JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) A-276

dokumen-dokumen yang mirip
Rancang Bangun Modulator BPSK untuk Komunikasi Citra pada ITS-Sat

Rancang Bangun Demodulator FSK pada Frekuensi 145,9 MHz untuk Perangkat Receiver Satelit ITS-SAT

ITS-SAT. Rancang Bangun Demodulator FSK pada Frekuensi 145,9 MHz untuk Perangkat Receiver. Seminar Tugas Akhir. Respati Loy Amanda NRP.

Perancangan dan Pembuatan Tahap RF Downlink 2.4 GHz Untuk Pengiriman Citra Pada Sistem Komunikasi Satelit Nano

Arie Setiawan Pembimbing : Prof. Ir. Gamantyo Hendrantoro, M. Eng, Ph.D.

Rancang Bangun Demodulator Bpsk untuk Komunikasi Citra pada Stasiun Bumi

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. 500 KHz. Dalam realisasi modulator BPSK digunakan sinyal data voice dengan

Perancangan dan Pembuatan Transmitter untuk Satelit ITS-SAT pada Frekuensi 436,9 MHz

1.2 Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun sirkit sebagai pembangkit gelombang sinus synthesizer berbasis mikrokontroler

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2015/2016

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. Blok diagram carrier recovery dengan metode costas loop yang

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

MODULATOR DAN DEMODULATOR BINARY ASK. Intisari

BAB II LANDASAN TEORI

Teknik modulasi dilakukan dengan mengubah parameter-parameter gelombang pembawa yaitu : - Amplitudo - Frekuensi - Fasa

Analisa Sistem DVB-T2 di Lingkungan Hujan Tropis

Perancangan dan Pembuatan Tahap RF Downlink 436,9 Mhz untuk Portable Transceiver Ground Station Satelit Iinusat-01

MODULATOR DAN DEMODULATOR. FSK (Frequency Shift Keying) Budihardja Murtianta

Desain dan Implementasi Modulator GMSK Baud untuk Pengiriman Citra pada Payload Satelit Nano

DAFTAR ISI. Abstrak... Abstract... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel... BAB I Pendahuluan Latar Belakang...

Perancangan dan Pembuatan Receiver Untuk ITS-SAT pada Frekuensi MHZ

DATA ANALOG KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T. Transmisi Analog (Analog Transmission) Data Analog Sinyal Analog DATA ANALOG

Modulasi Digital. Levy Olivia Nur, MT

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada perancangan alat untuk sistem demodulasi yang dirancang, terdiri dari

BAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah pengaturan parameter dari sinyal pembawa (carrier) yang

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: A-111

Budihardja Murtianta. Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik UKSW Jalan Diponegoro 52-60, Salatiga

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Rancang Bangun Demodulator FSK 9600 Baud untuk Perangkat Transceiver Portable Satelit IiNUSAT - 1

Perancangan Sistem Modulator Binary Phase Shift Keying

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. Bab ini membahas tentang pengujian alat yang dibuat, adapun tujuan

KOMUNIKASI DATA Teknik Pengkodean Sinyal. Fery Antony, ST Universitas IGM

Sistem Telekomunikasi

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Nila Feby Puspitasari

Teknik Pengkodean (Encoding) Dosen : I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan

Modulasi. S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto

BAB IV SINYAL DAN MODULASI

BAB II SISTEM KOMUNIKASI

BAB 3 PERANCANGAN DAN REALISASI

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT. modulator 8-QAM seperti pada gambar 3.1 berikut ini: Gambar 3.1 Blok Diagram Modulator 8-QAM

Praktikum Sistem Komunikasi

LABORATORIUM SWITCHING DAN TRANSMISI Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Jl. D.I. Panjaitan 128 Purwokerto

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Blok Diagram Modulator 8-QAM. menjadi tiga bit (tribit) serial yang diumpankan ke pembelah bit (bit splitter)

TEE 843 Sistem Telekomunikasi. 7. Modulasi. Muhammad Daud Nurdin Jurusan Teknik Elektro FT-Unimal Lhokseumawe, 2016

BAB II DASAR TEORI. Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau

BAB III PERANCANGAN. Pada perancangan perangkat keras (hardware) ini meliputi: Rangkaian

BAB II NOISE. Dalam sistem komunikasi, keberhasilan penyampaian informasi dari pengirim

Rijal Fadilah. Transmisi Data

KATA PENGANTAR. Dalam penyusunan makalah ini kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan maupun kepada semua pembaca.

SINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

Perancangan dan Implementasi Demodulator GMSK untuk Pengiriman Citra pada Sistem Komunikasi Satelit Nano 2,4 GHz

BAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk. memperoleh transmisi yang efisien dan handal.

BINARY PHASA SHIFT KEYING (BPSK)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rangkaian Pembangkit Gelombang dengan menggunakan IC XR-2206

PRINSIP UMUM. Bagian dari komunikasi. Bentuk gelombang sinyal analog sebagai fungsi waktu

Rijal Fadilah. Transmisi & Modulasi

PENGKODEAN DATA Komunikasi Data. Muhammad Zen Samsono Hadi, ST. MSc. Lab. Telefoni Gedung D4 Lt. 1

Modulasi adalah proses modifikasi sinyal carrier terhadap sinyal input Sinyal informasi (suara, gambar, data), agar dapat dikirim ke tempat lain, siny

Faculty of Electrical Engineering BANDUNG, 2015

Rancang Bangun Modulator FSK 1200 Baud untuk Perangkat Transceiver Portable Satelit Iinusat-01

Untuk pensinyalan digital, suatu sumber data g(t) dapat berupa digital atau analog yang di encode menjadi suatu sinyal digital x(t)

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM. Dalam tugas akhir ini dirancang sebuah modulator BPSK dengan bit rate

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO

MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

Perancangan Modulator dan Demodulator pada DPSK

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI

BAB II LANDASAN TEORI

TUGAS KOMUMIKASI DIGITAL. Modulasi Phase Shift Keying

IMPLEMENTASI MODULASI DAN DEMODULASI GMSK PADA DSK TMS320C6416T

Teknik Telekomunikasi

DAFTAR ISI. ABSTRAK. i ABSTRACT.. ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI...v DAFTAR GAMBAR...ix DAFTAR TABEL... xi

BAB II TEKNIK PENGKODEAN

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja

BAB II DASAR TEORI. sesuai dengan sinyal pemodulasinya. Modulasi ada dua macam, yaitu modulasi

BAB III INTERFERENSI RADIO FM DAN SISTEM INTERMEDIATE DATA RATE (IDR)

Quadrature Amplitudo Modulation-16 Sigit Kusmaryanto,

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA. Pengukuran dan analisa dilakukan bertujuan untuk mendapatkan

Perancangan dan Realisasi Sistem Pentransmisian Short Message dan Sinyal Digital pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 Modulasi Digital: PSK dan ASK

Perancangan Prototipe Transmitter Beacon Black Box Locator Acoustic 37.5 khz Pingers

PERANCANGAN ALAT PEMESANAN MAKANAN DI RESTORAN SECARA WIRELESS

SEMINAR TUGAS AKHIR. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TAHAP RF UPLINK 145 MHz PORTABLE TRANSCEIVER SATELIT IINUSAT-01 TRI HARYO PUTRA NRP

PERANCANGAN DAN PERAKITAN MODULATOR FSK 9600 BAUD UNTUK PERANGKAT TRANSMITER PAYLOAD SATELIT IINUSAT-01

MODUL MODULATOR-DEMODULATOR BINARY PHASE SHIFT KEYING (BPSK) MENGGUNAKAN METODE COSTAS LOOP

TEKNIK ENCODING SINYAL

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. serta pengujian terhadap perangkat keras (hardware), serta pada bagian sistem

MODUL PRAKTIKUM SISTEM KOMUNIKASI DIGITAL

PERANCANGAN DEMODULATOR BPSK. Intisari

PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 4 ET 3200

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu,

I. ANALISA DATA II. A III. A IV. A V. A

Sistem Modulator dan Demodulator BPSK dengan Costas Loop

Pembuatan Modul Praktikum Teknik Modulasi Digital FSK, BPSK Dan QPSK Dengan Menggunakan Software

