaga kemasyarakatan, pembentukan Badan Usaha Milik Desa, kerjasama antar desa.

Yang dimaksud dengan "urusan pembangunan" antara lain pemberdayaan masyarakat dalam penyediaan sarana prasarana fasilitas umum desa seperti jalan desa, jembatan desa, irigasi desa, pasar desa. Yang dimaksud dengan "urusan kemasyarakatan" antara lain pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan kehidupan sosial budaya masyarakat seperti bidang kesehatan, pendidikan, adat istiadat. Ayat (2) Pasal 5 Ayat(l) Huruf a s/d f Huruf g Yang dimaksud dengan mengoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif adalah memfasilitasi dalam perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan, pengembangan, dan pelestarian pembangunan di desa. Huruf h s/d i Ayat(2) Yang dimaksud dengan laporan penyelenggaraan pemerintahan cdesa" adalah laporan semua kegiatan desa berdasarkan kewenangan desa yang ada, serta tugas-tugas dan keuangan dari pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten. Yang dimaksud dengan "memberikan keterangan pertanggungjawaban" adalah keterangan seluruh proses pelaksanaan peraturan-peraturan desa termasuk APB Desa. Yang dimaksud dengan "menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada masyarakat" adalah memberikan informasi berupa pokok-pokok kegiatan. Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9

Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Ayat (1) Ayat (2) s/d Ayat (5) BPD dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis atas laporan keterangan pertanggungjawaban Kepala Desa, tetapi tidak dalam kapasitas menolak atau menerima. Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2008 NOMOR 3

LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR : 3 TAHUN 2008 TANGGAL : 11 AGUSTUS 2008 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA BPD KEPALA DESA SEKRETARIS DESA FUNGSIONAL BENDAHARAWAN - Penerimaan - Pengeluaran KAUR ADM UMUM KAUR ADM PENDUDUK KAUR ADM KEUANGAN KAUR ADM PEMBANGUNANUN KAUR ADM LAINNYA & BPD KEPALA DUSUN UNSUR KEWILAYAHAN BUPATI MAMUJU Cap / Ttd H. SUHARDI DUKA