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-276 Rancang Bangun Modulator BPSK untuk Komunikasi Citra pada ITS-Sat Lena Miranti Siahaan, Eko Setijadi, dan Devy Kuswidiastuti Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 e-mail: ekoset@ee.its.ac.id Abstrak - ITS-Sat merupakan satelit yang dirancang dan dibuat oleh mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Salah satu subsistem payload satelit tersebut adalah modulator BPSK yang digunakan untuk pengiriman citra pada lintasan downlink dengan frekuensi downlink 2,4 GHz. Tugas Akhir ini bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan modulator BPSK yang bekerja pada frekuensi IF (Intermediate Frequency) dengan frekuensi 70 MHz dan baud rate 19200 baud. Modulator BPSK yang telah diimplementasikan memiliki dimensi 5 cm x 3,7 cm. Hasil pengujian dan pengukuran perangkat menunjukkan bahwa modulator BPSK mampu bekerja dengan kecepatan transmisi data 19200 baud pada frekuensi IF 70 MHz. Hasil ini sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan sebagai modulator BPSK pada payload satelit ITS-Sat. Kata Kunci - ITS-Sat, modulator BPSK, intermediate frequency, komunikasi citra. I. PENDAHULUAN erkembangan teknologi satelit saat ini telah bergerak Psangat cepat. Banyak penelitian dan pengembangan di bidang satelit yang dilakukan guna memenuhi kebutuhan komunikasi dan kapasitas. Penelitian dan pengembangan satelit itu tidak hanya dilakukan oleh institusi-institusi pemerintahan tetapi juga oleh perguruan tinggi di Indonesia. Salah satu satelit yang diciptakan atas kerjasama dari lima perguruan tinggi di Indonesia adalah satelit nano yang dinamakan IINUSAT. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya sebagai salah satu perguruan tinggi yang turut serta dalam pengembangan satelit, kini mulai menciptakan satelit yang memiliki massa dan ukuran lebih kecil lagi dari satelit nano yaitu satelit piko. Satelit yang akan dirancang akan ditempatkan pada orbit LEO (Low Earth Orbit) dengan ketinggian 700 km dari permukaan bumi dengan sudut inklinasi 53 0.Orbit dan sudut inklinasi ini sama dengan satelit IINUSAT. ITS-Sat yang akan dirancang tidak hanya bertujuan untuk alat komunikasi data teks dari stasiun bumi ke satelit maupun sebaliknya tetapi juga untuk mengirimkan citra dari satelit ke stasiun bumi. Perangkat komunikasi yang direncanakan untuk melakukan fungsi pengiriman citra yang bekerja pada frekuensi S-Band yaitu 2,4 GHz. Sistem komunikasi untuk pengiriman citra tersebut bersifat simpleks dimana informasi berjalan hanya pada satu lintasan saja yaitu pada lintasan downlink, dari satelit ke stasiun bumi. Perangkat yang digunakan untuk merealisasikan proyek tersebut terdiri beberapa modul penyusun. Salah satu subsistem dari ITS-Sat adalah modulator untuk pengiriman citra dari satelit ke stasiun bumi. Skema modulasi yang digunakan adalah skema modulasi dari salah satu jenis skema modulasi Phase Shift Keying (PSK) yaitu BPSK. Jenis skema modulasi phase shift keying digunakan karena jenis skema ini memiliki performa lebih baik daripada teknik modulasi dengan menggunakan skema modulasi amplitude dan frekuensi [1]. Sedangkan BPSK dipilih untuk diterapkan pada modulator yang akan dirancang karena BPSK memiliki kelebihan performansi interferensi yang lebih baik dan sangat kokoh sehingga sering juga diterapkan pada komunikasi satelit. Makalah ini melaporkan hanya mengenai desain dan implementasi modulator BPSK untuk pengiriman citra pada payload satelit ITS-Sat saja. Sedangkan desain dan implementasi demodulator BPSK pada ground station dilaporkan pada makalah [2]. Bab II menjelaskan mengenai teori penunjang yang berkaitan dengan desain dan implementasi perangkat modulator BPSK. Tahapan perancangan dan pembuatan perangkat dipaparkan pada Bab III, sedangkan hasil pengujian dan pengukuran perangkat serta kesimpulan dilaporkan pada Bab IV dan Bab V. II. TINJAUAN PUSTAKA ITS-Sat yang dirancang difungsikan untuk komunikasi data teks dan data citra. Untuk komunikasi data teks, modulasi yang digunakan adalah FSK sedangkan untuk komunikasi data citra digunakan modulasi BPSK. Gambar blok diagram komunikasi citra pada payload ITS-Sat dapat dilihat pada Gambar.1. Kamera OBDH Modulator BPSK f IF1 =70 MHz Up- Converter1 f IF2 =300 MHz f RF = 2.4 Up- Converter 2 Power Amplifier Payload Gambar. 1. Blok diagram sistem komunikasi satelit ITS-Sat untuk pengiriman citra pada lintasan downlink 2,4 GHz Modulator BPSK yang dirancang pada makalah ini merupakan modulator baseband pada frekuensi IF 70 MHz. Kemudian akan ditranslasikan oleh up-converter ke frekuensi RF sebesar 2.4 GHz. Mode komunikasi citra yang digunakan pada ITS-

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-277 Sat adalah simpleks (satu arah) pada lintasan downlink. Jadi data citra hanya akan dikirimkan dari satelit ke receiver yang berada pada stasiun bumi. Sinyal NRZ Balanced Modulator Band Pass Filter Sinyal BPSK A. Binary Phase Shift Keying (BPSK) Binary Phase Shift Keying atau disebut juga bipolar modulation adalah teknik modulasi digital dimana fasa dari sinyal carrier di ubah-ubah sesuai dengan dua sinyal informasi yang mewakili biner 1 dan 0. Bentuk umum persamaan BPSK adalah sebagai berikut. m(t) S n (t) = Asin(2πf c t + π(1-n)) ; n = 0,1,..., M-1 (1) Dimana: A = Amplitudo (V) f c = Frekuensi carrier (Hz) M= Jumlah sandi yang tersusun dari n bit. (BPSK, M=2) Dari persamaan (1), jika input biner adalah logic 1 maka persamaan BPSK adalah S 1 (t) = Asin(2πf c t + 0 o ) T b 2T b 3T b 4T b 5T b 6T b 7T b 8T b 9T b 10T b (1a) Jika input biner adalah logic 0, maka persamaan BPSK adalah S 0 (t) = Asin(2πf c t + 180 o ) (1b) Dari persamaan tersebut dapat dilihat bahwa sinyal termodulasi BPSK akan menghasilkan dua fasa yaitu 0 0 dan 180 0. Sinyal termodulasi BPSK dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini. Sinyal informasi t Reference Carrier Oscillator Gambar. 3. Modulator BPSK Sinyal NRZ (Non-Return to Zero) adalah suatu kode dimana tegangan negatif dipakai untuk mewakili suatu binary dan tegangan positif dipakai untuk mewakili binary lainnya.. Jadi pada modulator ini logic 1 direpresentasikan oleh tegangan sinyal +1V dan logic 0 direpresentasikan oleh tegangan sinyal -1V. Sinyal NRZ dengan bentuk seperti ini biasanya disebut juga dengan Non-Return to Zero Level (NRZ-L). Sinyal NRZ tersebut merupakan sinyal informasi yang digunakan balanced modulator sebagai salah satu input. Balanced modulator pada blok diagram diatas berfungsi sebagai product modulator, juga bekerja seperti suatu switch pembalik fasa. Output balanced modulator adalah perkalian dari dua sinyal input, yaitu reference carrier berupa sinyal sinusoida dan sinyal informasi berupa sinyal digital. Setelah diperoleh sinyal termodulasi yang merupakan output dari balanced modulator maka perlu dilakukan pemfilteran untuk mengurangi interferensi. Filter yang digunakan adalah band pass filter. C. Bandwidth BPSK Bandwidth BPSK dapat dilihat pada domain frekuensi dari sinyal termodulasi BPSK yang biasa disebut spektrum BPSK. Spektrum BPSK tersebut merupakan spektrum dari hasil perkalian dua sinyal yaitu sinyal informasi (data) yang berbentuk pulsa dengan sinyal carrier yang berbentuk sinus. Spektrun sinyal termodulasi BPSK adalah spektrum baseband yang digeser ke frekuensi carrier. Bandwidth BPSK dapat dilihat pada Gambar 4. s(t) T b 2T b 3T b 4T b 5T b 6T b 7T b 8T b 9T b 10T b t Sinyal termodulasi Gambar. 2. Fasa Output sebagai fungsi waktu pada sistem BPSK[3] Pada Gambar 2 tersebut dapat dilihat bahwa sinyal termodulasi berbeda fasa 180 0 pada saat terjadi transisi dari logic 1 ke 0 maupun sebaliknya pada sinyal informasi. B. Pemancar BPSK Pemancar BPSK terdiri dari balanced modulator, sinyal NRZ, reference carrier oscillator, dan band pass filter. Blok diagram tersebut dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar. 4. Bandwidth BPSK [4] Bandwidth sinyal termodulasi BPSK adalah sebesar, dimana T b adalah peroida bit. Bandwidth ini juga dapat dikatakan 2 f b karena f b =, dimana f b adalah bit rate. Bandwidth ini merupakan bandwidth null-to-null yang merupakan daerah main lobe dari sinyal tersebut. D. Band Pass Filter Band pass filter adalah filter yang digunakan untuk melewatkan frekuensi pada range tertentu. Filter ini dapat dirancang dengan menggunakan komponen pasif RLC dengan seri maupun paralel. Persamaan yang digunakan untuk

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-278 perancangan BPF yang dirancang dengan menggunakan RLC secara seri ditunjukkan pada persamaan (2) dan (3). 1 f o (2) 2 BW Dimana: f o = frekuensi tengah (Hz) BW = bandwidth (Hz) R = resistor (ohm) L = induktor (Henry) C = kapasitor (farad) III. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT A. Penentuan Kriteria Perancangan Penentuan kriteria perancangan modulator BPSK meliputi kecepatan transmisi data (baud rate) dan frekuensi IF yang diinginkan. Penentuan ini dilakukan selain agar modulator BPSK dapat bekerja secara sistem juga sebagai subsistem yang dapat disesuaikan dengan modul modul yang terhubung langsung dengan modulator BPSK yaitu kamera dan transmitter khususnya up-converter 1. Pada perancangan awal, kecepatan transmisi yang digunakan adalah sebesar 19200 bps. Penentuan kecepatan transmisi data menggunakan modulasi BPSK disesuaikan dengan kapasitas citra dan waktu yang dibutuhkan untuk mentransmisikan seluruh bit citra dengan durasi visibilitas satelit yaitu pada saat satelit melewati bumi. Durasi visibilitas satelit berdasarkan penelitian sebelumnya adalah 614,48446 s atau ± 10 menit [5]. Kapasitas citra dapat dihitung dari spesifikasi kamera yang digunakan pada ITS-Sat. Kamera yang digunakan adalah kamera LS-Y201 dengan ukuran gambar 640 x 480 piksel dan ukuran file gambar yang sudah terkompresi adalah ± 67 KB. Data yang dikirim oleh kamera adalah data file gambar yang telah terkompres. Dengan file citra sebesar itu diperlukan waktu ± 28 s untuk mentransmisikan data tersebut dengan laju bit sebesar 19200 bps. Sehingga jika dibandingkan dengan durasi visibilitas satelit, kamera masih dapat mengirimkan beberapa kali hasil capture ke stasiun bumi. Komunikasi citra ITS-Sat yang dirancang akan dialokasikan pada frekuensi 2.4 GHz. Modulator BPSK yang dirancang bekerja pada frekuensi IF 70 MHz. Frekuensi IF ini akan ditransalasikan ke frekuensi RF (2.4 GHz) oleh upconverter. Tujuan utama penggunaan IF adalah untuk selektivitas frekuensi. Proses kebalikan dari translasi terjadi pada penerima yang berada pada stasiun bumi yaitu proses translasi frekuensi RF ke IF yang dilakukan oleh down converter. Proses demodulasi pada penerima dapat dilakukan setelah frekuensi IF yang pertama diperoleh kembali. Karena data dimodulasi pada IF yang pertama. Frekuensi IF 70 MHz dipilih karena frekuensi ini umum digunakan untuk IF pada komunikasi satelit. (3) B. Perancangan dan Pembuatan Perangkat Perancangan dan pembuatan modulator BPSK terdiri dari perancangan balanced modulator, osilator dan band pass filter. Blok diagram perancangan modulator BPSK dapat dilihat pada Gambar 3. Pada perancangan modulator BPSK terdapat blok reference carrier oscillator yang digunakan sebagai carrier untuk salah satu input balanced modulator. Sinyal carrier dari perancangan harus berbentuk sinusoidal dan memiliki frekuensi yang tetap dan stabil. Karena kriteria tersebut maka digunakan fixed frequency crystal oscillator (XO ) dengan tipe S15R8. Sinyal yang dihasilkan oleh crystal oscillator tersebut berbentuk sinusoidal dengan frekuensi 70 MHz. Osilator S15R8 merupakan osilator jenis DIL-14 yang pembungkusnya terbuat dari logam. Pada tabel 1 dan Gambar 5 adalah koneksi pin dan skematik rangkaian S15R8. Tabel 1. +5VV Enable/ Disable Gambar. 5. Skematik rangkaian S15R8 Input data carrier Koneksi pin S15R8[6] Pin Koneksi 1 Enable / Disable 7 Ground (GND) 8 Output 14 Vcc (+5V) Pada perancangan balanced modulator digunakan IC AD835. IC ini digunakan sebagai pengali (multiplier). IC ini memiliki dua input untuk dikalikan (X dan Y) dan satu input untuk dijumlahkan (Z). Pada Gambar 6 dapat dilihat rangkaian skematik AD835. Gambar. 6. Skematik AD835[7] 14 8 S15R8 1 7 Persamaan untuk AD835 adalah sebagai berikut: output Output (4) Dimana variabel W, U, X, Y, dan Z merupakan tegangan. U pada rangkaian ini telah diatur 1 V. Untuk menggunakan IC ini sebagai multiplier maka hanya 2 input yang dibutuhkan yaitu X dan Y, sedangkan Z tidak digunakan karena Z merupakan input untuk penjumlahan. Oleh karena itu Z di ground kan. Sehingga output nya adalah XY. Pada perancangan band pass filter, bandwidth yang digunakan adalah 40 KHz dengan frekuensi tengah 70 MHz. Untuk mendapatkan nilai L dan C, maka salah satu nilai (L

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-279 atau C) harus ditentukan terlebih dahulu untuk memudahkan dalam melakukan perhitungan. Nilai yang ditentukan adalah frekuensi tengah (f o )= 70 MHz dan C = 0.5 pf. Perhitungan untuk memperoleh nilai L digunakan persamaan (2) dan dari hasil perhitungan dengan kriteria yang telah ditentukan diperoleh hasil untuk nilai L (induktor) sebesar10 µh. Setelah diperoleh nilai L dan C maka dapat menghitung nilai R dengan bandwidth filter adalah 40 KHz. Dengan menggunakan persamaan (3) diperoleh nilai R adalah sebesar 2,5 ohm. Tetapi yang digunakan dalam perancangan ini adalah resistor dengan hambatan 2,4 ohm karena nilai 2,5 tidak diperoleh di pasaran. Rangkaian BPF dapat dilihat pada Gambar 7. Function Generator Power Supply osilator TP1 Balanced modulato TP2 (MODULATOR BPSK) BPF TP3 Gambar. 10. Blok diagram pengujian modulator BPSK Oscilloscope CH1 Spectrum Analyzer CH2 Gambar. 7. Rangkaian BPF Dari perancangan setiap blok untuk perancangan modulator BPSK di atas maka diperoleh skematik dari keseluruhan untuk pembuatan perangkat modulator BPSK yang ditunjukkan pada Gambar 8. Sedangkan realisasi perangkat modulator BPSK ditunjukkan pada gambar 9. Test point 1 (TP1) digunakan untuk pengujian tahap osilator, TP2 digunakan untuk pengujian pada tahap balanced modulator dan TP3 digunakan untuk pengujian pada tahap BPF yang berarti pada TP3 merupakan output dari perangkat modulator BPSK. Untuk melihat hasil dari setiap output pada test point tersebut digunakan osiloskop untuk mengamati bentuk sinyal dalam domain waktu dan spektrum analyzer yang digunakan untuk mengamati sinyal dalam domain frekuensi. A. Pengujian dan Pengukuran pada Tahap Osilator Untuk pengujian osilator ini, pin 8 (output) S15R8 dihubungkan ke oscilloscope dan spektrum analyzer secara bergantian. Osilator ini di supply dengan tegangan 5V yang dihubungkan pada pin 14 sedangkan ground dihubungkan dengan pin 7. Hasil yang diperoleh dari pengujian tersebut ditunjukkan pada Gambar 11dan 12. Gambar. 8. Skematik modulator BPSK Gambar. 11. Hasil pengujian osilator pada domain waktu Gambar. 9. Realisasi modulator BPSK Perangkat modulator yang telah direalisasikan memiliki dimensi 5 cm x 3,7 cm dangan massa 15 gram. IV. PENGUJIAN DAN ANALISA Pengujian dan pengukuran alat dilakukan untuk melihat sinyal keluaran baik pada domain waktu maupun domain frekuensi dari perangkat modulator BPSK. Blok diagram pengujian secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar. 12. Hasil pengukuran local oscillator 70 MHz Dari data hasil pengujian, pada Gambar 11 dapat dilihat bahwa sinyal output osilator dalam domain waktu adalah sinyal sinus dengan V=1.18 Vp-p dan T=14.28 ns. Jika

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-280 dihitung secara teori, T = = 14.28 ns. Nilai T (perioda) sinyal sinus yang dihasilkan pada pengujian sama dengan nilai yang dihitung secara teori. Sinyal sinus yang dihasilkan juga mempunyai amplitudo dan bentuk sinus yang stabil. Dari pengujian osilator pada domain frekuensi dapat dilihat bahwa frekuensi tengah osilator tersebut adalah 70 MHz dan memiliki spectral density 10.4 dbm. Dari pengujian pada domain waktu, maka osilator ini memenuhi kriteria karena memiliki sinus yang stabil. Dari pengujian pada domain frekuensi, osilator juga memenuhi kriteria yang diinginkan karena memiliki frekuensi kerja 70 MHz. Dari kedua pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa osilator ini memenuhi kriteria untuk digunakan sebagai pembangkit carrier. B. Pengujian dan Pengukuran pada Tahap Balanced Modulator Pengujian dan pengukuran modulator BPSK dilakukan dengan menginputkan sinyal masukan dari signal generator (mode sinyal digital). Input ini harus memenuhi kriteria dari input yang dibutuhkan untuk membangkitkan sinyal data yang mempunyai laju bit 19200 bps. Jika dihitung secara teori maka T b input adalah = = 52.08 μ. Maka untuk memenuhi kriteria tersebut frekuensi input adalah 9600 Hz, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 12. Perangkat diberikan supply tegangan -5V dan +5V pada pin 3 dan pin 6 IC AD835. = 500ns agar dapat memperlihatkan perubahan fasa sinyal pada saat terjadi transisi input dari logic 1 ke 0 dan perubahan fasa tersebut berbeda sebesar 180 0. Gambar. 14. Hasil pengujian balanced modulator pada domain waktu Diredam 42 KHz Diredam Gambar. 15. Grafik hasil pegukuran BPSK tanpa BPF Gambar. 13. Sinyal masukan balanced modulator Pada Gambar 12 dapat dilihat, sinyal input tersebut memiliki T b = 52 µs dan amplitudo 2.04 Vp-p. Dari hasil pengujian tersebut, input ini telah memenuhi kriteria yang diinginkan. Setelah kedua input telah memenuhi kriteria yang diinginkan baik sebagai carrier maupun data input, maka kedua sinyal tersebut dikalikan pada balanced modulator. Hasil pengujian yang diperoleh baik pada domain waktu dan domain frekuensi dapat dilihat pada Gambar 14 dan 15. Dari data yang diperoleh dari pengujian, dapat dilihat pada Gambar 14 bahwa output dari balanced modulator adalah sinyal termodulasi BPSK (lihat CH1). Sinyal input dari signal generator adalah NRZ dengan f = 9604 Hz dan V = 2.04 Vpp, sinyal ini dapat dilihat pada CH2 osccilosscope (sinyal yang berwarna biru). Sedangkan sinyal termodulasi BPSK dapat dilihat pada CH1 oscilloscope. Sinyal termodulasi BPSK memiliki level tegangan, V = 200 mv x 2.4 div = 480mVp-p dan T = 14.28ns. Sinyal termodulasi BPSK ini diamati pada T Pada Gambar 12 yaitu pengujian balanced modulator pada domain frekuensi, dapat dilihat bahwa sinyal termodulasi BPSK menghasilkan dua main lobe dengan carrier yang ditekan (suppressed carrier). Frekuensi tengah dari sinyal termodulasi BPSK tersebut berada pada frekuensi 70 MHz yang merupakan frekuensi IF modulator. Kerapatan daya pada sinyal termodulasi BPSK tersebut adalah sebesar -64,85 dbm. Bandwidth sinyal termodulasi tersebut dapat diukur dengan menghitung selisih frekuensi main lobe tersebut. Frekuensi dari sisi-sisi main lobe (null-to-null bandwidth) tersebut adalah BW = 70.021 MHz 69.979 MHz = 0.042 MHz = 42 KHz Bandwidth yang diperoleh masih memenuhi nilai bandwidth yang diinginkan karena jika dihitung secara teori bandwidth yang dibutuhkan untuk laju transmisi input sebesar 19200 bps adalah 38,4 KHz (BW = 2f b = 2x19200). Dari pengujian balanced modulator yang diamati pada domain waktu dan frekuensi dapat disimpulkan bahwa balanced modulator telah sesuai kriteria. Pada tahap ini sebenarnya sinyal termodulasi BPSK telah dihasilkan yang berarti bisa dikatakan sudah tercipta modulator BPSK. Tetapi untuk mengurangi gangguan (noise) dari sidelobe yang dihasilkan maka digunakan band pass filter.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-281 C. Pengujian dan Pengukuran Band Pass Filter Pengujian dan pengukuran band pass filter dilakukan dengan menghubungkan output IC AD835 (balanced modulator) sebagai input BPF dan menghubungkan output BPF ke spectrum analyzer. Hasil pengujian ditunjukkan pada gambar 15. Gambar. 16. Sinyal termodulasi BPSK setelah melewati BPF dalam domain waktu input pada demodulator BPSK, sinyal data (informasi awal) dapat diperoleh kembali. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengintegrasikan modulator BPSK dengan demodulator BPSK. Integrasi dan hasilnya dapat dilihat pada Tugas Akhir untuk perancangan demodulator BPSK[2]. Gambar. 15. Spektrum Sinyal termodulasi BPSK setelah melewati BPF Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa bandwidth main lobe tetap 40 KHz dan frekeuensi tengah sinyal termodulasi juga tetap pada 70 MHz. Dari gambar tersebut juga dapat dilihat bahwa sebagian besar side lobe dari sinyal termodulasi BPSK tersebut sudah difilter meskipun masih ada side lobe yang berada di sisi main lobe. Hal ini berarti masih ada frekuensi yang tidak terfilter dari BPF yang telah dirancang. Meskipun demikian BPF yang dirancang telah sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan karena telah mampu memfilter sebagian besar frekuensi dari side lobe dari sinyal termodulasi tersebut. Salah satu cara yang mungkin untuk meningkatkan kinerja dari filter yang dirancang adalah dengan meningkatkan orde filter tersebut. Dari gambar spektrum sinyal termodulasi BPSK setelah melewati BPF juga dapat dilihat bahwa terjadi penurunan spectral density. Penurunan spectral density adalah sebesar ± 17.15 dbm yaitu dari -64,85 dbm ke -82 dbm. Penurunan amplitudo juga terjadi pada sinyal termodulasi BPSK setelah melewati BPF, gambar sinyal termodulasi BPSK setelah melewati BPF dapat dilihat pada Gambar 16. Sinyal termodulasi tersebut setelah melewati BPF memiliki amplitudo 38mVp-p. Penurunan ini diakibatkan filter yang digunakan, karena filter tidak saja meredam frekuensi yang tidak diinginkan tetapi juga menurunkan amplitudo tegangan dari sinyal termodulasi tersebut. Sinyal output dari BPF tetap mengalami perubahan fasa pada saat transisi logic 1 ke 0 sehingga sinyal keluaran dari BPF masih memenuhi syarat sebagai sinyal termodulasi BPSK. Karena dengan output tersebut yang digunakan sebagai V. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengujian dan analisa yang telah dilakukan pada perangkat modulator BPSK yang telah dirancang maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa perangkat modulator BPSK mampu bekerja dengan laju transmisi 19200 baud pada frekuensi 70 MHz dengan power spectral -82.05 dbm dan bandwidth sebesar 40 KHz serta dimensi dari modulator yang telah dibuat yaitu 5 cm x 3.7 cm telah memenuhi syarat untuk digunakan sebagai modulator BPSK pada payload satelit ITS-Sat. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada tim penelitian strategis nasional 2012 Kemdikbud Pengembangan stasiun bumi untuk komunikasi data, citra dan video dengan satelit LEO VHF/UHF/S-band menuju kemandirian teknologi satelit yang telah memberikan dukungan finansial. DAFTAR PUSTAKA [1] Bilten, Tobitak, Comparison of Advanced Modulation Schemes for LEO Satellite, Proc. of International Conference on Recent Advances in Space Technologies, Turkey, November, 2003. [2] Aprilya, Atika., Rancang Bangun Demodulator BPSK untuk Komunikasi Citra pada Ground Station, Teknik Elektro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, 2013. [3] Popescu, S.O, Gontean, A.S., Performance comparison of the BPSK and QPSK Modulation Techniques on FPGA, Proc. International Symposium for Design and Technology in Electronic Packaging, Timisoara, Oktober, 2011. [4] Dondon, Philippe, dkk., Design of a low cost BPSK modulator/demodulator for a practical teaching of digital modulation techniques, Einseirb, Paris, 2008. [5] Wijayanti, Riska Cahya., Analisis Efek Doppler Pada Sistem Komunikasi Satelit Nano IiNUSAT, Teknik Elektro ITS, Surabaya, 2011. [6] The Connor-Wienfield Corp, 5.0V HCMOS/TTL Compatible14 Pin Dip Crystal Clock Oscillator, 2001. [7] Analog Devices, 250 MHz, Voltage Output, 4-Quadrant Multiplier, 2010.